Tip Hemat Pengeluaran untuk Makan tetapi Tetap Terpenuhi Kebutuhan Gizinya
Sering banget menemukan beberapa pernyataan dan pertanyaan netizen di media sosial, “Gimana caranya agar bisa hemat pengeluaran, sementara kebutuhan gizi tetap baik?”
Mungkin pada mengira, bahwa makanan yang penuh gizi atau yang bergizi baik itu mahal ya?
Padahal, faktanya, kalau kamu datang ke warung-warung atau pasar tradisional, ada banyak banget bahan makanan yang sehat dan murah loh! Misalnya, kangkung seikat harganya hanya Rp2.000 – Rp3.000. Begitu juga bayam, tak jauh beda. Kamu juga bisa beli beberapa buah wortel besar dengan harga Rp5.000-an. Mau protein? Telur, kamu bisa beli seperempat kg saja dengan harga Rp8.000-an, sudah dapat 4 butir. Tempe sepapan Rp5.000, tahu juga kurang lebih sama.
Justru, makanan-makanan kekinian, yang mesti dikasih topping cokelat, keju, ini itulah yang mahal. Belum lagi takaran gizinya. Misalnya seperti seblak yang berisi kerupuk, mi, makaroni, dan sejenisnya. Pernah menghitung kalorinya? Memang harga semangkuknya murah, tetapi kalau ditakar dengan sayur bayam dan tempe goreng, sepertinya sih tak jauh beda.
So, intinya adalah kembali pada kita sendiri sih, bukan perkara makanan sehat itu mahal. Yang pasti memang sehat fisik, sehat mental, dan sehat finansial itu penting, dan bukan tidak mungkin berawal dari makanan yang kita konsumsi.
Tip Hemat Pengeluaran Makanan dan Menjaga Asupan Gizi
1. Buat Rencana Belanja dan Memasak
Merencanakan belanja dan menu mingguan adalah kunci untuk hemat pengeluaran tetapi tetap memastikan konsumsi gizi baik.
Rencana yang terstruktur mengurangi pembelian tidak terduga dan mencegah pemborosan makanan. Apalagi dengan isu tentang banyaknya sampah makanan, penting untuk merencanakan menu dengan bijak untuk mengurangi limbah sebanyak mungkin, sekaligus memastikan pola makan yang sehat.
Langkah pertamanya, berbelanjalah sesuai kebutuhan. Sebelum mengunjungi toko bahan makanan atau pasar, rencanakan menu untuk 5-7 hari ke depan. Menyusun daftar menu mingguan, termasuk sarapan, makan siang, makan malam, dan camilan, sangat mendukung upaya menjaga pola makan sehat.
Dengan demikian, kita dapat memantau apakah pola makan kita sudah mencakupi berbagai jenis makanan secara seimbang, teratur, dan tidak berlebihan maupun kekurangan. Dengan menu yang sudah direncanakan sebelum berbelanja, setiap pembelian akan sesuai dengan kebutuhan, menjadikan belanja lebih hemat dan efisien.
2. Belanja di Pasar Tradisional
Di pasar tradisional, harga bahan makanan, terutama produk segar seperti buah, sayur, daging, dan ikan, biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di supermarket. Hal ini dikarenakan rantai distribusi yang lebih pendek. Pasalnya, petani atau nelayan lokal sering menjual produk mereka langsung kepada konsumen atau melalui tengkulak yang sedikit.
Produk di pasar tradisional juga cenderung menggunakan lebih sedikit kemasan. Hal ini enggak cuma baik untuk lingkungan, tetapi juga merupakan langkah hemat pengeluaran untuk kemasan yang biasanya ditambahkan ke harga produk di toko-toko besar.
Di pasar tradisional juga memungkinkanmu untuk menawar harga. So, kalau kamu pinter, bisa saja dapat harga yang lebih baik dan sesuai dengan anggaran.
3. Hindari Makanan Olahan
Hindari makanan yang mahal dan tidak sehat seperti makanan cepat saji, camilan, dan soda. Sebagai gantinya, fokuslah pada makanan segar dan alami seperti buah, sayur, biji-bijian, daging, dan ikan.
Meski makanan cepat saji dan olahan menawarkan kemudahan, memasak di rumah dari awal adalah pilihan yang lebih sehat.
Dr. Vikram Tarugu, seorang ahli gastroenterologi dan CEO Detox of South Florida, menyarankan untuk mengurangi pembelian makanan olahan. Menurutnya, orang sering terkejut mengetahui berapa banyak uang yang dihabiskan untuk item seperti kopi, biskuit, makanan kemasan, dan makanan cepat saji.
Kamu pernah hitung belum? Berapa banyak uang yang kamu keluarkan untuk membeli makanan olahan ini? Coba deh, dihitung supaya bisa lebih hemat pengeluaran.
4. Masak Sendiri
Memasak di rumah tidak hanya hemat pengeluaran, tetapi juga membuka peluang untuk mencapai asupan gizi yang optimal. Dengan mengatur sendiri proses memasak, kita mendapatkan keuntungan berupa kontrol total atas seluruh bahan yang digunakan.
Ini berarti dapat secara selektif memilih bahan segar, berkualitas tinggi, dan bernutrisi, sekaligus mengelakkan diri dari penggunaan aditif, pengawet, atau bumbu siap pakai yang kurang baik bagi kesehatan.
Lebih lanjut, memasak di rumah biasanya lebih ekonomis dibandingkan dengan makan di luar atau membeli makanan siap konsumsi. Melalui perencanaan menu dan strategi belanja yang matang, kita dapat mengoptimalkan anggaran dengan memilih bahan yang sedang dalam musim, yang biasanya lebih murah.
Selain itu, memasak sendiri memberikan keleluasaan dalam menentukan porsi, membantu mencegah pemborosan serta konsumsi makanan secara berlebihan. Keuntungan ini tidak hanya berdampak positif pada kesehatan, tetapi juga pada pengelolaan keuangan rumah tangga.
5. Pilih Makanan Musiman
Andrea Abbe Johnson, seorang ahli diet klinis dari Amerika Serikat, menyatakan bahwa sayuran dan buah yang paling terjangkau harganya adalah yang lagi musim dan masih dalam bentuk aslinya.
Sebaliknya, produk yang telah diproses lebih lanjut, seperti yang sudah dipotong dan dikemas, biasanya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi. Dengan kata lain, membeli sayuran dan buah yang dikemas dalam plastik akan lebih mahal dibandingkan dengan yang tidak dikemas, yang sering kali tersedia di pasar tradisional.
Selain untuk lebih hemat pengeluaran, opsi ini juga lebih ramah lingkungan.
6. Beli Jumlah Besar
Para ahli gizi dan nutrisionis sepakat, membeli bahan makanan dalam jumlah besar adalah langkah cerdas untuk hemat pengeluaran, terutama untuk produk dengan masa simpan panjang seperti beras atau kacang-kacangan. Dengan membeli dalam jumlah besar, penghematan jangka panjang dapat dicapai.
Contohnya, harga per kilogram dari sekarung beras 20 kg akan lebih rendah dibandingkan dengan membeli beras dalam kemasan 1-2 kg.
Lynell Ross, seorang ahli gizi, pelatih kesehatan bersertifikat, serta pendiri dan editor utama Zivadream, menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang cermat, terutama ketika dana terbatas. Dia menyarankan agar fokus pada makanan bernutrisi seperti buah, sayur, biji-bijian, susu, daging atau unggas, rempah-rempah, dan minyak yang sehat.
Jadi, alih-alih menghabiskan uang untuk camilan kemasan atau minuman manis, lebih baik mengalokasikan dana untuk pembelian bahan pokok seperti kacang, beras, pasta, dan biji-bijian dalam jumlah besar.
Hemat pengeluaran tidak berarti harus mengorbankan kualitas gizi makanan. Dengan perencanaan yang cermat, pembelian cerdas, dan memanfaatkan bahan makanan alami dan segar, kita bisa menjaga keseimbangan anggaran rumah tangga sekaligus memenuhi kebutuhan gizi harian.
Ingat, kunci utamanya adalah perencanaan dan konsistensi. Seiring waktu, langkah-langkah sederhana ini tidak hanya akan berdampak positif pada kesehatan, tetapi juga pada cash flow kamu. Jadilah cerdas dalam mengelola pengeluaran, karena kesehatan optimal bisa dicapai tanpa harus menguras kantong.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Cara Hemat Anggaran Makan Sehari-hari
Perkembangan teknologi dan zaman benar-benar memanjakan kita ya? Sekarang mau ngapain aja, gampang. Hampir semua hal sudah bisa kita lakukan secara online. Termasuk untuk kebutuhan sehari-hari. Ibarat kata, mau makan tinggal pencet-pencet smartphone doang, eh … makanannya datang sendiri. Tapi biasanya, ada kemudahan ya ada modal sih. Termasuk kemudahan makan, ya jadinya kita mesti punya anggaran makan yang lebih juga.
Well, kalau idealnya, anggaran untuk kebutuhan rutin sehari-hari, memang punya jatah yang paling besar di antara semuanya, yaitu 40 – 60%. Bandingkan dengan porsi tabungan dan investasi yang “hanya” 10%, juga cicilan utang yang 30% saja. Tapi anggaran paling besar bukan berarti lantas kita bisa boros-borosin.
Apalagi kalau gaji kamu masih sebatas UMR. Harus diatur banget, biar tetap dalam frame 40 – 60%, supaya pos lain yang lebih penting–tabungan misalnya–jadi bisa lebih banyak.
Gimana ya, caranya mengatur anggaran makan biar enggak kelewat boros? Apalagi di hari-hari belakangan ini, di mana godaan semakin nyata.
5 Cara Hemat Mengatur Anggaran Makan Sehari-hari
1. Masak sendiri
Buat kamu yang suka banget pesan makanan via ojol, pernah menghitung belum, berapa total anggaran yang dihabiskan untuk sebulan? Lalu, bandingkan dengan kalau kita masak sendiri?
Hanya dari ongkos kirimnya saja deh, pernahkah kamu menghitung dengan saksama? Misalnya, ongkos kirim pesan makanan online, dengan lokasi resto yang dekat dengan posisi kita, seenggaknya harus keluar kocek Rp4.000 – Rp10.000. Sehari bisa bolak-balik pesan makanan, betul? Katakanlah hari ini pesan 2 kali, sudah keluar anggaran kira-kira Rp20.000 hanya untuk ongkos kirim. Kalau pesan makanannya setiap hari dalam sebulan? Rp500.000!
Itu baru ongkos kirim doang lo, belum harga makanannya.
Huwow!
Kalau masak sendiri, Rp500.000 bisa jadi kamu pakai belanja untuk makan seminggu, mungkin ya?
Jadi, yuk, coba masak sendiri. Kalau kamu belum atau jarang banget masak sebelumnya, kamu bisa coba-coba dulu dari bikin makanan yang paling gampang. Masakan-masakan western tuh biasanya lebih simpel ketimbang masakan asli Indonesia yang kaya bumbu.
Kamu bisa mulai dari situ. Paling enggak, biar terbiasa dulu.
2. Buat menu untuk seminggu
Nah, kamu bisa mencoba metode meal preparation. Pernah dibahas secara lengkap di web ini juga. Yuk, dibaca.
Kunci metode meal preparation ini adalah pada penyusunan menu untuk seminggu. Dengan bahan-bahan yang terbeli, kamu harus dapat membuat berbagai menu untuk disantap selama seminggu. Memang butuh keterampilan khusus sih, kalau dipikir-pikir. Tapi sekali dicoba, kamu seterusnya bisa lebih kreatif lagi.
Yang pasti, dengan membuat menu untuk seminggu ini, anggaran makan dan belanja juga hanya untuk seminggu. Jadi seiring sejalan deh dengan pengaturan cash flow yang sekali seminggu saja ke ATM kan?
3. Buat daftar belanja
Proses membuat daftar belanja ini bisa jadi butuh waktu khusus, tapi ini sangat penting untuk kamu lakukan.
Berdasarkan menu seminggu yang sudah kamu lakukan, buatlah daftar belanjaannya. Lalu, kalau memang memungkinkan, hematlah anggaran makan dengan berbelanja di pasar tradisional alih-alih ke supermarket ataupun hypermarket di mal.
Bagaimanapun, sewa tempat di mal itu lebih mahal ketimbang sewa kios di pasar tradisional. Ini pastinya sudah memengaruhi harga barang yang dijual.
Pasar tradisional sekarang juga sudah banyak yang dibangun dan direnovasi hingga lebih nyaman. Kadang nggak kalah dengan pusat-pusat perbelanjaan.
4. Bawa bekal
Supaya anggaran makan siang di kantor juga terjaga–lagi pula kan sudah dibuat menu makan untuk seminggu–ya bawa bekal saja ke kantor sekalian.
Tahukah kamu, kadang kita sering malah kejadian bocor halus lo di sini. Misalnya, memang enggak terbiasa bawa bekal minum dalam tumbler sendiri, akhirnya jadi mesti beli air mineral kemasan di sana-sini. Nah, kalau dihitung-hitung, ya kenapa enggak bawa bekal air minum sendiri kan dari rumah?
Ini yang harus mulai jadi kebiasaan baru. Selalulah mempertimbangkan kalau kamu hendak pergi ke mana pun, bisa bawa bekal enggak nih? Kalau bisa, ya bawa saja.
Anggaran makan kamu akan lebih hemat. Percaya deh.
5. Pesan bareng-bareng
Kalau memang terpaksa sekali harus pesan makanan online, demi anggaran makan yang lebih hemat, ya jangan sendirian aja pesannya.
Misal, tawarin teman-teman sekantor untuk pesan makanan bareng. Biar ongkos kirimnya bisa dibagi-bagi.
Atau, cari makanan yang sedang promo. Entah diskon atau free ongkir. Ini pun kamu juga harus bijak dalam memilih dan memilah.
Nah, gimana? Dengan cara ini anggaran makan kamu pasti bisa dihemat banyak.
Kamu punya trik atau cara hemat anggaran makan yang belum disebutkan? Tulis di kolom komen ya, sebagai tambahan.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.