Investasi Reksa Dana: Kenali 3 Strategi Terbaik untuk Optimalkan Keuntungan
Memiliki literasi keuangan yang baik akan sangat penting di zaman sekarang. Apalagi di masa-masa yang penuh ketidakpastian ini. Pengetahuan untuk memanfaatkan berbagai produk keuangan dan pasar modal akan membantu kita memastikan, bahwa masa depan kita bisa layak dan terjamin. Salah satu produk keuangan yang bisa dimanfaatkan di sini adalah investasi reksa dana.
Cara investasi satu ini kerap direkomendasikan sebagai cara yang ramah pemula. Pertama, modal terjangkau, karena hanya dengan Rp100.000 saja, kamu sudah bisa memulainya. Bahkan ada loh, yang menawarkan modal awal Rp10.000, dan bisa dibayar via e-wallet sejuta umat. Kalau dulu, untuk investasi reksa dana, kamu bakalan butuh modal awal setidaknya Rp50 juta loh!
Kedua, adanya peran manajer investasi menjadikan instrumen ini tepercaya. Ya, tentu saja, kamu harus memilih manajer investasi yang sudah bereputasi dan berizin resmi Otoritas Jasa Keuangan. Selanjutnya, kamu bisa melanjutkan investasinya sesuai pengaturan penghasilan yang kamu miliki.
Ketiga, semua bisa dilakukan secara online. No ribet-ribet club. Buka akun online, transfer, beres. Semudah itu! Nggak cuma bisa dibeli di berbagai fintech atau bank, kamu juga bisa beli reksa dana di marketplace, sambil belanja.
Keempat, produk reksa dana juga sangat beragam. Ada reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. Kamu bisa memilih sesuai dengan tujuan keuangan kamu, karena masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.
Yes, dengan investasi reksa dana, investasi jadi terasa mudah. Asalkan komitmen, keuntungan hampir pasti bisa didapat. Mau tingkat risiko rendah atau tinggi, semua ada. Tinggal disesuaikan dengan tujuan keuangan saja.
Nah, untuk mengoptimalkan imbal hasil, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan saat investasi reksa dana. Yuk, kita lihat satu per satu.
Strategi Optimalkan Investasi Reksa Dana
Market Timing
Salah satu hal yang wajib dipelajari oleh investor pemula untuk mengoptimalkan hasil investasinya adalah menentukan waktu yang tepat kapan harus membeli produk investasi. Prinsipnya: jika kamu mulai masuk pasar ketika sedang dalam kondisi harga berada di bawah dan mulai menguat, maka peluang keuntungan besar akan bisa kamu dapatkan.
Dan sebaliknya. Kalau membeli produk investasi secara terburu-buru saat harganya meninggi—biasanya terdorong karena FOMO—potensi keuntungan justru menjadi kecil. Apalagi kalau kemudian harus dijual saat nilainya lagi di bawah.
Saat melakukan investasi reksa dana, meski sudah ada manajer investasi yang akan mengelola dana investasimu, adalah penting bagi kamu untuk tetap memantau pergerakan pasar. Terutama jika instrumen yang kamu pilih adalah reksa dana saham. Dengan belajar memperhitungkan market timing yang tepat, kamu akan tahu, kapan sebaiknya menambah modal, kapan sebaiknya melakukan rebalancing.
Lump Sum
Strategi investasi reksa dana ketiga ini adalah dengan menyetorkan seluruh dana investasi yang sudah kamu alokasikan dalam sekali waktu. Cocok banget buat yang enggak mau ribet harus bolak-balik setor ke manajer investasi, atau ke mana pun kamu membuka rekening reksa dana.
Strategi investasi reksa dana lump sum akan memungkinkanmu untuk berinvestasi dan kemudian mendiamkannya berkembang seiring waktu, sesuai dengan potensi yang sudah dianalisis sebelumnya. Dengan strategi ini, kamu tidak terlalu disibukkan dengan pantauan pergerakan pasar dalam kesehariannya. Cukup melakukan review sekali waktu, untuk melihat apakah perkembangannya sesuai dengan harapan.
Misalnya, kamu memiliki uang Rp100 juta, untuk modal menikah 5 tahun lagi. Kamu setorkan seluruh dana tersebut ke reksa dana pendapatan tetap dalam sekali transfer. Dan kemudian 5 tahun lagi kamu bisa ambil, sekaligus dengan hasil pengembangannya.
Strategi investasi ini cocok dilakukan oleh mereka yang berpenghasilan tidak tetap, yang melakukan investasi sekaligus sesuai pola penghasilan yang mereka dapatkan.
Dollar Cost Averaging
Strategi investasi reksa dana keempat yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan imbal hasil adalah dollar cost averaging.
Strategi investasi ini cara kerjanya mirip dengan cicilan atau tabungan rutin, cocok banget buat kamu yang punya gaji tetap atau berpenghasilan kecil, tetapi pengin mulai berinvestasi. Caranya, tentukan pos investasi sesuai kemampuan, rekomendasi QM Financial adalah minimal 10% dari penghasilan rutinmu. Kemudian beli reksa dana setiap bulan sesuai porsi tersebut, tak perlu memperhatikan kondisi pasar lagi naik atau turun.
Enaknya reksa dana, kamu tak harus membeli unit penuh. Kamu bisa membeli sesuai dana yang kamu miliki. Berbeda dengan saham, yang minimal harus dibeli secara satuan lot, yang 1 lotnya setara 100 lembar saham. Artinya, kalau harga sahamnya Rp4.000, ya kamu perlu uang Rp400.000 untuk membeli minimalnya. Tapi di reksa dana, tidak. Kamu punya uang Rp100.000 saja, kamu sudah bisa membeli reksa dana dan menambah portofoliomu.
Kamu bisa menentukan sendiri kapan kamu bisa rutin membeli reksa dana dengan strategi dollar cost averaging ini. Mau sebulan sekali, 3 bulan sekali, sesuaikan dengan kemampuanmu. Kebiasaan membeli secara rutin ini akan dapat menghindarkanmu dari keputusan impulsif, FOMO misalnya, dalam berinvestasi, karena kamu sudah punya timeline yang pasti.
Tip Investasi Reksa Dana untuk Pemula
Nah, sudah mengenal 3 macam strategi untuk investasi reksa dana demi keuntungan optimal, sekarang, simak yuk, beberapa tip investasi reksa dana yang bisa kamu lakukan.
- Selalu ingat #TujuanLoApa, agar kamu bisa fokus pada tujuan keuangan untuk dicapai, alih-alih pengin keuntungan besar semata. Beri “judul” untuk setiap investasimu.
- Alokasikan minimal 10% dari penghasilan rutinmu untuk investasi.
- Sisihkan di awal, jangan mengandalkan sisa uang belanja, karena tidak akan pernah ada sisa.
- Tentukan jangka waktu sesuai tujuan keuangan yang ingin dicapai. Bagilah menjadi tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang.
- Lakukan review berkala, untuk melihat apakah perkembangan investasi reksa dana ini sesuai dengan harapan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Reksa Dana: Pengertian, Keuntungan, Risiko, Jenis, dan Cara Membelinya
Investasi reksa dana biasanya menjadi rekomendasi pertama untuk kamu yang masih pemula. Hal ini terkait dengan tingkat risiko instrumen investasi “patungan” ini yang relatif lebih rendah, terutama jika dibandingkan dengan saham, apalagi cryptocurrency.
Meski dibilang relatif rendah risiko, tetapi untuk bisa mengoptimalkannya, kamu tetap mesti belajar dulu, mulai memahami apa itu arti reksa dana, apa saja jenisnya, hingga bagaimana cara membelinya.
Rumit? Tidak sama sekali. Justru, ini juga jadi salah satu alasan lain mengapa instrumen ini sering menjadi rekomendasi untuk investor pemula; karena cara investasinya sangat sederhana.
So, mari ikuti ulasan selengkapnya di artikel ini, sampai selesai.
Apa Itu Reksa Dana?
UU Pasar Modal nomor 8 tahun 1995 kurang lebih menyebutkan definisi reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari pemodal, yang kemudian diinvestasikan ke berbagai instrumen efek, baik di pasar modal maupun pasar uang, oleh pihak yang disebut manajer investasi.
Jadi, kalau mau dijelaskan dengan bahasa awam, reksa dana itu cara kerjanya investor “menitipkan” dana investasi, “berpatungan” dengan investor-investor lainnya ke pihak yang dipercaya dan sudah berpengalaman untuk dikelola demi mendapatkan keuntungan tertentu.
Manajer investasi adalah pihak yang dititipi dana investasi untuk kemudian dibelikan berbagai macam instrumen investasi yang sesuai dengan jenisnya. Nantinya, jika ada imbal hasil, maka dana imbal hasil tersebut juga akan dikelolakan lagi, sehingga menghasilkan keajaiban dunia ketujuh yang bernama compound interest. Perkembangan kelolaan dana investasi ini kemudian dilaporkan pada investor dalam bentuk nilai aktiva bersih, yang bisa kita lihat pada aplikasi si manajer investasi.
Jenis-Jenis Reksa Dana
Kita mengenal beberapa jenis reksa dana, di antaranya:
1. Reksa dana pasar uang
Penempatan dana investasi pada reksa dana pasar uang didominasi oleh instrumen-instrumen pasar uang, minimal 80%, bertenor pendek, kurang dari 1 tahun. Misalnya seperti deposito berjangka, sertifikat Bank Indonesia, surat berharga tenor pendek, dan sebagainya.
Keuntungan instrumen ini cukup stabil meski relatif tidak besar, dengan tingkat risiko yang juga sangat minim, sehingga cocok banget untuk instrumen investasi jangka pendek atau dimanfaatkan untuk menyimpan dana darurat.
2. Reksa dana pendapatan tetap
Penempatan instrumen pada jenis investasi reksa dana ini paling banyak ditempatkan pada surat utang, sebesar minimal 80%. Tingkat risiko instrumen surat utang tetap relatif rendah, meskipun lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang.
3. Reksa dana saham
Penempatan dana investor akan paling banyak berada di instrumen saham, minimal 80%. Sesuai dengan pergerakan saham yang fluktuatif, maka tingkat risiko jenis investasi reksa dana ini juga akan tinggi. Meski demikian, tingkat keuntungan juga akan lebih tinggi dibandingkan jenis reksa dana yang lain.
4. Reksa dana campuran
Dengan investasi reksa dana campuran, kamu dimungkinkan untuk bisa berinvestasi di berbagai jenis instrumen, mulai dari produk pasar uang, obligasi, hingga saham. Tingkat risikonya sudah pasti juga disesuaikan.
Keuntungan dan Risiko Investasi Reksa Dana
Setiap instrumen investasi, selain akan memberikan keuntungan bagi investornya, juga akan membawa serta risiko. Tidak pernah ada instrumen investasi yang mampu menjanjikan keuntungan pasti dan tinggi, dengan zero risk alias tanpa risiko. Kalau ada yang menawarkan instrumen investasi dengan janji seperti ini, maka kamu perlu meningkatkan kewaspadaan karena bisa jadi itu adalah investasi bodong.
Begitu juga dengan reksa dana. Ada berbagai keuntungan yang ditawarkan, selain ada risiko yang juga harus dikelola. Karena itu, penting bagi kamu untuk paham profil risiko diri sendiri.
Keuntungan investasi reksa dana:
- Bisa mulai dengan modal yang kecil. Dengan dana Rp100.000 saja, kamu sudah bisa mulai investasi reksa dana. Seiring waktu, kamu bisa menambah sesuai kemampuanmu
- Tak butuh keahlian dan pengetahuan khusus, karena pada dasarnya pengelolaan akan diserahkan pada manajer investasi. Namun, kamu perlu tetap mempelajari cara kerjanya, agar kemudian kamu bisa melakukan review atas perkembangannya, sudah sesuai dengan tujuan keuanganmu atau perlu ada penyesuaian lagi.
- Mudah, karena sekarang hampir setiap manajer investasi memiliki aplikasi mobile yang memungkinkanmu berinvestasi secara online, sehingga lebih praktis. Juga tersedia marketplace reksa dana, tempat berbagai manajer investasi berkumpul. Beli reksa dana di sini akan lebih mudah; semua data juga tersedia secara lengkap.
- Pilihan produknya banyak. Dengan kepiawaianmu menyesuaikannya dengan tujuan keuangan dan jangka waktu, maka perkembangan dana investasimu akan bisa optimal.
Kerugian investasi reksa dana:
- Satu investor rugi, maka semua ikut rugi, jika manajer investasi kurang bisa mengelola dana dengan baik sehingga nilai unit penyertaan berkurang.
- Adanya risiko likuiditas yang terjadi ketika manajer investasi tak mampu mencairkan dana akibat terlalu banyaknya investor yang ingin menarik dana.
- Ada biaya pengelolaan, baik dari manajer investasinya sendiri maupun dari bank kustodian.
- Peluang manajer investasi yang disuspensi atau bangkrut, sehingga dana investasi enggak balik.
Meskipun ada beberapa kelemahan investasi reksa dana, tetapi hal ini bisa ditekan peluangnya dengan cara memilih manajer investasi yang bereputasi baik dan tepercaya. So, do your homework, lakukan riset dan analisis terlebih dulu terhadap (calon) manajer investasi sebelum kamu membeli produk reksa dananya.
Cara Membeli Reksa Dana
Sudah melakukan riset dan survei terhadap manajer investasi, sekarang kamu pun siap untuk mulai investasi reksa dana. Ikuti langkah berikut agar investasimu lancar.
1. Beli di mana?
Tentukan, mau beli produk reksa dana di mana? Mau langsung ke manajer investasi atau melalui marketplace reksa dana?
Yang pasti, pilih yang bereputasi baik ya. Kamu juga wajib untuk menelusuri fund fact sheet yang sudah disediakan. Cermati perkembangan dana kelolaannya, dan juga penempatan instrumennya.
2. Buka rekening
Untuk investasi reksa dana online, caranya enggak pakai ribet sama sekali. Bisa jadi berbeda step by step-nya, tetapi secara umum tahapan buka rekeningnya kurang lebih:
- Registrasi, isi form data diri.
- Lampirkan dokumen-dokumen persyaratan, seperti foto KTP, NPWP, foto selfie sambil memegang KTP, hingga fotokopi buku tabungan.
- Tunggu adanya tahapan verifikasi yang akan dilakukan, ada yang minta voice call/video call juga ya. So, kamu ikuti saja prosedurnya.
- Saat rekening sudah aktif, kamu sudah bisa mulai investasi reksa dana.
3. Beli produk
Di manajer investasi, juga akan ada berbagai produk reksa dana yang ditawarkan sesuai jenisnya. Pilihlah yang sesuai dengan tujuan keuanganmu, cermati data-data yang disertakan. Lakukan simulasi perkembangan dana investasi jika perlu. Hampir setiap aplikasi reksa dana ada fitur untuk simulasi perhitungan investasi ini, so, manfaatlah dengan baik.
Jika sudah menemukan yang pas, pilih opsi “beli”, dan selanjutnya ikuti petunjuk yang ada. Ada manajer investasi yang meminta kamu untuk menyetorkan deposit sebelum mulai memilih produk. Tetapi ada juga yang memintamu untuk transfer dana setelah pembelian, sehingga kamu bisa menyetorkan sejumlah yang diminta saja. Mana yang lebih baik? Semua baik, sesuaikan dengan kondisimu.
4. Review
Selanjutnya, lakukan review berkala terhadap dana investasi reksa dana yang sudah kamu lakukan. Bandingkan dengan rencana keuanganmu, apakah sudah sesuai? Jika belum sesuai, mungkin ada yang bisa kamu perbaiki lagi. Misalnya, setoran ditambah, atau bahkan memindahkan ke produk lain. Mau pindah manajer investasi? Boleh saja, asalkan sudah kamu perhitungkan.
5. Konsisten
Kunci sukses investasi, termasuk juga investasi reksa dana, adalah konsisten. So, pastikan kamu konsisten berinvestasi sesuai rencana keuangan yang sudah kamu buat.
Nah, bagaimana? Ternyata simpel kan, investasi reksa dana itu? Iya, ini memang salah satu instrumen investasi yang simpel dan menguntungkan, cocok banget buat kamu yang baru mulai berkenalan dengan berbagai produk pengembangan dana.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Kesalahan Memilih Reksa Dana yang Berujung Tujuan Finansial Tak Tercapai
Sudahkah kamu menyisihkan penghasilanmu bulan ini di pos investasi? Instrumen investasi apa sih yang kamu pilih? Apakah kamu memilih reksa dana, saham, atau yang lain?
Kalau kamu belum investasi pasti ada rasa ingin investasi juga ya, mungkin karena melihat ajakan teman-teman kamu. Lihat mereka pada share grafik-grafik IHSG, sambil nulis, “Wahhh, ijo!” Atau, “Yahhh, merah :(“
Memang, seru banget kayaknya. Tapi mau mencoba juga, kok masih ragu ya?
Kenapa ragu? Entahlah, mungkin masih belum kebayang risikonya seperti apa untuk bisa investasi? Atau, enggak tahu cara memilih instrumen yang pas dengan kebutuhanmu.
Hal-hal seperti ini memang bikin maju mundur buat investasi, terutama bagi para pemula. Yes, kamu enggak sendirian kok.
Seharusnya sih kamu nggak perlu ragu untuk investasi karena investasi akan memberikan kamu banyak manfaat ke depannya. Salah satu investasi yang cocok bagi kamu yang masih pemula adalah reksa dana. Ada banyak produk reksa dana dan kamu bisa pilih berdasarkan karakter kamu, tujuan investasi kamu, dan tentunya, kondisi keuangan kamu.
Tapi, memilih reksa dana itu susah-susah gampang, terutama bagi pemula. Selain produknya banyak, dan bisa jadi kita nggak punya waktu untuk melihatnya satu per satu, tetapi juga karena jenis dan produk reksa dana yang kamu pilih akan berdampak pada tujuan keuangan kamu di masa mendatang.
Kalau kamu salah dalam memilih reksa dana, sudah dipastikan tujuan kamu berinvestasi tidak akan tercapai. Oleh sebab itu jangan sampai melakukan beberapa kesalahan dalam memilih reksa dana.
Eits tapi kamu nggak perlu khawatir, kamu bisa simak kesalahan-kesalahan memilih reksa dana berikut ini supaya kamu dapat menghindarinya.
Kesalahan Memilih Reksa Dana yang Berujung pada Gagalnya Tujuan Finansial
1. Tidak Punya Tujuan
Kamu harus memiliki tujuan jika ingin melakukan investasi. Investasi tanpa tujuan dapat diibaratkan kamu naik bus tapi nggak tahu harus berhenti di mana. Tahap awal investasi reksa dana adalah menentukan tujuan.
Cobalah berpikir apa yang kamu inginkan dari investasi kamu di reksa dana ini? Tentunya, untuk mencapai mimpi-mimpi yang menjadi tujuan finansialmu, bukan? Apa tujuan finansialmu? Jawaban kamu terhadap pertanyaan di atas, bisa menjadi titik awalmu untuk menentukan tujuan investasi kamu.
Reksa dana memiliki beberapa jenis dan karakter masing-masing. Jadi untuk dalam memilih reksa dana harus disesuaikan dengan tujuan investasi.
2. Ikut-ikutan
Kesalahan kedua dalam memilih reksa dana adalah hanya karena ikut-ikutan. Banyak teman yang bikin status mengenai reksa dana atau saham, lalu karena nggak mau ketinggalan tren, kita pun jadi pengin juga. Ketinggalan tren jadi nggak terlihat keren.
Sayangnya, kalau alasan utama kamu investasi hanya untuk ikut-ikutan, tujuan investasimu pun jadi bias. Nggak jelas.
Hal yang perlu kamu tanamkan ke diri kamu sendiri kalau ingin berinvestasi yaitu dana yang kamu gunakan untuk investasi adalah uang kamu sendiri, bukan uang teman kamu. Bukan juga uang influencer.
Bisa jadi, itu uang adalah uang penghasilan yang kamu dapatkan dengan susah payah. Iya?
Jadi kalau investasi kamu nggak berhasil maka kamu juga yang harus menanggung risikonya. Bukan teman kamu, bukan juga influencer.
Jangan salahkan orang lain karena hal tersebut ya.
3. Asal Memilih Manajer Investasi
Meskipun reksa dana ada instrumen saham, tetapi investasi saham dan reksa dana adalah dua hal yang berbeda.
Ketika kamu berinvestasi saham maka kamu sendirilah yang mengelola aset kamu melalui perusahaan sekuritas. Kalau kamu berinvestasi reksa dana, kamu akan terhubung dengan manager investasi atau pihak ketiga yang mengelola aset kamu.
Performa manajer investasi perlu kamu ketahui terlebih dahulu sebelum memilihnya untuk mengelola aset kamu. Pastikan track record-nya baik, dan juga tentu saja, berizin sesuai dengan peraturan OJK.
4. Tidak Paham Profil Risiko Kamu
Sebagai investor pemula kamu harus paham apa itu profil risiko dan mengapa penting untuk mengetahuinya. Jangan sampai kejadian, ketika grafik hijau langsung saja hajar tapi waktu grafik merah langsung panik.
Memahami profil risiko merupakan bagian dari kegiatan yang melibatkan sisi pisikis. Meski saat kamu memilih reksa dana sebagai instrumen investasi yang sesuai untukmu dan menyerahkan dana untuk dikelola manajer investasi, tapi mengenali profil risiko sendiri juga penting.
Biasanya investor pemula akan memilih jalur aman yaitu dengan memilih instrumen investasi yang memiliki low risk. Seiring berjalannya waktu kamu juga bisa menjadi investor yang andal dan semakin mengenali profil risiko kamu.
5. Malas Melakukan Review
Ketika sudah melakukan investasi reksa dana terkadang kamu akan merasa bahwa reksa dana yang kamu pilih sudah tepat lalu tidak pernah atau jarang mereview kinerjanya. Ini juga menjadi kesalahan yang sering terjadi lo.
Akibatnya apa, kalau sampai melakukan kesalahan ini? Jika terjadi hal-hal yang memengaruhi nilai reksa dana, kamu enggak aware. Akibatnya, bisa jadi dalam praktiknya, tujuan finansialmu jadi meleset.
Ada banyak cara untuk mereview kinerja reksa dana yaitu:
- Melihat perbandingan return terhadap risiko yang kamu ambil
- Bagaimana grafiknya setelah sekian lama berada dalam portofoliomu? Semakin naik, ataukah semakin mendatar?
6. Menganggap Investasi di Reksa Dana adalah Investasi paling Aman
Reksa dana memang cocok bagi pemula, namun bukan berarti investasi di reksa dana tidak ada risiko. Berikut ini risiko berinvestasi pada reksa dana
- Keuntungan yang didapat tidak pasti karena tetap tergantung pada kondisi pasar modal dan fluktuasinya
- Pemerintah tidak memberikan jaminan atas dana yang telah diinvestasikan
- Ada kemungkinan wanprestasi dari manajer investasi
7. Langsung Meminta Untung dengan Cepat
Salah satu risiko reksa dana adalah keuntungan yang tidak pasti, jadi jangan sampai kamu ngarep buat dapat untung dengan cepat. Hindari harapan instan, karena seperti kata pepatah, masak mi instan saja juga perlu proses.
Kesalahan memilih reksa dana yang satu ini sering dilakukan banyak orang. Karena itu, harus dipahami, bahwa investasi butuh proses. Bertahap dan berjenjang. Sabar adalah koentji.
Nah, itulah 7 kesalahan memilih reksa dana yang bisa berujung tak tercapainya tujuan finansial.
Untuk membantumu memilih reksa dana secara tepat, yuk bergabung dengan kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Cek jadwalnya, dan segera amankan kursimu ya.
Stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Reksa Dana vs Saham: Mana yang Lebih Untung?
Banyak instrumen investasi yang bisa kita pilih yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan tujuan finansial kita. Termasuk reksa dana dan saham. Tapi, pertanyaannya selalu sama, reksa dana vs saham, mana yang lebih untung?
Ya, itu pertanyaan sejuta umat memang.
Nah, kali ini kita bahas ya, reksa dana vs saham ini. Tetapi, sebelumnya, kamu harus paham dulu (atau diingat kembali), bahwa tidak pernah ada instrumen investasi yang 100% aman dan bisa memberikan untung besar dalam waktu cepat. Prinsip ini memang harus selalu diingat, agar kemudian kamu bisa bijak memanfaatkannya sesuai kebutuhan.
Plus Minus Reksa Dana
Membandingkan reksa dana vs saham, mari kita kupas mengenai reksa dananya lebih dulu.
Berinvestasi di reksa dana, berarti danamu akan dikelola oleh manajer investasi. Dengan pengalaman mereka, manajer investasi sudah memiliki langkah-langkah antisipatif dalam mengelola dana investasi para investor. Dengan reputasi perusahaan yang sudah dibangun, mereka tentu akan berusaha mempertahankannya juga.
Karenanya, pemilihan manajer investasi menjadi salah satu faktor penting. Pastikan memercayakan dana investasi kita pada mereka yang memang sudah memiliki reputasi baik, pengalaman dengan dana kelola yang sudah besar, dan minim komplain.
Namun, di sisi lain, investor juga harus siap dengan berbagai biaya administrasi yang akan dikenakan. Lagi-lagi hal ini akan ditentukan saat kita memilih manajer investasi. Pilihlah manajer investasi yang mengenakan biaya paling minim untuk transaksi dan operasional. Ada kok yang memberlakukan Rp0 untuk biaya administrasi pembelian.
Plus Minus Saham
Dengan berinvestasi di saham, maka kamu pun harus siap mengelola dana investasimu sendiri. Kamu harus tahu, kapan saham harus dilepas, dibeli, atau di-hold. Kamu sendiri juga yang harus menganalisis laporan keuangan perusahaan yang sahamnya kamu incar.
Kita memang membeli saham melalui perusahaan sekuritas. Tetapi peran mereka ya sekadar perantara transaksi, sekadar broker atau makelar. Mereka tidak punya wewenang untuk mengelola dana investasimu; memutuskan sahammu untuk dijual atau di-hold, atau perlukah menambah pembelian, dan sebagainya.
Karena semua pengelolaan ada di tanganmu sendiri, maka kalau mendapatkan cuan ya semua menjadi milikmu sendiri. Tetapi, begitu juga kalau kamu mengalami kerugian. Karenanya, sangat disarankan untuk belajar lebih banyak dulu sebelum kamu mulai berinvestasi di saham.
Reksa Dana vs Saham: Mana yang Lebih Untung?
Reksa dana vs saham, mana yang lebih mendatangkan cuan? Jawabannya kembali pada tujuan, jangka waktu, dan kemampuanmu.
Tujuan dan Jangka Waktu
Tujuan berinvestasi di reksa dana vs saham adalah hal yang paling menentukan di sini. Reksa dana–tergantung jenisnya–dapat melayani tujuan finansial jangka pendek hingga jangka panjang.
Untuk jangka pendek dan sebagai media penyimpan dana darurat, Reksa Dana Pasar Uang akan jadi instrumen yang paling sesuai. Untuk jangka pendek hingga menengah, Reksa Dana Pendapatan Tetap akan menguntungkan. Untuk jangka menengah hingga panjang, Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham-lah yang paling tepat untuk dimanfaatkan.
Dan, ingat, risiko akan selalu ada di setiap instrumen investasi, sehingga kamu juga harus aware akan hal ini sejak awal.
Saham merupakan instrumen investasi yang paling sesuai untuk tujuan finansial jangka panjang. Dengan kondisi pasar yang fluktuatif, jika kamu berinvestasi untuk jangka waktu yang pendek, maka bisa jadi imbal yang kamu dapatkan belum maksimal. Tujuan finansial jangka panjang ini misalnya untuk dana pensiun, yang akan kamu butuhkan 30 tahun lagi.
Jangka waktu yang panjang akan mengantisipasi fluktuasi harga saham yang bisa terjadi, asalkan kamu memang memilih saham perusahaan dengan fundamental yang paling baik. Harga saham akan meningkat seiring waktu, sama halnya dengan harga komoditi pada umumnya.
Kemampuan
Membandingkan reksa dana vs saham, kemampuan finansial juga harus menjadi bahan pertimbangan.
Untuk berinvestasi di reksa dana, kamu hanya butuh dana minimal Rp100.000 untuk memulainya. Bahkan ada loh, yang bisa dimulai dari RP10.000. Selanjutnya kamu bisa konsisten menyisihkan penghasilan setelah kamu menerima gaji, sesuai proporsi yang kamu tentukan sendiri.
Sedangkan, jika kamu berinvestasi di instrumen saham, kamu perlu menyediakan dana yang sesuai dengan harga saham yang tersedia. Setiap kali kita hendak membeli saham, jumlah minimal yang bisa kita beli adalah 1 lot (100 lembar) saham. Dengan demikian, misalnya harga saham yang kamu incar adalah Rp1.000, maka kamu harus menyediakan dana sebesar Rp100.000 untuk pembeliannya. Jika harga sahamnya Rp30.000, maka dana yang dibutuhkan adalah Rp3.000.000.
Saham blue chip biasanya memang cukup mahal, rata-rata di atas Rp1.000 per lembarnya. Tetapi, dengan fundamental perusahaan yang baik, ke depannya kamu bisa mengharapkan imbal yang juga lebih baik.
Nah, sekiranya sudah cukup jelas deh, perbandingan reksa dana vs saham sampai di sini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Fund Fact Sheet Reksa Dana: Begini Cara Membaca dan Memahaminya
Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak disarankan untuk dimanfaatkan oleh investor pemula. Nah, jika kamu sudah menjadi investor reksa dana, maka penting buat kamu untuk memahami kinerjanya dan paham bagaimana memantau perkembangannya. Hal ini bisa kamu lihat dari fund fact sheet reksa dana yang kamu miliki.
Sayangnya, masih banyak investor pemula yang belum tahu apa dan bagaimana pemanfaatan fund fact sheet reksa dana ini sampai sekarang. Padahal ini penting. Banget. Karena dengan paham fund fact sheet reksa dana ini, kamu bisa menganalisis manajer investasi yang paling pas kebutuhanmu dan juga bisa kamu manfaatkan juga ketika kamu melakukan review terhadap investasi reksa dana yang sudah kamu lakukan.
Apa Itu Fund Fact Sheet Reksa Dana?
Bisa dibilang, fund fact sheet reksa dana merupakan laporan keuangan produk reksa dana di mana kamu investasikan danamu. Fund fact sheet ini dikeluarkan oleh manajer investasi, yang meliputi ringkasan kinerja dan operasional reksa dana yang mereka kelola secara keseluruhan. Biasanya sih terdiri atas satu halaman saja, tapi sangat full informasi.
Laporan ini pada prinsipnya sama saja sih antara manajer investasi satu dengan yang lainnya. Yang membedakan cuma desain layoutnya saja. Jadi, enggak akan masalah, sekali belajar kamu akan paham bagaimana cara membacanya, untuk semua fund fact sheet reksa dana yang ada.
Kamu dapat melihat fund fact sheet ini di aplikasi ataupun situs manajer investasi mana pun yang mengelola investasi reksa dana. Kamu bisa bebas memeriksanya, karena memang salah satu syarat untuk bisa beroperasi adalah manajer investasi menyediakan informasi yang setransparan mungkin mengenai dana kelolaan mereka.
Jadi, kalau ada yang mengaku manajer investasi, tetapi laporan keuangannya enggak ada, wah … itu sangat patut dicurigai deh.
Apa Saja yang Ada dalam Laporan Keuangan Reksa Dana Ini?
Ada beberapa data yang bisa kamu temukan dalam laporan keuangan reksa dana, di antaranya:
- Prospektus reksa dana, yaitu dokumen yang berisi informasi penawaran instrumen investasi–dalam hal ini reksa dana. Dalam prospektus ini ada dasar hukum investasi reksa dana, profil pengelola, kebijakan investasi, risiko yang harus dipahami, cara jual dan beli, biaya-biaya, dan informasi penting lainnya. OJK sangat menyarankan pada investor pemula untuk membaca dan memahami prospektus ini sebelum mulai berinvestasi, agar benar-benar paham atas segala risiko yang bisa terjadi dalam prosesnya nanti.
- Laporan keuangan dan laporan tahunan, yang diaudit oleh kantor akuntan publik terkait dana kelolaannya.
- Fund fact sheet, yang akan kita bahas dalam artikel kali ini. Fund fact sheet bisa dikatakan layaknya buku manual terkait investasi reksa dana yang kamu lakukan. Dengan memahaminya, kamu akan dapat menganalisis, apakah reksa dana yang kamu pilih tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu.
Apa Saja yang Harus Dipahami dalam Fund Fact Sheet Reksa Dana?
Sekali lagi, fund fact sheet reksa dana bisa berbeda satu manajer investasi satu dengan yang lainnya, tetapi bagian-bagian penting berikut ini akan selalu ada.
- Nilai Aktiva Bersih (NAB), yang menunjukkan nilai total aset bersih kamu setiap harinya. Jika angka dalam nilai aktiva bersih ini ada peningkatan dalam periode tertentu, maka kamu berarti mendapatkan imbal yang besarannya dari selisih NAB hari ini dikurangi NAB semula.
- Unit Penyertaan, yang menunjukkan tingkat pembelian dan penjualan produk reksa dana yang dilakukan oleh manajer investasi.
- Kinerja reksa dana, yang dilihat dari data historis pengelolaan dana investasi dari para investornya dalam periode tertentu, yaitu 1, 3, 6, 12 bulan hingga 3 dan 5 tahun, bahkan sejak peluncuran. Di bawah grafik kinerja reksa dana, ada informasi pembanding atau tolok ukur sebagai benchmark atau indikator kinerja produk reksa dana terkait; apakah lebih tinggi atau lebih rendah dari produk sejenisnya.
- Komposisi portofolio, yang merupakan informasi proporsi penempatan dana kelolaan yang diinvestasikan oleh si manajer investasi dalam instrumen tertentu. Misalnya, manajer investasi reksa dana pasar uang ada yang menempatkan dana investasinya dalam produk deposito sebesar 71% dan obligasi jatuh tempo kurang dari 1 tahun sebesar 29%. Dari sini kita bisa mengukur tingkat risikonya, dan bisa disesuaikan dengan profil risiko kita sendiri.
- Daftar 10 kepemilikan efek terbesar dalam portofolio manajer investasi, di mana terdapat informasi 10 produk investasi dengan proporsi terbesar yang teralokasi dari dana kelolaan manajer investasi yang bersangkutan.
Nah, itulah sedikit seluk-beluk fund fact sheet reksa dana yang perlu dipahami oleh investor pemula. Dengan membaca fund fact sheet ini, kamu bisa memutuskan manajer investasi mana yang bisa kamu manfaatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan dan tujuan keuanganmu.
Cukup sederhana dan mudah memahaminya kan? Iyalah, lebih mudah daripada memahami mantan. #ehgimana
Jangan tunda lagi investasinya ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
9 Istilah dalam Reksa Dana yang Harus Kamu Ketahui Artinya
Setiap orang mempunyai tujuan hidupnya masing-masing. Setiap orang punya cita-cita dan impian yang pengin diwujudkan. Uang memang bukan segalanya, tetapi untuk mewujudkan apa yang kita mau itu kita akan membutuhkan uang. Bukan matre, tetapi ini adalah hal yang sangat realistis. Begitu banyak keinginan yang ingin dicapai, sehingga kita pun perlu untuk mengatur keuangan agar teralokasi dengan baik. Salah satunya dengan investasi reksa dana.
Dengan semakin teredukasinya kita semua belakangan ini mengenai literasi keuangan, investasi reksa dana pun semakin populer dan dikenal, hingga akhirnya banyak yang memfavoritkannya.
Ini tentu tak lepas dari banyaknya keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi reksa dana ini.
Bagi kamu yang baru mulai kenalan dengan reksa dana, pasti masih sedikit bingung ya, dengan jenis investasi kesayangan para investor pemula ini? Jangan khawatir, di artikel ini kita akan ulas tentang beberapa istilah yang bakalan banyak kamu temui jika kamu sedang membaca atau membicarakan mengenai reksa dana. So, you won’t get lost, dan bisa paham sepenuhnya tentang investasi ini untuk kemudian mulai memanfaatkannya untuk mencapai tujuan finansialmu.
9 Istilah dalam Reksa Dana yang Perlu Kamu Tahu
1. Apa Itu Reksa Dana?
Reksa dana adalah usaha atau wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat investor, untuk kemudian diinvestasikan ke instrumen-instrumen investasi sesuai alokasinya masing-masing, oleh pihak yang disebut sebagai manajer investasi.
Instrumen investasinya apa saja? Mulai dari sertifikat deposito, surat-surat utang dengan jangka pendek kurang dari satu tahun, obligasi atau surat utang berjangka menengah hingga panjang, sampai saham.
Reksa dana–meski bukan produk perbankan dan tidak dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)–diawasi dengan ketat oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), sehingga investor tidak perlu khawatir uangnya hilang atau disalahgunakan, karena semua sudah ada aturannya.
2. Apa Itu OJK?
OJK adalah singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yaitu sebuah lembaga yang dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
OJK akan melindungi kepentingan kita semua dalam setiap kegiatan keuangan. Dengan pengawasan ini, kita tidak perlu khawatir karena setiap hak kita sebagai penanam modal akan dilindungi oleh OJK.
3. Apa Itu Nilai Aktiva Bersih (NAB)?
Nilai Aktiva Bersih adalah nilai total investasi reksa dana yang kita miliki. Nilai Aktiva Bersih akan menggambarkan total kekayaan bersih kita dalam investasi reksa dana setiap harinya.
Lalu, apa yang dimaksud dengan kekayaan bersih?
Yaitu nilai jumlah dari seluruh aset investasi kita (deposito, surat berharga pasar uang, obligasi, dan saham) ditambah dengan dividen serta kupon yang menjadi hak kita sebagai investor reksa dana, dikurangi biaya operasional reksa dana yang meliputi jasa manajer investasi, biaya bank kustodian, dan biaya-biaya lainnya.
Jadi, kalau dirumuskan:
Kekayaan bersih = (aset investasi + dividen + kupon) – biaya operasional
4. Apa Itu Unit Penyertaan?
Unit Penyertaan adalah satuan yang dipergunakan dalam transaksi di reksa dana. Seperti halnya properti yang dijual per unit rumah, emas yang dijual per unit batang, reksa dana juga dijual dalam satuan unit.
Investor bisa membeli dalam satuan unit maupun rupiah yang kemudian dikonversi dalam satuan unit ini.
Dengan demikian, kalau ada istilah “nilai aktiva bersih per unit” berarti adalah nilai portofolio investor total, dikurangi biaya operasional, kemudian dibagi dengan jumlah unit yang telah kita miliki sebagai investor.
5. Apa Itu Manajer Investasi?
Manajer investasi adalah pihak–bisa perseorangan maupun perusahaan–yang diberi wewenang dan tanggung jawab sebagai pengelola aset investor.
Inilah yang membuat berinvestasi di reksa dana itu cocok untuk investor pemula. Di bawah pengelolaan manajer investasi yang tepat, kita tinggal duduk manis sambil memantau perkembangan aset investasi kita saja.
Kita enggak perlu pusing memantau pergerakan pasar, situasi-situasi yang bisa memengaruhi nilai investasi, pun melakukan analisis ini itu, karena semuanya sudah dilakukan oleh manajer investasi.
Manajer investasi lebih tahu kondisi dunia investasi ketimbang kita yang baru memulai, sehingga serahkan saja sepenuhnya pada mereka.
Mungkin kapan-kapan kita bisa ulas lebih jauh mengenai tugas dan wewenang manajer investasi ini ya? Karena cukup menarik lo, untuk diketahui.
6. Apa Itu APERD dan WAPERD?
APERD adalah singkatan dari Agen Penjual Efek Reksa Dana, sedangkan WAPERD adalah Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Anggota APERD adalah bank umum dan juga perusahaan sekuritas yang telah memiliki izin untuk beroperasi, yang kemudian bekerja sama dengan manajer investasi untuk menjual jasa pengelolaan aset investasi.
Nah, orang-orang yang bekerja di bank umum atau perusahaan sekuritas yang bertugas memasarkan produk reksa dana ini disebut WAPERD, yang harus memiliki sertifikasi tertentu terkait pekerjaannya ini.
7. Apa Itu Imbal?
Imbal (dalam bahasa Inggris: yield) merupakan keuntungan dari sebuah investasi–termasuk reksa dana–yang diterima oleh investor.
Imbal bisa berupa bunga atau kupon, dividen, ataupun selisih yang didapatkan dari harga jual yang lebih tinggi daripada harga beli, tergantung jenis investasinya.
8. Apa Itu Risiko?
Dalam investasi, risiko berarti potensi kerugian yang bisa terjadi akibat investasi yang kurang baik hasilnya.
Risiko dalam investasi bisa terjadi akibat pasang surut kondisi pasar modal maupun pasar uang, situasi sosial, ekonomi, bahkan politik, hingga masalah intern, misalnya perusahaan yang sahamnya kita miliki mengalami kebangkrutan atau gulung tikar.
Adalah penting bagi setiap investor untu menyadari sepenuhnya risiko yang bisa terjadi pada setiap investasi yang dimiliki. Karena pada prinsipnya, kita berinvestasi dengan uang kita sendiri, maka tanggung jawabnya ada pada diri kita sendiri juga.
9. Apa Itu Bank Kustodian?
Bank kustodian adalah bank yang akan membantu mengurus administrasi, mengawasi serta menjaga aset investasi yang kita miliki.
Istilahnya, bank kustodian merupakan tempat untuk menitipkan dana secara kolektif, baik dari investor maupun dari pihak manajemen investasi. Bank kustodian akan menampung dana kita kalau kita topup reksa dana, pun menampung hasil dividen, kupon, atau bentuk imbal lain dari investasi yang sudah kita lakukan, untuk kemudian dicatat.
Bank kustodian mengurus segala macam administrasi, dan melakukan pencairan dana jika kita sebagai investor bermaksud untuk menarik dana.
Gimana, semakin tertarik untuk berinvestasi di reksa dana? Ada 4 jenis reksa dana yang bisa kamu pilih lo, sesuai dengan profil risikomu!
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, agar kamu lebih paham dan mengerti mengenai kinerja reksa dana sebelum kamu mulai berinvestasi. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!