Kuliner Murah Meriah: Cara Menikmati Makan-Makan Tanpa Merusak Anggaran
Menikmati sajian kuliner spesial di restoran bisa menjadi kegiatan refreshing yang penting dilakukan sekali-sekali, termasuk bagi keluarga muda. But of course, kalau memang bujet mepet, ya kudu pinter-pinter memilih kuliner murah.
Mencoba menu baru di restoran yang baru buka atau mengikuti tren gaya hidup dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan. Namun, jika makan di restoran dilakukan hampir setiap pekan atau bahkan setiap hari, ya akhirnya bisa ngefek juga buat kondisi keuangan.
Memang, makan di luar rumah, seperti di restoran, memerlukan biaya lebih besar dibandingkan memasak sendiri di rumah. Soalnya, restoran kan enggak cuma menjual makanan, tetapi juga menjual suasana dan pengalaman. So, wajar kalau pengunjung restoran harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk menikmati hal tersebut.
Ada cara agar bisa menikmati pengalaman makan di restoran tanpa merusak cash flow. Kuncinya adalah pengelolaan anggaran keuangan pribadi dan pinter memilih kuliner murah.
Dalam perspektif personal finance, makan di restoran spesial termasuk kategori pengeluaran untuk gaya hidup. Oleh karena itu, alokasi anggarannya perlu diatur dengan baik agar tidak menjadi tindakan pemborosan.
Table of Contents
Cara Tetap Bisa Makan di Luar, Tanpa Merusak Anggaran dengan Kuliner Murah
Menikmati hasil kerja keras dengan berbagai cara sesekali adalah hak setiap orang. Termasuk buat kamu dan juga keluarga kamu. Kamu berhak banget ajak keluarga untuk makan di luar sesekali. Ya masa mau senang-senang sendiri?
Nah, agar kegiatan rekreatif tidak merusak keuangan, pertama-tama perlu memastikan alokasi anggaran yang tepat.
Misalnya, dengan penghasilan total Rp10 juta per bulan dan cicilan Rp3 juta per bulan, sisa penghasilan adalah Rp7 juta. Sisa ini harus dibagi untuk kebutuhan sehari-hari dan menabung untuk masa depan.
Dengan kondisi ini, mengalokasikan Rp2 juta untuk kegiatan rekreatif seperti makan di restoran menjadi kurang proporsional. Idealnya, alokasi bujet untuk kegiatan hiburan tidak lebih dari 10% dari penghasilan total atau sekitar Rp700 ribu. Hal ini memastikan kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi dengan baik.
Nah, kalau sudah punya alokasinya, sekarang waktunya cari kuliner murah tapi enggak murahan, yang suasananya asyik, nyaman, dan pastinya makanannya enak.
Baca juga: 5 Langkah Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji 3 Juta
Berikut beberapa tip jitu yang bisa kamu lakukan untuk bisa menikmati kuliner murah.
1. Gunakan Aplikasi atau Website Kuliner
Salah satu aplikasi yang bisa kamu manfaatkan adalah Google Maps. Biasanya, ada tuh daftar menu yang bisa kamu telusuri dulu di Google Maps sebelum datang ke restorannya. Coba cari yang kira-kira masuk ke bujet dulu.
Kamu juga bisa memanfaatkan situs aggregator kuliner. Misalnya seperti pergikuliner.com. Situs-situs semacam ini bisa membantu menemukan restoran dengan harga terjangkau atau pusat kuliner murah. Banyak aplikasi juga menyediakan ulasan dari pengunjung, sehingga bisa memilih tempat yang murah dan enak.
2. Cari Promo dan Diskon
Manfaatkan promo dan diskon yang sering ditawarkan oleh aplikasi pemesanan makanan atau restoran. Banyak tempat makan yang memberikan diskon khusus pada hari-hari tertentu atau untuk pelanggan baru, atau bahkan ketika sedang ulang tahun. Ada juga restoran yang bikin promo tematik setiap bulan. Biasanya sih, promonya bisa ditemukan di meja makannya, misalnya paket bundling.
3. Kunjungi Pasar atau Food Court
Pasar tradisional atau food court sering kali menawarkan berbagai pilihan makanan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan restoran. Jangan salah, kualitas dan rasa makanan di tempat-tempat ini enggak kalah lo, dengan restoran mahal.
4. Manfaatkan Media Sosial
Ikuti akun-akun kuliner di media sosial yang sering membagikan rekomendasi kuliner murah dan enak. Biasanya mereka juga memberikan informasi mengenai promo atau diskon yang sedang berlangsung.
5. Bertanya pada Warga Lokal
Jika sedang berada di daerah yang tidak familier, atau misalnya pergi ke tempat wisata, sebaiknya hindari untuk makan di lokasi wisata tersebut. Pasalnya, biasanya sih harganya akan lebih mahal. Begitu juga kalau menginap di hotel, lebih baik mencari warung lokal yang ada di sekitarnya.
Bertanya pada warga lokal bisa menjadi cara efektif untuk menemukan kuliner murah. Warga lokal biasanya mengetahui tempat-tempat makan yang enak dan ramah di kantong.
6. Coba Street Food
Street food atau makanan kaki lima sering kali menawarkan makanan yang lezat dengan harga yang sangat terjangkau. Banyak tempat di mana street food menjadi andalan dan memiliki cita rasa yang autentik.
Kuliner murah bukan berarti mengorbankan kualitas atau rasa. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana seperti yang disebutkan di atas, menikmati makan-makan bisa tetap menyenangkan tanpa harus merusak anggaran.
Menemukan makanan enak dan ramah di kantong memungkinkan untuk menikmati berbagai kuliner tanpa khawatir dengan kondisi keuangan. Selalu ada cara cerdas untuk menikmati makanan lezat tanpa perlu membayar mahal.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Lebaran Tanpa ART, Ngaruh ke Keuangan Pasti! Simak Tipnya!
Siapa nih, yang sudah ditinggal mudik si mbak? Nasib ya, keluarga sendiri mungkin malah enggak mudik saat Lebaran, karena keluarga besar sudah di kota yang sama. Ya, paling ngumpul sehari, terus pulang. Alamat, bakalan di rumah tanpa ART nih selama Lebaran.
Langsung deh, kebayang repotnya! Dan, pasti akan ngaruh juga ke keuangan. Weekend saja biasanya beda bujet dengan hari-hari biasa, apalagi ini libur panjang. 2 mingguan, kurang lebih. Wah, kayak apa pembengkakan pengeluarannya?
Ini sebenarnya adalah lagu lama. Setiap Lebaran, bisa jadi kejadian kayak begini. Seharusnya sih, sudah pada hafal kebiasaan masing-masing. Namun, di tahun ini mungkin juga agak berbeda. Pasalnya, sekarang harga kebutuhan pokok melesat karena berbagai sebab, plus ada kenaikan PPN juga. Intinya, ekonomi kita belum beres, belum pulih seperti sediakala. Masih banyak tantangan!
Terus, gimana ya, menyikapi dan juga mengatasinya? Yang jelas, seharusnya, di rumah tanpa ART itu kita baik-baik saja. Seharusnya, ini malah jadi momen bagi anggota keluarga untuk semakin mendekatkan diri satu sama lain. Punya quality time, dan memperbarui bonding.
Dua Minggu Tanpa ART, 3 Macam Skenario yang Bisa Dilakukan
Beberapa hal yang pasti terjadi ketika kita di rumah tanpa ART di masa Lebaran adalah biaya hidup menjadi (sedikit) lebih tinggi.
Di Rumah atau di Luar?
Pertama, enggak mungkin bertahan di rumah melulu selama 2 minggu. Apalagi sekarang, kita sudah dilonggarkan untuk bisa halalbihalal, bepergian, makan di resto, meski dengan prokes yang ketat. Yang paling menyenangkan, mumpung sepi, kita bisa ke mal dan makan sekalian. Atau, malas beberes, cuci piring, dan lain sebagainya, jadi memutuskan untuk staycation?
Boleh saja, tapi ingat, kalau enggak disiapkan, pengeluaran bisa gawat. Liburan sudah pasti pengeluaran akan bengkak, baik kalau kita di rumah saja ataupun ketika memutuskan untuk staycation.
Dibantu atau Kerjakan Sendiri?
Kedua, skenarionya tetap di rumah, dibuat nyaman. Supaya enggak kerepotan, salah satu mesti “dibantu”.
Alternatif satu, beli katering buat makan. Pastinya harganya akan berbeda dengan kalau kita masak sendiri. Tapi, katering ini bisa jadi alternatif lebih baik ketimbang pesan makanan online—yang harga makanannya sudahlah lebih mahal di aplikasinya, masih ditambah dengan ongkir, biaya platform, dan lain sebagainya. Masalahnya, harga katering di saat Lebaran juga akan berbeda.
Alternatif dua, masak sendiri, tapi untuk bebersih dan beberes rumah, panggil cleaning service atau sewa jasa ART infal. Untuk ART infal, biayanya bervariasi. Antara Rp100.000 – Rp200.000 per hari. Cukup besar, tapi biasanya job desc-nya sudah termasuk beberes dan memasak. Cleaning service biasanya tergantung pada area yang akan dibersihkan.
Bagi Tugas
Ketiga, bisa jadi ini peluang untuk memperkenalkan berbagai tugas rumah tangga untuk anak-anak yang juga lagi libur sekolah. Sesuaikan dengan kemampuan anak-anak ya, boleh bagi tugas karena ini juga bagus untuk melatih tanggung jawab, tapi jangan sampai membebani juga. Kasihan, kalau kecapaian, nanti malah sakit.
So, untuk makan di luar, staycation, sewa jasa cleaning service atau ART infal, atau juga katering, pasti akan butuh pengeluaran ekstra, betul? Mari kita ceki-ceki beberapa tip berikut, agar liburan tetap menyenangkan mesti tanpa ART di rumah.
Tip Atur Keuangan Selama Lebaran tanpa ART
1. Diskusikan dengan keluarga
Memang ada 3 skenario di atas yang bisa jadi opsi, tapi tak menutup kemungkinan ada opsi lain. Pasalnya, kebutuhan setiap keluarga juga berbeda. So, pastikan bersepakat dengan keluarga terlebih dulu, mau dijalani seperti apa liburan Lebaran kali ini tanpa ART. Yang mana yang lebih baik dibantu, mana yang dikerjakan sendiri?
Setiap keluarga punya kondisi masing-masing, sehingga jangan merasa perlu untuk membandingkan dengan keluarga lainnya.
Sepakati: kapan jalan-jalan, kapan di rumah saja. Mau makan apa, pesan, atau bikin sendiri? Lebih baik beberes sendiri, atau dibantu? Kalau dibantu, yang dibantu sebelah mana? Bisa enggak kalau sebagian dibantu, sebagian beberes sendiri? Dan seterusnya.
Begitu ada kesepakatan, semua harus berkomitmen. Demi kenyamanan bersama.
2. Buat bujet
Buat bujet untuk setiap keperluan selama di rumah tanpa ART. Misalnya, kalau makan di luar, sebisa mungkin jangan sampai lebih dari sekian ratus ribu. Atau, kalau pesan katering yang sekian ribu per orang. Untuk cleaning service, plafonnya sekian puluh atau ratus ribu per hari, atau sesuai dengan kebutuhan.
Dengan adanya bujet dan plafon, akan lebih mudah bagi kamu untuk memilih mana yang sesuai, dan pastinya pengeluaran pun terkendali.
3. Ke ATM seminggu sekali saja
Ke ATM seminggu sekali saja, maksimal. Pegang uang cash bisa jadi jalan untuk berhemat juga loh, karena kita lantas tahu, seberapa banyak uang yang tersisa dan terpakai, sehingga bisa lebih gercep mengaturnya.
Tapi, kalaupun cashless, pastikan kamu mencatat juga pengeluaran selama tanpa ART. Soalnya, kalau liburan—entah karena euforia atau penyebab yang lain—biasanya kendali juga loss.
4. Manfaatkan THR
Untuk keperluan hari raya, kamu boleh banget pakai THR. Buat yang jatahnya enggak mudik, dananya bisa dipakai untuk keperluan yang lain. Misalnya, untuk makan di luar atau untuk anggaran katering.
Lagi-lagi buat plafon bujetnya ya, supaya THR juga enggak habis tanpa faedah.
5. Nikmati quality time
Haduh, bener-bener repot tanpa ART! Capek! Nggak kuat!
Ssst … daripada mengeluh terus, lebih baik syukuri saja. Dengan tanpa ART, sekeluarga jadi bisa gotong royong merawat rumah. Rumah yang ditinggali bareng, jadi benar-benar tanggung jawab bersama, ya kan?
Nikmati quality time-nya. Jarang-jarang, misalnya bisa beberes rumah bareng, cuci mobil bareng, memasak bareng. Ya kan? Nikmati saja!
Nah, dengan beberapa tip di atas, semoga hari Lebaran tanpa ART kamu bisa jadi tetap menyenangkan. Capek sih iya, enggak debat kok. Tapi yang penting, bisa tetap happy bareng keluarga, betul?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!