5 Trik Liburan Keluarga On Budget di Akhir Tahun
Wah, enggak terasa sudah di bulan terakhir tahun 2019 nih kita! Sebentar lagi akhir tahun, plus liburan semesteran anak-anak sekolah. Kayaknya sudah pada siap-siap untuk bikin acara liburan keluarga nih, sambil merayakan pergantian tahun.
Ya, kadang hanya inilah satu-satunya kesempatan untuk bisa “sweet escape” sejenak dari rutinitas yang stressful dan menyita waktu sehari-hari ya. Ketika anak sekolah libur, orang tua juga bisa ambil cuti sekalian.
Tapi, jadinya akhir tahun itu memang peak season. Di mana-mana bakalan banyak yang punya acara liburan keluarga juga. Sudahlah tiket transportasi berebut, masih pada naik pula harganya. Begitu juga hotel. Harga per satu malamnya juga meningkat berkali-kali lipat, dibandingkan hari-hari biasa.
Ya, gimana enggak? Semua orang berlibur!
Terus, gimana dong? Buat yang bujetnya pas-pasan berarti enggak bisa ke mana-mana dong? Yah, sebenarnya juga kita bisa kok bikin acara liburan di rumah saja. Enggak ada salahnya juga, karena setiap hari masing-masing punya kesibukan kan? Kalau libur, ya ngumpul di rumah semua, itu sudah berkah.
Tapi, seandainya memang pengin liburan keluarga pergi ke manalah gitu ya–ke luar kota atau ke luar negeri–bisa juga kok dibikin hemat. Gimana caranya?
5 Trik Liburan Keluarga On Budget di Akhir Tahun
1. Kenali jenis-jenis pengeluaran liburan
Yang pertama, mesti dikenali dulu nih pengeluaran apa saja yang biasanya kita lakukan saat liburan–terutama liburan keluarga.
Ada beberapa yang biasanya “makan” bujet paling banyak:
- Transportasi
- Hotel atau akomodasi
- Makan
Yes, hanya 3 itu saja sih yang paling pokok sebenarnya. Kalaupun bakalan ada anggaran oleh-oleh atau mungkin suvenir, nah, itu sebenarnya bisa diperhitungkan lagi.
Dengan mengenali jenis-jenis pengeluarannya, kita tentu lantas bisa melakukan survei, menentukan bujet, dan membuat anggaran, bukan?
2. Dananya?
Yang pasti, jangan berutang demi liburan.
Memang, utang paling gampang. Dibayar nanti selepas pulang dari liburan keluarga juga bisa. Tapi, ouch. Dengan berutang, kita berarti baru saja menyimpan “pemicu” stres setelah liburan usai nanti.
Sekembalinya dari liburan, bukan semangat yang fresh yang kita dapatkan, tetapi malah masalah baru.
Jadi, semoga kita semua yang sekarang sedang merencanakan liburan keluarga, sudah mempunyai tabungan untuk berlibur sejak jauh-jauh hari. Karena liburan kan bisa direncanakan, bukan sesuatu yang insidentil atau darurat kan?
3. Pemilihan Lokasi
Lokasi liburan pastinya akan menentukan bujet yang akan kita buat. Kalau buat liburan keluarga, objek-objek yang dikunjungi tentunya harus bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga yang ikut liburan kan?
Adakah anak-anak di bawah usia 12 tahun yang ikut? Kalau ada, ya harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka untuk bersenang-senang. Kalau anak-anak sudah remaja pasti minatnya juga berbeda dari mereka yang masih di bawah 12 tahun.
Kalau sudah mencapai kesepakatan, lalu tentukan di mana hendak menghabiskan liburan akhir tahun ini, yang bisa mengakomodasi keinginan anggota keluarga, dan juga disesuaikan jarak tempuhnya.
Mungkin saja punya tujuan wisata yang sudah lama pengin dikunjungi. Tapi, ya mesti balik lagi ke bujet. Kalau memang belum bisa mencukupi, sebaiknya sih nggak usah dipaksain.
Misalnya, sekeluarga pengin ke Bali sebenarnya. Tapi dana belum ada. Ya sudah deh, mungkin ke Karimun Jawa lebih bisa dijangkau. Keindahan alamnya sama kan? Dan mungkin lebih dekat.
4. Pesan tiket dan hotel
Nah, biasanya, selain menaikkan harga, kadang para pengelola hotel juga menawarkan berbagai program promosi. Kita bisa mencari informasi dari akun-akun media sosial hotel yang berada di sekitar lokasi wisata yang hendak kita tuju.
Enggak hanya dari pengelola hotel, kadang ada promosi juga dari aplikasi-aplikasi liburan. Enggak cuma hotel, kadang tiket transportasi juga ada diskonnya lo.
Perlu juga untuk ngecek di akun-akun media sosial maskapai penerbangan. Tiket pesawat memang luar biasa sekali harganya, ya kan? Tapi ya kadang ada saja diskonnya.
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman bermaksud hendak pulang kampung ke Sorong. Tapi ternyata harga tiket pesawatnya beberapa kali lipat dari harga tiket untuk ke Malaysia PP. Ya sudah. Enggak jadi pulang ke Sorong, malah liburan ke Malaysia.
Cara ini bisa juga disontek lo. Jadi dibalik. Berburu tiket dulu, tentukan lokasi kemudian. Syukur-syukur dapat tiket ke lokasi liburan impian. Iya kan?
5. Hati-hati saat kulineran
Salah satu hal yang sering banget bikin terjebak saat liburan keluarga–dalam artian, tiba-tiba bikin bocor pengeluaran–adalah di pos makan.
Yang kerap terjadi adalah, saat kita datang ke suatu tempat, kita jadi pengin juga mencicipi kuliner khas setempat. Iya enggak? Nah, kadang, ada saja pengusaha kuliner atau pedagang yang “nakal”. Saat tahu kita adalah wisatawan, harga dagangannya dinaikkan enggak kira-kira.
Nah, ini nih, yang kadang bikin ilfil kalau liburan. Karena itu, mesti hati-hati kalau memilih tempat makan. Cari tempat makan yang mencantumkan harga makanan. Atau, kadang lebih baik kalau kita cari makan di tempat makan yang enggak terlalu dekat dengan lokasi wisata. Selain harganya lebih masuk akal, juga enggak terlalu penuh juga. Makan bisa sambil santai.
Untuk pos pengeluaran yang lain, bisa diakali dengan membawa bekal. Satu hal lagi yang kadang bikin bocor halus adalah air minum. Kita kadang terlalu menggantungkan diri pada air minum kemasan yang dijual di perjalanan. Padahal sebenarnya bisa saja kita bawa air minum sendiri dari rumah dengan tumbler. Selain lebih hemat, juga lebih eco friendly kan?
Nah, selamat menikmati liburan keluarga akhir tahun ya! Semoga saat kembali nanti, masing-masing bawa cerita seru!
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, agar bisa merencanakan tujuan finansial dengan lebih baik–termasuk untuk dana liburan. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.