Pentingnya Keterampilan Mengelola Keuangan untuk Para Lajang
Sebagai lajang, kita rentan banget dengan yang namanya godaan. Enggak, nggak salah kok! Namanya juga darah muda. *autonyanyi* Tapi karena itulah, jadi sangat penting bagi kita untuk punya keterampilan mengelola keuangan.
Jadi lajang, seakan nggak punya tanggungan. Pada faktanya, banyak di antara lajang yang belum juga punya tujuan keuangan yang jelas. Merasa masih jauh dari pensiun, merasa sehat walafiat, merasa masih penuh energi, dan things are going well.
Tapi, siapa yang bisa menjamin, kalau things are going well terus?
Jangankan hidup, cuaca saja pagi cerah, siang sedikit sudah bisa mendung dan hujan besar kan? Kalau mau contoh yang paling nyata ya, pandemi dan resesi ekonomi yang sedang kita jalani saat ini. Siapa yang mengira, hal seperti ini harus kita jalani di sepanjang tahun 2020?
Jangan terlena dengan ‘status lajang’. Memang sih bebas merdeka, tapi ada baiknya kamu mulai pikirkan juga masa depanmu. Enggak selamanya things are going well kan?
Berikut beberapa alasan mengapa kamu, justru karena masih lajang, harus punya keterampilan mengelola keuangan.
1. Agar dapat hidup sesuai kemampuan
Adalah penting bagi kita untuk sadar seberapa kita punya kemampuan finansial. Tanpa memahaminya, kita bisa terjebak dalam gaya hidup berlebihan, melebihi kemampuan yang akibatnya bisa fatal bagi kehidupan kita kelak.
Dengan memiliki keterampilan mengelola keuangan, kita jadi kenal prioritas, serta tahu mana kebutuhan yang harus diprioritaskan dan mana yang bisa ditangguhkan demi bisa memenuhi hal lain yang lebih besar.
2. Terhindar dari masalah keuangan di kemudian hari
Jika kita punya keterampilan mengelola keuangan dengan baik, di kemudian hari, kita bisa menghindarkan diri sendiri dari masalah keuangan yang mungkin timbul.
Salah satunya, yang terbesar, adalah utang. Justru, jika kita bisa mengelola keuangan dengan baik, utang bisa jadi bukan masalah, melainkan jadi alat untuk menumbuhkan aset. Kok bisa? Iya, bisa, tapi ya keterampilan kita dalam mengelola uang memang harus mumpuni.
3. Memberi perlindungan pada diri sendiri
Dari waktu ke waktu, kita memang akan selalu dihadapkan pada masalah keuangan. Selain kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, uang juga menjadi alat perlindungan.
Kok gitu? Iya, misalnya saja, ketika kita sakit. Butuh berobat ke dokter, atau bahkan dirawat inap di rumah sakit. Tanpa uang, kita tidak bisa melakukannya, bukan? Tambahan lagi, sakit itu mahal. Tetapi, dengan pengelolaan keuangan yang baik–dengan cara membeli asuransi–biaya berobat dan rumah sakit jadi lebih ringan. Dengan mengelola keuangan, kita jadi punya perlindungan terhadap risiko yang lebih besar.
4. Memberi rasa aman
Ketika kita tahu bahwa keuangan kita sehat, uang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sampai tiba gajian lagi, plus tahu bahwa kita punya perlindungan terhadap jiwa dan kesehatan yang memadai, maka kita pun akan merasa aman dan tenang beraktivitas.
Rasa aman ini penting loh! Tanpa rasa aman, kamu bakalan susah fokus, dan akhirnya bisa memengaruhi kinerjamu di kantor dan di setiap aktivitasmu sehari-hari. Mau mengeluarkan uang untuk apa pun juga dengan tenang, karena sudah dalam rencana dan anggaran, dan sudah pasti cukup. Nggak pernah merasakan tanggal tua-tanggal muda, dan nggak perlu terpaksa harus makan mi instan di akhir bulan. Ya, maksudnya kalau mau makan mi instan ya makan saja sih, nggak perlu nunggu tanggal tua. #ehgimana
5. Memungkinkan kita untuk punya tabungan demi masa depan
Kamu pasti menginginkan yang terbaik untuk dirimu sendiri di masa depan, yang harus mulai direncanakan sejak sekarang. Tanpa keterampilan mengelola uang yang baik, rasanya sulit untuk menabung apalagi investasi.
Alhasil, boro-boro mikirin masa depan, buat yang sekarang saja ngos-ngosan.
So, buat kamu para lajang yang pengin menambah keterampilan mengelola keuangan, bisa banget join di online course QM Financial di Udemy ya. Sudah tersedia paket Journey for Singles yang pasti cocok untukmu. Di dalamnya ada topik yang membahas mengenai Dana Darurat, Dana Menikah, sampai Dana Liburan, termasuk bagaimana caranya agar tetap bisa berinvestasi di masa sulit.
Enaknya belajar di Udemy, kamu enggak terikat oleh waktu. Kamu bisa mempelajari semua materi kapan pun, karena aksesnya lifetime untuk sekali pembayaran saja.
Asyik kan?
Yuk, belajar bareng di Udemy. Tim QM Financial tunggu di sana ya!
3 Tujuan Keuangan untuk Si Lajang
Hidup sebagai lajang itu sungguh luar biasa. Banyak privilege yang bisa kamu miliki dan alami sebagai seorang lajang. Termasuk di dalamnya soal keuangan. Tapi, bukan berarti lantas kamu bisa hidup tanpa rencana. Bisa-bisa nanti pada akhirnya, kamu rasanya nggak mencapai apa-apa padahal sudah bekerja cukup lama. Karena itu, punya tujuan keuangan itu penting.
Iya, privilege inilah yang kadang memang menjebak sebagian besar hidup para lajang. Gejala-gejala “penyakit” seperti YOLO, “mumpung masih muda”, “duit-duit sendiri ini”, dan sejenisnya bisa membuatmu jadi lengah, dan akhirnya mengorbankan masa depanmu sendiri.
Terus, kalau sudah sampai ke fase quarter life crisis, baru deh, merasa gagal.
Duh, makanya yuk, justru mumpung masih lajang, miliki deh tujuan keuangan. Supaya nantinya kualitas hidupmu membaik di masa depan, banyak cita-cita yang bisa tercapai, dan yang paling penting, bisa hidup sejahtera, mandiri, yang tak perlu merepotkan orang lain termasuk anak cucu kelak.
Mau kan, hidup kayak gitu? Kalau mau, ini dia beberapa tujuan keuangan yang seharusnya kamu miliki selagi kamu masih lajang.
3 Tujuan Keuangan Terbesar yang Perlu Dimiliki oleh Lajang Sejak Dini
1. Dana darurat
Dana darurat adalah tujuan keuangan pertama yang sebaiknya dimiliki oleh lajang. Mengapa? Mari kita kembali ke fungsi dana darurat itu sendiri, yang merupakan bumper penyelamat ketika kita berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Ya, misalnya seperti di saat pandemi dan “musim” PHK seperti sekarang.
Adanya dana darurat sebagai jaring penyelamat akan membuat kita merasa jauh lebih aman. Dengan dana darurat, kita bisa menyambung hidup sampai beberapa waktu, sampai kondisi membaik.
Berapa banyak idealnya dana darurat? Untuk lajang, setidaknya 4 kali pengeluaran rutin bulanan. Tetapi, kalau kamu saat ini berprofesi sebagai freelancer, maka dana daruratmu harus jauh lebih besar, yaitu sebesar 12 kali pengeluaran rutin bulanan. Mengapa? Karena sebagai freelancer, penghasilan kamu akan tidak tetap–baik dari segi jumlah maupun dari segi waktunya.
Milikilah dana darurat sedini mungkin. Coba yuk, simak video berikut tentang dana darurat.
2. Dana pensiun
Siapa yang enggak mau menjalani hidup di masa pensiun yang sejahtera? Buat kamu yang saat ini bersemangat muda, pensiun rasanya memang masih jauh sekali, benar kan? Tetapi, jangan terlena. Waktu itu berjalan sangat cepat loh. Padahal untuk bisa mempersiapkan dana pensiun yang memadai itu hanya waktulah yang akan menjadi temanmu.
Artinya, semakin dini kamu memulai, akan semakin baik.Pernah menghitung kebutuhan hidup di masa pensiun? Kalau sudah pernah, mungkin kamu akan merasa shock, lantaran nominalnya sangat besar. Padahal di saat yang sama, kamu kan sudah tidak produktif bekerja lagi. Dari mana kamu bisa mendapatkan biaya hidup jika sudah tidak bisa bekerja?
Jangan bilang biar dibiayai oleh anak ya. :)
So, dana pensiun menjadi tujuan keuangan berikutnya yang harus dimiliki oleh lajang. Jangan menganggapnya masih terlalu jauh. Justru mumpung kamu masih muda, maka kamu sebaiknya mulai punya rencana ini.
3. Dana rumah pertama
Punya rumah di usia 20-an? Kenapa tidak? Sudah banyak loh, yang sukses melakukannya.
Rumah adalah simbol kemapanan. Rumah juga berarti masa depan. Mau kamu tinggali sendiri atau kamu sewakan sebagai investasi, atau mungkin kamu pilih rumah petak ataupun apartemen, semua tentu kembali ke kebutuhanmu. Tetapi, sekarang, yang penting kamu merencanakan untuk punyai properti terlebih dulu.
Harga properti naik dari tahun ke tahun. Banyak orang yang kesulitan untuk bisa mewujudkan cita-cita memiliki rumah idaman lantaran tidak punya rencana yang komprehensif. Di sinilah sebaiknya kamu belajar dari kesalahan yang sudah dilakukan oleh orang lain.
Di samping ketiga tujuan keuangan di atas, tentu boleh saja jika kamu ingin menambahkan berbagai tujuan keuangan yang lain. Selain sebagai tujuan hidup, tujuan keuangan seperti ini juga bisa menjadi motivasi tambahan untukmu agar tak pernah berhenti berusaha loh. Kebayang enggak sih, kalau orang hidup tanpa punya tujuan keuangan? Motivasi bisa gampang luntur, belum lagi aset juga tidak akan terbangun dengan optimal–keburu kita tua deh.
Nah, buat kamu yang masih lajang dan pengin membuat rencana serta tujuan keuangan, yuk, belajar mulai sekarang! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Masih Lajang, Ini Dia 5 Resolusi Keuangan yang Pas Buat Kamu
Masih lajang, belum ada tanggungan. Hidup seharusnya lebih ringan, dan masih bisa melakukan banyak hal dan bersiap untuk masa depan lebih baik.
Itu seharusnya.
Tapi kalau dalam review keuangan akhir tahunmu kemarin, ternyata enggak begitu adanya, berarti ada yang salah nih. Terutama pada pengelolaan keuanganmu.
Mumpung masih awal tahun, biasanya ini jadi waktu buat kita untuk menyusun rencana agar tahun ini berjalan lebih baik. Pastinya kamu yang masih lajang juga mau dong, tahun ini keuanganmu lebih sehat.
Nah, makanya, yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!
5 Resolusi Keuangan untuk Kamu yang Masih Lajang
1. Jangan terjebak lifestyle
Yes, awas jebakan lifestyle kekinian! Apa aja sih contohnya? Ya, misalnya saja, ngopi cantik dan ganteng di kafe kekinian setiap hari. Atau, jajan boba ketika tumbler sebenarnya sudah berisi minuman sehat dari rumah. Atau, pesan makan siang online setiap hari, padahal kantin juga ada–padahal makanannya sehat, enak, lagi pula murah.
Demi bisa difoto cakep buat diunggah di Instagram, atau biar keliatan keren aja gitu.
Tahun ini, boleh saja kalau mau nongkrong cantik/ganteng sembari ngopi, atau jajan boba. Tapi pastikan tabunganmu bertambah dulu, atau lunasi utang konsumtifmu dulu. Maksimalkan anggaran lifestyle 20% saja dari penghasilanmu, agar anggaran yang lain bisa lebih longgar. Hiduplah sewajarnya.
2. Jangan malas
Malas mencatat pengeluaran dan membuat anggaran adalah hal yang biasa terjadi. Tapi, untuk tahun ini, coba atasi kemalasanmu yuk!
Buatlah catatan rutin pengeluaran dan anggaran, supaya keuanganmu lebih terkendali. Dengan demikian, kamu bisa tahu, apakah anggaran lifestyle-mu lebih besar daripada anggaran rutin? Jangan-jangan utangmu juga sudah melebihi batas 30% dari penghasilan?
Dengan mengetahui kondisi kesehatan keuanganmu sendiri, pastinya kamu akan lebih bisa membuat rencana untuk memperbaikinya. Betul?
3. Jangan gampang utang
Hari gini makin gampang saja berutang. Dari utang dengan jumlah banyak–tanpa harus ada jaminan dan cair dalam beberapa menit–sampai utang kecil-kecil berplafon ratusan ribu berjangka waktu kurang dari satu tahun, bisa dilakukan oleh siapa saja.
Modalnya, hanya smartphone saja dan kuota internet. Siapa yang enggak tergoda? Betul?
Inilah godaan terbaru sebagai manusia-manusia kekinian, yang mau serba cepat, serba praktis, dan serba enak. Ya, ada bagusnya juga sih, tapi kita sebagai manusia harus tetap bijak dalam menggunakan teknologi. Terutama dalam hal keuangan.
Sekali terjerat, bisa jadi masalah untuk seumur hidup lo! Jadi, pertimbangkanlah baik-baik jika ada godaan untuk berutang–seperti apa pun iming-imingnya ya. Terutama buat kamu yang masih lajang.
4. Tambah pengetahuan produk keuangan
Sementara kamu masih lajang, waktumu ke depan akan masih sangat panjang. Ada banyak hal yang bisa kamu raih, dan kamu rencanakan agar hidupmu lebih baik.
So, imbangilah keinginan dan cita-citamu dengan berbagai pengetahuan literasi keuangan. Kamu bisa belajar dari mana saja; dari buku, artikel di media online, media sosial, dari mereka-mereka yang sudah lebih ahli, dan banyak lagi.
Terkhusus, kamu bisa ikut kelas-kelas keuangan–baik yang online dan offline.
Tambah pengetahuan mengenai produk-produk keuangan yang bisa kamu manfaatkan sebagai bekal untuk merencanakan masa depanmu. Mulai dari mengatur cash flow, menyusun tujuan keuangan, siapkan dana darurat, siapkan dana pensiun, hingga kamu juga bisa mulai memikirkan dana pendidikan anak lo–jika kamu memang punya rencana untuk segera menikah dan punya anak.
Tidak pernah ada kata terlambat dan terlalu cepat untuk belajar sesuatu, termasuk soal pengelolaan keuangan.
5. Susun rencana jauh ke depan
Nah, ini sih menjadi resolusi yang memang harus mulai kamu lakukan, jika belum sempat terlaksana di tahun 2019 yang lalu.
Sebaiknya, kamu sudah punya rencana matang untuk 1 tahun ke depan–kamu pengin apa sih? Pengin meraih apa, dan bagaimana caranya? Lalu susun pula rencana untuk 5 hingga 10 tahun, bahkan lebih dari 10 tahun mendatang. Hidup seperti apa yang kamu ingin jalani nanti?
Kamu boleh bermimpi setinggi mungkin, dan sekarang susun rencana untuk mewujudkan mimpimu itu.
See? Banyak hal yang bisa kamu lakukan tahun ini, meski kamu masih lajang–yang katanya ini waktunya untuk bersenang-senang. Well, seperti kata Ligwina Hananto–lead trainer QM Financial–hura-hura sih boleh, tapi jangan sampai bikin huru-hara gara-gara kamu senang-senang tanpa rencana matang jauh ke depan untuk hidupmu sendiri.
Justru, di saat masih lajang inilah, kamu bisa merencanakan semuanya dengan lebih baik.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Masalah Keuangan yang Teratasi dalam Satu Voucher Diskon 16%
Di QM Financial, kami terbiasa mendengar (dan membaca) curhat orang-orang seputar masalah keuangan mereka. Latar belakangnya juga begitu beragam, mulai dari para karyawan, profesional, hingga para bos dan manajer; dari para lajang, ibu rumah tangga, hingga yang mulai memikirkan dana pensiun; dari yang pengin liburan hingga yang pengin punya rumah sendiri.
Masalah keuangan kita memang kompleks ya, bahkan bisa dibilang enggak ada yang sama betul. Inilah justru yang membuat QM Financial selalu semangat membantu; mulai dari mengedukasi melalui konten-konten di website hingga media sosial, dan pastinya, melalui kelas-kelas finansial online yang kami selenggarakan di setiap bulannya.
Nyadar enggak sih, bahwa setiap bulan kami selalu punya jadwal kelas finansial online yang berbeda? Itu adalah sebagai usaha kami agar dapat menyentuh semua orang yang membutuhkan pengetahuan literasi finansial untuk mengatasi masalah keuangan mereka masing-masing.
Nah, di bulan Oktober depan, setidaknya ada 5 masalah keuangan yang akan kita coba bahas dalam kelas finansial online. Apakah salah satunya adalah permasalahanmu? Kalau iya, kayaknya sekarang nih waktunya untuk segera mendaftarkan diri deh. Kenapa? Karena ada yang spesial banget di akhir bulan September ini! Makanya, simak sampai akhir artikel ya!
5 Masalah keuangan yang akan kita ulik di bulan Oktober
1. Masalah keuangan klasik: cash flow, bingung tujuan finansial, dan ngeblank soal investasi
Diawali dengan masalah keuangan klasik, yang bisa saja dialami oleh siapa pun. Lucunya, kadang enggak cukup bermasalah sekali, tapi berkali-kali sampai bener-bener baru sadar kalau butuh belajar literasi keuangan.
Semua masalah keuangan selalu berawal dari cash flow kok. Jadi, untuk mengatasi masalah keuangan apa pun, ya berawal dulu dari membereskan cash flow. Saat cash flow lancar dan sehat, kepingin apa pun ayo aja.
Masalah keuangan klasik kedua adalah bingung tujuan finansial. Karena mau ngapain aja, selalu berawal dari #TujuanLoApa. Kalau tujuan enggak jelas, kita juga nggak bisa pergi ke mana-mana kan? Begitu juga dengan keuangan.
Sudah punya tujuan, maka kita bisa merencanakan jalan atau caranya mencapai tujuan. Sudah punya tujuan finansial, selanjutnya kita bisa melakukan apa? Salah satunya menabung dan investasi. Tapi, sebelum benar-benar nyemplung ke kolam investasi, ada baiknya mengenal kolamnya dulu.
2. Mau investasi saham, mulai dari mana?
Sudah yakin dengan tujuan finansial, terus kepikiran, nabung aja enggak cukup. Misalnya buat DP rumah, dana pendidikan, bahkan sesepele dana liburan.
Investasi saham bisa jadi salah satu alternatif bagi kita untuk mencapai tujuan finansial. Tapi, investasi saham itu menakutkan! Karena saham identik dengan rugi.
Well, mindset itu biasanya muncul kalau kita belum belajar soal seluk beluk saham. Coba deh, mulai kenalan dulu, baru belajar analisis fundamental dan analisis teknikalnya. Kalau belajar dari ahlinya, pasti akan lebih baik. Apalagi kalau ditambah dengan simulasi saham, bisa main-main dulu sebelum beneran nyebur ke kolam investasi.
3. Mewujudkan mimpi
Setiap orang punya cita-cita yang pastilah maunya diwujudkan. Sudah biasa tuh, maunya banyak, tapi duitnya enggak. Namanya juga manusia. Kalau dibilang pemasukan enggak pernah cukup untuk mewujudkan cita-cita, ya pasti enggak akan pernah cukup.
Makanya, harus ada perencanaan. Apa cita-cita terbesarmu? Punya rumah pertama? Anak-anak bisa sekolah setinggi-tingginya–tanpa berharap dapat beasiswa? Bisa pensiun sejahtera?
Aduh, bener-bener banyak! Terus, mana yang harus diprioritaskan? Ini juga menjadi masalah keuangan yang bisa terjadi pada siapa saja. Punya cita-cita itu harus, bagaimana mewujudkannya, nah, itu bisa direncanakan bareng QM Financial.
4. Keuangan para lajang
Hal apa yang biasanya menjadi masalah para lajang–selain mencari pasangan? Yes, masalah keuangan, pastinya. Jadi lajang itu memang enak, bebas, apalagi kalau sudah mandiri–artinya sudah bisa mencukup kebutuhan sendiri.
Tapi, apakah benar-benar cukup? Gaji, apa kabar? Kalau masih ngalamin yang namanya tanggal tua dan tanggal muda, berarti masih ada yang harus diperbaiki dari pengelolaan gajimu. Apalagi soal utang. Belum ada tanggungan, kok utang konsumtif sudah banyak? Masih sendiri, kok nggak bisa nabung?
Nah, masalah keuangan para lajang ini memang kadang dianggap remeh. Ah, masih sendiri ini. Padahal justru dari sinilah awal perencanaan keuangan yang sehat untukmu. Seharusnya di saat masih lajanglah kamu mulai investasi dan punyai proteksi. Jangan nunggu nanti-nanti.
5. Keuangan keluarga
Lajang punya masalah keuangan sendiri, yang sudah berpasangan–apalagi sudah punya anak–punya masalah keuangan yang kompleks juga. Soal pembagian peran dalam urusan keuangan saja biasanya sudah rumit. Apalagi kalau keduanya enggak pernah ngobrol soal keuangan sebelumnya.
Well, kalau biasanya susah untuk mulai ajak ngobrol pasangan seputar masalah keuangan, QM Financial menyediakan tempat khusus di bulan Oktober ini di salah satu seri kelas finansial online-nya. Ajak saja pasangan untuk ikutan kelasnya, terus bisa dilanjut deh ngobrol berdua. Enggak bingung mulai lagi kan?
Siapa nih yang masih punya salah satu atau bahkan beberapa masalah keuangan di atas? Bulan Oktober nanti bisa jadi adalah waktunya kamu membereskan semuanya.
Mumpung ada diskon 16% nih untuk Kelas Financial Clinic Onlise Series dari QM Financial, dalam rangka ulang tahun QM Financial yang ke-16! Duh, kapan lagi kan, bisa membereskan masalah keuangan dengan ikut kelas finansial online dan dapat diskon? Cukup gunakan kode voucher: QM16TH dan nikmati diskonnya! Kode voucher berlaku dari 26-30 September 2019, ya!
Segera cek jadwal kelas finansial online di bulan Oktober di web ini, dan pilih sesuai kebutuhanmu!
Song Hye Kyo Harus Segera Melakukan 5 Hal Ini Segera Setelah Bercerai Supaya Hidup Kembali Aman
Pasangan yang dijuluki #CoupleGoals oleh para pecinta drama Korea–Song Joong Ki dan Song Hye Kyo–resmi mengumumkan perpisahan mereka. Duh, siapa nih di sini yang ikutan patah hati?
Ternyata yang terlihat serasi di luar, belum tentu harmonis di dalam. Song Song Couple ini menikah 13 Oktober 2017, setelah keduanya berkenalan saat sama-sama membintangi Descendants of the Sun dan akhirnya berpacaran. Disebut sebagai true love symbol, digadang menjadi pasangan serasi yang langgeng, ternyata tanpa diduga, Song Joong Ki mengajukan cerai terhadap Song Hye Kyo tanggal 26 Juni 2019 lalu.
Lebih lanjut lagi, karena efek akan tekanan yang terjadi pada kehidupan pribadinya, Song Hye Kyo dikabarkan terancam kehilangan beberapa job iklan yang akan dibintanginya.
Waduh! Ini nih. Ini dia yang memang sering terjadi saat perceraian sedang terjadi.
Perpisahan memang tak pernah mengenakkan. Belum lagi, biasanya terjadi juga rentetan efek kurang nyaman di belakang. Terutama soal melanjutkan hidup. Karena kadang yang terjadi adalah saat menikah, si istri sudah rela melepaskan pekerjaan dan memilih untuk fokus pada keluarga. Hal ini membuat istri menjadi tertanggung bagi suami. Bagi sebagian orang, ini dianggap sebagai kewajiban suami sih, dan itu enggak salah. Namun, kalau terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti ini, lalu istri bisa hidup dari apa? Karena berarti ia sudah tak lagi menjadi tanggung jawab suami, setelah bercerai kan?
Song Hye Kyo masih beruntung karena namanya masih cukup dikenal oleh masyarakat. Kalau ia kembali berakting pun, rasanya bakalan masih banyak yang mau nonton. Meski mungkin berefek sementara waktu, seperti penangguhan kontrak bintang iklan. Lha, kita? Yang tadinya bekerja kantoran, lalu resign karena alasan menikah? Apa kabar?
Rumah tangga boleh retak, but life must go on, right? Hidup bisa jadi porak poranda bagi sang istri yang digugat cerai, tapi hidup masih panjang ke depan.
Salah satu yang paling penting dan harus segera dipikirkan adalah masalah keuangan. Segera kuatkan diri untuk bangkit lagi dan lanjutkan hidup. Segera lakukan langkah tepat untuk menata keuangan, seperti berikut ini.
5 Hal keuangan yang harus segera Song Hye Kyo lakukan setelah bercerai dari Song Joong Ki, demikian pula kita jika kita sedang menjalani proses yang sama
1. Lakukan financial checkup
Memang nggak mudah mengambil keputusan finansial dengan cepat dan tepat saat masih dalam proses perceraian seperti Song Hye Kyo. Tapi cepat ataupun lambat, kita mesti melakukannya. Tunggu sampai emosi agak reda dan stabil, dan segera lakukan tindakan cepat.
Lakukan financial checkup. Buka lagi buku catatan keuangan pribadi, kalau memang sudah ada. Teliti, apakah masih ada utang tertunggak, berapa pemasukan kita jika tanpa uang belanja suami, dan berapa pengeluaran rutin setiap bulan.
Jika ada anak-anak biasanya nanti suami akan punya kewajiban untuk memberi nafkah bagi mereka. Tapi untuk si (mantan) istri, ia harus berusaha sendiri. Maka mengetahui kondisi kesehatan keuangan sendiri ini penting, agar dapat mempertimbangkan langkah apa selanjutnya yang harus diambil.
2. Bereskan administrasi
Segera selesaikan urusan administrasi, tak perlu menunda lagi. Ketika kita terpaksa harus kembali ke status lajang karena perpisahan seperti Song Hye Kyo, biasanya akan ada masalah administrasi yang harus segera diselesaikan. Mengurus surat perceraian, misalnya.
Bereskan semua masalah ini satu per satu hingga tuntas. Periksa juga dokumen resmi yang lain. Asuransi, kartu kredit, ataupun rekening bank, adalah beberapa dokumen penting yang harus segera diperjelas statusnya. Terutama jika punya rekening bersama.
3. Kendalikan semua pengeluaran
Setelah itu, segeralah ambil langkah untuk mengendalikan anggaran kembali. Dengan perubahan yang terjadi, buat anggaran yang sesuai dengan kondisi status yang kini kembali lajang. Rancang kembali anggaran pribadi agar kondisi keuangan tetap terkendali.
Seperti Song Hye Kyo, ada kemungkinan akan mendapatkan tunjangan dari Soong Jong Ki. Tapi mengingat mereka belum punya anak, bisa saja hal ini meleset. Jika kita sendiri ragu akan mendapatkan tunjangan dari mantan, maka sebaiknya jangan dulu dimasukkan ke dalam anggaran.
Emosi boleh, tapi tetap realistis. Di awal, akan terasa sulit. Tapi, hal ini akan lebih mempermudah di kemudian hari.
4. Lunasi tagihan
Jika ada, segera selesaikan tagihan dan kredit-kredit yang masih tertunggak. Terlambat melunasi tagihan akan membuat kita harus menanggung beban yang lebih berat lagi nantinya.
Kumpulkan semua detail tagihan dan kredit, lalu teliti, mana yang sudah dilunasi oleh (mantan) suami dan mana yang belum. Jangan sampai membayar sesuatu yang enggak perlu.
5. Segera move on, cari cara untuk mencari pemasukan
Dan yang terakhir, segera cari solusi untuk mendapatkan pemasukan sendiri lagi. Apakah kembali ngantor? Atau, mau coba berbisnis sendiri dengan mulai berdagang kecil-kecilan? Atau, mau memanfaatkan keahlian khusus yang kita punya–atau hobi yang kita gemari–untuk mendapatkan penghasilan?
Yang mana saja bisa dilakukan, asal halal. Setelah mulai mendapatkan pemasukan sendiri, kembali atur cash flow agar bisa menyisihkan sedikit penghasilan untuk investasi. Jangan lupa juga membuat proteksi ya, karena siapa yang akan tahu jalan hidup kita ke depan.
Fiuh! Sungguh deretan PR yang panjang dan melelahkan. Tapi ya, mau bagaimana lagi? Ada perubahan drastis yang terjadi dalam hidup, dan enggak bisa hanya didiamkan saja. Segera bangkit dan benahi, maka kita akan lebih mudah menjalaninya.
Oh well, berharap yang terbaik untuk Song Hye Kyo maupun Song Joong Ki deh ya. Siapa tahu mereka juga baca artikel ini, boleh lo kalau mau gabung ke kelas-kelas finansial online QM Financial yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, mulai dari yang basic hingga yang advance. Boleh juga kalau mau follow Instagram QM Financial, atau barangkali butuh tim QM untuk jadi figuran di drama terbaru? Leh uga.