Peran Keluarga Di Balik Keberhasilan Anak
Keberhasilan anak tidak luput dari keberhasilan pendidikan orang tua dan keluarga. Orang tua selalu berusaha untuk memberikan pendidikan terbaik untuk anak. Pada dasarnya orang tua dan keluarga senantiasa mengharapkan anak mereka menjadi anak yang pandai dan cerdas sehingga mudah meraih impian dan cita-cita.
Untuk itu – perusahaan SCG (Siam Cement Group) yang bergerak di bidang kimia, kertas, semen, bahan material bangunan dan distribusi – dalam 6 tahun terakhir mengadakan program beasiswa untuk anak terpilih yang berprestasi dan menghargai orang tua. SCG memahami, keberhasilan seorang anak tidak akan tercapai tanpa dukungan orang tua dan keluarga. Oleh karena itu, anak harus selalu menghargai dan mempunyai rasa terimakasih kepada orang tua.
Tahun ini, sekitar 250 orang siswa-siswi SMU dari Jakarta, Tangerang dan Sukabumi terpilih mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi. Dalam acara awarding day yang berlangsung awal Agustus lalu, SCG mengundang Ligwina Hananto sebagai tokoh inspirasi bahwa keluarga berperan sangat penting untuk mendukung keberhasilan anak di masa depan.
Ligwina Hananto – Founder dan CEO QM Financial – telah menerbitkan 2 buku mengenai literasi keuangan. Dalam salah satu sesi, Ligwina memaparkan bahwa keberhasilan saat ini tidak luput dari peran orang tua yang telah membesarkan dan mendidiknya. Suami dan ketiga anaknya juga selalu mendukung passionnya.
Ligwina dibesarkan di kota Sorowako, Makassar lalu pindah ke Bandung saat SMA dan melanjutkan kuliah di Curtin University, Perth Australia. Sebagai anak yang dikelilingi dengan keluarga lulusan ITB (Institut Teknologi Bandung), Ligwina pernah merasa minder karena tidak diterima seleksi masuk perguruan tinggi di ITB. Namun hal tersebut tidak membuatnya terpuruk. Dia berusaha menerima kegagalan dan menghadapinya dengan lapang dada.
Ini pesannya kepada calon penerus bangsa ini agar menjadi sukses di masa depan.
Jangan Berhenti Bercita-Cita
Jangan pernah berhenti bercita-cita. Cita-cita adalah wadah untuk memulai masa depan. Dengan memiliki cita-cita, kita akan semangat belajar untuk mencapai cita-cita tersebut. Milikilah cita-cita sebanyak-banyaknya. Selama kita masih bergerak, cita-cita akan selalu berubah. Kita mungkin menemukan pekerjaan di masa depan sesuai dengan cita-cita. Namun, bisa jadi profesi kita 10 tahun yang akan datang merupakan profesi yang benar-benar baru atau belum tercipta dari sekarang – sesuai dengan passion masing-masing. Seperti pengalaman pribadi Ligwina yang awalnya bercita-cita menjadi pegawai bank. Dengan berjalannya waktu ternyata passionnya adalah menjadi financial planner. Profesi ini sebelumnya belum ada. Menyadari kegemarannya mengobrol, Ligwina menjadi financial trainer. Karena sering membawakan materi finansial dengan pendekatan yang fun, Ligwina merambah stand up comedy. Stand up comedy inilah yang membawa Ligwina membintangi film pertamanya Ku Lari Ke Pantai. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi selama mengikuti kata hati, pastilah hal baik yang akan terjadi.
You can’t connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future.
-Steve Jobs
Ikigai
Ikigai adalah konsep orang Jepang dalam meningkatkan kerja dan taraf hidupnya. Dengan ikigai, kita dapat mengetahui pekerjaan apa yang membuat kita bangun pagi dan selalu bersemangat bekerja. Ikigai memasukkan ide kebahagiaan dalam kehidupan. Ikigai mencari irisian pekerjaan antara bidang yang disukai, bidang yang dibutuhkan masyarakat, bidang yang mendapatkan bayaran dan bidang keahlian dari seseorang – yang memiliki korelasi dengan kegemaran, misi, pekerjaan dan profesi saat ini. Ikigai dapat digunakan untuk mengetahui apa yang akan menjadi cita-cita kita sejak dini. Bisa jadi dengan Ikigai, kita dapat membuat profesi baru yang saat ini belum tercipta.
Carilah Pasangan Yang Saling Mendukung
Pasangan mempunyai peran penting dalam karir. Pilihlah pasangan yang selalu mendukung passion kita. Setelah lulus dari universitas di Australia, Ligwina Hananto menjadi ibu rumah tangga. Merasa tak cukup hanya diam di rumah saja, suaminya mendukung langkah Ligwina untuk melanjutkan studi S2 dan menjadi financial literacy spesialist seperti yang dijalaninya. Keberhasilannya saat ini tak kan terjadi tanpa dukungan suami dan anak-anaknya.
Jangan Lupa Berterimakasih Kepada Keluarga
Jangan lupa berterimakasih kepada keluarga dalam kondisi apapun kita nanti – apalagi jika kita sudah menjadi orang sukses. Orangtua dan keluarga merupakan faktor yang membuat kita menjadi sukses sampai dengan sekarang. Saat ini, Ligwina Hananto menjadi orang tua dari 3 orang anak. Ligwina pun mendukung anaknya untuk meraih cita-citanya dengan memberikan pendidikan terbaik dan memfasilitasi keinginan anak yang dinilai positif.
Di akhir sesi, Ligwina Hananto mengajak 3 orang peserta untuk mengungkapkan perasaan terimakasih kepada orangtua atau keluarganya. Suasana haru pun tak terbendung saat mereka mengungkapkan betapa sayangnya dan berterimakasih mereka kepada orang tua yang selama ini mendukung.
Orang tua memang sangat berjasa atas keberhasilan kita saat ini. Sebagai anak, kita harus mengungkapkan rasa terimakasih kepada orang tua walau sekecil apapun. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah berterimakasih kepada orang tua atas segala pengorbanan dan dukungan mereka?
Mia Damayanti
Liputan Festival Jagoan Finansial 2018
Hai Hai! Masih ingat tentang program sosial Jagoan Finansial? Jagoan Finansial adalah sebuah program yang memberikan pendidikan finansial untuk guru, murid dan orang tua. Program Jagoan Finansial, sudah berlangsung di 5 kota (Jakarta, Ambon, Pekanbaru, Denpasar dan Lampung). Puncak kegiatan ini adalah Festival Jagoan Finansial (FJF). Kegiatan FJF ini merupakan apresiasi kepada guru dan relawan terpilih yang sudah membuat program dan mengimplementasikannya untuk diri sendiri, murid dan lingkungan sekitar.
Pertengahan Juli lalu, tepatnya tanggal 17-19 Juli 2018, Festival Jagoan Finansial (FJF) dilaksanakan di Jakarta.
Seperti apa sih rangkaian kegiatan yang di lakukan dalam kegiatan FJF di Jakarta?
Hari pertama: City Tour
Hari pertama para peserta berkunjung di sekitar area kota tua, seperti museum Bank Indonesia dan museum Bank Mandiri. Senangnya bisa belajar dan berfoto bersama. Selanjutnya, makan siang di kafe Kedai Jakarte yang memanjakan mata dengan bangunan kota pada jaman penjajahan. Peserta juga berkesempatan mengunjungi ruang komunal Facebook di kawasan SCBD Jakarta. Di sini para peserta disambut oleh para narasumber yang mendukung kegiatan ini. Diantaranya ada Bapak Djohan Pinnarwan, Corporate Responsibility Leader dari PWC, Mba Anantya VB, Co Founder dari ThinkWeb dan Ligwina Hananto, inisiator program Jagoan Finansial.
Hari kedua: Full Day Training
Festival Jagoan Finansial adalah tentang menimba dan berbagi ilmu. Di sesi pertama, peserta mempresentasikan hasil program mereka masing-masing. Sesi ini juga diisi oleh narasumber Ibu Chusnul Chotimah, Head of Kampus Guru Cikal. Beliau menjelaskan materi tentang Guru Merdeka Belajar.
Sesi kedua adalah sesi yang paling seru, di mana para peserta diajak bermain board games Labirin Jagoan Finansial – dipandu oleh teman-teman dari PWC. Board games ini adalah salah satu metode yang belajar sambil bermain dengan konsep MBBM: menghasilkan uang, berbagi, berbelanja dan menabung.
Di sesi ketiga, ada teman-teman dari komunitas Sabang Merauke. Mba Ayu Kartika Dewi sebagai Managing Director memberikan materi dengan tema merawat toleransi. Tema ini sangat bermanfaat dan inspiratif dimana para peserta belajar untuk saling bertoleransi terhadap perbedaan.
Lanjut ke sesi ke empat, ada narasumber dari Aethra Learning dengan pembicara Kak Jessica Forlan sebagai Operational Manager. Pada sesi ini, Kak Jessica berbagi ilmu untuk memahami gaya belajar para anak didik. Materi ini sangat membantu para orangtua khususnya para guru karena dapat melihat karakter, sifat, minat dan bakat anak sejak dini.
Terakhir, peserta membuat kelompok berdasarkan tingkatan mengajar untuk menyusun kurikulum program Jagoan Finansial. Sesi ini di bimbing langsung oleh Kak Pia Adiprima, Deputi School Director Sekolah Cikal.
Hari ketiga: Melek Investasi
Hari ketiga adalah hari terakhir kegiatan FJF. Peserta berkesempatan untuk mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka dibekali ilmu tentang bagaimana berinvestasi saham dan kegiatan dalam pasar modal. Para peserta juga mengunjungi TICMI (The Indonesia Capital Market Institute). TICMI ialah pusat informasi dan pelatihan sertifikasi dalam kegiatan pasar modal.
Selesai sudah rangkaian kegiatan FJF yang padat akan ilmu dan pengalaman berharga. Terima kasih kepada para pihak yang sudah mendukung kegiatan sosial ini: Komunitas Guru Jagoan Finansial, PWC Indonesia, QM Financial, Yayasan Pemberdayaan dan Edukasi Financial (YPEF) Quamma dan Facebook Indonesia. Terima kasih pula kepada para narasumber yang telah bersedia berbagi ilmunya. Semoga ilmu yang didapat oleh para peserta bisa bermanfaat dan dibagikan kepada banyak orang.
Salam literasi finansial!
Ridwan Prasetya
Ikuti Tiga Langkah Ini Untuk Membuat Dana Liburan
Siapa yang mau liburan?
Saat mendengar kata liburan, apa yang ada benakmu? Bersenang-senang, jalan-jalan, foto-foto, makan-makan, pengalaman baru. Tapi juga butuh uang dan menguras tabungan.
Pertanyaan itu sering muncul di pikiran saya. Jangan sampai sesudah pulang liburan saya enggak punya uang, atau malah ada beban utang. Sebenarnya liburan itu tidak harus dipaksakan kok tapi bisa direncanakan dan disesuaikan dengan kantong kita.
Bagaimana kita tetap bisa liburan dengan banyak keinginan tapi anggaran terbatas ya? Nah saya selalu menggunakan 3 jurus ampuh #TujuanLoApa ala Ligwina Hananto agar saya selalu fokus dengan tujuan awal.
- Judul atau tujuan keuangannya apa? Menabung Untuk Liburan Ke Bali. Setiap libur Lebaran saya selalu mengajak keluarga saya untuk pergi liburan. Maklum kami orang Betawi, enggak pernah pulang kampung. Biasanya kami jalan-jalan di seputar Jawa Barat. Namun tahun ini saya ingin jalan-jalan keluar dari Pulau Jawa. Anak saya, Irshad, ingin tahu lebih banyak tentang Bali. Bali tidak serta merta muncul begitu saja di pikiran Irshad. Keingintahuan Irshad tentang Bali diawali dari pengalaman Irshad mengikuti kegiatan marching band. Disinilah Irshad belajar lagu dan gerakan tari Bali. Muncullah ide untuk liburan ke Bali. Karena ide Irshad ini saya membuat satu program “Menabung Untuk Liburan Ke Bali.”
- Berapa lama jangka waktu pencapaiannya? Juni 2017-Mei 2018. Tabungan ini kami mulai setelah Lebaran tahun 2017 sampai Mei 2018 (1 tahun).
- Berapa jumlah dana yang dibutuhkan? Rp2.500.000 per orang. Untuk menentukan berapa jumlah dana yang dibutuhkan, saya mencari informasi harga tiket pesawat, hotel/penginapan, sewa mobil, tiket masuk wisata dan anggaran makan untuk 3 hari. Perjalanan wisata di Bali selama 3 hari 2 malam menghabiskan dana sebesar Rp2.500.000/orang. Artinya kami perlu menabung Rp210.000/bulan atau Rp7.000/hari selama 1 tahun ke depan. Irshad bersedia menyisihkan sebesar Rp5.000/hari dari uang jajannya.
Program “Menabung Untuk Liburan Ke Bali” ini awalnya saya coba terapkan di keluarga inti. Namun, saat Irshad bercerita kepada Nenek dan saudara-saudara kami yang lain, mereka pun tertarik untuk ikut. Total ada 16 orang yang bergabung dalam program ini.
Agar program ini bisa berjalan dengan lancar, saya membuat whatsapp group untuk meng-update posisi tabungan per bulan dan mengirimkan foto destinasi wisata sebagai penyemangat. Alhamdulillah dari 16 orang yang mengikuti program ini, 8 orang berhasil berangkat liburan ke Bali. Kami berlibur dari tanggal 24-26 Juni 2018 dan menginap di Villa Uma Mandi, Ubud.
Destinasi wisata yang kami kunjungi selama tiga hari di Bali:
Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Yang menarik dari wisata ini kami melihat proyek pengerjaan gedung dan patung GWK yang nantinya menjadi patung tertinggi ke-3 di dunia. Pembangunan patung akan selesai Agustus 2018. Selain itu kami juga melihat pertunjukan GWK menceritakan seekor burung Garuda yang menjadi tunggangan Dewa Wisnu.
Pantai Pandawa
Sepanjang jalan menuju pantai di tebing batu ada patung 5 Pandawa. Pantainya pun bersih dan indah. Di sini anak-anak bisa berenang dan bermain canoe.
Tegalalang (Terasering di Ubud)
Sayang sekali cuaca hujan saat sampai di lokasi. Karena medan yang curam dan licin, kami tidak bisa berkeliling terlalu jauh. Akhirnya kami memutuskan untuk berbelanja di lokasi wisata. ☺
Danau Brantan
Danau Brantan adalah ikon wisata yang ada di uang Rp50.000 edisi lama. Senang sekali bisa melihat langsung. Pemandangan di danau sangat indah serta banyak spot bagus dan lucu untuk bisa berfoto bersama.
Tana Lot
Tana Lot terkenal dengan dua pura yang terletak di atas batu besar – tempat ini sangat bagus untuk melihat matahari terbenam. Tapi sayang kami datang kesini pada siang hari sehingga tidak bisa menikmati matahari terbenam.
Tiga hari adalah waktu yang sangat singkat untuk menikmati Bali. Masih banyak destinasi wisata yang belum sempat kami kunjungi. Sepulang dari liburan ke Bali, Irshad bilang “Mamah, tahun depan aku mau ke Bali lagi.” Boleh kok nak, nabung lagi ya tapi. Hihihi.
Program “Menabung Untuk Liburan ke Bali” tidak hanya tentang bersenang-senang semata. Dari program ini, saya bisa mengajarkan kepada Irshad:
- Keinginan bisa terwujud dengan usaha.
- Mewujudkan mimpi membutuhkan waktu.
- Angka besar itu bisa dicapai dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit dari uang saku.
- Belajar fokus untuk mencapai tujuan.
- Belajar menahan keinginan sesaat untuk tujuan yang lebih besar.
Selanjutnya program dan kegiatan menabung ini bisa digunakan untuk mencapai tujuan keuangan lain yang kita inginkan. Kamu tertarik mencoba?
Marhaini / financial trainer
Mau Road Trip Seperti Sam & Happy di Film Kulari Ke Pantai? Siapkan 5 Pos Ini!
Hai hai! Siapa yang sudah nonton film Kulari Ke Pantai? Serunya mengikuti kisah Sam (Maisha Kanna), Happy (Lil’li Latisha) dan Mama Uci (Marsha Timothy) road trip dari Jakarta hingga Banyuwangi. Hayo, ada yang ingat enggak kota mana saja yang mereka lewati?
Mira Lesmana dan Riri Riza tak pernah gagal menyuguhkan film yang indah dan juga sarat makna. Sepanjang perjalanan kita dimanjakan dengan pemandangan alam Indonesia yang sungguh indah dan ditemani dengan lagu-lagu merdu dari RAN. Ah betapa Indonesia kita begitu kaya! Siapa yang langsung berkata dalam hati: “Aku juga mau road trip?” Yuk kita bikin PLANnya! Road trip keliling pulau Jawa seperti Sam & Happy membutuhkan persiapan dan juga dana yang enggak sedikit loh. Walaupun kata Mama Mela (Ligwina Hananto), tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan uang, jangan sampai kamu berangkat road trip tanpa dana yang cukup. Apa saja pos yang harus disiapkan?
- Transportasi. Pos pertama tentu saja transportasi. Menempuh perjalanan hingga 1.000 km dari Jakarta ke Banyuwangi membutuhkan banyak bahan bakar. Selain biaya bahan bakar, siapkan juga dana cadangan kalau-kalau butuh ganti ban di tengah jalan. Jangan lupa servis mobil sebelum road trip dimulai ya!
- Akomodasi. Dalam perjalanannya, Sam dan Happy singgah dan menginap di beberapa kota. Salah satu yang ikonik tentu saja Bambu Homestay milik Mukidi (Dodit Mulyanto). Dengan memilih tinggal di homestay dibanding hotel, kita akan punya kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan belajar nilai-nilai baik yang mereka punya. Siapa tahu kamu bisa berkenalan dengan Yu, Wahyuuu. ☺
- Uang saku harian. Selain pos transportasi dan akomodasi, siapkan juga dana untuk makan dan jajan sehari-hari. Ini saatnya kamu berburu kuliner khas setiap kota yang kamu lewati. Kalau beruntung, kamu bisa menyantap kuliner khas sembari menikmati pertunjukkan seperti yang dialami Sam & Happy di Cirebon. Makin penasaran kan? Hihihi. Makanya buruan #KulariKeBioskop buat nonton #KulariKePantai.
- Rekreasi. Dibandingkan dengan liburan menggunakan transportasi publik, saat road trip, kita jadi lebih flexible terhadap waktu. Kita bebas menentukan jadwal mau ke mana selama berapa lama. Ini saatnya eksplorasi tempat wisata yang enggak biasa! Di setiap kota ada saja hidden gem yang menunggu untuk kamu temukan. Kabari kami hidden gem temuanmu ya! Oiya, jangan lupa siapkan dana untuk biaya masuk ke obyek wisata.
- Shopping! Siapa yang tahan tidak berbelanja saat liburan? Melewati begitu banyak kota yang akan produk budaya dan kulinernya. Mari mampir untuk membeli oleh-oleh!
Ayo rencanakan road tripmu dengan 5 pos pengeluaran yang sudah disiapkan dengan rapi. Siapa tahu kamu menemukan teman perjalanan yang seru dan lucu seperti Dani (Suku Dani). Selamat menikmati perjalanan seru dengan keluargamu. ☺
Fransisca Emi
Ini Caranya Kelola Angpao Anak
Kalau sebelumnya kita membahas salam tempel sebagai salah satu pengeluaran saat Hari Raya, sekarang saatnya kita bahas gimana caranya mengelola angpao yang diterima anak-anak. Momen anak menerima angpao adalah momen yang tepat untuk mengajarkan mereka tentang konsep uang.
Banyak orang sejak kecil sudah diajarkan tentang menabung, namun saat dewasa tetap saja boros dan gagal menabung. Ini terjadi karena edukasi finansial terbatas pada menabung saja, padahal perlu lengkap dengan keterampilan menghasilkan uang, berbelanja, beramal dan berbagi.
Di QM Financial, kami menggunakan konsep MBMM – Menghasilkan Uang, Berbelanja, Beramal dan Menabung untuk mengenalkan konsep uang pada anak.
baca juga: Labirin Jagoan Finansial
Menghasilkan Uang
Kenalkan kepada anak bahwa uang itu diperoleh karena usaha. Orang tua mereka harus bekerja untuk bisa menghasilkan uang. Untuk uang angpao, orang tua harus pintar-pintar menjelaskan kenapa anak bisa “mendapat hadiah uang”. Misal karena selalu semangat puasa. Semangatnya yang di-highlight, karena puasa adalah sesuatu yang wajib dilakukan. Atau ada tradisi di mana anak-anak kecil harus perform di depan kakek nenek, dengan bernyanyi atau menari untuk mendapatkan angpao.
Dengan berusaha terlebih dahulu sebelum mendapatkan uang, anak akan belajar menghargai uang. Mereka pun belajar mensyukuri dan menghargai apa pun yang dimilikinya.
Berbelanja
Konsep uang yang kedua adalah berbelanja. Ya. Belanja pun perlu belajar loh. Ajarkan anak membuat daftar belanja yang berisi barang-barang yang mereka butuhkan untuk dibeli. Ajak mereka ke toko untuk membeli barang yang ada dalam daftar. Lalu ajarkan cara memilih barang, mengecek harga dan membuat perbandingan dengan alternatif merek atau barang lain sebelum memutuskan membeli.
Beramal
Dalam setiap rezeki yang kita terima, ada bagian untuk sesama. Ajarkan anak berbagi dengan memberikan sebagian dari uang yang dia peroleh untuk disumbangkan, misal melalui kotak donasi di tempat ibadah.
Menabung
Anak perlu belajar untuk membedakan keinginan dan kebutuhan. Minta anak untuk membuat daftar keinginan, barang apa yang ingin mereka miliki atau pengalaman seperti apa yang ingin mereka alami. Lalu cek apakah uang yang mereka memiliki cukup. Kalau cukup mereka boleh berbelanja. Namun, jika belum cukup mereka perlu menabung terlebih dahulu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Di sini anak akan belajar untuk menunda keinginan. Bahwa tidak semua keinginan harus dipenuhi saat itu juga.
Dengan uang angpao yang mereka miliki, anak bisa mengenal konsep uang dengan mengalami MBBM. Semakin dini dibiasakan dan dicontohkan oleh orang tua, niscaya hal ini akan menjadi bekal pengelolaan keuangan yang baik dan bijak bagi generasi berikutnya.
QM Admin
Bersama Merayakan Pendidikan di PEKAN 2018
Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, beragam organisasi yang peduli pendidikan berkumpul bersama dalam Pesta Pendidikan (PEKAN). PEKAN adalah bentuk nyata dari para pemangku kepentingan yang bergerak, belajar, dan bermakna bersama. Kita adalah publik, bagian terpenting yang perlu berpartisipasi sampai tingkat berdaya, bukan hanya berkomunikasi atau bermitra dalam ekosistem pendidikan Indonesia. Organisasi, komunitas, maupun individu di bidang pendidikan maupun nonpendidikan yang berpartisipasi dalam PEKAN disatukan oleh prinsip ‘barengan’.
Pesta Pendidikan (PEKAN) dilakukan setiap tahun di bulan Mei. Tahun ini adalah tahun ke-2 Quamma Project mengikuti kegiatan ini. Seru banget! Dari sinilah kami belajar berkolaborasi dan bertemu banyak pihak dengan profesi yang berbeda, tetapi mempunyai satu tujuan yang sama yaitu memajukan pendidikan di Indonesia.
Tahun lalu, QUAMMA Project ikut terlibat dalam PEKAN 2017. Program utamanya adalah “Jagoan Finansial” yang merupakan pelatihan literasi finansial untuk guru, murid dan orang tua. Di Janji PEKAN, Quamma Project berkolaborasi dengan Hekaleka, sebuah komunitas peduli pendidikan anak Maluku. Presentasi Janji Publik disampaikan oleh Ibu Ligwina Hananto dengan moderator Ibu Najelaa Shihab.
Salah satu yang sangat menarik perhatian dari presentasi ini adalah cerita dari seorang guru dari Lampung yang mengajarkan pada sekelompok murid yang tidak memiliki cita-cita karena faktor ekonomi. Pak Rif’an alah satu Jagoan Finansial pertama, mengajarkan ilmu finansial kepada guru dan murid yang ada disekolahnya. Program yang dibuat adalah study tour ke Darul Quran dan Monumen Nasional, Jakarta dengan cara menyisihkan dari uang saku. Hal itu bisa merubah pola pikir murid, untuk bersemangat mengejar cita-citanya. Menabung itu bisa menimbulkan harapan hidup”, begitu kata Pak Rif’an. Sederhana namun dalam.
Tujuan utama Jagoan Finansial adalah mencetak orang-orang seperti Pak Rif’an yang memiliki semangat berbagi ilmu dan mengimplementasikan Program Jagoan Finansial.
Harapannya guru dan murid lebih bijak dalam mengelola uang agar semua mimpi dan tujuannya bisa tercapai. Program Jagoan Finansial membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik materi maupun non materi. Disinilah kesediaan
para peserta dan undangan pada Janji Publik ini diminta untuk membuat komitmen di depan umum. Dari peserta dan undangan yang hadir, yang berjanji untuk berkontribusi pada program Jagoan Finansial dan mau mewujudkan bentuk kolaborasi ini, antara lain:
- Michael Tampi (MRA Group), yang menyediakan tiket pp untuk trainer berangkat ke Ambon
- Shani Budi dan Ferdian Kelana, yang mendesain dan membentuk board games Jagoan Finansial
- Bima Satria, yang mengembangkan situs untuk program Jagoan Finansial
Pada pesta pendidikan tahun 2018 ini kami mengisi kegiatan Ngobrol Publik dengan menceritakan materi tentang Jagoan Finansial dan kegiatan yang sudah dilakukan. Kolaborasi di Janji Publik 2017 yang lalu sudah menghasilkan beberapa hal, diantaranya:
- Program kegiatan Jagoan Finansial Ambon berjalan berkat kerjasama dari Australian Global Alumni dan MRA Group pada November 2017 dan program Jagoan Finansial Lampung Utara pada Maret 2018.
- Prototype games Jagoan Finansial udah berhasil dibuat dengan nama Labirin Jagoan Finansial.
- Website Jagoan Finansial masih dalam pengembangan.
Di akhir sesi semua peserta kami ajak bermain board games Labirin Jagoan Finansial – sebuah permainan untuk mengenalkan konsep uang. Kegiatan yang bukan hanya menyengkan tapi juga bisa menambah wawasan baru.
Board games Jagoan Finansial ini bentuknya masih prototype. Kami membutuhkan dukungan dari teman- teman agar board games ini bisa kami cetak dan perbanyak. Apabila teman-teman tertarik berpartispasi dalam Program Jagoan Finansial, donasi board games dapat dilakukan di sini
Setiap paket donasi bernilai Rp200.000 terdiri dari 2 board games: 1 untuk donatur dan 1 lagi untuk dikirimkan ke mitra sekolah di Ambon dan Lampung.
Yuk dukung kami mengirimkan lebih banyak Jagoan Finansial ke seluruh penjuru negeri!
Marhaini/ financial trainer & PIC Quamma project
Jagoan Finansial Lampung: Menabung itu Memberikan Harapan Hidup
Hai! Setelah Bali, bulan Maret lalu Jagoan Finansial kembali beraksi. Kali ini kota yang kami kunjungi adalah Lampung Utara. Ada apa dengan Lampung Utara? Di kota inilah Jagoan Finansial kami yang pertama – Bapak Muhammad Rif’an – tinggal dan berkarya.
baca juga: Berbagi Tak Pernah Rugi
Pak Rif’an, begitu dia biasa disapa, adalah seorang guru kimia dari sekolah Madrasah Aliyah yang juga pemilik Pesantren Miftahul Ulum di Lampung Utara. Perjumpaan kami dimulai tahun 2016 saat Quamma Project mengikuti kegiatan pendidikan yang bernama TPN (Temu Pendidik Nusantara). Dalam kegiatan ini kami membuka kelas literasi keuangan yang diikuti oleh 5 peserta, salah satunya Pak Rif’an ternyata ‘nyasar’ masuk ke kelas kami.
baca juga: Semua Murid Semua Guru
Tiga bulan kemudian, melalui pesan singkat Pak Rif’an mengirimkan foto dan cerita kegiatan yang dilakukan oleh santrinya. Tema yang diambil adalah menabung. Para siswa diminta menabung untuk bisa mengikuti study tour ke pesantren Darul Quran dan mengunjungi Monumen Nasional. Dalam pesan singkat itu Pak Rif’an bercerita bahwa menabung itu menimbulkan harapan hidup. Selama ini, Pak Rif’an merasa mengajar kepada murid yang tidak memiliki cita-cita. Ternyata mereka bisa kok menabung untuk mewujudkan suatu cita-cita: mengunjungi Jakarta. Dari sini Pak Rif’an semakin bersemangat dan bekomitmen untuk bisa mengajarkan dan berbagi ilmu finansial kepada lebih banyak orang dan lapisan masyarakat.
Akhir tahun 2017 Program Jagoan Finansial mendapatkan dana hibah dari Australia Global Alumni (AGA) dan MRA Group untuk bisa menjalankan program di Kota Ambon dan Lampung. Kami pun mengajak Pa Rif’an untuk mengajar Jagoan Finansial di Ambon. Nah kini saatnya Jagoan Finansial hadir di Lampung Utara, tepatnya di Bukit Kemuning yang berjarak 5 jam perjalanan darat dari Bandara Raden Intan II.
Elemen utama yang menjadikan program Jagoan Finansial dapat berkelanjutan adalah ketersediaan pihak lokal yang siap menjadi penyelenggara di area-area kerja. Termasuk dalam tim kami adalah para pegiat pendidikan asli area lokal yang mengerti kondisi lapangan di area masing-masing. Lebih dari itu setiap tim lokal kami ini memiliki pengalaman edukasi yang cukup luas sehingga program dapat terus termonitor perkembangannya. Salah satunya adalah Pesantren Miftahul Ulum di Lampung Utara yang dikelola oleh Pak Rif’an.
Untuk program Jagoan Finansial Lampung ini, survei dibantu oleh tim Pak Rif’an. Selain tim dari Quamma Project, kami juga mengajak Kak Stanley Ferdinandus dari Komunitas Heka Leka Ambon untuk ikut serta.
Selama 2 hari dilakukan Training of Trainer kepada 30 guru, workshop untuk santri, dan juga workshop di 3 sekolah, yaitu SD Islam Miftahul Ulum, SMA Islam Miftahul Ulum, dan SD Islam Darul Hasanah dengan 50 guru.
Bahagia sekali bisa hadir di kegiatan Jagoan Finansial Lampung Utara. Salah satu cita-cita saya adalah sekolah di pesantren dengan harapan bisa jadi Ustazah. Rasanya seperti mimpi bisa tinggal di lingkungan santri meskipun hanya 3 hari 2 malam.
Terima kasih untuk Pak Rif’an dan Bapak Ibu Guru di Lampung Utara yang sudah mengikuti program Jagoan Finansial. Semoga ilmu yang sudah diajarkan bisa bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun diajarkan kembali kepada lebih banyak orang.
Tertarik untuk mendukung Jagoan Finansial? Kamu bisa berdonasi via board game Labirin Jagoan Finansial. Board game ini adalah metode untuk mengenalkan edukasi keuangan kepada para murid dengan cara yang menyenangkan. Labirin Jagoan Finansial adalah wujud pengenalan konsep finansial dasar MBBM: Menghasilkan uang, Belanja, Berbagi, dan Menabung.
Untuk setiap paket donasi, kamu akan mendapatkan satu (1) board game dan mendonasikan satu (1) board game untuk dikirimkan ke sekolah mitra. Harga 1 paket donasi Rp200.000. Kami masih dalam proses fundraising untuk produksi. Maka saat ini proses pendaftaran donasi dulu – kami melakukan pengkoleksian dana donasi jika produksi sudah berjalan. Sila klik link ini untuk berdonasi:
Yuk! Bantu kami mendukung lebih banyak Jagoan Finansial ke seluruh penjuru negeri.
Marhaini/ Financial Trainer
Jagoan Finansial Bali: Berbagi Tak Pernah Rugi
Hai hai! Masih tentang Jagoan Finansial. Nah awal tahun ini Jagoan Finansial ada di Kota Denpasar, Bali. Kegiatan ini bisa terselenggara atas dukungan dari Australia Global Alumni (AGA), BPR Lestari dan Akubank.
baca juga: Tanggung Jawab Pendidikan Melalui Jagoan Finansial
Sebelum melakukan program Training of Trainers (ToT) dan workshop untuk para guru, kami melakukan survei awal dengan pihak Akubank, salah satunya dengan menjadi narasumber dalam acara CEO Talk “Financial Markets Outlook 2018” di kampus Akubank. Di acara ini kami memperkenalkan program Jagoan Finansial kepada dosen dan mahasiswa. Tujuannya untuk mencari relawan yang bersedia mengikuti acara ToT.
Saat survei lokasi sekolah, dari 4 sekolah yang kami kunjungi hanya satu sekolah yang bersedia untuk mengikuti program Jagoan Finansial. Alhamdulillah dalam perjalanan pulang ke Jakarta, kami bertemu dengan seorang teman. Setelah kami bercerita tentang kedatangan kami ke Bali dia langsung merespon dan memberikan kontak kakaknya, Ibu Gegtu Utami Dewi, yang berprofesi sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ternyata Ibu Gegtu adalah salah satu pengurus untuk PAUD Kecamatan Badung. Beliau tertarik untuk mengikuti program Jagoan Finansial. Akhirnya kegiatan workshop bisa terselenggara di 2 lokasi di Bali.
Kami percaya perjumpaan ini bukan kebetulan. Niat baik akan selalu mendapatkan jalan terbaik. Di bulan Februari, kegiatan Jagoan Finansial pun dilaksanakan di Bali. Kegiatan pertama adalah peserta yang mengikuti ToT mulai dari Guru TK/PAUD , SD, SMP, SMK, Dosen dan relawan. Enggak harus jadi expert kok untuk berbagi tentang finansial. Yang penting kamu punya niat belajar dan bersedia untuk mengajarkan kembali bekal ilmu finansial yang sudah didapat kepada orang lain. Jadi makin banyak orang yang melek finansial deh.
Dalam materi ini semua peserta diberikan pembekalan mengenai ilmu dasar financial planning. Mereka juga dikenalkan pada konsep MBBM, yaitu Menghasilkan Uang – Belanja – Berbagi – Menabung). Materi dibuat sederhana dan mudah untuk diaplikasikan. Setelah mendapatkan pembekalan, para peserta diminta membuat satu program yang bisa diaplikasikan ke peserta didik, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Selain ToT, Jagoan Finansial juga mengadakan kegiatan workshop, di dua lokasi, Warung Mina ➔ untuk guru-guru PAUD sekecamatan Badung dan juga SMK PGRI 2 Badung. Total guru yang telah kami berikan workshop adalah sebanyak 73 orang. Senang sekali bisa mengadakan kegiatan Jagoan Finansial di Denpasar Bali kecamatan Badung.
Yang paling membahagiakan bagi kami adalah ketika ilmu itu tidak selesai atau berhenti di hari itu saja, tapi diteruskan dan diajarkan kembali kepada orang lain. Beberapa alumni bahkan sudah merelalisikan programnya. Ada Nadiyah yang membuat kelas untuk mengajarkan ilmu Jagoan Finansial kepada komunitas ibu-ibu muda
dan Dhias yang berbagi tips menabung via youtube.
Ahh, bahagianya! Saya pribadi meyakini, salah satu amalan yang tidak terputus setelah kematian adalah ilmu yang bermanfaat, maka gunakanlah ilmumu untuk bisa berbagi dengan orang lain. Semoga lebih banyak lagi orang yang bisa mengikuti Jagoan Finansial dan berbagi ilmu kepada orang lain. Karena berbagi tak pernah rugi ☺
Tertarik untuk mendukung Jagoan Finansial? Kamu bisa berdonasi via board game Labirin Jagoan Finansial. Board game ini adalah metode untuk mengenalkan edukasi keuangan kepada para murid dengan cara yang menyenangkan. Labirin Jagoan Finansial adalah wujud pengenalan konsep finansial dasar MBBM: Menghasilkan uang, Belanja, Berbagi, dan Menabung.
Untuk setiap paket donasi, kamu akan mendapatkan satu (1) board game dan mendonasikan satu (1) board game untuk dikirimkan ke sekolah mitra. Harga 1 paket donasi Rp200.000. Kami masih dalam proses fundraising untuk produksi. Maka saat ini proses pendaftaran donasi dulu – kami melakukan pengkoleksian dana donasi jika produksi sudah berjalan. Sila klik link ini untuk berdonasi: LABIRIN JAGOAN FINANSIAL
Yuk! Bantu kami mendukung lebih banyak Jagoan Finansial ke seluruh penjuru negeri.
Marhaini | Financial Trainer
Mewujudkan Tanggung Jawab Pendidikan Melalui Jagoan Finansial
Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Sebagai perusahaan financial literacy spesialist, wujud peran serta QM Finansial dalam bidang pendidikan tidak bisa jauh-jauh dari edukasi keuangan.
Banyak orang sejak kecil sudah diajarkan tentang menabung, namun saat dewasa tetap saja boros dan gagal menabung. Ini terjadi karena edukasi finansial terbatas pada menabung saja, padahal perlu lengkap dengan keterampilan menghasilkan uang, berbelanja, beramal dan berbagi.
baca juga: Konsep Awal BBM dan Konsep MBBM
Pondasi pendidikan finansial perlu terjadi sejak usia dini. Orang-orang terdekat dengan anak-anak adalah para guru dan orang tua. Untuk itu guru, murid dan orang tua perlu bersama-sama mendapatkan pendidikan dasar finansial.
Menyadari pentingnya pendidikan finansial untuk semua lapisan masyarakat, PT. Quantum Magna membuat satu divisi sosial tersendiri yang bernama Quamma Project. Inisiatif edukasi ini bertujuan meningkatkan wawasan finansial bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses pendidikan finansial seperti: buruh migran, asisten rumah tangga, guru, anak muda dan perempuan.
Quamma Project punya program yang khusus memberikan pendidikan finansial untuk guru, murid dan orang tua yang diberi nama Jagoan Finansial. Program Jagoan Finansial saat ini sudah berlangsung dan mendapat dukungan dari Australia Awards Grant Scheme dan pihak ketiga (BPR Lestari, MRA Group, serta PWC). Jumlah total guru alumni Jagoan Finansial pada 2017 adalah 162 orang. Program masih berlanjut dan menargetkan 170 orang guru di 2018.
baca juga: Menjadi Jagoan Finansial di Ambon
Kami percaya bahwa dengan memberikan edukasi pada pendidikan finansial akan banyak anak anak yang memiliki cita-cita, dan menjadi generasi yang berdaya dalam mengatur keuangannya. Selain itu, para guru pun dapat terinspirasi dengan berkenalan dengan program-program sejalan di propinsi lain.
Edukasi keuangan dilakukan dengan 3 cara:
- Training for Trainer
Merupakan kegiatan pengajaran yang menggunakan experiential learning yang diajarkan kepada guru/relawan untuk bisa mengajar atau berbagi ilmu dengan guru-guru yang ada disekolahnya dalam membuat program keuangan untuk murid.
- Workshop
Merupakan training untuk guru dengan tujuan agar guru dapat membuat program finansial di kelas masing-masing. Materi pelatihan yang diberikan meliputi dasar perencanaan keuangan, kerangka program untuk dipraktekkan di kelas, dan presentasi tentang program finansial untuk anak didik.
baca juga: Guru juga bisa!
- Festival Jagoan Finansial
Guru alumni Jagoan Finansial terpilih, diundang untuk hadir ke Jakarta dalam rangkaian program festival, antara lain seminar, presentasi program-program yang sudah dikerjakan oleh para guru, dan study tour.
Elemen utama yang menjadikan program ini dapat berkelanjutan adalah ketersediaan pihak lokal yang siap menjadi penyelenggara di area-area kerja. Termasuk dalam tim kami adalah para pegiat pendidikan asli area lokal yang mengerti kondisi lapangan di area masing-masing. Lebih dari itu setiap tim lokal kami ini memiliki pengalaman edukasi yang cukup luas sehingga perkembangan program dapat terus dimonitor.
Bulan lalu Jagoan Finansial baru saja meluncurkan board game prototype yang diberi nama Labirin Jagoan Finansial. Kami mau mengenalkan edukasi keuangan kepada para murid dengan cara bermain. Labirin Jagoan Finansial adalah wujud pengenalan konsep finansial dasar MBBM: Menghasilkan uang, Belanja, Berbagi, dan Menabung. Prototype ini akan kami kirim ke sekolah-sekolah mitra kami di Ambon dan Lampung.
Apabila QM readers tertarik berpartisipasi dalam program Jagoan Finansial, donasi board game dapat dilakukan dengan registrasi di LABIRIN JAGOAN FINANSIAL. Untuk setiap paket donasi, kamu akan mendapatkan satu (1) board game dan mendonasikan satu (1) board game untuk dikirimkan ke sekolah mitra. Harga 1 paket donasi Rp200.000. Kami masih dalam proses fundraising untuk produksi. Maka saat ini proses pendaftaran donasi dulu – kami melakukan pengumpulan dana donasi jika produksi sudah berjalan.
Ayo bersama wujudkan tanggung jawab pendidikan dengan meningkatkan literasi finansial bagi mereka yang terbatas aksesnya bersama program Jagoan Finansial!
QM Admin
Pusing Saat Anak Merengek Tambahan Uang Jajan? Ayo Praktikkan Solusi Cerdas Ini!
Lia* (SMA kelas X) sering minta uang tambahan untuk nongkrong akhir pekan bersama teman-teman SMA-nya atau beli pulsa. Jika tidak diberi, Lia* akan merajuk seharian di kamarnya.
Arya* (SMP kelas VIII) minta beli telepon seluler (ponsel) baru supaya tidak diejek teman karena pakai ponsel jadul. Dia tidak mau sekolah jika tidak dibelikan smartphone.
Bintang* (SD kelas V) hobi makan di restoran cepat saji, sehingga kesal saat tidak dituruti orangtuanya.
Nina* (PAUD) setiap hari selalu merengek minta jajan di warung. Menangis keras saat ibunya bilang tidak ada uang untuk jajan.
Terdengar familiar? Atau memang ini kisah klasik yang sering Anda hadapi sebagai orang tua sehari-hari?
Beberapa ilustrasi di atas menunjukkan betapa anak bisa membuat orang tua kelabakan saat harus memenuhi permintaannya. Jika dituruti, tidak ada uangnya. Jika tidak dituruti, anak akan menangis dan merajuk lama.
Saat dihadapkan pada situasi di atas, ada sebagian orang tua yang memilih tidak mau ribut dan memenuhi permintaan anaknya yaitu beri tambahan uang saku, belikan ponsel baru, ajak makan di restoran, dan jajan di warung. “Toh uangnya ada, atau kasihan juga kalau anak jadi malu karena kalah gaya di sekolah.” pikir orang tua.
related article: What We Do As Parents – Our Children Will Follow
Dalam kondisi ini, tanpa sadar, kita sudah mendidik anak untuk menghiraukan masalah keuangan. Tidak mendidik anak untuk belajar keuangan dengan baik sejak dini. Padahal, permintaan mereka merupakan kesempatan baik untuk mengajarkan anak tentang manajemen keuangan secara sederhana.
related article: Parenting Skill Lebih Penting
Jika si anak SMA minta uang jajan tambahan terus, selayaknya Anda tega dengan tegas berkata “TIDAK”. Minta dia untuk membuat anggaran dan pegelolaan uang sakunya supaya mencukupi kebutuhan saat hari sekolah dan saat akhir pekan. Jika memang kurang, ajari berhemat atau mari berdiskusi mencari ide pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan.
Jika si anak SMP minta ponsel baru, ajak dia menabung supaya bisa mencapai keinginannya dengan uang saku sendiri. Buat celengan khusus dan tempelkan gambar ponsel idamannya di depan celengan itu supaya dia terinspirasi. Jika mau menabung di bank, coba alokasikan satu rekening khusus untuk tujuan ini dan tempel gambar ponsel idamannya di kamarnya agar dia selalu ingat tujuannya. Minta dia simpan juga uang hadiah (angpao) dari kerabat yang berkunjung saat ulang tahun atau hari raya supaya tujuannya semakin cepat tercapai.
Tentunya, pastikan juga anak Anda sudah paham aturan dan batas usia penggunaan berbagai aplikasi smartphone yang ada. Jangan sampai kelabakan seperti beberapa waktu lalu saat whatsapp membuka akses browsing gambar GIF di aplikasinya.
Jika si anak SD meminta makan di restoran, ajaklah dia menyusun menu anatara sarapan dan makan siang di akhir pekan. Pilih masakan favoritnya, cari resep dan tulis kebutuhan belanja bahan-bahan makanan. Lalu ajak dia belanja dan masak bersama. Kebersamaan melakukan aktivitas di akhir pekan akan menjadi kenangan berharga. Selain itu, Anda juga punya kesempatan mengajarkan anak berbelanja cerdas, antara lain dengan membuat daftar belanja dan belajar membandingkan harga.
Jika si anak TK kerap minta jajan di warung, berikan batasan tegas untuk hanya jajan 1-2x seminggu, misalnya. Lalu, ajak ngobrol tentang mainan idamannya yang ingin dibeli. Berikan ilustrasi bahwa jika dia bersedia hanya jajan 1x seminggu, maka uangnya dapat ditabung untuk membeli mainan favoritnya dalam sekian bulan. Ajak dia membuat celengan dari bahan bekas yang ada di rumah dan minta dia menabung uang yang biasanya dipakai untuk jajan.
Nah, itulah beberapa tips kids & money yang bisa dipraktikkan.
Ada solusi lain yang pernah Anda terapkan? Bagaimana pengalaman Anda?
related article: Nggak Punya Rumah Karena Memanjakan Anak
FDV Wulansari / Planner