Ternyata Ada Hubungan Antara Masalah Keuangan Pribadi Karyawan terhadap Kinerja di Kantor
Banyak perusahaan yang belum menyadari, bahwa masalah keuangan pribadi karyawan bisa memengaruhi performa kerja atau kinerja karyawan di kantor.
Kondisi dan Masalah Keuangan Pribadi Karyawan Memengaruhi Kinerja di Kantor
Ada survei yang dilakukan oleh International Foundation of Employee Benefit Plans (IFEBP) di Brookfield Wisconsin yang memberikan fakta, bahwa sebagian besar orang-orang kelas pekerja harus struggling over financial issues yang hampir sama.
Komposisinya adalah sebagai berikut:
- Masalah utang: 66%
- Masalah dana pensiun: 60%
- Masalah dana pendidikan anak: 51%
- Untuk menutup kebutuhan sehari-hari: 48%
- Masalah dana kesehatan: 36%
Penelitian lain yang dilakukan oleh Lockton Retirement Services, sebuah lembaga konsultan dan pialang, menemukan fakta bahwa satu dari 5 karyawan mengalami stres di tempat kerja, bukan karena workload atau beban kerja, tetapi dikarenakan masalah keuangan yang mereka alami.
Stres yang mereka alami kemudian menimbulkan masalah-masalah kesehatan yang rata-rata gejalanya adalah sakit kepala berkepanjangan, kelelahan, depresi, dan lain-lain. Hal ini lantas membuat adanya peningkatan izin sakit (sick days) dua kali lipat daripada yang sewajarnya.
Pastinya hal ini juga memengaruhi kinerja karyawan. Produktivitas yang menurun dan ketidakhadiran di kantor yang tinggi lantas akan berefek pada menurunnya performa perusahaan secara keseluruhan.
Perkembangan Bisnis Lambat Jika Kondisi Keuangan Karyawan Buruk
Lebih lanjut dalam penelitian yang sama oleh IFEBP juga terungkap fakta, bahwa 4 dari 5 perusahaan melaporkan bahwa masalah keuangan pribadi yang dialami oleh karyawan akhirnya memberikan dampak yang tak begitu baik bagi perkembangan bisnis perusahaan. Bahkan bisa memengaruhi dalam tingkat yang cukup ekstrem, di antaranya:
- Sebanyak 76% karyawan mengaku mengalami stres di kantor.
- 60% karyawan mengaku mengalami kesulitan untuk fokus pada pekerjaannya
- Terjadi peningkatan ketidakhadiran dan keterlambatan sebesar 34%
Wah, angka persentase yang cukup besar ya? Bahkan beberapa karyawan mengaku, telah terjebak dalam kondisi “generasi sandwich”—bahwa mereka harus menanggung kebutuhan anak-anak mereka serta juga harus menanggung kebutuhan orang tua yang sudah mulai memerlukan perhatian lebih lantaran usia yang sudah lanjut.
Jadi, sepakat kan, bahwa perusahaan harus melakukan sesuatu terkait hal ini? Bukan hanya untuk membantu karyawan agar penghidupan mereka lebih baik sehingga gaji yang diberikan juga cukup, tetapi untuk membuat perkembangan bisnis perusahan itu sendiri juga bisa survive.
Yang Penting Dilakukan oleh Perusahaan untuk Membantu Menyelesaikan Masalah Keuangan Pribadi Karyawan
Lalu, apa yang bisa dilakukan?
Masih menurut IFEBP, beberapa upaya perusahaan berikut ini terbukti bisa menyelesaikan permasalahan keuangan pribadi karyawan dengan baik. Apa saja?
- Memberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan pribadi
- Memberikan training mengenai dana pensiun
- Mengadakan konseling pelunasan utang
- Dan lain-lain
Dengan memberikan training keuangan untuk karyawan ini—masih dari data survei yang dilakukan oleh IFEBP, 2/3 perusahaan mengaku mengalami perkembangan bisnis ke arah yang lebih baik.
So, masih beranggapan bahwa masalah keuangan pribadi karyawan merupakan urusan pribadi masing-masing, dan tak ada kaitannya dengan perusahaan? Semoga tidak ya.
Yuk, bantu karyawan memperbaiki kondisi keuangannya, agar bisnis Anda bisa semakin lancar melalui training keuangan bagi karyawan.
Tertarik untuk mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan Anda? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
-Carolina Ratri-