3 Cara Belajar Finansial secara Mendalam dan Efektif
Betul, sudah ada banyak cara belajar finansial yang bisa kamu pilih dan disesuaikan dengan kenyamananmu. The choice is yours. Mengapa harus yang sesuai dengan kenyamanan? Karena, kalau kita nyaman melakukan sesuatu, maka kita bisa terus melakukannya dengan konsisten dan senang hati. Hasilnya tentu enggak akan mengkhianati.
Setuju kan?
Ini berlaku untuk belajar berbagai hal kok, enggak hanya belajar finansial. Namun, tentu saja, kalau di sini kita akan ngomongin soal finansial, karena ini bukan tempat belajar untuk bikin cilok soalnya.
So, di QM Financial, kamu bisa memilih metode belajar finansial yang mana saja, karena pada dasarnya di sini sudah ada banyak cara yang ditawarkan. Mulai dari yang gratisan—dengan teks, video, dan sebagainya—sampai yang berbayar.
Kali ini, kita akan membahas 3 metode belajar finansial yang sudah ada di QM Financial yang sifatnya mendalam alias indepth dan efektif, cocok banget buat kamu yang serius pengin bisa mengelola dan membuat rencana keuanganmu sendiri demi mimpi dan cita-cita nan luhur mulia.
3 Cara Belajar Finansial Mendalam dan Efektif
1. Belajar di kelas
Belajar di kelas secara konvensional memang terbukti lebih efektif bagi sebagian orang. Mengapa? Ya, karena cara belajar seperti ini sudah sangat familier untuk kita yang dulu sudah bersekolah sampai belasan tahun dengan cara seperti ini. Makanya secara psikologis, cara belajar seperti ini dianggap nyaman bagi sebagian besar orang.
Di zaman digital seperti sekarang, belajar di kelas tak hanya bisa dilakukan dengan bersama-sama di dalam ruangan, tetapi juga bisa dilakukan di ruang virtual. Inilah yang metode yang diadopsi oleh QM Financial dalam FCOS alias seri kelas finansial online, yang diadakan secara daring dengan aplikasi Zoom.
Bersama para trainers yang berpengalaman dan terlatih, kamu bisa belajar berbagai topik keuangan secara berjenjang, dari mulai level basic sampai dengan advanced, yang keseluruhannya mencapai 17 modul. Untuk sebagian besar kelas, kamu bisa memilih sesuai kebutuhan. Sedangkan sebagian kecil kelas, bisa diambil setelah kamu melalui kelas lain yang levelnya lebih rendah.
Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan, dan tentu saja bujetmu. Jangan khawatir, rata-rata kelas harganya terjangkau kok!
2. Belajar mandiri
Buat sebagian yang lain, belajar finansial secara mandiri akan terasa lebih nyaman. Mengapa? Ya, banyak sih sebabnya. Bisa jadi karena waktunya yang memang sulit disesuaikan dengan jadwal kelas FCOS yang sudah fixed.
Belajar mandiri akan butuh komitmen dan disiplin diri yang tinggi, supaya hasil belajarnya juga bisa efektif. Kehadiran trainer juga dibutuhkan, sekadar untuk memberikan penjelasan yang belum tercakup di dalam modul seluruhnya. Modulnya bisa diunduh, lalu dipelajari sendiri. Sesuaikan dengan kecepatan dan kemampuan kita.
QM Financial memberikan opsi metode belajar finansial secara mandiri ini di Udemy. Sudah ada 4 modul yang bisa kamu pilih sampai artikel ini ditulis. Ke depannya bukan tak mungkin akan bertambah lagi.
3. Kelas akselerasi
Wuih, ada kelas akselerasi juga? Ada dong, kalau di QM Financial, kami menyebutnya dengan Fast Track program.
Kelas ini didesain khusus buat kamu yang enggak sempat untuk belajar finansial setiap malam, tapi butuh segera bisa mengelola dan membuat rencana keuangan sendiri. Ibaratnya kalau di sekolah, ini adalah kelas percepatan, tapi hasilnya jangan salah. Tetap efektif karena kualitasnya tetap dijaga.
Masih bersama para trainer QM Financial yang sudah berpengalaman, proses belajar finansial yang kamu jalani nantinya akan lebih mudah dan efektif, karena selain belajar secara kelas, juga ada opsi mentoring setelahnya. Dengan demikian, kamu bisa kasih liat trainer apakah rencana keuangan yang sudah kamu buat sudah betul atau belum.
Supplemen Belajar Finansial
Ketiga cara belajar finansial di atas akan lebih lengkap lagi dengan pembelajaran secara gamifikasi dengan Levio.
Di Levio, meski sekarang baru ada modul basic saja, tetapi kamu akan mendapat supplemen untuk pembelajaranmu, karena di sini selain materi yang bisa dibaca-baca serta ada kuis—juga ada beberapa studi kasus dalam format visual narrative seperti komik, yang akan membantumu memahami studi kasus seperti realita.
Sounds good?
Akses ke aplikasi Levio ini bisa dibeli secara terpisah dari kelas lain, tetapi juga tersedia dalam paket bundling dengan FCOS dan juga Fast Track program. Kamu bisa pilih, so the choice is yours.
Yuk, segera daftarkan dirimu untuk bisa mencoba pengalaman belajar finansial seru dengan metode gamified microlearning di sini!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Mau Belajar Finansial? Mulailah dari 4 Kelas Online Dasar Wajib Ini!
Awal tahun begini adalah saat yang tepat untuk membuat rencana agar keuanganmu lebih baik ke depannya. Istilahnya: a fresh jump-restart. So, mulai dari mana? Mau mulai belajar finansial dulu? Ada beberapa kelas basic alias dasar yang bisa kamu ikuti di seri kelas finansial online—Financial Clinic Online Series—dari QM Financial nih.
Yuk, coba kita lihat.
4 Kelas Basic untuk Kamu yang Baru Mulai Belajar Finansial
Blueprint of Your Money
Blueprint of Your Money merupakan konsep keuangan original dari Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial. Ini merupakan kelas paling dasar yang wajib diikuti oleh setiap orang yang pengin belajar finansial benar-benar from scratch. Mau belajar finansial? Mulailah dari kelas ini.
Dalam kelas dasar ini, kamu belajar finansial utamanya tentang:
- Cara menyusun rencana keuangan yang komprehensif
- Cara melakukan financial check up yang menyeluruh
- Prinsip mengatur arus keuangan
- Membuat tujuan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu
- Mengenal berbagai “kendaraan” yang bisa kamu manfaatkan untuk mencapai tujuan finansial
- Mengenal berbagai perlindungan dan hal-hal lain yang bisa memengaruhi kondisi keuanganmu.
How to Manage Your Cash Flow
Cash flow atau arus kas merupakan kunci dalam pengelolaan keuangan pribadi. Kamu tidak akan dapat mengelola keuangan dengan baik selama cash flow masih belum sehat. Boro-boro membuat tujuan keuangan dan juga rencananya. Cash flow yang kacau juga bisa menjebakmu dalam utang tak berfaedah yang melilit lo!
So, cek dulu cash flow kamu, dan perbaiki apa yang perlu diperbaiki, dan belajar finansial lebih banyak di kelas ini.
Kelar kelas ini, kamu akan dapat memeriksa kondisi kesehatan keuanganmu sendiri, menemukan penyakitnya, dan kemudian mencari solusi yang paling tepat untuk mengobatinya.
How to Set Your Financial Goals
Setelah arus keuangan atau cash flow kamu sudah sehat, maka selanjutnya kamu bisa mulai merumuskan tujuan finansial. Karena hidup tanpa adanya tujuan finansial, sama saja kamu hidup tanpa tujuan sama sekali.
Namun, tujuan keuangan juga harus realistis, karena jangan sampai kita memaksakan diri terlalu jauh. Membuat tujuan keuangan yang sesuai dengan kemampuan itu bisa jadi tricky, kalau kamu tak memahaminya dengan baik.
Belajar finansial di kelas ini, kamu akan dapat mengenali tujuan finansial mana yang kamu butuhkan.
Get to Know Your Investment Products
Arus kas sudah sehat, juga sudah punya tujuan yang ditarget. Saatnya menentukan “kendaraan”—cara untuk mencapai tujuan.
Investasi merupakan salah satu “kendaraan” yang bisa menjadi opsi untuk bisa mencapai tujuan finansial. Terutama tujuan finansial yang cukup besar nominalnya, seperti misalnya dana rumah, dana pensiun, dana pendidikan anak, dan sebagainya.
Ibaratnya, kalau memilih kendaraan, pastinya kita juga memilih yang paling safe tetapi juga yang bisa jamin kita sampai di tujuan tepat waktu. Betul nggak? Nah, di kelas ini kamu bisa belajar finansial mulai dari pengenalan masing-masing “kendaraan” tersebut; mulai dari karakteristiknya termasuk risiko yang ada di dalamnya. Tak hanya di situ, kita juga belajar untuk mengantisipasi risiko ini di kelas ini.
Kelas-kelas finansial online QM Financial dikemas secara fun dan praktis. Setiap modul yang kamu terima sudah melalui banyak ujian, sehingga mendapatkan formulanya yang terbaik. Pasti dapat dipahami dengan baik, meskipun kamu baru mulai belajar finansial.
Pada beberapa kelas, kamu juga akan mendapatkan worksheet yang bisa kamu isi sesuai dengan kondisimu, sehingga bisa dibilang kamu langsung praktik mengelola keuangan. Jika kamu masih kurang jelas, kamu bisa bertanya langsung pada trainer pengajar kelas yang bersangkutan. Trainer QM yang berpengalaman dan terlatih akan membantumu lebih paham lagi.
Setelah dari kelas dasar ini, kamu bisa melanjutkan belajar finansial di kelas intermediate dan kemudian kelas advanced. Seiring perkembangan belajarmu, perjalanan pengelolaan keuanganmu juga akan semakin matang. Tujuan finansial bukan lagi sekadar impian.
Yuk, cek jadwal kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Mulailah dari yang basic, dan kemudian lanjutkan ke level berikutnya.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Yuk, Belajar Finansial bareng QM Financial di Udemy!
Semakin banyak orang merasa perlu untuk belajar finansial. Ndilalahnya, zaman sekarang semakin mudah pula untuk belajar apa pun, termasuk finansial. Nggak terbatas waktu, nggak mesti datang ke suatu tempat dan berada dalam ruangan tertentu.
Belajar finansial bisa dari mana saja!
Ya, asalkan kamu memang sudah punya sarana dan prasarananya. Meski demikian, sarana dan prasarana yang dibutuhkan juga lazim-lazim aja kok, biasanya juga sudah dimiliki oleh semua orang. Kalau enggak laptop, ya smartphone.
Salah satu tempat belajar finansial yang bisa menjadi opsi termudah saat ini adalah belajar di Udemy. QM Financial punya satu materi juga di sana, dan saat ini menjadi salah satu kursus best seller di Udemy.
Apa Enaknya Belajar Finansial di Udemy
Tentu saja, ini ada kaitannya dengan preferensi. Jika memang kamu sudah pernah ikut kelas finansial online QM Financial, dan merasa nyaman belajar dengannya, maka berarti cara belajar finansial melalui kelas virtual ini cocok buat kamu.
Tetapi, ada juga yang punya kebutuhan lain. Misalnya, mereka yang jadwalnya enggak bisa cocok dengan jadwal kelas finansial online QM Financial yang rata-rata diadakan malam hari. Bisa jadi kan, lokasi di luar negeri sehingga ada perbedaan waktu. Atau ada juga yang kalau malam sudah tinggal sisa-sisa tenaga, sehingga rasanya sulit banget menyerap materi. Paling cocok jadwalnya ya weekend, barangkali. Tapi QM Financial tidak ada kelas di weekend.
Nah, jadi susah menyesuaikannya kan? Padahal ya butuh untuk belajar secara komprehensif, dengan kurikulum yang teratur agar lebih mudah memahaminya.
So, di sinilah kamu bisa memanfaatkan Udemy.
Beberapa Keunggulan Kelas di Udemy
Fleksibel
Waktunya jelas fleksibel. Kamu bisa menyesuaikannya dengan jadwal waktumu sendiri. Karena, tidak seperti jadwal kelas tatap muka virtual yang waktunya ditentukan, di sini materi berupa modul, video, worksheet, bisa kamu unduh, baca, tonton, dan pelajari secara mandiri.
Terjangkau
Harga pembelajaran di Udemy ini sangat terjangkau. Misalnya saja untuk materi Berkenalan dengan Financial Planning ini, dengan hanya Rp279.000, kamu bisa belajar 7 topik sekaligus loh, yaitu:
- Berkenalan dengan Financial Planning
- Financial Independence
- Budgeting
- Financial Check Up
- Menyusun Tujuan Finansial
- Berkenalan dengan Investasi
- Berkenalan dengan Proteksi
Terjangkau banget kan? Itu belum termasuk kalau kamu dapat penawaran diskon atau promo loh. Dijamin, dengan bahasa pengantar yang simpel dan efektif, kelas bisa kamu ikuti dengan baik, meski kamu belajar secara mandiri. Jangan lupa modulnya dipelajari, dan worksheetnya diisi ya.
Akses Seumur Hidup
Asyiknya, ketika kamu sudah membeli materi kursus di Udemy, kamu pun mendapatkan akses seumur hidup untuk membuka-buka materi lagi kapan pun selamanya. Nggak ada batasan waktu. Jadi, kalau lupa, tinggal login lagi ke Udemy dan baca-baca atau tonton videonya.
Dapat Sertifikat
Ketika kamu sudah menyelesaikan kursusmu di Udemy, kamu juga bisa mendapatkan sertifikat loh! Seneng kan, sebagai tanda bahwa kamu sudah tamat belajar?
Bagaimana Cara Ikutan Belajar Finansial bareng QM Financial di Udemy?
Gampang kok. Kamu langsung saja ke Udemy.com, atau bisa juga download aplikasinya di smartphone kamu. Signup dengan email yang saat ini masih berlaku, atau login saja jika kamu sudah pernah mendaftar sebelumnya.
Lalu ketik saja di kolom Pencarian atau kotak Search: Berkenalan dengan Financial Planning.
Ketika laman kursus Berkenalan dengan Financial Planning sudah terbuka, kamu bisa langsung saja klik “Buy Now”, atau “Add to Cart” jika semisal kamu masih pengin memilih kursus yang lain. Jika sudah, lakukan checkout.
Selanjutnya, kamu harus memilih metode pembayaran yang sesuai. Bisa dengan kartu kredit, bank transfer, bisa lewat minimarket, juga dengan e-wallet. Buat kamu yang punya akun Paypal juga bisa loh.
Setelah itu, klik “Complete Payment”, dan ikuti prosedur selanjutnya, sesuai dengan metode pembayaran yang sudah kamu pilih. Jika pembayaran sudah terkonfirmasi, kamu pun sudah bisa mulai mengikuti kursus Berkenalan dengan Financial Planning.
Saat ini, QM Financial memang baru memiliki satu materi kursus di Udemy. Tetapi, pasti sebentar lagi, bakalan menyusul materi-materi kursus berikutnya. Tunggu saja updatenya dari kami ya.
Yuk, belajar finansial mandiri di Udemy!
Mengatur Keuangan Fresh Graduate dalam 7 Langkah
Akhirnya lulus kuliah juga, dan mulai bekerja! Setelah memberikan selamat pada diri sendiri–bahwa sekarang sudah bisa mandiri–kamu pun harus mulai bersiap untuk mengatur keuanganmu. Mengatur keuangan fresh graduate seperti ini memang agak tricky sih, kelihatannya. Lantaran sebelumnya mungkin kamu sepenuhnya disupport oleh orang tua, dan sekarang kamu harus mulai bisa memenuhi kebutuhanmu sendiri.
Tapi, yaqinlah, pasti bisa! Dengan kekuatan bulan, dan baca artikel ini sampai selesai.
7 Langkah Mengatur Keuangan Fresh Graduate
1. Tentukan tujuan keuangan
Sebagai pendatang baru di dunia kerja, mungkin akan ada fasenya kamu harus menraktir semua orang dengan gaji pertamamu. Ya, enggak apa, bolehlah. Kamu dapat pahala juga karena bikin orang lain senang, plus kamu akan dapat doa juga dari mereka supaya pekerjaan dan kariermu akan lancar.
Tapi, jangan berlarut-larut hura-hura unfaedah-nya ya. Kelar acara traktiran, kamu harus segera merencanakan beberapa hal demi mengatur keuangan. Sebagai fresh graduate, PR kamu banyak sekali.
Nggak usah bingung, mulailah dari menentukan #TujuanLoApa. Selalu mulai dari tujuan keuangan. Kamu pengin apa? Kamu pengin hidup seperti apa? Apa saja yang pengin kamu raih, cita-citakan, impikan? Jadikan hal-hal tersebut sebagai tujuan keuangan, dan kemudian tentukan target waktunya.
Setelah ada tujuan dan target waktu, maka kamu pun bisa merencanakan langkah demi langkah untuk mewujudkannya.
2. Punyai gaya hidup yang wajar
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat kita berusaha mengatur keuangan fresh graduate adalah gaya hidup yang kurang wajar. Seperti apa misalnya?
Coba lihat di artikel 7 Jebakan Gaya Hidup Kekinian yang Bisa Bikin Jebol Dompet ini. Itu hanya 7 di antaranya saja. Masih ada banyak “dosa” keuangan lain yang sering banget kita lakukan sebagai seorang fresh graduate.
Biasanya sih penyebabnya karena kita merasa masih muda, masih merasa punya waktu yang cukup untuk hura-hura hore-hore–yang ternyata malah berbuntut huru-hara.
Jadi, ayo disadari sejak awal, bahwa penting untuk punya gaya hidup yang sewajarnya. Dengan demikian, berapa pun gaji kamu, akan bisa dikelola dengan baik.
3. Punyai kebiasaan menabung
Menabung ini enggak secara otomatis menjadi kebiasaan setiap orang. Perlu perjuangan banget lo, untuk bisa mulai punya kebiasaan menabung.
So, kalau kamu mau gape mengatur keuangan fresh graduate, punyai kebiasaan ini sekarang juga.
Rasio tabungan yang ideal adalah 10% dari penghasilan. Ini persentase minimal. Kalau memang kamu belum banyak tanggungan, pun bisa memiliki gaya hidup yang wajar–dengan gaji UMR pun–kamu bisa menabung lebih dari itu.
4. Biasa mencatat
Kebiasaan mencatat pengeluaran ini juga merupakan kebiasaan yang kelihatannya sepele tapi malah sering pada malas melakukannya.
Padahal dengan mencatat pengeluaran–plus membuat anggaran berdasarkan catatan pengeluaran untuk bulan berikutnya–bisa membuat keuanganmu menjadi lebih terkendali lo.
So, untuk mengatur keuangan fresh graduate–yang mungkin sekarang gajinya juga belum seberapa–ada baiknya kamu mulai dengan mencatat pengeluaranmu dalam satu bulan. Lalu gunakan catatan ini sebagai patokan untuk membuat anggaran di bulan berikutnya.
5. Bijak berutang
Mungkin kamu akan ditawari untuk apply kartu kredit pertamamu. Mungkin juga kamu akan mulai pengin liburan ke luar negeri, dengan menggunakan PayLater. Mungkin juga kamu akan pengin ganti smartphone baru, menggantikan smartphone lawas yang dibelikan oleh orang tua.
Yes, godaan untuk berutang akan semakin besar begitu kamu memiliki pendapatan sendiri. Jadi, bijaklah.
Berutang boleh, tapi kamu harus bijak mempertimbangkan–apakah utangnya produktif? Atau konsumtif semata? Bisa enggak misalnya keinginan kamu itu dibeli dari uang hasil tabungan? Jadi, memang kamu harus menabung dulu.
Ingat, kamu “hanya” punya porsi cicilan berutang maksimal 30% dari penghasilan ya. Jadi, be wise!
6. Belajar produk investasi
Jangan menunda investasi. Bahkan, berinvestasi seharusnya sudah kamu lakukan sejak kamu menerima gaji pertama. Tujuannya, sudah pasti untuk mewujudkan semua tujuan keuanganmu, seperti poin satu di atas.
Zaman sekarang, menabung untuk tujuan keuangan saja enggak cukup. Apalagi jika tujuan keuanganmu itu butuh jumlah uang yang besar. Pengin punya rumah pertama, misalnya. Kalau hanya mengandalkan menabung, keburu harga properti naik berkali-kali lipat.
So, langkah selanjutnya dalam mengatur keuangan fresh graduate adalah dengan mempelajari produk-produk investasi yang sesuai dengan profil risikomu.
Harus selalu ingat ya, no pain no gain, high risk high return.
7. Tambah pengetahuan literasi keuangan
Nah, sembari mewujudkan rencana-rencana yang sudah kamu susun, ayo, tambah lagi pengetahuan literasi keuanganmu.
Kamu bisa mendapatkannya dari banyak cara sih; baca buku, baca artikel online–seperti artikel-artikel di web QM Financial ini–dan sumber-sumber lain, juga bisa follow akun-akun media sosial yang sering bagi-bagi ilmu gratis seputar dunia keuangan. Kamu bisa follow akun Instagram QM Financial juga lo! Atau, kamu juga bisa ikut kelas finansial online.
Nah, sederhana saja kan ternyata, mengatur keuangan fresh graduate itu? Tapi, meski sederhana, kalau enggak segera kamu lakukan, maka ya akan memengaruhi masa depanmu juga lo.
Jadi, ayo segera mulai lakukan langkah-langkah mengatur keuangan fresh graduate di atas sekarang.
Semangat ya!
Joker & Mental Health: Apakah Kecemasan Finansial Juga Berpengaruh pada Kesehatan Mental?
Pas banget dunia sedang merayakan World Mental Health Day 10 Oktober lalu, saya juga menyempatkan diri untuk nonton film Joker. Berbekal review dari beberapa akun film di Twitter yang saya follow, dan juga rekomendasi teman-teman moviegoers, saya berangkat ke bioskop dengan sedikit keraguan: apakah saya akan baik-baik saja selepas nonton film satu ini nanti?
Ternyata, ya saya baik-baik saja. Namun, tak pelak film Joker jadi membuat saya berpikir (terlalu) jauh mengenai kesehatan mental, terutama yang berawal dari anxiety atau kecemasan yang berlebih.
Anxiety Awal Semua Penyakit Mental?
Kalau sudah nonton filmnya, pasti bisa merasakan bahwa penyakit Pseudobulbar Affect yang diderita oleh Joker akan muncul gejalanya saat yang bersangkutan sedang mengalami kecemasan. Saat dia ditegur oleh ibu-ibu di bus, saat dia menyaksikan 3 orang sedang ngebully seorang perempuan yang naik kereta sendirian, saat dia diminta naik panggung standup comedy, dan seterusnya. Gejalanya muncul selalu di saat yang tidak tepat.
Nah, bayangkan kalau pada dasarnya kita punya tingkat kecemasan yang berlebih, seperti Joker yang selalu mendapatkan perundungan dari sekitarnya. Sudah begitu, dia juga dipermalukan dan disiarkan di televisi lagi. Bisa jadi gejala PBA yang diderita oleh Joker yang diakibatkan oleh cedera otak itu akan terus terjadi.
Anxiety atau kecemasan memang rasa-rasanya hampir selalu menjadi akar masalah dari setiap gangguan kesehatan mental. Rasa cemas berlebih ini lantas bisa jadi stres, depresi, hingga memicu penyakit-penyakit mental lain bermunculan. Kalau mau dianalogikan dengan penyakit tubuh, mungkin bisa dibandingkan dengan tekanan darah tinggi ya?
Ah, entahlah. Saya toh bukan psikolog maupun dokter. Semuanya saya hubungkan berdasarkan logika sederhana seseorang yang kadang suka merasa cemas berlebihan dan hobi overthinking.
Tapi, sebenarnya hal ini bisa saja terjadi pada setiap orang. Yakin deh setiap dari kita punya kecemasan terhadap sesuatu—hanya saja levelnya berbeda dan juga kita masing-masing punya cara untuk mengatasinya.
Lalu, Bagaimana dengan Kecemasan Finansial?
Memangnya, apa yang biasanya membuat orang merasakan cemas secara finansial?
Ya, sepertinya sama saja sih: kalau nggak punya duit. Duit untuk apa? Itu dia yang mungkin berbeda untuk setiap orang. Ada yang cemas nggak punya duit untuk makan besok pagi, untuk sekolah anak-anak, untuk beli rumah sendiri, untuk liburan, untuk bekal pensiun, dan sebagainya.
Apakah kamu masih punya satu dua hal yang menjadi pangkal kecemasan finansialmu sekarang ini?
Jujur sih, kalau saya masih concern tentang dana pensiun. Rasanya saya masih belum punya bekal apa pun sampai sekarang, padahal yang namanya waktu itu semakin merangkak mendekati senja. Iya, saya telat sih sadar bahwa saya butuh dana pensiun. Saat sadar, ya langsung saja ambil beberapa langkah untuk mengamankan masa depan saya itu.
Pertanyaannya: jika kita mengalami kecemasan finansial, lalu diabaikan atau dianggap remeh, mungkinkah kemudian bisa mengakibatkan kesehatan mental kita terganggu?
Jawabannya: mungkin banget. Misalnya saja, cemas akan masa pensiun. Sampai hampir tiba masa pensiun, kita tetap tidak bisa memastikan bahwa kita akan baik-baik saja setelah ini. Gimana dong rasanya? Stres? Bisa jadi banget. Selanjutnya? Entahlah. Hanya waktu yang menjawab, apakah kita akan baik-baik saja.
Karena itu, setiap orang mestinya mencegah kecemasan finansial ini terjadi. Bagaimana caranya?
1. Pastikan kita punya rencana keuangan
Adalah penting bagi setiap orang untuk punya rencana keuangan. Kapan sebaiknya orang mulai punya rencana keuangan? Secepatnya, sejak ia bisa menghasilkan uang sendiri.
Saya telat punya rencana keuangan. Tapi terlambat masih lebih baiklah, ketimbang tidak ada sama sekali sampai sekarang. Setidaknya, kalau boleh dibilang, saya sudah mengurangi satu tingkat level kecemasan finansial yang berpotensi membuat kesehatan mental saya terganggu.
So, bagaimana denganmu? Apa kecemasan finansial terbesar kamu? Kalau sudah ketemu akar permasalahannya, segera deh susun rencana keuangan. Selalulah berawal dari #TujuanLoApa, dan kemudian kamu bisa merencanakan jalan menuju tujuan keuangan itu.
2. Pastikan kita punya pengetahuan literasi keuangan yang cukup
Rencana keuangan enggak akan jalan tanpa pengetahuan keuangan yang cukup. Mungkin malah ngeblank, dan akan jadi masalah kecemasan baru lagi.
Misalnya, saya tahu bahwa problem utama kecemasan finansial saya adalah enggak punya dana pensiun. Tapi, dengan apa saya bisa membuat dana pensiun? Padahal, kebutuhan dana pensiun itu bisa miliaran!
Nah, kan. Jadi stres lagi deh.
Makanya punya pengetahuan keuangan yang cukup ini penting banget. Berbekal pengetahuan, kita jadi mengenali berbagai produk keuangan yang bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan kita.
Butuh membuat dana pensiun? Berarti coba ikutan kelas investasi. Belajar dari ahlinya langsung kalau perlu. Butuh dana pendidikan? Berarti coba ikut kelas dana pendidikan. Dan, kebetulan banget kan, QM Financial selalu punya kelas finansial online untuk berbagai tujuan keuangan.
Nah, buruan daftar makanya. Biar nggak ketinggalan, sebelum negara api penyakit mental menyerang, seperti halnya Joker.
3. Stick to our financial goals
Tetap berpegang pada tujuan keuangan kita juga akan menyelamatkan kita dari kecemasan finansial. Kalau enggak? Wah, bisa-bisa ambyar semua. Kejadian deh, misalnya, gaji besar utang juga besar lantaran gaji naik lifestyle juga naik.
Percuma juga sudah membuat rencana dan punya pengetahuan yang cukup mengenai seluk-beluk keuangan, kalau kita sendiri enggak disiplin dan konsisten memegang tujuan keuangan kita. Bener nggak?
So, ayo, kita atasi kecemasan finansial kita masing-masing. Jangan tunggu sampai parah, kayak Joker.
Follow Instagram QM Financial agar mendapatkan tip-tip keuangan praktis dan aplikatif, ikut nonton kalau lagi ada Instagram Live yang membahas berbagai masalah keuangan, dan join di kelas-kelas finansial online-nya.
Sampai ketemu di kelas!
Selamat Ulang Tahun, QM Financial! 16 Tahun Berbagi Edukasi Finansial untuk Negeri
Yay! Selamat ulang tahun, QM Financial! Nggak terasa ya, 16 tahun sudah QM Financial berbagi edukasi finansial untuk Indonesia. Rasanya mustahil banget bisa sampai sejauh ini, jika bukan karena kamu semua yang setia mendukung setiap program literasi keuangan di QM Financial.
Mimpi kami mungkin terlalu muluk: kami ingin agar masyarakat Indonesia semakin cerdas finansial. Membangun keuangan sehat dan kuat, mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat pada umumnya, hingga Indonesia seluruhnya.
Namun, ternyata mimpi itu bisa diwujudkan dengan dukunganmu semua, sejak QM Financial lahir hingga sekarang.
Inilah 5 hal tentang QM Financial di tahun ke-16 menjadi bagian dari edukasi literasi keuangan Indonesia
1. Berubah menjadi financial literacy provider
Sejak tahun 2012, QM Financial berubah positioning dari konsultan keuangan menjadi financial literacy provider.
Mengapa terjadi perubahan ini?
Karena kami sangat percaya bahwa setiap orang bisa menjadi financial planner untuk dirinya sendiri. Karena kecerdasan literasi keuangan berawal dari kemauan diri sendiri untuk belajar lebih banyak tentang pengelolaan uang.
Untuk itu, QM Financial punya banyak sekali kelas finansial online yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, mulai dari membereskan cash flow, mengenal produk investasi, mengenal asuransi, mengenal saham, mengelola dana pendidikan, dana pensiun, dan masih banyak lagi–mulai dari pengetahuan basic hingga yang advanced.
2. Proses belajar finansial yang komprehensif
Bersama QM Financial, kamu bisa belajar finansial secara menyeluruh dan komprehensif, step by step dari mulai kenalan dulu hingga ngulik sesuatu yang lebih rumit.
- Awareness: dari tak kenal menjadi kenal, dari nggak paham menjadi sayang. Dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti, belajar finansial bareng QM Financial semakin fun dan menyenangkan.
- Knowledge: dari kenal menjadi paham, karena kemudian bisa menceritakan kembali apa hasil dari belajarnya. Bahkan, bisa menularkan pengetahuan pada yang lain.
- Action: apa artinya belajar kalau enggak dipraktikkan? Rasakan perbaikan-perbaikan keuangan yang sudah kamu pelajari dan lakukan sendiri dari hari ke hari.
3. Selalu percaya, bahwa setiap orang bisa menjadi financial planner untuk diri sendiri
Keuangan kita merupakan tanggung jawab kita sendiri. Meskipun kita membeli jasa konsultan perencana, tapi keputusan sepenuhnya di tangan kita. Jadi, mengapa enggak belajar menjadi financial planner bagi diri sendiri sekalian?
Karena pada dasarnya, teori pengelolaan keuangan itu cukup mudah dipelajari. Siapa pun bisa kok mempelajarinya, mulai dari para lajang, pasangan suami istri, keluarga, profesional, hingga para karyawan perusahaan sekalipun.
Rasakan betapa nikmatnya hidup saat kita sudah bisa benar-benar mandiri secara finansial, dan merasakan financial freedom. Kepingin apa aja, ayo!
4. Percaya, bahwa sebuah perusahaan akan kuat ketika sumber daya manusianya juga kuat
Ya, QM Financial juga percaya, bahwa di perusahaan yang kuat ada sumber daya manusia yang terampil mengelola keuangan pribadinya secara sehat.
Karena itu, QM Financial mengembangkan sistem, kurikulum dan metode #QMTraining yang interaktif, komprehensif dan menyeluruh, sekaligus fun, bagi para karyawan perusahaan baik besar maupun kecil.
Begitu affordable-nya, sehingga tak hanya perusahaan besar, perusahaan berbasis UKM pun bisa bekerja sama dengan QM Financial untuk bisa memberikan edukasi literasi keuangan pada karyawan, demi mencipta sumber daya manusia yang kuat secara finansial.
Begitu customized-nya, sehingga setiap kurikulum dan materi #QMTraining bisa diolah sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan karyawan di perusahaan yang berbeda.
5. Bisnis yang berkembang adalah bisnis dengan laporan keuangan yang sehat
Tak hanya membantu menyehatkan sisi finansial karyawan, QM Financial juga punya program untuk membantu para pemilik bisnis kecil dan UKM untuk menyehatkan bisnisnya, terutama dimulai dari laporan keuangan.
Karena perusahaan yang sehat selalu berawal dari laporan keuangan yang sehat pula. Laporan keuangan yang sehat bisa menjadi dasar bagi pemilik bisnis untuk bisa menyusun strategi pengembangan bisnisnya.
Pastinya, semua pemilik bisnis ingin agar bisnisnya sukses kan?
Banyak memang PR yang harus dikerjakan. Namun, bersama kamu semua, kami yakin bahwa kami akan bisa melalui 16 tahun lagi ke depan, dan seterusnya, memberikan edukasi finansial untuk negeri.
Siapkah kamu menemani QM Financial untuk melangkah lagi lebih jauh ke depan?
Selamat ulang tahun, QM Financial!
5 Masalah Keuangan yang Teratasi dalam Satu Voucher Diskon 16%
Di QM Financial, kami terbiasa mendengar (dan membaca) curhat orang-orang seputar masalah keuangan mereka. Latar belakangnya juga begitu beragam, mulai dari para karyawan, profesional, hingga para bos dan manajer; dari para lajang, ibu rumah tangga, hingga yang mulai memikirkan dana pensiun; dari yang pengin liburan hingga yang pengin punya rumah sendiri.
Masalah keuangan kita memang kompleks ya, bahkan bisa dibilang enggak ada yang sama betul. Inilah justru yang membuat QM Financial selalu semangat membantu; mulai dari mengedukasi melalui konten-konten di website hingga media sosial, dan pastinya, melalui kelas-kelas finansial online yang kami selenggarakan di setiap bulannya.
Nyadar enggak sih, bahwa setiap bulan kami selalu punya jadwal kelas finansial online yang berbeda? Itu adalah sebagai usaha kami agar dapat menyentuh semua orang yang membutuhkan pengetahuan literasi finansial untuk mengatasi masalah keuangan mereka masing-masing.
Nah, di bulan Oktober depan, setidaknya ada 5 masalah keuangan yang akan kita coba bahas dalam kelas finansial online. Apakah salah satunya adalah permasalahanmu? Kalau iya, kayaknya sekarang nih waktunya untuk segera mendaftarkan diri deh. Kenapa? Karena ada yang spesial banget di akhir bulan September ini! Makanya, simak sampai akhir artikel ya!
5 Masalah keuangan yang akan kita ulik di bulan Oktober
1. Masalah keuangan klasik: cash flow, bingung tujuan finansial, dan ngeblank soal investasi
Diawali dengan masalah keuangan klasik, yang bisa saja dialami oleh siapa pun. Lucunya, kadang enggak cukup bermasalah sekali, tapi berkali-kali sampai bener-bener baru sadar kalau butuh belajar literasi keuangan.
Semua masalah keuangan selalu berawal dari cash flow kok. Jadi, untuk mengatasi masalah keuangan apa pun, ya berawal dulu dari membereskan cash flow. Saat cash flow lancar dan sehat, kepingin apa pun ayo aja.
Masalah keuangan klasik kedua adalah bingung tujuan finansial. Karena mau ngapain aja, selalu berawal dari #TujuanLoApa. Kalau tujuan enggak jelas, kita juga nggak bisa pergi ke mana-mana kan? Begitu juga dengan keuangan.
Sudah punya tujuan, maka kita bisa merencanakan jalan atau caranya mencapai tujuan. Sudah punya tujuan finansial, selanjutnya kita bisa melakukan apa? Salah satunya menabung dan investasi. Tapi, sebelum benar-benar nyemplung ke kolam investasi, ada baiknya mengenal kolamnya dulu.
2. Mau investasi saham, mulai dari mana?
Sudah yakin dengan tujuan finansial, terus kepikiran, nabung aja enggak cukup. Misalnya buat DP rumah, dana pendidikan, bahkan sesepele dana liburan.
Investasi saham bisa jadi salah satu alternatif bagi kita untuk mencapai tujuan finansial. Tapi, investasi saham itu menakutkan! Karena saham identik dengan rugi.
Well, mindset itu biasanya muncul kalau kita belum belajar soal seluk beluk saham. Coba deh, mulai kenalan dulu, baru belajar analisis fundamental dan analisis teknikalnya. Kalau belajar dari ahlinya, pasti akan lebih baik. Apalagi kalau ditambah dengan simulasi saham, bisa main-main dulu sebelum beneran nyebur ke kolam investasi.
3. Mewujudkan mimpi
Setiap orang punya cita-cita yang pastilah maunya diwujudkan. Sudah biasa tuh, maunya banyak, tapi duitnya enggak. Namanya juga manusia. Kalau dibilang pemasukan enggak pernah cukup untuk mewujudkan cita-cita, ya pasti enggak akan pernah cukup.
Makanya, harus ada perencanaan. Apa cita-cita terbesarmu? Punya rumah pertama? Anak-anak bisa sekolah setinggi-tingginya–tanpa berharap dapat beasiswa? Bisa pensiun sejahtera?
Aduh, bener-bener banyak! Terus, mana yang harus diprioritaskan? Ini juga menjadi masalah keuangan yang bisa terjadi pada siapa saja. Punya cita-cita itu harus, bagaimana mewujudkannya, nah, itu bisa direncanakan bareng QM Financial.
4. Keuangan para lajang
Hal apa yang biasanya menjadi masalah para lajang–selain mencari pasangan? Yes, masalah keuangan, pastinya. Jadi lajang itu memang enak, bebas, apalagi kalau sudah mandiri–artinya sudah bisa mencukup kebutuhan sendiri.
Tapi, apakah benar-benar cukup? Gaji, apa kabar? Kalau masih ngalamin yang namanya tanggal tua dan tanggal muda, berarti masih ada yang harus diperbaiki dari pengelolaan gajimu. Apalagi soal utang. Belum ada tanggungan, kok utang konsumtif sudah banyak? Masih sendiri, kok nggak bisa nabung?
Nah, masalah keuangan para lajang ini memang kadang dianggap remeh. Ah, masih sendiri ini. Padahal justru dari sinilah awal perencanaan keuangan yang sehat untukmu. Seharusnya di saat masih lajanglah kamu mulai investasi dan punyai proteksi. Jangan nunggu nanti-nanti.
5. Keuangan keluarga
Lajang punya masalah keuangan sendiri, yang sudah berpasangan–apalagi sudah punya anak–punya masalah keuangan yang kompleks juga. Soal pembagian peran dalam urusan keuangan saja biasanya sudah rumit. Apalagi kalau keduanya enggak pernah ngobrol soal keuangan sebelumnya.
Well, kalau biasanya susah untuk mulai ajak ngobrol pasangan seputar masalah keuangan, QM Financial menyediakan tempat khusus di bulan Oktober ini di salah satu seri kelas finansial online-nya. Ajak saja pasangan untuk ikutan kelasnya, terus bisa dilanjut deh ngobrol berdua. Enggak bingung mulai lagi kan?
Siapa nih yang masih punya salah satu atau bahkan beberapa masalah keuangan di atas? Bulan Oktober nanti bisa jadi adalah waktunya kamu membereskan semuanya.
Mumpung ada diskon 16% nih untuk Kelas Financial Clinic Onlise Series dari QM Financial, dalam rangka ulang tahun QM Financial yang ke-16! Duh, kapan lagi kan, bisa membereskan masalah keuangan dengan ikut kelas finansial online dan dapat diskon? Cukup gunakan kode voucher: QM16TH dan nikmati diskonnya! Kode voucher berlaku dari 26-30 September 2019, ya!
Segera cek jadwal kelas finansial online di bulan Oktober di web ini, dan pilih sesuai kebutuhanmu!
Pamer Tas 20 Juta atau Barang Mewah Lain, Pastikan Sudah Punya 5 Hal Ini
Jaket 33 juta, ikat pinggang 25 juta, jam tangan 21 juta, sepatu 13 juta, dan tas 20 juta? Boleh saja dipamerin. Iya dong, kan punya sendiri ini. Kalau punya barang mewah, ya bolehlah dipamerin. Nggak semua orang punya kan? Zaman media sosial begini, bebas.
Tapi awas, pamernya jangan kelewatan, apalagi sampai bilang yang enggak bisa beli tas 20 juta itu orang miskin. Mana tahu, orang-orang yang dibilang miskin ternyata malah seorang “pemilik” perusahaan-perusahaan kelas kakap yang punya nilai likuiditas tinggi di Bursa Efek Indonesia?
Yes, kita semua juga boleh pamer barang mewah apa pun yang kita punya, asalkan sudah punya juga beberapa hal berikut ini.
5 Hal yang harus dipastikan dulu sebelum pamer barang mewah di media sosial
1. Utang lunas
Sudah tahu kan, kalau ada 2 jenis utang? Yes, utang produktif dan utang konsumtif. Utang produktif terjadi kalau kita berutang untuk barang atau sesuatu yang di kemudian hari akan menghasilkan uang lagi untuk kita. Utang konsumtif adalah utang yang kita lakukan demi membeli sesuatu yang tidak akan menghasilkan uang kembali, malahan justru menurun nilainya. Termasuk barang mewah nih, biasanya.
So, mau pamer tas 20 juta? Ya, nggak masalah. Pastikan saja tas 20 juta itu bukan tas yang dibeli dengan utang kartu kredit, yang dibayarnya dengan minimum payment, dan sampai bertahun-tahun nggak lunas juga.
2. Rajin berinvestasi
So, mau pamer punya tas 20 juta? Boleh, boleh. Tapi, pastikan juga rajin berinvestasi dan perbarui portfolionya.
Belum tahu saham apa saja yang oke? Tenang, kita bisa kok belajar, mulai dari berkenalan dulu, lalu belajar menganalisis, dan akhirnya coba simulasi. Kalau sudah oke, baru deh beli saham. Pastinya kita sudah bisa punya bekal pengetahuan, saham mana saja yang sekiranya bisa mendatangkan keuntungan.
Untuk belajar step by step, kita bisa belajar dari ahlinya langsung, yaitu The Indonesia Capital Market Institute atau TICMI. Ada lo kelasnya di setiap Senin, silakan cek di jadwal kelas finansial online ya.
3. Punya properti
Meski usia masih muda (mungkin juga masih tinggal dengan orang tua), sebisa mungkin deh sudah (mulai) punya properti. Terutama buat yang termasuk generasi millenial dan gen Z nih, lantaran gaya hidup mereka ini disinyalir sudah tinggi sejak lahir.
Ya, kayak pergi ke sekolah aja outfitnya sampai 100 juta, contohnya. Uang 100 juta bisa banget untuk DP KPR ya kan?
Mungkin rumah orang tua memang besar, cukup bisa menampung sampai belasan orang, pun nanti jika masing-masing sudah menikah dan punya anak. Tetapi punya properti sendiri merupakan simbol kemandirian kita lo.
Jadi, jangan sampai bikin prediksi banyak orang tentang para millenial yang enggak bakalan bisa punya properti sebagai salah satu instrumen investasi karena lebih memilih bergaya hidup mewah terbukti ya.
4. Punya proteksi
Punya tas 20 juta dan barang mewah lainnya nggak akan ada artinya jika kita nggak punya proteksi. Coba bayangkan deh, sudah kerja keras tapi nggak punya asuransi jiwa atau asuransi kesehatan.
Kalau misalnya sakit lalu harus rawat inap, kira-kira rumah sakit mau dibayar pakai tas mahal enggak ya? Kayaknya enggak kan ya? So, mending lengkapi asuransinya, mulai dari asuransi jiwa hingga asuransi kesehatan.
Yang asuransi kesehatan, jangan lupa sertakan juga semua anggota keluarga kita ya.
5. Ikut seri kelas finansial online QM Financial
Apalah arti punya banyak barang mewah tapi di baliknya tersembunyi pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga yang acak adut?
Punya uang 20 juta? Sebelum dibelikan tas, coba deh dipakai dulu buat ikutan kelas-kelas finansial online-nya QM Financial. Per seri kelasnya terjangkau banget kok, nggak sampai jutaan. Dua puluh juta dipakai buat mengupgrade diri di QM Financial mah bisa berapa ronde tuh, dan masih sisa.
Kalau sudah ikut semua kelasnya, boleh banget dipamerin lo di media sosial. Jangan lupa tag QM Financial ya!
Nah, sudah punya kesemua 5 hal di atas? Sok atuh, pamerin semua “barang mewah” yang sudah dipunya itu di media sosial! Tapi sebaiknya juga jangan asal pamer, ajak dan berikan inspirasi pada semua orang untuk ikuti jejakmu.