Kiat Menabung Bagi Pahlawan Devisa
Apakah ada di antara kamu yang menonton sinema elektronik di salah satu televisi nasional yang berjudul “Dunia Terbalik”? Sinetron ini menggambarkan kehidupan sebuah desa yang sebagian besar penduduknya memilih untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia.
Indonesia merupakan penyumbang pekerja migran terbesar kedua setelah Filipina dan pada tahun 2015, mereka menyumbang devisa sekitar Rp125,2Triliun.
Pahlawan devisa ini tentu saja berangkat dari harapan mendapatkan gaji yang lebih besar daripada bekerja di tanah air agar dapat membantu perekonomian keluarga. Pekerja Migran Indonesia perlu menyadari kalau perjuangan mereka seharusnya tidak sia-sia. Inilah yang menjadi alasan bagi Bank Mandiri dengan program Mandiri Sahabatku memberikan pelatihan kepada Pekerja Migran Indonesia yang berada di Hong Kong dengan lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto sebagai narasumbernya.
Pelatihan diawali dengan pertanyaan yang cukup dijawab sendiri oleh masing-masing beserta berupa:
“Sudah berapa lama dan sampai berapa lama mau menjadi Pekerja Migran?”
“Sudah punya uang tabungan berapa yang terkumpul selama menjadi Pekerja Migran?”
“Sudah punya apa aja di kampung halaman Indonesia?”
Pertanyaan di atas sempat mengusik pikiran peserta karena sebagian besar dari mereka memiliki beberapa persoalan keuangan seperti tidak memiliki tabungan padahal sudah lama bekerja di luar negeri, habis untuk melunasi utang sebelum berangkat bekerja dan yang paling bahaya adalah semua uang sudah ditransfer ke keluarga di tanah air tapi tidak menghasilkan apa-apa!
Pekerja migran mengaku bahwa kebanyakan dari mereka tidak bisa menabung. Maka agar mereka dapat menabung, ada hal-hal yang harus dilakukan:
Menabung dengan tujuan. Uang bukanlah tujuan kita menabung tapi uang merupakan kendaraan untuk mencapai tujuan yang ingin kita wujudkan. Bila menabung dengan tujuan maka kita memiliki goal atas uang yang disisihkan. Dengan begitu juga kita meminimalisasi sabotase atas tabungan yang dibuat dengan tujuan tertentu. Ingat loh kalau tabungan ini diambil, artinya tidak bisa menyekolahkan anak misalnya. Mulailahmenabung dengan persentase minimal yaitu sebesar 10% dari penghasilan bulanan.
baca juga: Perempuan dan Tujuan Finansial
Mencatat uang masuk dan keluar. Mari kita belajar mencatat setiap penghasilan serta pengeluaran yang terjadi selama satu bulan secara harian. Dengan pencatatan tersebut kita dapat melihat di bagian mana sebuah pengeluaran bisa dihemat dan tentunya sisa uang yang dapat ditabung.
baca juga: Gunakan aplikasi untuk mencatat pengeluaran
Hitung utang. Dari pencatatan pengeluaran harian yang dilakukan sebulan, kita bisa melihat berapa besar utang yang harus dilunasi. Dengan begitu, kita bisa menetapkan maksimal utang yang bisa dibayarkan setiap bulannya sebesar 30% dari penghasilan. Sebaiknya selesaikan utang yang masih ada sampai lunas apabila ingin mengambil utang baru. Hal ini dimaksudkan agar uang penghasilan setiap bulan tidak hanya habis untuk mencicil atau melunasi utang.
baca juga: 3 Syarat Utang
Transfer sebagian. Kalau selama ini kita sudah memberikan semua uang penghasilan ke keluarga di kampung dan tidak jadi apa-apa, mungkin kini saatnya untuk membatasi transferan. Transfer hanya sebagian penghasilan, jangan transfer semuanya. Pastikan kita juga memiliki pegangan yang cukup untuk jaga-jaga apabila ada keadaan darurat.
Sisakan gaji. Coba deh lakukan dulu pencatatan penghasilan dan pengeluaran harian selama satu bulan, dari sana kita bisa melihat berapa sisa gaji yang bisa ditabung. Atau, bisa juga kita mengusahakan menabung gaji di depan saat menerimanya sebelum mengeluarkan untuk pengeluaran bulanan. Ingatlah bahwa gaji harus bersisa agar bisa ditabung untuk mencapai mimpi atau tujuan keuangan seperti menyekolahkan anak, memiliki modal usaha atau memiliki rumah.
baca juga: Pentingnya Perempuan Mengelola Keuangan
Semoga Pekerja Migran Indonesia bisa sejahtera!
-QM Admin-
#FinClic Solusi Keuangan Sebelum dan Sesudah Menikah
Salah satu impian setiap orang adalah menikah dengan orang yang dicintai dan mencintai kita. Menikah merupakan keputusan terbesar dari dua pribadi utnuk menjadi satu dan diperlukan cinta serta komitmen untuk membangun pernikahan.
Minggu lalu, saya baru merayakan ulang tahun pernikahan yang kedua belas. Saya masih ingat saat menyiapkan pernikahan dua belas tahun yang lalu dengan anggaran terbatas dan semuanya dikerjakan sendiri. Walau anggaran terbatas, saya bisa mewujudkan mimpi saya untuk mengadakan resepsi pernikahan dengan konsep pesta kebun.
baca juga: 3 Langkah Mudah Siapkan Dana Menikah
Nah, apakah kamu sedang mempersiapkan pernikahan? Ada beberapa hal penting yang perlu kamu siapkan sesuai dengan prioritasnya:
Mas Kawin. Ini merupakan pengeluaran yang wajib dilakukan ketika akan menikah. Bagi kalian yang beragama Islam, menyiapkan mas kawin sebaiknya menggunakan hal yang berharga seperti logam mulia misalnya. Besaran nilai mas kawin dapat didiskusikan bersama sehingga nilainya tidak memberatkan. Di beberapa suku di Indonesia, ada juga tambahan biaya untuk uang susu atau uang membeli pengantin. Uang ini terkadang nilainya cukup besar lho, maka perlu dipikirkan juga untuk pengadaannya.
Biaya Akad. Sebenarnya untuk menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) pada hari kerja, pengantin dibebaskan dari biaya nikah. Tetapi apabila memutuskan menikah pada hari libur maka pengantin dikenakan biaya nikah sebesar Rp600.000.
Biaya Resepsi Pernikahan. Nah ini dia, bagian biaya yang paling besar dari Dana Menikah. Biasanya biaya resepsi pernikahan membengkak karena permintaan dari keluarga kedua belah pihak dari pasangan pengantin yang menikah. Sebaiknya kamu tidak menggunakan utang untuk membiayai acara resepsi pernikahan. Make a budget and stick to it! Apabila ada tambahan pengeluaran lain di luar anggaran, berterus teranglah kepada keluarga bahwa anggaranmu terbatas. Kemudian berdiskusilah, mana tahu ada pihak keluarga yang bersedia untuk menyumbang atau memberikan hadiah pernikahan di depan yang bisa digunakan untuk membiayai pengeluaran tersebut.
baca juga: Menikah Tanpa Utang
Bulan madu. Ada beberapa orang yang merasa perlu berbulan madu segera setelah mereka menikah namun tidak jarang juga menundanya. Intinya, kalau ingin berbulan madu, pastikan uangnya memang tersedia alias tidak diperkenankan untuk berhutang. Enggak lucu kan kalau setelah acara resepsi usai dan sepulang dari bulan madu, pengantin baru masih membayar cicilan utang untuk kedua hal tersebut sampai setahun kemudian?!
Bicara tentang Keuangan dengan Pasangan. Ketika kamu memutuskan untuk menikah, sebaiknya sejak saat itu juga kamu mulai jujur dan bicara segala hal tentang keuanganmu dan pasangan. Kamu bisa mulai dari berapa penghasilan yang diterima setiap bulannya. Dari sana, kamu bisa juga mengumpulkan data keuangan baik pribadi atau pun milik pasangan berupa aset serta utang yang dimiliki dan arus kas bulanan maupun tahunan.
baca juga: Menikah, bukan hanya status yang berubah
Kamu perlu tahu tertama status utang milikmu pribadi dan pasangan karena menurut Undang Undang Perkawina No 1 tahun 1974, Harta dan utang suami-istri setelah menikah adalah milik bersama kecuali ada perjanjian sebelumnya. Kejelasan atas status harta dan utang berhubungan dengan hukum waris terutama bagi kamu yang beragama Islam.
Kamu juga bisa bicara tentang peran masing-masing di dalam keuangan keluarga. Ada yang istrinya lebih pintar mengelola keuangan, atau ada suami yang lebih mengerti tentang menabung dan berinvestasi maka pengelolaan keuangan diberikan kepadanya.
baca juga: 5 Hal Perencanaan Keuangan Pengantin Baru
Apabila kamu mengalami kesulitan untuk ngobrol keuangan dengan pasangan, ada baiknya kamu mengajak pasangan untuk belajar bersama mengenai pengelolaan keuangan keluarga. Bisa dimulai dari yang sederhana dulu seperti membaca artikel tentang keuangan di website QM Financial atau mengikuti kelas online yang QM adakan. Untuk jadwal bisa dilihat di sini.
baca juga: Ngobrolin Uang Dengan Pasangan
Menentukan Anggaran Pengeluaran. Setelah menikah, kamu perlu membuat anggaran pengeluaran keluarga yang terdiri atas 5 pos yaitu:
Pos Pengeluaran | Persentase dari penghasilan bulanan |
Menabung / Investasi | Minimal 10% |
Pengeluaran Rutin | 40% – 60% |
Sosial | 2,5% – 10% |
Cicilan Utang | Maksimal 30% |
Lifestyle | Maksimal 20% |
Pengantin baru diharapkan dapat menyisihkan pendapatannya setiap bulan lebih dari 10% karena belum ada pengeluaran yang besar seperti pengeluaran untuk anak. Biasanya, setelah seseorang memiliki anak, kemampuan menyisihkan uang untuk ditabung akan terganggu.
baca juga: Cara Mengatur Arus Kas
Menentukan Tujuan Keuangan. Langkah berikutnya setelah menikah, kamu bisa mulai menentukan tujuan keuangan bersama. Ada tujuan keuangan seperti Dana Darurat, Dana Beli Rumah Baru atau juga sudah mulai memikirkan Dana Darurat. Apapun tujuan keuangan yang ingin kamu buat bersama pasangan, pastikan semua tujuan keuanganmu terproteksi dengan baik melalui asuransi.
baca juga: Tujuan Keuangan & Blueprint Of Your Money
Terus follow instagram QM Financial serta twitter @QM_Financial. Ada juga #FinClic dan IG Live yang seru setiap Senin!
-Honey Josep-
Tips Mengatur Arus Kas
Uang memang penting tapi bukan segalanya. Namun tanpa uang kita tidak dapat melakukan banyak hal.
Kondisi keuangan yang tidak sehat akan sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Ketika melihat saldo di rekening sudah mulai sekarat walaupun belum sampai di akhir bulan, kamu akan merasa stres, pikiran penuh beban bahkan dapat menurunkan produktivitas dalam bekerja.
Masalah keuangan seperti ini biasanya disebabkan karena terlalu mengikuti gaya hidup yang sedang tren, terutama bagi mereka yang berpenghasilan tinggi, otomatis gaya hidupnya juga akan ikut meningkat. Akibatnya, mereka terjebak dalam gaya hidup yang sesungguhnya tidak sanggup mereka biayai, hingga akhirnya akan dengan sangat mudah terjebak dalam utang, baik utang kartu kredit, KTA, atau fasilitas pinjaman lainnya. Hal inilah yang disebut lebih besar pasak daripada tiang.
Lalu bagaimana cara mengendalikan pengeluaran supaya tidak lebih besar pasak daripada tiang? Berikut inilah tipsnya :
Buat Anggaran
Berapapun penghasilan yang kamu miliki, rumusnya adalah “pengeluaran harus lebih kecil dari pendapatan.” Buatlah 5 pos pengeluaran bulanan dengan persentase sebagai berikut: 10% untuk menabung, 30% untuk membayar semua cicilan, 40%-60% untuk pengeluaran rutin bulanan dan jangan lupa sisihkan untuk pengeluaran sosial sebesar 2,5% serta pengeluaran untuk gaya hidup/lifestyle maksimum 20%. Biasakan untuk memisahkan uang yang dimaksudkan untuk menabung/berinvestasi di awal ketika kamu baru menerima penghasilan. Kesalahan terbesar dalam menyisihkan untuk berinvestasi adalah saat kamu menunggu sisa di akhir bulan, karena tidak akan pernah ada gaji yang tersisa!
baca juga: Tepat Alokasi Gaji dan Tetap Belanja
Disipilin dan Jaga Komitmen
Dalam mengatur keuangan, diperlukan komitmen dan kedisiplinan dalam menerapkannya, tanpa dua hal tersebut maka semuanya akan menjadi sia-sia. Disinilah ketegaranmu diuji untuk menghadapi berbagai godaan belanja, nongkrong di kafe, dan sebagainya.
baca juga: Financial Planning for Millenials
Catat Arus Kas Keuangan
Jangan malas untuk mencatat semua pengeluaran setiap bulan, mulai dari pengeluaran yang kecil hingga pengeluaran yang besar. Memang kegiatan ini sangat membosankan, namun perlu kamu tahu bahwa dengan mencatat semua pengeluaran, kamu bisa tahu kemana saja perginya setiap rupiah dari uangmu. Dengan demikian kamu akan semakin bersemangat ketika melihat uangmu bertumbuh, dan akan lebih bijaksana mempertimbangkan pengeluaran kamu berikutnya saat dilanda paceklik keuangan.
baca juga: Ternyata Kita Tidak Perlu Repot Mencatat Pengeluaran
Bijaksana Dalam Menggunakan Kartu Kredit
Zaman sekarang kartu kredit sudah menjadi hal yang biasa. Kartu kredit memang sangat membantu dan memudahkan kamu dalam bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan saat tidak memiliki uang tunai.
Namun, penggunaan kartu kredit akan menjadi masalah bahkan kamu bisa terjerat utang kartu kredit bila selalu digunakan untuk keperluan konsumtif dan over limit. Untuk itu bijaksanalah dalam menggunakan kartu kredit, jika perlu buat batasan dalam penggunaan nominal kartu kredit sesuai kemampuan kamu dalam membayar.
baca juga: Kartu Kredit = Tanggung Jawab!
Tentukan Target
Buatlah tujuan finansial yang asik-asik dengan jangka waktu menengah antara 6 bulan sampai satu tahun untuk menghadiahi diri sendiri atas segala kerja keras dan penghematan yang telah kamu lakukan. Dengan demikian kamu dapat lebih menghargai jerih payah yang telah kamu lakukan selama ini. Namun ingat untuk tetap rasional dalam menentukan hadiahnya.
baca juga: Blueprint of Your Money
Itulah beberapa tips agar terhindar dari besar pasak daripada tiang. Apapun yang berkaitan dengan keuangan, kamu harus selalu membuat perencanaan yang matang agar bisa membantu kamu menghindari pengeluaran yang tidak penting dan bisa membantu kamu untuk bisa menabung serta berinvestasi demi masa depan.
Kamu punya kebutuhan pelatihan finansial seperti apa? Sila hubungi tim QM Project di 0811 1500 688 untuk mendiskusikan program sesuai kebutuhanmu.
Nita Kurniawati
#FinClic Dana Liburan
Bulan Desember memang identik dengan hari libur sekolah anak dan libur Natal sehingga biasanya masa liburan akan lebih lama dan panjang.
Liburan merupakan salah satu kebutuhan terutama buat pekerja kantoran. Saat akhir pekan biasanya kita akan sering mengunjungi taman, mal dan tempat hiburan. Itu kalau liburannya masih di dalam kota, bagaimana kalau liburannya keluar kota atau bahkan keluar negeri? Tentunya perlu persiapan lebih ekstra daripada hanya mengunjungi taman, mal dan tempat hiburan dalam hal keuangan berupa Dana Liburan.
Ternyata membuat Dan Liburan itu mudah lho, berikut tips-nya:
Tentukan #TujuanLoApa. Dari penentuan destinasi liburan ini barulah kamu bisa take action untuk mencapai tujuan kamu. Baca juga: #TujuanLoApa
Buat Anggaran. Setelah menentukan tujuan liburan barulah kamu bisa membuat besaran Dana Liburan yang kamu butuhkan. Anggaran liburan lokal tentu saja berbeda nilainya dengan liburan keluar negeri. Baca juga: #SenangLiburan
Waktu keberangkatan. Kapan sih kamu akan liburan ke tujuan destinasi yang sudah kamu tetapkan dengan Dana Liburan sekian Rupiah? Berapa sih waktu yang kamu perlukan dari saat ini sampai waktu keberangkatan tiba? 1 minggu/1 bulan/1 tahun/2 tahun dst.
Contohnya: Tujuan liburan kamu adalah ke Bali selama 4 hari 3 malam dengan anggaran Rp3.000.000 dan akan berangkat pada Juli 2019. Berarti kamu punya jangka waktu 6 bulan untuk mengumpulkan Dana Liburanmu dengan menabung Rp500.000 per bulan dari penghasilan bulananmu.
Menyiapkan Dana Liburan erat kaitannya juga dengan tipe traveler seperti apa yang kamu ingini. Ada traveler yang tipenya ransel, koper dan mungkin ada juga yang minimal setiap dua minggu sekali harus keluar kota menghirup udara segar pengunungan.
Kalau kamu merupakan tipe traveler yang minimal setiap dua minggu sekali harus staycation di luar kota dan juga tipe gabungan ransel, kamu bisa membiayai liburan dari penghasilan bulanan. Ingat ya, anggaran staycation kamu tidak boleh melebihi penghasilan bulananmu!
Bila merencanakan liburan yang lebih jauh, lama dan mewah, misalnya umroh backpacker, kamu bisa menyiapkan Dana Liburan dari penghasilan tahunan seperti THR atau bonus. Dana Liburan ini harus dipisahkan dari tujuan keuangan lainnya.
Makin pendek jangka waktu dari menyiapkan Dana Liburan yang kamu butuhkan, maka kamu cukup menggunakan produk keuangan yang risikonya minim seperti tabungan dan deposito. Lain halnya dengan Dana Liburan yang kamu perlukan 10 tahun lagi seperti wisata religi misalnya, kamu bisa menggunakan produk keuangan yang cukup agresif seperti reksadana.
Untuk membentuk Dana Liburan, sebenarnya tidak ada besaran ideal yang harus diinvestasikan. Kamu hanya perlu memastikan bahwa cashflow cukup sehat untuk membuat Dana Liburan.
baca juga: Hindari Utang dengan Mengatur Cashflow!
Dengan begitu banyaknya penawaran harga tiket murah transportasi untuk liburan membuat kamu terburu-buru untuk memutuskan membelinya. Eitsss, tunggu dulu nih… duitnya ada enggak? Pastikan ya saat kamu membayar tiket walaupun dengan menggunakan karttu kredit, harga tiket yang kamu beli di depan itu harus sudah lunas saat hari keberangkatan tiba! Hal ini dimaksudkan agar kamu tidak terbebani utang ketika kembali dari liburan… kan katanya mau liburan senang-senang dan menambah pengalaman, jadi jangan dibebani utang dong!
Terus follow instagram QM Financial serta twitter @QM_Financial. Ada juga #FinClic dan IG Live yang seru setiap Senin!
baca juga: Perlindungan Saat Libur Tiba
Selamat menyiapkan Dana Liburan!
-QM Financial-
Perlindungan Saat Libur Tiba
Libur telah tiba! Horeeee!
Cuti aman? Tiket? Dana Liburannya? Semoga semuanya sudah siap ya!
baca juga: 7 Tips Liburan Anti Utang
Ngomong-ngomong soal liburan, kamu sudah membeli travel insurance belum? Salah satu peroteksi yang belum menjadi perhatian adalah perlindungan berupa asuransi perjalanan (travel insurance).
baca juga: ASURANSI
Bagi kamu yang senang liburan, sebagian abai membeli travel insurance terutama bila bepergian untuk liburan lokal. Lain halnya bila bepergian keluar negeri terutama ke negara yang mengharuskan kamu memiliki visa untuk masuk ke negara tersebut. Padahal, kemana pun kakimu melangkah baik liburan lokal maupun keluar negeri, kamu tetap membutuhkan travel insurance apalagi harganya cukup terjangkau dibandingkan dengan manfaat yang akan kamu dapatkan.
Kenapa kamu perlu asuransi perjalanan?
Melindungi kecurian. Pernah dengar beberapa cerita bagaimana seseorang mengalami kecopetan saat sedang liburan di luar negeri? Bepergian kemana pun pasti ada risiko kehilangan barang milik kepunyaan sendiri. Salah satu fungsi asuransi perjalanan adalah melindungi kerugian yang dialami apabila kamu kecurian barang seperti dompet dan dokumen.
Mendadak sakit. Saya ingat benar Maret tahun ini saat berlibur ke negera tetangga, si bungsu sakit semenjak pesawat mendarat sampai empat hari kami di sana. Panik? Sudah pasti karena ternyata saya lupa membeli asuransi perjalanan padahal bila saya mengantongi travel insurance, saya tidak akan ragu untuk segera mendatangi rumah sakit terdekat. Inilah juga fungsi dari travel insurance apabila mendadak sakit di tempat liburan.
Perubahan rencana. Fungsi asuransi perjalanan lainnya apabila ada kejadian mendadak yang menyebabkan pembatalan tiket atau mempercepat masa liburan karena ada masalah yang mendesak, kamu tidak harus mengeluarkan uang untuk perubahan rencana tersebut.
Ketidaksengajaan. Asuransi perjalanan melindungimu dari uang yang harus dikeluarkan ketika terjadi ketidaksengajaan seperti kerusakan properti dan kecelakaan akibat ketidaksengajaan yang terjadi.
Bila melihat betapa pentingnya travel insurance ini, sudah tidak ada alasan untuk tidak membeli asuransi perjalanan bukan?!
Kamu ingin bisa liburan sepanjang tahun? Yuk cari tahu caranya dengan belajar perencanaan keuangan, informasi bisa dilihat di #FinClicOnlineSeries
Selamat berlibur!
-Honey Josep-
Saatnya Milenial Jadi Investor
Berdasarkan data terbaru dari Bursa Efek Indonesia, generasi langgas kini kuasai investasi di pasar modal. Dari sekitar 1,5 juta investor perorangan, sebanyak 34,08% teridentifikasi generasi langgas dengan rentang usia 21-30 tahun. Meskipun begitu, partisipasi investor perorangan di Indonesia terbilang paling rendah di kawasan Asia, yakni hanya 1% dari sekitar 260 juta warga Indonesia yang telah terdaftar sebagai investor saham.
Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya investasi sejak dini bagi milenial, Sorak Gemilang Entertainment (SGE) bekerja sama dengan PT Narada Aset Manajemen mengadakan Tomorrow Today Fun(d) Festival. Gelaran ini berupa edukasi finansial yang dikemas dengan musik dan seni, akan berlangsung 1 Desember 2018 di Senayan City, Jakarta.
Acara ini menghadirkan beragam edukasi finansial mengenai pentingnya perencanaan keuangan secara matang dan bijak demi mengantisipasi permasalahan cashflow, financial checkup, menabung, berinvestasi, dan membiasakan diri tidak berutang untuk hal konsumtif.
Salah satu narasumber di acara ini adalah Founder & CEO dari QM Financial, yaitu Ligwina Hananto. Beliau menjelaskan bahwa sebelum memulai investasi, tetapkan tujuan keuangan. Setelah itu, atur penghasilan dengan baik.
Ada tiga hal agar keuangan tetap sehat:
- Biasakan catat pengeluaran. Kalau kamu malas mencatat selama 30 hari, mulai aja dari 7 hari dulu.
- Alokasikan uang untuk menabung (minimal 10% dari penghasilan bulanan), cicilan (maksimal 30% dari penghasilan bulanan), pengeluaran rutin (antara 40-60% dari penghasilan bulanan), pribadi/lifestyle (maksimal 20% dari penghasilan bulanan) dan sosial ( minimal 2,5%).
- Menjaga cicilan agar maksimal 30% dari penghasilan bulanan.
Setelah tahu keuanganmu sehat maka kamu bisa lanjut untuk merencanakan keuangan, dan saatnya menetapkan tujuan finansial. Menentukan tujuan finansial ini harus ada judulnya, ada jangka waktunya dan ada angka yang ingin dicapai. Contohnya adalah Tujuan Dana Liburan ke Eropa, butuh 30 juta dalam jangka waktu 3 tahun lagi atau Tujuan punya properti pertama, butuh 800 juta dalam jangka waktu 15 tahun lagi.
Setelah menentukan tujuan finansial, baru kita dapat menentukan produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jangka waktu pencapaian tujuan finansial menjadi hal penting dalam menentukan produk investasi, kita perlu melihat bahwa masing-masing produk investasi memiliki risiko dan return yang berbeda-beda.
Biasanya untuk mengejar pencapaian tujuan dalam jumlah besar dan jangka waktu panjang menggunakan produk dengan return tinggi namun juga tinggi risiko. Produk investasi yang ada di Indonesia juga banyak sekali, kamu harus cari tahu dulu sebelum membelinya, cari tahu siapa pengelolanya, bagaimana risikonya, apa hasil investasi yang ditawarkan dan paling penting apakah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan?
Nah gimana? Apakah kamu termasuk milenial yang siap menjadi investor? Jangan lupa tentukan dulu tujuan finansial ya sebelum memilih produk.
Selamat berinvestasi!
Risma Prismayani
3 Alasan Kamu Perlu Financial Check Up
Pada tanggal 28 November lalu, QM Financial mendapatkan kesempatan untuk memberikan pelatihan literasi keuangan bagi karyawan Australia Awards Scholarships-Indonesia. Tahu dong ya, mereka ini yang biasanya bekerja untuk membantu orang Indonesia yang ingin belajar S2 atau S3 di Australia dan mendapatkan beasiswa. Kali ini, mereka yang akan belajar dan menambah wawasan tentang pentingnya perencanaan keuangan.
Selama pelatihan berjalan, seperti biasa QM Financial menyampaikan materi disertai aktivitas sehingga tidak merasa bosan dan ngantuk, mulai dari aktivitas permainan literasi keuangan, bermain expenses cards dan ada praktek mengisi formulir data keuangan untuk mengetahui sehat atau tidaknya keuangan kita. Seperti sebuah rumah yang akan berdiri jika ada pondasinya yang kuat maka sama halnya dengan Financial Check up adalah pondasi awal dari sebuah rencana keuangan.
baca juga: Blueprint of Your Money
Financial check up adalah pemeriksaan secara keseluruhan terhadap keuangan kamu. Hal ini bisa kamu dilakukan secara periodik, baik setiap bulan, setiap enam bulan atau pun setiap tahun.
Ada 3 alasan utama mengapa Financial Check Up itu penting untuk dilakukan.
- Mengetahui Status Aset
Jika kamu akan mulai berkeluarga ataupun sudah berkeluarga, mengetahui status aset harta ini sangat penting. Tahu kan ya ada UU perkawinan tahun 1974 yang mengatur bahwa harta dalam sebuah pernikahan adalah harta bersama, jangan lupa bahwa utangnya juga jadi milik bersama loh. Financial Check up untuk mengetahui Status Aset ini biasanya dilakukan 1 tahun sekali, tujuannya untuk mengetahui berapa jumlah kekayaan bersih yang dimiliki sehingga jika terjadi apa-apa, dokumen ini yang akan ‘berbicara’.
baca juga: 5 Hal Perencanaan Keuangan Pengantin Baru
- Mengontrol Pengeluaran
Apakah kamu termasuk orang yang merasa penghasilanmu cukup untuk kebutuhan sehari-hari tapi ternyata belum sampai waktu gajian tiba, uang sudah habis. Bahkan, gak tahu uangnya habis buat apa saja. Dengan melakukan Financial check up, hal itu tidak akan terjadi, karena dengan mencatat dan mengecek setiap pengeluaran, kamu jadi tahu uangnya mengalir kemana saja sehingga pengalokasian dalam rencana keuangan kamu akan lebih tepat dan terarah.
Selain itu dengan menggunakan financial check up, kamu bisa memotong pos-pos tak penting yang bisa dihemat.
baca juga: Kiat Jitu Atasi Gajian Tak Kasat Mata
- Persiapan Menentukan Rencana Keuangan
Financial check up merupakan langkah baik demi mempersiapkan keuangan yang lebih terencana di masa depan. Sebelum kamu menentukan tujuan finansial, perlu dilihat dulu uang yang dimiliki apakah cukup untuk memenuhi semua tujuan atau prioritas beberapa tujuan.
Hasil dari financial check up dapat mengetahui berapa kemampuan kita untuk berinvestasi, juga dapat mengetahui kemampuan kita dalam mengambil cicilan misalnya.
baca juga: Banyak Manfaat Dari Financial Check Up
Rencana keuangan yang baik adalah yang dijalankan secara teratur, disiplin dan menggunakan produk investasi yang menjawab kebutuhan.
Kami percaya bahwa ada sebuah proses dalam belajar yaitu awareness-understanding-action. Tidak bisa kami jamin 100% semua akan langsung mengaplikasikannya namun ada sebuah proses pemahaman di sini dan muncul ketertarikan untuk belajar lebih lanjut.
Finance Should be Practical!
Risma Prismayani
Hindari Utang dengan Mengatur Cashflow!
Bicara soal keuangan, salah satu penyebab utama dari kegagalan kamu dalam mengaturnya adalah karena utang.
Memiliki utang memang seringkali terjadi, tapi jangan biarkan hal ini menjadi sebuah kebiasaan. Apalagi dengan adanya fasilitas kartu kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA), pinjaman online dan fasilitas kredit lainnya yang semakin memudahkan proses meminjam.
Memiliki utang boleh-boleh saja tapi harus diperhatikan peruntukkannya. Apabila utang diambil untuk menambah aset dalam status harta kekayaanmu itu sah-sah aja. Contohnya utang KPR, walaupun kamu punya saldo utang, namun ada aset yang bertambah yaitu rumah.
baca juga: Tiga Syarat Utang Sehat
Utang yang tidak disarankan adalah yang sifatnya konsumtif, seperti pembelian gadget, liburan, ngopi dan belanja bulanan. Kunci utama agar kamu bisa terhindar dari utang adalah dengan mengatur cashflow alias arus kas.
Buatlah anggaran bulanan menjadi 5 pos pengeluaran utama.
- Cicilan utang.Besaran cicilan utang maksimal 30% dari penghasilan bulanan. Kenapa? Karena masih banyak kebutuhan lain yang harus kamu penuhi selain membayar utang. Jika jumlah cicilanmu lebih dari 30%, maka kamu akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Baca juga: 5 Langkah Agar Merdeka Dari Utang
- Rutin. Untuk kamu yang masih single maupun yang sudah berkeluarga, kamu bisa menganggarkan biaya hidup rutin bulananmu sebesar 40%-60% untuk makan, membayar tagihan listrik/air, transportasi, bayar uang sekolah anak dan lain-lain. Baca juga: 3 Tips Mudah Berhemat Saat Harga Naik
- Menabung/investasi. Kebanyakan dari kita mengalami kekeliruan dalam hal menabung. Banyak yang beranggapan bahwa menabung bila ada sisa dari penghasilan bulanan. Padahal dalam ilmu perencanaan keuangan, menabung itu harus disisihkan di awal minimal 10% dari penghasilan bulananmu. Karena kalau tidak disisihkan di awal, belum tentu ada sisa dari penghasilan untuk ditabung/diinvestasikan demi masa depan. Baca juga: Investasi Dana Pensiun Hanya Sebesar Setengah Harga Sepatumu!
- Sosial. Sebagai makhluk sosial, dalam hidup tentulah kita harus saling tolong menolong. Besaran untuk pengeluaran sosial ini minimal 2,5% dari penghasilan bulanan. Anggaran ini biasanya digunakan untuk membantu keluarga yang sedang mengalami kesulitan ekonomi atau ada keluarga yang sakit, untuk bersedekah atau zakat. Baca juga: 3 Tips Atur Dana Sosial agar Tidak Memberatkan Keuanganmu
- Gaya Hidup (lifestyle). Ini dia pos pengeluaran terakhir yang tidak kalah penting untuk kamu anggarkan setiap bulannya, yaitu pos pengeluaran untuk menyenangkan dan memanjakan diri setelah bekerja keras. Tapi perlu kamu ingat, pos pengeluaran ini harus dijaga dengan benar agar tidak melebihi 20% dari penghasilan bulananmu ya. Karena kalau tidak dijaga, bisa-bisa keuanganmu mengalami yang namanya bocor halus dan berpotensi bagi kamu untuk memiliki utang tambahan. Baca juga: #FinClic Anggaran Lifestyle Bocor Ambyar
Itulah 5 pos pengeluaran yang bisa kamu anggarkan setiap bulan untuk mengatur arus kas bulananmu agar kamu bisa terhindar dari utang.
Semoga bermanfaat.
Nita Kurniawati
Ayo Bantu Gurumu!
Selamat Hari Guru!
Apa kenanganmu tentang guru-gurumu?
Pasti ada manis juga ada yang pahit tapi segala pengalaman di masa sekolah membentuk kita seperti sekarang ini sehingga tidak mudah bagi kita terutama untuk melupakan jasa-jasa mereka.
Setelah sekian lama kamu meninggalkan bangku sekolah dan berkarya di korporasi atau bahkan memiliki usaha sendiri, pernahkah kamu mengunjungi salah satu gurumu? Bagaimanakah keadaannya? Sebagian besar dari mereka memasuki masa pensiun. Tentunya, yang menjadi kekhawatiran apakah mereka menikmati masa pensiunnya dengan sukacita? Semoga guru-guru kita memiliki Dana Pensiun yang cukup untuk masa pensiunnya.
Agar guru bisa sejahtera maka perlu perencanaan dalam menjalani hidup agar saat pensiun tidak menjadi beban bagi orang lain. Dan kamu, bisa membantu menyebarkan informasi tentang literasi keuangan kepada gurumu yaitu,
Langkah pertama, mengenal Blueprint of Your Money. Konsep asli ini ditemukan oleh lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto. Setidaknya ada lima hal dalam konsep ini yang harus dilakukan, yaitu
- Financial Check Up. Untuk bisa melakukan financial check up, kita perlu membuat pencatatan keuangan selama 30 hari. Dari hasil pencatatan keuangan tersebut, kita bisa mengetahui 3 rasio keuangan yang penting yaitu Rasio Cicilan, Rasio Menabung dan Rasio Aset. Baca juga: Rasio Keuangan
- Financial Plan. Apa tujuan finansial yang ingin dimiliki? Tujuan Finansial berisikan mimpi finansial yang ingin diwujudkan seperti Dana Ibadah Haji dan Dana Pensiun. Baca juga: Tentang Financial Plan
Rumus Financial Plan = Judul + Nilai + Periode Waktu
- Proteksi. Di dalam hidup ini tidak ada hal yang pasti dan semuanya mengandung risiko. Itu sebabnya kita membutuhkan perlindungan berupa asuransi terhadap tujuan keuangan yang ada. Asuransi yang penting dan perlu ada bagi semua guru adalah asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan. Baca juga: #FinClic Asuransi
- Status Harta & Utang, Akses pada saat darurat, Zakat dan Waris. Penting untuk memiliki akses yang mudah untuk hal yang sifatnya darurat. Keterbukaan status harta dan utang berpengaruh terhadap hukum waris di dalam Islam. Jadi pastikan semua jelas, tercatat dan transparan. Baca juga: Keuangan dan Akhir Kehidupan
- Kepemilikan aset. Agar guru dapat hidup sejahtera di masa tua, maka perlu menyiapkan aset. Mungkin bisa dimulai dari memiliki kontrakan kecil-kecilan atau membeli logam mulia. Baca juga: Kumpulin Aset Aktif Yuk!
Langkah kedua, melunasi utang. Untuk bisa membuat tujuan keuangan, harus ada uang yang dapat diinvestasikan maka perlu untuk segera melunasi utang. Baca juga: 5 Langkah Agar Merdeka Dari Utang
Langkah terakhir, menjadi sponsor untuk gurumu belajar finansial. Pernah kah terpikir olehmu untuk menjadi sponsor bagi gurumu agar bisa belajar literasi finansial secara mendalam? QM Financial sedang membuka kelas online tentang keuangan setiap Kamis malam melalui aplikasi zoom yang memungkinkan siap saja, di mana saja dan harga terjangkau untuk bisa belajar tentang literasi keuangan. Informasi lebih lanjut bisa kamu ikuti di instagram @QM_Financial!
Mari wujudkan pahlawan tanpa tanda jasa bisa pensiun dengan baik!
– Honey Josep –
REKSA DANA
Reksa Dana. Sebuah kata yang sering kita dengar tetapi masih banyak yang belum mengerti benar apa dan bagaimana cara kerja reksa dana.
Pengertian umum, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi (UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal)
Analogi sederhananya adalah seperti membeli rujak. Buah-buahan di dalam rujak itu adalah reksa dana. Rujak buah bisa dibeli langsung di penjual rujak yang meraciknya (Manajer Investasi) atau bisa di supermarket yang sudah dikemas (Agen Penjual bisa bank atau platform digital). Semoga dengan analogi rujak akan mempurmudah calon nasabah untuk mantap memilih reksa dana sebagai salah satu produk investasi untuk mencapai tujuan keuangan.
Jenis reksa dana berdasarkan komposisi portofolio
- Reksa Dana Pasar Uang. Ini merupakan jenis reksa dana yang seluruh komposisi portofolionya ditempatkan di pasar uang seperti deposito, obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Biasanya reksa dana ini digunakan untuk tujuan keuangan yang memiliki jangka waktu pendek di bawah 5 tahun.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap. Reksa dana ini menempatkan portofolionya di obligasi yang porsinya 80%-100% di efek yang bersifat utang dan maksimal 20% di instrument pasar uang. Produk ini dapat melayani kebutuhan tujuan keuangan jangka menengah 5-10 tahun.
- Reksa Dana Campuran. Komposisi portofolio dari reksa dana campuran adalah gabungan antara saham, obligasi (surat utang) dan pasar uang. Masing-masing alokasinya tidak ada yang melebihi 79%. Biasanya produk ini dipakai untuk tujuan keuangan dengan jangka waktu 10-15 tahun.
- Reksa Dana Saham. Ini merupakan reksadana yang paling diminati karena tingginya return yang ditawarkan. Risiko reksa dana saham paling tinggi di antara ketiga reksa dana yang sudah disebutkan di atas. Komposisi portofolionya terdiri atas 80% saham dan dipakai untuk melauani tujuan keuangan dengan jangka waktu lebih dari 15 tahun.
Selain reksa dana yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis reksa dana lainnya seperti:
- Reksa Dana Syariah. Penempatan dana kelolaannya pada efek ekuitas dan efek utang yang sesuai dengan prinsip syariah.
- Reksa Dana Indeks. Komposisi portofolionya sebanyak 80% ditempatkan di indeks yang menjadi acuan reksa dana ini.
- Reksa Dana Terproteksi. Bagi investor yang menginginkan jaminan terhadap modal yang disetor, maka ini adalah salah satu pilihannya.
- Exchange Traded Fund (ETF). Reksa dana ini merupakan reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.
KELEBIHAN REKSA DANA
Apa sih yang menyebabkan reksa dana dilirik oleh investor?
- Diversifikasi investasi. Don’t put all your eggs in one basket! Kita sering sekali mendengar nasehat keuangan tersebut demi agar saat investasi yang satu sedang turun, investasi lainnya bisa terselamatkan. Reksa dana memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi investasi agar tujuan keuangan dapat tercapai.
- Jangka waktu. Melalui reksa dana, investor bisa menentukan sendiri produk yang sesuai dengan jangka waktu tujuan keuangannya seperti jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Untuk jangka pendek maka reksa dana yang dipilih adalah reksa dana dengan risiko investasi yang rendah seperti reksa dana pasar uang.
- Mudah dicairkan. Keunggulan reksa dana dibandingkan jenis investasi lain adalah kemudahan pencairan yang memakan waktu maksimal T+7.
- Dikelola secara profesional. Investor tidak perlu repot untuk memilih obligasi atau pun saham karena sudah dikelola secara profesional oleh manajer investasi. Reksa dana cocok bagi investor yang tidak memiliki waktu untuk memperhatikan layar monitor untuk melihat turun naiknya saham setiap hari.
- Biaya relatif rendah. Investasi reksa dana bisa dimulai dengan Rp100.000 saja! Artinya, semua orang bisa mulai berinvestasi dan tidak ada alasan lagi untuk tidak berinvestasi di reksa dana.
- Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga ini merupakan pengawas industri jasa keuangan untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Reksa dana yang terdaftar di OJK merupakan investasi riil karena diawasi OJK.
RISIKO REKSA DANA
Walau ada sejumlah kelebihan dari reksa dana, produk investasi ini tetap ada risikonya, sebagai berikut:
- Tidak dijamin LPS. Reksa dana bukan merupakan produk bank sehingga tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Berkurangnya modal investasi. Berinvestasi di reksa dana ada risiko atas berkurangnya modal investasi karena tergantung dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana.
- Wanprestasi. Risiko wanprestasi dapat terjadi pada reksa dana dalam keadaan tertentu, misalnya perang.
- Risiko nilai tukar. Untuk reksa dana khususnya ETF, ada risiko nilai tukar yang dapat menyebabkan berkurangnya nilai investasi.
CARA MEMBELI
Kita bisa dengan mudah membeli reksa dana di Manajer Investasi, Agen penjual seperti bank atau pun secara online.
KETENTUAN TRANSAKSI REKSA DANA
Ada beberapa ketentuan dalam bertransaksi untuk reksa dana, yaitu,
- Hari Bursa. Pembelian atau pun penjualan reksa dana hanya dapat dilakukan pada hari bursa.
- Waktu. Untuk pembelian maupun penjualan reksa dana dilakukan sebelum cut off time pada jam 13:00 setiap hari bursa.
- Nilai Aktiva Bersih (NAB). Harga sebuah reksa dana adalah juga merupakan NAB.
- Biaya. Setiap transaksi reksa dana ada biaya. Untuk pembelian, dikenakan subscription fee. Sedangkan penjualan dikenakan redemption fee.
- Waktu pencairan. Saat unit reksa dana milikmu dijual, dibutuhkan waktu maksimal 7 hari untuk dana tiba di rekening.
Nah, sekarang kamu sudah lebih mengenal reksa dana dan ingat untuk menentukan dulu Tujuan Keuangan sebelum memutuskan membeli reksa dana.
Jerry Pessiwarisa/ Financial Trainer