Training Finansial Karyawan: Jadi Karyawan Produktif dengan Melek Finansial
Zaman sekarang, jika ingin menjadi seorang karyawan produktif tak hanya dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai, tetapi juga perlu punya skill dan melek finansial. Karena itu, penting kiranya untuk memberikan sebuah training finansial karyawan.
Mengapa demikian?
Salah satu penelitian yang pernah diadakan oleh Virginia Tech Study di Amerika Serikat, bahwa hal yang paling banyak menyebabkan produktivitas menurun adalah masalah keuangan.
Masalah keuangan seperti apa?
Dari data yang sama, ternyata masalah keuangan terbesar dan terbanyak yang kemudian menggagalkan usaha untuk bisa jadi karyawan produktif itu adalah masalah utang. Hal yang tak berbeda jauh dengan data survei yang diadakan oleh QM Financial di bulan Januari 2021, yang mengungkapkan 3 masalah utama keuangan karyawan, yaitu:
- Merasa penghasilan kurang
- Tidak siap pensiun
- Terlibat pinjaman besar
Training Finansial Karyawan Menjadi Solusi Membantu Jadi Karyawan Produktif
Tentu saja, masalah keuangan pribadi karyawan itu seharusnya tetap berada di “ranah pribadi” masing-masing karyawan. Akan tetapi, kalau kemudian masalah pribadi itu akhirnya membawa pengaruh terhadap performa kerja di kantor, tentulah perusahaan bisa mengintervensi dan membantu karyawan untuk menyelesaikannya, melalui sebuah training finansial karyawan.
Bukankah karyawan adalah aset perusahaan? Dan, siapa pun wajib untuk melindungi aset yang dimilikinya, termasuk jika itu adalah perusahaan ataupun organisasi. Bahkan kalau memang perlu, mengembangkannya supaya lebih baik lagi. Pasalnya, karyawan produktif merupakan modal utama bagi bisnis perusahaan untuk berkembang.
Dengan demikian, peran perusahaan akan sangat penting, meskipun permasalahan keuangan karyawan ini merupakan masalah pribadi masing-masing.
Terus, kok bisa training finansial karyawan bisa membuat karyawan melek akan pentingnya mengelola keuangan akan membantunya untuk menjadi karyawan produktif?
1. Mampu menghindarkan diri dari masalah keuangan
Nah, ini sih sudah berkali-kali disebutkan di atas ya.
Kalau mau tambahan data lagi, ada nih data dari Lockton Retirement Services, yang menyebutkan bahwa 1 dari 5 karyawan mengalami stres akibat masalah keuangan.
Nah, masih kurang yakin gimana lagi coba, kalau jadi karyawan itu rentan masalah keuangan? Kalau dilogika ya memang bener, kan di usia-usia produktif seperti ini, kebutuhan kita semakin meningkat. Apalagi kita—saat artikel ini ditulis—sedang mengalami krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Tak heran lagi kan, kalau kita semakin terimpit secara keuangan, kalau nggak dikelola dengan baik?
Mari kita lihat, video berikut ini untuk melihat penjelasan mengenai masalah keuangan yang paling sering dihadapi oleh karyawan, selain data dari survei QM Financial di atas.
Dengan adanya training finansial karyawan, karyawan akan belajar mencari akar penyebab dari permasalahan yang ada, dan jadi tahu bagaimana mencari solusinya. Setelah masalah selesai, karyawan juga akan tahu, apa saja yang harus dilakukan, agar kondisi keuangannya sehat.
Dengan kondisi keuangan yang sehat, maka jadilah karyawan produktif yang dapat fokus terhadap tugas-tugasnya dengan baik.
2. Mampu melawan inflasi
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahun kalender selama tahun 2020 sebesar 1,68 persen. Laju inflasi ini lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar 2,72 persen. Bahkan, disebutkan bahwa inflasi sekarang adalah yang paling rendah sepanjang sejarah.
Namun, kalau melihat sejarah naik turunnya inflasi, daftarnya akan seperti ini.
Tahun | Tingkat Inflasi |
2011 | 3,79% |
2012 | 4,30% |
2013 | 8,38% |
2014 | 8,36% |
2015 | 3,35% |
2016 | 3,02% |
2017 | 3,61% |
2018 | 3,13% |
2019 | 2,72% |
2020 | 1,68% |
Dengan demikian, jika diambil nilai rata-rata, inflasi Indonesia bergerak di kisaran 4,23%.
Namun, nyatanya, kenaikan harga properti di luar sana bisa sampai 10% setiap tahunnya. Lalu, biaya sekolah anak bahkan bisa sampai 20% kenaikannya di saban tahunnya.
Di sisi lain, kenaikan gaji karyawan tidak tumbuh secara signifikan. Mau jadi karyawan produktif seperti apa pun, nyatanya memberi kenaikan gaji merupakan privilege perusahaan yang harus mempertimbangkan dengan saksama lantaran banyaknya faktor yang memengaruhi.
Karenanya, tanpa dapat mengelola penghasilannya dengan baik yang bisa dicapai dengan memberikan training finansial karyawan, akan tipis harapan bagi karyawan untuk bisa melawan inflasi dengan baik.
Melalui training finansial karyawan, mereka dapat dibantu agar mampu mengelola gaji dengan lebih baik, dan akhirnya mampu melawan “musuh tak terlihat” yang bernama inflasi ini.
3. Mampu melindungi aset dan diri sendiri
Salah satu masalah keuangan yang sekarang jadi lebih sering dihadapi oleh karyawan adalah meningkatnya risiko hidup, seperti sakit ataupun kehilangan penghasilan—baik karena meninggal dunia, ataupun karena terdampak gelombang PHK akibat krisis pandemi.
Akibatnya, banyak karyawan harus kehilangan “barang berharga”, mulai dari kesehatan hingga aset lantaran karena harus dipakai untuk membiayai hidup yang (sementara) tidak berpenghasilan.
Hal ini terjadi karena karyawan masih belum sadar pentingnya perlindungan terhadap aset dan juga diri sendiri. Kesehatan adalah aset termahal kita di musim wabah seperti ini. Sudahkah semua karyawan terlindungi dan dijamin kesehatannya? Bisa saja, fasilitas dari BPJS Kesehatan saja tidaklah cukup.
Lalu, bagaimana dengan aset kekayaan yang lain?
Tahukah kamu, bahwa di masa pandemi ini ternyata jumlah orang kaya di Indonesia meningkat sebesar 61,7%? Kok bisa ya, padahal seharusnya pandemi menjadi penyebab krisis keuangan yang kita alami? Ternyata salah satu penyebabnya adalah karena mereka—para orang kaya itu—tahu cara untuk melindungi aset dengan baik; mereka telah lama mulai berinvestasi, dan kemudian ketika kondisi krisis, mereka juga dengan sigap memindahkan dan rebalancing aset sesuai kebutuhan.
Seharusnya, hal seperti ini bisa dipelajari oleh siapa pun juga, termasuk oleh para karyawan produktif, tak hanya orang kaya saja. Betul? Dengan dilatih untuk dapat mengelola keuangan dengan baik melalui training finansial karyawan sehingga bisa menjadi karyawan produktif, tetapi dengan begini, karyawan juga bisa mengamankan dana pensiun sehingga akan lebih siap pensiun.
Training Finansial bersama QM Financial
QM Financial menyediakan berbagai modul training finansial karyawan perusahaan dari berbagai skala. Besar kecil bisnis perusahaan, banyak sedikit karyawan, semua perlu training keuangan. Pastinya, tujuannya agar karyawan bisa mengelola keuangan pribadi masing-masing, bisa mencapai kesejahteraan hidup yang sesuai standar—bahkan lebih, bahkan bisa merencanakan dana pensiun juga.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training finansial karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.