Financial Dialogue 06: Ketika Pasangan Suami Istri Harus Bicara Soal Uang, Bakalan Seru atau Lebih Sering Buntu?
Pasangan suami istri harus bicara uang? Waduh, bisa jadi seru atau malah buntu!
Faktanya, memang banyak yang menganggapnya sebagai hal tabu, bahkan ketika dibicarakan dengan si soulmate, alias belahan jiwa.
Supaya lebih terasa dramatis, faktanya (lagi) ada 70% pasangan suami istri yang selalu berselisih paham tentang keuangan sepanjang waktu. 67%-nya bertengkar soal utang. Lebih jauh lagi, ternyata 28.2% perceraian yang terjadi dalam kurun waktu 2016 – 2018, dipicu oleh masalah ekonomi.
Maka, tak salah, jika Ibu Rani Anggraini Dewi, seorang pakar relationship, berkata, bahwa ada dua hal paling sensitif yang hadir dalam kehidupan pasangan suami istri. Satu, masalah seks, dan kedua adalah masalah keuangan.
Waduh!
Karena itu, diskusi yang terjadi selama Financial Dialogue vol. 06 yang diselenggarakan di hari Sabtu tanggal 20 Februari 2021 kemarin, dari pukul 13.00 hingga pukul 15.00 kemarin berlangsung sangat seru, karena mengangkat tema Relationship & Money: Diskusi Finansial bareng Pasangan: Seru atau Buntu?
QM Financial dan Nyonya Rumah, Ligwina Hananto, menghadirkan tiga orang panelis luar biasa, yakni Ibu Dra. Rani A. Dewi, M.A., Couple Relationship Therapist, Pre-Marital Consultant, Innerself Improvement Coach; juga pasangan ter-hype saat ini; Kalis Mardiasih, Penulis & Gender Equality Campaigner, dan Agus Mulyadi, Redaksi Pelaksana Mojok.co, yang merupakan pasangan suami istri yang baru saja menikah, alias newly weds.
Sesuai misinya, QM Financial lebih memilih mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih banyak berfokus pada uang sebagai alat untuk mencapai dreams and achievements, alih-alih membawa fear mongering karena uang. Karena itu, diskusi dalam Financial Dialogue vol. 06 juga lebih berfokus untuk membicarakan akar masalah yang sering ditemui pada pasangan suami istri, mengapa topik keuangan malah lebih sering buntu, dan bagaimana cara mengatasinya.
Dengan didukung oleh Wardah, Kumparan sebagai rekan media dan Parentalk sebagai rekan komunitas, Financial Dialogue vol. 06 sukses diselenggarakan dan dihadiri oleh ratusan peserta secara virtual melalui aplikasi Zoom webinar.
Berikut adalah rekap acara yang kemarin sudah berlangsung.
Diskusi Financial Pasangan Suami Istri Itu Bisa Seru!
Dalam sesi pembukanya, Ligwina Hananto memaparkan tiga persoalan besar yang harus dihadapi oleh pasangan terkait keuangan keluarga ini, yakni:
- Kapan sebaiknya mulai mengobrol finansial dengan pasangan?
- Apa saja hal finansial yang perlu disiapkan sebelum menikah?
- Apa beda cara atur finansial newly weds, so married, vs old married couples?
Ligwina Hananto juga menyebutkan, bahwa ada 4 sistem atur uang dengan pasangan, yaitu:
- Sistem 1 pintu: penghasilan dari pihak 1, pihak 2 mengatur penggunaan
- Sistem 2 pintu: pihak 1 dan pihak 2 berpenghasilan, pihak 2 yang mengatur penggunaan
- Sistem terbalik: penghasilan dari 1 pintu, pihak 1 merintis, pihak 2 menghasilkan dan mengatur penggunaan uang
- Sistem sendiri-sendiri: kedua pihak menghasilkan, dan membagi tugas dalam pembiayaan kebutuhan hidup.
Mana yang lebih baik? Tentu saja, kembali ke kondisi keluarga masing-masing. Faktanya, Ligwina sendiri telah menjalani keempat sistem tersebut sekaligus, sesuai dengan tahapan hidup yang dilaluinya.
Jadi, bolehkah melakukan keempat sistem tersebut? Tentu saja boleh, karena hidup kita dinamis, sehingga pengaturan keuangan pun perlu disesuaikan dengan perubahan yang ada.
Selama kita tahu apa yang kita bicarakan, dan tahu bagaimana membicarakannya, diskusi finansial pasangan suami istri pasti bisa dilakukan dengan nyaman.
Hindari 9 Hambatan Komunikasi dan Fokus pada 5 Emosi Dasar
Ibu Rani A. Dewi, sebagai seorang pakar relationship, menyebutkan bahwa ada dua topik paling sensitif yang terbanyak menjadi masalah, salah satunya adalah keuangan. Ibu Rani menyoroti mengenai niat para pasangan menikah sejak awal.
Ibu Rani juga menggarisbawahi, bahwa pada dasarnya manusia tidak pernah belajar berkomunikasi. Kita hanya belajar bicara. Sedangkan, untuk berkomunikasi kita hanya bisa melihat dari cara orang tua kita berinteraksi satu sama lain. Karena itu, butuh penyesuaian lagi ketika akhirnya kita resmi menikah dan menjadi pasangan suami istri, lantaran masing-masing pribadi akan membawa latar belakang keluarga ini ke dalam keluarga barunya.
Menurut Ibu Rani, ada 9 hambatan cara berkomunikasi pasangan suami istri, yaitu mengatur dan mengontrol, memberi peringatan dan mengancam, berkhotbah dan menasihati, mengritik, menyalahkan, mengejek, simpati, menolak, mengalihkan.
Dengan demikian, jika ingin mengajak pasangan untuk berdiskusi masalah keuangan, ada baiknya untuk menghindari kesembilan gaya berkomunikasi di atas, karena bisa menyebabkan komunikasi menjadi terhambat.
Selain menghindari kesembilan gaya bahasa di atas, adalah penting juga bagi pasangan suami istri untuk memperhatikan 5 emosi dasar yang akan mendasari setiap komunikasi yang terbangun, yaitu merasa dicintai, merasa dihargai, merasa dipahami, merasa bernilai, dan merasa aman. Penuhilah kelima emosi dasar tersebut saat berkomunikasi dengan pasangan, maka masalah apa pun bisa diatasi dengan lebih mudah.
Miliki Value yang Sama
Kalis Mardiasih dan Agus Magelangan, yang merupakan pasangan newly weds, juga mengakui bahwa pada dasarnya akar masalah yang harus mereka hadapi juga kurang lebih sama dengan pasangan suami istri yang lain. Yes, komunikasi.
Namun, baik Kalis maupun Agus percaya, bahwa kompromi memang menjadi senjata ampuh untuk mengatasi masalah komunikasi ini.
Karena itu, adalah penting untuk memiliki partner dengan value yang sama. Dengan demikian, kompromi yang dilakukan pun menjadi lebih mudah. Masing-masing tak ada yang berkeberatan untuk mengalah, demi kebaikan bersama. Dengan memiliki partner yang ber-value sama, diskusi finansial antara pasangan suami istri pun jadi nyambung, karena frekuensinya sama.
Seru banget kan?
Eventually, diskusi finansial antara pasangan suami istri bisa dilakukan secara seru kok, enggak harus buntu. Hanya saja, masing-masing harus menyadari tujuan bersama dan memang sama-sama punya niat untuk mewujudkannya bareng-bareng juga.
Semoga dengan komunikasi yang lebih lancar, masalah keuangan di setiap keluarga juga jadi teratasi dengan lebih baik.
Terima kasih pada panelis yang luar biasa, nyonya rumah yang ramah, moderator yang cerdas, dan tentunya kamu, Teman Dialog yang sudah bergabung di Financial Dialogue Vol. 06.
Sampai ketemu di Financial Dialogue volume selanjutnya di bulan Maret!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.