Pasar Saham: Pengertian, Instrumen, dan Manfaatnya
Kamu tertarik untuk terjun ke dunia investasi, terutama ke pasar saham? Jika iya, maka kamu sebaiknya enggak melewatkan untuk belajar seluk-beluknya dulu ygy.
Dalam dunia investasi, kamu akan sering menjumpai istilah pasar saham dan pasar modal. Kedua istilah ini memang cukup mirip, sehingga tidak heran jika banyak masyarakat yang kesulitan dalam memahaminya.
Pasar modal merupakan sebuah pasar untuk transaksi jual beli instrumen keuangan, seperti surat utang atau obligasi, saham, reksa dana, dan instrument devariatif lainnya. Berbeda dengan pasar modal, pasar saham hanya digunakan untuk transaksi saham dan turunannya.
Lantas bagaimana dengan pengertian, instrumen, serta manfaat dari salah satu jenis pasar ini? Yuk, simak ulasannya dengan membaca artikel ini hingga usai.
Apa yang Dimaksud dengan Pasar Saham?
Pasar saham adalah tempat untuk melakukan transaksi jual beli saham. Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Di Indonesia, pasar saham dikelola oleh Bursa Efek Indonesia atau dikenal dengan BEI. Sementara itu, yang berperan sebagai penjual adalah perusahaan sekuritas, dan pembelinya adalah investor.
Terdapat beberapa jenis pasar saham di Indonesia, yakni pasar regular, pasar tunai, pasar negosiasi. Pasar reguler merupakan jenis pasar yang transaksinya dilakukan dengan tawar menawar secara lelang berkesinambungan. Transaksi yang terjadi ini difinalisasi pada T+3, atau pada hari bursa ketiga.
Pasar tunai merupakan jenis pasar saham yang perdagangan sahamnya dilakukan berdasarkan proses tawar menawar secara lelang berkesinambungan dan dilakukan dengan lebih cepat, yaitu pada hari yang sama dengan transaksi bursa. Sementara itu, pasar negosiasi adalah sebuah jenis pasar yang transaksinya dilakukan secara pribadi, tidak melalui JATS (Jakarta Automated Trading System).
Ragam Instrumen Pasar Saham
Setelah mengetahui apa itu pasar saham, sebelum berinvestasi, kamu juga perlu memahami beragam jenis saham. Berikut beberapa jenis saham yang perlu kamu tahu.
1. Bearer Stock
Saham ini juga dikenal sebagai saham atas unjuk, yaitu saham yang nama pemiliknya tidak tertulis pada saham. Dengan demikian, saham ini cukup mudah untuk dialihkan ke pihak lain.
2. Registered Stock
Saham atas nama ini merupakan jenis saham yang nama pemiliknya tertulis di dalam sahamnya. Jenis saham ini lebih sulit untuk dialihkan, karena diperlukan sejumlah prosedur tertentu.
3. Blue chip stock
Blue chip stock adalah jenis saham unggulan yang berasal dari perusahaan dengan reputasi tinggi, memiliki pendapatan stabil, konsisten membayar deviden, serta sebagai leader di sektor industri sejenis.
4. Growth Stock Well Known
Saham yang juga disebut sebagai saham pertumbuhan ini berasal dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi dan menjadi leader dari industri sejenis yang bereputasi tinggi.
5. Counter Cyclical Stock
Saham siklikal adalah saham yang tidak terpengaruh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis pada umumnya.
6. Speculative Stock
Saham spekulatif ini merupakan saham perusahaan yang kurang konsisten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi di masa yang akan datang.
Dalam transaksi jual beli saham, anggota bursa efek dapat memasukkan penawaran jual atau permintaan beli pada sesi pra pembukaan yang dilakukan pukul 08.45 – 08.55, kemudian dilanjutkan oleh JATS yang mulai melakukan proses pembentukan harga saham pembukaan.
Setelah itu, sesi pra penutupan dilakukan pada pukul 15.00 -15.05. Last session, anggota bursa efek hanya dapat memasukkan penawaran jual atau permintaan beli pada harga penutupan yang dilakukan pada pukul 15.05 -15.15.
Manfaat Pasar Saham bagi Emiten maupun Investor
Hadirnya pasar saham dalam dunia investasi memberikan manfaat yang cukup beragam, baik bagi emiten maupun investor. Apa saja manfaat pasar saham bagi emiten dan investor?
Manfaat pasar saham bagi emiten:
- Emiten dapat menghimpun dana dengan jumlah yang besar
- Meminimalkan ketergantungan emiten kepada bank
- Mendorong laju pembangunan emiten
- Solvabilitas tinggi dapat memperbaiki citra perusahaan
Manfaat pasar saham bagi investor:
- Memperoleh dividen
- Sebagai sarana mencapai kebebasan finansial
- Menghimpun dana untuk mempersiapkan hari tua
- Belajar investasi di level risiko yang lebih menantang
Nah, demikianlah ulasan terkait serba-serbi pasar saham mulai dari pengertian, instrumen, hingga manfaatnya bagi emiten maupun investor. Setelah membaca ulasan di atas, apakah kamu tertarik untuk terjun ke dunia pasar saham?
Di Indonesia, transaksi jual beli saham dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS NEXT-G melalui Bursa Efek Indonesia. Pada dasarnya, anggota Bursa Efek Indonesia akan bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan oleh bursa.
Jangan lupa untuk selalu lakukan analisis dan selalu berpegang pada #TujuanLoApa. Pasalnya, instrumen investasi pasar saham termasuk berisiko tinggi, sehingga kamu perlu memiliki manajemen risiko yang baik. Dengan demikian, peluang kerugian bisa ditekan, sementara peluang perkembangan aset investasi menjadi optimal.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
2 + 3 Jenis Aplikasi Saham dan Cara Memilih yang Terbaik
Teknologi begitu berkembang dengan luar biasa dan merambah ke setiap aspek hidup kita. Tak terkecuali dengan sektor keuangan, yang ditandai dengan hadirnya berbagai aplikasi keuangan yang memudahkan banget. Salah satunya aplikasi saham.
Zaman dulu, kalau kita pengin berinvestasi saham di pasar modal, kita diharuskan datang ke kantor sekuritas yang menjadi perantara pasar saham untuk kemudian menjalani berbagai prosedur sebelum akhirnya memiliki saham suatu perusahaan. Sekarang, sudah enggak kayak gitu lagi. Zaman sudah canggih, untuk bisa berinvestasi saham, kita hanya perlu jaringan internet dan smartphone yang sudah diinstal aplikasi saham.
Apa Itu Aplikasi Saham?
Aplikasi saham adalah sebuah software yang dikembangkan agar dapat membantu kita berinvestasi saham.
Dalam aplikasi investasi saham tersebut, ada banyak fitur yang bisa kita manfaatkan, mulai dari data pasar saham beserta data-data emitennya, sampai ada juga aplikasi yang bisa digunakan untuk simulasi hingga ada komunitas di dalamnya juga.
Nah, itu dia yang akan kita bahas sekarang. Hal ini penting banget lo untuk kamu ketahui, apalagi jika kamu memang akan banyak membangun aset melalui salah satu jenis surat berharga ini. Penasaran kan? Yuk, kita lihat satu per satu.
Beragam Jenis Aplikasi Saham yang Bisa Dimanfaatkan
1. Simulasi trading
Aplikasi saham jenis ini biasanya dimanfaatkan oleh para trader saham pemula untuk mencoba latihan bertransaksi dulu sebelum benar-benar melakukannya di pasar saham. Mirip kayak main games, para pengguna simulasi biasanya akan diberi modal uang virtual, untuk kemudian dipakai untuk jual beli saham.
Tak hanya trader pemula yang sering menggunakannya, trader pro juga diketahui sering memanfaatkan aplikasi saham seperti ini, untuk menguji strategi trading saham mereka. Setelah yakin mampu mendatangkan keuntungan sesuai yang diharapkan, baru deh mereka benar-benar bertransaksi di bursa.
2. Sekuritas
Nah, ini yang kita sempat singgung sekilas di atas. Perusahaan sekuritas zaman now rasanya bakalan enggak akan dilirik oleh calon investor jika mereka tidak mengembangkan aplikasi saham yang bisa diinstal di smartphone. Pasalnya, zaman sekarang mazhabnya memang apa-apa online, serbamudah, serbacepat.
Dalam aplikasi saham milik perusahaan sekuritas ini, biasanya dilengkapi dengan berbagai fitur. Mulai dari fitur untuk membandingkan saham, data live market, sampai juga menyediakan fasilitas robo advisor.
Selain 2 jenis aplikasi saham di atas, ada juga beberapa aplikasi lain yang juga sangat penting untuk kamu instal di smartphone terkait aktivitas investasi saham kamu. Di antaranya:
1. Aplikasi berita ekonomi
Aplikasi ini akan membantumu membaca dan update berita seputar masalah ekonomi yang sekiranya dapat memengaruhi pergerakan harga saham. Dengan info-info yang kamu dapatkan dari aplikasi ini, kamu bisa melakukan analisis saham dengan lebih akurat dan detail sehingga dapat membantumu mengambil keputusan investasi dengan tepat.
2. Aplikasi saham dengan komunitasnya
Ada beberapa aplikasi saham yang memiliki fitur komunitas online di dalamnya. Dengan adanya fitur ini, kamu jadi bisa “mencuri ilmu” dari para senior mengenai bagaimana strategi investasi saham yang baik secara praktis.
Faktanya, ada beberapa aplikasi saham yang memiliki komunitas online beranggotakan sampai ribuan investor dari seluruh Indonesia, bahkan dunia lo! Jangan sampai ketinggalan obrolan deh, karena bakalan banyak ilmu praktis kamu dapatkan dari mereka.
3. Mobile banking
Aplikasi perbankan akan berperan sangat penting dalam aktivitasmu berinvestasi saham. Dengan adanya aplikasi mobile banking, kamu akan lebih mudah untuk transfer dana dari rekening pribadi ke rekening dana nasabah di perusahaan sekuritas yang kamu gunakan.
Begitu juga jika kamu hendak menarik dana dari sekuritas, akan lebih mudah jika kamu punya mobile banking.
Tip Memilih Aplikasi Saham yang Sesuai
So, kebutuhanmu di sini adalah berinvestasi. Aplikasi saham akan menjadi tools penting yang memudahkanmu untuk melakukannya. Jadi, adalah penting juga bagi kamu untuk bisa memilih aplikasi saham yang paling bisa melayani kebutuhanmu.
Bagaimana cara memilihnya?
1. Fitur lengkap
Apa saja fitur yang kamu butuhkan untuk investasi saham? Bisa jadi berbeda satu sama lain, tetapi setidaknya beberapa fitur ini akan membantumu:
- Live market update
- Informasi lengkap mengenai emiten
- Cara mendaftar dan membuka rekening yang mudah dan praktis
- Ada petunjuk pemakaian yang mudah diikuti
- Menyediakan analisis harian saham, yang bisa kamu pelajari sebagai tambahan pertimbangan membeli saham
- Informasi emiten yang lengkap, dan mudah dipelajari
- Akan lebih baik jika kamu bisa melakukan investasi di beberapa instrumen sekaligus dalam 1 aplikasi, misalnya saham dan ETF, obligasi, dan reksa dana. Jadi lebih praktis kan?
2. Pastikan yang terdaftar dan berizin resmi
Aplikasi saham dikembangkan dengan aturan yang ketat karena menyangkut keuangan kelompok masyarakat. Karena itu, pastikan aplikasi tersebut dibuat oleh mereka yang memang sudah memiliki izin resmi untuk melakukan berbagai aktivitas bisnisnya.
Untuk perusahaan sekuritas, kamu bisa mengecek legalitasnya langsung di website Bursa Efek Indonesia.
3. Pastikan reputasinya
Selain mengecek legalitasnya, cek bagaimana reputasi perusahaan pengembang aplikasi saham yang hendak kamu pakai. Manfaatkan Google untuk menelusuri apakah perusahaan tersebut pernah terlibat dengan berbagai kasus-kasus negatif. Cobalah cari dengan kata kunci “kasus saham”, “penipuan saham”, atau “kasus sekuritas”.
4. Aman
Isu digital yang sekarang kerap terdengar adalah soal privasi data pribadi. Jadi, pastikan aplikasi saham yang akan kamu pakai tidak menyalahgunakan data pribadi yang kamu berikan saat melakukan registrasi di awal.
Selain itu, pastikan juga aplikasinya bebas error. Kan, kesel kalau lagi mau beli saham yang mumpung sedang diskon, eh, aplikasinya error melulu, nggak bisa dipakai.
5. Bandingkan prosedur dan biaya
Ada beberapa aplikasi saham mengenakan minimal deposit di rekening dana nasabah, tetapi ada juga yang tidak. So, akan lebih baik jika kamu memilih yang tidak memberlakukan syarat minimum deposit agar lebih memudahkanmu.
Selain itu, bandingkanlah biaya transaksi satu dengan yang lainnya. Saran terbaik tentu saja pilihlah yang paling murah.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai aplikasi saham yang bisa membantumu melakukan investasi. Gimana? Sudah lebih dapat gambaran kan, sekarang?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Powered by
5 Langkah Cara Beli Saham Paling Sederhana untuk Investor Pemula
Saham adalah salah satu instrumen investasi jangka panjang yang sangat populer saat ini. Bahkan, sejak pandemi dimulai, hal menarik yang terjadi adalah adanya peningkatan jumlah investor pasar modal yang sangat signifikan. Karena itu, semakin banyak orang yang penasaran bagaimana cara beli saham yang paling sederhana yang bisa dilakukan oleh pemula.
Sekilas tentang Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap perusahaan. Jika kita membeli saham sebuah perusahaan, maka itu artinya kita sedang menyertakan modal agar bisnis perusahaan tersebut bisa lancar dijalankan. Iya, meskipun sebenarnya sih, yang terjadi di pasar modal adalah kita membeli saham milik orang lain yang dijual pada kita. Namun, itu artinya tetap kita sedang menginvestasikan uang dan menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut.
Keuntungan saham didapatkan dari dividen dan capital gain, yaitu selisih yang didapatkan jika kita menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Nggak hanya berupa uang semata, dengan berinvestasi saham, kita juga punya hak suara terhadap keputusan-keputusan bisnis dalam perusahaan yang sahamnya kita miliki, dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham. Selain itu, kita juga andil dalam roda perekonomian secara makro loh!
Namun, di samping keuntungannya, sebagai investor pemula, kamu pun harus juga sadar dan paham akan risiko saham yang relatif cukup tinggi. Salah satu risiko terbesar yang harus siap kamu hadapi adalah capital loss, yang bisa terjadi ketika kamu harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya. Ada juga beberapa risiko lain, seperti risiko delisting emiten di bursa. Meski demikian, dengan mitigasi yang tepat, sebenarnya segala risiko ini bisa diminimalkan. Karena itu, adalah penting untukmu belajar investasi terlebih dulu sebelum tahu cara beli saham.
Bagaimana Cara Beli Saham?
Kalau dulu, cara membeli saham cukup rumit. Kamu harus datang sendiri ke kantor sekuritas, dan kemudian memproses pembelian saham dari sana. Banyak paperwork-nya, dan tentu saja makan waktu. Sekarang, cara beli saham sangat mudah. Setiap orang pasti bisa melakukannya, karena bisa dilakukan asalkan kamu punya kuota internet dan smartphone. Thank to technology!
Perusahaan sekuritas sendiri merupakan perantara transaksi jual beli saham Bursa Efek Indonesia, dan beberapa aktivitas pasar modal lainnya, yang telah mendapat izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK.
Yes, sekarang hampir setiap perusahaan sekuritas sudah menyediakan platform dalam bentuk aplikasi mobile untuk membeli saham. Kayaknya sih, kalau belum punya, bakalan ketinggalan banget ya. Ini semacam “kewajiban” sekarang, kalau mau dilirik untuk dipakai jasanya oleh para investor di zaman sekarang.
Dengan begini, cara beli saham menjadi sangat praktis. Kamu tinggal membuka rekening, dengan mempersiapkan syarat-syarat dokumennya yang biasanya juga tak terlalu banyak, serta menyediakan dana investasi yang akan disertakan dalam permodalan.
Untuk step by step cara beli saham bagi pemula, bisa dilihat sebagai berikut.
1. Tentukan perusahaan sekuritas
Pastikan bahwa kamu menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang telah terdaftar dan berizin OJK ya. Kudu waspada karena sekarang ini banyak sekali penipuan berkedok investasi. Apalagi yang bermodus titip dana modal untuk diinvestasikan.
Tidak begitu cara beli saham yang benar. Untuk bisa memiliki saham, kamulah yang harus membelinya sendiri dengan perantaraan perusahaan sekuritas.
Kamu bisa mengecek legalitas perusahaan sekuritas melalui website OJK.
2. Buka Rekening Dana Nasabah (RDN)
Setelah memilih perusahaan sekuritas yang dipertimbangkan dapat melayani kebutuhanmu, cara beli saham berikutnya adalah membuka Rekening Dana Nasabah, atau Rekening Dana Investor. Perusahaan sekuritas akan menentukan bank kustodian mana yang akan membuatkan Rekening Dana Nasabah kamu ini.
Rekening Dana Nasabah adalah rekening yang akan dipakai untuk menampung dana investasi sebelum kamu membeli saham, ataupun sesudah menjual saham.
Untuk membuka rekening dana nasabah, seperti biasa, kamu akan diminta untuk menyiapkan sejumlah dokumen persyaratan, seperti kartu identitas—KTP, SIM, atau paspor. Kemudian, ada perusahaan sekuritas yang juga mensyaratkan selfie beserta KTP, foto buku tabungan, NPWP jika ada, dan syarat lainnya. Silakan dicek di masing-masing perusahaan sekuritas ya. Pilihlah yang syaratnya tidak menyulitkan.
3. Setor dana investasi
Cara beli saham berikutnya adalah menyetor dana investasi ke Rekening Dana Nasabah, untuk menjadi modal membeli saham.
Ada perusahaan sekuritas yang menentukan jumlah minimal deposit ini, tetapi ada juga yang tidak. Kamu bisa menyetorkan dana sesuai dengan kemampuan, sesuai dengan pos investasi yang sudah kamu tentukan dalam rencana keuanganmu.
Nantinya, kalau kamu menjual saham, maka dananya juga akan masuk ke Rekening Dana Nasabah ini, setelah dipotong pajak sesuai ketentuan. Baru dari RDN ini, kamu bisa mentransfernya ke rekening pribadimu.
4. Pilih saham
Nah, ini mungkin adalah bagian dari cara beli saham yang relatif paling rumit bagi investor pemula, yakni memilih saham yang hendak dibeli.
Satu hal yang pasti dan tidak boleh di-skip untuk dilakukan dalam cara beli saham ini adalah melakukan analisis terhadap emiten yang sahamnya kamu incar. Ada beberapa cara analisis yang bisa dilakukan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Secara singkat, inilah beberapa tip memilih saham yang bisa dilakukan oleh investor pemula:
- Cek laporan keuangan perusahaan terkait, lihat apakah labanya rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
- Lihat juga, apakah harga sahamnya cenderung stabil, terutama di masa-masa krisis. Meskipun anjlok, tetapi tetap menjadi yang terbaik di indeks harga saham.
- Pilih saham dari perusahaan yang kamu kenal betul, seperti produknya, jajaran manajemennya, dan sebagainya.
Ketiga hal di atas sudah bisa menjadi panduan awal, sebelum kamu mempelajarinya lebih dalam seiring waktu. Jangan membeli saham yang kamu tidak paham betul perusahaan dan bisnisnya. Apalagi hanya berbekal tren, atau direkomendasikan oleh influencer. Bukan begitu cara beli saham yang benar.
5. Beli saham
Setelah memilih, berikutnya adalah membeli sahamnya. Umumnya, di aplikasi sekuritas, akan ada daftar emiten yang sahamnya bisa dibeli. Kamu tinggal mencari saja saham emiten yang kamu incar melalui fitur pencarian, tuliskan kode tickernya. Kalau belum hafal kodenya, kamu bisa juga kok ketikkan nama perusahaannya.
Setelah informasi emiten muncul, biasanya akan ada tombol untuk jual dan beli saham. Kamu bisa mengklik tombol beli, masukkan jumlah lot yang ingin kamu beli (1 lot = 100 lembar saham), dan kemudian klik submit.
Aplikasi selanjutnya akan memproses pembelian sahammu. Kamu tinggal menunggu notifikasi apakah berhasil dilakukan atau tidak. Jika tidak berhasil dilakukan, maka dana akan tetap aman dalam RDN.
Pantau Pergerakan Pasar
Cara beli saham tidak hanya sampai di sini. Setelah kamu memiliki saham yang kamu inginkan, bukan berarti PR sudah selesai. Kamu juga wajib memantau pergerakan pasar, dan melakukan review secara berkala, apakah investasi saham kamu sesuai dengan rencana keuangan atau perlu penyesuaian lagi.
Perlu kamu ingat, bahwa saham bergerak sangat fluktuatif. Karena itu, perlu untuk dicek secara berkala. Dan, ingat lagi, untuk mengelola emosi dengan baik. Selalu berpegang pada tujuan keuangan, jangan sekadar FOMO.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jam Bursa Saham di Tahun 2022, Berikut Strategi Terbaik Jual Beli Saham
Sudah mulai masuk ke dunia saham tapi masih bingung, kapan ya waktu jual beli saham terbaik dan menguntungkan? Yap, jam bursa saham ini memang merupakan hal dasar yang wajib diketahui investor dan trader saham. Kamu juga wajib tahu, apalagi buat kamu yang memang belum pernah bertransaksi saham di bursa.
Yes, sebagai investor tentunya kamu harus tahu peraturan dan informasi mendasar yang berlaku dalam dunia saham. Pasalnya, transaksi jual beli saham memang harus berdasarkan waktu yang ditentukan. Mau transaksi saham di luar jam bursa saham yang berlaku? Ya, enggak akan bisa. Semacam kita mau ke teller bank, tapi ke banknya pukul 20.00. Ya, tutup dong. Tapi kan, transaksi saham bisa online? Internet banking kan tetap bisa walaupun sudah malam pun? Ya, sistemnya beda, karena transaksi saham akan berpedoman pada harga pasar real time yang fluktuatif. Selain itu, transaksi dalam bursa juga harus di bawah pengawasan mereka yang berwewenang untuk berbagai kebijakan.
Apa Itu Jam Bursa Saham?
So, jam bursa saham adalah waktu yang ditentukan oleh lembaga pengawas untuk melakukan aktivitas transaksi jual beli saham bagi para investor dan trader, yang mencakup penawaran jual maupun permintaan beli saham. Waktu standarnya sih disesuaikan dengan berpedoman pada waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Jam bursa saham terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu jam perdagangan pasar reguler, jam perdagangan pasar tunai, dan jam perdagangan negosiasi. FYI, jam bursa saham ini bisa berubah ya, mengikuti situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. Contohnya selama masa pandemi COVID-19 dan masa PPKM, ketika jam bursa saham juga berubah, meski hanya dikurangi beberapa menit.
Jam Bursa Saham di Tahun 2022
Dilansir IDX, jam bursa saham di tahun 2022 ini masih mengikuti Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00031/BEI/03-2020 tentang Perubahan Waktu Perdagangan atas Transaksi Bursa. Jam perdagangan ini berlaku setiap Hari Bursa dengan pedoman dari JATS.
Jam Perdagangan Pasar Reguler (Senin-Jumat)
- Sesi 1: Pukul 09.00 – 11.30
- Sesi 2: Pukul 13.30 – 14.49
Jam Perdagangan Pasar Tunai (Senin-Jumat)
- Sesi 1: Pukul 09.00 – 11.30
Jam Perdagangan Pasar Negosiasi (Senin-Jumat)
- Sesi 1: Pukul 09.00 s/d 11.30
- Sesi 2: Pukul 13.30 s/d 15.30
Namun, seperti yang sudah sempat disebutkan di atas, jam bursa saham yang sudah ditetapkan tersebut bisa berubah seiring keputusan dari lembaga-lembaga pengawas, yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Dikutip dari CNBC, Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan akan ada perubahan jam perdagangan yang berubah ke jam normal sebelum pandemi, yaitu hingga pukul 16.00 WIB, jika memang memungkinkan.
Meski saat ini yang berlaku masih hingga pukul 15.00 WIB, namun BEI memastikan akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kemungkinan perubahan jam perdagangan di bursa ini.
So, pantengin saja update-nya di akun media sosial IDX ya.
Terkait Jam Bursa Saham, Kapan Waktu Terbaik Jual Beli Saham?
Lalu, kalau sudah tahu jam bursa saham, pertanyaan selanjutnya akan muncul: apakah ada waktu terbaik untuk beli dan jual saham?
Ada yang bilang, bahwa periode terbaik untuk membeli saham adalah di bulan Mei, Agustus, November, dan Februari. Pasalnya, di bulan-bulan tersebutlah waktunya perusahaan merilis laporan keuangan kuartalan, dan hal itu bisa digunakan untuk pertimbangan kamu dalam pembelian saham.
Selain itu, meski tidak pernah bisa dipastikan, tetapi ada kecenderungan-kecenderungan tertentu yang terjadi dalam pasar saham, terkait waktu terbaik untuk bertransaksi. Ya, terutama sih ini bakalan cukup signifikan kalau kamu seorang trader.
Pagi hari
Pasar masih relatif volatil, yang diakibatkan oleh banyaknya order yang dilakukan oleh trader sehingga banyak pula terjadi penyesuaian harga. Nah, kondisi ini biasanya dimanfaatkan oleh para trader yang ingin memanfaatkan fluktuasi untuk mendapatkan keuntungan kilat.
Siang hari
Jelang istirahat jam bursa saham, fluktuasi harga tidak akan setinggi pagi ataupun sore. Kebanyakan trader memilih wait and see. Meski demikian, ada juga yang memanfaatkannya untuk menjual saham, kalau memang sudah melampaui target harga yang ditetapkan.
Sore hari
Sore biasanya menjadi momen ketika harga saham akan bergerak volatil lagi. Bisa jadi naik, karena para bandar ramai-ramai mengangkat harga saham pilihan mereka. Tetapi bisa juga para bandar ini melakukan aksi marking the close dengan menjual saham secara besar-besaran, setelah dirasa keuntungan sudah cukup. Hal ini sudah pasti akan menyebabkan harga saham jatuh di penghujung jam bursa saham.
Buat investor jangka panjang, apakah waktu-waktu kecenderungan di atas penting untuk dipertimbangkan? Tidak selalu, karena time frame investor jangka panjang adalah lebih dari 5 tahun, bahkan 10 tahun. Mau jual atau beli saham di pagi, siang, atau sore hari, tidak jadi masalah, karena fokusnya adalah tujuan keuangan, kebutuhan dan kemampuan pribadi masing-masing.
Tip Jitu Menentukan Waktu Membeli Saham
Nah, berikut ini beberapa tip dan cara untuk menentukan waktu pembelian saham yang tepat, untuk kamu para investor jangka panjang.
1. Beli Saham di Tiap Kuartal
Pertimbangan pertama untuk membeli saham yaitu setiap kuartal atau 3 bulan sekali, artinya kamu bisa membeli saham 4 kali dalam setahun. Di waktu-waktu tertentu, kamu bisa membeli saham jika ada yang murah dengan fundamental yang baik.
Jangan lupa untuk melakukan riset dan analisis ya, berdasarkan tujuan keuangan, kebutuhan, dan kemampuanmu sendiri.
2. Perusahaan Incaran dalam Kondisi Bagus
Sebelum membeli saham, tentunya kamu telah memastikan dan melakukan analisis fundamental sederhana terkait kondisi perusahaan incaran kamu. Kamu bisa menganalisis dari berbagai berita terkait perusahaan tersebut.
Apakah perusahaan incaran kamu memiliki perkembangan yang sehat atau sebaliknya? Apakah perusahaan tersebut saat ini tengah untung atau justru rugi? Pastikan kamu mempelajari rencana bisnis perusahaan mulai dari ekspansi, akuisisi perusahaan lain, hingga penyusutan dalam bisnis.
3. Beli Saham di Tengah Sentimen Negatif
Akan selalu ada naik dan turun di saham perusahaan. Sebaik apa pun fundamental saham perusahaan tersebut, tetap masih ada kemungkinan kena sentimen negatif yang membuat harganya anjlok ke harga terendah.
Jika kamu pengin memanfaatkan diskon saham seperti ini, boleh saja. Asal pastikan kamu sudah punya semua data dan lakukan analisis mendalam hingga yakin bahwa memang fundamentalnya bagus. Jangan lupa untuk melakukan manajemen risiko lainnya juga ya.
Loh, anjlok kok malah dibeli?
Ingat, hal ini hanya bisa kamu lakukan pada saham yang memang awalnya memiliki reputasi bagus dan prospek yang cerah. Saham yang tiba-tiba anjlok padahal fundamentalnya bagus, umumnya tak perlu menunggu lama untuk harga saham tersebut merangkak naik lagi, karena biasanya “hanya” diterpa oleh isu miring yang bisa jadi sebenarnya tak memengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Nah, kesimpulannya jam bursa saham ini memang bisa menentukan waktu-waktu ketika kamu bisa mendapatkan keuntungan, tetapi juga bukan hal yang wajib dijadikan patokan. Apalagi jika kamu memang berinvestasi saham untuk jangka panjang. Akan lebih baik jika kamu fokus pada tujuan keuangan, dan lakukan sesuai rencana.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!