10 NFT Marketplace Terbaik, Paling Populer, dan Ter-update Saat Ini
Jika kamu penggemar NFT, maka kamu perlu tahu NFT marketplace mana saja yang bisa jadi sumber inspirasi untuk mendapatkan karya seni digital yang unik.
Saat ini, terhitung ada 244 NFT marketplace yang bisa diakses setiap harinya oleh para penggemar NFT, dan masing-masing memiliki niche dan keunikannya sendiri-sendiri. Terus, kita kudu mencari di mana ya, yang oke?
10 NFT Marketplace Terbaik dan Paling Populer Ter-update
1. OpenSea
OpenSea masih megang banget sampai saat ini. Di sini ada berbagai jenis aset digital yang bisa dibeli, dan kamu pun bisa signup gratis. Enggak hanya membeli karya seni digital milik orang lain, kamu juga bisa membuat NFT-mu sendiri dan kemudian menjualnya. OpenSea juga disupport oleh lebih dari 150 payment token yang berbeda. So, buat yang baru mulai berkenalan dengan NFT, OpenSea bisa jadi salah satu tempat yang tepat untuk mulai.
2. Axie Marketplace
Axie Marketplace merupakan toko kripto online khusus untuk metaverse Axie Infinity.
Axies adalah makhluk NFT yang bisa dibeli dan dilatih, kemudian dilawankan dengan Axies milik pemain lain untuk bisa mendapatkan reward. Kalau kamu penggemar Pokemon, pasti akan dengan mudah memainkan video game dengan metaverse yang cukup komprehensif ini.
Di Axie Marketplace, pemain bisa memperjualbelikan Axies, juga bisa menjual dan membeli tanah metaverse dan berbagai item lain yang bisa digunakan dalam ekosistem Axie Infinity.
Token Axie Infinity disebut dengan Axie Shards dikembangkan dalam jaringan blockchain Ethereum. Karena itu, token tersebut bisa dibeli dan dijual di beragam NFT marketplace dan juga bursa kripto global, seperti Coinbase.
3. Larva Labs/CryptoPunks
Larva Labs terkenal sebagai pembuat NFT project CryptoPunks yang juga memiliki NFT marketplace-nya sendiri. Pasti kamu enggak asing lagi dengan NFT ini kan? Selain CryptoPunks, Larva Labs sendiri juga memiliki beberapa project digital yang masih ongoing, seperti Autoglyphs yang juga dikembangkan dalam jaringan blockchain Ethereum.
Tahun 2017, NFT CryptoPunks ini sebenarnya dibagikan secara cuma-cuma, tetapi seiring waktu beberapa CryptoPunks justru terjual dengan harga tinggi hingga jutaan dolar.
Saat ini, NFT yang original dikembangkan oleh Larva Labs sudah habis terjual, tetapi beberapa item masih dapat ditemukan di berbagai NFT marketplace yang tersebar di dunia virtual.
4. NBA Top Shot Marketplace
NBA Top Shot merupakan NFT Marketplace khusus untuk berbagai item collectibles dari National Basketball Association and Women’s National Basketball Association Amerika Serikat. Di marketplace ini dijual berbagai barang dan item digital seperti video klip, play highlights, dan aset digital lainnya yang bersumber dari berbagai permainan dalam liga basket dunia tersebut.
Disebut sebagai closed marketplace, kamu hanya bisa membeli dan menjual item-item tersebut hanya melalui NFT marketplace ini, yang dikembangkan di jaringan blockchain Flow milik Dapper Labs. Harganya cukup bersahabat kok, buat para penggemar permainan basket bener-bener worth it.
5. Rarible
Rarible merupakan NFT marketplace lain tempat kamu bisa mendapatkan berbagai NFT dari beragam jenis, mirip dengan OpenSea. Mulai dari karya seni digital, video, collectibles, sampai musik, dapat dibeli dan dijual, atau dibuat di dalam platformnya.
Untuk bertransaksi di Rarible kamu perlu memiliki dulu token aslinya, yaitu Rarible (RARI) yang dikembangkan dalam jaringan blockchain Ethereum.
Rarible dikenal sebagai salah satu NFT marketplace yang terjamin keamanannya, karena disupport oleh Adobe.
6. SuperRare
SuperRare mirip dengan Rarible dan OpenSea, yang menjual berbagai jenis NFT mulai dari karya seni, video, sampai 3D images. Kamu bisa membeli item-item tersebut dengan menggunakan Ethereum. SuperRare sendiri juga memiliki token asli sih, dengan nama yang sama dan dikembangkan di jaringan blockchain Ethereum juga seperti halnya Rarible. Orang sering menggunakannya untuk menemukan hidden gem dari kreator-kreator baru di dalam marketplace.
7. Foundation
Foundation.app didesain secara simpel, dirilis awal tahun 2021, dan kini telah menjual NFT senilai total lebih dari USD 100 juta. Foundation.app juga dikembangkan dalam jaringan blockchain Ethereum.
Para kreator akan diundang untuk masuk ke platform oleh komunitas Foundation, dan para penggemar NFT dapat membeli berbagai item yang ada dengan Ethereum. Jika kamu mencari tempat yang mudah dan cepat untuk mulai membuat NFT kamu sendiri, Foundation bisa jadi pilihan yang cukup baik, karena dianggap memiliki format yang paling sederhana.
8. Nifty Gateway
Nifty Gateway menjadi populer lantaran di sinilah tempat berkumpulnya beberapa seniman digital legendaris seperti Beeple dan Grimes. Platform NFT marketplace ini disupport oleh bursa kripto Gemini (yang dikembangkan oleh si kembar Winklevoss yang terkenal itu). NFT-nya yang disebut Nifties dikembangkan dalam jaringan blockchain Ethereum.
Nifty Gateway tak hanya menjadi platform untuk memperjualbelikan item-item digital, tetapi juga bisa berfungsi sebagai media penyimpan alias host untuk NFT yang sudah kamu beli. Artinya, NFT yang sudah kamu beli enggak disimpan dalam dompet kripto kamu sendiri, tetapi tetap disimpan di Nifty Gateway dan Gemini meski hak milik sepenuhnya ada padamu. Mungkin prosedur ini kurang cocok bagi kamu yang menginginkan cara yang lebih fleksibel untuk berinvestasi NFT, tetapi NFT yang dibeli di Nifty juga bisa dibeli dalam mata uang fiat seperti dolar AS. So, kamu enggak perlu mengonversi uang dulu ke bentuk mata uang kripto untuk bertransaksi di Nifty.
9. Mintable
Mintable merupakan NFT marketplace yang dikembangkan mirip dengan OpenSea.
Untuk bisa bertransaksi di Mintable, kamu akan butuh mata uang kripto Ethereum. Tak hanya menjadi marketplace, kamu juga bisa membuat NFT di platform yang didukung oleh Mark Cuban ini. Kamu hanya perlu membeli Ethereum dulu di bursa kripto, kemudian menghubungkan crypto wallet yang kamu miliki ke Mintable untuk bisa mulai bidding dan membeli NFT di Mintable.
10. Theta Drop
Theta merupakan platform blockchain yang dikembangkan untuk distribusi secara terdesentralisasi untuk berbagai jenis video dan petikan TV shows. Platform ini diluncurkan tahun 2021 dengan produk pertama yang dijualnya adalah item collectibles dari The World Poker Tour, yang merupakan pengadopsi Theta TV dan menggunakan platformnya untuk streaming.
Theta memiliki jaringan blockchainnya sendiri. Untuk bisa beraktivitas di NFT marketplace ini, kamu perlu membeli dulu Theta Token di beberapa bursa kripto, seperti misalnya di Binance.
Nah, itu dia 10 NFT marketplace yang terbaik dan paling populer saat ini. Gimana? Semakin tertarik untuk mengoleksi NFT?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
10 Jenis Mata Uang Kripto dengan Kapitalisasi Terbesar Saat Ini
Sebenarnya, ada berapa jenis mata uang kripto yang tersebar di dunia maya saat ini? Ribuan.
Meski demikian, fungsinya bisa berbeda-beda, enggak hanya bisa dipakai sebagai alat pembayaran ataupun instrumen investasi. Faktanya, cryptocurrency memang tak sekadar “mata uang”, tetapi banyak yang berfungsi sebagai oracle, smart contract, sampai sekadar jadi meme (tapi malah laris manis).
Padahal ya sebenarnya prinsipnya umum saja:
- Tidak diatur oleh otoritas pusat, dalam hal ini bank
- Dibuat dan dipergunakan dalam blockchain secara peer to peer
- Dienkripsi sehingga menjamin keamanan privasinya, tetapi sekaligus transparan dan bisa dicek oleh publik
- Disimpan dalam dompet kripto, dengan 2 kunci: public dan private key.
Sampai dengan hari ini, lebih dari 10.000 jenis mata uang kripto diperdagangkan di bursa-bursa kripto seluruh dunia, meskipun secara kapitalisasi anjlok sampai di bawah USD 1 triliun.
Namun, nggak semua legit untuk dibeli. Apalagi di kondisi pasar kripto yang sekarang. Jika memang mau melakukan strategi buy the dip, maka pastikan kamu hanya membeli kripto yang sudah cukup usianya, berfundamental baik, dan berkapitalisasi besar. Itu pun juga harus selalu sadar akan risikonya yang terbilang ekstrem.
So, ini dia jenis mata uang kripto dengan kapitalisasi terbesar.
Jenis Mata Uang Kripto dengan Kapitalisasi Besar
1. Bitcoin
Bitcoin merupakan jenis mata uang kripto pioneer, yang sudah dikembangkan sejak 2009 oleh akun pseudonym bernama Satoshi Nakamoto. Pergerakan harga bitcoin bak roller coster sejak diciptakan, tetapi di tahun 2021 lalu, bitcoin pernah mencapai harga tertinggi sepanjang sejarahnya hingga USD 60 ribuan.
Meski pasar kripto sedang mengalami fase musim dingin, bitcoin tetap menjadi jawara kapitalisasi terbesar menurut situs Coinmarketcap. Saat artikel ini ditulis market cap bitcoin mencapai USD 444 miliar.
2. Ethereum
Ethereum merupakan jenis mata uang kripto kedua dengan kapitalisasi pasar terbesar menurut situs Coinmarketcap, dengan USD 211 miliar.
Ethereum dibangun dan dikembangkan oleh Vitalik Buterin, dengan maksud untuk mengcover kekurangan yang dimiliki oleh Bitcoin. Ethereum memiliki jaringan blockchain-nya sendiri, dengan koin asli Ether, yang dijalankan dengan sistem smart contract, sehingga memungkinkan bagi para pengembang untuk “menitipkan” token-token yang sedang mereka kerjakan.
Apalagi dengan popularitas NFT belakangan, Ethereum menjadi salah satu jenis mata uang kripto dengan masa depan cerah. Banyak orang sudah menunggu diluncurkannya Ethereum 2.0 yang (diharapkan) akan lebih baik daripada pendahulunya.
3. Tether (USDT)
Tether merupakan jenis mata uang kripto stablecoin, artinya terikat dengan aset riil, misalnya mata uang fiat (dollar, yen, euro, rupiah, dan sebagainya), emas, ataupun aset yang lain.
Stablecoin dikembangkan dengan harapan untuk menekan fluktuasi nilai mata uang kripto yang volatil. Dengan demikian, 1 Tether akan selalu sama dengan USD 1, karena Tether di-backup dengan dolar AS. Karena hal inilah, maka stablecoin seperti Tether biasanya digunakan sebagai alat pembayaran virtual.
Saat artikel ini ditulis, kapitalisasi pasar Tether mencapai USD 65 miliar.
4. USD Coin
Seperti halnya Tether, USD Coin merupakan stablecoin yang di-backup oleh dolar AS. Fungsinya juga sama dengan Tether, lebih fokus digunakan sebagai alat pembayaran. Kapitalisasi pasarnya saat artikel ini ditulis mencapai USD 54 miliar.
5. Binance Coin
Binance coin, atau BNB, adalah jenis mata uang kripto asli dari bursa kripto terbesar dunia, Binance.
Awalnya BNB dikembangkan untuk menjadi alat pembayaran perdagangan berdiskon yang berlangsung di dalam platformnya. Seiring waktu, BNB akhirnya juga digunakan sebagai alat pembayaran di luar platform untuk membeli barang ataupun jasa.
Kapitalisasi pasar BNB saat artikel ini ditulis mencapai USD 50 miliar.
6. XRP
Blockchain Ripple juga mengembangkan koinnya sendiri yang disebut dengan XRP, tahun 2012.
XRP dikembangkan sebagai alat pembayaran multicurrency, bahkan hingga lintas batas sebagai fasilitas transaksi dan pembayaran bank secara virtual. Keren memang, koin satu ini.
Kapitalisasi pasar XRP saat artikel ini ditulis adalah USD 18 miliar, menurut data Coinmarketcap.
7. Binance USD
Kalau BNB adalah jenis mata uang kripto yang awalnya dikembangkan untuk mendapatkan diskon saat bertransaksi di bursa kripto Binance, Binance USD merupakan jenis mata uang kripto stablecoin, dengan di-backup oleh dolar AS.
Binance USD berada di urutan ke-7 mata uang kripto berkapitalisasi pasar terbesar dengan USD 17.9 miliar.
8. Cardano
Dengan mengembangkan teknologi proof of stake (PoS), Cardano disebut sebagai blockchain generasi ketiga yang digadang-gadang akan mampu mematahkan dominasi Bitcoin dan Ethereum.
Mata uang kripto Cardano, ADA, menjadi cryptocurrency ke-7 dalam daftar kapitalisasi pasar terbesar dengan USD 17.4 miliar.
9. Solana
Solana sebenarnya terhitung “anak bawang” di pasar kripto, karena baru dikembangkan Maret 2020 silam. Namun, kemampuannya menyelesaikan transaksi secara supercepat, lebih cepat daripada Ethereum, membuatnya disebut sebagai Ethereum killer. Solana juga dibatasi supply-nya, yaitu maksimal 540 juta koin saja.
Saat artikel ini dibuat, kapitalisasi pasar Solana mencapai USD 14 miliar.
10. Polkadot
Polkadot juga merupakan jenis mata uang kripto “anak bawang”, karena baru diinisiasi di bulan Mei 2020. Lalu, masih muda, kok sudah tembus 10 besar kapitalisasi pasar tertinggi ya?
Thanks to jaringan Polkadot yang dirancang secara multichain, sehingga bisa menggabungkan jaringan blockchain satu dengan yang lainnya.
Saat artikel ini ditulis, kapitalisasi pasar Polkadot mencapai USD 9.5 miliar, dan mendepak DOGE dari kelompok 10 besar kapitalisasi pasar kripto tertinggi.
So, jika kamu memang tertarik untuk berinvestasi di cryptocurrency, ke-10 jenis mata uang kripto di atas bisa masuk ke dalam watchlist. Tentu saja dengan disclaimer besar ya: lakukan analisis secara menyeluruh dan mendalam, karena cryptocurrency merupakan instrumen yang berisiko ekstrem. Kalau memang belum mampu, kamu tidak harus mengikuti hype yang sekarang ada. Yang penting bukan instrumennya, kan? Melainkan, tujuannya.
9 Jenis NFT Art yang Perlu Kamu Kenali
NFT art masih tetap booming sekarang, meskipun mata uang kripto sedang anjlok nilainya.
Dari data penjualan yang dirilis oleh nonfungible.com, penjualan NFT, alias non fungible token, di kuartal pertama tahun 2022 menembus angka USD 8 miliar. Meski sebenarnya volume penjualan turun hampir 50% dibandingkan kuartal terakhir tahun 2021, tetapi pergerakan ini dinilai justru lebih stabil. Dengan demikian, bisa dianggap pasar kripto belum ditinggalkan oleh pembeli dan penjual.
NFT art memang punya banyak bentuk dan jenis. Sungguh memanjakan bagi mereka penggemar seni. Padahal sebenarnya aset digital ini tidak hanya berhenti dalam karya seni saja loh. Ada banyak. Tapi, kalau dipikir-pikir ya, semuanya bisa dibilang sebagai hasil seni sih.
Apa saja sih jenis karya NFT ini? Yuk, cari tahu, biar kamu makin kenal dan bisa memanfaatkannya jika memang perlu.
Jenis NFT Art yang Sering Dijumpai
1. Karya seni digital
Artwork digital, atau karya seni digital, merupakan salah satu bentuk NFT art yang paling populer yang dikembangkan di jaringan blockchain. Di marketplace NFT, jenis inilah yang paling tinggi volume penjualannya.
Bentuknya bisa lukisan digital, termasuk juga video pendek ataupun GIF. Salah satu seniman yang memegang rekor penjualan tertinggi untuk karya digital NFT-nya adalah Beeple, yang bernama asli Mike Winkelmann. Tak kurang dari 3 karya seni digitalnya menjadi yang termahal dibeli oleh kolektor, yaitu Everydays: the First 5000 Days, Crossroad, dan HUMAN ONE.
2. Musik
NFT art juga bisa berupa musik, dan juga bisa ditemukan di beberapa marketplace NFT yang terkenal.
Belakangan, para musisi memang lebih suka menjual karya musik mereka di platform NFT, karena harganya bisa lebih tinggi sehingga penghasilan mereka juga lebih besar, dibandingkan menjual secara konvensional seperti melalui label dan juga streaming. Ya, enggak heran sih. Kalau menjual melalui streaming dan label, mereka biasanya “hanya” mendapat royalti sekian persen saja. Dengan menjual karya via NFT, mereka bisa mendapatkan sebagian besar hak mereka.
3. Games
NFT art juga dijual dalam games. Biasanya berupa konten-konten collectibles, seperti skin, character, skill, senjata, dan lain sebagainya.
Istilah yang sering dipakai adalah Downloadable Content, alias DLC. Biasanya, meski sudah dibeli oleh pemain, tetapi publik tetap bisa membeli NFT ini di marketplace, sehingga memungkinkan pengembang untuk membuat lebih banyak lagi item untuk bisa dikoleksi oleh penggemar games-nya.
4. Digital card
NFT art jenis ini merupakan bentuk digital dari collectible card atau trading card yang sudah punya banyak penggemar. Alih-alih bentuk fisik kartu, digital card dijual juga dalam bentuk NFT.
Salah satu contoh yang banyak sekali penggemarnya adalah kartu-kartu digital NBA, atau baseball card. Harganya bisa sampai jutaan dolar AS. Para kolektor, selain bisa memperjualbelikannya melalui marketplace NFT, biasanya juga saling tukar di luar forum. Jika beruntung, kamu bisa mendapatkan edisi yang langka, yang berharga sangat mahal.
5. Video
NFT art yang juga laris manis diburu pengoleksi adalah video-video pendek, terutama yang memiliki momentum yang penting bagi si pembeli. Misalnya momen-momen epic atau fenomenal di perhelatan olahraga, konser, atau sejenisnya. Pembeli aset crypto ini adalah para penggemar olahraga, artis, atau public figure tertentu.
Misalnya, video slam dunk salah satu atlet bola basket yang fenomenal. Atau touchdown dalam pertandingan football. Atau aksi penyanyi di atas panggung di menit-menit tertentu yang menurut si pengoleksi luar biasa.
Harga video-video ini juga fantastik loh. Bisa tembus ratusan ribu dolar AS untuk beberapa detik video.
6. Memes
Memes juga banyak penggemarnya. Apalagi beberapa yang sudah sangat klasik dan fenomenal. Misalnya seperti meme Disaster Girl, Bad Luck Brian, atau Nyan Cat yang dibeli oleh pengoleksi NFT art dengan harga puluhan hingga ratusan ribu dolar AS.
Bahkan, memes termahal saat ini adalah meme doge—yang kemudian diadopsi menjadi logo Dogecoin—yang laku seharga 4 juta dolar AS.
7. Nama domain
Yes, nama domain juga termasuk item yang sering diperjualbelikan di marketplace NFT art. Ya, kalau dipikir-pikir ini bukan bentuk karya seni sih. Namun, menemukan nama domain yang “representatif”, “bisa menjual”, “menarik”, itu enggak gampang loh! So, perlu sense khusus untuk bisa menemukan nama domain yang seperti ini.
Saat dijual secara NFT, pembeli bisa langsung mengklaim hak milik eksklusif terhadap nama domain yang dibelinya.
8. Fashion
Produk fashion di sini tentu saja tidak ada fisiknya, tetapi dalam bentuk virtual. Kamu bisa menggunakannya untuk avatar virtual kamu saat sedang menjelajahi metaverse.
Lucu kan? Jangan salah, brand sekelas Gucci pun sudah menjual produk fashion virtualnya secara eksklusif yang bisa dipakai untuk avatar. Itemnya bisa dibeli di Roblox.
9. Bentuk lain
Di luar 8 bentuk NFT art di atas, juga ada jenis lain yang juga laris manis dan berharga mahal lo. Misalnya saja tweet milik Jack Dorsey yang dibeli seharga USD 2.9 juta.
So, kita bisa menyimpulkan, bahwa sebenarnya karya apa pun bisa dijual sebagai NFT art, dan bisa memberikan peluang keuntungan yang menarik. Gimana, kamu juga tertarik untuk menjual NFT art?
Jual beli NFT art memang menarik, apalagi jika kita mengingat kesuksesan Ghozali. Namun, ada banyak hal yang harus disiapkan, termasuk dari sisi keuangan pribadi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Beli Token Tak Semuanya Legit, 3 Hal Ini Harus Jadi Prioritas!
Kamu pengin beli token? “Benda” bernama token ini belakangan memang lagi ngehype. Mulai dari token nft, token game, sampai token-token yang diendorse. Ngehype-nya karena masing-masing menawarkan keuntungan, keasyikan, dan perkembangan to the moon. Tapi, sayangnya, enggak setiap token legit untuk dibeli.
Penasaran juga kan, sama yang namanya token ini? Juga, tentang gimana cara beli token yang legit? Yuk, kita bahas di artikel kali ini!
Apa Itu Token?
Token adalah suatu jenis aset digital yang dikembangkan dengan “meminjam” jaringan blockchain milik pihak lain. Token bisa dibilang merupakan hasil dari suatu project yang kemudian bisa dimanfaatkan sebagai alat pembayaran digital untuk berbagai layanan yang disediakan. Umumnya, token dikembangkan dan beroperasi dengan memanfaatkan konsep smart contract.
Apa bedanya dengan koin? Koin merupakan jenis aset digital juga, tetapi dikembangkan dalam jaringan blockchain milik sendiri. Misalnya seperti bitcoin, yang dihasilkan dalam jaringan Bitcoin itu sendiri. Koin ethereum dibangun dalam jaringan blockchain milik Ethereum sendiri. Di sisi lain, jaringan blockchain Ethereum yang menggunakan konsep smart contract juga sering dipakai oleh para developer untuk membuat token lain, misalnya seperti Tether.
Nah, itu dia arti token, dan bedanya dengan koin.
Beli Token, Menguntungkan (?)
Terutama sejak Ghozali Everyday menggegerkan Indonesia dengan hasilnya meraup miliaran rupiah dari penjualan NFT, semakin banyak orang melirik aset digital untuk ikut mencoba peruntungan. Begitu juga dengan para artis, atlet, hingga public figure.
Sayangnya, tak semua legit.
Beberapa aset digital memang layak dikoleksi. Misalnya seperti hasil karya seni, hingga merchandise atau video-video pendek bersejarah atau memiliki makna historis bagi pengoleksinya. Misalnya seperti video-video pendek pertandingan NBA yang sangat laku diburu. Juga berbagai item game, seperti kucing digital atau kucing NFT yang bisa dikembangbiakkan di platform Cryptokitties yang bisa laku hingga ratusan ribu dolar.
Tapi, tak kalah banyak yang scam belaka. Masih ingat soal token Squid Game yang harganya melesat dalam waktu beberapa jam, beberapa waktu yang lalu kan? Ternyata, token yang katanya dibuat berdasarkan serial Netflix yang juga viral itu hanya skema rug pull belaka. Ketika harga sudah to the moon, developernya membawa lari uang investor. Banyak yang mengalami kerugian karenanya.
Hal yang sama sedang terjadi juga di tanah air. Sejumlah pihak mengklaim sedang mengembangkan berbagai project digital, dan mengeluarkan token yang ditawarkan pada publik. Namun, sayangnya, lagi-lagi tak semua legit. Beberapa di antaranya tak menyertakan whitepaper saat merilis token. Padahal productive value juga belum tampak, lantaran token juga sama sekali masih sangat baru.
Jadi, kalaupun mau melakukan riset terhadap fundamental aset, lalu harus riset dari mana dong? Sebuah pertanyaan logis yang seharusnya muncul di benak para (calon) investor saat hendak beli token.
Tip Beli Token Kripto
Karena tak semua legit, maka ada baiknya kita punya beberapa pertimbangan sebelum beli token.
Beli token yang sedang hype bukannya dilarang. Boleh kok. Bahkan kalau mau, beli token atau koin yang enggak ada whitepapernya juga nggak masalah, tetapi harus sadar sepenuhnya akan risiko dan punya strategi yang tepat. Shiba Inu adalah salah satu bukti meme koin yang sukses. Kalau kita lihat pergerakannya, harga Shiba Inu sungguh luar biasa. Bisa bikin senam jantung bagi yang tak terbiasa. Tetapi, nyatanya, sebagian orang berhasil mendapatkan keuntungan yang lumayan dari transaksi Shiba Inu. Ini bisa terjadi karena para penggemar aset digital ini sadar betul karakteristik Shiba Inu, dan bisa memanfaatkannya dengan baik. Dengan menggunakan strategi yang tepat, mereka pun bisa mengoptimalkan keuntungan yang didapatkan.
Tetapi, tak semua orang bisa melakukannya. Kalau masih awam, ada baiknya kita punya banyak pertimbangan, agar tak sembarang beli token yang kemudian berakibat kerugian yang sebenarnya bisa dikelola.
Apa yang harus dipertimbangkan?
1. Tujuan beli token
Apa yang membuatmu merasa perlu untuk beli token? Apakah karena begitu hype, dan kamu enggak ingin ketinggalan? Ataukah, kamu melihat peluang yang lain, yang memang berpotensi baik ke depannya?
Apakah dengan beli token, ada kebutuhanmu yang bisa dipenuhi? Bagaimana dengan kemampuan finansialmu, jika seandainya investasimu di instrumen ini gagal? Dengan cara apa, kamu memitigasi risiko investasi kripto yang sangat tinggi ini?
Alasan dan tujuan kamu beli token menjadi pertimbangan utama. Jika memang kamu beli token karena nggak ingin ketinggalan hype dan supaya terlihat edgy, juga nggak ada yang melarang. Tetapi, pastikan jangan sampai mengganggu kebutuhan lain yang lebih penting ya. Ingat, bahwa kamu punya tujuan utama yang harus dicapai.
Sesuaikan juga dengan kemampuan, jangan halu.
2. Kenali tokennya
Investasikan waktu untuk belajar dulu; mempelajari cara kerja cryptocurrency secara umum, dan kemudian mengenali karakteristik token yang kamu incar.
Instrumen ini memang masih sangat baru, sehingga perkembangannya akan sangat cepat. Pergerakannya bisa dalam hitungan jam, bukan hari atau bulan. Karena itu, penting sekali untuk diamati terlebih dulu sebelum akhirnya kamu benar-benar beli token.
Jika sudah tertarik dengan salah satu token, maka luangkan waktu untuk menelusuri beberapa hal berikut:
- Apa sih yang hendak dicoba untuk diubah atau diperbaiki dengan adanya token ini?
- Isu apa yang melatarbelakangi dibuatnya token tersebut?
- Seperti apakah roadmap yang sudah disiapkan oleh pengembangnya ke depan nanti?
- Apa yang membuat token ini berbeda dengan yang lain, sehingga perlu untuk kita beli?
- Siapa saja yang berada di balik project-nya? Apakah mereka berkompeten? Apakah mereka benar-benar sudah punya pengalaman?
- Jika token sudah ngehype, coba cermati massanya; apakah mereka memang beli token karena percaya akan potensinya, ataukah karena mereka sudah beli dan nyangkut? Atau, mereka dibayar untuk endorse? Dan sebagainya.
Itu hanya sekadar pertanyaan pemandu. Kamu bisa mengembangkan berbagai pertanyaan lagi, ya. Semakin lengkap informasi yang kamu dapatkan, semakin baik.
3. Gunakan uang yang sudah dialokasikan khusus
Sekali lagi, tak ada yang melarang siapa saja untuk mencoba berinvestasi pada instrumen yang baru. Mau beli token yang lagi hype? Boleh kok! Bahkan, ini sangat perlu juga, siapa tahu bisa berkembang dengan baik. Betul?
Namun, sebagai langkah mengelola risiko, ada baiknya kamu menggunakan dana yang memang sudah teralokasikan khusus untuk beli token atau investasi “coba-coba” ini. Hindari menggunakan dana yang sudah ada peruntukannya; untuk membeli kebutuhan dapur, uang SPP anak, uang iuran asuransi, uang untuk kurban atau hari raya, dan sebagainya.
Hal ini sangat penting sebagai manajemen risiko, agar jika ternyata perkembangannya tidak memuaskan, kebutuhan penting lainnya juga tak terganggu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ramai-Ramai NFT Art: Bisa Jadi Opsi Passive Income Loh!
Ngikutin tren akhir-akhir ini soal NFT art? Pastinya ya?
NFT, atau Non-Fungible Token, memang lagi naik daun banget sekarang ini. Artis berbondong-bondong membuat NFT untuk karya-karya mereka. Tak kurang dari Paris Hilton, Lindsay Lohan, Snoop Dog, Ellen Degeneres, Shawn Mendes, Eminem, dan deretan selebritis papan atas dunia lain sudah ikut meramaikan NFT craze belakangan ini.
Jangan-jangan, kamu juga salah satu penikmat NFT ini ya? Mungkin kamu penggemar mereka, atau penggemar karya seni yang lain juga?
Yes, NFT menjadi populer karena banyak alasan. Selain dapat melindungi hasil karya para seniman dan kreator dari pembajakan, NFT juga menjembatani antara penggemar dan idolanya dengan lebih dekat lagi. Karena dengan NFT, para penggemar bisa menikmati karya idolanya secara lebih eksklusif, dan bahkan bisa langsung berhubungan dengan si idolanya tersebut.
Apa Itu NFT Art?
Adalah Beeple, yang bernama asli Mike Winkelmann, yang mengawali seluruh demam NFT arti ini. Melalui pelelangan Christie’s, ia berhasil menjual salah satu karyanya yang bertajuk Everyday’s – The First 5000 Days’ yang berupa kolase dari 5.000 gambar orang yang disusun satu per satu setiap harinya. Nggak kaleng-kaleng, karya tersebut berhasil terjual seharga USD69 juta lebih!
NFT merupakan bentuk aset digital—ini jenis yang berbeda dari mata uang digital seperti bitcoin dkk ya—yang mirip seperti sertifikat digital, yang menunjukkan kepemilikan seseorang terhadap suatu karya. Kepemilikan ini tercatat dalam buku besar blockchain secara permanen. Bisa diperjualbelikan, tetapi tidak dapat dipertukarkan, bentuk NFT bisa beragam banget. Bisa jadi memes, merchandise, memoar, lukisan, tulisan, bahkan sebuah tweet pun bisa dibeli sebagai NFT.
Cara Membuat NFT Art
NFT dibuat, ditransaksikan, dan diakses melalui teknologi blockchain seperti halnya aset digital yang lain. Jika kamu memiliki suatu NFT, maka kamu akan memiliki kode unikmu sendiri. Jadi ya, semacam barang langka yang ada sertifikat keasliannya gitu.
Apakah yang boleh punya NFT art itu hanya para selebritis yang sudah terkenal saja? Enggak juga. Bahkan ada anak usia 12 tahun yang berhasil meraup keuntungan tak kurang dari Rp5 miliar dari hasil menjual karyanya melalui NFT, karena sudah dibeli oleh lebih dari 1.500 orang.
So, kamu juga bisa menjual NFT art, asalkan tahu caranya.
Buat karya senimu sendiri
Token NFT yang tak bisa dipertukarkan ini bisa mewakili bentuk aset digital seperti apa pun. Kamu bisa membuat NFT art dari video, artikel, musik, dan sebagainya. Prinsipnya memang mengubah suatu karya digital menjadi potongan digital yang unik, dan bisa diproduksi tanpa batas.
Siapkan jaringan blockchain
Sebenarnya kamu bisa membuat NFT di jaringan blockchain yang berbeda. Tapi kalau mau lebih simpel, kamu bisa pakai jaringan blockchain milik Ethereum, karena mendukung penuh pengembangan NFT.
Siapkan dompet Ethereum dan juga simpanlah Ether, karena pembuatan NFT butuh biaya dan hanya bisa dibayar menggunakan mata uang digital, yang besarnya bisa fluktuatif tergantung harga operasional hariannya.
Selain di Ethereum, kamu juga bisa membuat NFT art di OpenSea, yang prosesnya gratis karena tokennya dibuat pada jaringan yang sama. So, silakan cari informasi sebanyak-banyaknya dulu ya, sebelum akhirnya memutuskan mau membuat NFT di mana.
Pilih NFT art marketplace
Untuk menjual karyamu, maka kamu butuh lapak digital. Kamu bisa mendapatkannya di marketplace NFT art yang sekarang sudah banyak banget jumlahnya. Ada OpenSea, Rarible, Mintable, dan sederet lagi yang lain.
Intinya crypto wallet kamu harus terhubung dengan marketplace yang dipilih. Ya, mirip dengan marketplace yang biasanya, yang kemudian kamu hubungkan dengan dompet digital.
Membuat NFT art
Nah, setelah dompet terhubung, dan juga punya modal crypto sesuai yang diminta oleh jaringannya, maka kamu bisa langsung lanjut membuat NFT art kamu.
Biasanya sih, interface-nya juga sudah cukup user friendly, sehingga akan memudahkan para pemula untuk ikut membuat NFT. Tinggal ikuti saja petunjuknya, karena di setiap jaringan akan sedikit berbeda pula prosedur pembuatannya.
Selanjutnya, kamu boleh promosikan token NFT art yang sudah kamu punya, supaya pada dibeli. Ya, kurang lebih samalah seperti promosi barang di dunia nyata.
Nah, kalau memang karya seni yang kamu buat bisa menarik banyak orang, ini bisa jadi salah satu instrumen passive income yang cukup menguntungkan loh, karena banyak yang memprediksi, ke depannya, perkembangan teknologi blockchain ini akan mengglobal, dan akan menjadi bagian dari hidup kita yang semakin modern. Dengan pengembangan yang masih akan berproses lagi, tentunya hal ini juga bukan hal yang terlalu ngadi-ngadi kan?
Nah, sudah dapat penghasilan tambahan, nantinya jangan sampai lupa untuk mengelolanya dengan baik ya, agar bisa termanfaatkan untuk berbagai tujuan keuanganmu juga.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
3 Hal tentang Investasi Crypto yang Mesti Kamu Tahu Sebelum Pengin Cepat Kaya dengannya
Investasi crypto lagi ngehype nih. Apa kabar dengan kamu? Apakah kamu juga salah satu yang mengikuti perkembangannya, ataukah malahan kamu sudah mulai nyebur juga di kolam investasi digital ini?
Melonjaknya nilai mata uang digital bitcoin tak pelak memang jadi perhatian sejak awal tahun 2021. Apalagi kehebohan ini juga diramaikan oleh beberapa orang terkenal dunia, sebut saja seperti Elon Musk, Mark Cuban, Richard Branson, hingga Kanye West, yang mengaku sudah pada punya investasi crypto juga.
Meskipun, yah, masih sering dengar pro dan kontra sana-sini, tapi cuan yang (katanya) bisa didapatkan bikin mupeng juga akhirnya. Sebut saja bitcoin, yang sempat menembus USD 52.000 di bulan Februari lalu.
Well, keramaian mirip dengan yang ini kurang lebih juga terjadi beberapa bulan sebelumnya, ketika para influencer Instagram meng-“endorse” emiten-emiten saham tertentu hingga mengakibatkan terkereknya harga saham hingga menjadi kurang wajar. Buntutnya, banyak orang asal mencoba membeli saham yang sama dengan yang di-endorse oleh para influencer, tetapi sayangnya tidak diiringi dengan ilmu dan pemahaman yang cukup.
Fenomena Pengin Cepat Kaya
Keinginan untuk kaya memang bisa saja dimiliki oleh setiap orang. Karena, ya, siapa sih yang enggak pengin kaya? Sayangnya, tak semua orang bisa mewujudkan keinginan ini. Terutama sih, karena kurang paham cara kerjanya.
Keinginan ini juga yang menjadi alasan sebagian besar anak muda yang akhirnya nyobain juga untuk investasi crypto. Ya, sebenarnya ini adalah hak masing-masing ya. Cuma, takutnya sih, sejarah saham pompom influencer yang terjadi tempo hari terulang lagi. Kalau itu yang terjadi, siapa yang rugi?
Kalau mau cepat kaya, nggak gitu mainnya.
Karena investasi crypto merupakan hal baru di Indonesia, so, ada beberapa hal penting banget yang mesti kamu ketahui tentang hal ini. Apa saja? Mari kita lihat.
3 Hal tentang Investasi Crypto yang Kamu Mesti Tahu Biar Nggak Asal Pengin Kaya
1. Isu keamanan
Jaringan blockchain yang digunakan oleh Bitcoin dan teman-temannya ini merupakan jaringan yang dibangun untuk menjawab keresahan para pelaku transaksi digital atas adanya birokrasi otoritas terpusat. Jaringan ini merupakan jaringan terdesentralisasi yang transparan. Artinya, kamu tak perlu “perantara” untuk bertransaksi, bisa berhubungan peer to peer, memiliki sistem layaknya buku terbuka, yang semua orang bisa melihat transaksi yang terjadi.
Dengan demikian, ada isu keamanan di dua sisi yang harus kamu pikirkan jika ingin investasi crypto. Satu sisi, jika terjadi kecurangan, maka akan banyak pihak yang bisa melihat. Sisi lain, karena “struktur”-nya terbuka, ketika seseorang bisa menemukan bugs atau celah, maka orang tersebut bisa banget mengambil semua aset digital yang ada, tanpa peduli menimbulkan kerugian pada orang lain.
Karenanya, adalah penting bagi kamu untuk paham bagaimana mengamankan dompet digitalmu dengan baik, pun bagaimana bertransaksi dengan aman.
2. Volatilitas supertinggi
Cryptocurrency yang jenisnya mencapai ratusan ini memang usianya masih muda. Bitcoin adalah sistem keuangan digital yang paling tua, itu pun baru diinisiasi di tahun 2009, oleh seseorang yang disebut Satoshi Nakamoto.
Sudah pasti, sesuatu yang baru belum punya sistem dan struktur yang stabil. Ditambah lagi dengan sistem desentralisasinya yang membuatnya tak bisa dikendalikan oleh siapa pun.
Harga Bitcoin, Ethereum, Shiba Inu, Dogecoin, dan teman-temannya ini naik turun, sangat sensitif terhadap apa pun yang bisa terjadi.
Bisa dibilang, investasi cryptocurrency untuk saat ini masih tergolong investasi risiko sangat tinggi. Sangat kurang disarankan buat kamu untuk melakukannya tanpa pemahaman yang baik.
3. Bersifat permanen
Transaksi dengan bitcoin dan jenis cryptocurrency yang lain bersifat permanen. Artinya, tidak dapat dibatalkan.
Ada kasus beberapa tahun yang lalu, ketika terjadi pencurian bitcoin dari sebuah platform trading crypto. Para pengelola platform tahu dan melihat sendiri bagaimana bitcoin dan mata uang lain yang mereka perdagangkan disedot perlahan oleh peretas, tapi—literally—tak ada apa pun yang bisa mereka lakukan. Bitcoin tidak mengenal pembatalan transaksi, meski bisa dikembalikan oleh orang yang menerimanya.
Berbeda dengan mata uang yang dikendalikan secara terpusat. Pembatalan transaksi bisa saja dilakukan, meskipun ada prosedur panjang yang harus dilakukan.
Nah, melihat beberapa hal penting yang paling prinsip dari sistem cryptocurrency di atas, sekarang kamu bisa melihat sendiri ya, apakah kamu siap menghadapinya? Masih tetap berharap pengin cepat kaya dengan bitcoin?
Belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi saja dululah yuk! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.