Literasi Keuangan: Pengertian, Manfaat, dan 3 Cara Meningkatkannya
Dalam kehidupan, kita akan banyak terlibat dengan berbagai produk keuangan untuk dimanfaatkan demi memenuhi kebutuhan hidup. Karenanya, literasi keuangan adalah hal penting yang mesti kita miliki, agar kemudian kita bisa mengelola kebutuhan kita tersebut dengan baik.
Pasalnya, keuangan bukan semata-mata soal dapat uang dan kemudian beli barang. Enggak sesimpel itu kan? Ada banyak hal yang harus dikelola dalam hal keuangan, baik untuk kebutuhan hari ini bahkan hingga jauh ke depan.
Data survei Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan, bahwa sebesar 21.84% masyarakat kita sudah termasuk dalam level well literate dalam hal literasi keuangan. Angka yang bagus? Ternyata belum. Pasalnya, sebesar 75.69% masih dalam level sufficient literate, yang artinya belum terlalu baik literasinya, meski sudah mulai berkenalan dengan berbagai produk finansial. Sementara itu 2.06% tergolong less literate, dan 0.14% masyarakat kita termasuk not literate.
Di sisi industri jasa keuangan, baru 7 dari 100 orang Indonesia baru memanfaatkan jasa layanan pembiayaan. Hanya 1 dari 100 penduduk menjadi peserta dana pensiun, dan hanya 0.15 orang berinvestasi di pasar modal.
Nah, kesimpulannya gimana? Masih jadi PR!
Tapi, apa sih maksudnya level-level itu? Dan, bagaimana cara kita meningkatkannya? Yuk, kita bahas satu per satu.
Pengertian Literasi Keuangan
Beberapa pakar keuangan memberikan definisi yang berbeda tetapi satu benang merah terkait pengertian literasi keuangan ini. Misalnya, ada yang berpendapat, bahwa literasi keuangan adalah pengetahuan dan keterampilan untuk membuat keputusan yang bijak dan efektif untuk berbagai tujuan dengan memanfaatkan sumber daya keuangan yang ada.
Pakar yang lain menyebutkan, bahwa literasi keuangan adalah kemampuan kita untuk memahami berbagai informasi terkait finansial dan ekonomi yang didapatkan, dan kemudian bisa dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan rencana keuangan.
Nah, kalau menurutmu sendiri bagaimana?
Well, kalau mau disimpulkan dari berbagai sumber sih, literasi keuangan, atau financial literacy, adalah pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan berbagai produk lembaga keuangan untuk membantu pengelolaan keuangan pribadi, sehingga nantinya kita dapat mencapai apa yang kita cita-citakan.
Meski demikian, tidak pernah ada indikator yang baku dan pasti mengenai tingkat literasi keuangan ini, karena layanan produk keuangan sendiri juga memiliki indikator masing-masing untuk menilai para nasabah. Ditambah lagi dengan kondisi “personal finance is very personal”, sehingga bisa jadi memang sangat relatif.
Mengapa Kita Butuh Literasi Keuangan yang Baik?
Semakin banyak dari kita yang paham cara kerja, dan kemudian terampil dalam pemanfaatannya, maka transaksi keuangan akan dapat meningkat juga. Efeknya, roda ekonomi negara akan berjalan dengan lancar.
Itu jika dilihat dari kacamata yang luas. Lalu, bagaimana dengan cakupan kecilnya; secara pribadi? Ya, pastinya, dengan literasi keuangan yang baik, kita dapat memanfaatkan berbagai layanan dan produk keuangan dengan baik untuk membantu kita mencapai tujuan keuangan. Kita dapat memanfaatkan sumber daya keuangan dengan baik, sehingga hidup pun akan lebih produktif. Siapa yang akan diuntungkan? Ya, kita sendiri kan? Pasalnya, dengan begitu, kualitas hidup lebih baik, kita pun dapat hidup dengan lebih sejahtera.
Beberapa Tingkat dalam Literasi Keuangan
Seperti yang sudah disebutkan di awal artikel, ada beberapa tingkat literasi keuangan yang kita kenal.
1. Not Literate
Tingkatan ini menunjukkan bahwa seseorang tidak punya pengetahuan, pemahaman, ataupun kepercayaan, terhadap produk keuangan mana pun.
2. Less Literate
Tingkatan ini menunjukkan seseorang yang hanya memiliki pengetahuan terhadap berbagai layanan dan produk keuangan, tetapi tidak menggunakannya.
3. Sufficient Literate
Tingkatan ini menunjukkan seseorang yang sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup baik terkait produk keuangan, dan sudah mulai memanfaatkan meski belum terlalu banyak.
4. Well Literate
Tingkatan ini menunjukkan kepercayaan dan pemahaman penuh dari seseorang akan berbagai produk keuangan dengan sangat baik. Ia sudah memanfaatkan banyak di antaranya dalam hidup sehari-hari, dan mampu memahami berbagai fitur, risiko, keuntungan, hak, dan kewajibannya dalam hal keuangan.
Lalu, apa saja sih yang ada dalam literasi keuangan itu? Saat kita dikatakan sudah well literated, aspek apa saja yang ada di dalamnya yang sudah kita pahami dan ketahui dengan baik?
Aspek-Aspek Literasi Keuangan
1. Dasar pengelolaan keuangan pribadi
Tentang bagaimana kita mengatur keseimbangan arus kas antara pendapatan dan pengeluaran, membuat penganggaran, dan sebagainya.
2. Tabungan dan pinjaman
Tentang seberapa besar saving ratio kita, juga tentang rasio utang kita. Misalnya, pemanfaatan kartu kredit, seberapa baik kita tahu produk-produk tabungan yang bisa dimanfaatkan, dan sebagainya.
3. Asuransi
Tentang bagaimana kita melakukan upaya perlindungan terhadap aset yang sudah kita miliki. Apakah kita sudah ter-cover dalam asuransi kesehatan dan asuransi jiwa? Apakah kita juga membutuhkan asuransi jenis lainnya, dan bagaimana kita mengatur keuangan agar dapat konsisten membayar premi.
4. Investasi
Tentang bagaimana kita dapat memanfaatkan berbagai produk investasi yang ada, agar kita dapat mencapai tujuan keuangan, termasuk memahami cara kerja, risiko, dan keuntungannya.
3 Cara Meningkatkan Literasi Keuangan
Faktanya, tingkat literasi keuangan orang Indonesia memang masih jadi PR besar. Masih banyak yang harus struggle di setiap harinya untuk bisa mengelola keuangan dengan baik. Hal yang banyak terjadi adalah orang punya penghasilan yang baik, dan sudah bisa membuat anggaran yang sesuai pula. Tetapi, ketika harus berinvestasi, rasa percaya dirinya hilang. Atau, ketika mau utang, kebingungan sendiri.
Nah, itulah tanda-tanda pertama bahwa kamu perlu meningkatkan literasi keuangan kamu. Caranya bagaimana?
1. Lihat kembali hubunganmu dengan uang
Wih, kayak sama mantan ya? Eits, jangan salah, relationship kita dengan uang kurang lebih ya beda-beda tipislah dengan relationship kita dengan pasangan. Akan banyak melibatkan emosi, impulsivitas, dan persepsi saat kita lagi mikirin duit.
Coba lihat ke beberapa waktu ke belakang, misalnya kita bisa melihat dari orang tua kita. Apakah kita melihat bagaimana orang tua kita kesulitan dalam mencari uang? Apakah kita terbiasa melihat orang tua kita “menggampangkan” uang? Dan sebagainya.
Hal-hal seperti itu akan dapat memengaruhi hubungan kita dengan uang. Jika kita terbiasa untuk melihat uang sebagai hal yang menyusahkan, maka mindset itu akan memengaruhi bagaimana kita memperlakukan uang juga pada akhirnya.
So, mari kita refleksikan dulu mengenai hal ini, sebelum menginjak ke langkah kedua.
2. Ketahui dengan pasti, jumlah uang yang harus kamu kelola
Sering kita dapati, bahwa kita tak tahu dengan pasti seberapa banyak kita bisa menghasilkan uang, dan seberapa banyak juga yang kita keluarkan. Kalau begitu, bagaimana kita bisa mengelolanya dengan baik?
So, buat catatan, berapa uang yang dapat kamu hasilkan dalam satu periode waktu, bulanan misalnya. Dan kemudian buat catatan juga, berapa banyak kamu mengeluarkan uang untuk berbagai keperluan dalam periode yang sama.
Dengan mengetahui angkanya dengan pasti, kita pun dapat membuat rencana keuangan yang lebih detail dan solid. Dengan rencana keuangan yang detail, kita pun tahu produk dan instrumen apa yang kita butuhkan agar kita dapat mencapai tujuan keuangan dengan sumber daya keuangan yang ada itu.
3. Rumuskan tujuan secara realistis
Mimpi itu mahal. Karena itu, harus direncanakan. Karena pada dasarnya, manusia itu memang banyak maunya, tetapi sayang, sumber dayanya terbatas. Jadi, prioritas harus ditentukan, dan diwujudkan dalam bentuk rencana yang komprehensif.
Saat rencana keuangan sudah cukup detail, kamu akan dapat melihat dan mengidentifikasi, hal-hal apa yang perlu dilakukan dan instrumen apa yang kamu butuhkan untuk dapat mencapai tujuan keuangan itu.
Nah, itu dia ulasan lengkap mengenai apa itu literasi keuangan, juga mengapa kita perlu untuk meningkatkannya, serta bagaimana cara untuk meningkatkan literasi keuangan pribadi. Bagaimana? Sudah cukup memberikan gambaran, tentang apa yang harus kamu lakukan kan?
Selamat berjuang ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!