Apa Itu Saham LQ45? Yuk, Kenalan!
Kalau kamu sudah berinvestasi saham, barangkali kamu sudah sering mendengar tentang indeks saham LQ45. Indeks saham ini adalah daftar saham yang biasanya paling banyak direkomendasikan untuk dibeli oleh investor pemula.
Mengapa begitu ya? Nah, sekalian saja kita berkenalan yuk! Bisa menambah pengetahuan, plus siapa tahu bisa jadi bahan pertimbangan juga nanti kalau ingin menambah koleksi portofolio.
Apa Itu Indeks Saham LQ45?
Indeks saham adalah daftar saham yang dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu, yang bisa menjadi alat pengukur nilai pada pasar saham. Ada beberapa jenis indeks saham terdapat di Bursa Efek Indonesia, seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), IDX30, JII, IDX80, Sri Kehati, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya ada indeks saham LQ45.
Masing-masing dikelompokkan dalam kategori tertentu, LQ45 merupakan indeks saham dari kumpulan 45 emiten yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, dan fundamental perusahaan yang baik. Indeks saham LQ45 ini diperbarui setiap 6 bulan, dengan ada yang keluar dan masuk ke dalam daftar sesuai ketentuan dan riset tim BEI.
Bagaimana sebuah emiten bisa masuk ke dalam indeks saham LQ45? Berikut kriterianya:
- Termasuk 60 perusahaan kapitalisasi tertinggi 12 bulan terakhir
- Menjadi salah satu dari 60 perusahaan dengan nilai transaksi tertinggi 12 bulan terakhir
- Tercatat di Bursa Efek Indonesia minimal 3 bulan
- Memiliki kondisi keuangan, prospek, dan nilai transaksi yang sangat baik.
Indeks saham LQ45 menjadi pelengkap dari Indeks Harga Saham Gabungan, atau IHSG, terutama untuk membantu investor, baik yang mandiri maupun melalui manajer investasi, untuk screening saham dan memantau pergerakan harga saham yang aktif diperjualbelikan. Dengan demikian, pengambilan keputusan tentang saham mana yang berpotensi memberikan keuntungan dan bisa melayani kebutuhan investor menjadi lebih mudah.
Samakah Saham LQ45 dengan Saham Blue Chip?
Nah, kalau kamu sudah berinvestasi saham, barangkali kamu juga sudah sering mendengar istilah ‘saham blue chip’, ya kan? Apakah LQ45 sama dengan saham blue chip?
Mungkin banyak yang bilang, sama. Karena sama-sama merupakan saham dengan fundamental bagus. Padahal keduanya berbeda. Saham blue chip tidak pernah secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Istilah ‘blue chip’ adalah jargon yang biasa ada di lingkup investor. Sedangkan indeks saham LQ45 adalah indeks harga saham resmi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia.
Saham LQ45 belum tentu masuk sebagai saham blue chip, sementara kebanyakan saham blue chip ada dalam indeks saham LQ45. Saham blue chip seluruhnya merupakan market leader, sementara tidak selalu dengan saham yang ada dalam indeks LQ45.
Indeks saham LQ45 difokuskan pada saham-saham dengan likuiditas tinggi, artinya transaksinya cepat dan tinggi di bursa saham. Sementara, saham blue chip lebih difokuskan pada fundamental perusahaan. Dengan kedua kriteria tersebut, bisa dilogika, bahwa saham LQ45 bisa berganti daftarnya dengan cepat, yaitu 6 bulan sekali. Sementara untuk saham blue chip biasanya lebih stabil. Untuk bisa masuk ke deretan saham blue chip, emiten juga harus membutkikan untuk mampu mempertahankan keuntungan stabil dalam jangka waktu yang lama.
Daftar Saham di Indeks LQ45 Terbaru
Nah, seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa indeks saham LQ45 diperbarui setiap 6 bulan sekali. Pas banget, ketika artikel ini ditulis, Bursa Efek Indonesia baru saja mengupdate indeks saham LQ45 yang paling baru, yang berlaku sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023.
Dalam indeks saham terbarunya, ada 3 saham yang harus keluar dari daftar, yaitu saham GGRM milik Gudang Garam Tbk., PTPP milik PP (Persero) Tbk., dan TKIM milik Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
Ada yang keluar, berarti ada yang masuk dong ya? Betul sekali, emiten baru yang masuk dalam indeks saham LQ45 adalah ARTO milik Bank Jago, INDY milik Indika Energy Tbk., dan BRIS milik Bank Syariah Indonesia Tbk.
Berikut 45 saham yang terdaftar di Indeks LQ45 terbaru mulai dari Agustus 2022 – Januari 2023 secara lengkap:
ADRO Adaro Energy Indonesia Tbk.
AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
ANTM Aneka Tambang Tbk.
ARTO Bank Jago Tbk.
ASII Astra International Tbk.
BBCA Bank Central Asia Tbk.
BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
BFIN BFI Finance Indonesia Tbk.
BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
BRIS Bank Syariah Indonesia Tbk.
BRPT Barito Pacific Tbk.
BUKA Bukalapak.com Tbk.
CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk.
ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
EXCL XL Axiata Tbk.
GOTO GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
HMSP H.M. Sampoerna Tbk.
HRUM Harum Energy Tbk.
ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
INCO Vale Indonesia Tbk.
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
INDY Indika Energy Tbk.
INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
KLBF Kalbe Farma Tbk.
MDKA Merdeka Copper Gold Tbk.
MEDC Medco Energi Internasional Tbk.
MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk.
PTBA Bukit Asam Tbk.
SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk.
TINS Timah Tbk.
TLKM Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk.
TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.
UNTR United Tractors Tbk.
UNVR Unilever Indonesia Tbk.
WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Nah, sudah mengenal apa itu indeks saham LQ45 kan?
Sudah siap berinvestasikah sekarang? Eits, sebelum benar-benar investasi saham, pastinya kamu perlu belajar pengelolaan keuangan dulu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Fluktuasi Harga Saham IHSG: Apa yang Memengaruhinya?
Jika kamu berniat atau sudah berinvestasi di pasar saham, kamu pasti sudah melihat bahwa ada satu hal yang hampir selalu menjadi perhatian para investor dan trader. Ya, harga saham IHSG, dan fluktuasinya. Yah, apalagi belakangan, ketika banyak isu dan rumor ini itu, bikin investasi saham jadi semakin “menarik”.
Fluktuasi harga saham IHSG ini pada praktiknya terus dipantau. Kamu bisa lihat, berbagai media massa dan online—apalagi yang punya kanal ekonomi dan bisnis—harga saham IHSG ini selalu jadi konten yang laris. Belum lagi ditambah influencer-influencer di media sosial juga banyak yang membahas berbagai hal mengenai investasi saham. Lagi-lagi harga saham ina inu yang naik turun juga jadi topik yang selalu ramai komentar.
So, apa sih yang membuat harga saham IHSG ini naik turun? Tapi, apa sih IHSG itu? Nah, yuk, kita bahas satu per satu.
IHSG: Indeks Harga Saham Gabungan
IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan, yang merupakan salah satu indeks harga saham yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, yang digunakan untuk patokan trader dan investor untuk melihat rata-rata pergerakan saham di hari itu. Di dunia internasional IHSG dikenal juga dengan istilah Indonesia Composite Index, atau IDX Composite.
Singkatnya—dengan bahasa yang lebih sederhana—IHSG merupakan rangkuman dari harga-harga saham yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diperdagangkan secara aktif setiap harinya. Jadi, ketika kamu melihat harga saham IHSG diberitakan naik, maka bisa disimpulkan bahwa sebagian besar saham yang ada juga naik harganya, karena IHSG merupakan harga rata-rata seluruh saham tersebut. Sebagian besar ya, bisa jadi tidak seluruhnya.
Dengan demikian, bisa dikatakan juga, bahwa IHSG menjadi gambaran umum kondisi bursa saham di hari yang sama.
Fluktuasi Harga Saham IHSG
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan harga saham setiap harinya. Mulai dari faktor internal hingga eksternal.
Supaya lebih sederhana, mari kita lihat satu per satu faktornya berikut ini.
1. Kebijakan pemerintah
Nah, ini nih salah satu faktor eksternal penyebab harga saham IHSG berfluktuasi. Lah, apa hubungannya kebijakan pemerintah dengan harga saham? Mengapa kebijakan pemerintah bisa memengaruhi harga saham?
Banyak orang yang enggak terlalu peduli untuk mau mendengarkan kebijakan-kebijakan yang sering diumumkan oleh pemerintah. Padahal, hal ini bisa berpengaruh banget loh di pasar modal. Terutama jika kebijakan-kebijakan itu berkaitan dengan utang piutang negara, ekspor dan impor, hingga berbagai hal soal investasi asing. Masih banyak perkara lain yang juga bisa memengaruhi harga saham.
So, jika kamu merupakan salah satu pemegang saham, sudah selayaknya kamu peka terhadap berbagai kondisi negara, dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan. Dengan demikian, kamu bisa menentukan peluang berinvestasi dengan akurat.
Beberapa indikator ekonomi yang harus diperhatikan terkait hal ini di antaranya:
- Tingkat inflasi
- Pergerakan indeks harga konsumen
- Suku bunga acuan dari Bank Indonesia dan dunia
2. Nilai tukar rupiah
Fluktuasi nilai tukar rupiah dengan mata uang asing juga merupakan salah satu faktor eksternal penyebab fluktuasi harga saham IHSG. Apalagi kalau kamu memegang saham dari perusahaan yang memiliki utang piutang dalam kurs mata uang asing. Bisa jadi sangat memengaruhi banget.
Perusahaan yang biasanya terkena imbas dari faktor ini adalah perusahaan yang bergerak dalam ekspor impor. Saat terjadi penurunan aktivitas ekspor maupun impor akibat penurunan nilai tukar rupiah ini, maka penjualan produk akan menurun juga. Hal ini tentu akan memengaruhi pendapatan dan laba perusahaan. Laba yang menurun akan membuat para investor menjadi hilang kepercayaan, sehingga mereka akan menjual sahamnya. Sebagai akibatnya, nilai saham pun turun.
Begitu juga cara kerja sebaliknya, ketika terjadi peningkatan aktivitas ekspor dan impor, yang kemudian akan memengaruhi juga nilai saham.
3. Isu-isu di media massa
Pemberitaan di media juga berpengaruh besar dalam pergerakan harga saham IHSG lantaran bisa membentuk opini masyarakat. Opini tertentu bisa membuat resah investor, atau bisa juga justru membawa euforia. Keduanya akhirnya memengaruhi nilai saham yang diperjualbelikan di lantai bursa.
Keputusan investor yang biasanya dipengaruhi oleh emosi—baik panik atau euforia ini—justru harus jadi hal yang benar-benar diperhatikan, karena bisa sangat memengaruhi harga saham. Kadang, malah pasar jadi termanipulasi; harga saham yang fundamentalnya kurang bagus malah melambung, tetapi tak berlangsung lama langsung terjun bebas. Sering kali terjadi, hal ini membuat banyak investor merugi, sementara beberapa “pemain” sudah kabur dan mendapatkan keuntungan yang sangat besar akibat manipulasinya.
Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya kamu menyaring dan melakukan riset setiap kali ada isu yang berpotensial memengaruhi portofolio kamu. Jauhi mengambil keputusan berdasarkan emosi sesaat, selalu lakukan analisis fundamental sebelumnya.
4. Proyeksi di masa depan
Setelah melihat 3 faktor eksternal penyebab fluktuasi harga saham IHSG, kita perlu melihat juga faktor internalnya—yang tak kalah pentingnya. Salah satunya adalah performa perusahaan, dan proyeksi bisnisnya di masa depan.
Kesehatan keuangan perusahaan terkait erat dengan layak tidaknya sahamnya untuk kita miliki. Pasalnya, pastinya kita mau dong punya saham yang akan meningkat terus nilainya, seiring semakin berkembangkan bisnis perusahaan. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam kaitannya dengan kesehatan keuangan perusahaan, di antaranya:
- Rasio utang
- Rasio dividen tunai
- Harga saham yang dibandingkan dengan nilai buku (price to book value)
- Rasio pendapatan dibandingkan jumlah saham
Demikian penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab fluktuasi harga saham IHSG yang tak boleh luput dari perhatianmu sebagai investor pasar modal.
Gimana? Semoga mudah dipahami ya, penjelasannya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!