Menyambut Iduladha, Ini Sumber Dana yang Bisa Digunakan untuk Berkurban Tahun Ini
Nggak terasa ya, sebentar lagi kita menyambut Iduladha. Bagaimana persiapanmu? Apakah kamu bisa berkurban tahun ini? Semoga sudah siap semua, dan kamu bisa berkurban ya.
Ya, setelah dua tahun merayakan ibadah Iduladha di tengah pandemi, tahun ini kita bisa merayakan dalam kelonggaran. Namun, bukan berarti lantas melupakan protokol kesehatan ya. Pasalnya, meskipun secara relatif perkembangan kasus COVID-19 baru lebih landai, tetapi toh kasus positif tetap ada.
Anyway, semoga kurban kamu sudah siap ya. Jika memang belum mampu, kamu masih punya kesempatan untuk mempersiapkan lebih baik agar tahun depan bisa mewujudkan cita-cita berkurban. Memang kurban merupakan salah satu pos pengeluaran tahunan yang cukup besar ya. Mungkin sama seperti pengeluaran di hari Lebaran. Dan, karena memang sifatnya yang sudah tetap, setiap tahun, maka seharusnya untuk kurban kita juga sudah mempersiapkannya sejak jauh hari. Bahkan kalau perlu, setelah melaksanakan kurban di Iduladha tahun ini, kita bisa segera bersiap untuk kurban tahun depan lagi.
Yang terpenting dari mempersiapkan kurban adalah targetnya. Mau kurban apa? Satu sapi sendiri, sapi yang dibagi, kambing atau domba? Atau mungkin pengin kurban ala kekinian, yaitu kurban dengan daging olahan yang dikemas dalam kaleng. Barangkali kamu pengin berkurban dengan distribusi yang lebih luas jangkauannya?
Target ini penting, karena dengan mengetahui besar target, kita lantas bisa menghitung dengan tarik mundur ke sekarang. Dengan demikian, akan jelas kita harus mengalokasikan berapa banyak dan bagaimana cara memenuhinya.
Sebenarnya, ada beberapa sumber dana yang bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan kurban menyambut Iduladha ini. Yuk, kita lihat satu per satu.
Sumber Dana untuk Mempersiapkan Kurban Menyambut Iduladha
1. THR
Pengeluaran untuk kurban seharusnya masuk ke dalam pos pengeluaran tahunan. Dengan demikian, untuk anggarannya, juga bisa dibuat dan dimasukkan ke dalam bujet tahunan. So, untuk sumber dananya kamu juga bisa memanfaatkan penghasilan tahunan. Salah satunya adalah Tunjangan Hari Raya, alias THR.
THR biasanya diberikan saat Idulfitri, yang artinya kurang lebih dua bulan sebelum menyambut Iduladha. So, niatkan sebagian THR untuk pengeluaran kurban. Jadi, jangan habiskan semuanya untuk memenuhi kebutuhan Idulfitri saja—apalagi untuk membiayai aktivitas yang kurang bermanfaat jangka panjang.
Langsung pisahkah sesuai dengan bujet dan kemampuan begitu kamu menerima THR untuk menyambut Iduladha. Lalu, ya, jangan diutak-atik, sampai Iduladha tiba.
2. Bonus tahunan
Selain THR, biasanya pekerja kantoran juga akan mendapatkan bonus tahunan. Jika kebetulan kamu juga memiliki privilese ini, maka jangan sia-siakan dengan menghamburkannya untuk membiayai keinginan yang kurang penting.
Sisihkan sebagian untuk berkurban, sehingga kamu bisa memastikan diri untuk ikut kurban setiap tahunnya.
3. Tabungan setiap bulan
Jika kita enggak bisa mengambil jatah THR ataupun bonus tahunan, maka kita bisa mempersiapkan kurban dengan cara menabung setiap bulan, lalu hitung mundur 10 – 11 bulan sebelumnya. Bisa jadi, usai Iduladha tahun ini, kamu harus segera mempersiapkan untuk kurban berikutnya.
Ya enggak apa kan? Yang penting tahun depan bisa memastikan diri ikut kurban.
Misalnya, tahun depan pengin kurban kambing. Harganya setelah diperhitungkan, tahun depan akan menjadi Rp3.000.000. Maka hitung mundur 10 bulan ke sekarang, artinya kamu “harus” bisa konsisten menabung sebesar Rp300.000 per bulan untuk menyambut Iduladha mendatang.
4. Penghasilan ekstra
Sumber dana penghasilan ekstra ini kayak apa? Misalnya, kamu punya pekerjaan atau bisnis sampingan, hasilnya bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan di luar rutin bulanan. Salah satunya untuk tabungan kurban menyambut Iduladha.
Contoh nih. Kamu memiliki keterampilan mendesain. Di luar jam kantor, kamu menerima proyek desain dengan nilai Rp10 juta. Kamu bisa menyisihkan Rp3 juta sebagai tabungan kurban, sisanya bisa kamu pergunakan untuk keperluan yang lainnya.
5. Ternak sendiri
Berkurban tidak hanya bisa dilakukan dengan cara mengalokasikan uang, tetapi kamu bahkan juga bisa beternak sendiri. Misalnya saja, untuk keperluan menyambut Iduladha tahun depan, bulan ini kamu membeli kambing usia 2 tahun. Sesuai penelusuran, harganya berkisar antara Rp1.500.000. Tahun depan, sudah cukup umur untuk dijadikan hewan kurban.
Ya, tentu saja, kamu juga akan perlu biaya perawatan, berupa pakan, papan, dan segala tetek bengek serta yang mengurusi jika dititipkan pada seseorang. Jika memang diniatkan, pasti bisa dipenuhi.
Yang pasti, kurban adalah sunah, dan bukan kewajiban. Kita bisa melaksanakannya jika kita mampu. Kalau memang tidak mampu, sebaiknya jangan memaksakan diri. Apalagi sampai berutang. Tentu tujuan ibadahnya menjadi berubah.
Jadi, sesuaikan dengan kemampuan. Jika bisa dialokasikan sejak jauh hari, akan lebih baik. Jika mampunya kambing, itu sudah bagus. Bisa berkurban sapi yang dibagi, itu pun sudah sah. Yang penting niatnya.
So, semoga semua lancar ya, untuk berkurban dan menyambut Iduladha tahun ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
9 Jenis Pengeluaran Tahunan Keluarga
Selain pengeluaran bulanan rutin, keluarga juga biasanya membutuhkan banyak hal yang harus dipenuhi secara tahunan. Karena itu, adalah penting bagi kita untuk juga membuat anggaran untuk pengeluaran tahunan ini.
Kadang, lupa aja soalnya. Dipikir sudah rapi anggaran keuangan bulanannya, tapi eh, pas jatuh tempo salah satu pos pengeluaran tahunan ternyata jumlahnya lumayan juga. Kaget sendiri.
Kayak pengalaman salah seorang teman. Anaknya sudah mulai masuk kuliah tahun kemarin, sekitar September. Tentunya, sudah mengeluarkan biaya besar untuk membayar tetek-bengek, termasuk SPP semester satu. Karena terbiasa membayar SPP bulanan di SD, SMP, dan SMA, beliau lupa kalau kuliah dibayar per semester. Saat semester ganjil berganti semester genap, kelabakan deh. Kaget dengan jumlahnya. Lupa, kalau harus membayar SPP semesteran.
Nah, jadi, apa saja pengeluaran tahunan yang biasanya menjadi kebutuhan keluarga? Yuk, lihat satu per satu. Kamu boleh menambahi juga, kalau ada yang lain di kolom komen nanti ya.
9 Jenis Pengeluaran Tahunan yang Harus Dipersiapkan
1. Bayar kontrakan
Buat kamu yang masih mengontrak rumah, ada yang harus bayar kontrakan secara tahunan. Ada juga yang per dua tahunan, bulanan juga ada.
Jadi,kalau kamu termasuk mereka yang harus bayar setahun sekali, jangan lupa nih dianggarkan sebagai pengeluaran tahunan ya. Lumayan juga nih, kalau sampai lupa nganggarin pos pengeluaran yang satu ini.
2. Kurban
Berkurban menjadi sunah bagi umat muslim saat Iduladha. Enggak wajib, tapi kalau kamu mampu, mengapa enggak kurban?
Nah, ayo, niatkan untuk bisa berkurban setiap tahun. Caranya ya dianggarkan dalam pengeluaran tahunan. Mulailah untuk menabung dalam satu tahun, sehingga berkurban tak lagi menjadi berat. So, selepas Iduladha tahun ini, kamu sebaiknya segera buat rencana dan menabung untuk bisa berkurban di Iduladha yang akan datang.
Coba simak beberapa tip merencanakan kurban dari QM Financial ini ya. Sudah cukup lengkap ditulis.
3. THR untuk para pekerja di rumah
Selain kita sendiri yang menerima tunjangan hari raya, alias THR, kalau di rumah ada pekerja rumah tangga–mulai dari ART, babysitter, tukang kebun, sopir, dan sebagainya–jangan lupa juga untuk membayarkan THR pada mereka.
Besarnya tentu saja tergantung kesepakatan kita dengan mereka. Biasanya sih ya minimal satu kali gaji pokok. Ingat lo, pemberi kerja yang tidak memberikan hak THR pada pekerjanya bisa diancam hukuman penjara dan denda lo!
Lagi pula, senang kan, berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang sudah membantu kita sehari-hari itu? Jadi, siapkan dalam anggaran pengeluaran tahunan ya.
4. Kebutuhan hari raya
Selain THR, ada juga kebutuhan hari raya yang bakalan bikin pengeluaran tahunan jadi lebih banyak.
Buat yang muslim, biasanya sudah dimulai di bulan puasa, dan kemudian lanjut ke Lebaran. Untuk yang nasrani, biasanya anggaran akan lebih banyak di akhir tahun. Natalan.
Meski sudah berusaha mengendalikan pengeluaran, tapi ya tetep saja harus siap dengan dana ekstra. Karena, ya, memang kebutuhannya jadi lebih banyak. Apalagi kalau merencanakan untuk mudik.
5. Pajak-pajak
Kemarin baru saja menerima tagihan Pajak Bumi dan Bangunan, dan ternyata tahun ini ada kenaikan. Konon, NJOP disesuaikan, semakin mendekati harga riil tanah bangunan yang kita tempati.
Untungnya, sudah sempat mendengar rumor sejak akhir tahun lalu, jadi bisa siap-siap deh. Masih September sih jatuh temponya, jadi masih bisa menabung dulu beberapa bulan.
Kalau enggak siap ya shock juga. Apalagi buat yang rumahnya di pinggir jalan. Katanya kenaikannya bisa sampai 4 kali lipat.
Juga pajak kendaraan. Jangan lupa dibayar setahun sekali ya. Harus jadi wajib pajak yang taat sebagai warga negara yang baik.
Jadi, pajak-pajak ini harus diperhitungkan dalam pengeluaran tahunan juga. Jangan sampai lupa.
6. Premi asuransi
Premi asuransi jiwa biasanya juga ditagihkan setahun sekali. Jadi, jangan lupa juga untuk memasukkannya ke dalam anggaran pengeluaran tahunan.
Asuransi ini penting lo, jadi jangan sampai alpa untuk bayar.
7. Keperluan tahun ajaran baru
Nanti di bulan Juni-Juli juga jangan lupa untuk menyiapkan anggaran untuk kebutuhan sekolah. Jangan sampai kaget sendiri melihat berbagai keperluan yang harus diurus.
Tahun kemarin, saya sendiri juga cukup kaget. Baru sadar kalau butuh seragam sekolah baru. Geli juga sih, karena seragam lama itu saya beli saat anak baru masuk kelas 1. Dan, sekarang anaknya sudah kelas 5 SD. Kasihan banget lihat roknya sudah cukup mini. Yaiyalah, lupa kalau anak itu tambah gede. Akhirnya langsung beli 4 setelan seragam. Habisnya ya lumayan juga ya.
Juga iuran tahunan sekolah, jika ada, jangan sampai lupa dimasukkan dalam anggaran pengeluaran tahunan ya.
8. Membership
Membership gym atau apa pun yang ditagihkan setiap tahun, juga harus masuk ke dalam list pengeluaran tahunan.
Sebelumnya, coba dicek lagi. Apakah kita masih bisa aktif menjadi anggota? Jangan sampai anggaran membership ini malah jadi pengeluaran yang mubazir ya.
9. Liburan
Liburan itu harus dianggarkan. Saya sendiri punya agenda liburan setahun sekali bareng keluarga. Memang sengaja, hanya setahun sekali. Biar bisa sampai puas, dan nabungnya juga cukup.
Makanya, agenda ini juga masuk ke dalam anggaran pengeluaran tahunan. Jadi, enggak ada liburan pakai utang. Malahan kadang, pulang masih nyisa. Lumayan, buat agenda liburan berikutnya.
Nah, bagaimana dengan kamu? Punya daftar pengeluaran tahunan yang belum disebutkan di atas? Boleh lo, kalau mau share di kolom komen. Ditunggu ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.