Rencana Pensiun: 5 Langkah Menyiapkannya Agar Bisa Optimal
Penyusunan rencana pensiun merupakan proses multistep yang bisa disusun dalam waktu sekali duduk. Di dalamnya, akan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan diperhitungkan, apalagi kalau memang kamu menginginkan untuk dapat pensiun dengan nyaman, aman, dan sejahtera. Prosesnya mungkin bahkan bisa dibilang menjemukan, nggak seseksi kalau kita lagi bikin rencana liburan. Tapi, bagaimanapun, ya teteup harus dibuat.
Perencanaan dana pensiun dimulai dengan proses menentukan tujuan keuangan secara realistis, dan berapa lama jangka waktunya hingga saat itu tiba. Kemudian, setelah itu, kamu juga harus menentukan instrumen seperti apa yang paling cocok untuk mengembangkan sekaligus sebagai tempat penyimpanan dana pensiun tersebut.
So, adakah di antara kamu yang masih ragu-ragu untuk membuat rencana pensiun? Masih saja bingung, program pensiun seperti apa yang cocok untukmu? Belum tahu mesti gimana hidupmu di masa pensiun nanti? Masih mau, “Diatur ntar ajalah, kalau sudah deket.”?
Wah, tahu nggak sih kamu, kalau kamu masih tarsok-tarsok—bentar besok bentar besok—alias menunda-nunda membuat rencana pensiun, bisa jadi kamu terancam gagal pensiun loh di hari tua nanti. Artinya, bisa jadi kamu berpeluang untuk terus bekerja sampai tua, bahkan menciptakan sandwich generation baru pada anak-anakmu di masa depan.
Duh, masa tega sih, menjadi beban hidup anak?
Yuk, makanya buat rencana pensiun! Sebenarnya cukup sederhana kok, hanya saja memang akan lebih baik jika mulai dari sekarang.
Langkah Membuat Rencana Pensiun
1. Tentukan jangka waktu
Membuat rencana pensiun adalah soal menentukan pengin hidup seperti apa kelak.
Usia kamu sekarang dan usia saat kamu mulai pengin pensiun akan menentukan banget dalam membuat rencana pensiun yang efektif. Semakin panjang waktunya, maka semakin tinggi tingkat risiko portofolio investasi yang bisa kamu lakukan. Artinya, nilai akhir investasi juga berpeluang besar semakin tinggi.
Kalau kamu saat ini masih di usia 20-an, maka itu artinya kemungkinan kamu akan pensiun dalam waktu 30 tahun lagi, lebih bahkan. Dengan demikian, instrumen berisiko tinggi akan lebih cocok, misalnya saham. Memang akan ada risiko volatilitas, tetapi dengan strategi analisis yang tepat, kamu bisa menemukan saham-saham yang akan bertumbuh dengan baik dalam jangka waktu panjang.
2. Perhitungkan inflasi
Inflasi adalah musuh utama kita dalam perencanaan keuangan. Kamu perlu imbal yang lebih besar daripada inflasi jika ingin mempertahankan daya beli kamu saat sudah masuk usia pensiun.
Para pakar keuangan sering menyebut inflasi sebagai anti-growth compound, karena dapat menggerogoti nilai uang kita. Tingkat inflasi yang kecil, misalnya 3%, dapat menggerus nilai tabungan sebesar 50% dalam waktu 24 tahun.
See? Memang hanya berkurang 3% sih setiap tahun. Tapi dikali 24 tahun, uangmu akan berkurang nilainya sebesar 50% loh!
Jadi, jangan pernah abaikan tingkat inflasi saat mulai membuat rencana pensiun.
3. Tentukan kebutuhan
Memproyeksikan kebutuhan hidup secara realistis akan membantu kamu menentukan seberapa besar portofolio yang harus disiapkan. Dari banyak sumber disebutkan, bahwa untuk pensiun sejahtera, seseorang setidaknya harus memiliki dana 70 – 80% dari penghasilan terakhirnya sebelum mulai masuk masa pensiun. So, apakah ini realistis?
Bisa iya, bisa tidak. Praktiknya, banyak hal yang bisa terjadi. Banyak pensiunan yang justru berbelanja melebihi kebutuhannya di awal-awal masa pensiun. Mengapa? Karena masih banyak yang sulit untuk meninggalkan kebiasaan lama. Dan, karena menganggur, mereka pun jadi merasa kebutuhannya bertambah. Belum lagi anggaran kesehatan yang bisa juga membengkak seiring usia.
4. Kenali berbagai karakteristik produk
Secara umum, semakin mendekati usia pensiun, maka portofolio sebaiknya semakin fokus pada aset yang mampu mendatangkan penghasilan secara pasif dan pelestarian modal. So, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Fokus pada instrumen obligasi yang memang tak setinggi saham return-nya, tetapi menjanjikan kupon yang relatif lebih teratur dan tidak terlalu fluktuatif.
- Jika ingin terus memanfaatkan saham, maka fokus pada pilihan saham-saham dividend aristocrate, yaitu saham-saham yang secara historis memberikan dividen secara teratur dan bertumbuh dari tahun ke tahun.
- Jika modal memang sudah memadai, diversifikasikan instrumen ke properti. Dari usaha penyewaannya, kamu akan bisa mendapatkan tambahan penghasilan lagi.
Dengan demikian, kamu perlu memiliki target yang jelas mengenai berbagai instrumen yang akan dapat diandalkan sebagai sumber pemasukan saat sudah tak produktif lagi. Jadi, yang sekarang harus kamu lakukan adalah mengenali berbagai macam produk beserta karakteristiknya, agar nantinya kamu tak salah dalam mengambil keputusan investasi.
Jika kamu merasa tak mampu untuk membangun dana pensiun secara mandiri, ada berbagai program yang menawarkan manfaat pensiun yang menguntungkan, seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Silakan dicari dan dipelajari lebih dalam cara kerjanya ya. Siapa tahu bisa cocok.
5. Perkuat jaring pengaman
As you know, di masa pensiun, bisa jadi pengeluaran kesehatan akan menjadi salah satu pos pengeluaran yang paling prioritas. Karena itu, siapkanlah asuransi kesehatan sejak sekarang. Minimal, kamu wajib punya BPJS Kesehatan dan upayakan agar selalu aktif. Buat anggaran untuk iurannya ya, bahkan hingga kamu tak lagi bekerja nanti. Jika masih mampu, kamu juga bisa menambah asuransi penyakit kritis jika dibutuhkan.
Selain itu, selalu prioritaskan untuk punya dana darurat sesuai nominal ideal. Bangunlah dana daruratmu mulai sekarang, atau kembalikan dana darurat yang sempat kamu pakai.
Asuransi dan dana darurat merupakan fondasi penting dalam rencana keuangan, termasuk juga rencana pensiun.
Nah, itu dia 5 langkah mempersiapkan rencana pensiun yang bisa kamu lakukan sejak sekarang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Dana Pensiun: Pengertian, Fungsi, Persiapan, dan Cara Mengumpulkan Secara Efektif
Dana pensiun yang dipersiapkan dengan baik akan menjamin masa pensiun dapat kita lalui dengan tenang. Memang sudah seharusnya, di hari tua nanti, kita tidak membebani anak dan cucu. Tetap mandiri dan berdaya, bahkan kalau bisa sesekali mentraktir atau memberi mereka hadiah.
Yes, dana pensiun adalah koentji pensiun sejahtera. Nyaman tidaknya pensiun kita akan tergantung pada seluruh aset yang harus dipersiapkan untuk memenuhi semua kebutuhan setelah pensiun. Berikut ini hal-hal penting yang perlu diperhatikan untuk mempersiapkan dana pensiun mulai dari persiapan hingga cara mengumpulkannya.
Apa itu Dana Pensiun?
Dana pensiun merupakan dana yang telah disimpan seseorang selama masa produktifnya dan akan dipakai untuk memenuhi kebutuhannya saat nanti di hari tua. Jadi, banyak yang menyebutnya tabungan hari tua.
Mengumpulkan dana pensiun bisa dilakukan secara mandiri perseorangan, atau melalui lembaga keuangan maupun pemberi kerja. Masing-masing memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda, tergantung jenisnya. Untuk kantor pemerintahan, ada BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki program pensiun Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Sedangkan untuk swasta, perusahaan juga diwajibkan untuk mengikutsertakan karyawannya dalam BPJS Ketenagakerjaan, atau program pensiun lain yang sudah ada. Secara khusus, pihak perusahaan akan memberikan subsidi dan juga ada pemotongan otomatis sesuai ketentuan untuk iurannya. Nantinya iuran ini akan dikembalikan lagi pada karyawan yang sudah pensiun sebagai dana untuk hari tua.
Artinya, dana pensiun adalah tabungan yang telah dikumpulkan saat usia masih produktif bekerja. Sehingga, seluruh uang yang sudah terkumpul bisa digunakan jika sudah tidak produktif lagi atau pensiun di hari tuanya.
Fungsi Dana Pensiun
Umumnya fungsi dana pensiun adalah untuk memberikan jaminan di hari tua atau tidak produktif lagi untuk bekerja. Dana pensiun yang didapat tergantung dari besaran iuran, masa kerja, dan juga hasil pengembangan dana pada usia produktif. Dana pensiun ini juga dapat diwariskan pada anggota keluarga jika orang yang bersangkutan meninggal dunia. Hal ini membuat rasa aman jika sewaktu-waktu meninggalkan keluarga yang dicintai berpulang.
Manfaat dari dana pensiun ini bisa digunakan sebagai penyambung hidup di masa tua, dan juga sebagai modal usaha di masa pensiun.
Seberapa Penting Dana Pensiun?
Dana pensiun sejatinya adalah tabungan yang dapat dimanfaatkan agar nanti saat kita sudah masuk usia pensiun, kita dapat mandiri secara finansial.
Tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi nanti di hari tua, tapi setidaknya masalah dan kesulitan keuangan bisa diminimalkan, dengan adanya dana pensiun. Saat tua nanti, anak-anak sudah berkeluarga dan memiliki fokus kebutuhan yang berbeda-beda. Rasanya tidak tega jika tua nanti masih harus menambah pikiran anak-anak di masa tua. Sebab, saat tua nanti ada beberapa resiko yang kemungkinan akan dihadapi, yaitu:
Kesehatan Perlu Diperhatikan Lebih
Semakin tua, biasanya semakin rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuh yang semakin lemah seiring berjalannya waktu. Atas dasar inilah saat lansia, kondisi kesehatan lansia harus lebih diperhatikan.
Belum lagi jika sudah lansia, bukan hanya penyakit ringan yang menyerang kondisi tubuh, penyakit kritis sangat rentan menyerang lansia.
Rentan Jadi Orang Telantar
Lansia yang disebut telantar adalah seseorang yang sudah berusia di atas 60 tahun, dan tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri.
Hal ini terdapat banyak faktor penyebabnya, misalnya seperti faktor ekonomi maupun latar belakang keluarga. Maka, dana pensiun akan mencegah terjadinya hal ini. Tentu saja setiap orang tidak ingin hidup telantar. Pastinya, kamu juga ingin menikmati hidup dengan baik bukan, setelah masa kerja usai?
Angka Harapan Hidup Tinggi, Kebutuhan Hidup Ikut Meningkat
Usia memang menjadi rahasia ilahi, tidak ada yang tahu kapan masing-masing dari kita akan berpulang. Tapi risiko ini dialami oleh setiap orang.
Berdasarkan data BPS, usia harapan hidup di Indonesia umumnya mencapai 71,5 tahun. Maka, jika saat ini usia masih 30 tahun, artinta ada waktu kurang lebih 41 tahun lagi untuk mempersiapkan diri dan membekali keluarga yang akan ditinggalkan.
Lantas, bagaimana jika usia melampaui batas rata-rata usia harapan hidup? Yap, artinya kebutuhan di masa tua akan meningkat. Belum lagi jika dipanggil Tuhan di usia produktif. Bagaimana nanti nasib keluarga yang ditinggalkan? Siapa yang akan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga yang ditinggalkan?
Sebab itu, risiko-risiko yang berpotensi dialami di masa tua dapat menjadi latar belakang betapa pentingnya dana pensiun saat ini. Apakah sudah cukup ketersediaan dana pensiun di masa depan nanti?
Cara Mempersiapkan dan Mengumpulkan Dana Pensiun
Dana pensiun penting untuk dipersiapkan melalui perencanaan keuangan yang komprehensif. Bagaimana cara mempersiapkannya?
Hitung Estimasi Kebutuhan Hidup di Masa Pensiun
Mencari tahu kebutuhan di masa pensiun merupakan langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Mengapa? Karena dengan mengetahui kebutuhan apa saja artinya kamu dapat menghitung berapa jumlah pengeluaran yang dibutuhkan nantinya.
Setelah itu, hitunglah berapa biaya yang dibutuhkan untuk kebutuhan hidup mulai dari biaya makan, listrik, air, perawatan rumah, transportasi, tanggungan, dan yang lainnya. Kamu juga bisa menghitung berapa biaya pengeluaran yang akan digunakan untuk rekreasi atau hiburan.
Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan patokan kebutuhan dan pengeluaranmu saat ini, yang kemudian kamu proyeksikan dengan rumus Future Value. Jangan lupa untuk memperhitungkan inflasi juga ya. Selalu ingat, bahwa asumsi selalu salah.
Kenyamanan di hari tua tidak bisa didapatkan begitu saja. Kamu harus memperhitungkan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi jika sumber pendapatan telah hilang di usia produktif.
Kalau masih bingung, kamu bisa bergabung untuk belajar menghitung kebutuhan dana pensiun di kelas FCOS QM Financial. Karena tak setiap bulan ada, maka coba untuk pantengin terus website pendaftarannya. Link-nya ada di bawah ya.
Tentukan Target Pensiun
Saat ini sudah banyak yang memutuskan untuk pensiun di usia muda, tapi agar dapat melanjutkan hidup dengan nyaman tentu perlu strategi keuangan khusus.
Contohnya Ayyubi berusia 30 tahun dan memiliki cita-cita ingin pensiun di usia 55 tahun. Artinya Ayyubi punya rentang waktu 25 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun dan berinvestasi.
Anggap saja jika berinvestasi menyisihkan uang sebesar Rp5,9 juta per bulannya di investasi yang memiliki imbal hasil sebesar 15% per tahun, maka dalam rentang 25 tahun tabungan pensiun yang berhasil dikumpulkan Ayyubi sebesar Rp 5 miliar. Nah, tinggal dicek saja dengan kebutuhan yang sudah dihitung, sesuai enggak? Kalau terlalu besar, maka harus ada yang dihemat.
Demikian uraian informasi penting mengenai dana pensiun. Semoga dapat membantu kamu menikmati masa tua dengan tenang dan tentram ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!