Solo Traveling: Petualangan Hemat untuk Anak Muda
Minimal sekali seumur hidup, orang memang perlu untuk melakukan solo traveling. Apalagi kalau usianya masih muda.
Menjelajah sendirian itu memberikan rasa puas. Bagi kamu yang masih muda dan haus akan petualangan—plus ingin menjaga anggaran tetap terkendali, bertualang sendirian bisa menjadi pilihan yang menarik.
Memulai perjalanan sendirian bukan cuma soal menjelajah tempat baru. Tetapi lebih tentang pertumbuhan pribadi dan keberanian dalam mengambil keputusan.
Dengan persiapan yang tepat, petualangan ini enggak hanya menghemat biaya tetapi juga bisa bantu kamu meningkatkan kepercayaan diri. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana merencanakan perjalanan yang ekonomis sambil tetap menikmati keindahan dan keunikan dari setiap destinasi.
Table of Contents
Merencanakan Solo Traveling
Menjelajahi destinasi impian dengan anggaran terbatas saat solo traveling bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan dengan perencanaan yang tepat. Berikut beberapa tip dan trik untuk membantu kamu menjelajah dengan biaya yang lebih hemat.
1. Buat Rencana
Merencanakan perjalanan dengan matang sangat penting, terutama ketika kamu hendak solo traveling dengan anggaran terbatas. Pertama, tentukan destinasi dan waktu yang tepat untuk berkunjung.
Memilih untuk bepergian saat low season bisa sangat menghemat biaya, karena harga penginapan dan tiket biasanya juga lebih rendah. Selain itu, lokasi akan lebih sepi, sehingga pengalaman menjelajahmu menjadi lebih autentik dan menyenangkan.
Selanjutnya, buat anggaran yang realistis dan fleksibel. Perencanaan keuangan harus mencakup semua aspek seperti transportasi, akomodasi, makan, dan kegiatan. Jangan lupa untuk selalu sisihkan dana darurat untuk situasi tak terduga.
Dengan perencanaan yang cermat, perjalanan pun menjadi lebih hemat dan nyaman.
Baca juga: Persiapan Liburan Akhir Tahun, Ini Dia Hal Keuangan yang Harus Dilakukan
2. Cari Tiket Murah
Cari informasi agar bisa mendapatkan tiket pesawat atau transportasi lainnya dengan harga murah. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi atau OTA, untuk menemukan pilihan tarif paling ekonomis.
Situs-situs OTA—contohnya tiket.com—memungkinkanmu untuk bisa melihat berbagai opsi dari banyak penyedia jasa. Dengan begitu, kamu lebih mudah dalam memilih tiket pesawat, kereta, atau bus dengan harga terbaik.
Kalau memang memungkinkan, berangkatlah di hari kerja. Di hari-hari seperti Selasa atau Rabu, tiket kereta atau pesawat bisa lebih rendah dibandingkan akhir pekan. Juga, pertimbangkan untuk memilih penerbangan dengan transit atau penerbangan tidak langsung, karena biasanya juga lebih ekonomis.
Langkah-langkah ini enggak hanya bisa menekan biaya, tetapi juga memberi kesempatan untuk mengeksplorasi lebih dari satu lokasi dalam satu perjalanan.
3. Penginapan Terjangkau
Solo traveling itu memang banyak keuntungannya. Salah satunya kita bisa enggak terlalu riwil dengan penginapan. Yang penting nyaman, kecil pun enggak masalah.
Hostel menjadi pilihan favorit bagi banyak solo traveler karena harganya yang terjangkau. Di hostel, kamu juga bisa bertemu dengan traveler lain dari banyak tempat. Pastinya, hal ini akan memperkaya pengalaman bertualangmu.
Alternatif lainnya adalah menggunakan platform seperti Airbnb, yang menyediakan berbagai pilihan kamar atau apartemen yang disewakan oleh pemilik lokal. Harganya lumayan banget ketimbang kamu menginap di hotel.
4. Atur Pengeluaran untuk Makan
Mengatur pengeluaran untuk makanan juga adalah aspek penting saat solo traveling. Kalau misalnya kamu tinggal di hostel, homestay, atau Airbnb, kamu bisa memasak sendiri makananmu.
Kalau pengin kulineran, makanan di warung-warung lokal bisa jadi alternatif yang menarik. Tempat-tempat ini sering menawarkan makanan dengan harga yang jauh lebih terjangkau daripada di restoran formal. Lagi pula bisa jadi kesempatan kamu untuk menggali tradisi lokal.
Terakhir, bawa botol air minum yang dapat diisi ulang. Selain hemat, kamu juga ramah lingkungan.
5. Pakai Transportasi Lokal
Menggunakan transportasi lokal adalah cara efektif untuk mengurangi biaya perjalanan sambil menikmati perjalanan. Misalnya, bus, kereta, atau tram. Enggak cuma hemat, dengan naik transportasi lokal seperti ini, pengalaman solo traveling-mu akan lebih kaya.
Untuk jarak yang lebih pendek, menyewa sepeda merupakan pilihan yang sangat baik. Banyak kota menawarkan program penyewaan sepeda yang mudah dan terjangkau. Naik sepeda akan memberimu kebebasan lebih untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar, selain lebih sehat juga buat tubuh.
Berjalan kaki juga merupakan alternatif yang sehat dan gratis untuk mengeksplorasi area sekitar, terutama di area pusat kota atau lokasi wisata yang ramai.
6. Cari Hiburan atau Aktivitas Murah/Gratis
Cari tahu aktivitas dan hiburan gratis yang bisa dilakukan di destinasi selama solo traveling. Misalnya, adakah taman-taman kota yang bisa jadi tempat jalan-jalan atau nongkrong. Atau mungkin ada museum atau galeri-galeri tertentu yang enggak perlu pakai tiket masuk, atau tiket masuk yang terjangkau.
Untuk memanfaatkan peluang ini, sangat bermanfaat kalau kamu follow berbagai akun-akun wisata lokal yang menyediakan informasi terkini tentang kegiatan-kegiatan gratis atau diskon di destinasi yang dikunjungi.
Baca juga: 3 Destinasi Liburan Akhir Tahun Lokal yang Eksotis Beserta Bujet ala Backpacker
Solo traveling membuka jendela ke dunia yang lebih luas dengan anggaran yang terkontrol. Setiap langkah dan strategi yang dipilih selama perjalanan enggak hanya menghemat biaya, tetapi juga memperkaya pengalaman kamu.
Nah, kuncinya memang pada perencanaan. Termasuk soal keuangan. Meski kamu sudah membuat rencana untuk berhemat selama perjalanan, persiapan sebelum berangkat akan menjadi kuncinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Strawberry Generation dan 7 Masalah Keuangan yang Dihadapi
Beberapa waktu yang lalu, viral sebuah cuitan di platform X dari seorang mahasiswa berusia 21 tahun yang konon terganggu kesehatan mentalnya karena kuliah. Dari cuitan ini, lantas mengemukalah istilah strawberry generation.
Apakah kamu sudah tahu apa arti strawberry generation ini? Atau, apakah kamu termasuk di dalamnya?
Table of Contents
Siapa Itu Strawberry Generation?
Dikutip dari situs DJKN Kemenkeu, istilah generasi strawberry pertama kali muncul di Taiwan untuk menggambarkan generasi yang lahir sekitar tahun 1990-an. Nama ini diberikan karena generasi ini dianggap berkarakter seperti buah stroberi; tampak cantik dari luar tetapi “rapuh” atau mudah “memar” alias enggak tahan banting saat menghadapi tekanan.
Istilah ini sering kali mengacu pada beberapa karakteristik berikut:
- Generasi stroberi tumbuh dalam era kemajuan teknologi, sehingga mereka sangat familier dengan perangkat digital dan internet.
- Banyak dari mereka memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.
- Mereka cenderung memiliki harapan yang tinggi terhadap karier dan kehidupan kerja.
- Mereka lebih mengutamakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
- Mereka dianggap lebih sensitif terhadap kritik dan kesulitan dibandingkan generasi sebelumnya.
Baca juga: Perbedaan Cara Perencanaan Keuangan Generasi X, Millenials, dan Gen Z
Penyebab Munculnya Strawberry Generation
Prof. Renald Kasali, dalam bukunya Strawberry Generation, menganalisis fenomena strawberry generation ini untuk mencegahnya menjadi seperti tren flexing atau crazy rich palsu. Ada beberapa penyebab mengapa fenomena ini muncul.
Yang pertama adalah self-diagnosis yang terlalu cepat tanpa melibatkan ahli. Generasi muda sekarang sangat cerdas, mampu menyerap informasi dari media sosial dengan cepat. Namun, informasi tersebut sering tidak tepat dan mereka mencoba mencocokkan apa yang terjadi pada diri mereka dengan apa yang mereka baca di media sosial.
Akibatnya, muncul kesimpulan bahwa mereka stres, tertekan, atau bahkan depresi, lalu merasa butuh “healing.” Padahal, istilah yang lebih tepat sering kali adalah “refreshing.”
Penyebab yang lain, masih menurut Prof. Rhenald Kasali, adalah kehidupan sekarang umumnya lebih makmur dibandingkan beberapa dekade lalu. Tumbuh dalam keluarga sejahtera adalah berkah, tetapi ada konsekuensinya. Orang tua dalam keluarga sejahtera cenderung memenuhi semua keinginan anak-anak mereka. Sering kali, mereka menggantikan waktu bersama dengan uang atau barang, padahal perhatian langsung tidak bisa digantikan. Selain itu, orang tua sekarang jarang memberikan konsekuensi atas kesalahan anak-anak mereka.
Kesalahan lain yang dilakukan orang tua adalah menetapkan ekspektasi yang tidak realistis. Anak-anak sering disebut sebagai princess, prince, atau yang paling hebat. Kenyataannya, di luar rumah, mereka akan menghadapi tantangan yang lebih besar dan menemukan orang lain yang lebih pintar.
Akibatnya, mereka lebih mudah kecewa dan tersinggung saat menghadapi kenyataan yang berbeda dari apa yang biasa mereka terima di rumah.
Masalah Keuangan yang Sering Dihadapi Strawberry Generation
Dari beberapa kebiasaan dalam hidup, akhirnya generasi strawberry juga sering menghadapi berbagai masalah keuangan. Penyebabnya juga beragam, terutama karena adanya beberapa faktor unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Berikut adalah beberapa masalah keuangan yang umum dihadapi oleh generasi ini.
1. Gaya Hidup Konsumtif
Generasi ini cenderung lebih konsumtif dan mengutamakan gaya hidup yang lebih mewah, seperti sering makan di luar, traveling, dan membeli barang-barang elektronik terbaru. Terutama sih yang dilakukan atas nama “healing” atau “self reward”. Hal ini bisa menyebabkan pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan.
Baca juga: 7 Jebakan Gaya Hidup Kekinian yang Bisa Bikin Jebol Dompet
2. Kurangnya Investasi dan/atau Tabungan
Banyak dari mereka yang enggak memiliki pengetahuan atau kesadaran tentang pentingnya tabungan dan investasi untuk masa depan, sehingga mereka kurang mempersiapkan dana pensiun atau investasi jangka panjang. Ya, gimana mau nabung kan, kalau gaya hidup saja masih konsumtif?
3. Ketergantungan pada Utang Konsumtif
Ya, lagi-lagi persoalan konsumtif. Mungkin ini ada hubungannya dengan kebiasaan generasi ini yang sudah menikmati lebih banyak hal enak dalam hidup, seperti yang dijelaskan oleh Prof. Rhenald Kasali.
Sejak kecil ada yang sudah tahu cara menggunakan kartu kredit, atau paylater. Bebas dipakai, karena pelunasan jadi tanggung jawab orang tua. Padahal, ke depannya, penggunaan kartu kredit dan pinjaman pribadi yang berlebihan dan enggak bijak untuk membiayai gaya hidup bisa menyebabkan masalah utang yang serius.
4. Pasar Kerja yang Kompetitif
Meskipun memiliki pendidikan tinggi, para strawberry generation ini sering menghadapi pasar kerja yang sangat kompetitif dan sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan gaji dan posisi. Padahal, mereka maunya ya bisa mendapatkan work-life balance. Akibatnya, banyak strawberry generation yang enggak bisa segera mandiri secara keuangan.
5. Kurangnya Tabungan Darurat
Banyak dari strawberry generation yang enggak memiliki dana darurat yang memadai, sehingga rentan terhadap kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau keadaan darurat kesehatan.
6. Kenaikan Biaya Hidup
Biaya hidup yang semakin tinggi, termasuk biaya perumahan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari. Kondisi politik, inflasi, dan banyak faktor lain ikut berperan. Konon, milenial adalah generasi yang sulit punya rumah, strawberry generation kemungkinan juga harus berjuang lebih keras untuk punya rumah di masa depan.
7. Kurangnya Edukasi Keuangan
Banyak dari mereka yang belum sadar bahwa edukasi keuangan itu penting banget. Padahal sebenarnya sumber dayanya mencukupi, karena strawberry generation itu sangat melek teknologi dann informasi. Namun, menjadikan keuangan sebagai hal yang less priority membuat mereka menunnda untuk belajar keuangan. Akibatnya banyak di antara strawberry generation yang enggak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengelola keuangan pribadi dengan baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!