Ketika Semangat Kerja Karyawan Menurun, Mungkin 5 Hal Inilah Penyebabnya
Pernah terbangun di pagi hari dan merasa sangat berat untuk ngantor? Sampai-sampai rasanya harus menyeret badan keluar rumah? Kalau iya, wah, sepertinya semangat kerja kita memang sedang menurun tuh.
Memang sih, setiap orang punya waktunya sendiri. Namanya juga manusia, ada kalanya dapat tampil prima tapi tak jarang juga kondisinya menurun. Namun, jangan biarkan penurunannya seperti orang yang lagi terjun payung. Bisa-bisa jadi kalah bersaing dari rekan lain dan gagal mencapai promosi, atau malah kena ancaman PHK? Aduh, jangan sampai deh.
Nah, semangat kerja yang terjun bebas yang sering dirasakan oleh karyawan ini sebenarnya gejala umum saja sih. Wajar terjadi.
Yang harus kita lakukan adalah mencari penyebabnya, agar kemudian kita bisa mengantisipasinya dan bisa mencari solusi yang tepat agar semangat kerja tak tiarap selamanya. Coba cek 5 kemungkinan penyebab semangat kerja menurun ini. Mungkin salah satunya sedang dialami.
5 Penyebab Semangat Kerja Karyawan Menurun
1. Beban berlebihan
Kita menangani banyak pekerjaan, sementara waktu yang tersedia hanya sedikit. Plus, tiada dukungan atau bantuan yang membuat kita seperti kehabisan tenaga. Akibatnya, kualitas dan semangat kerja pun menurun.
Untuk yang seperti ini solusinya sebenarnya sederhana saja. Kita bukan superhero yang dapat mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Jadi, setiap pagi sebelum mulai bekerja, luangkanlah waktu sekitar 10 menit untuk mengelompokkan tugas menurut skala prioritas.
Jangan lupa, lengkapi dengan deadline sekalian juga. Tuliskan di atas post-it, lalu tempelkan di tempat yang terlihat. Fungsi utamanya adalah sebagai reminder agar kita selalu berada di jalur pekerjaan yang benar.
2. Kurang wewenang
Kita berada dalam posisi harus memikul tanggung jawab besar tapi tidak disertai wewenang dalam membuat keputusan. Misalnya, adanya campur tangan atasan yang berlebihan sampai ke urusan teknis, standard operating procedure (SOP) yang terlalu kaku, beban kerja yang melebihi job desc, dan sebagainya. Ibaratnya, mau maju perang, tapi sendirian sedangkan musuhnya banyak. Tak heran semangat kerja pun menurun drastis.
Memang sulit ya, berkata ‘tidak’, apalagi pada atasan. Kita–sebagai seorang karyawan–pasti takut dinilai tidak kompeten, atau malah takut mendapatkan sanksi.
Namun, sesekali berkata ‘tidak’ akan membuat kita tetap waras lo!
Yang perlu kita lakukan adalah mencoba mengutarakan apa yang menjadi keberatan kita secara halus. Misalnya, kita bisa mengingatkan pada atasan bahwa tugas yang kita kerjakan sebenarnya di luar wewenang yang kita punya. Jika sudah mengutarakan keberatan, dan atasan masih saja memercayakan tugas tersebut, maka mintalah semua support yang dibutuhkan. Katakan dengan baik, dan atasan pasti tak akan keberatan.
3. Gaji tak sebanding
Coba cek, apakah gaji yang diterima lebih kecil dibandingkan dengan volume pekerjaan? Skema insentif dari target yang ingin dicapai mungkin juga kurang sesuai dengan harapan.
Gaji yang tak sebanding memang bisa membuat semangat kerja menurun, apalagi jika tak terlalu banyak fasilitas yang juga diterima dari perusahaan, seperti tunjangan kesehatan, bonus, dan sebagainya.
Namun, hal ini juga perlu dicek ulang juga. Apakah memang gajinya yang tidak ideal, ataukah kita yang selalu merasa gaji tak cukup? Kalau kita yang selalu merasa gaji tak cukup, nah, berarti permasalahan ada pada diri kita sendiri.
Jika masalahnya adalah gaji yang memang tidak ideal, tidak sebanding dengan beban kerja, kita bisa membicarakannya dengan atasan. Negokan gaji, agar sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab yang dipikul.
Atau, bisa saja karena terjadi perubahan kebijakan yang lebih buruk dari kebijakan sebelumnya sehingga terasa merugikan. Misalnya, penundaan gaji, perubahan menjadi tenaga kontrak, pengurangan tunjangan, ditiadakannya bonus, dan sebagainya.
Yah, meski kalau permasalahannya adalah kebijakan, memang agak sulit Karena kalau kebijakan biasanya akan berlaku massal. Jadi, nggak cuma satu karyawan saja yang terimbas. Semua juga merasakannya. Kalau sudah begini, coba ajaklah beberapa orang untuk menghadap atasan dan membicarakannya bersama-sama. Carilah win win solution yang bisa mewadahi kebutuhan setiap orang.
4. Situasi kantor penuh konflik
Hubungan antar rekan kerja juga bisa memengaruhi semangat kerja. Mau tak mau, kita adalah makhluk sosial, jadi banyak terpengaruh juga oleh lingkungan.
Sering terjadi, pekerjaan di kantor tak kondusif lantaran terjadi pengotak-kotakan penugasan atau antar rekan kerja, yang akhirnya berefek pada meningkatnya isolasi sosial dalam lingkungan kerja. Misalnya, job desc yang terlalu kaku, gaya manajemen “devide et impera” yang suka memelihara konflik, dan sebagainya.
Dalam situasi yang penuh konflik antar rekan kerja memang agak sulit bagi kita untuk bisa bekerja sama. Namun, kalau memang masih betah, coba saja untuk abaikan. Atau, mungkin, kita bisa berinisiatif untuk menciptakan keakraban antar rekan kerja ini. Yang paling mudah adalah dengan mengajak rekan kerja untuk makan siang bersama, atau membuat acara makan bersama di kantor, have fun bareng.
5. Kita mengalami permasalahan keuangan pribadi
Sudah tahu belum, bahwa ada hubungan erat antara permasalahan keuangan pribadi karyawan dengan performa kerja di kantor?
Ada fakta yang menyebutkan, bahwa satu dari lima orang yang berstatus karyawan di dunia ini mengalami stres bukan karena beban kerja yang harus dipikul, melainkan disebabkan oleh permasalahan keuangan pribadi yang mereka alami di luar kantor.
Stres yang terjadi pada karyawan ini lantas menjadi penyebab semangat kerja dan produktivitas menurun, pun meningkatnya intensitas izin sakit.
Jadi, coba dicek. Apakah kita sekarang ini sedang mengalami masalah keuangan pribadi? Terlilit utang, atau ada pengeluaran ekstra yang tak bisa diatasi, ataukah ada yang lain? Jika memang kemudian ditemukan adanya permasalahan-permasalahan keuangan, coba fokuskan untuk menyelesaikannya terlebih dahulu.
Jika perlu, coba usulkan pada pihak HR di kantor untuk melaksanakan pelatihan pengelolaan keuangan untuk karyawan, karena karyawan yang bebas masalah keuangan akan menjadi aset berharga bagi bisnis dan perusahaan.
Tertarik untuk mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan Anda? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.