Ini Caranya Biar Kantong Gak Merana Di Bulan Puasa
Selamat puasa! Senang sekali ya akhirnya kita berjumpa lagi dengan bulan puasa. Sudah mempersiapkan apa saja di bulan puasa ini? Apakah membuat daftar menu sahur dan berbuka selama satu bulan penuh? Atau menjadwal buka puasa bersama yang banyak banget itu? Ada satu hal penting yang juga harus disiapkan nih: anggaran selama puasa.
Sebenarnya bulan puasa pasti akan kita temui setiap tahun, jadi seharusnya kita juga udah tahu dong pengeluaran apa aja yang akan terjadi sepanjang bulan Ramadan ini. Anggaran makan seharusnya bisa dihemat karena yang tadinya tiga kali sehari berkurang jadi dua kali saja saat sahur dan berbuka. Pos jajan juga berkurang banyak lho! Yang tadinya ngopi-ngopi cantik setiap hari, jadi ngerem kan. Yang biasanya jajan pas jam istirahat di kantor juga hilang. Tapi yang terjadi setiap tahun adalah pengeluaran selama bulan puasa jauh lebih besar dari pada bulan-bulan biasanya. Duh, bulan puasa kok kantong malah merana. Apa yang salah ya?
Yuk kita atus strategi biar ga merana di bulan puasa!
- Bikin anggaran
Kita tetapkan dulu anggaran makan saat puasa sama dengan saat bulan biasa. Misal anggaran makan di rumah Rp50.000 sehari untuk 3 kali makan, total Rp1.500.000 per bulan. Anggaran jajan dan makan di luar Rp500.000. Jadi total anggaran makan Rp2.000.000 sebulan. Nah, saat puasa kita usahakan besaran anggaran ini gak berubah. Coba hitung deh berapa uang yang bisa kita hemat saat gak jajan di bulan puasa. Jangan-jangan nilainya bisa untuk makan sahur atau berbuka selama sebulan. Hihihi.
- Bikin menu makan sebulan
Saat bulan puasa kita jadi menyiapkan makanan sahur dan berbuka untuk keluarga yang artinya uang belanja bahan makanan bertambah. Kita bisa membuat rencana menu selama sebulan. Kalau sudah punya daftar menu, saat berbelanja pun jadi lebih terencana. Kita tidak mudah tergoda membeli produk atau bahan makanan yang tidak ada di menu.
Dengan adanya rencana menu ini, kita juga bisa lebih hemat dari segi bahan makanan. Contohnya, saat berbuka biasanya kita makan lebih lengkap. Ada makanan berbuka berupa kolak atau minuman segar, makanan utama dan hidangan penutup. Misal makanan utamanya nasi dan ayam goreng. Kalau ada sisa ayam goreng, bisa dikaryakan menjadi campuran bahan untuk membuat nasi goreng saat sahur. Jadi ga ada bahan makanan yang terbuang percuma. Apalagi bulan puasa itu kan bulan keberkahan.
- Bikin prioritas bukber
Karena sudah membuat rencana menu selama sebulan, kita jadi bisa memperkirakan budget belanja bahan makanan. Misal total belanja bahan makanan Rp1.200.000. Berarti sisa dana yang bisa digunakan untuk buka puasa di luar adalah Rp800.000.
Coba cek ada berapa undangan buka puasa yang sudah kamu terima? Mulai dari alumni SD-perguruan tinggi, teman kerja sampai keluarga besar, semuanya ngajak bukber. Gak semua ajakan berbuka puasa bersama harus kamu penuhi kok. Kalau dipaksakan bisa bikin kantong nangis loh! Kamu bisa prioritaskan berbuka dengan mereka yang memang dekat di hati dan kalau bisa lokasinya juga dekat dengan rumah sehingga ga perlu keluar uang transportasi dan gak kena macet J
- Tahan godaan belanja online
Jaman sekarang, siapa sih yang gak suka belanja online? Apalagi di bulan puasa ini semua online shop dan marketplace berlomba-lomba memberi diskon dan promo. Tinggal klik-klik di handphone, barang datang langsung ke depan rumah. Hemat waktu dan tenaga, iya. Hemat uang, belum tentu loh. Walaupun harganya sedang promo, kalau itu membuatmu membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu kamu perlukan, jadi boros juga kan?
- Alokasikan THR setelah dananya diterima
Kebiasaan kita saat bulan puasa adalah berbelanja persiapan lebaran sebelum THR masuk ke rekening. Ayo ngaku. Hihihi. Ini nih yang bikin kantong merana. Duitnya belum ada udah belanja kanan-kiri aja. Boleh kok belanja untuk keperluan lebaran, tapi pastikan uang THR sudah di tangan ya. Kita akan bahas ini di artikel terpisah :)
Jadi sekarang sudah tahu dong gimana caranya mengatur strategi di bulan puasa biar kantong gak merana? Jangan ada lagi keluhan bokek di bulan Ramadan ya. Semoga puasanya lancar sampai Syawal.
Ingin mendapatkan informasi seputar pengelolaan keuangan lebih lanjut? Kamu bisa dengerin Financial Talk bersama QM Trainer Titis Syahluddin di Move On Pagi Radio DFM Jakarta 103.4 FM setiap Kamis jam 8 pagi J
Honey JT
Pentingnya Perempuan Belajar Mengelola Keuangan
Setelah seorang perempuan menikah dan mempunyai anak, biasanya akan timbul kegalauan. Apakah dia akan terus bekerja atau menjadi ibu rumah tangga dan mendedikasikan dirinya bagi keluarga. Kedua hal ini mestinya menjadi alternatif pilihan untuk perempuan, bukan paksaan. Namun, apa pun pilihannya setiap perempuan harus punya kemampuan mengelola keuangan.
Alasan Pentingnya Perempuan Belajar Mengelola Keuangan
Perempuan yang dapat mengelola keuangan bisa menjadi perempuan yang mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Bahkan mampu memberdayakan orang lain. Tentunya kalau punya penghasilan sendiri, perempuan memang bisa ikut berkontribusi ke keuangan keluarga. Tapi sebagai ibu rumah tangga pun, seorang perempuan harus dibekali dengan kemampuan mengelola keuangan. Seharusnya tidak ada halangan bagi perempuan untuk mengelola keuangan walaupun penghasilannya dari pasangan. Faktanya, dari pelatihan finansial yang dilakukan QM Financial, tidak sedikit perempuan yang tidak memiliki akses keuangan dan tidak bisa menghasilkan uang sendiri.
Mengapa penting bagi perempuan untuk belajar mengelola keuangan?
Salah satunya agar bisa tetap survive kalau terjadi hal yang tidak diinginkan kepada suami sebagai pencari nafkah utama. Sebagai pencari nafkah utama keluarga, suami wajib memiliki proteksi berupa asuransi jiwa. Jika pencari nafkah utama meninggal, sang istri akan menerima sejumlah uang pertanggungan yang bisa digunakan untuk melanjutkan hidup dan merencanakan dana pendidikan untuk anaknya. Kebayang gak kalau perempuan tidak mampu mengelola uang? Tanpa pengetahuan tentang pengelolaan keuangan, sejumlah besar uang yang diterima bisa langsung habis dalam sekejap.
Apa yang Harus Dilakukan Perempuan?
Jika seorang perempuan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, dia bisa mulai mengelola penghasilan pasangan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyisihkan minimal 10% untuk ditabung atau diinvestasikan. Akan lebih keren lagi kalau sudah punya tujuan keuangan misalnya Dana Darurat, Dana pendidikan Anak, Dana DP Rumah.
Sisihkan sesuai pos
Jadi, hal pertama yang dilakukan saat terima “jatah” dari pasangan adalah menyisihkannya ya, bukan menunggu sisa. Biasanya kalau kita menunggu pemenuhan kebutuhan dulu baru sisanya ditabung, gak akan ada sisa ☺.
Setelah menyisihkan 10% di depan untuk ditabung, jaga juga cicilan utang maksimal 30% dari penghasilan. Ini termasuk cicilan KPR, cicilan mobil, sampai cicilan Kredit Tanpa Agunan. Kalau masih punya cicilan kartu kredit segera lunasi! Kartu kredit itu banyak gunanya dengan satu syarat bayar lunas setiap bulan. Kalau berani gesek kartu kredit, pastikan uangnya memang ada di rekening, jangan halu! Bukan berarti tidak boleh bersenang-senang. Boleh-boleh aja kok punya anggaran maksimal 20% untuk pengeluaran lifestyle dari jumlah penghasilan yang diberikan pasangan.
Setelah 10% penghasilan ditabung/diinvestasikan, 30% cicilan, 20% untuk pengeluaran gaya hidup, sisanya sekitar kurang lebih 40% digunakan untuk pengeluaran rumah tangga.
Lengkapi dengan proteksi
Jangan lupa perencanaan keuangan tak lengkap tanpa proteksi. Proteksi umumnya berupa asuransi. Ibaratkan kita punya rumah, asuransi ini atapnya. Kalau kita berhadapan dengan musim hujan, asuransi itu payungnya. Proteksi berupa asuransi kesehatan wajib dimiliki semua orang tanpa terkecuali mulai dari bayi sampai orang dewasa. Semua perlu perlindungan kesehatan karena kalau sakit, bisa menimbulkan biaya yang besarnya tidak terduga dan menggerus uang kita. Kalau punya asuransi, kita jadi bisa punya perlindungan. Kalau sampai harus diopname, ada yang bayarin. Kalau kecelakaan, ada yang bayarin. Sedangkan untuk penghasil nafkah utama keluarga harus dilindungi dengan asuransi jiwa.
Yuk, pastikan kamu jadi perempuan yang bisa mengatur keuangan!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
– QM Admin –