Mau Jadi Perencana Keuangan untuk Diri Sendiri? 7 Hal Ini Harus Dipelajari Dulu!
Seorang perencana keuangan dibutuhkan ketika kita merasa kesulitan mengatasi permasalahan keuangan yang terjadi, atau ketika kita merasa kewalahan mengelola keuangan pribadi kita. Mereka akan membantu menawarkan berbagai macam solusi, agar kemudian kita bisa sukses meraih tujuan-tujuan finansial kita.
Pernahkah kamu mempertimbangkan untuk menjadi perencana keuangan untuk dirimu sendiri?
Hmmm, sounds interesting ya? Iyaps, karena dengan menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri (dan keluarga), kita bisa membuat berbagai keputusan keuangan sendiri. Semua bisa dipertimbangkan menurut kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Kita juga bisa bertanggung jawab atas keputusan-keputusan itu terhadap diri sendiri. Rasanya, bebas banget mau menentukan, pengelolaan seperti apa yang kita inginkan dan bisa mengoptimalkannya sesuai kemampuan dan kebutuhan kita.
Yes banget kan? Nah, mari kita lihat beberapa hal yang perlu kamu pelajari jika kamu ingin menjadi perencana keuangan untuk dirimu sendiri.
7 Hal untuk Menjadi Perencana Keuangan Bagi Diri Sendiri
1. Membuat catatan atau laporan keuangan
Nah, kamu pasti sudah tahu, apa pentingnya membuat laporan arus kas keuangan pribadi ini kan?
Yes, catatan atau laporan keuangan yang detail dan rapi dapat membantumu untuk mencermati jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam keuangan, bisa mencari solusinya, dan dengan catatan pengeluaran, kamu juga bisa mengendalikan belanja sehingga kamu bisa lebih banyak menabung demi tujuan finansialmu.
2. Membuat anggaran
Anggaran belanja ini sepenting catatan pengeluaran. Buku catatan keuanganmu belumlah lengkap tanpa adanya anggaran belanja.
Untuk bisa menjadi perencana keuangan untuk diri sendiri–dan kemudian membuat rencana keuangan yang komprehensif–kamu harus bisa membuat anggaran untuk berbagai macam keperluan.
Ingat, kebutuhan akan selalu lebih banyak daripada sumber daya yang kita miliki. Tanpa anggaran, kita bisa salah prioritas, sehingga bisa jadi kita malah terlalu banyak membelanjakan uang ke hal-hal yang kurang penting.
3. Merumuskan tujuan keuangan
Tak semua orang tahu apa yang mereka inginkan. Banyak loh, yang hanya sekadar menjalani hidup, tanpa ada intensi untuk meningkatkan kualitasnya, karena menjadikan penghasilan yang pas-pasan sebagai alasan.
Padahal, dengan pengelolaan keuangan yang baik, gaji atau penghasilan seberapa besar pun tak akan menjadi masalah. Ini bisa diatasi jika kamu mau menjadi perencana keuangan untuk dirimu sendiri.
Salah satunya, kita harus memiliki tujuan keuangan yang disusun berdasarkan prioritas. Ini butuh keterampilan khusus, karena yah, sekali lagi, keinginan dan kebutuhan akan selalu lebih banyak daripada sumber daya. Jadi, kita mesti pintar-pintar mengatur sumber daya itu agar semua kebutuhan bisa terpenuhi.
4. Memilih instrumen investasi yang tepat
Untuk merealisasikan tujuan keuangan yang sudah kamu susun, kamu perlu bantuan beberapa instrumen investasi yang tepat. Hal ini harus kamu pelajari betul jika ingin menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri.
Jangan mikir yang ribet dulu. Belajar investasi itu layaknya sekolah. Kamu enggak bisa tahu-tahu duduk di bangku SMA, tapi harus menjalani pendidikan di playgroup dulu, kemudian TK, SD, SMP, dan kemudian baru SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Yes, bertahap.
Jadi, belajar investasi itu seharusnya bisa dilakukan oleh semua orang, apalagi buat mereka yang sudah punya niat kuat untuk menjadi perencana keuangan untuk diri sendiri dan keluarga. Pasti akan terasa lebih mudah ketika kamu belajar one step at a time. Yang penting, kenalan dulu!
5. Bijak kelola utang
Utang bisa jadi penghambat besar untukmu, jika kamu tidak bisa mengelola keuangan dengan baik. Padahal, di sisi lain, utang juga dibutuhkan agar kita bisa meraih hal-hal di luar jangkauan yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita di depan.
Karenanya, kalau mau menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri, bisa bijak mengelola utang adalah satu skill yang mutlak untuk dimiliki.
6. Mengenal berbagai jenis proteksi
Tanpa proteksi, rencana keuangan bisa hanya tinggal rencana. Tujuan keuangan bisa gagal dicapai. Karenanya, proteksi ini mutlak dimiliki, seperti yang sudah dijelaskan dalam Blueprint of Your Money.
Ada 2 jenis proteksi yang wajib kamu miliki sebagai jaring pengaman rencana keuanganmu: asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Bagaimana cara memilih asuransi yang paling cocok, dan bagaimana perhitungannya? Kamu bisa mempelajarinya dengan mudah kok.
7. Memotivasi diri sendiri
Menjadi perencana keuangan untuk diri sendiri pastinya bukan proses yang mudah, tetapi juga enggak sesulit yang dibayangkan. Setidaknya, kamu enggak perlu sertifikat-sertifikat tertentu untuk menjadi seorang perencana keuangan untuk diri sendiri, karena kamu “hanya” perlu bertanggung jawab pada dirimu sendiri, terhadap keputusan-keputusanmu sendiri.
Tentunya, kamu mau yang terbaik dong untuk dirimu sendiri?
Karena itu, kamu perlu belajar untuk memotivasi diri sendiri untuk terus belajar mengelola keuangan. Tanpa motivasi, rasanya mustahil untuk bisa konsisten, ya kan? Padahal konsistensi sangat diperlukan, terutama untuk mewujudkan rencana jangka panjang.
Nah, tertarik untuk menjadi perencana keuangan untuk diri sendiri dan juga untuk keluarga?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Belajar Finansial dan 5 Manfaatnya untuk Hidup
Percayakah kamu, bahwa sebagian besar masalah hidup itu rata-rata memiliki akar permasalahan yang sama, yaitu keuangan? Dan hal ini bisa diatasi dengan kita belajar finansial.
Ada banyak cara untuk belajar finansial, mulai dari baca buku, dengerin podcast, sampai ikut kelas online yang biasanya full ilmu sekalian praktik juga.
Banyak manfaat yang bisa kita rasakan dengan belajar finansial. Apa saja?
5 Manfaat yang Bisa Kamu Dapatkan dengan Belajar Finansial
1. Financial is personal
Di QM Financial, kami percaya bahwa setiap orang bisa menjadi financial planner untuk diri mereka sendiri. Begitu pun dengan kamu.
Kondisi hidup kamu sudah pasti berbeda dengan orang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka kamu perlu mengatur keuangan yang pas untuk dirimu sendiri, tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. Karena hidupmu ya kamu sendiri yang menjalani, bukan?
Tetapi, untuk mengaturnya dengan baik, kamu perlu belajar finansial. Hal-hal teori haruslah dikuasai dulu, untuk kemudian kamu aplikasikan dengan penyesuaian terhadap kondisimu. Tanpa tahu teorinya, praktik akan lebih sulit.
So, yes, financial is personal. Begitulah yang diajarkan oleh lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto. Tidak pernah ada single solution untuk setiap hal dan masalah, termasuk keuangan, because financial is personal.
2. Bisa membuat keputusan sendiri
Pada akhirnya, setelah belajar finansial dan juga mengenal diri sendiri, kamu pun pasti akan bisa membuat keputusan finansialmu sendiri.
Masalah hidup mana yang pengin kamu cari solusi terlebih dahulu, dengan biaya berapa besar, akan menjadi keputusanmu sendiri. Karena, sekali lagi, financial is personal.
Prioritas setiap orang kan berbeda, dan hal ini akan lebih tepat dicari solusinya oleh si pelaku prioritas tersebut. Hanya kita sendiri yang tahu, bagaimana menentukan prioritas ini, dan akhirnya mengambil keputusannya.
3. Bertanggung jawab terhadap keuangan sendiri
Sudah bisa memutuskan yang terbaik untuk diri sendiri, selanjutnya ya harus bertanggung jawab untuk diri sendiri juga. Dan, dengan belajar finansial, kita jadi tahu, sebesar apa tanggung jawab yang bakalan kita terima jika ingin mengelola uang.
Because, your money, your responsibility.
Keuangan kita adalah tanggung jawab kita sendiri, bukan tanggung jawab orang lain. So, kenapa enggak jadi financial planner untuk diri sendiri? Tentu saja, kita harus membekali diri sendiri dengan ilmu keuangan yang cukup lebih dahulu.
Kita sendiri yang bisa mengukur risikonya, kita sendiri pula yang bisa menentukan apakah kita cukup toleran terhadap risiko tersebut.
4. Bisa menentukan masa depan kita sendiri
Sekali lagi, karena financial is very personal.
Kita sendiri yang mengerti masalah keuangannya, kita pula yang memutuskan solusi mana yang paling efektif, kita sendiri pula yang bertanggung jawab atas keputusan tersebut, dan kita jugalah yang harus menentukan masa depan kita sendiri.
Ya dong. Kan ini hidup kita, bukan hidup orang lain! Masa masa depan aja orang lain juga yang buatin. Masalah hidup harus ditangani sendiri.
5. Kenal dengan berbagai produk keuangan
… sehingga bisa menentukan mana yang cocok dan sesuai dengan tujuan dan cita-cita kita, dan mana yang kurang cocok.
Dengan penyesuaian ini, tujuan keuangan tercapai, pun kita bisa memitigasi risiko jika rencana tidak berjalan seperti harapan. Kita enggak akan menyalahkan siapa-siapa, tetapi justru menjadi semakin haus ilmu untuk memperbaiki kesalahan yang sama.
Hingga akhirnya, kita naik kelas juga skill pengelolaan uangnya.
Belajar finansial itu asyik! Sekali belajar, kita bisa pula belajar hal yang lain, dan semuanya itu bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
Sudah waktunya bagi setiap orang untuk menjadi financial planner untuk dirinya sendiri (dan juga untuk keluarganya), sehingga apa yang terbaik bisa dipilih dan disesuaikan dengan kondisi diri sendiri.
Yuk, belajar finansial bareng QM Financial! Ada berbagai kelas finansial online QM Financial yang bisa dipilih sesuai kebutuhanmu, mulai dari yang basic sampai advanced. Mulai belajar mengatur arus kas dulu, sampai belajar asuransi dan investasi. Dengan modul yang komprehensif dan trainer yang terampil, siapa pun pasti mudah mengikuti materinya. Cek jadwalnya, dan segera daftar ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Begini Cara Memulai Membuat Rencana Keuangan Kamu Sendiri di Tahun 2020
Setiap orang hendaknya memiliki tujuan dalam hidup; cita-cita, keinginan besar, dan mimpi. Ya masa sih, mau hidup begini-begini saja? Pastinya pengin yang lebih baik dong ya? Untuk mewujudkannya, maka kamu perlu membuat rencana keuangan kamu sendiri.
Apakah perlu meminta bantuan seorang financial planner profesional untuk membuatkanmu rencana keuangan secara khusus? Boleh saja, kalau memang kamu membutuhkannya. Namun, kalau memang kondisi keuanganmu saat ini–yah, sebenarnya sih belum sehat benar, tetapi enggak terlalu “sakit”–maka ada baiknya kamu coba untuk belajar membuat rencana keuangan sendiri saja.
Mengapa? Ya, karena yang mau direncanakan ini kan hidup kamu. So, kamu sendirilah yang tahu akan (atau pengin) seperti apa ke depannya, pun kamu sendiri juga yang paham akan kondisi real-nya sekarang ini kan?
Karena itu, yuk, coba untuk membuat rencana keuangan kamu sendiri. Enggak rumit kok! Bahkan, saat nanti kamu sudah piawai menjalankannya, kemampuanmu setara dengan seorang certified financial planner loh!
Yuk, coba mulai dari beberapa langkah berikut.
7 Langkah Membuat Rencana Keuangan Kamu Sendiri
1. Tanyakan: pengin hidup seperti apa?
Lima tahun lagi? 10 tahun lagi, hingga 20 tahun lagi dari sekarang? Buatlah tujuan hidupmu ini dalam tahapan-tahapan, supaya bebannya jadi terbagi rata.
Misalnya, 5 tahun lagi pengin punya rumah pertama, so seharusnya sudah terkumpul dana untuk DP. Sepuluh tahun lagi, sudah mengamankan dana pendidikan anak setidaknya sampai uang pangkal perguruan tinggi. Dua puluh tahun lagi, sudah bisa pensiun dengan mandiri, enggak membebani anak, hidup berdua sejahtera bareng pasangan.
Semua cita-citamu itulah yang akan menjadi tujuan keuanganmu.
2. Ketahui total aset
Bahasa kerennya, know your worth. Ciyeee.
Yuk, duduk dan lakukan perhitungan secara detail. Catat secara khusus, semua hal yang menjadi aset kamu saat ini. Mulai dari gaji, side hustles, rumah, kendaraan, investasi (jika sudah ada), dan lain sebagainya.
Selanjutnya, tulis juga apa yang menjadi beban tanggungan Anda, mulai dari cicilan yang sedang berjalan, asuransi, pajak, dan lain sebagainya.
Dengan mengetahui total aset yang sudah kamu miliki sekarang, kamu akan tahu seberapa jauh garis start kamu untuk mulai membuat rencana keuangan demi tujuan yang sudah dibuat seperti di poin pertama di atas.
Istilahnya, misal sekarang kamu sudah punya rumah (umpamanya hibah atau warisan), maka kamu bisa mencoret tujuan keuangan yang satu ini, dan bisa membuat tujuan keuangan lain yang sesuai dengan mimpimu.
3. Ketahui biaya hidupmu dengan pasti
Membuat rencana keuangan tidak akan bisa komprehensif kalau kamu enggak mengetahui seberapa besar dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang penting.
Ya, enggak mungkin kan, kamu memaksa untuk ambil kredit kepemilikan rumah, sedangkan untuk beli beras saja kamu berutang ke warung tetangga?
Karena itu, cobalah untuk mengetahui biaya hidupmu secara pasti, setidaknya dalam beberapa bulan ke depan. Sediakan buku catatan, atau kamu juga bisa membuat catatan di aplikasi keuangan yang dengan mudah kamu unduh di smartphone, dan lakukan pencatatan pengeluaran hingga detail.
4. Utamakan kewajiban
Kewajiban menjadi prioritas dalam pengeluaranmu, selain kebutuhan hidup pokok. Misalnya, cicilan utang yang ada saat ini, tagihan listrik, pulsa, hingga pajak-pajak yang harus dibayar bulanan atau tahunan.
Semua kewajiban ini menjadi top priority dan tidak boleh sampai terlewat dibayar, agar rencana keuangan kamu nanti bisa lancar diwujudkan.
5. Bangun aset
Ada aset penting yang belum kamu miliki sekarang. Buat rencana keuangan secara menyeluruh, agar setiap bulan kamu bisa menabung dan membangun portofolio investasi atau aset kamu.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam membangun aset:
- Belajar dulu dengan sungguh-sungguh, agar kamu bisa paham karakteristik masing-masing instrumen investasi sehingga bisa disesuaikan dengan rencana keuangan kamu.
- Ingat selalu akan “hukum” investasi: return tinggi akan membawa serta risiko tinggi juga. Tidak pernah ada investasi sangat aman dengan keuntungan yang sangat tinggi. Ini sudah pasti bodong.
- Lakukan diversifikasi portofolio.
- Review berkala, dan sesuaikan lagi dengan rencana keuangan yang sudah ada jika diperlukan.
6. Hidup sesuai kemampuan
Rencana keuangan sudah mulai tersusun dengan rapi, jika kamu sudah sampai di step keenam ini. Selanjutnya, kamu tinggal menjalaninya dengan konsisten dan disiplin.
Hiduplah sesuai kemampuan, dan selalu berpegang pada rencana yang sudah kamu buat. Percuma saja kan, kamu membuat rencana keuangan tetapi pada praktiknya kamu terlalu banyak “cheating”.
Ya, seperti diet, cheating sih boleh sekali dua kali. Tapi jangan keseringan ya. Ingat akan tujuanmu!
7. Asuransikan!
Rencana keuangan juga akan sia-sia, kalau di tengah jalan, ada musibah menimpamu dan kamu tidak memiliki jaring pengaman yang baik–terlebih untuk mitigasi risiko keuangan.
So, pastikan kamu memasukkan iuran asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga dalam bujet biaya hidupmu.
Nah, gimana? Masihkah terlalu rumit untukmu? Masih belum kebayang, bagaimana cara membuat rencana keuangan yang komprehensif ini?
Join saja yuk, di kelas-kelas finansial online QM Financial! Ada banyak kelas yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Mulai dari yang basic, hingga advanced. Mau buat rencana keuangan kamu sendiri? Mau jadi financial planner untuk dirimu sendiri dan keluarga? Bisa banget! Bahkan kamu bisa mendapatkan worksheet Excell untuk langsung diisi sesuai dengan kondisi keuanganmu.
Cek jadwalnya dan segera daftar ya di link yang sudah ditautkan di atas.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Selamat Ulang Tahun, QM Financial! 16 Tahun Berbagi Edukasi Finansial untuk Negeri
Yay! Selamat ulang tahun, QM Financial! Nggak terasa ya, 16 tahun sudah QM Financial berbagi edukasi finansial untuk Indonesia. Rasanya mustahil banget bisa sampai sejauh ini, jika bukan karena kamu semua yang setia mendukung setiap program literasi keuangan di QM Financial.
Mimpi kami mungkin terlalu muluk: kami ingin agar masyarakat Indonesia semakin cerdas finansial. Membangun keuangan sehat dan kuat, mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat pada umumnya, hingga Indonesia seluruhnya.
Namun, ternyata mimpi itu bisa diwujudkan dengan dukunganmu semua, sejak QM Financial lahir hingga sekarang.
Inilah 5 hal tentang QM Financial di tahun ke-16 menjadi bagian dari edukasi literasi keuangan Indonesia
1. Berubah menjadi financial literacy provider
Sejak tahun 2012, QM Financial berubah positioning dari konsultan keuangan menjadi financial literacy provider.
Mengapa terjadi perubahan ini?
Karena kami sangat percaya bahwa setiap orang bisa menjadi financial planner untuk dirinya sendiri. Karena kecerdasan literasi keuangan berawal dari kemauan diri sendiri untuk belajar lebih banyak tentang pengelolaan uang.
Untuk itu, QM Financial punya banyak sekali kelas finansial online yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, mulai dari membereskan cash flow, mengenal produk investasi, mengenal asuransi, mengenal saham, mengelola dana pendidikan, dana pensiun, dan masih banyak lagi–mulai dari pengetahuan basic hingga yang advanced.
2. Proses belajar finansial yang komprehensif
Bersama QM Financial, kamu bisa belajar finansial secara menyeluruh dan komprehensif, step by step dari mulai kenalan dulu hingga ngulik sesuatu yang lebih rumit.
- Awareness: dari tak kenal menjadi kenal, dari nggak paham menjadi sayang. Dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti, belajar finansial bareng QM Financial semakin fun dan menyenangkan.
- Knowledge: dari kenal menjadi paham, karena kemudian bisa menceritakan kembali apa hasil dari belajarnya. Bahkan, bisa menularkan pengetahuan pada yang lain.
- Action: apa artinya belajar kalau enggak dipraktikkan? Rasakan perbaikan-perbaikan keuangan yang sudah kamu pelajari dan lakukan sendiri dari hari ke hari.
3. Selalu percaya, bahwa setiap orang bisa menjadi financial planner untuk diri sendiri
Keuangan kita merupakan tanggung jawab kita sendiri. Meskipun kita membeli jasa konsultan perencana, tapi keputusan sepenuhnya di tangan kita. Jadi, mengapa enggak belajar menjadi financial planner bagi diri sendiri sekalian?
Karena pada dasarnya, teori pengelolaan keuangan itu cukup mudah dipelajari. Siapa pun bisa kok mempelajarinya, mulai dari para lajang, pasangan suami istri, keluarga, profesional, hingga para karyawan perusahaan sekalipun.
Rasakan betapa nikmatnya hidup saat kita sudah bisa benar-benar mandiri secara finansial, dan merasakan financial freedom. Kepingin apa aja, ayo!
4. Percaya, bahwa sebuah perusahaan akan kuat ketika sumber daya manusianya juga kuat
Ya, QM Financial juga percaya, bahwa di perusahaan yang kuat ada sumber daya manusia yang terampil mengelola keuangan pribadinya secara sehat.
Karena itu, QM Financial mengembangkan sistem, kurikulum dan metode #QMTraining yang interaktif, komprehensif dan menyeluruh, sekaligus fun, bagi para karyawan perusahaan baik besar maupun kecil.
Begitu affordable-nya, sehingga tak hanya perusahaan besar, perusahaan berbasis UKM pun bisa bekerja sama dengan QM Financial untuk bisa memberikan edukasi literasi keuangan pada karyawan, demi mencipta sumber daya manusia yang kuat secara finansial.
Begitu customized-nya, sehingga setiap kurikulum dan materi #QMTraining bisa diolah sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan karyawan di perusahaan yang berbeda.
5. Bisnis yang berkembang adalah bisnis dengan laporan keuangan yang sehat
Tak hanya membantu menyehatkan sisi finansial karyawan, QM Financial juga punya program untuk membantu para pemilik bisnis kecil dan UKM untuk menyehatkan bisnisnya, terutama dimulai dari laporan keuangan.
Karena perusahaan yang sehat selalu berawal dari laporan keuangan yang sehat pula. Laporan keuangan yang sehat bisa menjadi dasar bagi pemilik bisnis untuk bisa menyusun strategi pengembangan bisnisnya.
Pastinya, semua pemilik bisnis ingin agar bisnisnya sukses kan?
Banyak memang PR yang harus dikerjakan. Namun, bersama kamu semua, kami yakin bahwa kami akan bisa melalui 16 tahun lagi ke depan, dan seterusnya, memberikan edukasi finansial untuk negeri.
Siapkah kamu menemani QM Financial untuk melangkah lagi lebih jauh ke depan?
Selamat ulang tahun, QM Financial!