F.I.R.E: 7 Miskonsepsi Kebebasan Finansial yang Perlu Diluruskan
Yuk, ngomongin FIRE! Mumpung lagi hype nih. FIRE bukan yang berarti kebakaran, tetapi Financial Independence, Retire Early. Sebuah jargon untuk sebuah tujuan termulia dalam hidup: mencapai kebebasan finansial.
Gerakan FIRE ini pertama kali didesuskan oleh 2 orang guru finansial, yakni Joseph R. Dominguez dan Vicki Robin dalam buku mereka yang berjudul Your Money or Your Life. Menarik untuk dibahas, karena gerakan ini banyak diusung oleh generasi yang saat ini sedang produktif-produktifnya. Memberi gambaran, bahwa pensiun sejahtera itu mungkin dilakukan. Bahwa siapa pun bisa mendapatkan hidup sesuai keinginan masing-masing, asalkan mau untuk bekerja keras mempersiapkannya.
Oh, harus kerja keras ya?
Lah, kan memang gitu cara mainnya untuk segala sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup?
So, mari kita bahas dalam artikel kita kali ini.
Apa Itu Kebebasan Finansial?
Kebebasan finansial, atau istilah asingnya financial freedom, adalah kondisi ketika kamu punya cukup uang untuk menjalani hidup seperti yang dimaui atau diinginkan. Dan—ini bagian terbaiknya—untuk menjalani hidup seperti itu, kamu enggak perlu kerja secara aktif setiap hari lagi.
Hah? Berarti sama sekali nggak kerja sama sekali? Nganggur dong!
Ya, enggak gitu juga. Bukan berarti kalau mencapai kebebasan finansial lantas nganggur, enggak boleh ngapa-ngapain juga. Boleh, malahan ya harus tetap aktif. Kamu enggak boleh bermalas-malasan, teteup. Dan memang, itulah miskonsepsi yang sering muncul berkaitan dengan kebebasan finansial.
Banyak yang mengira bebas finansial berarti enggak ngapa-ngapain. Padahal itu salah kaprah, dan ada beberapa hal lain yang juga salah kaprah mengenai kebebasan finansial ini.
Konsep Kebebasan Finansial yang Salah Kaprah
Bebas finansial ditentukan oleh nasib
Jadi, kalau nasibnya sudah misqueen, ya sudah misqueen saja teros!
Wah, enggak kayak gitu juga sih. Faktanya, financial freedom is about mindset. Saat kita memang mindset-nya hanya berhenti di satu titik, maka ya satu titik itu saja yang hanya bisa diraih. Lebih jauh lagi, titik itu menjadi comfort zone kita—yang membuat kita enggan untuk membuka pikiran dan kemudian berusaha.
Sudah banyak yang “terjebak” di miskonsepsi ini lo. Mirisnya, mereka malah seakan “bangga” dengan nasib yang dibilang kurang beruntung itu. Padahal, kesempatan terbuka lebar di depan. Sayang banget kesempatan itu tidak bisa dilihat, hanya karena tertutup oleh mindset.
Intinya, kita sendiri yang menentukan nasib. Sembari minta petunjuk pada “Yang Menciptakan Nasib” pastinya.
Bebas finansial artinya nggak usah kerja
Ya, boleh dong kalau mau kerja. Malahan, saat mencapai kebebasan finansial, maka kamu akan mendapatkan peluang untuk mengerjakan apa pun yang kamu mau.
Buat sebagian orang ini artinya adalah kesempatan untuk mengejar passion, dan nggak perlu pusing jika ternyata passionnya enggak terlalu menghasilkan (atau malah lebih banyak menyedot) uang. Misalnya lebih banyak bekerja untuk sosial, menulis buku, traveling, dan sebagainya.
Ini enggak sama dengan ‘nggak usah kerja’ lo ya. Kita tetap beraktivitas, tetapi sudah tak menjadikan uang sebagai motivasi utama ketika kita sudah mencapai kebebasan finansial.
Harus menyisihkan 50% penghasilan setiap bulan
Banyak yang bilang, kalau untuk bisa mencapai kebebasan finansial, kamu harus menyisihkan 50% dari gaji atau penghasilan setiap bulan.
Ini konsep yang kurang tepat lo. Faktanya, besaran dana yang harus disisihkan agar bisa mencapai bebas finansial itu tergantung sejak kapan kamu mulai mempersiapkannya. Jika kamu memulainya sedini mungkin, bisa jadi kamu enggak perlu harus menyisihkan 50% dari penghasilanmu. Mungkin 30% cukup, atau malah 10% pun bisa. Pasalnya, hal ini juga tergantung pada gaya hidupmu. Semakin tinggi gaya hidup, semakin besar target keuangan yang harus dicapai untuk bisa bebas finansial. Semakin jauh persiapannya, semakin kecil pula beban per bulannya.
Persiapan paling ideal dimulai di usia 40 tahun
Nggak harus! Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, semakin cepat kamu mulai, semakin ringan bebanmu, semakin pasti kamu bisa meraih kebebasan finansial yang diinginkan.
Emas dan deposito adalah instrumen terbaik
Ya, boleh saja kalau memilih emas dan deposito, tetapi produk lainnya juga banyak yang bisa menjadi pilihan lo! Seperti kata Mba Ligwina Hananto, jangan setia pada produk, kita harus setia pada tujuan!
Jadi, ayo, belajar berbagai instrumen investasi yang bisa mendukung impianmu untuk FIRE; meraih kebebasan finansial secepatnya.
Kebebasan finansial hanya milik mereka yang sudah lansia
Nah, ini nih yang salah banget nih. Enggak gitu juga lo! Kalau memang mampu, kamu juga bisa menargetkan untuk bebas finansial di usia muda. Usia 40-an, 50-an, adalah usia-usia yang paling baik untuk bisa bebas finansial. Karena kamu sudah mapan, sudah cukup pengalaman, pun sudah bijak menghadapi masalah yang mungkin muncul.
Sementara kamu bisa mempersiapkan tujuan ini sejak usia 20-an. Dan itu mungkin banget dilakukan, karena sudah ada yang sukses juga.
Bebas finansial = kaya, banyak uang
Bebas finansial enggak harus berarti banyak uang atau kaya raya. Malahan, apa sih sebenarnya arti kaya raya itu?
Pada prinsipnya, bebas finansial adalah kamu bisa mencukupi kebutuhan hidup tanpa harus bekerja secara aktif. Artinya, jika kamu punya aset aktif yang bisa memberimu penghasilan pasif setiap bulan yang cukup, artinya kamu sudah bebas finansial. Enggak perlu muluk-muluk, bebas finansial artinya punya jet pribadi, pulau pribadi, dan sebagainya—meskipun kalau punya ya, enggak ada salahnya juga. Tapi intinya pada bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan pas. Pas butuh traveling ada uangnya. Pas pengin nraktir keluarga besar, ada uangnya. Pas pengin beli smartphone keluaran terbaru, ada uangnya.
Ya, semoga kamu paham sampai di sini. Karena “cukup” dan “kaya raya” itu memang berbeda konsep. Sementara kebebasan finansial enggak berarti harus kaya.
Nah, itulah miskonsepsi mengenai FIRE alias kebebasan finansial yang perlu diluruskan. See? Ternyata enggak terlalu di awang-awang kan, untuk bisa bebas finansial itu? Siapa pun bisa kok mewujudkannya, asalkan mau bekerja keras untuk mempersiapkannya sejak dini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!