32 Istilah Bursa Saham yang Harus Diketahui Setiap Investor Pemula
Investasi di bursa saham bisa menjadi langkah yang menarik untuk mengembangkan kekayaan. Namun, memahami istilah-istilah yang digunakan di dalamnya sangat penting untuk menghindari kebingungan dan membuat keputusan investasi yang cerdas.
Ada banyak istilah yang sering muncul ketika berbicara tentang saham, mulai dari istilah dasar hingga konsep yang lebih kompleks. Menguasai istilah-istilah ini bisa membantu mengenali peluang dan risiko yang ada, serta meningkatkan kepercayaan diri dalam berinvestasi.
Table of Contents
Istilah Bursa Saham yang Penting untuk Dipahami
Memahami dunia saham bukan hanya soal membeli dan menjual. Ada berbagai konsep dan strategi yang perlu dipahami agar investasi berjalan sesuai harapan.
Bagi pemula, mengetahui dan memahami istilah-istilah dasar bisa menjadi fondasi penting untuk memulai perjalanan di dunia saham. Dengan pemahaman yang baik, investasi di pasar saham bisa menjadi lebih terarah dan menguntungkan.
Baca juga: Mengenal Rapat Umum Pemegang Saham untuk Investor Pemula
Berikut adalah daftar beberapa istilah dalam bursa saham yang sebaiknya dipahami oleh investor pemula. Tentu saja, belum semua istilah ada di daftar ini. Kamu bisa mempelajarinya sambil belajar investasi saham itu sendiri. Namun, sebagai permulaan, daftar ini bisa kamu simak terlebih dulu.
- Saham: Kepemilikan dalam suatu perusahaan. Pemegang saham berhak mendapatkan dividen dan berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham.
- Dividen: Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.
- Capital Gain: Keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham.
- Capital Loss: Kerugian yang terjadi ketika harga jual saham lebih rendah dari harga belinya.
- IPO (Initial Public Offering): Penawaran saham perdana, yaitu proses perusahaan menjual sahamnya untuk pertama kali kepada publik.
- Bear Market: Kondisi pasar saham yang menurun atau lesu, di mana harga-harga saham cenderung turun.
- Bull Market: Kondisi pasar saham yang naik atau sedang dalam tren positif, di mana harga-harga saham cenderung naik.
- Portofolio: Kumpulan aset investasi, termasuk saham, obligasi, reksa dana, dan lainnya yang dimiliki oleh seorang investor.
- Diversifikasi: Strategi investasi dengan membeli berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko.
- Lot: Satuan perdagangan saham di bursa. Di Bursa Efek Indonesia, 1 lot = 100 lembar saham.
- Bid: Harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli untuk membeli saham.
- Ask: Harga terendah yang ditawarkan oleh penjual untuk menjual saham.
- Spread: Selisih antara harga bid dan ask.
- Order: Instruksi untuk membeli atau menjual saham dengan harga tertentu atau pada kondisi tertentu.
- Market Order: Instruksi untuk membeli atau menjual saham pada harga pasar saat ini.
- Limit Order: Instruksi untuk membeli atau menjual saham pada harga tertentu atau lebih baik.
- Stop-Loss Order: Instruksi untuk menjual saham jika harga turun ke level tertentu untuk membatasi kerugian.
- Support: Level harga di mana permintaan saham cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih lanjut.
- Resistance: Level harga di mana penawaran saham cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih lanjut.
- Volume: Jumlah saham yang diperdagangkan dalam periode waktu tertentu.
- Volatilitas: Tingkat perubahan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi risiko dan potensi keuntungan.
- Index: Indikator yang mengukur kinerja sekelompok saham tertentu di bursa saham, seperti IDX Composite atau LQ45.
- Blue Chip: Saham dari perusahaan besar, mapan, dan memiliki reputasi baik, biasanya stabil dan dianggap lebih aman untuk investasi.
- P/E Ratio (Price-to-Earnings Ratio): Rasio harga saham terhadap laba per saham. Digunakan untuk menilai apakah saham dinilai terlalu tinggi atau rendah.
- Market Capitalization: Nilai total pasar dari seluruh saham yang beredar dari suatu perusahaan. Dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham beredar.
- Liquidity: Kemampuan untuk membeli atau menjual saham dengan cepat tanpa menyebabkan perubahan harga yang signifikan.
- Margin: Meminjam uang dari broker untuk membeli saham. Investor hanya perlu membayar sebagian dari total nilai saham.
- Short Selling: Strategi menjual saham yang tidak dimiliki dengan harapan dapat membelinya kembali dengan harga lebih rendah untuk mendapatkan keuntungan.
- Yield: Persentase pengembalian investasi berdasarkan dividen tahunan atau pembayaran bunga dibandingkan dengan harga saham atau obligasi.
- Fundamental Analysis: Metode analisis yang berfokus pada data keuangan perusahaan seperti pendapatan, laba, dan pertumbuhan untuk menentukan nilai intrinsik saham.
- Technical Analysis: Metode analisis yang menggunakan grafik dan data historis harga saham serta volume perdagangan untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
- Broker: Perantara yang membantu transaksi jual beli saham antara investor dengan bursa saham.
Baca juga: Pasar Saham: Pengertian, Instrumen, dan Manfaatnya
Mulai berinvestasi di bursa saham bukan hanya tentang beli saham terus jual lagi doang. Namun, juga termasuk memahami setiap istilah yang berkaitan dengan pergerakan pasar dan strategi yang digunakan.
Mengetahui istilah-istilah penting ini dapat memberikan kamu dasar yang kuat untuk menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi di pasar saat berinvestasi nanti. Dengan pengetahuan yang cukup, peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari investasi di pasar saham bisa lebih terbuka.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!