Memahami Risiko dalam Investasi Tanah dan Cara Mitigasinya
Orang-orang zaman dulu banyak yang dijuluki sebagai tuan tanah. Ya, enggak salah sih, karena rerata memang punya tanah yang luas. Seiring waktu, apakah ada orang-orang di masa sekarang yang hobi investasi tanah?
Kayaknya sih masih banyak ya. Enggak usah jauh-jauh. Lead trainer QM Financial, Mba Ligwina Hananto, saja juga melakukan investasi tanah. Harapannya, bisa dibangun rumah untuk ditinggali nanti kalau sudah pensiun.
Nah, apakah ada di antara kamu yang juga tertarik investasi properti, khususnya tanah?
Table of Contents
Apa sih Itu Investasi Tanah?
Investasi tanah adalah sebuah bentuk penanaman modal di mana seseorang membeli tanah dengan harapan bahwa nilai tanah tersebut akan meningkat seiring waktu.
Berbeda dari jenis investasi lain seperti saham atau obligasi, investasi tanah adalah investasi fisik atau riil, artinya investor secara langsung memiliki aset berwujud. Uniknya, tanah adalah sumber daya terbatas dan enggak dapat dibuat atau dikembangkan lebih lanjut. Hal inilah yang menjadikannya sebuah aset yang potensial untuk terus bertambah nilainya karena keterbatasan pasokan.
Salah satu daya tarik utama dari investasi tanah adalah potensi keuntungannya yang signifikan. Kenaikan nilai tanah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perkembangan infrastruktur di sekitarnya, perubahan zonasi, atau peningkatan permintaan.
Misalnya saja nih, sebuah lahan yang awalnya berada di area terpencil bisa menjadi sangat bernilai jika di masa depan terdapat pembangunan jalan tol, pusat perbelanjaan, atau fasilitas umum lainnya di dekat lokasi tersebut.
Selain itu, investasi tanah juga sering dianggap sebagai bentuk perlindungan terhadap inflasi, karena nilai tanah cenderung naik melebihi laju inflasi jangka panjang.
Di samping segala potensinya, tetap penting untuk diingat bahwa investasi tanah juga mengandung risiko tertentu. Di antaranya likuiditas yang rendah dan ketergantungan pada kondisi pasar lokal. Artinya, kalau tertarik untuk berinvestasi di sini, kita perlu memahami dinamika pasar lokal, juga melakukan riset menyeluruh, dan merencanakan strategi investasi jangka panjang.
Risiko Umum dalam Investasi Tanah
Apa saja risiko umum investasi tanah yang perlu diperhatikan? Coba kita lihat satu per satu.
Risiko Likuiditas
Berbeda dengan saham atau obligasi, tanah adalah aset yang tidak mudah dijual dengan cepat. Ini berarti, dalam situasi ketika dana tunai diperlukan segera, kita mungkin mengalami kesulitan untuk menjual properti tanah dengan harga yang diinginkan dalam waktu yang singkat.
Risiko Hukum
Investasi tanah sering kali melibatkan masalah hukum yang kompleks. Misalnya seperti keabsahan sertifikat, zonasi, dan perubahan dalam peraturan pemerintah. Kalau sampai kita salah dalam memahami aspek legalnya, maka dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar. Contohnya, kita membeli tanah sengketa atau ada masalah pada sertifikatnya. Bisa jadi timbul masalah yang akan membuat kita rugi.
Risiko Pasar
Nilai tanah sangat tergantung pada dinamika pasar, yang dapat berfluktuasi karena berbagai faktor ekonomi, politik, atau sosial. Misalnya, penurunan permintaan tanah di suatu area dapat secara signifikan menurunkan harga jual tanah.
Risiko Lingkungan
Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau perubahan kondisi lingkungan akibat perubahan iklim dapat mengurangi nilai tanah secara drastis. Investasi di area yang rawan bencana atau mengalami perubahan lingkungan negatif bisa menjadi investasi berisiko tinggi.
Cara Mengidentifikasi Risiko
Mengenali dan mengelola risiko-risiko ini adalah kunci untuk menjaga investasi tanah agar tetap menguntungkan dan aman. So, apa yang harus dilakukan?
Riset Pasar
Mengenali risiko bisa dimulai dengan melakukan riset pasar yang mendalam. Sebagai investor, kita perlu memahami tren dan dinamika pasar, seperti perkembangan area sekitar, rencana infrastruktur pemerintah, dan pergerakan harga tanah di masa lalu.
Informasi ini dapat memberikan gambaran tentang potensi kenaikan nilai tanah di masa depan dan juga membantu mengantisipasi perubahan pasar yang mungkin terjadi.
Cek Legalitas
Selanjutnya, cek legalitas tanah yang hendak dibeli. Pastikan bahwa tanah tersebut memiliki sertifikat yang sah, tidak terlibat dalam sengketa, dan memenuhi semua peraturan pembangunan yang berlaku. Kalau perlu, kita bisa meminta bantuan mereka yang profesional.
Analisis Lokasi
Sama seperti melakukan analisis terhadap fundamental saham, analisis lokasi dan lingkungan sekitar tanah juga penting banget. Faktor-faktor seperti kualitas lingkungan, risiko bencana alam, akses ke fasilitas umum, dan rencana pembangunan daerah sekitar dapat secara signifikan memengaruhi nilai investasi. Catat apa saja hal yang bisa menaikkan dan menurunkan harga tanah ke depannya, sehingga kita tahu apakah potensinya benar-benar baik di masa mendatang.
Strategi Mitigasi Risiko
Dalam menghadapi risiko yang terkait dengan investasi tanah, menerapkan strategi mitigasi risiko yang efektif adalah kunci untuk memastikan keberhasilan investasi. Ini yang harus dilakukan.
Diversifikasi Investasi
Artinya, jangan menaruh semua dana investasi pada tanah saja, melainkan sebarkan investasi ke berbagai jenis aset lain seperti saham, obligasi, atau jenis properti lainnya. Diversifikasi dapat mengurangi risiko karena tidak semua jenis investasi akan terpengaruh oleh faktor pasar yang sama pada waktu yang sama.
Miliki Asuransi Properti
Jika memang diperlukan, asuransi properti juga bisa dipertimbangkan demi memitigasi risiko. Polis asuransi yang dirancang khusus untuk tanah atau properti dapat memberikan perlindungan finansial dari kerugian yang disebabkan oleh risiko tertentu, seperti bencana alam atau kerusakan lingkungan. Dengan demikian, kita bisa dipastikan enggak akan kehilangan seluruh investasi akibat kejadian tak terduga.
Pemilihan dan Pertimbangan yang Cermat
Terakhir, memilih lokasi tanah yang strategis adalah strategi mitigasi risiko yang vital. Jadi pastikan tanah memang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Misalnya pilih area yang diharapkan akan berkembang karena rencana pembangunan infrastruktur atau zona ekonomi baru.
Investasi di lokasi seperti ini enggak hanya mengurangi risiko kerugian, tetapi juga meningkatkan peluang untuk keuntungan yang signifikan.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, kita sebagai investor dapat mengurangi risiko yang terkait dengan investasi tanah dan meningkatkan potensi keberhasilan investasi yang kita lakukan.
Tip Investasi Tanah yang Aman
Investasi tanah yang sukses dan aman membutuhkan perencanaan yang komprehensif, seperti halnya instrumen investasi lainnya. So, berikut adalah beberapa tip investasi yang aman, bagi kamu yang ingin menjajaki peluang ini.
Tentukan Tujuan
Tujuan lo apa? Seperti biasa, kita sebagau investor harus memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapai dengan investasi tanah ini. Apakah nantinya akan dibuat bangunan, mendapatkan keuntungan jual beli, atau sekadar untuk diversifikasi aset.
Tujuan keuangan jangka panjang ini membantu dalam membuat keputusan yang lebih strategis dan terukur, serta mencegah keputusan investasi yang tergesa-gesa.
Hindari Pembelian Impulsif
Pembelian yang didasarkan pada rumor atau spekulasi harus dihindari. Pasar tanah sering kali dipenuhi dengan informasi yang belum tentu akurat, yang bisa memengaruhi investor untuk membuat keputusan yang tidak berdasar.
Sebelum memutuskan pembelian, lakukan riset dan verifikasi semua informasi yang didapat. Termasuk di dalamnya adalah memahami kondisi pasar saat ini, potensi pertumbuhan area tersebut, serta legalitas dan kejelasan status tanah.
Perhatikan Perkembangan ke Depan
Perubahan infrastruktur seperti pembangunan jalan, fasilitas publik, atau area komersial dapat secara signifikan meningkatkan nilai tanah. Demikian pula, kebijakan pemerintah terkait penggunaan tanah dan pembangunan dapat memengaruhi nilai dan potensi tanah secara besar-besaran.
Menjaga diri agar tetap ter-update dengan informasi dan berita dapat membantu mengidentifikasi peluang investasi yang menguntungkan dan mengurangi risiko.
Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, investasi tanah dapat menjadi lebih aman dan menguntungkan. Bagaimana? Tertarik untuk investasi tanah?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kesalahan Umum dalam Belajar Finansial dan Cara Menghindarinya
Belajar finansial merupakan tahap penting dalam meraih financial independence jangka panjang. Memiliki pengetahuan dan edukasi tentang keuangan sangat penting karena dapat mengendalikan pengeluaran dan mendukung pertumbuhan kekayaan.
Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan kesalahan umum yang menghambat perkembangan finansial mereka. Padahal, sejatinya belajar finansial harus dilakukan oleh semua orang dari berbagai kalangan. Ketrampilan mengelola uang yang baik dan bijak harus dimiliki agar pendapatan yang diperoleh setiap bulan tidak habis begitu saja tanpa adanya perencanaan.
Oleh karena itu, mari mengulik lebih lanjut tentang beberapa kesalahan umum dalam belajar finansial yang sering terjadi dan cara menghindarinya.
Kesalahan Umum dalam Belajar Finansial
Kesalahan umum dalam belajar finansial penting untuk digali agar dapat diperbaiki untuk ke depannya. Adapun macam-macam kesalahan tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Tidak Menyusun Rencana Keuangan
Salah satu kesalahan paling umum dalam mempelajari finansial adalah tidak membuat rencana keuangan. Tanpa perencanaan yang jelas, sulit bagi seseorang untuk mengatur pengeluaran, tabungan, atau berinvestasi dengan efektif.
Cara menghindarinya yaitu dengan menyusun anggaran bulanan yang meliputi tabungan, pengeluaran rutin, dan investasi. Perencanaan tersebut harus realistis dan bisa disesuaikan dengan perubahan kondisi keuangan.
2. Tidak Mengasah Wawasan Finansial
Banyak orang yang mudah berpuas diri dengan wawasan finansial yang dimilikinya saat ini. Padahal, mengasah pengetahuan secara terus menerus sangat penting untuk memperoleh perspektif yang segar tentang keuangan.
Oleh karena itu, penting sekali menginvestasikan waktu untuk menggali fondasi keuangan pribadi, investasi, hingga manajemen risiko yang tepat. Kamu juga bisa mempelajari tentang rencana pensiun, pajak, dan berbagai aspek finansial lainnya.
Tentunya, tidak sulit untuk menemukan sumber pengetahuan finansial karena kamu bisa menemukannya di buku, kursus, postingan media sosial, podcast, atau video YouTube. Di QM Financial saja ada banyak!
3. Berpikir Jangka Pendek
Tidak sedikit orang memiliki kebiasaan berpikir pendek karena lebih mengutamakan kesenangan instan dibanding menyusun rencana untuk masa depan. Contohnya, seperti pengeluaran impulsif, tidak menabung, dan lain-lain.
Cara menghindari masalah umum ini yaitu dengan mengembangkan pemikiran jangka panjang dan fokus pada tujuan keuangan. Misalnya, seperti membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak-anak, menyiapkan pensiun nyaman, dan lain-lain. Pertimbangkan pula konsekuensi jangka panjang dari keputusan finansial yang diambil saat ini.
4. Tidak Mengelola Utang dengan Bijak
Kesalahan umum lain yang sering dilakukan dalam belajar finansial adalah tidak mengelola utang dengan bijak. Alhasil, hal ini dapat menjadi beban keuangan yang sangat berat. Tidak sedikit orang yang mengajukan pinjaman tanpa mempertimbangkan keputusannya dengan matang.
Agar bisa menghindari kesalahan ini, diperlukan analisis yang cermat sebelum mengajukan utang. Kamu juga perlu memahami suku bunga, syarat-syarat pembayaran, dan rencana pelunasan utang yang efisien.
5. Tidak Menyimpan Dana Darurat
Tidak menyisihkan dana darurat termasuk kesalahan yang cukup serius dalam pengelolaan keuangan. Tanpa memiliki dana darurat, kamu akan kesulitan ketika menghadapi berbagai kendala finansial, seperti perawatan kesehatan yang mendesak, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain.
Solusi yang bisa diterapkan adalah membuat dana darurat yang sekiranya mampu menutupi biaya hidup dalam beberapa bulan. Dana darurat perlu disimpan di rekening terpisah agar tetap terjaga jumlahnya.
6. Tidak Melakukan Diversifikasi Investasi
Kesalahan besar dalam mempelajari keuangan yang berikutnya adalah berinvestasi tanpa diversifikasi dengan baik. Menginvestasikan uang yang dimiliki pada satu instrumen saja akan meningkatkan risiko menurunnya nilai investasi.
Diversifikasi atau menyebarkan investasi ke beberapa instrumen cukup membantu dalam meminimalisir risiko portofolio. Oleh karena itu, penting sekali memahami profil risiko dan merencanakan portofolio investasi yang efektif.
7 Disimpan Sendiri
Well, masalah keuangan memang hal yang sensitif sih. Makanya enggak heran jika ada yang merasa tabu untuk membahasnya dengan orang lain. Namun, kalau merasa tabu untuk mengobrolkannya dengan pasangan sendiri, ini bisa jadi salah satu kesalahan yang akan berefek cukup fatal di kemudian hari.
Padahal, dengan terbuka dengan pasangan soal keuangan, maka kamu dan pasanganmu pun akan lebih mudah menentukan tujuan bersama dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul nantinya.
Cara menghindari masalah ini yaitu mulai membuka pikiran dan hati untuk menyadari, bahwa dalam keluarga, peran serta kedua belah pihak—baik suami maupun istri—ini sama pentingnya. Keduanya adalah partner untuk membawa keluarga mencapai tujuan bersama.
So, ayo, mulai ajak obrol pasangan soal keuangan, bahkan kalau perlu belajar finansial bareng; ikut kursus bareng, kelas bareng, seminar, dan sebagainya bareng. Biar wawasannya sama-sama terbuka. Dengan demikian, kamu dan pasanganmu bisa sama-sama membuat keputusan finansial dengan lebih cerdas.
Berbagai kesalahan umum belajar finansial yang disebutkan di atas sangat rentan dialami oleh setiap orang. Tidak mudah berpuas diri dengan kondisi keuangan yang dimiliki saat ini dan senantiasa melakukan evaluasi adalah kunci untuk belajar finansial dengan lebih bijak.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Berbagai Risiko Keuangan dan Bagaimana Cara Kita Menghadapinya
Pandemi COVID-19 masih belum menampakkan hilal kapan akan berakhir. Bisa dibilang, ini adalah salah satu kondisi di mana risiko keuangan muncul dalam hidup.
Risiko, kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan”. So, kalau risiko keuangan berarti adalah segala hal yang dapat menimbulkan kerugian secara keuangan.
Pada dasarnya, kita hidup selalu dibayangi risiko, dalam bentuk apa pun. Maka, sebagai makhluk yang adaptif, kita pun berusaha menyiapkan diri dengan segala cara agar meminimalkan munculnya risiko. Salah satu bentuk risiko yang bisa dan harus kita antisipasi adalah risiko keuangan ini.
Manajemen risiko keuangan yang baik merupakan salah satu komponen penting dalam perencanaan keuangan yang komprehensif. Risiko adalah salah satu hal atau elemen yang wajib ada dan dipertimbangkan dengan saksama saat kita membuat perencanaan keuangan.
Istilahnya, kita berharap yang terbaik (yaitu tujuan keuangan tercapai) tetapi juga siap untuk hal terburuk yang terjadi (dalam bentuk risiko keuangan).
Risiko tidak bisa dihindari atau dihilangkan, tetapi kita bisa meminimalkan efeknya dengan beberapa langkah antisipatif. Ibaratnya, kalau kena pukulan, ya nggak lebam-lebam amat karena ada samsak di depan kita. Samsak inilah yang berfungsi sebagai jaring penyelamat. Tinggal seberapa bagus samsak yang bisa kita siapkan. Betul? Semakin bagus, pastinya efek pukulan ya semakin tak terasa.
Apa Saja Risiko Keuangan yang Biasa Terjadi dalam Hidup?
Banyak hal yang bisa terjadi dalam hidup, ada yang berefek baik ada yang tidak baik. Ada yang menimbulkan risiko terhadap fisik, mental, dan sebagainya, ada juga yang berefek secara keuangan.
Beberapa hal yang bisa menimbulkan efek kerugian secara keuangan antara lain:
- Bencana alam, misalnya saja banjir. Kita mendapatkan risiko finansial ketika rumah kita kebanjiran. Banyak barang rusak sehingga harus diperbaiki atau diganti, dan sebagainya.
- Penyakit. Risiko finansialnya adalah ongkos untuk membayar rumah sakit, obat, dan seterusnya.
- Tindakan kriminal, misalnya pencurian atau perampokan yang mengakibatkan hilangnya aset, dalam bentuk apa pun.
- Hilangnya mata pencaharian, misalnya PHK, atau kematian orang yang menjadi tempat kita menggantungkan hidup
Ada orang yang risiko keuangannya lebih tinggi daripada yang lain, ada pula yang relatif lebih kecil. Nggak akan ada yang sama, karena memang sangat tergantung pada hidup yang dijalani masing-masing. Buat A, ada hal yang tidak dipandang sebagai risiko, padahal bagi B, hal yang sama bisa dianggap risiko yang paling berat.
Misalnya saja, soal keluarga. Buat keluarga A dengan suami istri yang bekerja, maka risiko keuangan akibat hilangnya mata pencaharian akan relatif lebih ringan ketimbang keluarga B yang hanya suami saja yang bekerja. Tapi bukan berarti juga keluarga B salah dalam pengelolaan manajemen risiko, karena mungkin ada satu dua hal lain yang menjadi pertimbangan penting.
Yes, karena memang tidak pernah ada pengelolaan keuangan yang selalu salah dan selalu benar, because personal finance is very personal.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan efek risiko keuangan dalam hidup kita ini?
Banyak, di antaranya–yang paling penting–adalah sebagai berikut:
1.Dana darurat
Dana darurat adalah jaring penyelamat pertama dan paling penting dalam manajemen risiko keuangan pribadi kita.
Untuk pengelolaan dana darurat, kamu bisa membaca artikel-artikel yang membahas detail mengenai dana darurat di web ini. Ada mulai dari peran dana darurat di saat darurat, bagaimana pertimbangan mempergunakannya, hingga strategi untuk mengembalikan dana darurat.
2.Diversifikasi instrumen investasi
Berbicara soal risiko keuangan tentu tak lepas dari membahas risiko investasi.
Mengapa? Karena investasi memang seharusnya ada dalam rencana keuangan kita, sebagai cara untuk mewujudkan tujuan keuangan. Dan, investasi selalu tentang manajemen risiko dan imbal hasil. Di mana kita mengharapkan imbal hasil, di situ pula kita harus menghadapi risiko.
Salah satu cara untuk meminimalkan risiko investasi adalah dengan melakukan diversifikasi instrumen investasi. Langkah awalnya adalah dengan mengenali produk-produk investasi itu dulu, baru kemudian merencanakan dan merealisasikan sesuai rencana dan manajemen risiko yang sudah dibuat.
3.Asuransi
Hal ketika yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan efek risiko keuangan adalah dengan memiliki perlindungan terhadap aset, baik itu aset bergerak maupun tidak bergerak. Bahkan, diri sendiri pun merupakan aset yang harus dilindungi, ketika kita membicarakan risiko keuangan ini. Sudah dijelaskan kan, bahwa hilangnya mata pencaharian merupakan salah satu risiko keuangan terbesar yang mesti siap dihadapi.
Jadi, berikanlah perlindungan terhadap risiko keuangan yang bisa terjadi pada diri sendiri dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.