Diet Finansial, Ini Dia 4 Persamaannya dengan Diet Kesehatan
Pernah dengar tentang diet finansial?
Begini.
Kalau kamu sudah belajar finansial di Levio x QM Financial, pasti kamu menemukan bagian visual narrative di bagian Case Study, yang menceritakan kisah Keisha dan Erina. Keisha yang saat itu diajak Erina untuk makan bareng sempat menolak dengan alasan diet.
Erina yang concern terhadap kondisi Keisha yang tak pernah makan siang karena diet, lantas membujuk agar Keisha mau ikut bersamanya makan di kafe langganan.
Ternyata fakta terungkap! Setajam silet.
Maksudnya, ternyata Keisha lagi diet tapi bukan diet kesehatan, melainkan (niatnya) diet finansial karena saldo di tabungannya habis.
Yah, tapi seperti halnya diet kesehatan, kalau mau diet finansial ada baiknya juga harus diawali dari garis start yang benar.
Saat tubuh melakukan diet, seseorang akan membatasi atau mengurangi asupan makan ke dalam tubuh namun gizi yang diperlukan tubuh tetap diberikan. Diet kesehatan dapat dipercaya mampu mengontrol kondisi tubuh, agar kemudian dapat menjalankan tugas-tugasnya secara optimal.
Nah, begitu pula dengan diet finansial, seharusnya juga mampu membantu kamu mengontrol keuangan kamu sehingga kamu memiliki kondisi finansial yang sehat. Jadi diet finansial sih bukannya lantas kamu harus memangkas anggaran makan siang ketika saldo di tabungan sudah menipis. Itu mah sama saja sudah sakit, baru diet.
Diet finansial harus dilakukan dengan tetap “memperhatikan gizi” dan dengan cara yang benar, seperti halnya diet kesehatan.
Penasaran dengan diet finansial?
Yuk simak hal-hal yang perlu dilakukan ketika sedang diet finansial.
1. Sebelum Diet Finansial, Cek Kondisi Kesehatan Finansial
Sebelum kamu memutuskan untuk diet finansial, ada baiknya kamu cek kondisi kesehatan finansial dulu. Lakukan financial check up. Ketahui “penyakit”-nya di mana, sehingga kamu tahu apa yang bisa dilakukan untuk “mengobati penyakit” itu.
Sama kayak diet kesehatan. Kalau masalahnya karena kamu punya gula darah yang terlalu tinggi, maka mengurangi makanan yang manis-manis adalah solusinya. Juga mengontrol asupan karbohidrat. Tapi bukan berarti menghilangkan kedua unsur penting tersebut, karena tubuh juga membutuhkannya. Karena kalau sama sekali hilang, ya akan sakit juga.
Nah, sama seperti diet kesehatan, ketahui dulu “penyakit” finansialmu ada di mana. Apakah terlalu sering mengeluarkan uang secara impulsif? Ataukah, rasio utang besar?
Permasalahan keuangan sering dialami seseorang karena kebiasaan-kebiasaan yang sering menyebabkan dompet menjadi “bocor alus”. Saat gajian memiliki banyak uang, tapi si uang cuma mampir; nggak pernah mau tinggal lama. Nah, apa penyebabnya?
2. Menentukan Tujuan dan Jangka Waktu
Setelah kamu memeriksa kondisi kesehatan finansial kamu, kamu akan mengetahui masalah apa saja yang sedang kamu hadapi sehingga kamu dapat memutuskan untuk diet.
Solusi terhadap masalah-masalah tersebutlah yang menjadi tujuan finansial kamu. Misalnya kamu memiliki masalah mengenai banyaknya utang yang sedang kamu tanggung, maka tujuan dari diet finansial kamu adalah terbebas dari hutang atau mengurangi nilai utang.
Setelah menetapkan tujuan, jangan lupa untuk menentukan jangka waktu tujuan tersebut harus tercapai. Buatlah tujuan dan jangka waktu yang realistis karena ketika diet finansial, kamu mungkin akan “dipaksa” untuk tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini kamu gemari.
Sama kayak diet kesehatan kan?
3. Memilih Cara Diet Finansial yang Realistis
Diet finansial harus realistis supaya kamu dapat konsisten dalam melakukannya, dan perlu cara berbeda untuk mengatasi masalah yang berbeda juga.
Misalnya kamu memiliki rasio utang yang besar. Ada beberapa cara diet finansial yang dapat menyelesaikan permasalahan kamu. Salah satunya, segera selesaikan semua utang konsumtif. Misalnya, utang kartu kredit. Perbesar jumlah cicilan kartu kredit semampu kamu, agar bisa segera selesai. Anggarkan di setiap bulan, kalau perlu dengan mengurangi pengeluaran lain yang bisa ditunda atau kurang penting.
Nah, memang kamu harus tahu permasalahannya di mana, baru kemudian membuat rencana keuangan, step by step yang realistis dan komprehensif. Cara dan rencana yang realistis akan membuatmu tak menunda lagi. Diet kesehatan juga begitu. Kalau enggak realistis, yang ada dietnya mulai besok saja! Tarsok tarsok, sampai kapan pun juga enggak akan beres masalahnya kan?
4. Ingat Tujuan Utama Diet Finansial Kamu
Akan ada banyak godaan yang menghampirimu ketika kamu sedang melakukan diet finansial. Sama kayak diet kesehatan.
Banyak orang yang mulai tergoda untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk ketika sedang menjalankan diet atau ketika tujuan diet hampir tercapai. Cheating sana, cheating sini.
Jika kamu tergiur untuk melakukan kebiasaan kebiasaan buruk kamu maka kamu akan kembali terjebak dalam kondisi finansial yang buruk. Misalnya kamu melakukan diet finansial karena memiliki banyak utang, tapi ternyata setelah itu kamu khilaf lagi.
Ya, bisa jadi akhirnya kamu akan terjerat utang lagi.
So, cobalah untuk selalu ingat akan niat dan tujuan utama diet. Teruskan kebiasaan baik yang sudah kamu bangun dengan cara diet finansial, sehingga kesehatan keuangan pun jadi lebih terjamin.
Itulah hal-hal yang perlu kamu lakukan mengenai diet finansial, yang dapat meningkatkan kesehatan finansial kamu.
Seru ya, kisah Erina dan Keisha di Levio ini. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari obrolan mereka. Di bagian lain, kamu juga akan menemukan banyak visual narrative lain yang juga memberikan segudang insight penting untuk finansial loh!
Makanya, jangan sampai ketinggalan, belajar finansial di Levio x QM Financial! Cara daftarnya gampang kok! Ada tutorial daftar Levio di artikel ini. Silakan dicek ya!
Dan, sampai ketemu di Levio!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.