Mewujudkan Dream Wedding dengan Anggaran Realistis
Siapa yang enggak kepingin merayakan momen terindah ini dalam sebuah dream wedding? Rasanya sih enggak ada. Meskipun kemudian ternyata diputuskan mau merayakannya dalam kesederhanaan, pasti karena ada pertimbangan lain yang masuk akal. Pertimbangan panjang yang kemudian membuat kita rela untuk mengalihkan dream wedding untuk tujuan lain.
Enggak salah kok. Bisa jadi juga, yang sederhana itu adalah impianmu juga kan?
So, yuk mari, yang berencana untuk tight the knot dalam waktu dekat, dan pengin mewujudkan dream wedding masing-masing, kita coba untuk melihat satu per satu apa saja yang perlu dipikirkan.
Table of Contents
Elemen Biaya Pernikahan
Yang pertama, kamu kudu paham apa saja yang “terlibat” dalam sebuah upacara pernikahan, alias elemen pernikahan.
Elemen-elemen biaya dalam pernikahan bisa bervariasi tergantung pada preferensi, budaya, dan lokasi. Tetapi, ada beberapa elemen utama yang umumnya diperhitungkan dalam anggaran pernikahan demi terwujudnya dream wedding.
- Venue dan Akomodasi: Biaya sewa tempat untuk upacara dan resepsi, termasuk biaya tambahan untuk dekorasi, pencahayaan, dan suara.
- Katering dan Makanan: Biaya makanan dan minuman untuk tamu, termasuk kue pernikahan, makan malam resepsi, cocktail hour, dan mungkin juga makan siang atau brunch.
- Pakaian Pengantin: Biaya gaun pengantin, pakaian pengantin pria, sepatu, aksesori, dan biaya perawatan seperti penyesuaian ukuran atau dry cleaning.
- Fotografi dan Videografi: Biaya untuk jasa fotografer dan videografer profesional untuk mendokumentasikan momen pernikahan.
- Dekorasi dan Bunga: Biaya untuk dekorasi upacara dan resepsi, termasuk bunga, centerpiece, backdrop, dan aksesori lainnya.
- Hiburan: Biaya untuk musik dan hiburan, seperti DJ, band live, penari, atau atraksi khusus lainnya.
- Undangan dan Stasioner: Biaya untuk desain dan pencetakan undangan, save-the-date cards, program upacara, menu, dan kartu ucapan terima kasih.
- Cincin Pernikahan: Biaya pembelian cincin pernikahan untuk kedua pengantin.
- Makeup dan Hair Styling: Biaya untuk makeup artist dan hair stylist untuk pengantin dan kadang untuk bridal party.
- Transportasi: Biaya transportasi untuk pengantin, keluarga, dan tamu, jika diperlukan.
- Hadiah untuk Tamu (Favors): Biaya untuk suvenir atau hadiah kecil sebagai ucapan terima kasih kepada tamu.
- Biaya Pernikahan Sipil atau Keagamaan: Biaya untuk prosesi pernikahan sipil atau upacara keagamaan, termasuk donasi untuk tempat ibadah atau biaya untuk ofisial pernikahan.
- Penginapan: Biaya penginapan untuk tamu dari luar kota atau untuk malam sebelum dan setelah pernikahan.
- Perencana Pernikahan: Jika menggunakan jasa perencana pernikahan, biaya jasanya termasuk dalam anggaran.
- Lain-lain: Biaya tambahan yang mungkin timbul, seperti tips untuk vendor, biaya keadaan darurat, dan lain-lain.
Eh, kok banyak ya? Ya, memang banyak kalau mau punya dream wedding yang lengkap. Tapi enggak semua elemen ini diperlukan untuk setiap pernikahan, dan banyak pasangan memilih untuk menghemat biaya dengan mengurangi atau menghilangkan beberapa elemen ini. Pemilihan elemen dan pengalokasian anggaran sangat tergantung pada prioritas dan preferensi pribadi setiap pasangan.
Cara Membuat Anggaran yang Realistis untuk Wujudkan Dream Wedding
Menentukan anggaran yang realistis untuk pernikahan kamu akan memerlukan pendekatan yang matang dan bijaksana. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan.
1. Evaluasi Keuangan
Cek penghasilan bulanan, tabungan yang sekarang sudah dimiliki, dan berapa banyak yang bisa disisihkan setiap bulan untuk wujudkan dream wedding ini. Sebisa mungkin, hindari mengambil utang untuk biaya pernikahan. Jika memang—darurat banget—perlu pinjaman, pastikan bahwa cicilannya tidak akan membebani keuangan kamu setelah pernikahan.
2. Diskusi bersama Pasangan
Bicarakan dengan pasangan tentang apa yang paling penting bagi kalian berdua dalam pernikahan. Misalnya, mungkin kamu lebih mengutamakan fotografi daripada dekorasi. Atau, venue mau di rumah saja, ketimbang sewa gedung mewah.
Diskusikan juga, apakah keluarga akan membantu secara finansial dan seberapa banyak bantuan yang mungkin diberikan.
3. Riset Biaya Rata-rata
Lakukan riset mengenai biaya rata-rata untuk berbagai elemen pernikahan, sesuai yang sudah dibikin list seperti di atas. Bandingkan antara vendor satu dengan yang lain. Minta penawaran dari vendor untuk membandingkan harga dan layanan mereka.
4. Tentukan Skala dan Gaya Pernikahan
Pertimbangkan apakah kamu mau mengadakan pesta besar, sedang, atau intimate. Lalu juga pertimbangkan gayanya; internasional atau sesuai adat? Kalau kamu dan pasangan datang dari dua tradisi yang berbeda, mau pakai tradisi yang mana? Gaya pernikahan ini akan banyak memengaruhi biaya.
5. Buat Persentase Alokasi
Tetapkan berapa persen dari anggaran untuk masing-masing elemen. Misalnya, untuk makanan dan minuman 30%, lokasi 20%, dan seterusnya. Tetapkan sesuai prioritas yang sudah dibicarakan antara kamu dan pasanganmu.
6. Siapkan Dana Darurat
Hal-hal darurat akan selalu muncul dadakan. Agar tak “mengganggu” rencana besarnya, sisihkan sekitar 5-10% dari anggaran total sebagai dana darurat untuk pengeluaran tak terduga ini.
7. Perbarui dan Sesuaikan Anggaran
Lakukan review terhadap anggaran yang sudah dibuat secara berkala selama proses perencanaan dream wedding ini. Kalau ada perubahan, segera lakukan penyesuaian. Dengan demikian, membuat anggaran yang fleksibel adalah koentji.
Jangan lupa untuk mencatat setiap pengeluaran untuk memastikan bahwa rencanamu tetap berjalan di “koridor”-nya.
8. Pertimbangkan Alternatif Hemat Biaya
Pikirkan tentang aspek-aspek apa yang bisa kamu lakukan sendiri atau dengan bantuan keluarga dan teman demi penghematan biaya. Manfaatkan teknologi kalau perlu.
Misalnya saja untuk undangan, kamu bisa mendesain sendiri dengan Canva, dan kemudian menaruhnya di domain sehingga bisa diakses online oleh para tamu. Kamu pun bisa menghemat biaya desain dan pencetakan undangan.
9. Hindari Pergeseran Anggaran yang Tidak Perlu
Hindari godaan untuk meningkatkan anggaran tanpa alasan yang jelas dan berdasarkan kemampuan keuangan kamu.
Menyelenggarakan dream wedding merupakan hak setiap orang. Dengan perencanaan yang baik dan matang, tak ada hal yang mustahil untuk diwujudkan.
Semoga mimpimu menjadi nyata ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Bijak Mengatur Keuangan Pribadi di Usia 20-an: Langkah Demi Langkah
Usia 20 itu rerata merupakan first jobber. Usia yang kata orang merupakan garis start untuk memasuki hidup yang sebenarnya. Tsah. Mulai punya tanggung jawab, mulai punya penghasilan sendiri, termasuk usia yang pas untuk mulai belajar cara bijak mengatur keuangan pribadi.
Memang, kondisi orang akan berbeda. Ada yang memang sudah melek sejak awal mengenai pentingnya mengelola keuangan, tetapi enggak sedikit juga penganut paham YOLO—alias you only live once. Alias, kita cuma hidup sekali, masa enggak mau senang-senang sih?
Ya, hidup memang cuma sekali. Tapi kalau dihabiskan hanya untuk senang-senang tanpa mau bijak memiliki rencana keuangan, pada akhirnya ya sama saja. You only live once, ketika kamu salah dan tidak tahu cara bijak mengatur keuangan, kamu juga enggak bisa mengulanginya lagi untuk memperbaiki kesalahan itu.
Jadi, mau pilih yang mana?
Table of Contents
Pentingnya Mengatur Keuangan Pribadi di Usia 20-an
Yes, mulai belajar cara bijak mengatur keuangan pribadi sejak dini itu baik. Sejak dini itu kapan? Ya, sejak kamu mulai punya penghasilan. Hal ini adalah langkah krusial yang menentukan kualitas hidup di masa depan.
Di usia ini, kamu sudah memulai karier, yang umumnya disertai dengan penghasilan tetap pertama. So, pengelolaannya bukan cuma soal bagaimana menyimpan uang saja, tapi juga tentang memahami cara mengalokasikannya untuk kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
Mengelola keuangan pada usia ini juga berarti belajar untuk menyeimbangkan antara menikmati masa muda dan merencanakan masa depan finansial yang stabil.
Di sisi lain, tantangan finansial di usia 20-an itu memang cukup banyak. Mulai dari gaji awal yang masih belum seberapa, adanya tekanan untuk mengikuti gaya hidup, sampai soal menjadi sandwich generation.
Di saat yang sama, ini adalah masa ketika peluang untuk bertumbuh sangat besar. Mulai dari peluang investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil, hingga kesempatan untuk menaikkan skor kredit yang akan sangat berguna di masa mendatang.
Dengan mengetahui cara bijak mengatur keuangan, si usia 20 akan dapat membangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa depannya sendiri. Karenanya, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan pribadi di usia 20-an bukan hanya penting, tapi juga menjadi kunci untuk masa depan yang lebih cerah dan terjamin.
Cara Bijak Mengatur Keuangan di Usia 20-an
1. Menetapkan Tujuan Keuangan
Tujuan lo apa? Kamu pengin apa di hidupmu nanti? Nah, inilah yang harus ditentukan pertama kali dalam cara bijak mengatur keuangan.
So, tentukan targetmu baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Karena kamu berusia 20 tahun, kamu bisa mulai dari beberapa tujuan jangka pendek dulu. Enggak perlu ngadi-ngadi, kamu bisa mulai dari membangun dana darurat, menabung untuk liburan, sampai membeli gadget terbaru
Seiring waktu, kamu juga perlu menyusun tujuan jangka menengah hingga panjang. Misalnya mempersiapkan dana menikah, dana rumah, sampai dana pensiun.
Ingat, setiap tujuan harus ada judul, nominal, dan waktu. Tujuan yang jelas dan terukur memberikanmu arah yang jelas dalam membuat keputusan finansial sehari-hari, memastikan bahwa setiap pengeluaran atau investasi yang dilakukan selaras dengan apa yang ingin dicapai di masa depan.
2. Membuat Anggaran
Setelah menentukan tujuan, kamu bisa mulai melakukan proses cara bijak mengatur keuangan dengan mencatat secara jelas semua sumber pendapatan. Di dalamnya termasuk gaji, pendapatan sampingan, atau sumber lainnya.
Setelah mengetahui total pendapatan, langkah selanjutnya adalah mendokumentasikan semua pengeluaran, mulai dari biaya tetap seperti sewa rumah atau cicilan kendaraan, hingga pengeluaran variabel seperti makanan, hiburan, dan belanja.
Dengan memahami aliran masuk dan keluar uang secara detail, kamu dapat mengidentifikasi area di mana penghematan bisa dilakukan. Catatan ini juga akan membantumu memprioritaskan pengeluaran. Artinya kamu bisa memastikan kebutuhan wajib terpenuhi dulu, sebelum kamu memenuhi keinginan. Dalam jangka panjang, catatan ini akan menjadi alat penting dalam mencapai keseimbangan finansial dan mencapai tujuan finansial kamu.
3. Mengelola Utang
Usia 20 artinya juga kamu mulai berkenalan dengan utang. Umumnya sih, mulai pada punya kartu kredit.
Dalam menggunakan kartu kredit, bijaksana dan terkendali adalah kuncinya. Cara bijak mengatur keuangan termasuk di dalamnya menggunakan kartu kredit untuk transaksi yang kamu yakin bisa dibayar penuh setiap bulannya, sehingga menghindari akumulasi bunga. Memanfaatkan manfaat tambahan seperti poin reward atau cashback juga bisa menjadi strategi cerdas asalkan tidak mengundang pembelian impulsif.
4. Menabung dan Investasi
Untuk keduanya, kamu akan memerlukan disiplin dan konsistensi. Cara bijak mengatur keuangan terbaik adalah dengan menetapkan tujuan tabungan yang spesifik dan realistis, lalu secara rutin menyisihkan sebagian pendapatan ke dalam tabungan tersebut.
Sebuah metode efektif adalah dengan menggunakan prinsip “sisihkan di depan”, yaitu mengalokasikan sejumlah uang untuk ditabung segera setelah menerima penghasilan, sebelum uang tersebut digunakan untuk keperluan lain.
Sementara menabung fokus pada penyimpanan dan perlindungan aset, investasi bertujuan untuk pertumbuhan aset tersebut. Pengenalan dasar tentang investasi meliputi pemahaman terhadap pilihan investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Mana yang bisa dimanfaatkan, nah, kamu perlu mengenali tujuan keuangan, jangka waktu investasi, serta toleransi risiko.
Ikut kelasnya saja, makanya! Biar dapat penjelasan langsung dari trainer tentang cara bijak mengatur keuangan, plus langsung berkenalan dengan berbagai produk keuangannya. Nggak pakai ribet.
5. Miliki Proteksi
Enggak harus semua jenis asuransi kamu miliki. Minimal kamu harus punya asuransi kesehatan dulu. Biasanya sih setiap perusahaan secara otomatis akan mengikutsertakan karyawannya di program asuransi milik pemerintah ini, karena memang sudah jadi aturannya. Mengapa asuransi ini penting? Karena risiko kesehatan bisa datang tiba-tiba dan biaya perawatan medis terus meningkat.
Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk punya asuransi jiwa, apalagi kalau misalnya kamu adalah tulang punggung keluarga besar alias menjadi sandwich generation. Asuransi ini penting untuk melindungi orang-orang yang kamu sayang,
Selain asuransi, proteksi juga mencakup dana darurat, yang berfungsi sebagai jaring pengaman finansial untuk menghadapi situasi tak terduga. Umumnya, dianjurkan untuk memiliki dana darurat setidaknya sejumlah 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan.
6. Optimalkan Penghasilan
Di usia 20-an, peluang karier dan pengembangan diri itu berlimpah. Jadi, jangan sia-siakan peluangmu, mumpung energi juga masih full.
So, jajaki apakah kamu bisa mendapatkan sumber pendapatan tambahan. Mungkin dengan melakukan pekerjaan sampingan atau hobi yang dapat menghasilkan uang, seperti freelance, menjual produk atau jasa secara online, atau bahkan mengikuti gig ekonomi.
Sumber pendapatan tambahan ini enggak hanya menambah pemasukan, tapi juga bisa menjadi jaring pengaman finansial jika terjadi masalah dengan pekerjaan utama.
Selain itu, berusaha mendapatkan promosi di tempat kerja adalah cara lain untuk meningkatkan penghasilan. Ini bisa dicapai dengan meningkatkan keterampilan dan kinerja, atau dengan mengambil peran dan tanggung jawab tambahan.
Nah, gimana nih kamu yang sekarang usia 20-an? Apakah beberapa cara bijak mengatur keuangan pribadi di atas sudah kamu lakukan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
6 Contoh Tujuan Keuangan Jangka Pendek untuk Gen Z
Contoh tujuan keuangan jangka pendek sering kali menjadi topik yang dibahas ketika berbicara tentang generasi Z dan perjalanan keuangan mereka. Sebagai generasi yang lahir di era digital, mereka punya kebiasaan yang unik untuk memanfaatkan berbagai alat dan sumber daya yang tersedia untuk segala hal, termasuk dalam perencanaan keuangan.
Begitu juga dengan contoh tujuan keuangan jangka pendek. Ada banyak opsi yang dapat dipertimbangkan, dan tak jarang hal ini bikin galau. Pengin yang ini, tapi yang itu kayaknya juga menggiurkan. Akhirnya bingung. Padahal sebenarnya bingung itu wajar, cuma sayangnya, kalau dibiarkan berlama-lama bingung akhirnya tertunda dan terlupakan.
Hingga akhirnya, banyak gen Z yang mulai enggak tahu apa tujuan keuangannya sendiri.
Mengapa Gen Z Penting untuk Punya Tujuan Keuangan?
Siapa sih gen Z? Generasi Z atau generasi pascamilenial adalah kelompok manusia termuda di dunia saat ini. Mereka lahir dalam rentang 1995 hingga 2010. Di Indonesia, pada 2010 saja jumlah mereka sudah lebih dari 68 juta orang, nyaris dua kali lipat Generasi X (kelahiran 1965-1976). Dan kini ada sekitar 2,5 miliar orang Generasi Z di seluruh dunia.
Sebagai generasi Z, mempunyai tujuan finansial merupakan suatu keharusan, bukan pilihan. Mengapa penting?
Contohnya saja soal kondisi ekonomi yang berkembang belakangan ini. Harga rumah, biaya pendidikan, dan biaya hidup umumnya telah meningkat secara signifikan. Tanpa perencanaan dan tujuan keuangan yang baik, generasi Z mungkin akan mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan ekonomi ini.
Eh, tapi kan masih muda! Bahkan belum punya rencana serius buat nikah. Masa sudah harus mikirin biaya pendidikan?
Well, di situlah ada yang namanya tujuan keuangan jangka pendek. Ini cocok banget buat gen Z yang belum mau mikir terlalu jauh. Ini dia beberapa alasan mengapa gen Z seharusnya punya tujuan keuangan jangka pendek:
- Memiliki tujuan keuangan jangka pendek dapat membantu membentuk kedisiplinan keuangan dan mengajarkan generasi Z bagaimana merencanakan, menabung, dan berinvestasi.
- Dengan memiliki tujuan keuangan jangka pendek yang jelas, generasi Z dapat mengurangi stres finansial dan merasa lebih terkontrol atas keuangan sendiri.
- Contoh tujuan keuangan jangka pendek seringkali adalah langkah pertama menuju tujuan keuangan jangka panjang yang lebih besar. Misalnya, menabung untuk liburan atau gadget baru dapat membantu membiasakan generasi Z untuk menabung untuk tujuan yang lebih besar, seperti membeli rumah atau merencanakan pensiun.
- Tujuan keuangan jangka pendek seperti merencanakan liburan atau membeli gadget baru juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan memberikan penghargaan dan motivasi untuk bekerja keras.
- Tujuan keuangan seperti dana darurat membantu mempersiapkan situasi tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan. Ini memberikan jaring pengaman dan memberikan rasa aman finansial.
Dengan alasan-alasan tersebut, sangat penting bagi generasi Z untuk memahami pentingnya menetapkan dan mencapai tujuan keuangan jangka pendek sebagai bagian dari perencanaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan.
Contoh Tujuan Keuangan Jangka Pendek untuk Gen Z
Jadi, apakah kamu salah satud ari generasi Z yang sedang merencanakan masa depan keuangan, atau kamu hanya ingin memahami lebih baik bagaimana generasi ini memandang keuangan, yuk, kita bahas 6 contoh tujuan keuangan jangka pendek yang mungkin relevan dan bermanfaat bagi generasi Z.
1. Dana Darurat
Dana darurat adalah sejumlah uang yang disimpan secara khusus untuk mengatasi kejadian mendadak atau tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, atau perbaikan mobil atau rumah yang mendesak.
Gen Z perlu menjadikan dana darurat ini sebagai contoh tujuan keuangan jangka pendek pertama yang harus dicapai secepat mungkin. Pasalnya, seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa dana darurat dapat memberikan rasa aman dan mengurangi stres finansial saat terjadi krisis. Tanpa dana darurat, kejadian tak terduga bisa menjadi bencana finansial.
Dana darurat juga bisa menjadi alternatif mencegah utang. Jika terjadi krisis dan tidak ada dana darurat, mungkin kamu akan terpaksa mengambil pinjaman atau menggunakan kartu kredit dengan tingkat bunga tinggi. Dana darurat dapat mencegah hal ini bisa terjadi.
Sebagai generasi Z, contoh tujuan keuangan jangka pendek yang ideal adalah menabung setidaknya 3-6 bulan pengeluaran hidup dalam dana darurat. Jumlah ini mungkin berbeda-beda tergantung pada situasi individu masing-masing, seperti status pekerjaan dan tanggung jawab finansial lainnya.
2. Lunasi Utang
Melunasi utang merupakan salah satu contoh tujuan keuangan jangka pendek yang sangat penting, terutama bagi generasi Z yang mungkin baru memulai perjalanan keuangan.
Mengapa demikian?
Utang, terutama utang dengan bunga tinggi, bisa menjadi beban yang besar. Melunasi utang dapat membantu mengurangi beban finansial dan membantu kamu memiliki lebih banyak uang untuk tabungan dan investasi di masa mendatang.
Dan, jangan salah ya. Melunasi utang merupakan langkah pertama dan paling penting jika kamu bercita-cita untuk bisa merasakan bebas finansial secepat mungkin. Tanpa utang, kamu memiliki kontrol penuh atas penghasilanmu dan memiliki fleksibilitas lebih besar dalam pengeluaran dan investasi.
3. Liburan
Liburan adalah salah satu contoh tujuan keuangan jangka pendek yang cukup populer, termasuk bagi generasi Z.
Pasalnya, merencanakan dan menabung untuk liburan bisa menjadi motivasi yang kuat untuk mengembangkan kebiasaan menabung dan merencanakan keuangan. Hal ini juga memungkinkanmu untuk bisa menikmati liburan tanpa stres finansial.
Dengan menabung terlebih dahulu untuk liburan dapat mencegahmu mengambil utang untuk biaya liburan, yang bisa menambah beban finansial di kemudian hari.
Sebagai generasi Z, mulai merencanakan dan menabung untuk liburan sejak dini adalah langkah yang baik. Mulailah dengan menentukan tujuan liburanmu, membuat anggaran, dan kemudian menetapkan rencana tabungan. Mungkin memerlukan waktu dan kedisiplinan, tetapi hasilnya – liburan yang dinikmati tanpa beban finansial – akan sangat berharga.
4. Gadget Baru
Membeli gadget baru seperti smartphone, laptop, atau konsol game adalah contoh tujuan keuangan jangka pendek yang umum, terutama bagi generasi Z yang sangat akrab dengan teknologi.
Sama seperti liburan, menyisihkan uang setiap bulan untuk gadget baru bisa membantu membentuk kebiasaan dan kedisiplinan keuangan yang baik. Ini bisa menjadi latihan yang berharga dalam merencanakan dan mengejar tujuan keuangan. Pun, membeli gadget baru bisa menjadi mahal, dan sering kali orang tergoda untuk membelinya melalui cicilan atau kartu kredit. Namun, jika kamu menabung terlebih dahulu, kamu dapat menghindari biaya tambahan dan bunga yang sering kali melekat pada opsi pembayaran tersebut.
So, enggak apa kalau kamu ganti smartphone setiap kali ada generasi baru hadir. Toh sebagai generasi Z, teknologi kan memang merupakan bagian dari hidupmu. Namun, penting juga untuk merencanakan pembelian gadget baru secara bijaksana.
5. Melanjutkan Pendidikan
Melanjutkan pendidikan, baik itu untuk gelar sarjana, master, doktoral, atau program sertifikasi profesional, adalah contoh tujuan keuangan jangka pendek hingga menengah yang sering menjadi prioritas bagi generasi Z.
Melanjutkan pendidikan adalah investasi dalam pengetahuan dan keterampilan kamu sendiri, yang dapat membuka lebih banyak peluang karier dan potensi pendapatan di masa mendatang. Sementara, biayanya juga mahal dan banyak mahasiswa berakhir tidak bisa melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya. Menabung terlebih dahulu untuk pendidikan bisa membantu mengurangi beban finansial ini.
Generasi Z harus melakukan perencanaan keuangan jangka pendek secara cermat sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan. Pertimbangkan potensi pengembalian investasi dari program pendidikan yang kamu minati, serta cara-cara alternatif untuk mendanai pendidikan tersebut, seperti beasiswa, kerja paruh waktu, atau program pembayaran pelatihan oleh perusahaan.
6. Menikah
Menikah adalah suatu keputusan besar yang juga melibatkan pertimbangan finansial yang signifikan, serta salah satu contoh tujuan keuangan jangka pendek yang penting.
Dari persiapan pernikahan hingga kehidupan setelahnya, berikut beberapa poin mengenai menikah sebagai contoh tujuan keuangan jangka pendek atau menengah bagi generasi Z:
- Biaya pernikahan, bisa sangat mahal, mulai dari biaya resepsi, fotografi, gaun pengantin, hingga bulan madu. Menyisihkan uang sejak dini untuk biaya ini dapat membantu meringankan beban finansial saat waktu pernikahan tiba.
- Setelah menikah, kamu mungkin akan memulai hidup bersama pasangan, yang berarti biaya hidup baru seperti sewa atau cicilan rumah, utilitas, makanan, dan lainnya. Memahami dan merencanakan untuk biaya ini akan sangat penting.
- Menikah sering kali juga berarti membangun tujuan keuangan bersama, seperti membeli rumah, mempersiapkan pendidikan anak, atau merencanakan pensiun, yang hanya bisa dicapai jika kamu punya rencana keuangan yang komprehensif.
Nah, itu dia 6 contoh tujuan keuangan pendek yang sebaiknya dimiliki oleh generasi Z.
Beberapa contoh tujuan keuangan jangka pendek seperti membentuk dana darurat, melunasi utang, merencanakan liburan, membeli gadget baru, melanjutkan pendidikan, dan persiapan pernikahan adalah beberapa langkah penting dalam perjalanan keuangan generasi Z. Menetapkan dan merencanakan untuk mencapai tujuan-tujuan ini dapat membangun keterampilan keuangan yang akan berdampak positif sepanjang hidup.
Bagaimana memulainya? Untuk membantumu melangkah lebih jauh, kamu bisa bergabung dalam kelas keuangan online di QM Financial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Memilih Gedung Pernikahan yang Sesuai Bujet
Salah satu anggaran yang cukup besar dalam perencanaan pernikahan adalah memilih gedung pernikahan. Maunya sih pastinya yang bagus, fasilitas lengkap, lokasi strategis, dan harga sewanya murah. Ya kan?
Memang, semua orang juga maunya begitu. Sayangnya, akan selalu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan. Kalau gedung bagus dan lokasi strategis, biasanya harga sewa ya sepadan. Mau fasilitas lengkap, ya apalagi, tambah sepadan.
Jadi ingat tentang berita yang viral tempo hari. Tentang sepasang pengantin baru yang mengeluh terjerat utang karena mengadakan pesta pernikahan mewah. Ya, memang, pemilihan gedung sangat menentukan bujet dana menikah. Kalau mau yang mewah, pilihlah gedung besar, berfasilitas lengkap, berdesain wah, dengan lokasi strategis. Jika ingin yang sederhana, ya pilihlah gedung yang juga lebih sederhana.
Mau yang bagus, lokasi strategis, dan murah? Nah, ini harus dipikirkan dengan saksama.
Memilih Gedung Pernikahan
Seiring masa pandemi yang semakin melonggar, kini pesta-pesta pernikahan kembali dirayakan di gedung lagi. Memang ada banyak pertimbangan mengapa banyak pengantin memilih merayakan pesta resepsi di gedung. Salah satunya adalah kepraktisan. Gedung pastinya lebih luas daripada rumah biasa, mudah dijangkau pula oleh para tamu. Belum lagi urusan parkir mobil, katering, dekorasi, sampai acara bersih-bersih setelah acara selesai, yang bakalan bikin pening kalau diselenggarakan di rumah.
Karena itu, enggak salah sama sekali kalau lebih memilih menyelenggarakan resepsi di gedung. Apalagi pilihan gedung pernikahan sekarang juga banyak banget. Mau tema apa saja, enggak masalah.
Satu-satunya yang menentukan adalah bujet.
Lalu, bagaimana caranya memilih gedung pernikahan yang sesuai bujet ini? Supaya semua mau bisa terakomodasi dengan baik, yaitu tamu bisa datang dengan mudah, keluarga juga nyaman, pun pengantin juga bisa menikmati hari bahagia secara maksimal. Jangan sampai sedang pesta tapi dihantui perasaan waswas, “Nanti buat bayar gedung, pakai uang apa ya?”
Waduh …
Tanggal adalah koentji
Tanpa ada hitam di atas putih, sebenarnya di Indonesia itu bisa dilihat dan diprediksi kapan saat-saat banyak pesta pernikahan diadakan. Musim kawin, katanya. Biasanya sih di sekitar akhir tahun, di sekitar tanggal Valentine, atau sebelum bulan puasa.
Saat itu, bisa diduga harga sewa gedung pernikahan akan merangkak naik. Pasalnya, seperti halnya hukum ekonomi, demand naik sementara supply tetap. Jadi, wajar kalau harga sewa juga naik. So, coba carilah tanggal resepsi ketika di luar tanggal-tanggal populer itu. Hindari juga tanggal cantik, karena biasanya selain diskon, tanggal cantik juga laris dipilih sebagai tanggal menikah.
Lokasi
Lokasi yang strategis artinya adalah lokasi gedung pernikahan tersebut mudah dijangkau ataupun gampang dicari oleh tamu. Sebenarnya, ini tidak harus selalu berada di dalam atau di tengah-tengah kota juga kok. Kamu juga bisa agak melipir ke pinggir kota, jika memang perlu.
Surveilah lokasi gedung pernikahan secara langsung, agar kamu mendapat gambaran riilnya. Sesuaikan dengan rencana tamu undangan yang datang. Apakah mayoritas mengendarai mobil, atau mungkin motor? Apakah bisa dijangkau dengan transportasi umum dengan mudah juga, buat tamu yang mungkin tidak memiliki kendaraan pribadi?
Perlu kamu perhitungkan juga, bahwa semakin dekat venue atau gedung pernikahan dengan rumahmu, maka ongkos transportasi juga bisa ditekan lo.
Fasilitas
Ingat, bahwa semakin lengkap fasilitas sebuah gedung pernikahan, maka semakin mahal pula pasti harga sewanya. Namun, sebenarnya yang menentukan adalah kebutuhan kita.
Maksudnya begini. Di gedung pernikahan dengan fasilitas lengkap, mungkin akan ada ruang ganti, ruang makeup, ruang ini itu, ada panggung untuk pengantin, ada panggung untuk performer, dan sebagainya. Nah, yang harus dipikirkan adalah apakah kita akan menggunakan semua fasilitas itu?
Misalnya, jika pengantin dijadwalkan untuk makeup dan berdandan di rumah, pastinya enggak butuh gedung pernikahan dengan ruang makeup yang terlalu gimana-gimana kan? Bahkan mungkin enggak butuh ruangan tambahan, karena pengantin datang sudah dalam kondisi siap, dan langsung menerima tamu.
Nah, pertimbangkan kebutuhan ini dengan baik, lalu sesuaikan fasilitas gedung dengan kebutuhanmu tersebut.
Jumlah undangan
Jumlah undangan akan menentukan besar kecilnya space gedung pernikahan yang akan dipilih. Tetapi, hal ini juga bisa diakali dengan menerapkan shift. Misalnya kelompok tamu A diundang pukul 18.30 hingga pukul 19.30. Kelompok tamu B diundang pukul 20.00 hingga pukul 21.30.
Dengan demikian, gedung tidak terlalu penuh, tamu juga lebih nyaman. Kamu pun bisa memilih gedung yang lebih kecil.
Rekanan
Ada kalanya pihak pengelola gedung pernikahan punya rekanan tertentu, misalnya ada vendor dekorasi, ada vendor katering, fotografi dan videografi, dan sebagainya. Kamu bisa mencari informasi lebih lanjut kepada pengelola ya. Bisa jadi, kalau kamu menyewa dalam paket, jatuhnya lebih murah dan kamu juga enggak repot harus mengurus semuanya sendirian.
Misalnya, untuk semua yang ada di venue, kamu serahkan saja pada pengelola gedung pernikahan, mungkin kamu tinggal memikirkan makeup dan outfit, dan tetek bengek yang ada di luar paket.
Selain itu, kamu juga perlu tahu rekanan ini, terutama terkait jika ternyata kamu tidak boleh membawa vendor di luar rekanan.
Nah, itu dia tip memilih gedung pernikahan yang bisa kamu coba terapkan. Yang pasti, tentukan dulu anggaranmu ya, sebelum memutuskan gedung mana yang hendak dipilih. Agar nantinya kamu enggak kerepotan sendiri karena memilih gedung yang harga sewanya di luar kemampuanmu.
Jangan sampai setelah menikah, hidupmu berdua dengan pasangan malah jadi sulit lantaran harus membayar utang karena sewa gedung yang kemahalan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pesta Pernikahan Mewah dengan Dana Hasil Berutang: Yay or Nay?
Melangsungkan pesta pernikahan mewah, tapi dengan dana hasil berutang. Yay or nay? Ada ya yang gitu? Faktanya, ada tuh. Bahkan baru-baru ini viral di salah satu platform media sosial.
Alkisah, ada sepasang pengantin baru yang baru menikah selama 6 bulan ngespill bahwa hidup mereka sejauh ini menyedihkan karena harus melakukan banyak pekerjaan demi melunasi utang yang mereka ambil untuk melangsungkan pesta pernikahan mewah. Konon, dana yang dihabiskan kurang lebih adalah Rp134 juta.
Semua ini berawal ketika kedua orang tua pengantin memaksa untuk mengambil pinjaman demi bisa mengadakan pesta pernikahan yang mewah. Padahal pengantin laki-laki “hanya” pegawai biasa, sementara si calon istri adalah pegawai kontrak pemerintahan. Mungkin, kalau di Indonesia pegawai honorer, gitu kali ya?
Alhasil, setelah pernikahan, bukan kebahagiaan karena bisa hidup bareng yang dirasakan, tetapi justru harus terlilit utang.
Pesta Pernikahan Mewah: Memangnya Harus?
Entah apa yang mendasari orang tua pengantin memaksakan anaknya untuk meminjam sejumlah dana untuk bisa menyelenggarakan pesta pernikahan mewah. Rasanya, pasti ada alasan tertentu, yang mungkin enggak di-spill oleh pengantin, selain bahwa kenyataan mereka dipaksa meminjam. Ada banyak hal yang bisa jadi penyebabnya.
Rasanya berutang untuk pesta pernikahan ini cukup banyak dilakukan sih. Rata-rata memang karena pesta yang diinginkann adalah pesta yang wah, karena merasa ini adalah momen seumur hidup yang harus memorable.
Sementara, proses peminjaman dana sekarang juga sudah begitu mudah. Ada banyak jalan untuk mendapatkan pinjaman, dengan syarat yang ringan. Sebenarnya, tidak pernah ada larangan untuk berutang. Hanya saja, seperti yang selalu QM Financial ingatkan, bahwa ada 3 syarat utang sehat yang harus dipenuhi jika kamu ingin melakukan pinjaman untuk keperluan apa pun.
Apa saja syarat utang sehat? Yaitu:
- Jelas kebutuhannya, mau dipakai untuk apa.
- Jelas periodenya, jangka waktu peminjaman harus lebih pendek dari usia barang atau hal yang akan dibeli
- Mampu bayarnya
So, untuk pesta pernikahan mewah, kira-kira memenuhi 3 syarat utang sehat di atas enggak? Mungkin kurang memenuhi di syarat kedua, karena ketika pestanya sudah selesai, justru baru muncul tagihannya. Juga tak memenuhi syarat ketiga, kalau berutang tapi cicilannya lebih besar daripada penghasilan.
Bahkan, dari pengalaman pernah ada yang cerita, pinjaman untuk pesta pernikahan nantinya akan bisa ditutup dengan uang sumbangan. Wah, lebih hardcore lagi nih. Kalau misalnya uang sumbangan ternyata enggak banyak, gimana dong ya?
Rencanakan Pesta Pernikahan yang Sesuai Kemampuan
Dalam pernikahan, sebenarnya kita hanya perlu untuk sah secara hukum negara dan agama. Artinya, pernikahan tersebut dicatatkan di catatan sipil dan lembaga keagamaan masing-masing. Kalau muslim ada KUA, di nasrani ada lembaga gereja, agama lain juga ada lembaganya sendiri. Upacaranya juga biasanya mengikuti agama pengantin.
Pernikahan yang sah tidak harus merupakan pesta penikahan mewah. Jadi pesta pernikahan mewah itu kebutuhan atau keinginan? Menikah adalah kebutuhan. Pernikahan mewah adalah keinginan. So, kalau memang tak mampu, tak perlu memaksakan diri menikah dalam pesta yang mewah. Asal sah seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, sudah cukup.
So, apa yang perlu disiapkan untuk pernikahan? Jangan sampai esensi pernikahan justru bias karena harus menghelat pesta mewah, tapi malah tak pernah memikirkan masa depan saat sudah hidup bersama.
1. Cek kemampuan
Kalau diri sendiri “hanya” pegawai biasa, yang kemampuannya bisa diukur dengan besaran gaji, alangkah baiknya tak perlu halu, pura-pura mampu menghelat pesta pernikahan yang mewah. Jadi, mari kita cek kemampuan.
Dana menikah sebenarnya bisa disiapkan sejak jauh-jauh hari, jika kondisinya normal. Misalnya setahun dua tahun sebelumnya. Dari jangka waktunya kamu bisa menentukan seberapa besar kamu bisa menyisihkan uang untuk menabung, bisa juga dibantu dengan berinvestasi di instrumen rendah risiko seperti reksa dana pasar uang agar ada pertumbuhannya juga. Dari jangka waktu dan kemampuan untuk menyisihkan dana dari penghasilan tersebut, nantinya akan ketemu proyeksi pengembangan dana setelah disimpan di RDPU, misalnya. Berapa? Seratus juta? Lima puluh juta? Artinya itulah anggaran yang bisa kamu gunakan untuk mengadakan pesta pernikahan.
Kamu bisa mengajak calon pasanganmu untuk menabung bareng, supaya hasilnya bisa lebih besar. Tapi nominal menabungnya ya tetap kembali ke kemampuan masing-masing.
2. Buat rencana dan anggaran
Dari hasil proyeksi, kamu bisa mulai membuat anggaran dan rencana pesta pernikahanmu dengan lebih detail.
Biasanya yang menyedot dana cukup banyak adalah:
- Konsumsi
- Tempat pernikahan, apalagi jika memilih gedung
- Suvenir dan undangan
- Panitia atau Wedding Organizer
- Dan keperluan lainnya
Buat simulasi seriil mungkin untuk masing-masing keperluan. Lakukan riset, misalnya bandingkan harga-harga menu katering, atau lokasi-lokasi venue. Pertimbangkan juga jika bertempat di rumah saja, dan berbagai kemungkinan lainnya.
Ajak pasanganmu untuk mendiskusikan hal ini berdua ya.
3. Mulailah memikirkan hidup ke depan
Pesta pernikahan hanya berlangsung satu hari saja. Sementara, kamu dan pasanganmu akan memulai kehidupan yang sebenarnya hingga jauh ke depan. Akan lebih baik jika kamu enggak salah fokus sehingga malah lebih memikirkan hal-hal yang tidak esensial seperti mengadakan pesta yang terlalu mewah sampai tak sesuai kemampuan.
Akan lebih baik, kalau kamu fokus untuk memikirkan masa depan, membuat rencana-rencana untuk mewujudkan tujuan keuangan keluarga.
So, jadi gimana? Apakah sampai di sini kamu masih pengin melangsungkan pernikahan dalam pesta mewah? Jika iya, ya enggak masalah, asalkan sesuai dengan kemampuan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menyusun Anggaran Biaya Menikah di Tahun 2021
Menikah menjadi salah satu resolusi tahun baru kamu di 2021? Kalau iya, nah, berarti mesti mulai memikirkan mengenai anggaran biaya menikah dong, sekarang.
Tahun 2021 bakalan berbeda, nggak bakalan kayak pesta-pesta pernikahan sebelumnya. Karena ada pandemi yang sekarang masih menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Lagi pula, menikah itu bukan rencana kecil. Banyak hal mesti dipersiapkan, apalagi di saat-saat seperti ini.
Kalau dilogika, biaya menikah di tahun 2021 seharusnya bakalan lebih hemat, karena harus memenuhi protokol kesehatan, sehingga banyak hal harus disederhanakan. Kemarin sempat lihat ada yang sharing di media sosial. Sudah siap biaya menikah sebesar Rp100 juta sebagai dana menikah atas tabungan sendiri, tapi ternyata pada praktiknya, biaya jadi hanya sekitar Rp35 juta saja di akhir tahun 2020 kemarin. Lumayan juga ya, berkurangnya. Sisanya, bisa banget dipakai buat DP rumah pertama tuh. Ya, paling perlu ditambah sedikit saja.
Biaya Menikah di Tahun 2021
Konsep pesta
Yang pertama mesti ditentukan adalah konsep acara. Mau yang seperti apa?
Ingat, kalau biasanya kita umumnya menggunakan konsep standing party, maka di tahun 2021 sepertinya hal ini belum akan memungkinkan. Begitu juga dengan konsep makan-makan prasmanan.
Satu-satunya konsep yang memungkinkan adalah seated party, dengan hidangan yang diantarkan oleh waiter/waitress. So, pertimbangkanlah hal ini, juga terkait dengan berapa undangan yang akan datang.
Pernikahan outdoor mungkin juga bisa jadi opsi yang cukup menarik, mengingat kita mesti menjaga sirkulasi udara yang cukup bebas untuk menekan risiko penyebaran virus. Tapi, ini berarti ada biaya sewa tenda dan kursi, serta peralatan lain yang diperlukan. Dan, teteup, seated party akan lebih baik.
Sebagai bahan pertimbangan juga, coba cek artikel tentang skema pernikahan di masa new normal ini juga ya. Banyak loh, yang mesti dipertimbangkan.
Protokol kesehatan
Peralatan standar protokol kesehatan harus disediakan, mulai dari hand sanitizer yang banyak, sabun cuci tangan juga, sampai thermometer gun. Juga harus ada masker, siapa tahu ada tamu yang lupa bawa masker, kan?
Nah, di samping protokol kesehatan di venue, kamu juga perlu mempertimbangkan untuk mengadakan tes screening tahap awal virus COVID-19, sesuai yang dianjurkan pemerintah pada seluruh pihak yang akan datang ke pesta. Terutama keluarga dan kru pesta.
Misalnya, kalau sekarang swab antigen dinilai cukup efektif, ya berarti masukkan tes ini ke dalam anggaran biaya menikah kamu. Lumayan juga loh, misalnya ada 50 orang yang harus di-swab antigen, maka setidaknya kamu harus menyediakan dana sebesar Rp12 juta lebih.
Pernak-pernik pesta
Hal-hal lain yang juga harus dipertimbangkan dalam menyusun biaya menikah adalah pernak-perniknya. Mulai dari susunan acara yang harus disederhanakan, siapa saja yang menghadiri, undangan, suvenir, parkir, dekorasi, florist, dan seterusnya.
Ataukah, mungkin kamu perlu menanggung biaya perjalanan keluarga atau tamu yang datang dari luar kota? Pikirkan transportasinya, pun akomodasinya.
Gimana, sudah pusing memikirkan biaya menikah yang ternyata tetap saja banyak dan njelimet di tahun 2021 ini?
Belajar saja langsung di Udemy yuk!
Salah satu kursus online dari QM Financial yang bisa kamu dapatkan di Udemy adalah Journey for Singles—kelas finansial khusus buat kamu para lajang, yang di dalamnya kita akan membahas mengenai Dana Darurat, Dana Menikah, dan Dana Liburan. Sudah pasti, bakalan bermanfaat untuk kamu agar bisa mengelola keuangan dengan lebih baik lagi di tahun 2021 ini.
Belum akan menikah tahun ini? Ya, justru di saat inilah kamu bisa mulai merencanakannya dengan baik. Jangan sia-siakan waktu yang tak bisa kamu peroleh kembali.
Yuk, bergabung bersama alumni Udemy lainnya, yang sudah banyak mendapatkan pencerahan dari online course ini. Dengan sekali pembayaran, kamu bisa mendapatkan akses seumur hidup pada materi, video, dan worksheet yang bisa diisi sesuai kondisimu.
Belajar enggak pernah se-fun ini kan?
Atau, jika kamu ingin belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi secara langsung bersama trainer QM Financial, ikuti saja kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Biaya Menikah di Masa New Normal: Lebih Hemat atau Malah Membengkak?
Aturan-aturan berubah. Semua jadi punya prosedur panjang, setelah datangnya pandemi COVID-19. Termasuk kalau kamu ingin mengadakan pesta pernikahan. Sudah enggak ada lagi resepsi standing party yang dihadiri oleh ribuan orang dalam satu ruangan. Lalu, bagaimana dengan biaya menikah di era baru ini? Apakah juga berubah?
Ya, sudah pasti. Karena banyak prosedur tambahan pun banyak yang harus dikurangi, maka sudah tentu bujet biaya menikah sekarang berubah.
Nah, mari langsung saja kita lihat satu per satu skema upacara pernikahan yang bisa menjadi alternatif kamu ini, sekaligus kita lihat budgeting biaya menikah yang harus kamu siapkan di masa new normal.
Biaya Menikah yang Tetap Harus Disiapkan
Ada biaya yang disesuaikan, tetapi ada juga biaya yang akan harus tetap kamu siapkan, antara lain:
- Baju pengantin untuk pria dan wanita: Rp3.000.000 – Rp5.000.000. Mau lebih hemat? Sewa saja, enggak usah beli.
- Baju seragam untuk keluarga: Rp8.000.000 – Rp10.000.000. Ini juga sama, kalau mau hemat, sewa saja untuk seluruh keluarga.
- MUA: Rp1.500.000
- Alat perlengkapan protokol kesehatan (masker, hand sanitizer, sarung tangan, thermogun, disinfektan, dll): Rp1.000.000
- Undangan: Rp500.000 (ini sangat bisa ditekan, karena mungkin cukup dengan kirim WhatsApp saja karena yang diundang hanya keluarga).
- Seserahan dan maskawin (tergantung kesepakatan): minimal kira-kira Rp500.000
- Dekorasi venue: Rp1.000.000
- Video dan foto dokumentasi: Rp2.500.000
Nah, total kamu butuh bujet biaya menikah Rp18.000.000 saja untuk keperluan paling esensial di atas. Mungkin kamu perlu tambahan, jika memutuskan untuk mengadakan upacara adat. Sila ditambahkan sesuai kebutuhan ya.
Mari kita lanjut ke resepsi pernikahannya.
Skema Resepsi dan Biaya Menikah di Masa New Normal
1. Menikah di KUA atau tempat ibadah
Skema pertama, menikah di KUA atau tempat ibadah.
Untuk tempat, bisa jadi kamu enggak perlu membayar. Tetapi setidaknya, kamu perlu memberi “uang kebersihan” di tempat ibadat. Upacara pernikahan di sini enggak perlu prosedur terlalu kompleks. Cukup akad, dan kemudian tamu bisa pulang setelah selesai acara. Kamu bisa bawakan hampers berisi makanan dan suvenir.
Undangan bisa sangat terbatas, mungkin hanya keluarga saja. Misalnya di KUA, masjid atau gereja, yang boleh masuk ke dalam ruangan mungkin tak boleh lebih dari 5 – 10 orang. Sedangkan sisa keluarga harus menunggu di luar.
Rincian biaya menikah di KUA atau tempat ibadah kurang lebih sebagai berikut, dengan dihadiri oleh 20 orang:
- Uang kebersihan: Rp500.000 – Rp1.000.000
- Administrasi: Rp500.000
- Katering yang dikemas apik untuk dibawa pulang: 20 @ Rp100.000 = Rp2.000.000
- Suvenir: 20 @ Rp50.000 = Rp1.000.000 (dianggap setiap orang bisa mendapatkan suvenir, karena tidak ada undangan keluar)
Jadi, dengan kebutuhan esensial di atas plus kebutuhan di venue ini, kamu total butuh bujet biaya menikah sekitar minimal Rp22 juta.
Jangan lupa untuk menyiapkan dana cadangan sebesar 10 – 20% untuk keperluan di luar rencana.
2. Menikah di rumah
Untuk biaya menikah di rumah, kurang lebih sama.
Alternatif, kamu bisa saja mengundang lebih banyak orang, tetapi dengan sistem shift. Gantian per kelompok, dengan pembatasan masing-masing kelompok 20 – 30 orang, yang berarti sekitar 10 – 15 undangan. Setiap shift-nya harus ada jeda, agar ada waktu untuk beberes dan membersihkan segala sesuatunya, sebelum kelompok berikutnya.
Kamu perlu mengerahkan keluarga dan tetangga, untuk ikut mengatur dan memastikan setiap undangan yang hadir mematuhi protokol kesehatan.
- Bayar tenaga untuk beres-beres, bersih-bersih, mengatur parkir kendaraan, dll: Rp1.000.000
- Katering untuk dibawa pulang: 30 @ Rp100.000 = Rp3.000.000
- Suvenir: 15 undangan @ Rp50.000 = Rp750.000
Total, kamu perlu menyiapkan biaya menikah sebesar kurang lebih minimal Rp22.750.000. Jangan lupa lagi, untuk menyiapkan dana cadangan sebesar 10 – 20% untuk keperluan di luar rencana.
3. Menikah di gedung
Mau tetap mengadakan resepsi pernikahan di gedung? Tetap bisa kok. Hanya saja ada beberapa protokol yang harus diperhatikan:
- Kapasitas gedung enggak boleh diisi full. Jadi gedung berkapasitas 1000 orang, hanya boleh diisi oleh 500 orang yang sudah termasuk keluarga. Ini berarti kurang lebih kita hanya bisa menyebar 200 undangan.
- Resepsi harus dibagi dalam beberapa sesi, yang berarti durasi penyewaan gedung akan lebih panjang.
- Tidak boleh ada prasmanan dan standing party. Alternatif selain membuat paket katering untuk dibawa pulang adalah dengan mengadakan pesta berformat theater, round atau long table. Ini berarti akan ada biaya tambahan untuk waiter/waitress, karena butuh tambahan orang untuk bisa melayani undangan yang hadir. Dan, tentu saja, para waiter dan waitress ini butuh perlengkapan tambahan, seperti mengenakan face shield dan masker, serta sarung tangan.
- Sesi foto juga tidak boleh bergerombol, jadi pertimbangkan solusi untuk membuat booth foto kecil saja.
- Kamu mungkin juga akan butuh bilik kesehatan khusus untuk undangan yang datang tetapi “mencurigakan” secara kesehatan. Jadi, akan ada tenaga medis yang juga mengawasi.
Terlihat lebih kompleks ya? Iya. Pusing? Well, kalau iya, mungkin kamu perlu menghubungi wedding organizer untuk bisa membantumu merencanakan pernikahan di gedung di masa new normal ini.
Nah, bagaimana? Semoga sekarang kamu sudah mendapat gambaran umum untuk menyiapkan biaya menikah di masa new normal ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Bulan Madu dengan Dana Terbatas? Bisa dengan 7 Tip Ini!
Di antara berbagai persiapan upacara dan pesta pernikahan yang dipersiapkan, barangkali kamu dan calon pasanganmu juga pengin melakukan bulan madu?
Wah, tentu saja! It will be so romantic, melakukan perjalanan berdua ke suatu tempat, bersenang-senang sebelum kemudian dihadapkan pada dunia rumah tangga yang nyata dengan segala macam masalahnya.
Jadi, pengin bulan madu ke mana nih? Dalam atau luar negeri? Apa kabar dananya? Semoga kamu enggak melupakan anggarannya ya!
Jika kamu kebetulan enggak punya dana yang terlalu besar tapi tetep pengin pergi menikmati bulan madu berdua bareng pasanganmu, maka kamu sebaiknya merencanakannya sejak awal. Bisa saja kok kalau kamu memang pengin honeymoon–bahkan ke luar negeri–dengan dana terbatas. Yang penting, rencanakan sebelumnya.
Ikuti langkah-langkah merencanakan bulan madu ala QM Financial berikut ini ya.
7 Langkah Mempersiapkan Bulan Madu dengan Dana Terbatas
1. Survei
Langkah wajib pertama agar bisa bulan madu dengan dana terbatas adalah survei. Apa yang harus disurvei?
- Lokasi
- Tempat penginapan
- Transportasi, dari rumah ke lokasi dan selama di lokasi
- Kuliner, atau tempat makan
Buat beberapa alternatif tujuan bulan madu. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tak hanya dari satu sumber saja. Jika kamu sempat, survei juga ke biro-biro perjalanan, karena mereka biasanya punya paket honeymoon dengan bujet-bujet tertentu. If you can’t afford it, kamu bisa sontek tujuan-tujuan wisata yang ada dalam paket tersebut, tetapi kamu atur sendiri perjalanannya.
2. Buat anggaran
Sesudah mendapatkan alternatif pilihan tujuan bulan madu, berikutnya buatlah anggaran khusus. Kamu bisa memisahkan anggaran bulan madu ini dari anggaran upacara dan pesta pernikahan, supaya enggak siwer. Lagi pula keduanya butuh penanganan sendiri-sendiri kan?
Kalau perlu, kamu juga buat rekening khusus untuk anggaran bulan madu ini, selain rekening khusus untuk pesta pernikahan. Berkomitmenlah untuk mengumpulkan dana, seperti caramu mengumpulkan dana untuk menikah.
3. Pilih waktu yang tepat
Nah, salah satu hal yang mesti dipertimbangkan adalah waktu. Biasanya, biaya perjalanan atau liburan akan lebih murah kalau kita lakukan di off season–di musim di mana semua orang enggak ada yang liburan.
Jadi, kalau kamu mau melakukan bulan madu secara hemat, pilihlah waktumu dengan sebaik-baiknya. Bulan-bulan yang tak terlalu ramai orang liburan itu biasanya di sekitar bulan Maret, April, Mei, September, Oktober. Nah, coba kamu sesuaikan dengan jadwalmu, terutama dengan hari H pernikahanmu ya, karena kan idealnya bulan madu dilakukan sesaat setelah upacara pernikahan. Kalau enggak, keburu kecebur ke rutinitas lagi, lupa deh bulan madu.
4. Pilih lokasi
Ini juga terkait dengan waktu liburan itu. Kalau waktu liburannya bisa pas off season, lokasi mana pun pasti lebih lengang. Enak buat jalan berdua, bikin suasana lebih intens dan romantis.
Kalau misalnya kamu pengin bulan madu ke luar negeri dengan dana terbatas, maka ada satu hal yang harus kamu pertimbangkan. Yaitu, pilihlah negara yang punya kurs tidak terlalu jauh dari rupiah. Misalnya, Vietnam, Thailand, atau Kamboja. Tujuannya, ya supaya kamu enggak perlu menukar uang terlalu banyak, dan biasanya dengan begitu harga-harga barang–makanan, misalnya–juga tak jauh berbeda dengan di Indonesia.
Selain itu, mesti diingat, bahwa bulan madu enggak harus terlalu jauh kok. Kamu bisa pilih saja lokasi liburan yang dekat tapi eksotis. Yang penting kan bisa menikmati waktu berdua. Iya nggak?
5. Cari alternatif akomodasi dan transportasi
Biasanya sih liburan paling hemat itu memang kalau dilakukan secara backpacker. Tapi, bulan madu backpackeran? Ya, kenapa enggak? Mungkin malah lebih romantis karena ada rasa petualangannya yang lebih kental.
Untuk akomodasi, kamu enggak harus pilih hotel bintang lima juga kok. Coba cari alternatif lain. Maybe homestay will do? Sekarang banyak homestay yang ditawarkan untuk diinapi para backpacker, dengan fasilitas yang cukup nyaman lo. Atau, mungkin lebih hemat kalau kamu sewa kamar apartemen saja, apalagi kalau kamu agak lama menginapnya? Bisa jadi alternatif yang bagus.
Demikian juga dengan transportasi. Coba cari alternatif-alternatif yang lebih hemat. Misalnya, mungkin mending kamu sewa motor saja di lokasi bulan madu nanti?
Yang harus diingat, kamu selalu bisa menghemat di satu pos demi mendapatkan prioritas di pos lain. Maksudnya–misalnya nih–kamu rela naik transportasi umum ke sana kemari, demi mendapatkan satu kamar di hotel berbintang. Ataupun sebaliknya.
Selalu bicarakan alternatif-alternatif ini dengan pasangan kamu ya.
6. Booking lebih awal
Untuk penginapan dan transportasi kadang kita bisa mendapatkan harga yang lebih bagus jika memesan lebih awal. So, sebaiknya kamu memang merencanakan perjalanan bulan madumu ini jauh-jauh hari, sejak kamu mulai merencanakan pernikahan.
Lumayan juga lo. Katakanlah tiket pesawat kadang selisihnya bisa beberapa puluh bahkan ratusan ribu.
7. Cari paket promo
Cobalah follow akun-akun media sosial biro-biro perjalanan, hotel-hotel, atau maskapai-maskapai. Biasanya selalu saja ada promo yang ditawarkan. Manfaatkanlah promo-promo ini untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
Pokoknya, jangan menyerah sampai kamu bisa membuat itinerary yang sesuai dengan bujet dan kemampuan finansialmu ya!
Nah, siap untuk berbulan madu sekarang? Have fun, dan nikmati momen berdua kalian ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Pengantin Baru, Lakukan 5 Langkah Mengatur Keuangan Ini!
Selamat menempuh hidup baru! Begitu akad ataupun janji perkawinan telah diucapkan, maka saat itu pula, sepasang laki-laki dan perempuan menjadi keluarga baru, menjadi pengantin baru. Bahagia, pastinya. Bayangan “live happily ever after” semakin jelas di pelupuk mata.
Begitulah yang sering terjadi. Apalagi dengan persiapan yang menguras energi dan akhirnya bisa menyelenggarakan pesta pernikahan yang meriah, kadang bikin sang pasangan pengantin baru ini lupa bahwa ada banyak hal lain yang lebih penting untuk segera dipikirkan setelah pesta.
Yah, memang. Kadang hidup setelah menikah itu malah dilupakan, padahal justru di situlah awal hidup yang sebenarnya. Banyak PR yang harus segera dipikirkan agar ke depannya hidup kita jadi terjamin.
Sudah bagus kalau pesta pernikahannya enggak pakai utang. So, tinggal menata saja mau gimana hidup ke depannya. Lah, kalau masih menyisakan utang? Ya berarti harus segera dibereskan! Jadikan sebagai top priority, begitu hidup berpasangan sudah mulai.
So, yuk, segera moveon dari pesta-pesta dan juga honeymoon-nya. Segera bersiap untuk menghadapi tantangan baru sebagai pasangan pengantin baru–sepasang suami istri yang sama-sama belajar dari nol lagi.
5 Langkah Mengatur Keuangan Pengantin Baru
1. Bangun komunikasi
Segera luangkan waktu untuk ngobrol berdua soal kondisi keuangan masing-masing. Malahan ya, ngobrol berdua ini sebenarnya sih sudah harus dilakukan sebelum menjadi pengantin baru sih.
Tapi, kalau memang baru sekarang bisa dilakukan, ya enggak masalah. Enggak pernah terlambat untuk tujuan baik kan?
So, segera ajak pasangan kamu untuk mulai ngobrolin uang. Mulailah dari saling terbuka dengan penghasilan masing-masing, apakah ada utang di antara kalian, sudah punya aset apa saja, punya mimpi dan cita-cita apa ke depannya, pengin hidup seperti apa, dan seterusnya.
Jangan khawatir, meski bahasannya serius, tapi sebagai pengantin baru, kalian pasti masih bisa membawa romansa romantis dalam obrolan kalian. Percaya deh. Jadikan sesi ngobrol keuangan ini menjadi salah satu agenda wajib yang rutin dilakukan. Bisa kalian agendakan sambil dinner berdua, atau sambil jalan-jalan, rekreasi, dan sebagainya. Atau mau di rumah saja pas weekend juga bisa kan?
2. Rumuskan tujuan keuangan bersama
Nah, langkah kedua ini lantas menjadi follow up dari ngobrolin soal cita-cita. Bisa jadi, kalian sebagai pengantin baru punya cita-cita dan visi yang berbeda, dan baru ketahuan sekarang.
Enggak masalah, balik lagi ke poin satu di atas: komunikasikan dan kompromikan.
Yes, it’s all about compromizing kok. Nggak ada yang nggak bisa dibicarakan kan? Apalagi kalau ngobrolnya sambil ngadem. Duh.
Jadi, apa yang kalian cita-citakan? Berapa lama lagi target kalian untuk mencapainya? Sudah punya cita-cita dan jangka waktu target, lalu rumuskan jalan menuju ke cita-cita.
Saran sih, sebagai langkah awal pengantin baru, buatlah dulu dana darurat keluarga. Ini adalah hal yang paling penting, dan yang paling mudah untuk dicapai lebih dulu. Baru setelah itu, apakah kalian pengin punya rumah pertama atau mau segera membuat dana pendidikan anak, tergantung pada hasil obrolan kalian.
3. Segera tentukan peran
Sebagai pengantin baru, nantinya kalian harus berbagi peran dalam rumah tangga. Jadi, segera putuskan, siapa membayar apa, siapa berkewajiban apa.
Sebagai pasangan suami istri, kamu dan pasanganmu adalah partner hidup. Sudah seharusnya kalian saling membahu agar bisa segera mewujudkan mimpi dan cita-cita yang sudah dibuat.
4. Buat anggaran
Mumpung masih pengantin baru, segeralah buat catatan pengeluaran keluarga. Kalian bisa membuatnya dengan excel di PC, atau dengan aplikasi smartphone yang sekarang semakin mudah diunduh dan digunakan. Atau mau pakai cara old school: dicatat di buku tulis.
Enggak masalah caranya mau gimana, yang penting kalian mesti punya catatan pengeluaran dan kemudian membuat anggaran untuk belanja sampai tiba waktunya ada penghasilan masuk lagi.
Jangan tunggu sampai minus, baru mencatat ya.
5. Evaluasi dan perbaiki terus
Evaluasi catatan keuangan itu penting, untuk mengetahui apakah ada yang perlu diperbaiki. Jika memang sudah dibagi tugas, siapa yang bertugas ini-itu, dan kamulah yang bertugas membuat catatan keuangan, maka partnermu pun harus tahu bagaimana kondisi keuangan kalian.
So, kebiasaan untuk mengobrol keuangan seperti yang disebutkan di poin pertama memang harus diteruskan, iya kan? Seenggaknya, kamu bisa mengajak pasanganmu untuk menganalisis, sisi sebelah mana yang harus kalian perbaiki dalam catatan keuangan tersebut.
Nah, gimana? Semoga dengan 5 langkah awal mengatur keuangan pasangan pengantin baru di atas, kamu dan pasanganmu bisa mendapatkan gambaran dari mana harus mulai ya? Kalau sudah mulai, maka seterusnya tentu akan lebih lancar.
Selamat menempuh hidup baru, sekali lagi! Semoga kamu bisa segera moveon dari ingar bingar pesta, dan segera bisa merencanakan hidup yang lebih baik lagi bersama pasanganmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Tempat Pernikahan Paling Mewah dan Unik di Dunia
Kebanyakan dari kita menginginkan pesta pernikahan yang indah, dengan alasan ini adalah momen sekali seumur hidup. Karena itu, butuh persiapan panjang, agar semua berjalan lancar dan kita pun siap menghadapi garis start baru di kehidupan kita. Termasuk–kalau bisa–menyelenggarakannya di tempat pernikahan yang sesuai keinginan kita. Adakah kamu punya keinginan untuk merayakan momen hidupmu ini di tempat pernikahan paling mewah di dunia yang pernah ada?
Yes, ini dia 5 tempat pernikahan paling mewah dan paling indah di dunia, siapa tahu bisa menjadi referensi impian untukmu juga kan dan menambah motivasimu untuk mempersiapkan dana menikah.
5 Tempat Pernikahan Paling Mewah dan Unik di Dunia
1. Alila Villa Uluwatu, Bali
Untuk pernikahan yang eksotis berlatar belakang laut yang luar biasa, ada Alila Villa Uluwatu Resort nih dalam daftar tempat pernikahan paling mewah di dunia kita.
Resor, yang dibangun di dataran tinggi dengan tebing-tebing yang menghadap ke laut, ini beromansa tropis. Mereka memiliki perencana pernikahan sendiri yang khusus disediakan untuk membantu memenuhi kebutuhanmu. Banyak sudut yang disediakan yang bisa kamu pergunakan sebagai venue pernikahan, juga sebagai lokasi prewedding shoot.
Pengin mengadakan pesta pernikahanmu di sini? Siapkan dana setidaknya sebesar $ 74.000, atau sekitar Rp1.036.000.000.
2. The Biltmore Estate, North Carolina
Dibangun di tahun 1895 oleh George Vanderbilt, kastel dengan 250 kamar ini berdiri di atas 8.000 hektare tanah, dilengkapi dengan taman dan desain lanskap yang indah.
Salah satu tempat pernikahan paling mewah di dunia ini sebenarnya merupakan rumah pribadi keluarga Vanderbilt, yang dipenuhi dengan furnitur, seni, dan barang antik.
Untuk upacara dan resepsi pernikahan, kamu dapat memilih salah satu lokasi dari beberapa tempat di dalam perkebunan, seperti Lioncrest Grand Ballroom, The Italian Garden, Front Lawn, dan banyak lagi.
Paket pernikahan bisa disesuaikan dengan style preferensi pribadi kamu, termasuk di dalamnya adalah menu-menu pilihan, open bar, champagne, dan gratis menginap untuk pasangan pengantin.
Paket pernikahan di sini dibanderol dengan harga mulai dari $50.500, atau sekitar Rp707.000.000.
3. MolenVliet Wine Estate, Stellenbosch, South Africa
Terletak di tepi Sungai Dwars di Lembah Banhoek, MolenVliet Wine Estate menjadi salah satu tempat pernikahan terbaik di dunia.
Kamu bisa mengadakan pesta resepsi di tengah kebun anggur yang indah di sini.
Kalau memang mau, paket pernikahan yang paling sederhana yang ditawarkan adalah dengan 14 tamu selama tiga malam, biayanya mulai dari $10.000, atau sekitar Rp140.000.000.
4. Oberoi Udaivilas, Udaipur, India
Sebenarnya resor ini tidak menawarkan tempat upacara pernikahan secara khusus, tetapi Oberoi Udaivilas memiliki venue yang sangat mewah yang cocok untuk menyelenggarakan pesta resepsi pernikahan nan spektakuler.
Resor ini merupakan salah satu dari top hotels di India, bahkan Asia, terkenal akan service, makanan, spa, dan suite yang hampir sempurna.
Arsitekturnya juga luar biasa, dengan kolom-kolom besar khas arsitektur India, dilengkapi kubah yang dihiasi dedaunan emas dan marmer putih. Lokasinya berada di atas tanah seluas 50 hektare, dan menghadap ke Danau Pichola.
Kepingin merayakan momen hidupmu di salah satu tempat pernikahan termewah ini? Siapkan biaya $8.000, atau sekitar Rp112.000.000 per malamnya.
5. One & Only Reethi Rah Resort, the Maldives
Terletak di pulau seluas 109 hektare dikelilingi laut biru yang jernih, resor ini menjadi salah satu tempat pernikahan paling mewah di dunia, impian banyak calon pengantin.
Reethi Rah memiliki 130 vila dengan kolam renang pribadi untuk masing-masing vilanya, dan menawarkan paket pernikahan plus wedding organizer-nya sekaligus. Layanan di dalamnya termasuk banyak pilihan menu makanan lezat, area makan private, hiburan musik, dan spa perawatan tubuh untuk pasangan pengantin.
Mau merayakan pesta pernikahanmu di sini? Tarifnya relatif lebih murah dibandingkan 4 tempat pernikahan di atas, karena dibanderol dengan harga mulai dari $7.000, atau sekitar Rp98.000.000 per malam.
Gimana, gaes? Pengin merayakan momen paling bersejarah dalam hidupmu di salah satu lokasi di atas? Kalau iya, hayuk, ada PR besar menanti: menyiapkan dana menikah sejak awal.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!