5 Langkah Efektif Atur Arus Kas Pribadi
Penghasilan sebesar apa pun enggak akan ada artinya kalau kamu enggak tahu langkah efektif atur arus kas pribadi kamu. Yang ada gaji 1 koma 4, atau 25 koma 1. Gajian tanggal 1, udah koma di tanggal 4. Atau gajian di tanggal 25, tanggal 1 tinggal sisa-sisa recehan.
See? Mau gaji berapa pun juga enggak akan cukup, kalau kamu salah dalam pengelolaan uang. So, mumpung masih awal tahun–apalagi kalau kamu pengin punya keuangan yang lebih sehat sebagai resolusi tahun baru nih–ayo, mulai atur arus kas pribadi kamu sekarang.
Caranya? Duh, kayak kaset rusak saja nih rasanya. Tapi, memang prinsip langkah efektif atur arus kas pribadi ya hanya ini saja.
5 Langkah Efektif Atur Arus Kas Pribadi
![5 Langkah Efektif Atur Arus Kas Pribadi 5 Langkah Efektif Atur Arus Kas Pribadi](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/01/atur-arus-kas-pribadi.jpg)
1. Catat
Catat uang keluar dan catat uang masuk, serta catat bujet keperluan setiap bulan. Tiga jenis catatan ini yang paling penting, jadi harus ada ya.
Dengan mencatat, kamu akan tahu dan bisa memonitor kondisi keuangan rutin dengan lebih baik. Kalau ada yang salah, kamu pun bisa mengambil langkah-langkah antisipasi, supaya enggak makin salah.
Dengan catatan ini, kamu juga bisa memperkirakan banyak hal sehubungan dengan masa depan kamu nantinya lo. Jadi, jangan malas mencatat ya.
2. Lunasi utang
Ingat, utang hanya boleh sampai maksimal 30% dari pengeluaran rutin kamu. Jadi, jika sudah mulai limit, kamu sebaiknya pertimbangkan ulang lagi kalau mau utang. Apalagi kalau utangnya utang konsumtif.
Sekali lagi selalu pertimbangkan kebutuhan versus keinginan, setiap kali mau belanja–apalagi pakai utang kartu kredit. Beneran butuh enggak sih? Atau, sebenarnya cuma karena pengin aja: pengin bisa dipamerin? Pengin bisa kayak tetangga sebelah? Pengin supaya tampak keren?
Bijaklah memilah, mana yang penting dan tidak. Terutama kalau mau berutang.
![5 Langkah Efektif Atur Arus Kas Pribadi Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/12/sebelum-usia-30-tahun.jpg)
3. Pastikan menabung
Jangan tunggu sisa, menabunglah di awal bulan minimal 10% dari penghasilanmu.
Kamu bisa memilih dari berbagai produk tabungan–yang merupakan produk perbankan, yang pasti dijamin aman–atau kamu bisa memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko yang kamu punya.
Nah, jika kamu memilih untuk berinvestasi, pastikan kamu punya pengetahuan yang cukup sebelum memulainya. Karena yang namanya investasi itu tak pernah lepas dari risiko, baik besar maupun kecil. Kalau ada kelas-kelas finansial yang membahas tentang investasi, coba deh bergabung. Anggap saja ini sebagai investasi awal kamu biar gape atur arus kas keuangan pribadi kamu sendiri.
4. Pisahkan rekening
Untuk membantumu lebih mudah atur arus kas pribadi, kamu bisa memisahkan rekening belanja, rekening tabungan, dan rekening untuk tujuan-tujuan keuangan yang sudah kamu rencanakan.
Dengan begini, kamu akan lebih mudah mengelolanya. Saat gaji diterima, kamu langsung transfer sana-sini, sesuai pos masing-masing.
Jika kamu takut repot mengurus terlalu banyak rekening, kamu bisa menggunakan amplop-amplop yang sesuai pos pengeluaran rutin bulanan. Cara yang sangat old school, tapi terbukti efektif untuk atur arus kas pribadi.
Cobain deh.
Oh iya, ada satu lagi tip dari Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial, soal atur arus kas pribadi yang lebih efektif ini ini. Yaitu, ambil ATM sekali seminggu aja.
Dengan begini, mau enggak mau kita harus bisa survive dengan sejumlah uang saja yang kita ambil dari ATM seminggu sekali. Enggak boleh nambah-nambah walaupun sedikit di tengah minggu ya! Kalau habis ya, mesti pikir sendiri deh gimana mesti survive sampai waktu mengambil uang lagi berikutnya.
Tantangan! Tapi, kalau bisa, berarti kamu baru saja lulus tingkat dasar atur arus kas pribadi yang efektif. Layak dicoba!
![5 Langkah Efektif Atur Arus Kas Pribadi 9 Istilah dalam Reksa Dana yang Harus Kamu Ketahui Artinya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/istilah-reksa-dana.jpg)
5. Teratur financial checkup
Lakukan evaluasi terhadap usaha-usaha yang sudah kamu lakukan untuk atur arus kas pribadi secara teratur. Kamu perlu melakukannya sebulan sekali, 3 – 4 bulan sekali, dan kemudian review juga keuangan kamu di akhir tahun.
Dengan berbekal catatan dan teratur financial checkup ini, kamu akan tahu jika ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan apa saja yang bisa kamu teruskan karena sudah memberikan hasil yang baik.
Nah, demikian beberapa langkah efektif untuk atur arus kas pribadi. Mudah kan? Mudahlah pasti, simpel banget malah! Yang susah itu konsistennya. Itu memang PR banget, dan tergantung pada diri kamu sendiri.
Tapi, dengan niat yang gede, pasti deh bisa. Masa enggak mau sih punya tabungan banyak di masa depan?
Stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Cara Mengatur Keuangan Pribadi untuk Si Lajang
Hei! Sudah tahun 2019 nih! Masa’ masih jomblo aja? Buat kamu yang masih lajang, mungkin pertanyaan tersebut sering dilontarkan kepadamu padahal kamu merasa baik-baik saja dengan hidupmu alias jojoba, jomblo jomblo bahagia! Walaupun kamu jojoba, jangan sampai terlena terus enggak mengurus keuangan dengan baik ya! Kamu harus tetap tahu cara mengatur keuangan pribadi.
Baca juga: Blueprint of Your Money
Berikut ada beberapa cara mengatur keuangan pribadi untuk si lajang yang bisa kamu lakukan.
5 Cara Mengatur Keuangan Pribadi untuk Si Lajang
1. Cashflow Management – Pengeluaran
Sadar enggak sih kalau cara mengatur keuangan pribadi itu semuanya berawal dari cashflow?
Secara harfiah, cashflow itu bagian dari laporan keuangan yang dihasilkan pada suatu periode yang menunjukkan aliran masuk dan keluarnya uang kas. Aliran masuknya uang tentu saja penghasilan yang kamu miliki.
Dari jumlah penghasilan tersebut, kamu harus membaginya menjadi 5 pos pengeluaran seperti:
Pos Pengeluaran |
Nilainya sebesar |
Menabung/Investasi | Minimal 10% dari penghasilan |
Cicilan Utang | Maksimal 30% dari penghasilan |
Pengeluaran Rutin | Antara 40%-60% dari penghasilan |
Sosial | Minimal 2,5% dari penghasilan |
Pribadi/ Lifestyle | Maksimal 20% dari penghasilan |
Agar cashflow-mu terjaga maka hiduplah sewajarnya dan sesuai dengan kemampuan keuanganmu. Kamu tidak perlu memaksakan keinginan menjadi kebutuhan karena pada akhirnya yang merana adalah keuanganmu. Cukup dengan mengambil uang ke ATM selama 1 kali seminggu untuk kebutuhan mingguanmu.
Terus gimana tahunya sejumlah uang yang dibutuhkan selama seminggu? Coba deh buat catatan keuangan selama 1 minggu aja, biar ketahuan berapa sih sebenarnya pengeluaranmu selama satu minggu penuh.
Nah jumlah ini deh yang kamu tarik dari ATM, jadi enggak usah bolak balik ATM dalam 1 minggu kan?
Selain membatasi mengambil ATM 1x seminggu, manfaatkan promosi dari aplikasi keuangan yang sudah banyak ada.
Satu hal yang terpenting lagi, jangan menggunakan kartu kredit untuk berutang! Kalau memang belum ada uangnya untuk membeli sesuatu yang diinginkan, menabung dulu sampai uangnya ada ya!
2. Cashflow Management – Penghasilan
Kalau selama ini kamu sudah mencoba berhemat tetapi selalu merasa penghasilan enggak cukup, mungkin sudah saatnya kamu mencari penghasilan tambahan.
Ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan selain gaji (kalau pekerja kantoran) yang kamu terima setiap bulan, contohnya berdagang atau menjadi pekerja paruh waktu.
Berdagang sekarang sudah lebih mudah dan bisa dilakukan dengan modal yang minim seperti melalui media sosial yang kamu miliki. Kalau kamu punya keahlian seperti mengajar bahasa asing, mengajar latihan kebugaran atau bahkan menulis, kamu bisa memanfaatkan keahlianmu untuk menambah penghasilan. Atau bisa juga kamu menguangkan hobi yang selama ini kamu tekuni.
Ada banyak kesempatan dan pintu rezeki yang terbuka bagi mereka yang sungguh sungguh berusaha.
3. Living for Today
Terbacanya sangat egois ya, kamu hidup untuk hari ini, tapi ini enggak apa-apa lho!
Setelah semua kerja keras yang kamu lakukan, kamu berhak untuk menikmatinya namun tetap perencanaan keuangan itu penting.
Caranya, miliki tujuan keuangan yang berjangka pendek (1 tahun) seperti dana liburan, dana beli dadget, dana shopping dan sebagainya. Tujuan keuangan yang jangkanya pendek seperti ini cukup dicapai dengan menabung secara bulanan dari pos pengeluaran di atas yaitu minimal 10% dari penghasilan.
4. Preparing for the future
Muda hura-hura, Tua kaya raya.
Jargon ini mungkin saja terjadi atas hidupmu kalau kamu mempersiapkan masa depan sejak saat ini dengan cara berinvestasi.
Kenapa kita perlu berinvestasi? Karena ada yang namanya inflasi yang mengakibatkan meningkatnya harga secara umum dan terus menerus sehingga nilai uang yang dimiliki saat ini tentu akan berbeda dengan nilai di masa depan.
Tujuan keuangan untuk masa depan di antaranya dana menikah, dana DP rumah, dana pensiun, dan dana naik haji. Investasi yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang adalah reksadana, saham, properti dan bisnis.
5. Prepare for the rainy days
Cara mengatur keuangan pribadi yang terakhir adalah kamu harus ingat, bahwa proteksi amat penting karena melindungi aset serta menggantikan penghasilan yang hilang akibat meninggal, kecelakaan dan sakit.
Jenis-jenis asuransi yaitu, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis, asuransi kecelakaan, asuransi properti, asuransi kendaraan. Yang harus dimiliki oleh setiap lajang adalah asuransi kesehatan.
Nah, mudah bukan cara menngatur keuangan pribadi buat kamu yang lajang, sehingga kamu bisa hore hore hura hura tanpa huru hara keuangan?
Kalau kamu ingin belajar tentang perencanaan keuangan lebih lengkap sebagai salah satu resolusi keuangan di 2019, yuk ikutan Financial Clinic Online Series di event.qmfinancial.com
-Emiralda Noviarti-