Kenalan dengan Sukuk Ritel Menjelang SR013 Ditawarkan
Salah satu instrumen investasi yang dapat menjadi pilihan buat kita, dan cukup aman dengan imbal yang juga sepadan adalah Sukuk Ritel, atau yang biasa juga disebut dengan Sukri.
Sukuk Ritel merupakan salah satu bentuk surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, yang biasanya dikeluarkan dengan tujuan untuk menghimpun dana masyarakat Indonesia demi menambah modal pembangunan infrastruktur negara.
Pemerintah kembali membuka kesempatan bagi warga negara Indonesia yang pengin berpartisipasi dalam investasi untuk pembangunan negara sendiri melalui SR013 yang akan segera dibuka penawarannya di akhir Agustus ini.
Buat kamu yang saat ini masih asing dengan Sukuk Ritel, yuk, ikuti terus artikel ini agar kamu bisa kenalan dengan instrumen investasi satu ini dan mungkin bisa mempertimbangkan untuk memanfaatkannya juga.
Apa Itu Sukuk Ritel?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Sukri ini merupakan instrumen surat berharga berbasis tabungan dari pemerintah, yang ditawarkan bagi investor individu dengan mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Keluarnya jenis surat berharga ini merupakan wujud akomodasi pemerintah agar warga negara Indonesia yang beragama Islam dapat ikut serta berpartisipasi dalam aktivitas investasi negara dengan tetap taat pada ajaran agama.
Dalam praktiknya, Sukuk Ritel tidak menggunakan sistem bunga, seperti halnya yang berlaku ada surat utang atau obligasi pada umumnya. Meski demikian, instrumen ini tetap menawarkan keuntungan atau imbalan yang tak kalah menarik dibandingkan dengan instrumen investasi yang lain, bahkan lebih besar daripada deposito.
Sukuk Ritel merupakan bagian atau turunan dari instrumen obligasi, dan merupakan salah satu bentuk dari Surat Utang Negara (SUN). Cara kerjanya mirip dengan SBR, atau Saving Bond Ritel. Hanya saja, Sukri merupakan instrumen syariah, SBR adalah instrumen investasi konvensional.
Nah, mari kita lihat beberapa karakteristik Sukuk Ritel ini lebih jauh.
Karakteristik Sukuk Ritel
Berprinsip Syariah
Dana Sukuk Ritel dikelola sesuai dengan prinsip syariah, seperti yang telah difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, yang berwenang mengeluarkan fatwa mengenai penerapan prinsip-prinsip syariah dalam produk-produk keuangan, termasuk di dalamnya tentang sukuk ini.
Manfaat Imbalan dan Tenor
Bentuk keuntungan bagi investor dalam Sukuk Ritel bukan berupa bunga, melainkan imbalan yang besarnya sudah ditentukan oleh pemerintah. Imbalan dari Sukri bersifat tetap. Hal ini berbeda dengan Sukuk Tabungan yang menawarkan imbalan dengan sifat mengambang, biasanya mengacu pada rate BI yang disesuaikan setiap 3 bulan sekali.
Untuk Sukuk Ritel yang akan ditawarkan tanggal 28 Agustus 2020 besok, SR013, pemerintah telah menetapkan besaran imbalan yang dapat kita terima adalah 6.05% per tahun. Saat artikel ini ditulis, rate suku bunga BI ada di kisaran 4%, sehingga bisa dilihat, imbalan yang ditawarkan pada Sukuk Ritel ini 2.05% lebih tinggi.
Bukan berupa bunga yang berarti riba, imbalan Sukri merupakan uang sewa, atau ujrah, yang pastinya sesuai dengan prinsip syariah Islam. Imbal hasil instrumen ini akan diberikan setiap bulan hingga akhir jatuh tempo 3 tahun, dan pembayaran pertama akan diberikan 10 November 2020.
Nggak Perlu Modal Besar
Sukuk Ritel, seperti juga jenis obligasi pemerintah yang lain, memang menyasar investor individu sehingga nominal minimal yang ditawarkan pun tidak terlalu tinggi. Untuk SR013, kita dapat ikut berinvestasi dengan modal minimal Rp1 juta, dan selanjutnya dengan kelipatan Rp1 juta, hingga nominal maksimal Rp3 miliar.
Tentunya, ini sangat terjangkau ya, buat investor individu. Investor kelompok ataupun perusahaan dan institusi tidak diperkenankan untuk ikut berinvestasi di instrumen ini.
Bisa Diperdagangkan, Tapi Pahami Risikonya
Sukuk Ritel merupakan instrumen yang relatif paling aman, karena ada penjaminan 100% dari pemerintah. Kalau Sukuk Tabungan punya fasilitas early redemption, sedangkan Sukuk Ritel tidak ada fasilitas ini tetapi bisa diperdagangkan di pasar sekunder jika misalnya kamu keburu butuh dananya cair sebelum masa jatuh tempo 3 tahun. Atau, misalnya, kamu mengejar cuan dari selisih harga sehingga mendapatkan capital gain.
Tapi, sadari juga risikonya ya. Bahwa di mana ada capital gain, maka di situ pula muncul risiko capital loss.
Investor diperbolehkan untuk menjual surat berharga ini setelah melewati masa tunggu hingga pembayaran kupon 2 kali, berarti di bulan Desember 2020.
Jika kamu berniat untuk menjual Sukuk Ritel kamu di luar masa penawaran di pasar sekunder, kamu bisa melakukannya melalui sekuritas di mana kamu membelinya sebelumnya. Jangan lupa ada potongan pajak untuk capital gain ya.
Nah, gimana? Tertarik pengin ikut partisipasi dan membeli Sukuk Ritel seri SR013? Tunggu penawarannya besok ya, dan segera hubungi mitra distribusinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
13 Istilah Investasi Saham Paling Dasar yang Harus Dipahami Lebih Dahulu
Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan ketika sedang mulai melakukan satu kegiatan atau kenalan dengan sesuatu (atau seseorang), adalah berusaha memahaminya dari hal yang paling mudah atau yang paling dasar. Termasuk ketika kita hendak mulai berinvestasi saham. Selain mengenal beberapa hal mendasar tentang saham seperti yang dijelaskan dalam artikel ini, ada baiknya juga kita mengenal beberapa istilah investasi saham yang bakalan sering ditemukan ketika nanti kita benar-benar nyemplung ke kolam investasi.
Kenapa harus?
Ya, supaya enggak zonk–ngerti dan paham apa yang sedang dibahas. Kebayang enggak, lagi baca terus ada kata emiten, capital loss, capital gain, dan seterusnya, lalu kita pun bertanya-tanya, “Ha? Apa itu?”
Nah, banyak istilah investasi saham yang bakalan baru ditemui ketika kita nanti benar-benar bertekun di sini. Kalau ditulis semua, enggak bakalan selesai dibahas dalam semalam. Tapi seenggaknya, mulailah dari memahami beberapa istilah investasi saham berikut, dan kemudian kita bisa berkenalan dengan yang lain sembari jalan.
13 Istilah Investasi Saham yang Harus Dipahami Lebih Dulu
1. Emiten
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, emiten adalah badan usaha (pemerintah) yang mengeluarkan kertas berharga untuk diperjualbelikan.
Tapi, kalau dilihat-lihat lagi, sekarang istilah investasi saham satu ini enggak hanya untuk menyebut badan usaha pemerintah saja sih, tapi bisa dipakai untuk menyebut seluruh jenis perusahaan yang memperjualbelikan sahamnya di bursa saham.
2. Saham blue chip
Saham blue chip adalah saham perusahaan-perusahaan yang sudah mapan dan mantap posisi bisnisnya di Indonesia. Mereka punya laporan keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan, punya perkembangan bisnis yang baik, dan dipercaya merupakan “penguasa” di sektor tertentu sesuai konsep bisnisnya.
Saham blue chip biasanya punya harga yang cenderung lebih stabil, yang punya kecenderungan grafik yang juga terus meningkat. Saham blue chip cocok banget dikoleksi oleh kita-kita yang baru mulai investasi saham, atau kita-kita yang mau berinvestasi untuk mencapai tujuan finansial tertentu.
3. Bursa saham
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bursa saham merupakan tempat untuk memperjualbelikan saham.
Bursa saham biasa juga disebut bursa efek. Indonesia sebelumnya punya 2 bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Demi efektivitas dan efisiensi operasional, pemerintah menggabungkan keduanya menjadi Bursa Efek Indonesia.
Kalau pengin memantau pergerakan saham, enggak usah capek-capek datang ke gedung BEI juga sekarang. Cukup pantau secara online di situsnya saja.
4. Capital gain
Istilah investasi saham satu ini disebut ketika kita mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dengan harga beli saham yang kita lakukan.
5. Capital loss
Kalau ada ‘gain’, maka biasanya juga ada ‘loss’. Ada capital gain, ada juga capital loss. Istilah investasi saham berikutnya ini–sudah bisa ditebak–artinya kebalikan dari capital gain. Yep, ini berarti kita menderita kerugian akibat selisih harga jual dengan harga beli saham yang kita lakukan.
Misal, awal kita beli saham seharga Rp1.000/lembar. Saat kita mampu menjualnya dengan harga Rp1.200/lembar, maka ada capital gain sebesar Rp200/lembar saham kita dapat. Tapi, kalau kita jual dengan harga Rp900/lembar, maka kita menderita capital loss sebesar Rp100/lembar saham.
6. Cut loss
Ada satu prinsip dalam investasi saham yang mesti dipahami: kita belum rugi selama kita belum menjual saham kita.
Begitulah, terkadang investor bertahan mengoleksi saham tertentu padahal harga saham tersebut turun. Harapannya, dalam beberapa waktu ke depan, harganya bisa naik lagi. Tapi ada kalanya investor harus melakukan cut loss–menjual seluruh saham saat harga turun demi mencegah kerugian lebih besar lagi terjadi.
Biasanya sih ini terjadi ketika investor sudah tidak menemukan ada harapan untuk sahamnya bisa naik harga lagi dengan banyak analisis dan pertimbangan
7. IPO
Singkatan dari Initial Public Offering, atau penawaran saham perdana pada publik.
IPO adalah proses pertama kalinya terjadi jual beli saham antara pihak perusahaan dengan publik. Karena itulah, perusahaan yang pertama kali melepas saham untuk dibeli oleh publik atau investor umum sering disebut go public.
8. Kustodian
Atau bank kustodian. Istilah investasi saham ini dipakai untuk menyebut bank-bank yang ditunjuk membantu administrasi dalam kegiatan investasi, sebagai tempat penitipan aset kita.
Misalnya begini. Kita mau investasi saham dan sudah terdaftar di perusahaan sekuritas. Untuk bisa membeli saham, kita harus setor dulu ke bank yang ditunjuk oleh perusahaan sekuritas, baru kemudian dana kita akan dibelanjakan saham sesuai pilihan kita. Begitu juga ketika kita hendak menjual saham. Uang hasil penjualan akan disimpan di bank kustodian, baru kemudian dipindahkan ke rekening pribadi kita sesuai permintaan.
9. Lot
Lot adalah satuan saham yang diperjualbelikan di bursa efek. Satu lot terdiri atas 100 lembar saham. Biasanya, minimal jumlah beli saham adalah satu lot. Sehingga, misalnya harga saham Rp1.000/lembar, maka minimal kita harus membeli 1 lot dengan harga Rp100.000.
10. Perusahaan sekuritas
Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang sudah mengantongi izin resmi dari OJK untuk menjadi perantara dalam transaksi saham. Perusahaan sekuritas bisa dibilang akan menjadi partner kita dalam berinvestasi, so adalah penting untuk bisa memilih perusahaan sekuritas yang terpercaya.
11. Dividen
Sepertinya istilah investasi saham kesebelas ini sudah cukup familier sih. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (lagi), dividen artinya:
- Bagian laba atau pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh direksi serta disahkan oleh rapat pemegang saham untuk dibagikan kepada para pemegang saham.
- Sejumlah uang yang berasal dari hasil keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham sebuah perseroan.
Sudah jelas kan ya? Enggak perlu dijelaskan lebih banyak lagi deh kayaknya.
Dividen ini biasanya dibagikan secara tahunan, jadwalnya sih tergantung perusahaan masing-masing. Biasanya dihitung sekian rupiah per lembar saham. Jadi tinggal dikalikan saja, dengan berapa lot kita punya saham di perusahaan tersebut.
Namun, tidak setiap perusahaan membagikan dividennya secara rutin. Semua tergantung pada rapat pemegang sahamnya.
12. Analisis fundamental
Istilah investasi saham ini berkaitan dengan analisis calon investor terhadap emiten sebelum kemudian melakukan investasi.
Yaitu metode analisis yang mempelajari hal yang berkaitan dengan kondisi dasar (fundamental) sebuah perusahaan baik secara kuantitatif (keuangan) maunpun kualititatif (non keuangan).
Kalau mau penjelasan lebih detailnya, bisa membaca artikel mengenai analisis fundamental yang juga sudah ada di situs ini.
13. Analisis teknikal
Analisis teknikal merupakan sebuah pendekatan analisa harga yang mempelajari aktivitas pasar dengan menggunakan data-data historis harga termasuk grafik harga yang sudah terjadi di masa lalu untuk memprediksi dan mengantisipasi pergerakan harga yang akan terjadi.
Bagaimana cara melakukannya? Boleh langsung baca saja artikel yang sudah ditautkan.
Nah, sepertinya sudah lumayan nih acara perkenalannya dengan investasi saham, dengan kenalan beberapa istilah investasi saham yang bakalan banyak ditemui nanti.
Apakah masih kurang?
Kalau masih kurang, kamu bisa ikutan kelas finansial QM Financial. Sila cek jadwal dan daftar sesuai kebutuhan.