Menghindari Jeratan Utang Kartu Kredit, Ini 7 Tipnya!
Kartu kredit–di balik setiap mudharatnya–ada juga manfaatnya. Utang kartu kredit bukannya dilarang, tetapi lebih pada bagaimana mengelola keinginan kita sendiri saat menggunakannya.
Nggak boleh nafsu!
Di saat-saat tertentu, kondisi tertentu, utang kartu kredit bisa membantu banget. Misalnya, untuk transaksi online secara internasional akan lebih cepat dan praktis jika menggunakan kartu kredit. Begitu juga kalau kita sering bepergian ke luar negeri, kadang akan lebih praktis kalau ditemani kartu kredit.
Kartu kredit juga bisa menjadi jaminan untuk keperluan ini dan itu. Misalnya, buat para pekerja lepas yang bekerja secara remote dan gajinya harus ditransfer antarbank antarnegara, mereka akan butuh kartu kredit sebagai jaminan untuk membuka akun layanan finansial tertentu.
See? Semua memang balik lagi ke kita, sebagai pemilik kartu kredit. Jadi, pada intinya, terjerat utang kartu kredit ini sebenarnya bisa dihindari. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kartu kredit agar kemudian kita bisa bijak mengelolanya? Yuk, kita lihat.
7 Tip Menghindari Jeratan Utang Kartu Kredit
1. Pahami syarat dan ketentuan
Ini nih penyakit sebagian besar dari kita, enggak usah dimungkiri deh. Apa itu? Malas baca manual, syarat dan ketentuan, aturan-aturan, dan sebangsanya.
Ini juga berlaku pada penggunaan kartu kredit. Sepertinya banyak di antara kita yang enggak tahu dengan senyata-nyatanya, bunga utang kartu kredit itu berapa.
Jadi, pelajari syarat dan ketentuan kartu kreditmu; bunganya berapa persen, jatuh tempo setiap tanggal berapa, berapa dendanya jika terlambat membayar, dan seterusnya. Baru setelah benar-benar paham dengan segala macam syarat dan ketentuan ini, kamu bisa menggunakan kartu kredit tersebut sesuai kebutuhan.
Ingat ya, sesuai kebutuhan. Bukan sesuai keinginan.
2. Bijak memutuskan
Ini nih, barangkali semua orang juga sudah hafal. Tentang aturan nomor satu dalam mengeluarkan uang–termasuk kalau mau utang kartu kredit, yaitu utamakan kebutuhan. Bukan keinginan.
Enggak setiap belanja kita harus pakai kartu kredit. Apalagi groceries, sepertinya bisa dianggarkan setiap bulannya kan? Akan lebih baik kalau pakai uang tunai saja, supaya lebih mudah dikendalikan.
Enggak setiap nongkrong di kafe kita juga bayar pakai kartu kredit. Begitu pula enggak setiap bulan, kita harus ganti smartphone dengan yang terbaru dan dibayar dengan utang kartu kredit.
Jadi, kapan kita menggunakan kartu kredit? Ya, kapan saja bisa, tapi pertimbangkanlah dengan baik.
3. Batasi jumlah kartu kredit yang dimiliki
Berapa banyak kartu kredit yang kamu miliki? Lima, enam? Buat apa saja?
Kadang memang banyak yang suka mengoleksi kartu kredit. Kalau ditanya, buat apa, ya enggak tahu juga sih jawabannya apa. Coba deh, kamu yang sedang membaca artikel ini, mungkin bisa menjawab. Sila ditulis di kolom komen ya!
Terlalu banyak memiliki kartu kredit itu sebenarnya kurang efektif. Biaya tahunannya kan lumayan juga, apalagi tagihannya nanti kalau dipakai semua. Peluang mengendalikan diri juga makin tipis.
Jadi, berapa idealnya kita punya kartu kredit, seharusnya? Ya, sesuai kebutuhan saja. Kalau butuhnya hanya satu biji, ya satu sajalah cukup. Satu kartu kredit kalau bisa kita manfaatkan dengan optimal, juga sudah banyak membantu kok.
4. Minta limit terbatas
Bank atau penerbit kartu kredit mana pun biasanya akan menentukan limit utang kartu kredit dari gaji yang kita terima–yang mereka sudah dapatkan datanya ketika kita apply dulu, atau dari rapor kredit kita selama ini.
Kalau memang prospektif bagi mereka, maka limit kartu kredit bisa tinggi atau dinaikkan.
Di sini kita lagi yang harus pegang kontrol. Kalau memang limitnya terlalu tinggi, demi pengendalian diri, ada baiknya kita negosiasi agar limitnya diturunkan saja.
Masing-masing bank punya aturan sendiri-sendiri sih, jadi silakan menghubungi customer service kartu kreditnya untuk menegosiasi hal ini.
5. Bayar tagihan tepat waktu, sebisa mungkin secara penuh
Salah satu hal yang harus diwaspadai soal utang kartu kredit adalah jatuh tempo tagihan.
Kalau kita menggunakan kartu kredit, dan bisa membayar penuh sebelum jatuh tempo, maka tidak ada bunga yang harus ikut dibayarkan.
Ini sudah pasti. Jadi, jika memang sanggup, bayarkan lunas sebelum jatuh tempo, berapa pun utang kita. Jangan menunggu tagihan datang. Apalagi sampai telat bayar. Kalau sampai telat bayar, selain bunga, ada juga denda yang ikut dibebankan. Jadi berkali lipat deh tagihannya.
6. Hindari tarik tunai
Demikian juga dengan tarik tunai. Sebaiknya dihindari saja deh.
Selain beban bunga kartu kredit standar (kisaran 2,25% per bulan, atau 27% per tahun), ada juga biaya tarik tunai yang besarnya antara 4 – 6% dari tagihan.
7. Amankan!
Zaman sekarang, kejahatan siber semakin marak. Orang-orang semakin “kreatif” modusnya untuk berbuat jahat hingga merugikan orang lain.
Kartu kredit biasanya juga merupakan salah satu sasaran empuk kejahatan. Jadi, amankan selalu kartu kreditmu.
- Jangan difoto dan diperlihatkan nomornya ke publik (media sosial atau chat sekalipun)
- Selalu waspada jika hendak berbelanja online, terutama jika kamu mengakses Wifi umum.
- Perhatikan di mana kamu menyimpannya, jangan sampai diambil orang secara diam-diam.
- Amankan juga dari saudara, keluarga. Sering lo, ada kasus, kartu kredit orang tua dipakai oleh anak untuk keperluan belanja, ngegame, dan sebagainya. Tahu-tahu orang tua dapat tagihan yang bikin shock.
Nah, semoga dengan berbagai tip agar terhindar dari jeratan utang kartu kredit di atas, kamu bisa lebih bijak mengelola keuanganmu lagi ya. Yuk, wujudkan tahun 2020 punya kondisi keuangan yang sehat!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.