Tunjangan Kesehatan Karyawan Harus Dimanfaatkan Sebaik-baiknya – Ketahui Dulu 5 Hal Ini!
Sebagai karyawan perusahaan, kita adalah aset terpenting. Karena itu, akan baik bagi perusahaan jika mereka memberikan perlindungan atas diri kita, salah satunya dengan memberikan benefit dan tunjangan kesehatan karyawan. Apa saja bentuknya? Bisa berupa asuransi, penggantian biaya pengobatan, dan sebagainya.
Nah, agar kita dapat memanfaatkan semua fasilitas, benefit, dan tunjangan kesehatan karyawan yang diberikan oleh perusahaan, maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Simak terus artikel ini sampai selesai ya.
Cara Memanfaatkan Benefit dan Tunjangan Kesehatan Karyawan secara Optimal
1. Kenali jenis benefit dan tunjangan kesehatan karyawan yang diberikan
Perusahaan satu pasti punya kebijakan berbeda dengan perusahaan yang lain. Begitu juga dalam penyusunan prosedur pemberian benefit dan tunjangan kesehatan karyawan. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dulu, jenis benefit dan tunjangan kesehatan apa saja yang diberikan.
Mungkin perusahaan hanya memberikan BPJS Kesehatan, atau bisa jadi ditambah dengan asuransi kesehatan swasta.
2. Kenali keuntungan apa saja yang menyertai benefit dan tunjangan kesehatan karyawan tersebut
Misalnya saja, saat kita menerima kartu BPJS Kesehatan, kita sudah harus tahu kelas rawat inap yang mana yang sesuai dengan iuran yang dibayarkan; apakah kelas I, kelas II, ataukah kelas III? Masing-masing jenisnya tentu punya keuntungan sendiri-sendiri yang bisa kita manfaatkan dengan baik jika kita tahu prosedurnya hingga sedetail mungkin.
Hal ini berlaku juga jika perusahaan tempat kita bekerja juga memberikan fasilitas tunjangan kesehatan dari asuransi swasta. Setiap paket yang ditawarkan dan diambil punya keuntungan masing-masing yang diharapkan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
3. Kenali batasannya
Biasanya, saat kita menerima kartu asuransi kesehatan atau sejenisnya, kita juga akan diberi buku petunjuk atau buku manual yang berisi segala seluk beluk prosedur pemanfaatan tunjangan kesehatan karyawan tersebut.
Karena itu, yuk, dibaca buku panduannya supaya–selain kita paham semua keuntungan yang ditawarkan, seperti halnya di poin 2 di atas–kita juga tahu batasan-batasan pemanfaatan benefit dan tunjangan kesehatan karyawan yang diberikan.
Misalnya saja, untuk fasilitas penggantian biaya pengobatan. Perhatikan, berapa jumlah tagihan maksimal rawat jalan yang bisa kita dapatkan selama setahun. Kita harus tahu plafon yang diberikan sampai seberapa besar, sehingga saat kita dapat minta diberi obat generik–umpamanya–jika plafonnya tidak terlalu banyak.
Ada pula tunjangan kesehatan karyawan yang membatasi akan jenis obat yang bisa diganti atau diklaim. Di asuransi swasta, hal ini biasa terjadi. Ada paket yang menawarkan penggantian seluruh jenis obat–termasuk vitamin dan suplemen–namun ada pula yang tidak memasukkannya sebagai fasilitas dalam asuransinya.
Dengan demikian, kita bisa mendiskusikan kondisi ini dengan tenaga medis, bagaimana baiknya.
4. Perhatikan lokasi fasilitas kesehatan yang melayani asuransi kesehatan yang kita punya
Untuk BPJS Kesehatan, saat kita mengajukan permohonan di awal, kita sudah diminta untuk mengisi formulir. Salah satu yang harus diisi dalam formulir itu adalah lokasi fasilitas kesehatan terdekat mana yang akan kita datangi jika kita ada keluhan. Apakah di Puskesmas ataukah di dokter keluarga. Bijaklah dalam memilih, agar kita dapat memanfaatkannya secara optimal.
Untuk asuransi kesehatan swasta, perhatikan, rumah sakit atau dokter mana saja yang menerima pembiayaan dengan asuransi yang kita punya. Ada asuransi kesehatan yang bisa diklaim di fasilitas kesehatan mana pun, tapi ada juga yang seperti BPJS Kesehatan, sudah punya rekanan tetap dan hanya bisa diklaim di rekanan itu saja.
Hal ini penting untuk kita ketahui dari awal. Bayangkan, jika badan sudah sakit, kita masih harus pusing mencari tahu ke mana kita bisa berobat. Atau sudah berobat, tapi asuransi kita ditolak karena tidak ada perjanjian rekanan. Pastinya jadi bikin kondisi kita makin lemah kan?
5. Ketahui proses klaim secara detail
Kalau di BPJS Kesehatan, berlaku sistem rujukan berjenjang. Artinya, jika kita sakit berat dan hanya bisa ditangani di rumah sakit besar, kita harus tetap mendapatkan rujukan dari fasilitas kesehatan dengan ruang lingkup lebih kecil dulu, yaitu Puskesmas atau dokter keluarga. Jika memang penyakitnya tak bisa ditangani oleh fasilitas kesehatan yang tingkatannya lebih rendah, barulah kita akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Meskipun, ada kondisi darurat tertentu yang bisa berlaku, sehingga prosedur ini dapat diabaikan.
Begitu juga dengan tunjangan kesehatan karyawan yang menggunakan asuransi swasta. Beda asuransi, beda pula prosedur klaimnya. Dokumen-dokumen yang harus disertakan untuk klaim juga berbeda-beda.
So, penting ya, untuk mengetahui dulu secara pasti dan detail mengenai prosedur pemanfaatan benefit dan tunjangan kesehatan karyawan sebelum kita benar-benar menggunakannya.
Jika tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai seluk beluk keuangan korporasi, hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan di perusahaan. Anda dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansial Anda.
Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Kenali 4 Macam Benefit dan Tunjangan Kesehatan Karyawan yang Diberikan oleh Perusahaan
Katanya, sakit itu mahal. Karena itu, jangan sampai deh kita sakit. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu juga, kita sebagai karyawan harus aktif untuk menjaga kesehatan, jangan sampai sakit. Meskipun perusahaan menyediakan beberapa macam benefit dan tunjangan kesehatan karyawan.
Ya, biaya pengobatan semakin mahal. Jenis penyakitnya sendiri semakin beragam, dan dari hari ke hari rasanya semakin mengancam nyawa kita. Dan, sebagai perusahaan yang sehat, kantor tempat kita bekerja akan peduli terhadap kesehatan karyawannya, karena karyawan yang sehat sudah pasti akan produktif dan bisa menghasilkan output kerja yang berkualitas.
Setiap perusahaan memang bisa saja mempunyai kebijakan masing-masing yang berbeda terkait benefit dan tunjangan kesehatan karyawan ini. Namun, pada dasarnya, pemberian fasilitas ini didasarkan pada satu pemikiran yang sama, yaitu menjamin kesehatan karyawan–seperti yang sudah disebutkan di atas.
Benefit dan tunjangan kesehatan karyawan apa saja yang biasanya dan bisa diberikan oleh perusahaan? Mari kita lihat.
Beberapa Macam Benefit dan Tunjangan Kesehatan Karyawan
1. Penggantian biaya pengobatan
Tunjangan kesehatan karyawan yang biasanya selalu ada di setiap perusahaan adalah penggantian biaya pengobatan.
Biasanya perusahaan akan mengikutkan karyawan dalam program BPJS Kesehatan, yang sebenarnya sudah meng-cover banyak sekali jenis biaya pengobatan termasuk biaya cek kesehatan selama kehamilan hingga melahirkan dengan segala keuntungannya. Meski mungkin kita harus sedikit bersusah payah saat mengurusnya lantaran harus prosedural, tapi terbukti di beberapa kasus, BPJS Kesehatan ini sangat membantu.
Selain dengan BPJS Kesehatan, ada pula perusahaan yang membuat asuransi kesehatan sendiri bagi karyawannya. Untuk hal ini, perusahaan harus membuat prosedur yang tepat bagi karyawan saat mengklaim. Misalnya, mau cashless atau sistem reimbursement? Adakah plafon yang berlaku untuk biaya pengobatan? Bagaimana dengan rawat inap? Dan seterusnya.
2. Benefit dan tunjangan biaya kehamilan hingga melahirkan
Ada pula perusahaan yang memberikan tunjangan kesehatan karyawan wanita yang hamil hingga melahirkan secara terpisah dari tunjangan pengobatan umum di atas.
Biasanya ada term & condition yang berlaku juga dalam tunjangan biaya kehamilan dan melahirkan ini. Mungkin tunjangan ini berlaku bagi para calon ibu yang periksa hamil di dokter kandungan tertentu yang ditunjuk oleh perusahaan, atau hanya berlaku untuk proses persalinan normal, dan sebagainya.
Jika perusahaan tempat kita bekerja mempunyai fasilitas tunjangan kesehatan karyawan yang hamil dan melahirkan ini, ada baiknya kita mencari informasi mengenai prosedur dan kebijakan apa saja yang mengaturnya, sehingga bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Benefit lain yang diberikan oleh perusahaan terkait kesehatan kehamilan dan melahirkan ini adalah pemberian cuti. Pada umumnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia memberikan 3 bulan cuti pada karyawan yang hendak melahirkan. Tapi di luar negeri, banyak pula perusahaan yang memberikan cuti lebih dari 3 bulan, bahkan ada yang sampai 1 tahun, baik kepada si ibu maupun ayah baru.
3. Menyediakan fasilitas kesehatan di dalam kantor
Mungkin tujuannya hampir sama dengan menyediakan tunjangan kesehatan karyawan yang mengganti biaya pengobatan di atas. Bedanya pada benefit ketiga ini, perusahaan menyediakan dokter pribadi di dalam kantor.
Seperti di Google, misalnya. Mereka menyediakan dokter dan fasilitas kesehatan yang lengkap di dalam kompleks kantor headquarter-nya. Setiap karyawan yang punya masalah kesehatan sekecil apa pun dipersilakan datang berkonsultasi dengan dokter, yang pastinya digaji secara tetap oleh perusahaan. Jika harus ada obat-obatan yang dikonsumsi oleh karyawan, biaya pembelian obat juga ditanggung oleh perusahaan.
4. Mendukung gaya hidup sehat
Ada banyak perusahaan yang sudah aware dengan kesehatan karyawan, bahkan sebelum si karyawan itu sakit. Yaitu dengan mendukung karyawan untuk menjalankan gaya hidup sehat sehari-harinya.
Ada beberapa perusahaan yang menawarkan program berhenti merokok, seperti halnya 3M–perusahaan manufaktur yang menyediakan berbagai produk kimia–ini memberikan fasilitas khusus bagi karyawannya yang mengalami kesulitan untuk berhenti merokok.
Ada pula beberapa perusahaan yang memberikan uang tunjangan kesehatan karyawan tambahan, untuk membeli jus sehat setiap hari. Ada pula perusahaan yang memberikan fasilitas kesehatan berupa keanggotaan pusat kebugaran secara gratis.
Semua fasilitas ini diberikan tentunya sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan.
Nah, bagaimana dengan perusahaan Anda, atau perusahaan tempat Anda bekerja? Sudahkah memberikan setidaknya salah satu benefit dan tunjangan kesehatan karyawan seperti di atas?
Jika tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai seluk beluk keuangan korporasi, hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan di perusahaan. Anda dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansial Anda.
Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
3 Asuransi Kesehatan Karyawan: BPJS Kesehatan, dari Kantor, atau Beli Asuransi Swasta Sendiri Ya?
Sudah punya asuransi kesehatan karyawan? Ikut BPJS Kesehatan? Atau sudah mendapatkan fasilitas asuransi kesehatan swasta dari kantor? Atau, sudah ada asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri? Atau masih bingung memilih yang mana?
Bagi karyawan, memang bisa saja mendapatkan 3 opsi asuransi kesehatan ya, yaitu ikut BPJS Kesehatan, masih mendapatkan asuransi kesehatan karyawan juga dari kantor, atau bisa saja membeli asuransi kesehatan swasta sendiri.
Sebenarnya, bisa salah satu atau harus ketiga-tiganya sih? Mari kita lihat.
3 Jenis Asuransi Kesehatan Karyawan
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan yang mulai beroperasi 1 Januari 2014 ini memang merupakan program pemerintah dalam rangka menjamin kesehatan kita sebagai warga negara, termasuk bagi yang kurang mampu. Kita beruntung lo, karena pemerintah–meskipun terlambat–akhirnya mengambil langkah nyata untuk memberikan proteksi kesehatan dengan premi terjangkau melalui BPJS ini.
Manfaat BPJS cukup lengkap, meliputi rawat inap, rawat jalan, kehamilan dan melahirkan, serta optik (kacamata). Bahkan bisa dibilang tanpa plafon selama mengikuti semua prosedur dan kelas kamar yang sudah ditetapkan.
BPJS juga berlaku tanpa pre-existing condition, yang berarti jika kita punya penyakit bawaan, tetap akan ditanggung. Sedangkan, asuransi kesehatan swasta lain biasanya tidak akan meng-cover penyakit yang sudah kita derita sebelum membeli asuransi (padahal biasanya inilah alasan kita membeli asuransi, bukan?)
Semua manfaat ini sepertinya sulit didapatkan di asuransi kesehatan swasta. Padahal preminya lebih mahal, namun manfaat yang diberikan biasanya hanya sebatas rawat inap, pun ada batasan plafon klaim.
Namun, memang selalu ada sisi kurang dalam setiap hal, termasuk BPJS Kesehatan. Proses prosedurnya sangat panjang, terutama karena berlaku sistem rujukan berjenjang. Pun sebagai asuransi kesehatan massal, banyak orang yang menjadi pesertanya, sehingga ketika akan mengurus pun kita harus bersiap terhadap antrean yang panjang pula. Selain itu, sampai dengan saat ini, masih terdengar keluhan bahwa tidak semua biaya perawatan kesehatan tercover dengan baik oleh BPJS.
Asuransi Kesehatan Swasta yang Dibeli Sendiri
Asuransi kesehatan swasta punya keunggulan dari sisi kecepatan klaim, kemudahan, dan fleksibilitas dalam memilih rumah sakit. Kita tak perlu harus melalui rujukan berjenjang untuk mendapatkan manfaat asuransinya. Kita dapat memanfaatkannya baik secara cashless maupun reimbursement.
Namun, berbeda dengan BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan swasta memberlakukan plafon yang akan membuat tidak semua tagihan akan terbayar, juga ada aturan pre-existing condition–seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi. Selain itu, preminya juga termasuk mahal bagi sebagian karyawan.
Asuransi Kesehatan Karyawan dari Kantor
Nah, bagaimana dengan asuransi kesehatan karyawan yang didapatkan dari kantor?
Memang persyaratan asuransi kesehatan karyawan dari kantor tidak seketat asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri, tapi juga bukan berarti tanpa batas.
Beberapa hal ada yang sama dengan asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri, tapi ada pula beberapa hal yang memang perlu kita ketahui lebih jauh.
Misalnya soal klaim. Mau cashless atau reimburse? Kita juga mesti tahu cakupan asuransi kesehatan karyawan dari kantor ini sampai seberapa.
Apakah juga berlaku untuk anggota keluarga kita? Kalau iya, bagaimana skema perlindungannya? Ada perusahaan yang hanya menanggung biaya kesehatan karyawan saja, tidak dengan anggota keluarga. Ada juga yang menanggung biaya pengobatan tapi dibatasi, misalnya hanya pasangan dan anak pertama saja. Atau bisa juga, menanggung penuh untuk karyawan, sedangkan keluarga hanya 50%.
Hal ini memang tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Jadi, kita memang mesti tahu dulu sejak awal, peraturan apa saja yang sudah ditetapkan.
Kalau mau reimburse, kita harus siap dulu dengan dana darurat yang cukup. Begitu juga dengan pre-existing condition tadi, apakah dicover atau tidak? Kadang kala kita menderita penyakit yang tidak membutuhkan rawat inap, tetapi harus rawat jalan yang intensif dengan obat-obatan yang banyak. Apakah hal ini termasuk menjadi manfaat yang diberikan oleh asuransi kesehatan dari kantor?
Pun soal plafon, asuransi kesehatan karyawan dari kantor juga biasanya memberikan batasan, yang biasanya disebut dengan limit tahunan. Kita harus mengecek juga sampai seberapa limit tahunan ini berlaku.
Jadi, Pilih Mana?
Setelah melihat berbagai sudut dari BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri, dan asuransi kesehatan karyawan dari kantor di atas, sebenarnya kita sudah bisa melihat bahwa ketiganya mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing, yang sebenarnya justru saling melengkapi.
Jika kita punya dana yang cukup, paling ideal adalah jika kita punya BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta–pastikan ambil asuransi yang bisa double-claim–supaya bisa saling meng-cover. Sedangkan asuransi kesehatan karyawan dari kantor juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jika tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai seluk beluk keuangan korporasi, hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan di perusahaan. Anda dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansial Anda.
Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.