Langkah Pertama dalam Belajar Finansial untuk Pemula
Belajar finansial untuk pemula itu bisa jadi tampak “mengerikan”. Ya gimana enggak ngeri? Pas proses belajar itu, kita jadi tahu semua dosa keuangan kita. Semua borok jadi kelihatan, semua penyakit ketahuan.
Tapi ya, itu memang salah satu prosesnya sih. Kalau memang niat dan mau lanjut, belajar finansial untuk pemula itu sangat mengasyikkan. Apalagi kalau akhirnya kita berhasil membuat keuangan kita sehat, terus akhirnya bisa mewujudkan mimpi, memenuhi cita-cita … wah, rasanya semua kerja keras terbayar.
Betul?
So, meski ngeri-ngeri sedap, ayo, mulai belajar finansial sekarang juga. Enggak usah nunggu duit ada dulu baru mau belajar finansial. Karena siapa tahu, duitnya enggak ada karena kamu enggak mau mulai belajar juga. Mindsetnya coba deh dibenerin.
Table of Contents
Tahap Belajar Finansial untuk Pemula
Belajar tentang keuangan pribadi bisa sangat berguna, terutama untuk pemula yang ingin mengatur keuangan dengan lebih baik.
Berikut adalah beberapa panduan dasar belajar finansial untuk pemula yang bisa kamu ikuti.
1. Financial Check Up
Garis start belajar finansial untuk pemula terbaik adalah dengan mengetahui terlebih dulu kondisi keuanganmu saat ini. So, mulailah mencatat semua pendapatan dan pengeluaranmu setiap bulan. Setelah itu, telusuri apa saja dan bagian mana saja yang sekiranya belum optimal, mungkin terlalu boros atau terlalu sedikit alokasinya. Misalnya, kamu terlalu boros untuk jajan, sementara nabung cuma bisa seratus ribu saja per bulan—itu juga masih disabotase sendiri.
Di QM Financial, kami menyebutnya sebagai financial check up. Seperti halnya medical check up, kamu akan bisa tahu di sebelah mana penyakit dan dosa-dosa keuanganmu dengan financial check up ini.
Baca juga: Financial Check Up dan 5 Alasan Mengapa Penting untuk Dilakukan
2. Belajar tentang Utang
Langkah kedua, karena ini cukup krusial dan sebelum melangkah ke hal-hal lain, kamu perlu belajar dulu tentang konsep utang. Pasalnya, banyak orang punya persepsi yang kurang tepat tentang utang. Ada yang anti banget dengan utang (tapi ngeluh gini-gini aja terus), sementara yang lain hobi banget utang sampai berefek ke semua aspek hidup—sampai susah buat ini itu.
Utang tidak dilarang. Utang juga bukan hal jahat. Utang hanya perlu dikelola dengan baik sehingga memberikan manfaat yang baik juga buat kita.
Supaya kamu bisa memanfaatkannya dengan baik, belajar apa saja syarat utang sehat dan cara membuat rencana keuangan yang baik agar utang bisa terkelola dengan baik.
3. Belajar tentang Dana Darurat
Dana darurat adalah salah satu pos terpenting dalam rencana keuangan. Sebelum ke mana-mana, pemahaman tentang dana darurat sebaiknya sudah kamu miliki dulu. Apa fungsi dan manfaatnya, berapa jumlah idealnya, hingga pengelolaannya.
Dana ini akan sangat berguna dalam situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan, hingga kalau ada bagian-bagian rumah yang rusak.
4. Belajar Investasi
Investasi adalah hal berikutnya yang bisa kamu pelajari dalam proses belajar finansial untuk pemula. Jangan lagi investasi secara ugal-ugalan, hanya berbekal kata orang. Investasi harus dilakukan dengan pemahaman yang cukup; mulai dari mengerti risikonya sampai tahu karakter instrumennya. Dengan demikian, kamu bisa memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan finansial.
5. Belajar Asuransi
Selain dana darurat, ada alokasi lain yang juga sama pentingnya dan punya fungsi perlindungan. Yes, asuransi.
Faktanya, banyak orang yang maunya belajar finansial untuk pemula, tapi lupa belajar asuransi. Banyak pula yang beranggapan, asuransi itu penipuan.
Padahal, yang bersangkutan hanya belum paham cara kerja asuransi. Sayang banget, anti terhadap asuransi tetapi hanya karena kurang pengetahuan, terus jadi enggak terlindungi. Tanpa asuransi, orang bisa terjebak kesulitan keuangan, lebih fatal lagi terjerat utang.
6. Perencanaan Pensiun
Sudah belajar investasi, meskipun mungkin masih jauh, memikirkan tentang pensiun itu penting. Pertimbangkan untuk berinvestasi dalam produk pensiun atau memanfaatkan program pensiun yang ditawarkan oleh pekerjaanmu.
7. Financial Diet
Cobalah untuk mengikuti diet keuangan selama satu bulan. Misalnya, batasi pengeluaran untuk kategori tertentu seperti makanan, hiburan, atau belanja, dan catat hasilnya.
Hal ini membantu memahami kebiasaan pengeluaran pribadi dan memotivasi untuk membuat anggaran yang lebih efektif. Apalagi kalau kamu memang menemukan “penyakit” atau “dosa” saat financial check up. Di financial diet inilah, kamu bisa memperbaikinya.
Baca juga: Diet Finansial, Ini Dia 4 Persamaannya dengan Diet Kesehatand
8. Membuat Catatan Keuangan
Buat catatan keuangan harian atau mingguan. Catat semua transaksi yang kamu lakukan, termasuk keputusan investasi atau tabungan. Review catatan ini secara berkala untuk melihat pola dan area yang mungkin memerlukan perbaikan.
9. Ikut Kelas Finansial
Untuk membantu memperlancar proses belajar finansial untuk pemula, akan lebih lengkap kalau kamu ikutan kelas finansial. Ada banyak penyedia kelas finansial, baik offline maupun online. Tapi, yang paling tepercaya pastinya QM Financial.
Di FCOS QM Financial, ada beragam kelas finansial yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Kurikulumnya berjenjang, sehingga kamu bisa ikut sesuai dengan tingkat literasi keuanganmu. Yang pertama wajib diambil adalah Blueprint of Your Money.
Dari yang paling basic, kamu bisa belajar seiring dengan perkembangan belajar finansialmu, hingga akhirnya mencapai Advanced. Untuk bisa update kamu bisa mengunjungi website kelas finansial QM Financial atau follow akun media sosial kami.
Belajar finansial untuk pemula enggak harus selalu serius, tegang, dan membosankan. Belajar finansial bisa kok dibikin santai, fun, dan menyenangkan. Itu kalau kamu belajar bareng QM Financial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Saham Pemula: Perhatikan Modal dan 5 Langkahnya
Belajar saham pemula harus dilakukan sebelum kamu benar-benar menceburkan diri ke pasar modal. Banyak hal yang harus dipelajari, supaya kita bisa berinvestasi secara terarah sesuai tujuan dan rencana keuangan. Tanpa belajar dulu, bisa saja kita jadi salah mengambil keputusan yang akan berakibat fatal bagi keuangan kita.
Saham merupakan salah satu instrumen yang sering direkomendasikan untuk bisa dimanfaatkan memenuhi kebutuhan dalam jangka panjang. Ini terkait dengan manajemen risiko pada saham yang memang tinggi. Dengan memiliki saham, kita pun dianggap sah sebagai pemilik sebuah perusahaan, karena kita memiliki bukti penyertaan modal dalam bisnis yang dijalankannya. Artinya kemudian, kita juga memperoleh beberapa hak, di antaranya menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham dan mendapatkan dividen.
So, kamu tertarik untuk belajar saham pemula untuk mendapatkan berbagai keuntungannya? Boleh saja. Kamu bisa mengikuti beberapa langkah berikut.
Belajar Saham Pemula per Tahap
1. Pelajari prinsip dasarnya
Belajar saham pemula tanpa memahami prinsip dasar dan cara kerjanya, rasanya akan sulit bagi kita untuk bisa memanfaatkannya sampai optimal. Kita bakalan bingung, mulai dari pembuatan rencana dan tujuan keuangannya, memilih sekuritas yang amanah, memilih saham bagi pemula yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan, penentuan strategi investasi yang akan memengaruhi pengelolaan dana, dan review yang harus dilakukan.
Ya, ibaratnya, masih buta kok disuruh melipir ke jembatan gantung. Risikonya berlipat ganda, yang ditimbulkan oleh risiko si instrumen itu sendiri dan masih ditambah dengan risiko tambahan yang muncul karena ketidaktahuan kita.
Salah satu hal yang harus banget dipelajari di tahap belajar investasi saham ini adalah pengelolaan emosi; bagaimana supaya enggak euforia saat pasar naik, dan bagaimana caranya enggak panik saat pasar anjlok. PR besar? Jelas!
So, sebelum melangkah lebih jauh, pahami prinsipnya: apa keuntungan yang bisa didapatkan dari saham, dan apa risikonya. Kenali juga berbagai strategi investasi yang bisa dilakukan.
2. Pelajari perusahaan sekuritasnya
Tahap belajar saham pemula berikutnya adalah memilih perusahaan sekuritas yang dapat membantumu menjadi perantara saat berinvestasi. Ini juga bukan hal yang sepele, meskipun sebenarnya caranya simpel saja.
Mengapa hal ini penting? Karena salah memilih maka akan memengaruhi perjalanan investasimu ke depannya. So, kamu perlu memilih sekuritas yang bisa dipercaya. Caranya dengan memilih sekuritas yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, alias OJK, dan sudah menjadi anggota bursa di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian, kamu berurusan dengan perusahaan yang legal, bukan abal-abal.
Selain mengecek ke OJK mengenai legalitasnya, kamu juga perlu untuk melakukan riset terhadap sekuritas yang hendak dipilih. Pastikan sekuritas tersebut tidak pernah terlibat kasus-kasus berat, memiliki review yang baik dari pengguna lain (kamu bisa cek rating dan review di PlayStore atau AppStore), dan cek juga akun media sosialnya.
3. Pelajari cara memilih saham yang tepat
Selanjutnya dalam cara belajar saham pemula, lakukan proses pembelian saham melalui sekuritas yang sudah kamu pilih. Pastikan sekuritasnya memiliki aplikasi mobile, yang akan mempermudah perjalanan investasimu nanti.
Memilih saham yang tepat itu tricky. So, hal ini perlu dipelajari juga di awal kamu belajar saham pemula. Pada umumnya aplikasi saham sudah akan termasuk fitur yang dapat memudahkan kita untuk memilih saham, mulai dari ada live tracking pasar saham, berbagai rekomendasi saham dan analisis dari pakarnya, sampai berbagai fitur bantuan, seperti adanya Robo Advisor.
Namun dari semuanya, adalah penting bagi kamu saat belajar saham pemula adalah belajar melakukan analisis fundamental, yaitu analisis yang dilakukan terhadap kinerja internal si perusahaan yang sahamnya akan kamu beli. Dari tips belajar saham ini, kamu akan dapat menentukan, saham mana yang paling bisa melayani kebutuhanmu.
4. Pelajari pergerakan pasar
Meski nantinya kamu memilih untuk berinvestasi dalam jangka panjang alih-alih trading saham, tetapi dalam belajar saham pemula, kamu juga perlu untuk mempelajari cara mengamati pergerakan pasar.
Pasar saham akan dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kondisi ekonomi, politik, sosial, dan berbagai hal lainnya. Dengan sensitivitas ini, harga saham bisa berfluktuasi dengan cukup tajam dari hari ke hari.
Kamu perlu tahu cara memantaunya, sehingga kamu bisa dengan tepat mengambil keputusan-keputusan penting terkait investasimu.
5. Yang penting, mulai sekarang!
Yang terpenting dalam belajar saham pemula adalah segera eksekusi rencanamu. Proses belajar tidak akan segera dimulai kalau kamu menunda terus untuk segera berinvestasi di pasar modal.
Tenang saja, asalkan keempat hal di atas sudah kamu pelajari dengan baik, diiringi dengan konsistensi untuk berinvestasi, maka hasilnya juga akan baik untukmu.
Modal untuk Beli Saham
Dulu kala, untuk membeli saham, kamu akan perlu modal puluhan juta. Sekarang enggak lagi. Bahkan dengan modal setipis Rp1 juta saja, kamu sudah bisa mulai mengoleksi saham blue chip.
Modal yang diperlukan untuk berinvestasi saham akan tergantung pada harga dan jumlah saham yang akan dibeli. Selain itu, juga akan ada biaya transaksi sekuritas. Karena itu, penting untuk memilih sekuritas yang memberlakukan biaya transaksi terkecil. Jika terlalu besar, maka akan menggerus modalmu.
Misalnya begini. Kamu hendak membeli saham BBRI (Disclaimer: bukan rekomendasi, nama saham hanya sebagai contoh), yang saat artikel ini ditulis harga per lembarnya adalah Rp4.150. Biaya transaksi sekuritasnya adalah 0.19%. So, untuk membeli setiap 1 lot (=100 lembar saham) BBRI, kamu akan perlu modal sebesar:
1 x 100 x Rp4.150 = Rp415.000
Ditambah biaya transaksi sebesar 0.19%, sehingga modal total yang diperlukan menjadi Rp415.788.
Jika suatu saat nanti, kamu hendak menjual saham BBRI ini, sementara misalnya harga saham BBRI sudah naik menjadi Rp5.000, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Pendapatan penjualan saham: 1 x 100 x Rp5.000 = Rp500.000
Biaya transaksi jual saham misalnya 0.29%, maka pendapatan di atas dipotong sebesar Rp1.450.
Selain itu, juga ada pajak penjualan saham sebesar 0.1%, sehingga akan dipotong lagi Rp500.
Dengan demikian perolehan penjualan saham setelah dipotong adalah sebesar Rp 498.050.
Semakin banyak saham yang kamu miliki, maka potensi keuntungan juga akan semakin besar. Semakin tinggi harga saham bertumbuh, potensi keuntungannya juga semakin besar. Semakin rendah harga belinya, juga akan memperbesar potensi keuntungannya.
Nah, bagaimana? Cukup simpel kan, belajar saham pemula? Pastinya hal ini bisa segera membangkitkan semangatmu untuk mulai investasi saham sekarang sesuai tujuan keuangan. Betul?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!