Beda Cara Belanja Suami dan Istri dan Gimana Menyiasatinya supaya Nggak Bikin Kacau
Namanya juga suami dan istri—yang terdiri atas dua kepala dan dua kepribadian—jadi wajar saja kalau ada perbedaan cara pikir, berperilaku, dan pola menemukan solusi untuk masalah tertentu. Termasuk juga soal mengelola keuangan keluarga, terlebih lagi cara belanja.
Konon, men from Mars, and women from Venus. Kutubnya beda. Tapi, ya karena berbeda itu justru jadinya tarik-menarik. Bener nggak sih?
Terkadang hal ini juga menimbulkan kesulitan tersendiri, dan hal tersebtu harus diakui kan? Kadang juga cuma buat ngobrolin uang yang milik bersama itu saja susah betul. Nggak ketemu-ketemu juga. Dari yang serius, sampai yang sesimpel cara belanja.
Dari situs Ehow disebutkan, bahwa mindset pria dan perempuan memang pada dasarnya berbeda dalam melihat sesuatu secara objektif. Dari cara menyimak katalog jika ada, cara mencari barang, cara membelinya, hingga cara menyimpannya di rumah, semua memang berbeda.
Nah, soal cara belanja ini juga kadang bikin gemas antara pasangan. Mari kita lihat.
Beda Cara Belanja Suami dan Istri
Cara Belanja Istri
Secara tersirat—meski tak pernah ada hukum tertulis—belanja biasanya menjadi ‘kewajiban’ istri. Bahkan hal ini sudah terjadi ketika pertama kali konsep department store diperkenalkan di awal abad ke-20. WomenCertified mengungkapkan fakta, bahwa perempuan menempati 83% konsumen yang berbelanja di department store.
Fakta lain mengungkapkan, bahwa perempuan (baca: istri) berbelanja tak hanya karena membutuhkan barang, tetapi menjadikannya sebagai acara rekreasi dan refreshing. Terutama kalau mereka diberi kesempatan untuk mencoba berbagai baju dan sepatu (apalagi kalau boleh tanpa harus membelinya).
Perempuan suka mendapatkan masukan dari orang lain saat berbelanja. Karena itu, perempuan suka berbelanja ramai-ramai, bareng keluarga atau teman-temannya. Atau, bisa juga dengan banyak bertanya pada pramuniaga toko.
Soal anggaran—meski kadang memang ada waktu-waktu tertentu suka belanja secara impulsif—tetapi rata-rata perempuan itu patuh terhadap bujet yang sudah ditetapkan. Meski mungkin kadang memang terlalu suka belanja, tapi perempuan suka menggunakan voucher atau mencari barang-barang diskon. Dengan demikian, dengan jumlah uang yang sama, mereka akan mendapatkan barang yang lebih banyak.
Perempuan, atau para istri ini, sangat menikmati waktu-waktunya saat sedang menjadi konsumen atau pelanggan toko. Mereka akan melihat-lihat barang, bahkan yang sebenarnya tak ada dalam catatan belanja. Mereka juga suka membandingkan harga. Karena itu, perempuan butuh waktu yang cukup lama untuk berbelanja.
Cara Belanja Suami
Lebih banyak yang bertolak belakang, tetapi pada hakikatnya, cara belanja pria ini melengkapi cara belanja yang dilakukan oleh perempuan loh.
Misalnya saja, hanya 10% dari pria (baca: suami) yang mau belanja makanan, bahan makanan, dan keperluan dapur. Selebihnya, kalau misalnya diajak ke dalam hypermarket, gitu ya, sebagian besar dari mereka akan langsung menuju ke bagian perkakas.
Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka mau, kalau diperbolehkan, mereka akan lebih suka menunggu istri di dekat kasir. Mereka nggak suka jalan-jalan di sepanjang lorong hypermarket, hanya untuk melihat-lihat barang yang sebenarnya tak mereka perlukan.
Para pria cenderung sudah tahu apa yang ingin mereka beli sejak berangkat belanja, sehingga jarang dari mereka memerlukan penjelasan dari pramuniaga toko. Mereka lebih suka berbelanja sendiri dengan efisien. Langsung menuju tempat display barang yang dibutuhkan, ambil yang sesuai apa yang dimau, lalu bayar.
Persamaan Cara Belanja
Meski begitu banyak yang bertolak belakang, tetapi teteup, ada juga yang sama.
Misalnya, meski istri suka melihat-lihat barang dan membanding-bandingkan harga dulu dan suami lebih suka langsung ambil lalu bayar, tapi pria dan perempuan itu sama-sama suka survei dulu sebelum membeli.
Mereka akan melihat-lihat review produk yang diincar di internet. Ini terutama dilakukan untuk barang atau aset yang mahal, seperti elektronik, rumah, atau mobil. Demikian juga ketika hendak membelinya, mereka akan mencobanya dulu. Kalau elektronik, ya mereka sama-sama akan minta pada pramuniaga untuk mendemonstrasikan pemakaiannya. Kalau mobil, ya minta test drive dulu.
Nah, bagaimana denganmu dan pasanganmu? Hal apa yang sangat berbeda di antara kalian kalau soal cara belanja? Share di kolom komen ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!