Satgas Waspada Investasi: Siapa Mereka dan Apa Tugasnya?
Kamu pasti sering mendengar nama Satgas Waspada Investasi disebut-sebut. Biasanya sih mereka ada di berita-berita yang terkait investasi bodong, dan berperan layaknya penegak hukum yang sedang mengatasi pihak-pihak yang melanggar.
Semacam polisi, tapi kaitannya dengan produk keuangan. Betul enggak?
Nah, kita akan bahas nih mengenai Satgas Waspada Investasi itu pada artikel kali ini. Yah, sekadar kamu tahu, siapa mereka, apa tugasnya, dan sebagainya, supaya kalau muncul di pemberitaan kamu juga paham, lagi ada apa.
Siapa Satgas Waspada Investasi?
Satgas Waspada Investasi adalah tim khusus yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Satgas ini dibentuk lantaran masyarakat yang mulai bertambah penghasilannya dan banyaknya produk keuangan yang dapat diakses, seperti investasi.
Seperti yang kamu tahu, seseorang enggak bisa melakukan investasi tanpa dasar pemahaman yang cukup. Sayangnya, hal ini justru dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mendapatkan keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya. Nah, muncullah berbagai investasi bodong, penipuan berkedok investasi, dan berbagai tindakan curang lainnya.
Satgas Waspada Investasi (SWI) merupakan satuan yang dibentuk hasil koordinasi dari para pemangku kepentingan dalam bidang investasi dan pihak yang punya wewenang sebagai penegak hukum, regulator, pengawas, dan pihak terkait yang lainnya. Tujuannya yaitu untuk menanggapi dan menangani masalah yang berhubungan dengan pelanggaran hukum dalam penghimpunan dana publik dan pengelolaan investasi.
Satgas Waspada Investasi ini beranggotakan 12 kementerian dan lembaga, di antaranya yaitu:
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
- Bank Indonesia
- Kementerian Investasi/BKPM
- Kementerian Dalam Negeri
- Kementerian Perdagangan
- Kementerian Komunikasi dan Informasi
- Kementerian Koperasi dan UKM
- Kementerian Pendidikan
- Kementerian Agama
- Kejaksaan Republik Indonesia
- Kepolisian Negara Republik Indonesia
- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Banyak ya? Iya. Karena aktivitas investasi memang merupakan aktivitas penting yang berkaitan dengan banyak orang dan banyak hal. Karena itu, regulasinya juga banyak. Celah untuk menyalahgunakannya juga tak kalah banyak.
Tugas Satgas Waspada Investasi
Satgas Waspada Investasi bertugas melakukan edukasi dan juga sosialisasi pada masyarakat mengenai bahayanya berinvestasi pada pihak-pihak ilegal yang tidak memiliki izin atau yang menyalahgunakan izin.
SWI juga bertugas untuk memberikan rekomendasi dalam menyusun produk hukum dan kebijakan terkait pencegahan investasi ilegal, pun melakukan pemantauan terkait potensi terjadinya investasi ilegal. Umumnya, seluruh anggota SWI ini punya tugas yang sama dalam mencegah tahapan atau praktik investasi ilegal, yaitu melakukan penyebaran informasi pada masyarakat untuk melek aturan investasi.
Dalam penanganannya, tindak lanjut ini disesuaikan dengan wewenang tiap-tiap anggota. Contohnya OJK yang mendapatkan peran untuk mengatur dan juga mengawasi produk dan lembaga dari jasa keuangan, seperti asuransi, perbankan, pegadaian, pembiayaan, P2P, sampai pasar modal.
Apa Saja Wewenang Satgas Waspada Investasi?
- Menganalisis dugaan tindak pelanggaran dalam bidang pengelolaan investasi dan penghimpunan dana publik berdasarkan aturan pemerintah atau undang-undang yang berlaku.
- Membuat inventaris terhadap tindak dugaan pelanggaran apabila ada kegiatan pengelolaan dana dan investasi yang dilakukan punya potensi yang bisa merugikan orang banyak.
- Menghentikan berbagai macam kasus yang diduga dapat menimbulkan kerugian banyak orang jika dibiarkan. Kegiatan tersebut dilakukan oleh satgas sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
- Melakukan penyelidikan dan klarifikasi terkait dugaan tindakan pelanggaran hukum mengenai investasi dan pengumpulan dana publik.
- Mengecek situs mencurigakan yang diduga dimanfaatkan sebagai alat untuk mendapatkan dana dari masyarakat dengan tujuan investasi ilegal atau tanpa ada izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
- Membuat rancangan terkait rekomendasi lanjutan penanganan dari dugaan pelanggaran yang bisa diusut sesuai dengan aturan yang ada.
Keberadaan SWI di Tengah Makin Populernya Investasi
Semakin meleknya masyarakat terhadap produk investasi membawa banyak pengaruh di dalamnya, salah satunya memberikan dampak yang mengkhawatirkan. Edukasi dan sosialisasi tentang investasi yang belum merata masih banyak membuat orang tergoda dengan iming-iming investasi keuntungan tinggi, padahal yang diimingi tersebut adalah investasi bodong yang hanya merugikan.
So, keberadaan Satgas Waspada Investasi hadir bukan hanya untuk menghindari investasi bodong saja, melainkan juga membuat para oknum atau pelaku pelanggaran hukum dalam bidang investasi menjadi jera.
Membuat para oknum jera sejatinya bukan hanya tugas Satgas Waspada Investasi saja, tetapi juga perlu dukungan masyarakat dengan cara selektif dan berhati-hati dalam memilih produk investasi. Setiap kali hendak berinvestasi, kita mesti memastikan perusahaan investasi yang dipilih sudah mengantongi izin beroperasi dari Otoritas Jasa Keuangan, agar dana bisa benar-benar diinvestasikan dengan aman dan memberikan keuntungan sesuai dengan harapan.
Selain itu, kita sendiri juga harus update dengan berbagai berita. Penting banget, agar kita waspada berbagai bentuk dan skema penipuan, seperti penawaran binary option dan broker ilegal yang tidak terdaftar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan Kementerian Perdagangan yang dilakukan para oknum atau influencer yang punya potensi merugikan.
Per Februari 2022, SWI sudah menghentikan 21 entitas yang diduga melakukan kegiatan usaha tanpa izin dari otoritas yang berwenang dan berpotensi merugikan masyarakat. Di antaranya meliputi 16 kegiatan money game, 3 perdagangan aset kripto, dan 2 robot trading yang tidak punya izin.
Nah, itu dia acara kenalan kita dengan Satgas Waspada Investasi. Lain kali kalau menemukan mereka dalam pemberitaan-pemberitaan, kamu sudah tahu siapa dan apa tugas mereka. Semoga pengetahuan seperti ini juga bisa membuatmu lebih bijak berinvestasi ke depannya ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengenal NFT Lebih Dekat: Pengertian, Cara Kerja, dan Penggunaannya
Apa itu NFT? Pasti istilah ini sekarang lebih sering kamu dengar ya? Ya, memang. Non Fungible Token, sekarang lagi ngehype banget. Siapa pun yang melek teknologi pasti pernah mendengarnya.
Yuk, kita kenalan lebih dekat dengan NFT di artikel kali ini, siapa tahu kamu juga kepengin kebagian keuntungannya, ya kan?
Pengertian NFT
Pertama kripto, dan kemudian sekarang NFT, yang dianggap turunan dari kripto. Sama atau beda sih?
Sama seperti mata uang kripto, Non Fungible Token sama-sama dikembangkan di jaringan teknologi blockchain. Aset ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya berbentuk digital, bersifat unik, dan memiliki nilai tukar yang tak dapat diganti.
Karena keunikannya, maka tak sedikit yang berani membayar aset digital ini dengan harga yang supermahal. Apalagi kalau karyanya dinilai simbolis, memiliki makna tersirat yang dalam, dan berbagai alasan subjektif lainnya. Reputasi si pembuatnya sendiri juga berperan penting dalam pembentukan harganya. Bentuk karya aset kripto ini mulai dari foto, video, aset game, musik, lukisan, dokumen, dan lain sebagainya.
Mengapa sih Orang Tertarik NFT?
Apa yang membuatnya menarik? Mengapa harganya bisa begitu mahal?
Non Fungible Token ini memang tak memiliki nilai tukar, tidak seperti cryptocurrency yang memungkinkan untuk dipakai sebagai alat pembayaran—asalkan merchant-nya menerima kripto sebagai payment method-nya.
Namun, NFT dinilai bisa menjadi instrumen investasi, terutama bagi para penggemar kripto. Ini dia keunggulannya.
1. Ada unsur langka
Karena tidak bisa dipalsukan, dan pencipta serta pemilik karya dapat dilacak dengan mudah, maka membuat karya seni NFT memiliki unsur rarity, yang bisa mendongkrak nilainya. Barangsiapa memilikinya, gengsi pun terkerek naik.
Sementara, bagi si seniman, peluang untuk mendapatkan royalti setiap kali karyanya berpindah tangan akan besar, tanpa harus khawatir dijiplak oleh orang lain.
2. Bisa dijual kembali
Jika memang bernilai tinggi, ada unsur kelangkaan, atau memiliki makna tertentu, aset digital ini bisa dijual kembali dengan harga yang semakin tinggi. Dengan demikian, keuntungan bagi penjual juga akan semakin besar.
3. Hak milik tak bisa dibatalkan
Saat sudah dipindahtangankan, maka hak kepemilikan tidak bisa dibatalkan. Jika ingin memilikinya kembali, maka kita juga harus membelinya dengan harga sesuai kesepakatan.
Cara Kerja Non Fungible Token
Pada dasarnya, NFT adalah aset digital yang tak dapat diproduksi ulang, karena sifatnya yang terbatas. So, satu karya seni digital ini enggak akan mungkin ada kembarannya. Karena itulah, harganya bisa sangat mahal. Tentu ini kembali lagi pada kualitasnya juga.
Untuk bisa diperdagangkan, karya seni NFT harus melalui proses pemgubahan dari file digital menjadi aset yang dapat disimpan dalam blockchain. Proses ini disebut minting. Setelah berada dalam blockchain, aset digital ini bisa disalin, diunduh, dan dibagikan, tetapi tidak dapat dihapus ataupun dimodifikasi lagi. Meski bisa digandakan, aset asli dan bukti kepemilikan tetaplah satu dan tersimpan di blockchain sehingga tak bisa dipalsukan.
Proses minting inilah yang terjadi di marketplace khusus, contohnya adalah OpenSea.
Pemakaian Non Fungible Token
Non Fungible Token ke depannya akan menjadi game changer. Faktanya, tak hanya bisa diterapkan di dunia seni digital, tetapi juga bisa dimanfaatkan di berbagai sektor.
1. Transaksi aset fisik
Non Fungible Token memungkinkan kita untuk menghubungkan aset fisik. Contohnya seperti tanah atau properti. Akta kepemilikan dapat disimpan di blockchain, sehingga tak dapat dipalsukan dan lebih aman. Proses prosedur pembuatannya pun tidak berbelit seperti birokrasi yang berlaku sekarang ini.
Mau jual beli? Tinggal transaksi saja, seperti layaknya kita jual beli karya digital seni.
2. Seni
Pastinya, ini sudah kamu pahami. Karakteristik uniknya memungkinkan para seniman mempublikasikan karya secara digital, tanpa waswas akan adanya pembajakan. Begitu karya seni sudah menjadi NFT, maka akan terbit pula semacam sertifikat keaslian yang bisa dilihat milik siapa.
Sistem smart contract-nya juga memungkinkan seniman bisa memantau royalti mereka.
3. Entertainment
Games juga tertolong oleh adanya NFT, terutama yang bersistem play to earn. Begitu juga dengan sektor olahraga. NBA merupakan salah satu institusi yang telah mendulang keuntungan hingga jutaan dolar dari penjualan berupa potongan video, foto, dan berbagai pernak-pernik permainannya.
Tip untuk Kamu yang Ingin Ikut Investasi NFT
1. Pastikan ada uangnya
Yes, pastikan kamu punya uang untuk membelinya. Bukan uang ‘panas’ yang hendak dipakai untuk belanja kebutuhan dapur, kebutuhan anak, tabungan, dan keperluan penting lainnya; bukan pula uang hasil utang. Sungguh, beli NFT dengan uang utang itu tidak akan sepadan.
Lebih baik, pastikan keuanganmu benar-benar sehat dulu, dan kemudian gunakan uang ‘dingin’.
2. Beli karya yang benar-benar kamu inginkan
Dengan kata lain: jangan beli NFT hanya karena FOMO atau biar gengsi kamu naik. Memang sih, ada perasaan superior banget kalau bisa ikut tren kekinian, ya kan? Tapi, percayalah, itu bukan cara yang tepat untuk “membuang” uang.
Belilah karya yang memang benar-benar kamu inginkan—yang kamu tak bisa hidup tanpanya. Tsah. Misalnya saja, kamu penggemar berat NBA, dan ada NBA digital card aksi slam dunk bintang idolamu. Sebagai fans garis keras, kamu merasa harus banget memilikinya. Satu ini saja. Setelah memastikan uangnya ada, boleh saja loh kamu beli.
3. Cek data historisnya
Setiap kali sebuah NFT berpindah tangan, maka hal tersebut akan tercatat di blockchain. Ada baiknya kamu cek juga histori ini sebelum membelinya ya. Karya digital dengan histori yang pendek tetapi punya nilai tinggi, biasanya ke depannya akan berpeluang untuk bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Demikian sekilas mengenai Non Fungible Token, mulai dari pengertian, cara kerja, keunggulan, hingga tip jika kamu ingin membelinya. Gimana? Sudah ada NFT incaran?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mata Uang Kripto: Pengertian, Cara Kerja, dan Kenali 7 Jenis yang Paling Populer
Mata uang kripto semakin populer. Jenisnya ada ribuan! Meskipun yah, tak semuanya legit untuk dibeli. Sebagai instrumen baru, hal ini jelas bikin penasaran. Apalagi buat warga +62 ya kan? Kalau ada yang baru, dan terlihat mudah serta menguntungkan, langsung deh jadi sumber FOMO. Kalau enggak nyobain, artinya kudet!
Nah, apakah kamu juga salah satu yang tertarik dengan investasi crypto ini? Nggak ada salahnya kok, kalau kamu pengin coba-coba juga. Namun, karena masih baru dan dalam proses pengembangan, cryptocurrency menjadi salah satu instrumen dengan risiko sangat tinggi. Karena itu, kamu perlu memahami cara kerjanya dulu, agar kemudian bisa menentukan strategi amannya.
So, yuk, kita lihat beberapa hal penting mengenai mata uang kripto ini.
Apa Itu Cryptocurrency?
Cryptocurrency berasal dari 2 kata; cryptography dan currency. Cryptography artinya adalah kode rahasia, dan currency artinya mata uang. Dengan demikian, cryptocurrency, atau mata uang kripto adalah mata uang yang bersifat digital dan dilindungi dengan berbagai kode rahasia.
Penggunaan kriptografi inilah yang membuat mata uang kripto tidak dapat dimanipulasi, dipalsukan, atau digandakan. Penggunaannya tercatat secara transparan dalam sistem jaringan blockchain, yang bisa diibaratkan dengan sebuah buku besar catatan keuangan.
Faktanya, cryptocurrency memang memiliki 3 prinsip besar, yaitu digital, terenkripsi, dan terdesentralisasi, yang artinya tidak berada di bawah otoritas tertentu. Penggunaannya benar-benar dikendalikan dan diawasi oleh para pengguna kripto itu sendiri.
Cara Mendapatkan Mata Uang Kripto
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh jika ingin mendapatkan mata uang kripto.
Menambang
Cara mendapatkan mata uang kripto pertama ini dilakukan dengan cara memecahkan beragam perhitungan matematika untuk memecahkan blok baru dalam rangkaian blockchain. Jika berhasil, maka sebagai reward, kamu akan mendapatkan cryptocurrency.
Untuk menambang, kamu perlu sejumlah modal, di antaranya PC dengan spesifikasi yang mumpuni dan energi listrik yang besar. Memang ini tak mudah, karena itu, biasanya penambang bekerja secara berkelompok.
Faucet
Kalau diterjemahkan, faucet artinya adalah keran. Ini biasanya bisa dilakukan secara gratis, tetapi hasilnya memang sangat sedikit demi sedikit. Untuk melakukannya, kamu harus menyelesaikan beberapa tugas, seperti menonton iklan, video, mengisi kuesioner atau survei, dan sebagainya, dan sebagai reward, kamu akan mendapatkan sejumlah mata uang kripto, sesuai kesepakatan.
Airdrops
Mirip dengan faucet sih. Di sini, kamu akan diminta untuk mempromosikan token atau koin milik platform baru, agar semakin banyak orang terinformasi dan akhirnya mau membeli token tersebut. Sebagai reward, kamu bisa mendapatkan mata uang kripto yang sedang dipromosikan.
Afiliasi
Cara kerja afiliasi untuk mendapatkan mata uang kripto sama saja dengan prinsip afiliasi pada umumnya digital marketing, yaitu dengan menempatkan link ber-referal di “keramaian” tempat biasa para netizen berkumpul. Misalnya di media sosial, blog, atau di forum-forum. Jika ada yang mengklik link afiliasimu, maka kamu akan mendapatkan reward. Apa rewardnya? Betul sekali, mata uang kripto.
Main game
Ini cara mendapatkan mata uang kripto yang paling asyik sih sepertinya. Dengan cara kerja play-to-earn, kamu bisa mendapatkan cryptocurrency dengan memainkan games yang sudah disediakan.
Misalnya saja CryptoKitties. Dalam game ini, kamu bisa memelihara kucing virtual, mengembangbiakkannya, sampai menyuruhnya untuk melawan kucing yang lain. Jika kamu bisa mendapatkan varian yang langka dari pengembangbiakan kucing di sini, maka kamu bisa menjualnya dengan harga mahal, dan dibayar dengan mata uang kripto. Demikian juga jika kamu mengadu kucing virtualmu dan menang melawan kucing lain, kamu juga bisa mendapatkan cryptocurrency.
Mata uang kripto yang kamu dapatkan bisa ditarik atau withdraw di exchange yang disediakan di dalam platformnya.
Beli/Menukar
Cara paling mudah untuk mendapatkan mata uang kripto adalah membelinya di bursa, dengan prinsip yang mirip dengan jual beli saham.
Untuk itu, kamu perlu membuka akun di bursa kripto. Di Indonesia, baru ada 13 platform jual beli cryptocurrency yang sudah terdaftar di Bappebti. So, pastikan kamu hanya bertransaksi di 13 toko tersebut, agar kamu bisa mendapatkan perlindungan yang lebih baik.
Jenis Mata Uang Kripto
Sebagai informasi, saat ini ada ribuan jenis cryptocurrency beredar dan diperdagangkan di seluruh dunia. Yang sudah terdaftar di Bappebti dan legal untuk ditransaksikan di Indonesia baru sekitar 200-an. Bappebti memiliki kriteria tersendiri untuk mengizinkan mata uang kripto tertentu bisa diperjualbelikan di Indonesia.
Kalau kamu memang tertarik, tak perlu menelusuri semua mata uang kripto yang ada. Kamu hanya perlu mengenali beberapa yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar untuk memulainya. Seiring waktu, kamu bisa mempelajari juga yang lain, siapa tahu berpotensi bagus untuk portofoliomu.
1. Bitcoin
Bitcoin yang diinisiasi oleh akun pseudonym bernama Satoshi Nakamoto merupakan mata uang kripto pertama yang diciptakan secara digital pada 2009. Sebagai yang ‘sulung’, bitcoin mendapatkan keuntungan menjadi yang paling populer dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni $762,069,641,970 menurut data Coinmarketcap.
2. Ethereum
Ethereum adalah nama jaringan blockchain, sedangkan koin aslinya yang dikembangkan dalam jaringan tersebut bernama Ether, atau ETH. Kapitalisasi pasarnya merupakan yang kedua terbesar, yakni $364,647,941,019. Ethereum telah menjadi platform bagi banyak token lain, berkat sistem smart contract yang terdesentralisasi.
3. Tether
Tether merupakan stablecoin, yang cara kerjanya agak berbeda dengan mata uang kripto umumnya. Stablecoin dikembangkan sebagai jawaban untuk kebutuhan stabilitas harga kripto. Biasanya dipergunakan untuk pertukaran barang dan jasa, dan berbagai transaksi yang membutuhkan alat tukar seperti halnya uang. Tether didukung oleh dolar AS, dengan rasio 1 : 1. Dengan demikian, untuk 1 Tether harganya akan selalu tetap yakni 1 dolar AS.
Kapitalisasi pasarnya berada di peringkat ke-3, sebesar $82,577,647,839.
4. BNB
Binance coin, atau BNB, merupakan mata uang kripto milik Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia. BNB biasanya digunakan sebagai utility token, yang dapat memberimu potongan harga trading fee di platformnya. Saat ini kapitalisasinya ada di peringkat 4 terbesar dengan $68,348,571,883.
5. USD Coin
USD Coin sama seperti Tether, yaitu merupakan mata uang kripto stablecoin. Masih didukung oleh dolar AS, dengan rasio yang juga sama, 1 : 1.
6. XRP
XRP merupakan mata uang kripto asli Ripple, perusahaan blockchain yang mengembangkan Ripple Protocol yang memungkinkan transaksi global bisa terjadi dengan mudah, cepat, dan murah. Koin XRP yang beredar sejumlah 100 miliar koin, yang tidak akan bertambah maupun berkurang. Saat artikel ini ditulis, kapitalisasi XRP mencapai $34,435,241,272.
7. Solana
Solana akhir-akhir menjadi mata uang kripto yang perkembangannya sangat cerah. Harganya sempat naik sampai hampir 10.000% di 2021. Kelebihannya ada pada kecepatan dan kapasitas transaksi yang mumpuni dalam platform blockchain yang kuat. Saat ini, kapitalisasi pasarnya sebesar $33,885,348,973.
Nah, itu dia 7 mata uang kripto yang berkapitalisasi terbesar, dan juga pembahasan mulai dari pengertian dan cara kerjanya.
Bagaimana? Apakah kamu memang tertarik untuk berinvestasi pada mata uang kripto? Boleh saja, yang pasti semoga sih bukan karena FOMO.
Yuk, belajar mengelola keuangan dulu dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Instrumen Investasi Risiko Ekstrem Tinggi, Cocokkah untuk Karyawan?
Instrumen investasi risiko ektrem tinggi sedang naik daun. Apalagi di kalangan anak muda, tak ketinggalan para karyawan. Namun, karena kondisinya yang sangat fluktuatif, maka ada baiknya bagi kamu untuk selalu berhati-hati, jika kamu memang berniat untuk menjadi investor maupun trader untuk instrumen ini.
Salah satu instrumen yang sekarang lagi nge-hype banget adalah aset kripto, mulai dari berbagai mata uang digitalnya—bitcoin, dogecoin, shiba inu, solana, dan sebagainya—juga nft art yang kini juga semakin digemari.
Aset kripto sangat berbeda dengan investasi komoditas lain. Emas, misalnya, yang meski memang fluktuatif, tetapi perubahan harganya tidak drastis. Aset digital, seperti mata uang kriptonya tersebut, bisa terbang—alias to the moon—ataupun anjlok besar, alias mengalami dip.
Aset kripto memang sangat reaktif terhadap segala apa pun yang terjadi. Bahkan sebuah cuitan di Twitter saja bisa melambungkan ataupun mengempaskan nilai suatu aset kripto.
Jadi, gimana dong? Apakah sebaiknya instrumen investasi risiko ekstrem seperti aset kripto ini dijauhi? Apalagi untuk karyawan—yang gajinya mesti diatur dengan saksama, supaya semua kebutuhan dan tujuan keuangan bisa terwujud dengan baik?
Investasi/Trading Aset Instrumen Risiko Ekstrem untuk Karyawan: Yay or Nay?
Salah satu hal yang belum ada atau belum pasti pada aset kripto adalah soal regulasi.
Di Indonesia, mata uang kripto tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi merupakan komoditas yang dapat diperjualbelikan. Saat memperdagangkan aset kripo itulah, kita bisa mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dengan harga belinya.
Dikutip dari website Komisi Aparatur Sipil Negara, OJK pernah merilis data di bulan Mei 2021 yang lalu, bahwa banyak ASN, terutama di daerah, yang telah berkenalan dengan cryptocurrency ini, dan kemudain memanfaatkannya sebagai instrumen investasi. Rerata tergiur karena iming-iming return yang bisa mencapai 300% dalam satu tahun.
Namun, sayangnya, tak sedikit pula yang akhirnya justru tertipu, karena malah jadi terlibat investasi bodong atas nama aset kripto.
Sebagai karyawan—termasuk para ASN—memang disarankan untuk berinvestasi. Selain sebagai stream income tambahan yang tidak akan mengganggu tugas pekerjaan utama, tetapi juga sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan dana pensiun.
Selama ini, memang diperkenalkan berbagai instrumen investasi yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan bagi para karyawan dan ASN. Mulai dari investasi logam mulia, deposito, reksa dana, dan saham, hingga sekarang makin banyak muncul jenis instrumen investasi yang lain. Salah satunya adalah instrumen investasi risiko ekstrem, seperti aset kripto ini.
So, apakah karyawan boleh memanfaatkan kripto sebagai salah satu instrumen untuk wujudkan tujuan keuangan?
Jawabannya, kenapa tidak? Tentu saja boleh, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika memang ingin memanfaatkan instrumen investasi supertinggi risiko seperti kripto ini.
1. #TujuanLoApa
Adalah penting untuk mengawali segala aktivitas keuangan dengan bertanya pada diri sendiri: #TujuanLoApa?
Begitu juga ketika kita ingin ikut berinvestasi di aset kripto? Tujuan investasinya apa? Memang mau mengembangkan dana yang kita miliki, ataukah hanya ikut-ikutan?
Lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto, pernah menegaskan dalam salah satu sesi webinar, bahwa ada perbedaan besar mengenai trading dan investasi. Untuk trading, kita memang harus punya keterampilan untuk mengambil keputusan cepat, dan selalu memantau pergerakannya, agar bisa mendulang keuntungan.
Sedangkan, untuk berinvestasi, waktu untuk menganalisisnya akan membutuhkan waktu yang lebih panjang, dan pertimbangan yang matang.
Jadi, kembali lagi ke #TujuanLoApa, tak ada yang melarang untuk berinvestasi aset kripto.
2. Sesuai kemampuan
Karena risikonya yang sangat ekstrem, maka disarankan untuk menggunakan dana ‘dingin’, yang kalau dipakai tidak akan mengganggu kebutuhan lain yang penting untuk sehari-hari.
Sesuaikan dengan kemampuan, karena tak ada gunanya juga kalau berinvestasi berlebihan. Yang ada malah keseimbangan kondisi keuangan bisa terganggu. Apalagi instrumen investasi risiko ekstrem ini sangatlah fluktuatif. Hari ini bisa saja dapat imbal Rp5 juta, dan besok harinya langsung rugi puluhan juta.
Kebayang, kalau yang diinvestasikan adalah dana darurat, dana pendidikan, atau bahkan uang belanja yang mau dipakai untuk belanja susu buat anak.
3. Kelola emosi
Investor yang memaksakan diri berinvestasi pada instrumen risiko ekstrem bisa jadi akan mengalami stres, karena harus mengharapi roller coaster harga yang bergerak aktif, bahkan dalam hitungan jam dan menit.
Tanpa pengelolaan emosi yang baik, pastinya ini akan jadi stres tersendiri buat investor.
Apalagi untuk karyawan, yang sehari-hari sudah sibuk dengan berbagai tugas. Harus ditambah dengan monitor pergerakan nilai aset kripto supaya dapat menjaganya agar tetap dapat memberikan keuntungan, kira-kira sanggup enggak ya?
Jadi, kesimpulannya, boleh-boleh saja kok kalau memang memutuskan untuk memasukkan instrumen investasi risiko ekstrem seperti kripto ke dalam portofolio. Namun, harus sadar betul risikonya, dan juga paham betul cara kerjanya.
Kalau memang bisa memantaunya di tengah kesibukan sehari-hari, ya kenapa enggak? Ya kan? Jangan lupa untuk pastikan jaring penyelamatmu—yang terdiri atas dana darurat dan asuransi—sudah aman semua ya.
Yuk, belajar lebih banyak tentang instrumen investasi, mulai dari yang rendah risiko hingga tinggi risiko, dan bagaimana strategi terbaiknya demi terwujudnya tujuan keuangan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.