Para Ibu Bekerja Bisa Memiliki 3 Alternatif Penghasilan Tambahan Ini!
Kalau dulu, status menjadi seorang ibu bekerja memang tidak sepopuler zaman sekarang. Saat seorang perempuan menikah dan menjadi istri serta ibu, maka ia akan menjadi tanggung jawab suaminya.
Yah, hal tersebut kalau dilihat sepintas lalu memang seperti “berpihak” pada perempuan. Tapi bisa jadi jebakan betmen juga. Saat perempuan yang berstatus ibu itu sudah bergantung sedemikian rupa, maka jika suatu saat ada hal-hal yang tidak diingikan dan di luar dugaan terjadi, ia bisa saja “kehilangan” tempat bergantung. Akibatnya, ia pun akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan hidup.
Pastinya hal ini tak kita harapkan ya? Dan, untunglah semakin ke sini, perempuan semakin sadar akan hal ini. Mereka pun berusaha mandiri dan bisa menghasilkan uang sendiri, meski sudah berstatus ibu.
Tapi persoalannya, kadang juga ada beberapa alasan yang membuat para ibu bekerja harus menambah penghasilan. Antara lain karena punya tujuan keuangan yang baik, maka seorang ibu yang juga berstatus karyawan ini juga harus berusaha untuk mencapainya lebih cepat. Atau, bisa juga untuk persiapan masa pensiun.
Yes, memang ada banyak alasan baik di balik tambahan penghasilan bagi ibu bekerja.
Tapi, bukankah menjadi seorang ibu bekerja itu sudah sibuk sekali? Bukankah ibu bekerja sudah direpotkan dengan urusan anak, mengurus suami juga, dan masih harus bekerja keras mencapai target-target di kantor? Apakah mungkin bisa mempunyai penghasilan tambahan lagi?
Bisa kok. Berikut beberapa alternatif penghasilan tambahan yang bisa didapatkan oleh ibu bekerja.
3 Alternatif penghasilan tambahan bagi ibu bekerja
1. Freelancing
Bekerja secara freelance memang menjadi pilihan pertama. Apalagi jika si ibu bekerja punya passion tertentu yang berbeda dengan yang dilakukannya di kantor.
Misalnya saja, menulis. Di sela-sela waktunya bekerja untuk kantor dan mengurus keluarga, seorang ibu bekerja juga bisa bekerja lepas sebagai penulis. Bisa penulis buku, penulis konten untuk pekerjaan digital, hingga menjadi ghost writer.
Jenis pekerjaan lepas lain yang bisa dilakukan oleh ibu bekerja adalah desain grafis. Jika punya kemampuan di bidang ini, kita bisa menerima berbagai pekerjaan desain grafis, seperti desain-desain marketing kit, mulai dari company profile, brosur-brosur, hingga desain kartu nama.
Jika punya keterampilan di pemrograman, seorang ibu bekerja juga bisa menerima order web design ataupun web development.
Apa pun pekerjaan lepas yang dilakukannya, pastikan bisa dilakukan di sela-sela waktu antara pekerjaan utama dan urusan rumah tangga yang harus ditangani. Kemampuan manajemen waktu dan disiplin diri menjadi kunci sukses seorang ibu bekerja yang juga menerima pekerjaan lepas seperti ini.
2. Bisnis kecil
Selain bekerja secara lepas, seorang ibu bekerja juga bisa memiliki bisnis kecil yang bisa mulai dengan dikerjakan sendiri.
Misalnya, berdagang. Zaman now semua orang sepertinya sudah memanfaatkan internet buat jualan. Siapa pun bisa membangun bisnis kecilnya dengan berbasis internet. Mulai dari jualan pernak-pernik aksesori fashion, jualan baju, jualan mukena, sampai bisnis MLM, semua bisa dijalankan secara online.
Kita bisa mulai berjualan di media sosial, seperti Instagram dan Facebook. Atau, bisa juga menitipkan dagangan di marketplace-marketplace yang semakin menjamur belakangan ini. Atau, jika punya kemampuan mengulik blog, kita juga bisa membuat website jualan sendiri juga lo! Gampang banget.
Kalau nggak mau online, seorang ibu bekerja juga bisa berbisnis offline. Contohnya saja, berbisnis katering sarapan atau makan siang untuk teman-teman sekantor. Kan pasarnya sudah langsung ada tuh, nggak perlu susah-susah lagi melakukan survei dan tes pasar lagi. Lumayan banget kan?
3. Pengelolaan aset aktif
Sudah punya pekerjaan sampingan sebagai freelancer atau punya bisnis kecil, jangan lupa untuk juga punya aset sendiri. Sepertinya sih wajib ini ya?
Salah satunya adalah dengan mempunyai properti atas nama pribadi yang bisa disewakan, dan bisa memberikan tambahan pemasukan setiap bulannya.
Namun, jika menganggap untuk punya aset aktif ini kita butuh modal besar (lantaran memang besar–untuk membeli dan kemudian merawatnya), maka seorang ibu bekerja bisa juga memilih untuk berinvestasi di surat berharga. Ada deposito, obligasi, saham, hingga P2P Lending.
Nah, banyak kan alternatif penghasilan tambahan untuk ibu bekerja?
Setelah menambah penghasilan, PR selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengelola semua penghasilan tambahan tersebut agar dapat dioptimalkan demi memenuhi kebutuhan hidup sekarang dan di masa yang akan datang.
Anda bisa mengusulkan pada perusahaan tempat Anda bekerja untuk mengadakan training keuangan bagi karyawan. Ada banyak manfaat yang bisa diambil dari training keuangan untuk karyawan ini. Tak hanya bagi karyawan sendiri tetapi juga bagi perusahaan.
Hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan. Pihak perusahaan dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansialnya.
Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Pensiun? Gak Harus Jadi Pengusaha Lho
Pak Galih sedang galau. Lima tahun lagi dia akan pensiun dari tempatnya bekerja. Sudah 25 tahun Pak Galih berkarya sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan swasta. Seniornya menyarankan Pak Galih untuk menjadi pengusaha. Padahal, Pak Galih tidak punya minat membangun dan mengurusi bisnis.
Gak semua pensiunan harus jadi pengusaha loh. Bisnis memang merupakan salah satu aset aktif yang memberikan imbal hasil paling tinggi. Namun jangan lupa prinsip high expected return, high risk. Ada resiko besar yang menyertai potensi keuntungan bisnis. Jika membangun bisnis baru dimulai di usia pensiun dan terjadi kegagalan, waktu recovery yang tersedia sudah sempit. Apalagi jika menggantungkan penghasilan di masa pensiun hanya dari hasil bisnis saja. Riskan sekali.
Ada banyak kegiatan yang bisa dijadikan alternatif untuk mengisi waktu setelah tidak lagi aktif bekerja. Pilihan kegiatan itu antara lain:
Menekuni Hobi
Pak Galih bisa berefleksi – apa yang menjadi hobinya. Pensiun adalah kesempatan yang baik untuk menjalani hobi yang sebelumnya terhalang oleh minimnya waktu luang karena terlalu sibuk bekerja. Misal, berkebun, menulis, atau mengutak-atik kendaraan bermotor.
Bergabung ke dalam komunitas
Agar tidak kesepian selama menjalani masa pensiun, Pak Galih bisa bergabung dengan komunitas. Komunitas ini tidak terbatas pada hobi namun bisa juga komunitas yang terkait dengan hal-hal dipedulikannya
Menjadi Investor
Tertarik dengan suatu bisnis tapi tidak berminat untuk mengurusi operasionalnya? Jadi investor saja. Dengan menanamkan sejumlah dana di suatu bisnis, Pak Galih bisa mendapatkan keuntungan bisnis tanpa repot memikirkan operasionalnya. Tentunya dengan perjanjian bagi hasil yang sudah disepakati sebelumnya.
Menjadi Konsultan
Dengan pengalaman bekerja yang dimiliki, tentu Pak Galih mempunyai kompetensi yang tinggi dan koneksi yang luas. Kedua hal ini bisa dimanfaatkan dengan menawarkan jasa konsultasi sesuai bidang yang dikuasai.
Jika Pak Galih memilih menikmati masa pensiun dengan menjalani hobi, uang untuk mencukupi biaya hidup selama pensiun dari mana dong? Untuk menikmati masa pensiun yang tenang, Pak Galih harus menyiapkan dana pensiunnya jauh-jauh hari. Investasi untuk dana pensiun sebaiknya dimulai sejak mulai bekerja dan mendapatkan penghasilan sendiri.
Baca juga: Investasi untuk Dana Pensiun: Mulai Dengan Setengah Harga Sepatumu
Di usia empat puluh tahunan, sebagian hasil investasi bisa diubah menjadi aset aktif yang bisa memberikan penghasilan pasif. Ada tiga pilihan aset aktif yang bisa dikombinasikan, yaitu bisnis, properti, dan surat berharga.
Baca juga: Khawatir Gak Siap Pensiun? Kumpulin Aset Aktif Yuk!
Di usia lima puluh tahunan, saatnya Pak Galih menghitung ulang pencapaian dana pensiunnya dan memeriksa kembali aset mana yang sudah bisa menghasilkan penghasilan pasif.
Dengan pensiun yang terencana, Pak Galih tak perlu galau lagi untuk menikmati masa pensiun tanpa khawatir akan biaya hidup bulanan.
Ingin punya rencana pensiun untuk memastikan masa pensiunmu sejahtera? Yuk ngobrol dengan QM Sales di 0811 1500 688.
Fransisca Emi | Financial Trainer
***