Hai, QM readers!
Ingat nggak, beberapa minggu lalu rame-rame demonstrasi tentang transportasi berbasis aplikasi?
Heboh, ya! Banyak lho, orang-orang yang bahkan nggak bisa keluar rumah atau kesulitan bepergian karena tidak mendapatkan kendaraan.
Pemesanan melalui telepon dan aplikasi pun tidak dapat terlayani. Untungnya, saat ini kehebohan itu sudah mereda.
Nah, dalam artikel ini saya nggak akan membahas tentang demonstrasi, hehe.. Saya ingin berbagi pengalaman menggunakan transportasi berbasis aplikasi, yang menurut pengalaman saya pribadi, ternyata memang dapat menghemat budget transportasi. Sudah hampir satu tahun saya menggunakan transportasi berbasis aplikasi ini secara rutin.
Beikut ini adalah beberapa hal yang ingin saya bagi dari pengalaman pribadi. Simak, yuk!
1. Metode Pembayaran yang Simpel dan Praktis
Saya termasuk orang yang nggak suka memegang uang cash terlalu banyak. Frekuensi pengambilan ATM saya hanya seminggu sekali. Penggunaan transportasi berbasis aplikasi dapat menggunakan metode pembayaran melalui kartu kredit, sehingga di akhir bulan bahkan bisa terlihat jelas berapa jumlah biaya yang saya keluarkan untuk transportasi.
2. Harga yang Lebih Hemat dan ‘Pasti’
Memang saat ini, tarif transportasi berbasis aplikasi lebih rendah daripada transportasi umum konvensional. Ini memang salah satu faktor mengapa cukup banyak pengguna beralih ke alternatif yang lebih murah. Dalam aplikasinya pun, ada fitur untuk memperkirakan biaya perjalanan yang akan dikeluarkan.
Untuk saya pribadi, ternyata memang ada selisih yang bisa saya hemat setiap bulannya, dan kemudian menjadi tambahan dana investasi bulanan saya. Asyik, kan?
3. Hemat Bahan Bakar Mobil Pribadi dan Biaya Parkir
Saya dan suami sering menggunakan alternatif transportasi berbasis aplikasi ini untuk berpergian, baik di weekdays maupun weekend, terutama ketika harus meeting di kawasan perkantoran atau ke pusat perbelanjaan yang relatif macet dan lahan parkir yang terbatas. Dengan sendirinya, kami menghemat biaya untuk bahan bakar dan parkir yang semakin tinggi tarifnya saat ini. Belum lagi, hemat energi karena nggak capek menyetir dan berkeliling mencari parkir, hehe..
4. Perhatikan Adanya Cancellation Fee
Ada kelebihan, namun tentu ada pula kelemahan. Beberapa jenis transportasi berbasis aplikasi ini mengenakan cancellation fee yang lumayan besarnya apabila kita memutuskan untuk tidak jadi menggunakan transportasi tersebut.
Saya juga pernah mengalami charge pembatalan ini, padahal bukan kesalahan saya. Kebetulan supir tidak tahu rute jalan untuk menjemput dan saya sudah menunggu selama setengah jam. Ketika saya cancel, langsung ada biaya pembatalan yang di-charge ke kartu kredit saya. Tentu saja, saya menyampaikan complain terkait hal ini. Untungnya, pihak Customer Services cukup profesional dan responsif. Mereka juga melakukan kredit kembali cancellation fee ke dalam tagihan kartu kredit saya dalam waktu 14 hari kerja.
Nah, itulah pengalaman saya dengan transportasi berbasis aplikasi, yang memang membantu menghemat budget transportasi, sehingga ada dana tambahan untuk keperluan lainnya, termasuk investasi.
Bagaimana dengan kamu? Apakah ada pengalaman serupa, atau justru sebaliknya? Yuk, bagi ceritamu dengan kami!
Hany Handayani / Sales Project Officer / @julfitridwi