Ceritanya, beberapa bulan yang lalu, ketika sedang bepergian ke Singapura untuk acara kantor, beberapa teman meminta saya untuk melakukan jastip (jasa titip). Akhir-akhir ini, layanan jastip sedang cukup populer. Alasannya beragam, mulai dari tidak sempat untuk membeli sendiri, jarak tempuh (misalnya hanya ada di kota besar, atau di luar negeri), hingga alasan kepraktisan.
Nah ternyata, jastip ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan, lho! Sambil traveling, juga bisa menghasilkan uang! Lumayan, untuk tambahan uang saku, atau untuk dana membeli oleh-oleh, hehe..
Beberapa tips untuk membuka jasa titip diantaranya adalah:
1. Survei
Coba cari tahu, barang khas apa yang hanya ada di tempat yang akan kamu kunjungi. Atau bisa juga, barang-barang yang berharga lebih murah, atau sedang sale di sana. Ketika ke Singapura, titipan saya diantaranya adalah makanan (popcorn, coklat cheesecake) dan kosmetik untuk perawatan wajah (skincare) yang kebetulan memang tidak dijual di Indonesia.
2. Informasi yang jelas
Kamu bisa mulai menginformasikan ke teman-teman, mulai dari seminggu sebelum keberangkatan, dengan batas waktu tertentu, agar kamu mudah melakukan rekapitulasi pesanan, alokasi budget, dan pengaturan waktu untuk berbelanja. Informasi bisa melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram, hingga blast info di grup WA.
Pesanan berupa makanan atau kosmetik relatif praktis dan mudah ditangani. Produk seperti baju atau sepatu agak lebih sulit, karena ada ukurannya. Pastikan kamu sudah menginformasikan syarat dan ketentuan pemesanan dengan baik, ya. Harga, spesifikasi, estimasi kedatangan barang, dan seterusnya.
3. Modal percaya = cukup?
Jasa titip memang bermodalkan kepercayaan. Tapi seringkali, modal percaya aja nggak cukup, lho! Kalau titipannya berharga cukup mahal, jangan sampai kamu jadi harus menggunakan uangmu sebagai dana talangan. Untuk barang bermerk, seringkali dilakukan PO, yaitu konsumen harus membayar DP terlebih dahulu, atau bahkan membayar lunas di depan.
4. Saatnya berbelanja!
Setelah seluruh pesanan sudah kamu data dengan lengkap, tentukan rute berbelanja, dan pastikan ini tidak mengganggu travelingmu. Google lokasi tempat yang harus kamu datangi, upayakan agar rutenya optimum, nggak membuat kamu harus bolak-balik sehingga berat di ongkos, hehe..
Untuk titipan berupa makanan, kamu harus lebih hati-hati. Apakah harus masuk lemari es, atau harus dibeli di hari terakhir perjalananmu, agar tiba di tangan konsumen dalam kondisi yang baik untuk dikonsumsi.
5. Administrasi
Lakukan pencatatan dengan baik, simpan bukti pembayaran untuk kemudahan perhitunganmu. Kalau perlu, buat rekening terpisah untuk menerima pembayaran jasa titip. Atau kalau kamu punya lebih dari satu kartu kredit, gunakan kartu kredit yang berbeda dengan pengeluaran pribadimu untuk kemudahan administrasi.
Selamat bersenang-senang, sambil menyelam minum air, yaa!
Honey Josep / Digital and Social Media
Related Posts
3 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
kak…kalo mau buka jastip gini, kita dapet duitnya hanya dr fee jastip saja atau kita juga ngambil untung dari tiap barang?
misal harga barangnya 100ribu, apa kita mintanya ke customer tuh 150ribu (barang 100ribu+ ambil untung 20 ribu+ jastip 20ribu+ongkir 10 ribu) ?
kalau untuk jastip barang lokal, saya hanya mendapatkan keuntungan dari fee jastip saja per item barang.
Tapi kalau barangnya harus impor dan memakai mata uang asing, biasanya saya menggunakan kurs yang disepakati bersama dan mengambil keuntungan dari beda kurs ini.
Selain itu, gunakan member card atau kode voucher/promo/discount untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Kalau branded bags, itu perhitunganny harus sampai ke tax dan bea cukai atau bagaimana ya?