Mau Investasi Cryptocurrency tapi Takut Haram? Coba Cek Dulu Fakta Berikut!
Investasi cryptocurrency haram, demikian fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia beberapa waktu yang lalu, menjawab berbagai polemik yang datang menyertai ngehype-nya aset digital yang dipercaya sebagai instrumen baru yang sangat menguntungkan. Ini artinya mulai dari bitcoin, ethereum, dogecoin, shiba inu, dan berbagai jenis kripto lainnya dianggap haram oleh MUI.
Lalu, gimana dong, buat kamu yang sudah telanjur atau memang tertarik untuk investasi cryptocurrency? Apakah kemudian kamu harus merelakannya?
Well, bagaimanapun, keputusan ada di tanganmu, tetapi ada baiknya kamu simak dulu beberapa fakta berikut ini terkait fatwa crypto haram ini.
Hype-nya Investasi Cryptocurrency
Investasi cryptocurrency sebenarnya bukan hal baru, meskipun tetap yang termuda di antara berbagai opsi instrumen atau komoditas di dunia keuangan. Meski demikian, bitcoin dan teman-temannya meraih popularitas sejak pandemi pertama diketahui menyebar secara global.
Tak hanya harga bitcoin yang melesat, sekarang pun hadir ribuan mata uang digital lain yang menambah ramainya dunia investasi cryptocurrency. Tak hanya itu, hadirnya crypto juga memicu rentetan inovasi lainnya yang sekarang juga begitu besar hype-nya, mulai dari NFT art hingga perkembangan metaverse.
Luar biasa, memang.
Di sisi lain, di samping keberadaannya yang diterima secara luas oleh masyarakat digital yang modern, tak sedikit pula yang menganggap cryptocurrency meresahkan. Terutama sih bagi mereka yang memegang otoritas tinggi dan tertinggi dunia. Dikhawatirkan, karena sifatnya terdesentralisasi dan bebas dari kewenangan siapa pun, crypto, dan blockchain pada umumnya, akan membuka peluang terjadi tindak kriminal.
Crypto di Indonesia
Pemerintah Indonesia sendiri tidak melegalkan crypto, seperti layaknya El Salvador. Namun, juga tidak melarang penggunaannya, seperti layaknya Tiongkok. Sejak kemunculannya, investasi cryptocurrency dibiarkan berkembang seperti apa adanya, meski tetap berada dalam pengawasan. Bappebti adalah institusi pemerintah yang bertugas mengawasi dan berwewenang dalam hal ini.
Bank Indonesia sendiri menegaskan, bahwa tidak akan ada mata uang resmi lain di Indonesia selain Rupiah. Dengan demikian, pemakaian crypto sebagai mata uang dilarang, tetapi boleh dipertukarkan melalui institusi-institusi yang ditunjuk. Sampai dengan saat ini, sudah ada 13 bursa kripto yang berizin resmi beroperasi di Indonesia.
Investasi Cryptocurrency Haram (?)
Dalam fatwanya, MUI menyatakan bahwa investasi cryptocurrency haram salah satunya dengan alasan bahwa bitcoin dan kawan-kawannya tak memiliki aset pendukung, atau underlying assets. Hal inilah yang dapat meningkatkan peluang harga yang sangat fluktuatif tanpa kontrol. Tidak adanya bentuk fisik juga menjadikannya bersifat ‘tak pasti’ sehingga sulit untuk menjadi pendukung transaksi yang riil.
Transaksi crypto dianggap sama halnya dengan forex, yang bersifat spekulatif, yang berpotensi merugikan orang lain dan rentan scam, penipuan, bahkan judi. Hal ini tentu saja bertentangan dengan hukum agama Islam, yang menomorsatukan keadilan bagi semua orang dan tidak saling merugikan.
Pendapat Beberapa Ahli Mengenai Investasi Cryptocurrency
Dilansir dari beberapa sumber, menurut founder Islamic Law Firm, Yenny Wahid, mata uang kripto justru bebas riba dan halal selama tidak dilarang oleh negara, karena sifat transaksinya yang langsung tanpa perantara, peer to peer.
Meski demikian, Yenny tak mengelak bahwa mata uang kripto juga bisa bersifat spekulatif lantaran volatilitasnya yang sangat tinggi. Karena itu, Yenny mengatakan bahwa investasi cryptocurrency adalah sesuatu yang bernilai harta kekayaan, atau mal. Dengan demikian, kalau rusak, maka harus ada ganti rugi. Boleh diperdagangkan sebagai komoditas (silaah) atau aset, tak sebagai mata uang.
Sementara seorang ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Nailul Huda, menyebutkan bahwa cryptocurrency adalah inovasi yang banyak manfaatnya. Salah satunya adalah kemampuannya untuk mendeteksi jika ada upaya pencucian uang.
Jadi, Tetap, Crypto Haram, atau …?
Selama aset kripto tidak digunakan untuk spekulasi, ada kebutuhannya, dilakukan dengan mata uang sejenis, dan nilai tunai yang sama, maka boleh saja investasi cryptocurrency. Kalaupun berlainan, maka harus ada kurs standar yang menjadi pedomannya.
Jika hendak dimanfaatkan sebagai alat tukar selayaknya uang, maka crypto haram. Kecuali jika ada taqabudh atau serah terima, dengan kuantitas dan jenis yang harus sama. Jika berbeda, maka ada syarat taqabudh haqiqi atau hukmi, artinya ada uang dan crypto yang dapat dijadikan bukti serah terima.
Dalam Peraturann Bappebti No. 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik di Bursa Berjangka, disebutkan beberapa kriteria perdagangan aset kripto yang wajib mendapatkan izin, yang meliputi jual beli, pertukaran, penyimpanan, transfer, ataupun pemindahan aset kripto.
Di sini, jika kamu mengkhawatirkan soal ketiadaan underlying assets, kamu bisa investasi cryptocurrency jenis stablecoin, yang punya underlying aset fisik berupa mata uang fiat resmi, seperti USDT, XSGD, dan sekarang juga sudah ada Rupiah Token.
Sementara, sejatinya, aset kripto seperti bitcoin, ethereum, dan kawan-kawannya ini sebenarnya juga punya underlying kok, berupa biaya penambangan dan penerbitan, yang butuh listrik sampai 150 watt per jam. Hanya saja, underlying asset ini benar-benar dalam bentuk digital.
Nah, bagaimana? Investasi cryptocurrency haram? Semua adalah keputusanmu sendiri. Bisa jadi memang haram, terutama jika kamu melakukannya dengan spekulasi. Namun, jika kamu melakukan analisis pasar dengan cermat, ataupun memperolehnya untuk membeli NFT art, crypto bisa dianggap tidak lagi haram.
Yang terpenting dari semuanya, yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jika Literasi Keuangan Indonesia Tetap Rendah, maka 5 Hal Inilah yang Akan Terjadi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pernah mengadakan survei untuk melihat tingkatan literasi keuangan Indonesia, dan hasilnya tidak sampai dari 30% masyarakat yang dinilai masuk dalam kategori well literate.
Wah, memprihatinkan dong ya, berarti? Jelas.
Padahal, literasi keuangan adalah hal yang wajib dikuasai oleh masyarakat, bahkan termasuk dari salah satu literasi dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Artinya, jika tidak memiliki keterampilan literasi dasar, maka hal itu akan mempersulit kita sendiri untuk menjalani hidup.
Meski terbilang rendah, dari hasil survei yang dilakukan oleh OJK tersebut dapat terlihat bahwa sebenarnya masyarakat Indonesia sudah mengenal, memahami, dan mampu menggunakan dengan bijak beberapa fitur, instrumen, juga mengerti akan hak dan kewajiban dalam dunia keuangan. Walaupun memang hanya sebagian saja yang bisa menggunakannya dengan baik.
Lantaran itulah, edukasi perihal literasi keuangan Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karena jika dibiarkan terus menerus maka akan ada beberapa hal yang muncul sebagai akibat dari rendahnya literasi keuangan tersebut.
Apa Itu Literasi Keuangan?
Sebelum kita membahas mengenai dampak yang akan terjadi jika literasi keuangan Indonesia tidak mengalami peningkatan, ada baiknya kita pahami lagi apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan literasi keuangan itu.
Secara umum, literasi keuangan atau financial literacy adalah wawasan dan keterampilan masyarakat untuk meyakinkan lembaga keuangan serta produk keluaran mereka dalam skala indeks.
Menurut Manurung, seorang ahli ekonomi Indonesia, literasi keuangan adalah seperangkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk memutuskan memiliki kebijakan yang efektif dalam memanfaatkan sumber daya keuangan yang mereka miliki.
Dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjendikti), ada 6 literasi dasar yang seharusnya dikuasai oleh setiap orang, yakni literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya, dan literasi finansial, atau literasi keuangan. Mengapa penting? Karena dengan menguasai keenamnya, kita dapat hidup dengan lebih nyaman, sehat dan lebih baik.
5 Hal yang Akan Terjadi jika Literasi Keuangan Indonesia Tetap Rendah
Jika angka literasi keuangan Indonesia yang rendah dibiarkan saja, maka kurang lebih, hal-hal inilah yang akan terjadi:
1.Tidak Ada Tujuan Hidup
Hal pertama yang bisa terjadi sebagai dampak dari rendahnya literasi keuangan Indonesia adalah tidak adanya tujuan hidup.
Ini tentu saja bukan hal sepele, bahkan kalau dibiarkan berlarut-larut, orang bisa saja terdemotivasi karenanya. Akibatnya, masa depan pun terabaikan.
2. Tidak Ada Perencanaan Keuangan
Karena nggak punya tujuan hidup, maka bingung juga sih, kalau punya uang. Pastinya, juga enggak punya rencana keuangan dong.
Tanpa adanya perencanaan yang baik dan matang, uang yang dimiliki bisa habis begitu saja dengan pengeluaran yang tidak seberapa penting. Tanpa perencanaan, akan menjadi sulit untuk bisa menabung dan berinvestasi demi masa depan.
Akhirnya, suka bingung sendiri. Dan, akhirnya membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dirasa lebih sukses.
3. Salah Pilih Instrumen Investasi
Jika ternyata tingkat literasi ekonomi Indonesia masih terus rendah, yang mungkin akan terjadi adalah sering terjadi kesalahan dalam memilih instrumen investasi, dan secara otomatis tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang berpotensial.
Masyarakat bisa saja mengerti apa itu investasi dan bagaimana cara memulainya. Namun hal itu bukan berarti mereka memahami instrumen investasi apa yang sesuai dengan kondisi keuangan dan tujuannya. Jika salah memilih instrumen investasi, maka yang sudah pasti terjadi adalah mereka tidak paham bagaimana cara mengelola investasi tersebut, dan akhirnya malah mengalami kerugian.
Ini buktinya sudah nyata banget, yaitu begitu mudahnya orang Indonesia terpikat investasi bodong.
4. Terkena Investasi Bodong
Nah, ini nih. Hasil paling nyata dari rendahnya literasi keuangan Indonesia.
Investasi bodong seperti money game atau dalam bentuk emas palsu memang masih banyak terjadi di negara ini. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat yang tidak memahami bahwa investasi yang ditawarkan kepada mereka adalah investasi ilegal yang tidak terdaftar di OJK.
Seringnya, masyarakat tergiur dengan iming-iming keuntungan besar yang akan didapatkan, tanpa menyadari bahwa investasi memiliki risiko yang tinggi, apalagi yang ilegal. Jika tingkat literasi keuangan tinggi, maka masyarakat akan bisa mengerti tentang risiko yang wajar bagi setiap bentuk instrumen investasi.
5. Tidak Ada Social Safety Net
Social safety net, atau yang biasa disebut juga dengan jaring keamanan sosial, adalah sebuah tameng untuk antisipasi agar masyarakat tidak mengalami kemiskinan. Jika literasi keuangan Indonesia masih ada di tingkat rendah dan tak ada peningkatan dalam waktu dekat, maka peningkatan kesejahteraan hidup akan lebih sulit diwujudkan.
Seperti yang terjadi masa pandemi ini. Prevalensi penduduk miskin meningkat; banyak yang mengeluhkan kehilangan pekerjaan. Bahkan survei OECD juga menyebutkan, bahwa sejumlah 46% masyarakat Indonesia hanya punya dana darurat untuk seminggu saja.
Miris? Jelas ya. Akibatnya juga bisa dilihat kan? Pandemi belum juga tuntas hingga mendekati 2 tahun, dan banyak dari kita yang mengalami kesulitan untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi.
Peningkatan literasi keuangan Indonesia harus segera dilaksanakan, mengingat begitu banyak dampak negatifnya yang bisa terjadi pada masyarakat. Dalam hal ini, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, media, dan juga masyarakat sendiri yang mau berpikiran terbuka dan berani mempelajari hal baru demi kemapanan ekonomi pribadi.
Makanya, yuk, kita mulai dari diri sendiri dulu, agar lebih melek literasi keuangan. Belajar lebih banyak, dan manfaatkan deh semua produk keuangan yang ada untuk dapat meningkatkan kualitas hidup kita ke depannya.
Ingat, investasi yang paling mahal dan besar adalah investasi pada diri sendiri.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Paling Penting dalam Perencanaan Keuangan Pribadi Adalah Aman dan Nyaman, Seperti Apa?
Saat ini, semakin banyak orang yang menyadari bahwa konsep perencanaan keuangan adalah hal yang penting untuk diterapkan untuk bisa mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik.
Nggak memungkiri sih. Pasalnya, pengertian dari perencanaan keuangan adalah metode yang digunakan dalam merancang dan mengelola keuangan secara terperinci dan terencana, yang sangat penting untuk dilakukan secara rutin dan terus menerus selama kita hidup demi mencapai beberapa tujuan.
Mengapa kita harus punya tujuan? Ya, bisa dibilang, ketika kita akhirnya mencapai tujuan tersebut, kita akan merasa nyaman, dan aman. Di situlah titik nyaman, alias financial comfort zone, kita.
Lantas, tujuan apa sih yang bila diraih lantas bisa menghadirkan wilayah aman ini? Cukup banyak. Contohnya, bisa beli rumah, beli mobil, bisa menyekolahkan anak sampai setinggi-tingginya, bisa pensiun dengan sejahtera, dan masih banyak lagi. Kamu bisa menambahkan sendiri, dan semua itu bisa didapatkan dari perencanaan keuangan yang benar. Pasalnya, inti dari perencanaan keuangan adalah membangun rasa aman dan nyaman untukmu menjalani hidup.
Sampai di sini sahih kan?
Nah, kalau dilihat-lihat lagi, perasaan nyaman kita untuk hidup itu meliputi 4 hal, yang kemudian menjadi inti dari perencanaan keuangan yang kita lakukan.
4 Kenyamanan yang Menjadi Inti Perencanaan Keuangan
1. Nyaman di Akhir Bulan
Kondisi yang nyaman di akhir bulan maksudnya adalah kamu tidak merasa khawatir saat tanggal gajian masih jauh, karena uang masih cukup leluasa untuk digunakan sehari-hari.
Simpel kan? Tapi jangan salah, banyak orang yang kesulitan loh untuk mendapatkan kenyamanan yang pertama ini.
Hal ini bisa dipengaruhi oleh 2 faktor. Pertama, total pendapatan yang kamu miliki memang lebih besar daripada pengeluaran bulanan. Kedua, kamu sudah punya pengelolaan keuangan yang baik.
Memang, di sinilah inti dari perencanaan keuangan secara keseluruuhan, karena itu di sini juga perlu mulai didapatkan kemampuan mengatur dan mengelola keuangan yang mumpuni.
2. Nyaman dalam Musibah
Membaca kalimat ini kok terasa ambigu, ya? Musibah, kok nyaman? Tenang, maksudnya begini.
Ambil contoh saat ternyata secara mendadak kamu sakit dan dikenai biaya berobat dengan nominal yang besar. Jika kamu sudah berada dalam “titik nyaman”, maka hal ini tidak akan banyak mengganggumu. Kamu siap menjalaninya, karena ada dana darurat, juga ada asuransi kesehatan yang memadai.
Begitu juga untuk berbagai risiko kehidupan lain yang mungkin terjadi. Sakit, kan hanya salah satu risiko. Misalnya ada musibah lain terjadi, iya sih, kamu akan terdampak, tetapi dampaknya tidak akan separah kalau kamu tidak siap.
3. Nyaman Bertumbuh
Bekerja keras memang penting. Namun, bayangkan, bagaimana bila cukup uangmu saja yang bekerja keras untukmu sedangkan kamu bisa santai menjalani hidup bersama orang-orang tercinta?
Hal ini erat kaitannya dengan kesadaran akan pentingnya berinvestasi, soal menumbuhkan aset. Dengan memperhitungkan kebutuhan, kemampuan, tujuan, dan profil risiko, kamu bisa memilih instrumennya dengan baik, sehingga juga bisa kamu manfaatkan sebaik-baiknya untuk pemenuhan kebutuhan hidupmu dan orang-orang yang kamu cintai.
Bahkan di satu titik, kamu bisa pensiun sejahtera, tanpa harus membuat anakmu menjadi sandwich generation.
4. Nyaman pada Nantinya
Nyaman nanti maksudnya adalah untuk di masa yang akan datang.
Karena pada dasarnya, suatu hari kita akan sampai pada titik ketika merasa tidak mampu lagi bekerja. So, kalau perencanaan keuangan kamu sudah baik, maka kamu bisa menikmati masa pensiun dengan nyaman tanpa perlu memikirkan kondisi keuangan lagi. Bahkan, tanpa perlu merasa bingung bagaimana caranya mendapatkan uang lagi.
Kenyamanan ini bisa didapat jika sejak awal kamu mampu konsisten untuk membuat rencana keuangan, dan juga merealisasikannya.
Punya dana pensiun yang sudah terencana dengan baik adalah keuntungan yang sangat besar. Dengan begitu, jika saat pensiun sudah tiba, gaya hidup kamu masih bisa seperti selayaknya saja tanpa perlu ada yang diubah terlalu drastis.
Perencanaan Keuangan Adalah Soal Keamanan dan Kenyamanan
Selain 4 hal di atas, manfaat lain dari perencanaan keuangan adalah juga untuk melindungi keluarga kamu dari berbagai kejadian yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba, agar tidak perlu merasa cemas dan khawatir lagi.
Perencanaan keuangan yang baik juga akan meminimalkan peluang berutang. Bukannya dilarang, tapi kalau bisa ditekan peluangnya, bukankah akan lebih baik?
Lalu, bagaimana caranya membuat perencanaan keuangan yang baik? Hal pertama yang harus diingat, bahwa perencanaan keuangan adalah hal yang sifatnya tidak statis antara orang yang satu dengan yang lain. Perencanaan keuangan yang baik bagi orang lain belum tentu cocok untuk kamu, pun sebaliknya. Jadi, yang paling baik saat kamu membuat perencanaan keuangan adalah selalu berpijak dari kebutuhanmu sendiri.
Pencatatan yang rinci dan detail dalam perencanaan keuangan adalah kuncinya. Sebisa mungkin selalu catat berapa pendapatan yang kamu terima. Catat juga pengeluaran apa saja yang kamu lakukan, baik dalam jumlah besar atau kecil. Dari catatan tersebut, akan terlihat mana pengeluaran yang memang penting dan mana yang kurang atau bahkan tidak penting. Kamu bisa mulai mengatur perencanaan keuangan dari poin tersebut, yaitu mengurangi pengeluaran yang kurang penting dan mengalokasikan dananya ke hal lain seperti tabungan atau investasi.
Financial comfort zone tidak datang secara instan, ada proses yang perlu kamu lalui untuk mencapai titik tersebut, dan perencanaan keuangan adalah kuncinya. Jadi, jangan pernah ragu untuk segera memulainya. Bila dalam hal perkembangan pribadi, pasti sering kamu dengar kalimat yang menyatakan bahwa kamu harus berani keluar dari comfort zone, maka yang terjadi dalam hal ini adalah sebaliknya.
Kamu harus bisa menciptakan financial comfort zone sendiri bagi hidup kamu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Malas Ribet? Ini Cara Investasi yang Paling Pas buatmu!
Meskipun dikenal sebagai suatu bentuk penyimpanan dana yang menguntungkan, namun masih banyak orang yang merasa bahwa cara investasi tidaklah mudah, ribet, dan membingungkan.
Nah, jangan-jangan, ini juga termasuk kamu ya?
Well, yes! Anggapan bahwa cara investasi itu ribet dan membingungkan adalah salah satu alasan mengapa mayoritas masyarakat—terutama warga +62—merasa enggan untuk berinvestasi. Padahal investasi bisa menjadi solusi keuangan loh, buat kita. Investasi dapat mendatangkan nilai return yang besar, bahkan bisa dijadikan sebagai passive income, dan juga dana pensiun.
Pada dasarnya, beberapa langkah dalam berinvestasi memang butuhkan fokus dan perhatian yang lebih. Setelah menentukan tujuan dan menyiapkan dana yang akan diinvestasikan, kamu perlu mempelajari seperti apa aturan pada setiap instrumen investasi yang kamu pilih. Kamu juga mesti tahu, bagaimana cara mengelolanya dengan tepat agar mendapatkan keuntungan yang diinginkan, bukannya kerugian. Belum lagi, soal keuangannya secara keseluruhan, misalnya harus memastikan cash flow yang cukup, punya asuransi dan juga dana darurat. Terus, juga harus selalu rutin mengecek kondisi pasar, dan melakukan analisis yang cermat tentang pengelolaan investasi.
Nah kan. Semuanya terkesan ribet, ya?
Iya.
Tenang. Sebenarnya bisa kok dibikin enggak ribet. Tinggal kita sendiri yang harus mengelola mindset kita. Yuk, ikuti beberapa langkah berikut ini.
Cara Investasi Online adalah Solusinya
Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada masyarakat mengalami peningkatan yang cukup pesat. Banyak orang seakan berlomba-lomba menanamkan dananya dalam berbagai instrumen investasi.
Salah satu penyebab tingginya kesadaran investasi adalah bahwa sekarang aktivitas ini sudah bisa dilakukan secara online. Cara investasi yang ribet, menyita banyak waktu dan pikiran, sudah bisa dihilangkan sedikit demi sedikit.
Cukup dari smartphone
Secara umum, tahapan dalam melakukan investasi secara online masih sama dengan cara investasi konvensional. Bedanya, kalau investasi online, segala sesuatunya bisa kamu lakukan hanya dari smartphone.
Kamu tidak harus pergi mendatangi kantor broker saham atau sekuritas, manajer investasi, dan sebagainya. Mau buka deposito, bisa langsung kok di mobile aplikasi banknya. Mau investasi emas, ada tuh di hampir semua marketplace.
Semuanya bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jari. Mulai dari melakukan riset secara online, memilih instrumen investasi yang kamu rasa sesuai dengan tujuanmu, sampai dengan registrasi, semua cukup dilakukan dari smartphone.
Cara investasi online dipermudah dengan hadirnya banyak aplikasi investasi online yang bisa kamu pilih. Jangan lupa untuk selalu mengecek apakah aplikasi tersebut berada dalam pengawasan lembaga terpercaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak. Hal ini penting untuk memastikan tingkat keamanan investasinya.
Pada aplikasi investasi online, biasanya sudah tersedia berbagai fitur menarik yang bisa menghilangkan stigma bahwa investasi itu ribet. Kenapa? Karena fitur-fitur tersebut sangat mudah untuk dipahami dan diikuti, bahkan oleh seorang investor pemula sekalipun. Efisien, praktis, dan mudah.
Sebelum Investasi Online, Lakukan Ini
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memulai berinvestasi online. Hal-hal tersebut, antara lain:
Pertama, sebelum melakukan investasi selalu ketahui terlebih dahulu apa tujuan kamu berinvestasi. Apakah itu untuk persiapan dana pensiun, dana pendidikan, atau yang lainnya. Setelah itu, tentukan berapa dana yang akan kamu tanamkan.
Kedua, jangan pernah lupa untuk melakukan riset, walau dengan metode yang sederhana. Pergerakan angka di dunia investasi adalah sebuah pergerakan yang cepat dan dinamis. Kamu harus memilih mana instrumen yang tepat, yang sekiranya bisa kamu ikuti pergerakannya tanpa canggung.
Ketiga, biasanya pada aplikasi investasi online terdapat beberapa fitur yang memperlihatkan peluang untuk mendapatkan informasi mengenai analisis investasi. Kamu bisa mempelajari hal ini secara bertahap, agar bisa memanfaatkan informasi hasil dari analisis tersebut dengan tepat.
Lantas, apa saja instrumen yang cara investasinya mudah dan sesuai dengan kamu yang malas ribet?
Instrumen Investasi yang Cocok untuk Kamu yang Malas Ribet
Reksa dana
Reksa dana disebut sebagai instrumen investasi yang praktis, karena setelah menanamkan modal, kamu nyaris tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengecek dan memikirkan pengelolaannya. Semuanya dilakukan oleh manajer investasi yang sudah terpercaya.
Logam mulia
Cara investasi tanpa ribet yang berikutnya tentu saja adalah dengan membeli emas atau logam mulia. Emas bisa dibeli dengan modal berapa pun yang kamu punya, bahkan sekarang juga banyak yang menawarkan tabungan emas, khusus buat kamu yang hanya punya modal kecil tapi pengin berinvestasi.
Nilai jual emas rata-rata cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, jadi kamu tidak perlu cemas akan mengalami kerugian saat menjualnya kembali jika jangka waktumu memadai. Emas juga bersifat likuid, yang berarti mudah untuk diperjualbelikan tanpa syarat khusus, terutama untuk gramasi kecil.
Deposito
Pada dasarnya, deposito adalah produk dari bank yang cara kerjanya mirip dengan tabungan. Simpan uangnya, lalu kamu akan mendapatkan keuntungan dari perhitungan bunga. Bedanya, deposito memiliki periode investasi yang bisa kamu pilih di awal, sedangkan tabungan tidak. Deposito hanya bisa kamu ambil saat periode tersebut selesai, tabungan bisa kamu ambil kapan dan di mana saja.
Nggak Perlu Ribet Kan?
Perkembangan teknologi memang sudah banyak membantu kehidupan manusia. Namun, satu hal yang harus tetap diingat bahwa hal itu perlu diimbangi dengan kemauan untuk meningkatkan kemampuan digital yang kamu yang miliki.
Karena jika tidak, maka kamu akan menjadi orang yang tidak tanggap teknologi, dan akan selalu tertinggal. Termasuk dalam mengetahui cara investasi yang mudah dan praktis.
Untuk menjadi seorang investor yang baik, maka harus selalu berani dan berkeinginan untuk menambah wawasan, bukan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Tetap Liburan Akhir Tahun 2021 dengan Aman? Ini Tipnya untuk Menghindari Omicron dan Boncos Juga
Gimana, apa kabar yang sudah dari kemarin-kemarin merencanakan liburan akhir tahun 2021, tapi kemudian tercenung karena Omicron dan juga rencana pemberlakuan PPKM level 3 di seluruh Indonesia?
Sini, gandengan! Gandengan juga sama trainers QM Financial yang rata-rata hobi jalan!
Kurva laju penyebaran virus corona memang sudah melandai beberapa bulan terakhir, setelah Indonesia cukup babak belur dihantam varian Delta di awal dan pertengahan tahun 2021 kemarin. Korban sudah begitu banyak, so, wajarlah kalau kita kemudian mengalami sedikit euforia dan lalu membuat rencana liburan.
Tapi, apa daya. Ternyata, di luar sana, dunia mulai gonjang-ganjing lagi karena varian virus baru muncul. Pemerintah pun mengumumkan hendak memberlakukan PPKM level 3 dimulai 22 Desember 2021, untuk mencegah peningkatan mobilitas masyarakat. Pemerintah enggak mau kecolongan lagi seperti pascalibur Lebaran tahun ini.
Pastinya, kita juga enggak mau mengalami peningkatan kasus positif lagi kan? Ya, sudah cukup.
Terus gimana dong?
Tetap Liburan Akhir Tahun 2021, dan Tip Amannya
Biasanya, kita memang memanfaatkan liburan akhir tahun dengan keluar kota atau mudik, terutama yang memang ingin merayakan Natal bersama keluarga di kampung. Mobilitas pun meningkat, persis ketika Lebaran tiba.
Memang pemerintah telah menghapus kebijakan cuti bersama Natal dan Tahun Baru, tetapi, banyak yang tetap ingin memanfaatkan cuti untuk liburan setelah setengah tahun bekerja keras (setelah libur Lebaran). Maka, enggak heran sih, meski cuti bersama dihapus, tapi banyak yang tetap mengajukan cuti pribadi, sesuai jatah masing-masing.
Terus gimana dong? Bisa kok, tetap liburan akhir tahun 2021 tipis-tipis, yang tidak perlu keluar kota. Berikut tipnya.
1. Tetap utamakan kesehatan
Sekarang memang sudah berbeda. Dulu kalau hanya bersin-bersin sedikit saja, ya nggak masalah. Tetap bisa berangkat ke mana saja. Sekarang, pilek sedikit harus di rumah saja, sampai benar-benar hilang itu bersin-bersinnya.
COVID-19 mengajarkan kita untuk menempatkan kesehatan pada prioritas tertinggi. So, kalau mau liburan akhir tahun, cek kondisi kesehatan diri sendiri lebih dulu, meskipun hanya mau jalan-jalan di taman kota, atau staycation aja di hotel kampung sebelah. Kalau memang kurang enak badan, lebih baik tunda sebentar lagi, sampai badan benar-benar fit dan sehat.
Dan, kalau memang benar mau jalan untuk liburan akhir tahun, please ya, jangan lupa prokes ketat: pakai masker yang dianjutkan dengan benar, sering-sering membersihkan tangan, jaga jarak, dan jauhi kerumunan.
2. Cari objek dalam kota
Pemerintah memang mengaku dan berencana untuk tidak melakukan penyekatan. Namun, syarat perjalanan keluar kota tetap saja dipersulit. Memang itu dia tujuannya, untuk menghambat mobilitas, karena tak mungkinlah pemerintah melarang masyarakat untuk bepergian. Bisanya ya cuma mengimbau, yang—pastinya—akan lebih mudah dilanggar.
So, mari kita atur diri kita masing-masing. Wajib punya kesadaran sendiri yang besar memang, untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya pemerintah untuk mengendalikan laju penyebaran virus ini. Nggak harus keluar kota, kamu tetap bisa liburan akhir tahun di dalam kota kamu masing-masing.
Coba eksplor lebih dalam lagi. Pasti banyak spot dan tempat yang belum pernah kamu kunjungi. Mungkin kamu sudah belasan atau puluhan tahun tinggal di kota kamu sekarang, tapi pasti tetap ada tempat yang belum sempat kamu datangi.
Tapi perhatikan juga, bahwa ada kemungkinan beberapa tempat wisata akan ditutup karena pembatasan pergerakan. Karena itu, lakukan riset dulu, mana saja yang memungkinkan untuk dikunjungi. Istilahnya, bikin itinerary, tetapi untuk mengeksplorasi kota sendiri.
Staycation di hotel yang berlokasi di bagian lain dari kotamu juga sangat memungkinkan untuk dilakukan loh. Ingat ya, tetap patuhi prokes, terutama pilihlah hotel yang karyawannya sudah divaksin semua.
3. Cobain liburan virtual
Zaman teknologi maju, semua bisa dilakukan secara virtual. Sekarang saja, sudah ada metaverse yang lagi ngehype banget, yang memungkinkanmu untuk punya second life virtually. Kebayang banget nanti kalau metaverse ini sudah cukup diakrabi. Bakalan kayak film The Matrix deh.
Di liburan akhir tahun ini, juga sudah ada beberapa pihak yang menawarkan alternatif liburan virtual. Ada Indonesia.travel yang punya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ada juga iHeritage, yang mengajakmu jalan-jalan virtual menelusuri sejarah Indonesia.
Yakin deh, ke depan, bakalan lebih banyak lagi yang menawarkan jasa jalan-jalan virtual ini. Bahkan, kabarnya, sekarang beberapa platform traveling sudah mengembangkan aplikasinya.
4. Bujet khusus liburan
Meski hanya liburan akhir tahun tipis-tipis, yang namanya bujet tetap harus disiapkan.
Mungkin agendamu hanya mengeksplorasi kota sendiri, tapi pastinya kamu akan butuh transportasi dan pastinya, makanan dalam jumlah ekstra. Ya nama pun liburan, betul? Untuk jalan-jalan virtual, kamu pasti juga akan butuh camilan buat teman perjalanan.
Tanpa membuat bujet, ya seperti ini tetap bisa bikin boncos loh. Bisa-bisa kamu mesti mengambil tabungan, atau bahkan dana darurat, kalau kamu tak membuat alokasi khusus. Bisa-bisa juga mesti pakai kartu kredit. Aduh, sebaiknya dihindari saja dulu.
Ingat, setelah ini, kamu masih harus moveon ke tahun yang baru, yang bisa saja lebih berat tetapi tetap harus penuh harapan. Tsah.
5. Alokasikan untuk liburan mendatang
Nah, jangan khawatir atau berkecil hati. Pada akhirnya, di suatu titik, kita harus percaya bahwa kehidupan kita akan normal kembali. Manusia itu kan makhluk survival, cerdas, dan pasti bisa beradaptasi dengan baik. Buktinya, kita mampu bertahan sampai sekarang, sementara dinosaurus sudah punah.
Jadi, enggak bisa liburan sekarang, kamu bisa membuat rencana untuk liburan 2 atau 3 tahun lagi. Ada kesempatan panjang untuk menabung, ya kan? Simpanlah di instrumen yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu. Biarkan danamu berkembang dengan baik, sehingga nanti pada waktunya, bisa kamu ‘panen’ dan kamu bisa liburan sepuasnya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Sengkarut Harta Warisan Bisa Dicegah dengan 3 Hal Ini
Sudah sering kita mendengar sengkarut keluarga yang disebabkan oleh harta warisan. Kalau kamu mengikuti infotainment, pasti tak asing lagi deh dengan perseteruan keluarga artis terkait hal ini. Yang lagi ramai banget dan selalu diupdate belakangan adalah perselisihan harta warisan dan perwalian anak yang masih balita.
Masalah harta warisan memang masih menjadi hal tabu untuk dibicarakan, apalagi kalau si pemilik harta masih hidup. Pamali, katanya. Namun, akibatnya, karena tabu dan dihindari untuk dibicarakan, pembagiannya pun menjadi arena pertikaian. Bahkan, menurut data Mahkamah Agung, masalah harta warisan ini merupakan permasalahan kedua terbanyak yang ditangani secara perdata agama pada 2010 dan 2011. Nomor satunya sengketa perkawinan.
Kalau dipikir-pikir ya, hal ini membuat hati miris. Hubungan dan silaturahmi keluarga bahkan bisa putus karena perkara ini.
Apa Sih yang Dimaksud dengan Harta Warisan?
Warisan adalah harta milik seseorang yang sudah meninggal, yang ditinggalkan bagi keluarga atau ahli warisnya.
Katanya, kalau warisan sedikit, pusing ngebaginya. Kalau banyak? Ya, sama pusingnya juga. Tapi, akan lebih baik kalau meninggalkan harta warisan yang banyak sih, soalnya menjamin keluarga kita tetap berkecukupan saat kita pergi nanti.
Iya, bisa dibilang warisan ini bukan sekadar harta. Tetapi, lebih pada kelangsungan hidup orang-orang yang kita tinggalkan. Bisa jadi haknya istri dan anak-anak, sampai ke kelangsungan bisnis. Buat yang beragama Islam lebih panjang lagi maknanya, sampai ke infaq, sedekah, wakaf yang harus terus berlanjut sebagai amal jariyah dan seterusnya.
Biasanya, yang kerap menjadi penyebab rumitnya pembagian harta warisan adalah ketika ada anggota keluarga yang kurang paham ilmu pembagian warisan—apalagi untuk yang beragama Islam—dan enggak mau belajar atau pengin tahu. Pasalnya, hukum pembagian harta warisan di Indonesia itu ada tiga, yakni menurut hukum agama Islam, adat, dan KUH Perdata. Kadang juga akan jadi masalah, misalnya jika dalam satu keluarga ada anggota dengan agama yang berbeda, dan masing-masing keukeuh punya pendapat sendiri.
Belum lagi masalah keengganan untuk berdiskusi. Misalnya, karena takut dianggap matre. Atau, “Ah, Ibu kan masih ada. Masa sudah mau membagi warisannya Bapak?” dan berbagai alasan lainnya.
Dampak yang Bisa Terjadi kalau Harta Warisan Tak Segera Dibicarakan
1. Terjadi senegketa
Gara-gara harta, putus tali persaudaraan; bertikai, berselisih, saling sikut, saling tuntut, salah satu dipenjara, bahkan terjadi tindakan-tindakan kriminal, yang sebenarnya bisa dihindari.
Serem!
2. Anggota keluarga yang tersingkirkan/telantar
Tak jarang, anak-anak dari orang tua yang sudah berpulang akhirnya telantar. Harta warisan orang tuanya yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan mereka, justru malah ludes menjadi barang rebutan orang-orang di sekitarnya.
Mengsedih!
3. Harta justru habis
Nah, seperti poin dua di atas nih. Harta habis tak jelas juntrungannya, karena pengelolaan yang tidak pada tempatnya.
Jika hartanya berupa bisnis, jadi kolaps karena ahli waris tak ada yang berkompetensi mengurus, sedangkan orang-orang yang mampu mengelola malah tak diperbolehkan menyentuh.
Bisa jadi juga harta malah dihabiskan oleh wali, karena anak masih belum cukup usia sebagai ahli waris.
Cegah Sengkarut Harta Warisan
1. Pahami cara kerjanya sesuai aturan
Membuat perencanaan waris bisa menjadi satu solusi terbaik untuk mencegah perselisihan akibat harta terjadi. Dengan dilegalisasi (dan dibantu) oleh pihak yang berwenang dan yang sudah profesional, surat waris biasanya berbicara tentang:
- Perwalian pemeliharaan anak di bawah umur
- Siapa yang dipercaya untuk mengurus harta, termasuk jika di dalamnya ada bisnis
- Pihak pelaksana wasiat, kalau ada anak di bawah umur, ya berarti sampai dinyatakan dewasa secara hukum
- Harta warisan terdiri atas apa saja, dan di mana saja
- Dan sebagainya
Seandainya tidak atau belum bisa dinyatakan secara mendetail, sebuah pernyataan misalnya seperti, “Bagilah harta warisan saya secara hukum Islam.” Atau secara adat, atau secara undang-undang pun bisa menjadi surat wasiat yang sah. Dengan demikian, ahli waris dapat melaksanakannya sesuai ketentuan.
Yang pasti, pembagian harta warisan ada aturannya. Enggak bisa kalau langsung dibagi semau sendiri, apalagi jika kamu beragama Islam.
2. Minta bantuan mereka yang profesional
Jika kamu merasa bingung, maka itu juga wajar, karena hukum waris memang cukup rumit, apalagi bagi orang awam.
Kalau sudah begini, cobalah untuk minta bantuan pada yang lebih profesional. Kamu bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan yang lebih banyak tahu mengenai pembagian harta ini. Atau, bisa juga langsung menghubungi pengacara atau notaris yang akan membuatkan surat waris tersebut.
Jika kamu beragama Islam, maka masalah pembagian harta warisan akan ditangani oleh Pengadilan Agama. Sedangkan, yang bukan beragama Islam, akan ditangani pengadilan umum.
3. Buat perencanaan waris sejak dini
Jangan merasa tabu untuk membuat surat waris. Ingatlah akan kemungkinan terjadinya sengkarut jika persoalan harta warisan ini tak segera dibuat dengan jelas. Apalagi jika hartamu cukup banyak.
Sayangilah keluargamu, jangan biarkan mereka bingung. Bahkan, kamu tak perlu menunggu usia lanjut kok untuk bisa membuat surat waris.
Sekali lagi, konsultasikan hal ini dengan mereka yang sudah profesional dan sudah ahli.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Investasi, Rekomendasi Saham Hari Ini Bisa Didapatkan di 4 Tempat Ini!
Rekomendasi saham hari ini biasanya dicari banget oleh para investor, terutama yang berencana untuk menambah koleksi saham.
Tapi, mengapa mereka harus mencari rekomendasi saham sih? Bukankah seharusnya mereka melakukan analisis sendiri, yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuangan masing-masing?
Pentingnya Tahu Rekomendasi Saham Hari Ini
Well, mencari rekomendasi saham hari ini kadang dilakukan sebagai tambahan bahan pertimbangan bagi investor dalam menentukan langkah berinvestasi selanjutnya. Mereka memang melakukan analisis sendiri, tetapi biasanya mereka juga akan butuh data dan analisis lain sebagai pembanding. Yah, namanya sedang mempertimbangkan untung dan rugi, pastinya jalannya juga cukup panjang. Apalagi jika rekomendasinya datang dari mereka yang sudah ahli atau sangat berpengalaman di pasar modal. Wah, bisa jadi pegangan banget, sebagai bahan analisis kita sendiri.
So, bedakan dengan sekadar ikut-ikutan ya. Rekomendasi saham hari ini didapatkan sebagai bahan pertimbangan, bukannya langsung main beli saja secara impulsif. Ini investasi kan, bukan spekulasi?
Apa Sih Rekomendasi Saham Hari Ini?
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan rekomendasi saham hari ini? Rekomendasi tersebut bisa dibilang menyerupai sebuah bentuk laporan yang terdiri dari beberapa informasi penting mengenai perkembangan saham yang dibuat oleh para analis saham.
Umumnya, di bagian awal laporan berisi ulasan tentang hasil penutupan dagang saham kemarin. Lebih tepatnya seperti di level berapa IHSG ditutup, dan juga alasannya. Kemudian, diikuti dengan informasi mengenai gambaran pergerakan yang terjadi di IHSG beserta dengan beberapa faktor yang memengaruhinya.
Lalu ada juga hasil analisis teknikal dan juga riset dari para analis saham berupa rekomendasi saham hari ini. Rekomendasi di sini maksudnya adalah analis akan menyebutkan kira-kira mana saham yang memiliki prospek bagus dan layak untuk dibeli pada hari tersebut.
Rekomendasi saham ini bukan hanya disajikan untuk hari ini, melainkan ada juga rekomendasi saham mingguan sampai dengan empat bulanan.
Nah, tapi sekali lagi, rekomendasi ini seharusnya memang hanya dipakai sebagai bahan untuk kita melakukan analisis lebih lanjut ya.
Lalu, dari mana kita bisa mendapatkan rekomendasi saham hari ini?
4 Sumber Rekomendasi Saham Hari Ini
Berikut adalah beberapa sumber yang bisa kamu manfaatkan untuk melihat rekomendasi saham hari ini.
Media Online
Ada beberapa media online yang bisa kamu jadikan sebagai tempat untuk mendapatkan rekomendasi saham hari ini. Misalnya, CNBC Indonesia, Bisnis.com, dan Kontan.
Biasanya, di situ, kamu akan mendapatkan informasi pergerakan saham terbaru yang paling up to date, sekaligus analisis saham yang memiliki nilai beli menarik, dan tentunya rekomendasinya.
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bisa dibilang Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sumber resmi dari informasi-informasi penting mengenai saham. Tenang, semua informasi tersebut bisa kamu akses secara online, kok. Dan gratis!
Akses untuk memantau kegiatan di bursa saham ini adalah fasilitas gratis yang disediakan oleh BEI. Jika kamu ingin melihat kegiatan apa yang terjadi pada bursa sahamnya, masuk saja ke laman idx.co.id.
Namun, jika ingin mendapatkan informasi dan rekomendasi saham hari ini, kamu bisa mengaksesnya melalui laman idxchannel. Buka opsi market news dan semua informasi yang kamu butuhkan akan terpampang di situ. Apabila tidak ingin ketinggalan berita, kamu juga bisa mengikuti akun resmi media sosial BEI lho.
Komunitas Saham
Di masa yang sudah mengalami kecanggihan internet ini, dalam melakukan investasi, jangan pernah merasa sendirian. Ada banyak sekali grup atau komunitas yang berisikan para investor, baik senior maupun pemula. Di sana, para investor ini bisa saling bertukar pengalaman dan informasi yang dibutuhkan.
Jika kamu bergabung ke dalam komunitas tersebut, kamu akan dengan mudah mendapatkan informasi mengenai saham dan segala hal yang berhubungan dengannya. Dari situ, kamu bisa belajar melakukan analisis sendiri mengenai langkah apa yang bisa kamu ambil berikutnya. Dan pastinya, informasi mengenai rekomendasi saham hari ini pun akan bisa menjadi topik bahasan yang menarik di komunitas tersebut. Komunitas-komunitas seperti ini biasanya berkomunikasi dengan memanfaatkan media berkirim pesan seperti Telegram, Line, atau WhatsApp.
Situs Resmi Perusahaan Sekuritas
Saat ini, perusahaan sekuritas sudah menyediakan fasilitas rekomendasi saham harian yang bisa kamu akses pada situs resmi dan aplikasi investasi sahamnya. Rekomendasi tersebut bisa kamu akses secara gratis. Apalagi jika kamu sudah punya akun pada aplikasinya, biasanya disediakan berbagai data saham yang akan berguna untukmu.
Rekomendasi saham hari ini biasanya menjadi fitur unggulan pada aplikasi sekuritas, dan bisa menjadi bahan pertimbangan utama yang sangat recommended. Kenapa bisa begitu? Hal ini dikarenakan tim analis yang ada pada perusahaan sekuritas (seharusnya) memiliki skill yang baik, berasal dari sumber daya yang baik dan tentunya berpengalaman, sehingga hasil analisisnya pastilah sudah melalui berbagai tahapan dan bisa diandalkan sebagai bahan pertimbangan.
Apa pun sumber rekomendasi saham harian yang kamu percayai, tetaplah untuk berpegang pada keyakinan dirimu sendiri. Jangan sekadar menuruti semata, semua informasi dan rekomendasi yang ada secara sembarangan, walau mungkin sumber tersebut sudah tepercaya.
Setelah membaca dan mengetahui rekomendasi saham hari ini dari sumber yang kamu percaya, ada baiknya untuk tetap melakukan analisis pribadi dengan metode yang kamu yakini sendiri. Karena investasimu adalah tanggung jawabmu, tidak ada orang lain yang memegang tanggung jawab atas investasi yang kamu lakukan.
Akan lebih baik jika sebelum masuk ke dunia saham, kamu sudah memahami betul risiko yang bisa saja terjadi. Saat membeli saham sebagai bentuk investasi, ingatlah bahwa bukan hanya return yang tinggi yang bisa kamu dapatkan, melainkan juga ada beberapa macam risiko, seperti capital loss, risiko pasar, dan juga risiko likuiditas. Perlu kamu ingat juga bahwa rekomendasi saham hari ini yang cocok untuk investor lain, belum tentu cocok untuk kamu. Begitu pun sebaliknya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Saham dari Influencer? Boleh Saja, Tapi …
Tak ada yang salah dengan belajar saham dari mana pun, dari siapa pun. Faktanya, sekarang peluang untuk belajar investasi saham memang sudah sangat luas, seiring perkembangan teknologi yang terjadi belakangan ini.
Faktanya, minat investor retail pun meningkat, apalagi ketika pandemi dimulai di bulan Maret 2020. Tak hany jumlah investor di pasar modal yang meningkat pesat, kini pun banyak influencer atau publik figur serta konten kreator yang sharing seputar keuangan dan pernak-perniknya. Topik yang paling sering dibahas apa lagi kalau bukan soal investasi, terkhusus investasi saham.
Yes, topik investasi saham memang topik yang seksi banget untuk dibicarakan belakangan. Sayangnya, seiring waktu berjalan juga, banyaknya sharing ilmu dari para influencer justru menjadi dua sisi yang bisa berakibat bertentangan. Satu sisi, membuat orang semakin sadar dan melek pentingnya investasil; di sisi yang lain—karena sekadar tergiur oleh keuntungan semata yang sekilas tampak besar—justru malah membuat sejumlah orang terlibat masalah keuangan.
Nggak Ada yang Salah dengan Belajar Saham dari Siapa Saja
Iya, sekali lagi memang enggak ada yang salah kok belajar saham dari siapa saja. Termasuk ketika kamu belajar saham dari influencer. Apalagi kalau memang mereka berkompeten, punya ilmunya yang bener, pun punya pengalaman.
Bahkan, kita memang harus belajar dari mereka yang berpengalaman, karena kadang pengalaman itu mengalahkan teori. Yang di teori enggak ada, bisa saja dialami di pasar modal. Dan, itu belajarnya ya dari mereka yang sudah lebih dulu terjun ke instrumen ini.
Namun, kita harus tetap memilah. Pasalnya, investasi saham ini termasuk dalam pengelolaan keuangan pribadi. ‘Pribadi’ artinya ya kita sendiri yang akan menentukan. Kalau bisa mendapatkan profit, ya untungnya buat kita sendiri. Kalaupun rugi, kita sendiri juga yang akan menanggungnya. Para influencer yang suka sharing tip dan ilmu enggak akan berperan apa-apa di dalamnya.
‘Personal’ pada ‘personal finance’ juga artinya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Means that, kondisi dan kemampuan finansialmu bisa saja berbeda dengan kondisi dan kemampuan finansial influencer. Elon Musk, misalnya. Dia rugi puluhan ribu dolar di cryptocurrency juga enggak akan langsung jatuh miskin. Paling-paling hanya turun posisi saja dari peringkat nomor satu orang terkaya di dunia. Lah, kita? Hello?
Jadi, Harus Bagaimanakah Menyikapi Sharing Belajar Saham Para Influencer?
Ya, enggak harus gimana-gimana. Coba ikuti beberapa hal simpel berikut ini.
1. Mari kembali ke diri kita sendiri
Karena merupakan bagian dari personal finance, maka mari kita kembali pada diri kita sendiri. Selalu balik ke diri sendiri.
Mari kita selalu berpatokan pada kebutuhan kita sendiri, dan tentu saja, #TujuanLoApa; tujuan investasinya apa? Baru kemudian kita bisa tahu, apakah instrumen yang “ditawarkan” oleh para influencer sesuai dengan apa yang kita butuhkan, apa yang kita rencanakan. Biasanya sih, kalau bisa balik ke kebutuhan dengan mengenyampingkan cuan semata, kita lantas bisa berpikir dengan lebih bijak.
Ingat, bahwa kemampuan dan kondisi setiap orang berbeda. Cuan saham satu bagi orang lain, belum tentu mendatangkan keuntungan yang sama denganmu. Masalah modal yang berbeda, strategi yang berbeda, dan segala macam faktor bisa saja memengaruhi.
So, selalulah kembali pada diri sendiri, setiap kali kamu sedang bingung dalam proses berinvestasi.
2. Tergoda? Pisahkan alokasinya
Lagi belajar saham, dan ternyata kok banyak “tawaran” dari influencer itu menarik ya? Pengin coba juga euy! Siapa tahu rezeki?
Well, kalau memang maunya begitu, ya boleh saja. Tetapi, pakailah uang ekstra yang di luar pos investasi rutin kamu. Mungkin kamu mendapat bonus surprise dari kantor? Atau, ada sisa belanja yang kamu enggak tahu mau dipakai buat apa lagi? Kalau memang mencukupi sebagai modal, ya tak dilarang untuk kamu gunakan untuk nyobain berbagai instrumen investasi yang lagi nge-hype, termasuk saham-saham yang ditawarkan oleh para influencer itu.
Dengan menggunakan uang yang bukan alokasi investasi rutin, kamu pun tidak “membahayakan” investasimu sendiri, yang kamu lakukan untuk mencapai tujuan keuangan sesuai rencanamu. Dengan dana ‘dingin’ ini, kamu bisa siap untuk risiko besar yang mungkin terjadi, tanpa mempertaruhkan rencana masa depan, juga kebutuhanmu.
Tapi ingat ya, harus siap dengan segala risikonya. Risikonya apa, memangnya? Ya, merugi; dananya berkurang, bahkan modal habis. Saat modal habis, maka kamu harus berhenti. Bukan terus merasa penasaran, sampai-sampai menyabotase tabungan.
Disiplin, dan tentukan kapan harus berhenti, jika nantinya merugi.
3. Belajar saham juga dari sumber yang lain
Tak hanya belajar saham dari influencer, belajarlah juga dari sumber yang lain, yang tepercaya tentunya. Selalu cek dan ricek segala isu, berita, atau rekomendasi apa pun. Do your own research!
Seperti yang sudah sempat disebutkan di awal, bahwa ada banyak cara untuk belajar saham sekarang. Mulai dari membaca-baca artikel, menonton video di YouTube, mendengarkan podcast, hingga ikut berbagai kelas dan virtual. Lakukan investasi leher ke atas lebih banyak lagi, agar kamu bisa semakin bijak dalam berinvestasi saham, dan juga instrumen-instrumen yang lain.
So, apakah salah untuk belajar saham dari influencer? Tentu saja, tidak. Tinggal bagaimana kita menyerap yang bermanfaat dan sesuai, dan mengabaikan yang kurang sesuai. Be wise, and keep learning.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Adalah Bagian Penting dalam Perencanaan Keuangan: Pahami Makna dan Risikonya!
Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Itulah definisi investasi yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Memang benar. Investasi adalah penanaman aset pada suatu bisnis dengan tujuan untuk mendapatkan imbal balik yang lebih besar dalam jangka waktu tertentu. Ada banyak hal dan pihak yang terlibat dalam proses ini.
Sebenarnya aktivitas investasi itu sendiri bukanlah hal yang baru. Hal ini sudah sekian lama dilakukan oleh umat manusia. Hanya saja, seiring waktu dan perkembangan yang terjadi, sekarang investasi menjadi semakin mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja.
Bahkan bagi perseorangan atau individu seperti kita-kita ini, investasi adalah salah satu bagian penting dalam perencanaan keuangan pribadi. Dan, adalah penting bagi kita untuk memahami cara kerja investasi itu sendiri, agar kemudian kita tahu bagaimana mengelolanya dengan baik.
Yang Terpenting dari Investasi Adalah Memahami Prinsipnya
Berinvestasi tanpa memahami prinsip dan risikonya maka dapat membahayakan rencana keuanganmu. Bisa-bisa kamu salah dalam mengambil keputusan, yang berujung memberimu kerugian finansial. Nggak jadi untung supaya bisa dipakai untuk mewujudkan tujuan keuangan, malahan buntung dan modal pun hilang.
Pastinya hal seperti ini harus dihindari, betul?
Karena itu, pahamilah dari prinsip dasarnya. Prinsip investasi adalah sebagai berikut:
- Harus diawali dengan tujuan keuangan, dan investasi adalah ‘kendaraan’ untuk mencapai tujuan tersebut
- Setiap instrumen investasi membawa serta risiko, yang berbanding lurus dengan imbal yang berpotensi untuk didapatkan. Karena itu, penting bagi kamu untuk memahaminya, dan juga mengetahui profil risikomu sendiri
- Punyai dulu kondisi keuangan yang sehat; miliki proteksi dan dana darurat yang memadai.
- Memiliki kedewasaan dalam berinvestasi, karena dalam investasi nanti, kamu akan banyak menghadapi momen emosional yang kalau tidak diatasi dengan bijak, bisa jadi akan membahayakan tujuan keuanganmu.
- Investasi butuh konsistensi, apalagi jika jangka waktunya cukup panjang di atas 5 tahun.
Lalu, mengapa sih kita harus berinvestasi? Mengapa investasi adalah bagian dari perencanaan keuangan. Coba kita lihat beberapa manfaat investasi itu sendiri.
Manfaat Investasi
Melawan inflasi
Inflasi menyebabkan nilai uang menurun dari tahun ke tahun. Hal ini membuat tabungan yang kita miliki juga ikut tergerus seiring peningkatan inflasi yang terjadi. Lama kelamaan bisa habis dong? Bisa banget.
Namun, hal ini bisa teratasi jika kita bisa menemukan instrumen yang tingkat pengembaliannya lebih besar daripada inflasi. Dengan demikian, ketika inflas ‘menggerogoti’ aset kita, kita pun sudah punya ‘lawan’-nya yang akan mempertahankan nilai aset tersebut. Syukur-syukur, malah menambahnya seiring waktu.
Karena itu, penting untuk bisa menemukan instrumen yang bisa melaju lebih cepat ketimbang inflasi tersebut.
Sumber penghasilan alternatif
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita harus mendapatkan penghasilan. Nah, penghasilan ini bisa didapatkan dari bekerja secara aktif, dan juga sumber penghasilan alternatif lainnya.
Kita bisa memanfaatkan investasi sebagai sumber penghasilan alternatif ini. Banyak yang menyebutnya sebagai passive income; penghasilan yang kita dapatkan tanpa harus bekerja secara aktif.
Untuk bisa menjadi sumber penghasilan alternatif, kita harus mencari instrumen investasi yang tepat juga, karena tak semua instrumen bisa mendatangkan passive income. Hanya yang bersifat aset lancar saja yang bisa, seperti kupon dari surat utang, dividen dari saham, ataupun uang sewa properti.
Alat untuk mewujudkan tujuan keuangan
Investasi merupakan ‘kendaraan’ kita agar bisa sampai ke tujuan keuangan yang kita rencanakan. Tanpa investasi, bisa jadi kita akan kesulitan untuk bisa mewujudkan tujuan tersebut. Pasalnya, memang ada beberapa tujuan yang nominalnya sangat besar.
Kalau hanya mengandalkan gaji, di atas kertas, jelas tidak akan mampu terkejar, mengingat banyak pula kebutuhan hidup di masa sekarang yang harus dipenuhi. Mau mengandalkan tabungan juga kurang optimal, karena pada umumnya bunga tabungan itu tipis banget. Apa kabar inflasi, kalau gitu?
Membangun portofolio investasi adalah jalan ninja terbaik untuk bisa mewujudkan tujuan keuangan lebih cepat.
Risiko Investasi
Di balik manfaat dan keuntungannya yang banyak sekali, juga ada beberapa risiko investasi yang akan datang dalam paket yang sama. Inilah yang harus dikelola dengan baik. Jangan sampai, karena kita mengabaikan risiko ini, investasi justru jadi bumerang bagi kita. Alih-alih mendapatkan keuntungan, malah kerugian dan kehilangan modal yang didapat. Oh no! Jangan sampai deh!
Beberapa risiko investasi adalah sebagai berikut:
- Risiko suku bunga: ketika nilai relatif aktiva berbunga memburukakibat peningkatkan suku bunga.
- Risiko pasar: ketika terjadi fluktuasi harga di pasar, sehingga menyebabkan nilai aktiva bersih kena efeknya juga.
- Risiko likuiditas: ketika ada kesulitan dalam penyediaan uang tunai, misalnya ketika kita hendak mencairkan reksa dana dan ternyata manajer investasi tak bisa memenuhinya karena kurang dana.
- Risiko valas: ketika terjadi fluktuasi kurs valuta asing
- Risiko negara: ketika kondisi perpolitikan negara memengaruhi ekonomi
Memang dalam investasi, berlaku hukum ‘high risk, highh return’, yang artinya semakin tinggi potensi imbal yang bisa didapatkan, maka risiko yang ada juga akan semakin tinggi. Demikian juga sebaliknya, jika potensi imbal kecil, maka risiko yang bisa terjadi juga kecil.
Karena itu, harus disesuaikan, mana tujuan keuangan yang butuh instrumen dengan imbal tinggi (tetapi juga berisiko tinggi), dan mana yang butuh instrumen berimbal rendah (dengan risiko yang rendah juga). Di titik inilah, kita harus belajar mengenali berbagai instrumen investasi beserta karakteristiknya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Yang Bergaji 40 Juta Pun Terasa Berat, Ini Contoh Perencanaan Keuangan Sandwich Generation
Topik tentang sandwich generation memang selalu menarik, betul kan? Salah satu alasannya karena relate terhadap banyak orang. Lalu, pengin tahu enggak, gimana cara mengatur keuangan sandwich generation? Syukur-syukur kalau ada contoh perencanaan keuangan yang bisa dipakai untuk para sandwich generation dengan gaji berapa pun.
Yes, sandwich generation mendeskripsikan diri mereka sebagai pihak yang harus menanggung biaya hidup diri sendiri dan keluarganya, plus generasi di atasnya, yaitu orang tua. Hal ini terjadi salah satu penyebabnya adalah karena tidak siapnya generasi orang tua untuk hidup mandiri saat pensiun.
Tapi, mengapa hal ini menjadi masalah besar?
Dalam artikel kali ini, kita akan bahas soal sandwich generation, tip mengelola keuangannya, serta ada sedikit contoh perencanaan keuangan yang sesuai.
Data-Data Prevalensi Sandwich Generation
Dari data survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Statistik Penduduk Lanjut Usia tahun 2017, 77.82% sumber pembiayaan rumah tangga para lanjut usia ternyata ditopang oleh anggota keluarga lain yang bekerja. Sementara, Survei Ekonomi Nasional yang sama-sama diadakan tahun 2017 menyatakan bahwa sebesar 62.64% lanjut usia di Indonesia tinggal bersama anak cucu mereka.
Sejatinya, fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Pusat Penelitian Pew di Amerika Serikat juga mencatat, bahwa satu dari 8 orang penduduk Amerika berusia 40 – 70 tahun harus membesarkan anak, sekaligus merawat orang tua mereka. Sementara, Carers UK pada surveinya tahun 2012 memberikan fakta bahwa ada sekitar 2.4 juta orang punya pos pengeluaran khusus untuk perawatan anak dan juga kerabat yang lebih tua ataupun difabel.
Beratnya beban sandwich generation tak jarang lantas membuat mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, termasuk tak bisa menabung secara rutin dengan nominal yang memadai. Jangankan memikirkan kebutuhan di masa depan, untuk kebutuhan di masa sekarang bisa saja dirasa cukup sulit.
Lalu, seperti apa contoh perencanaan keuangan untuk bisa mengatasi hal ini?
Beban para Sandwich Generation
Mengutip berita dari Kompas.id yang saat artikel ini ditulis sedang viral, ada beberapa kisah sandwich generation yang mengeluhkan beratnya hidup mereka.
Salah seorang di antaranya ada yang bergaji Rp11 juta. Alih-alih menggunakannya untuk “memanjakan diri”, sebanyak Rp4 juta diberikan sebagai uang bulanan orang tua. Sementara ia juga masih harus menanggung tagihan listrik, dan juga memberi uang saku adiknya. Dari Rp11 juta, ia hanya bisa menggunakan Rp3.5 juta untuk kebutuhan hidup. Uang Rp3.5 juta itu, Rp1.5 juta untuk kos, dan tersisa Rp2 juta saja untuk makan, transportasi, dan kebutuhan lain.
Seorang sandwich generation yang lain mengaku bergaji Rp40 juta. Disetorkan untuk keluarga besar sebesar Rp20 juta, yang dimanfaatkan untuk ongkos jalan-jalan sang ibu, kredit mobil sang ayah, kebutuhan keluarga besar, sampai uang sekolah keponakan. Ia sendiri “kebagian” Rp20 juta, yang lebih banyak dialokasikan ke tabungan hari tua, karena ia mengaku tak tertarik aset tak bergerak. Ia tak mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, tetapi punya “ancaman” yang berbeda; ia sepertinya harus menunda cita-citanya untuk pensiun dini di usia 40 tahun.
Nah, bagaimana denganmu?
Yah, terlepas dari nominal gaji, kita sepakat bahwa perjuangan masing-masing individu itu berbeda. Begitu juga dengan sandwich generation. Meski kepepet, ya harus bisa survive. Yang satu terancam tak bisa memenuhi kebutuhan hidup, yang lain terancam pensiun dininya.
Yuk, simak terus untuk tahu contoh perencanaan keuangan yang tepat.
Tip dan Contoh Perencanaan Keuangan untuk Sandwich Generation
1. Tetapkan tujuan keuangan
Pertama, sebelum beranjak ke contoh perencanaan keuangan, tentu saja harus jawab dulu pertanyaan wajibnya: #TujuanLoApa? Dari sini, baru deh kamu bisa tarik ke belakang, untuk membuat perencanaan keuangannya.
Jadi misalnya, untuk si sandwich generation bergaji Rp11 juta, kamu bisa punya tujuan keuangan mengumpulkan dana darurat dulu, lalu dana menikah, dana liburan, dana apa pun juga boleh. Jika kamu sudah menikah, pastinya tujuan keuangan kamu akan berbeda dari yang lajang. So, sesuaikan dengan kondisimu ya.
2. Rumus cash flow 1 – 2 – 3 – 4
Setelah kamu memiliki tujuan keuangan, berikutnya ada contoh perencanaan keuangan. Kamu bisa memanfaatkan rumus cash flow ala QM Financial, yaitu rumus 1 – 2 – 3 – 4. Apa pun alokasinya, buatlah berdasarkan pola 1 – 2 – 3 – 4, sesuaikan dengan kondisimu. Karena kamu adalah sandwich generation, maka uang bulanan untuk membantu keluarga besar juga harus dimasukkan ke dalam rumus ini.
Contoh perencanaan keuangan untuk kamu yang bergaji Rp11 juta:
- Alokasi untuk keluarga besar: 40% x Rp11 juta = Rp4.400.000
Nah, ini sebaiknya sih sudah termasuk tagihan listrik dan kebutuhan lainnya yang di luar untuk kebutuhanmu sendiri ya, agar bisa seimbang antara membantu keluarga tetapi juga tidak mengorbankan kebutuhan pribadi. - Kebutuhan rutin: 30% x Rp11 juta = Rp3.300.000, termasuk untuk uang kos, makan, dan transportasi.
- Investasi dan menabung untuk masa depan: 20% x Rp11 juta = Rp2.200.000
- Lifestyle atau keperluan lainnya: 10% x Rp11 juta = Rp 1.100.000
Urutan dan nominalnya bisa kamu tukar dan sesuaikan, intinya adalah kamu menentukan prioritas.
Mari kita lihat contoh perencanaan keuangan untuk yang bergaji Rp40 juta.
Ini bisa jadi akan berbeda nih prioritasnya, meski sama-sama lajang. Mungkin rumus 1 – 2 – 3 – 4 juga kurang sesuai, karena yang bersangkutan mengaku tidak terlalu suka jajan, dan lebih suka mengalokasikan sebagian besar gaji untuk tabungan hari tua.
- Alokasi untuk keluarga besar: 40% x Rp40 juta = Rp16.000.000
- Investasi dan menabung untuk masa depan: 40% x Rp40 juta = Rp16.000.000.
- Kebutuhan hidup dan lifestyle: 20% x Rp40 juta = Rp8.000.000
Mari kita asumsikan si kakak yang bergaji Rp40 juta ini sekarang berusia 30 tahun. Dengan berinvestasi sebesar Rp16.000.000 per bulan di instrumen reksa dana saja, jika ia berencana untuk pensiun dini di usia 40 tahun nanti, nilai investasinya akan bertumbuh pada kisaran Rp2 – 3 miliar. Ini tinggal disesuaikan dengan kebutuhannya, yang terlihat dari besaran pengeluaran setiap tahunnya, dan kemudian diperhitungkan dengan angka harapan hidup.
3. Diskusikan dengan anggota keluarga
Nah, terkait alokasinya, angka di atas hanyalah contoh perencanaan keuangan. Realisasinya, kamu tentunya harus berdiskusi dengan orang tua kamu.
Misalnya saja, untuk si kakak yang punya gaji Rp40 juta, mungkin jalan-jalan sang ibu bisa agak dikurangi. Cermati juga pos yang lainnya. Yang tak penting dan tidak urgent, bisa dikurangi atau dihilangkan. Jika kamu bisa menghemat pos lifestyle kamu, pastikan keluarga juga ikut berpartisipasi dalam upaya berhemat ini. Akan sangat lebih baik jika kamu tak sendirian dalam upaya ini.
Pastinya, mereka juga akan mengerti keadaannya jika memang kamu merasa kesulitan. Diskusikan juga dengan anggota keluarga lain yang memungkinkan. Intinya, berbagilah beban. Karena sebenarnya sebagai keluarga seharusnya kan saling bantu, bukan?
Pengin lebih banyak contoh perencanaan keuangan yang sesuai untukmu? Yuk, gabung di kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!