PPN Naik Jadi 11% di 1 April 2022, Bagaimana Harus Disikapi?
Tarif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN naik 1 April 2022 kemarin. Banyak yang menilai, bahwa keputusan pemerintah ini keluar sungguh tidak pada saat yang tepat, ketika sedang banyak masalah ekonomi terjadi di negara ini. Meski demikian, dari pihak Kementerian Keuangan berpendapat, bahwa kondisi masih terkendali, dan inflasi masih dalam batas kewajaran seperti yang diprediksikan.
Tetapi, dari penelusuran, beberapa harga kebutuhan sudah mulai merangkak naik. Pun sudah banyak layanan penting yang sudah mengumumkan kenaikan tarif dan harga barang per 1 April 2022.
Apa Itu PPN?
Pajak Pertambahan Nilai, atau PPN, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah atas transaksi jual beli barang dan jasa wajib pajak pribadi atau badan yang sudah ditetapkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
Aturan ini sudah dituangkan dalan UU Nomor 6 Tahun 1983, yang menetapkan besaran PPN adalah 10%. Aturan turunan yang terbit menyebutkan bahwa besaran pajak ini diubah menjadi minimal 5% dan maksimal 10%. Kemudian, terbitlah UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang disahkan oleh presiden pada 29 Oktober 2021, yang merevisi UU Nomor 6 Tahun 1983 tersebut. Revisinya ada pada besaran PPN, menjadi 11% pada April 2022, dan dilanjut dengan kenaikan tarif PPN 12% nanti pada Januari 2025.
Ini adalah yang pertama kalinya terjadi, PPN naik sejak era orde baru.
PPN bisa dikatakan sebagai pajak tak langsung. Ini artinya yang berkewajiban menyetor PPN adalah mereka yang menjual barang dan jasa, meskipun sebenarnya yang dibebani adalah end user atau pelanggan akhir yang menggunakan barang atau jasa tersebut.
Meski demikian, dari sisi pemerintah, keputusan untuk menaikkan tarif pajak pastinya sudah melalui banyak pertimbangan. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, tarif PPN rata-rata negara yang tergabung dalam OECD adalah 15%. Karena itu, pemerintah berpandangan bahwa keputusan PPN naik ini masih sangat normal. Lagi pula, pajak memang merupakan sumber income utama untuk pemerintah yang sedang giat-giatnya membangun kembali perekonomian yang terpuruk. Karena masyarakat Indonesia dinilai mampu, makanya pajak digencarkan; dikumpulkan untuk di-“kembali”-kan pada rakyat dalam bentuk berbagai fasilitas.
PPN Naik, Ini Daftar Barang Kebutuhan yang Harganya Melesat
Kabar buruknya untuk kita, PPN naik di tengah melesatnya harga bahan pokok menjelang bulan puasa, kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga kedelai, dan berbagai masalah ekonomi lainnya, yang masih belum selesai pasca pandemi COVID-19.
Berikut daftar barang dan jasa yang sudah pasti akan disesuaikan harganya:
1. Harga bahan bakar
Pertamax dipantau sudah naik menjadi Rp12.500 hingga Rp12.750 per liternya. Pertalite menjadi bahan bakar bersubsidi, bisa dibeli dengan harga Rp7.650 per liter. Namun, dari penelusuran, sejumlah wilayah mengalami kelangkaan Pertalite.
2. Pulsa dan kuota
Sejumlah operator provider pulsa dan kuota internet di Indonesia sudah menyebarluaskan pengumuman bahwa ada kenaikan harga sejak diumumkannya PPN naik.
Tak hanya operator seluler, provider internet rumahan juga sudah mensinyalkan adanya kenaikan harga langganan April ini.
Duh, padahal anak-anak juga masih kadang harus belajar daring di sebagian wilayah, belum bisa 100% PTM.
3. Barang kebutuhan lain
Mulai dari barang-barang perlengkapan pribadi, seperti sepatu, tas, baju, hingga harga properti, kendaraan, dan barang elektronik juga akan segera naik.
Namun, ada juga beberapa produk yang bukan termasuk barang kena pajak. Apa saja?
- Makanan dan minuman yang disajikan di warung, rumah makan, restoran, hotel, dan sejenisnya. Termasuk katering
- Uang, emas batangan, surat berharga, yang menjadi cadangan devisa negara
- Jasa keagamaan
- Sewa kamar perhotelan
- Parkir
- Barang kebutuhan pokok: beras, jagung, sagu, garam, daging, telur, buah, susu, sayur, kedelai, dan sejenisnya.
Meski bebas PPN, tetapi sebagian dari barang dan jasa di atas masuk ke dalam objek pajak dan retribusi daerah.
Apa yang Bisa Kita Lakukan dengan Keuangan Kita Saat PPN Naik?
PPN naik sudah pasti akan mengerek harga-harga kebutuhan. Meskipun ada yang bukan menjadi objek pajak yang kena efek naiknya tarif PPN, tetapi bisa ditebak dan hampir dipastikan, akan kena efek juga nantinya.
Tidak bisa tidak, kita mesti mengatur ulang keuangan agar tetap survive meski PPN naik. Apa yang bisa dilakukan?
1. Lakukan financial checkup
Mari kita cek dulu kondisi finansial kita. Untuk bisa mencari solusi atas berbagai masalah ekonomi akibat PPN naik, kita harus tahu dengan pasti, sampai seberapa efek perubahan ini bisa mengubah pola pengeluaran rutin kita.
So, cek keseimbangan dan rasio keuangan yang ada sekarang. Apakah penghasilan kita masih cukup lancar? Apakah pengeluaran masih terkendali? Berapa banyak kita masih bisa menabung? Bagaimana rasio utang kita?
Dapatkan gambaran secara detail kondisi keuangan, sebelum mencari solusi terbaik.
2. Atur ulang prioritas
Setelah tahu gambaran kondisi, mari kita atur ulang prioritas. Bisa jadi akan banyak yang berubah, karena mungkin harus mengurangi banyak keinginan, agar kebutuhan pokok bisa dipenuhi dengan baik. Apalagi buat yang sudah berkeluarga ya, mesti cerdas banget nih, bikin alokasinya.
Pastinya kita pengin kondisi yang ideal: kebutuhan terpenuhi, dan kita juga dengan senang hati dan bahagia menjalani hari-hari. Kalau cermat dan teliti, pasti kamu bisa menemukan celah-celah yang bisa diakali.
3. Gunakan substitusi
Yuk, turunkan “standar” dulu. Yang tadinya kalau beli beras grade A, sekarang diganti dulu jadi grade B. Yang tadinya beli produk impor demi kualitas, banyak juga loh, produksi dalam negeri yang kualitasnya enggak kalah.
Ingat, penghematan di satu pos bisa jadi akan menolong pos yang lain. Biar katanya beras nggak kena PPN naik, tapi mungkin dengan menghemat beras kita jadi bisa beli kuota buat belajar daringnya anak-anak.
Jadi memang kudu cermat dan lincah mencari pengganti dan membuat subsidi silang untuk berbagai keperluan.
4. Amankan dana darurat
Dana darurat akan jadi penting banget nih, di kala krisis akibat PPN naik seperti ini. Jadi, jangan sampai lupa, untuk menjaga dana darurat agar tetap aman ya. Dipakai boleh, apalagi demi memenuhi kebutuhan yang mendesak. Tapi, harus komitmen pada diri sendiri, untuk segera menggantinya.
5. Tambah penghasilan
Untuk mengatasi kebutuhan yang meningkat, memang ada 2 solusi yang bisa dilakukan: menekan pengeluaran dan/atau menambah penghasilan.
So, kalau upaya-upaya mengatur kembali pengeluaran-pengeluaran seperti yang di atas sudah dilakukan, dan masih merasa kesulitan keuangan, sekarang saatnya untuk mencari akal demi tambahan penghasilan. Coba cek di sekitarmu, apakah ada yang bisa dikaryakan? Adakah keahlian atau minat yang bisa dibisniskan? Kalau ada, segera eksekusi sekarang, jangan tunda lagi.
Tawarkan jasa atau produkmu ke orang-orang di sekitar; tetangga, keluarga, dan teman-temanmu. Kemudian, pikirkan cara untuk bisa menjualnya secara online untuk menambah jangkauan. Atur waktu dengan baik, ya.
Ya, ke depannya memang mungkin akan lebih berat dengan PPN naik seperti ini. Tapi, hal ini terjadi pada semua orang, karena semua juga akan merasakan dampaknya. So, hang in there! Dan tetap percaya serta optimis, bahwa kesulitan pasti bisa dihadapi dan dicari solusinya. Semua kembali pada kondisi masing-masing.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Nonton Konser Justin Bieber, Perhatikan 3 Hal Penting Ini!
Dari kemarin kehebohan sudah melanda netizen, lebih khususnya para Beliebers, lantaran tiket konser Justin Bieber yang akan manggung di Indonesia bulan November mendatang sudah dibuka.
Daaan … seperti sudah bisa diduga, sederetan drama pun sudah terjadi selama satu hari Selasa, tanggal 29 Maret 2022 kemarin, sesaat setelah loket virtual di 2 website dibuka untuk pembelian tiket konser Justin Bieber di Jakarta ini.
Deretan Drama Pra Konser Justin Bieber
Yang pertama, web error. Yah, sebenarnya ini juga salah satu risiko kalau menghadapi animo netizen yang luar biasa sih, terutama untuk layanan-layanan digital. Hal yang sama juga sering terjadi ketika penulis-penulis buku best seller Indonesia launching novel terbarunya, yang bisa dipesan secara preorder. Biasanya, server website tempat memesan buku jadi crash karena diserbu oleh ratusan ribu bahkan jutaan penggemar.
Drama kedua, segera setelah tiket konser Justin Bieber resmi dapat dibeli, langsung juga ada kasus penipuan berkedok jastip tiket. Salah satu korban yang berkeluh kesah di Twitter, mengaku uang Rp15 juta telah raib digondol penipu. Tanpa bermaksud untuk tidak berempati, tetapi hal ini sebenarnya juga selalu terjadi di tengah keramaian; selalu ada oknum yang memanfaatkan kondisi dan terpepetnya orang lain untuk mendapatkan keuntungan besar bagi diri sendiri.
Yang ketiga, tiket langsung sold out tak lama setelah web loket bisa diakses. Sontak hal ini juga menimbulkan kericuhan virtual di media-media sosial, terutama Twitter. Para fans yang tak kebagian tiket mengamuk, hingga menciptakan trending topic terkait hal ini. Menghadapi animo penggemar suami Hayley Baldwin itu, pihak promotor akhirnya menambah jadwal konser di Jakarta menjadi 2 hari. Ini artinya, ada tiket yang akan dijual lagi.
Sebenarnya, senang sekali melihat antusiasme masyarakat Indonesia—terutama para fans musik—seperti ini. Entah kapan terakhir ada artis dunia yang konser di Indonesia. Tahun 2020 dan 2021, terhitung Lady Gaga, Avenged Sevenfold, sampai Slipknot membatalkan konser di Indonesia karena corona. Sejak itu, belum pernah ada konser offline yang megah lagi. Sepertinya, konser Justin Bieber ini adalah yang pertama, yang diadakan dengan target 20 ribu tiket terjual habis selama pandemi.
So, buat para Beliebers nih, baik yang sudah dapat ataupun yang masih berburu tiket, berikut beberapa hal yang mesti kamu perhatikan kalau pengin nonton konser Justin Bieber.
Mau Nonton Konser Justin Bieber? Perhatikan Ini!
1. Pastikan ada dananya
Harga tiket konser Justin Bieber pastilah lebih mahal dari sekadar tiket pasar malam. So, memang harus dipastikan, bahwa memang ada dananya.
Idealnya, yang seperti ini memang seharusnya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, a.k.a nabung dulu. Tapi, kadang konfirmasi konser jadi diadakan kan dadakan, betul? Idealnya lagi, seharusnya buat beli tiket ini, kamu ambil dari dana pos lifestyle. Tapi, persentase pos lifestyle kan enggak banyak. Kurang dong?
Kamu bisa saja ambil dari dana darurat, tetapi kamu harus betul-betul komitmen pada diri sendiri untuk menggantinya nanti. Pasalnya, nonton konser seharusnya bukanlah situasi darurat seperti yang ditentukan saat membuat dana darurat. So, ini ibaratnya hanya “pinjam” dulu, dan harus dikembalikan, meski sebenarnya itu juga uang kita sendiri.
Kamu juga bisa membayar dengan kartu kredit, dan kemudian segera dibayar lunas sebelum jatuh tempo sehingga kamu terhindar dari bunga dan denda yang tak perlu. Ingat: berani pakai kartu kredit, berani bayar!
Belilah tiket yang sesuai kemampuan. Mampunya tiket yang Rp1.5 juta, ya sudah beli yang Rp1.5 juta. Bagaimana kalau enggak ada dananya? Artinya, realistis saja: kamu enggak mampu. Jadi, nggak usah memaksakan diri. Berutang untuk beli tiket konser Justin Bieber karena enggak punya uang jelas bukan solusi yang baik. Khawatirnya, kamu justru akan terlibat kesulitan di depan nanti.
2. Pahami bahwa ini situasi yang rentan penipuan
Banyak orang “kreatif” yang ingin memanfaatkan situasi-situasi seperti ini untuk mengeruk keuntungan besar bagi diri sendiri. Kamu harus sadar betul kondisi ini.
Karena itu, jangan terlalu (terlihat) desperate untuk mendapatkan tiket. Logika harus tetap jalan, meski panik kehabisan tiket.
Modus yang umum dilakukan oleh oknum penipu adalah menawarkan jastip tiket dengan harga murah. Selang beberapa waktu, si oknum mengabarkan, bahwa harga tiket naik. Jika pembeli mau lanjut, diminta transfer. Biasanya sih pembeli tetap mau lanjut, karena merasa sudah ada harapan kepastian untuk mendapatkan tiket. Dan kemudian, si oknum menghilang, tak bisa lagi dikontak, sementara uang sudah ditransfer.
Waspada akan perilaku mencurigakan. Jika memang mau WTB dari orang lain karena kehabisan tiket di website resmi, berhati-hatilah.
3. Persiapan matang
Kalau sudah dapat tiket dan bisa nonton konser Justin Bieber, maka persiapan matang harus dilakukan. Pastikan kamu sudah makan dengan porsi yang cukup sebelum berangkat. Pada umumnya, kita tidak boleh membawa makanan dan minuman yang berbau tajam. So, kamu bisa memilih makanan dan minuman berenergi yang praktis. Dan ingat, bawa plastik atau semacamnya, untuk menyimpan sampah supaya bisa dibuang di tempatnya nanti setelah konser.
Jangan lupa bawa cash untuk cadangan ya. Bisa jadi kamu akan perlu untuk ini itu dalam perjalanan atau di venue konser nanti.
Nah, itu dia beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk nonton konser Justin Bieber di Stadion Madya Gelora Bung Karno, November mendatang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menghindari Upaya Pembobolan Rekening Bank, Lakukan 6 + 3 Cara Efektif Ini
Upaya pembobolan rekening bank itu memang semakin banyak saja modusnya. Mulai dari skimming ATM, phising email, hingga memanfaatkan verifikasi OTP dan CVV. Dan yang terbaru, modus pura-pura membantu nasabah bank bermasalah yang berkeluh kesah di media sosial.
Pernah suatu kali bermasalah dengan transfer bank. Berhubung alasan ini dan itu, maka dirasa cukup praktis untuk menghubungi dengan sebuah cuitan di Twitter saja. Lagi pula, admin banknya terlihat cukup aktif menjawab dan gercep membantu nasabah yang berkeluh kesah di media sosial.
Dan, begitu sebuah cuitan di lontarkan, saat itu juga ada banyak brudulan reply dan quote tweet dari akun scammer yang meminta untuk menghubungi mereka melalui WhatsApp untuk dibantu langsung.
Untungnya sih sudah hafal betul dengan modus operandi para (calon) pelaku pembobolan rekening bank ini. Tapi, kebayang kalau calon korbannya masih belum terlalu melek literasi keuangan. Apalagi terpepet oleh masalah, pasti pikiran tidak terlalu panjang. Betul? Penginnya ya segera dibantu, dan masalah cepat beres. Tapi ternyata, yang dihubungi adalah scammer. Ketika akhirnya kebobolan beneran, duh, rasanya seperti jatuh tertimpa tangga enggak sih?
So, pembobolan rekening bank ini memang masalah yang sangat serius. Kita memang bisa melaporkan tindakan orang-orang yang tak bertanggung jawab tersebut pada pihak yang berwenang. Jika kita beruntung, kita bisa mendapatkan keadilan. Tetapi, proses ini pastilah panjang. Jadi, kamu pasti setuju, bahwa seharusnya mencegah hal ini jangan sampai terjadi akan lebih penting dan efektif.
Jadi, semua memang tergantung pada diri kita sendiri. Karena itu, adalah penting untuk membekali diri dengan wawasan yang luas. Apalagi sekarang kita dipermudah dengan hadirnya aplikasi di smartphone, yang membuat transaksi perbankan menjadi sangat praktis. Namun, ternyata, kepraktisan ini juga ada trade off-nya, yaitu semakin mudah juga diincar oleh hacker dan para scammer sehingga terjadilah pembobolan rekening bank dengan berbagai modus.
Tip Mencegah Pembobolan Rekening Bank oleh Oknum Tak Bertanggung Jawab
OJK sendiri pernah memberikan beberapa tip untuk mencegah upaya pembobolan rekening bank, terutama yang melalui aplikasi smartphone ini. Apa saja?
- Aktifkan fitur notifikasi, baik SMS ataupun email, sehingga ketika ada transaksi, kita juga akan lebih cepat tahu.
- Secara berkala, cek riwayat rekening. Cermati kalau ada transaksi-transaksi yang tak pernah kamu lakukan.
- Aktifkan fitur verifikasi selain PIN atau password, misalnya face ID atau fingerprint.
- Jaga data diri pribadi, seperti nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, PIN, OTP, dan sebagainya, pada siapa pun, termasuk jika ada yang mengaku-ngaku petugas bank.
- Pakai kuota sendiri, kalau mau akses aplikasi bank di smartphone. Jangan pakai Wifi, apalagi Wifi umum.
- Hafalkan nomor call center bank kamu. Ada banyak kasus ketika nasabah nyasar ke nomor oknum scammer, lantaran ada nomor telepon ditempel di mesin ATM dan ATM-nya (dibuat) bermasalah.
Nah, apakah kamu sudah melakukan semua hal di atas demi menghindari pembobolan rekening bank? Jika sudah, lakukan 3 hal penting berikut ini juga demi lebih mengamankan rekeningmu.
1. Pisahkan rekening
Sebaiknya, miliki beberapa rekening untuk keperluan yang berbeda. Setidaknya, pisahkan rekening untuk belanja kebutuhan sehari-hari, dan rekening untuk dana darurat. Dengan demikian, kamu tidak perlu menumpuk dana di satu rekening yang bisa memperbesar kerugian kalau misalnya risiko pembobolan rekening bank ini terjadi.
Jika perlu, kamu juga bisa memisahkan dan mengombinasikannya dengan e-wallet juga lo. Misalnya, untuk keperluan lifestyle, di luar kebutuhan rutin. Contohnya, kamu bisa mengatur, kebutuhan rutin dengan rekening ATM atau debit card, dana darurat di rekening tanpa kartu, lalu lifestyle di e-wallet.
2. Manfaatkan produk investasi risiko rendah
Jangan menyimpan cash terlalu banyak di tabungan yang gampang diakses, agar terhindar dari upaya pembobolan rekening bank. Simpan antara 2 – 3 kali pengeluaran rutin saja sudah cukup. Sisanya kamu bisa memanfaatkan berbagai produk investasi risiko rendah sebaga tempat untuk menyimpan dana yang tingkat pemakaiannya tidak terlalu tinggi. Misalnya untuk dana darurat, atau sekadar tabungan jangka pendek.
Produk seperti Reksa Dana Pasar Uang bisa jadi pilihan. Tingkat risiko rendah, dan untuk mencairkannya juga tak butuh waktu terlalu lama. Jika akan dipakai sekitar 3 tahun lagi, kamu bisa menyimpannya di instrumen surat berharga negara, seperti ORI. Atau, kalau pengin simpan di obligasi tetapi waktunya fleksibel, kamu bisa alokasikan di Reksa Dana Pendapatan Tetap. Tentu juga harus dengan memahami dulu risikonya.
Kamu juga bisa memanfaatkan deposito tenor pendek, dengan sistem ARO dan bunga yang didepositokan lagi. Dengan demikian, tabungan aman, berkembang, tidak mudah diakses tetapi juga relatif tetap likuid.
3. Pakai kartu kredit
Boleh juga loh, kalau kamu mau pakai kartu kredit. Asalkan kamu mempergunakannya sebagai alat bayar—alih-alih alat untuk berutang (apalagi berutang karena nggak punya uang)—kartu kredit itu lebih aman digunakan ketimbang debit card. Pasalnya, tingkat keamanannya juga biasanya lebih tinggi standarnya di bank, sehingga bisa meminimalkan peluang terjadinya pembobolan rekening bank.
Bayar sebelum jatuh tempo, sehingga kamu bisa menghindari bunga dan denda yang tak perlu. Dengan demikian, dana terkendali, lebih aman bertransaksi, plus dapat poin reward. Lumayan juga kan?
Nah, itu dia beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah pembobolan rekening bank oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Kalau sudah kejadian dibobol, ya memang kita bisa mengurusnya, tetapi uang biasanya ya akan kecil kemungkinan untuk bisa kembali. Yang paling efektif adalah mencegah hal ini supaya jangan sampai terjadi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pelajaran Keuangan yang Bisa Didapatkan dari Drama Korea All of Us Are Dead
Sudah nonton drama Korea All of Us Are Dead belum? Drama ini bergenre survival, yah kurang lebih seperti Squid Game yang sempat populer banget tahun lalu.
Ceritanya sih serem, yaitu serangan wabah zombie ke sebuah sekolah, bernama Hyosan High School, sehingga murid, guru, dan semua orang dalam sekolah itu harus berupaya bertahan agar tak tertular dan jadi zombie juga.
Meski serem dan kayaknya enggak ada kaitannya dengan finansial, tapi kalau dicermati, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita petik dari kisah On-jo, Nam-ra, Le Su-Hyeok, dan kawan-kawan di drama Korea ini loh. Apa saja? Yuk, kita lihat!
Pelajaran Keuangan dari Drama Korea All of Us Are Dead
1. Kondisi yang sulit akan mampu membawa sisi terbaik dan terburuk kita
Dalam drama Korea ini, virus zombie yang terjadi di Hyosan terjadi tanpa adanya peringatan, langsung melanda seluruh sekolah hanya dalam waktu beberapa jam. Tak pernah ada yang memprediksikan hal ini terjadi. Sebagian besar lantas berusaha survive, ada yang mengunci diri di kelas, ada yang bersembunyi di bawah meja, sedangkan yang lainnya berusaha melawan para zombie dengan senjata seadanya yang bisa didapatkan.
Krisis selalu datang tanpa peringatan. Dan saat krisis datang, berbagai hal pun kita lakukan. Ada yang memilih sembunyi dan denial, ada yang menyalahkan keadaan, ada yang menyerah, ada juga yang berusaha mencari “senjata” di sekitar agar dapat melawan krisis sebisa mungkin. So, semua terserah kita, mau memilih yang mana.
Akhirnya bisa dilihat kan, yang survive yang mana?
2. Hanya kitalah yang bisa menyelamatkan diri sendiri
Di drama Korea All of Us Are Dead, para murid melawan zombies dalam tim. Namun, ada juga situasi-situasi ketika mereka harus menghadapi zombie sendirian.
Seperti halnya dalam hidup, kita tak selamanya bisa hanya mengandalkan orang lain untuk menolong dan mengeluarkan kita dari situasi rumit. Utang, misalnya, hanya kita sendirilah yang bisa melunasinya. Bukan orang lain. Juga ketika kita kehabisan uang, ya kalaupun minta bantuan orang lain bisanya hanya sekali dua kali saja. Selebihnya, harus segera mencari solusi sendiri agar kesulitan keuangan itu nggak berkepanjangan.
Begitu juga dengan bisnis. Ketika ada masalah, maka kamu sebagai pemilik bisnislah yang bertanggung jawab untuk segera mencari solusinya. Bukan orang lain.
Jadi, singkatnya, we have to fight our own battles. No one is going to rescue us all the time.
3. Bantu jika mampu
Barangkali saat krisis, kita beruntung karena kita lebih mampu bertahan. Karena itu, ada baiknya kita membantu yang lain yang mengalami kesulitan.
Seperti semua tokoh dalam drama Korea All of Us Are Dead, mereka semua sebenarnya memiliki niat untuk saling bantu. Apa daya, kadang memberi bantuan malah berubah jadi misi bunuh diri. So, buat kita, ada baiknya tetap harus melihat kemampuan diri sendiri ya. Jangan sampai membantu orang, tetapi kita sendiri akhirnya malah “bunuh diri”.
4. Siap berkorban
Setiap karakter dalam drama Korea All of Us Are Dead tahu banget makna pengorbanan. Jika mereka melihat satu peluang untuk survive, meski dengan berkorban, maka mereka akan memperjuangkannya.
Begitu juga dalam hal keuangan dan hidup. Kadang kita harus mengorbankan berbagai keinginan di masa sekarang, agar bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik di masa depan. Jangan salah, ini pengorbanan yang besar loh!
5. Akan selalu ada jalan keluar untuk setiap masalah
Sekelompok manusia harus melawan sepasukan zombie. Sepertinya hal yang mustahil untuk dimenangkan oleh pihak manusia, ya kan? Tapi nyatanya tidak demikian dalam drama Korea ini. Para siswa ternyata bisa survive, dengan cara apa pun. On-jo, Nam-ra, Le Su-Hyeok, Cheong-san, dan siswa yang tersisa mampu melewati tantangan demi tantangan.
Serangan zombie bisa saja kita ibaratkan dengan kesulitan-kesulitan yang melanda hidup kita. Seperti pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai ini. Saat baru saja datang, bisa dibilang setiap orang terdampak. Meski belum pulih sepenuhnya seperti sebelum pandemi, tetapi sekarang sudah banyak dari kita yang sudah optimis lagi. Mulai membangun lagi bisnisnya, mulai mencari pekerjaan lagi, atau malah mencoba usaha kecil secara mandiri.
Dengan pola pikir yang lebih positif, kemauan untuk bekerja keras, dan disiplin, kita masih bisa mengubah keadaan, dan mungkin bahkan bisa menjadikannya lebih baik lagi.
Nah kan, belajar keuangan itu memang bisa dari mana saja, dengan cara apa pun, dengan siapa pun. Termasuk dari drama Korea. Siapa sangka, All of Us Are Dead yang sepertinya nggak membahas soal finansial, bisnis, ataupun ekonomi sama sekali, ternyata juga bisa memberikan banyak pelajaran berharga soal keuangan, ya kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Perencanaan Keuangan Jangka Pendek: Pengertian, Contoh, dan Tip Terbaiknya
Namanya hidup, harusnya sih ada tujuan. Untuk mencapai tujuan itu, nggak jarang kita perlu biaya. Nggak selalu sedikit malah, kadang buat mewujudkan apa yang kita mau, butuh biaya besar. Karena itu, kita butuh membuat perencanaan keuangan pribadi. Pasalnya, nggak cuma buat cita-cita, kita perlu juga untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini. Nah, di sinilah kita membagi perencanaan keuangan menjadi dua: perencanaan jangka panjang dan perencanaan keuangan jangka pendek.
Untuk perencanaan keuangan jangka panjang, kita sudah membahasnya di sini. Boleh dibaca lagi ya, kalau misalnya lupa atau memang belum dibaca.
Perencanaan Keuangan Jangka Pendek: Apa Maksudnya?
Pastinya kita punya rencana-rencana. Misalnya saja, pengin pensiun nanti tinggal di kampung halaman, punya lahan luas buat ditanami berbagai sayuran. Mau masak, tinggal petik. Nah, untuk mewujudkannya, kamu perlu membuat rencana keuangan. Karena pensiunnya 20 – 30 tahun lagi, maka ini termasuk perencanaan keuangan jangka panjang.
Nah, kalau misalnya, kamu pengin liburan ke Labuan Bajo tahun depan. Butuh tiket sekian juta PP, butuh sekian juta lagi untuk hotel, sekian juta untuk jalan-jalannya, sekian ratus ribu untuk makan, total semuanya butuh sekian juta untuk liburan, dan harus dipenuhi setahun ke depan. Ini namanya perencanaan keuangan jangka pendek.
Perencanaan keuangan jangka pendek adalah step by step cara kita mengatur keuangan demi mewujudkan keinginan yang harus segera dipenuhi dalam waktu kurang dari 3 tahun. Bisa dua tahun, satu tahun, bahkan beberapa bulan ke depan.
Jangan salah, meski hanya pendek, tujuan finansial ini perlu dibuatkan rencana loh. Namanya juga manusia, ya kan? Sumber daya kita (baca: uang) itu terbatas. Sedangkan maunya banyak. Mesti beli makanan dan minuman untuk hari ini, kudu menyiapkan pensiun beberapa puluh tahun ke depan, pun harus berlibur juga dan keperluan lain 2 – 3 tahun ini supaya happy!
Berbagai Tujuan Finansial Jangka Pendek
Apa saja sih tujuan keuangan yang termasuk ke dalam jangka pendek? Ya, semua yang hendak kamu lakukan atau wujudkan dalam waktu kurang dari 3 tahun. Bisa jadi:
1. Dana darurat ideal
Dana darurat ideal itu kan antara 4 – 12 kali pengeluaran rutin bulanan, tergantung banyaknya tanggungan. Ini bukan jumlah yang kecil loh. Misalnya, untuk keluarga dengan 2 anak, idealnya itu 12 kali pengeluaran bulanan. Kalau pengeluaran bulanan Rp10 juta, artinya dana darurat idealnya Rp120 juta!
Tapi, dana darurat memang penting sekali, sehingga angka ideal ini memang harus diusahakan. Enggak harus sekaligus, kamu bisa membuat target bertahap. Misalnya, setahun ini harus bisa 4 kali pengeluaran bulanan dulu. Tahun depan bisa 8 kali, dan seterusnya.
2. Menikah
Dana menikah juga bisa menjadi salah satu tujuan yang harus didukung dengan perencanaan keuangan jangka pendek, jika akan dilaksanakan kurang dari 3 tahun.
Tentukan bujetnya dengan menghitung kebutuhan, lalu baru ditarik ke saat ini. Nantinya, akan ketemu deh berapa banyak dana yang harus dikumpulkan setiap bulan untuk mencapai target bujet.
Yuk, dihitung, biar nggak perlu terlalu tergantung orang tua kalau memang sudah serius.
3. Lanjut S2
Buat yang mau lanjut S2, kalau mau mulai kurang dari 3 tahun lagi, boleh loh dimasukkan ke perencanaan keuangan jangka pendek. Sekolah itu butuh biaya banyak, karena itu bener banget kalau harus direncanakan dengan baik.
Cari informasi selengkap dan sedetail mungkin tentang biayanya, agar kemudian kamu bisa membuat rencana keuangan yang komprehensif.
4. Liburan
Liburan harus buat rencana dulu? Iya dong, apalagi kalau liburannya jauh yang berarti biayanya juga akan semakin besar. Liburan yang direncanakan akan membuatmu lebih nyaman, terutama dari segi keuangan. Bukan berarti yang spontan itu nggak bagus ya. Tentu saja, semua kembali pada preferensi masing-masing.
Jika kamu pengin liburan yang aman terkendali, ada baiknya buat rencana dulu. Apalagi jika memang keuangan cukup terbatas, tapi merasa healing itu perlu banget. So, tentukan mau liburan ke mana, biayanya berapa, dan buat rencananya sekarang.
5. Lunasi kartu kredit
Pernah nggak ngebayangin bebas utang kartu kredit? Nyaman banget loh! So, kalau misalnya ini adalah keinginanmu, kenapa tak kamu masukkan ke dalam perencanaan keuangan jangka pendek? Dengan adanya rencana, kamu bisa menjaga konsistensi pelunasan sampai benar-benar tuntas loh.
So, yuk, mulai buat target kapan mau lunas, dan buat rencananya.
Selain 5 tujuan keuangan jangka pendek di atas, tentu masih ada banyak lagi tujuan lain yang bisa kamu rencanakan untuk setidaknya 3 tahun ke depan. Apa pun itu, buat “judul”-nya, tentukan target nominal dan waktunya, lalu buat rencananya.
Tip dan Metode Perencanaan Keuangan Jangka Pendek
1. Tentukan tujuan dan kebutuhan
Tujuan dari perencanaan keuangan ini harus ditentukan dulu untuk kemudian kamu bisa mengetahui kebutuhan biayanya. Baru dari kebutuhan ini ditarik mundur ke saat ini, dan dihitung berapa yang harus kamu sisihkan untuk memenuhinya.
Semoga sampai di sini cukup jelas ya.
2. Cek kondisi keuangan saat ini
Meskipun membuat perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang akan dapat membantumu membuat prioritas sehingga bisa mencukupkan sumber dayanya, tetapi bukan berarti lantas bisa halu. Tetap sesuaikan dengan kemampuanmu ya.
Jangan sampai mengorbankan kebutuhan lain yang sama pentingnya, agar kamu tak menemui kesulitan keuangan ke depannya.
3. Cari instrumen yang sesuai
Setelah mengetahui target nominal dan waktu, selanjutnya kamu bisa mencari instrumen yang sesuai. Karena tujuannya jangka pendek, maka direkomendasikan untuk kamu memilih instrumen dengan tingkat risiko yang paling rendah. Misalnya seperti reksa dana pasar uang, deposito, atau tabungan berjangka.
Begitulah cara membuat perencanaan keuangan jangka pendek yang bisa dilakukan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Pemula dengan Modal Awal Rp1.000.000: Ini Caranya!
Banyak orang mengira, selain berisiko relatif lebih tinggi ketimbang jenis instrumen investasi lain, kita juga perlu modal besar untuk bisa investasi saham pemula di pasar modal.
Padahal, ya enggak juga. Dengan uang Rp1 juta pun, kita bisa kok mulai berinvestasi saham. Bursa Efek Indonesia pun dalam ketentuannya sudah menjelaskan, bahwa minimal pembelian saham adalah sejumlah 1 lot, yang terdiri atas 100 lembar saham. Maka, untuk modal Rp1 juta, bagi kamu yang ingin investasi saham pemula, sudah bisa memiliki 1 lot saham seharga Rp10.000 per lembarnya. Tentu jumlah ini akan lebih banyak kalau kamu bisa mendapatkan saham yang fundamentalnya baik seharga di bawah Rp10.000.
Apalagi ada wacana juga dari BEI, bahwa satuan lot akan dikurangi, tidak lagi 100 lembar saham. Bisa jadi 10 lot, atau mungkin juga lebih kecil lagi. Tentunya, hal ini akan membuat investasi saham pemula semakin menarik kan? Kamu bisa membeli lebih banyak saham dengan modal yang sama kecilnya. Hal yang sama pernah dilakukan oleh BEI di tahun 2014, yang mengurangi jumlah lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar.
FYI, sekarang ini ada lebih dari 700 emiten yang memperdagangkan sahamnya setiap hari kerja di lantai bursa, dan rerata berada di bawah Rp10.000. So, kamu pun berkesempatan untuk bisa memegang lebih banyak saham dari lebih banyak emiten.
Cara Investasi Saham Pemula dengan Modal Rp1 Juta
Lalu bagaimana caranya untuk bisa melakukan investasi saham pemula? Sebenarnya sih sama saja dengan tips investasi saham jangka panjang lainnya. Tetapi, berhubung modal kamu bisa dibilang cukup minim, maka ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan, agar nantinya dari modal kecil ini kamu bisa meraih keuntungan sehingga dapat mencapai tujuan keuanganmu.
1. Belajar fundamental
Untuk investasi saham pemula dengan modal Rp1 juta, kamu bisa memilih saham dengan harga maksimal Rp10.000 untuk memulainya. Murah? Iya, tetapi nggak berarti murahan.
Justru, ada banyak saham bagus yang harganya jauh di bawah Rp10.000, bahkan. Pasalnya, kunci untuk membeli saham potensial memang bukan melulu ada pada harga saham yang mahal atau murah, tetapi pada valuasinya, atau Price to Earning Ratio-nya.
Nah, Price to Earning Ratio atau PER ini adalah salah satu indikator fundamental yang dapat membantumu menilai, beli saham yang seperti apa yang bisa memberimu keuntungan yang sesuai kebutuhan keuanganmu. PER adalah rasio harga terhadap pendapatan emiten saham. Peningkatan rasio ini berarti menggambarkan kenaikan penghasilan si emiten, atau perusahaan penerbit sahamnya.
Ada 2 hal yang memengaruhi besar kecilnya PER ini, yaitu besaran dividen yang dibagikan dan pertumbuhan laba. Seiring laba yang meningkat, maka rasio juga akan tinggi. PER ideal untuk saat ini dianggap jika berada di antara 20 – 25 kali lipat dari penghasilan. Tetapi tentu saja, besarnya PER juga tak begitu saja menggambarkan bagusnya suatu saham. Sektor usaha dan faktor lainnya juga perlu dipertimbangkan.
So, intinya adalah belajar analisis fundamental dan membaca laporan keuangan dengan baik, agar kamu tidak salah memilih saham. Karena investasi saham pemula bukan sulap bukan sihir, apalagi taruhan dan judi. Ada analisis yang harus dilakukan agar modal yang hanya minim kemudian bisa berkembang sesuai rencana dan harapan.
2. Fokus pada keuntungan jangka panjang
Investasi saham pemula akan lmemberikan keuntungan yang lebih pptimal jika berfokus pada keuntungan jangka panjang, alih-alih jangka pendek. Artinya, tujuan keuangannya merupakan tujuan jangka panjang. Misalnya seperti dana pensiun, atau dana pendidikan anak untuk masuk perguruan tinggi, dan sejenisnya.
Mengapa? Investasi jangka pendek artinya cenderung untuk trading saham. Artinya (lagi), kamu harus punya strategi yang sangat jitu saat bertransaksi saham untuk memastikan mendapatkan keuntungan dalam jendela waktu yang sempit. Tentu saja—mengingat saham berisiko tinggi—hal ini akan effort ekstra dari kamu untuk memantau pasar, mencermati grafik pergerakan harga saham, dan sebagainya. Kamu harus siap dengan kondisi harga saham yang cepat sekali pergerakannya.
3. Investasi rutin dan konsisten
Kunci investasi saham pemula apalagi yang jangka panjang adalah rutin dan konsisten. Alokasikan penghasilan sesuai porsinya untuk investasi di awal, minimal 10%. Lebih banyak? Lebih bagus!
Seiring waktu, walaupun nominalnya tidak banyak, pasti akan terlihat juga hasilnya. Ingat pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit kan?
4. Mengelola emosi dengan baik
Akan ada waktu ketika kita tergoda FOMO atau merasa panik dalam perjalanan investasi saham pemula kita. Pasalnya, isu-isu miring akan sering terdengar, begitu juga dengan berbagai ragam jenis investasi baru yang terdengar kekinian dan edgy. Akan ada waktu juga ketika kita melihat portofolio investasi kita tidak berkembang sepesat milik orang lain.
Di sinilah pentingnya kita bisa mengelola emosi dengan baik. Tanpa pengelolaan emosi yang baik, bisa saja kita menyerah di tengah jalan. Karenanya, penting untuk selalu berpegang pada tujuan dan rencana semula, juga harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
5. Review berkala
Lakukan review berkala pada investasi saham kamu, cek apakah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, atau perlu penyesuaian.
Akan ada waktu ketika nilai investasi kita turun, atau naik terlalu cepat sehingga perlu penyesuaian agar bisa seimbang lagi. Nah, di sinilah review berkala akan berperan penting. Di sini, kamu bisa melakukan rebalancing dan diversifikasi terhadap portofoliomu.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi saham pemula dengan modal minim, seminim Rp1 juta, yang bisa kamu lakukan, terutama untuk jangka panjang. Memang tak semudah yang dibayangkan, karena investasi saham itu enggak hanya beli lalu jual saham saja. Tetapi, juga tak terlalu rumit, asalkan kamu mau belajar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jelang Bulan Puasa, Yuk, Ingat Lagi untuk Atur Anggaran Bulan Puasa Lebih Bijak supaya Lancar sampai Lebaran
Nggak terasa sudah tiba di bulan Puasa lagi ya? Alhamdulillah, masih diizinkan menikmati bulan suci di tahun yang lumayan berat ini. Sahih?
Pastinya, kudu dipersiapkan dengan baik dong, ya ibadahnya, ya mentalnya, ya fisiknya, dan pastinya juga keuangannya. Iya dong, karena mau gimana pun juga, bulan puasa itu akan berbeda dari bulan-bulan yang lain. Kan kita harus realistis, kalau bulan Ramadan tiba, kebiasaan kita sehari-hari juga berubah. Kebiasaan yang berubah pasti akan memengaruhi keuangan juga. Betul?
Iya sih, tip keuangan puasa Ramadan kayak gini pasti ya enggak jauh berbeda juga, tapi sangat penting untuk diingat terus. Karena itu, jangan bosan QM ingatkan ya, semua juga untuk kebaikanmu kok.
Tip Atur Anggaran di Bulan Puasa
1. Persiapkan jauh-jauh hari
Anggaran selama bulan puasa sebaiknya ya sudah dibuat sebelum bulan Ramadan dimulai. Dananya sendiri juga sebaiknya dipersiapkan jauh-jauh hari. Kan, ini bukan Ramadan pertama kamu, ya kan? Seharusnya kamu juga sudah hafal betul bagaimana harus menjalaninya nanti.
Dengan mempersiapkan jauh-jauh hari, kamu pun bisa mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan masalah keuangan, seperti pengeluaran-pengeluaran yang tak terduga.
2. Buat menu berbuka dan sahur secukupnya
Ya, kuncinya adalah pada tidak berlebihan. Terkadang memang di sini kan, kita sering terpeleset? Kejadiannya, ngabuburit jalan-jalan terus lapar mata deh melihat begitu banyak jajanan di pinggir jalan. Perut juga kosong, seharian puasa, jadilah seperti “balas dendam”.
Coba buat menu yang sudah fixed untuk setiap harinya, dengan jenis menu berbuka puasa yang tak perlu berbeda jauh dengan keseharian biasanya. Mungkin kamu bisa membuatnya secara mingguan? Dengan adanya menu berbuka puasa di rumah, bisa jadi saat pengin beli ini dan itu jadi teringat kalau sudah banyak makanan tersedia di rumah dan niat belanja lapar mata pun bisa diurungkan.
3. Pisahkan dana kebutuhan selama bulan puasa
Kenali pengeluaran khas Ramadan, agar kemudian kamu bisa memisahkannya dalam beberapa pos pengeluaran. Misalnya, pos menu berbuka dan sahur, pos membeli pakaian, pos untuk menambah kuota supaya bisa ngabuburit di rumah saja, dan sebagainya.
Jangan salah, faktanya, karena kita lebih banyak ngabuburit di rumah, maka kita juga akan lebih banyak online. Mulai dari main games online, nonton atau streaming film atau serial, video call sama keluarga yang jauh, sampai scrolling media sosial. Nggak heran kalau nanti pos pengeluaran untuk kuota dan pulsa akan semakin besar. Jadi, persiapkan kebutuhan ini dengan baik juga.
Jangan lupa sediakan juga dana cadangan untuk berbagai hal tak terduga. Sebisa mungkin siapkan dana ini di luar dana darurat ya.
Dalam kebutuhan bulan puasa ini, jangan lupa juga untuk menyisihkan dana untuk zakat fitrah, karena ini adalah kewajiban kita sebagai umat muslim. Sesuaikan dengan peraturan yang ada ya, agar ibadah puasa kita diterima.
Selain kebutuhan sehari-hari di bulan puasa dan juga zakat fitrah, ada kemungkinan juga kamu harus memberi angpau atau THR untuk orang-orang yang selama ini berinteraksi denganmu. Misalnya saja ART, satpam komplek, tukang sampah, dan sebagainya. Jangan lupakan mereka, sisihkan dana sekadar untuk berbagi selama bulan Ramadan.
4. Manfaatkan promo dan diskon, tapi …
Pastikan memang dibutuhkan. Maksudnya begini.
Di bulan puasa, biasanya memang banyak toko dan e-commerce menggelar acara diskon dan promo. Lumayan menggiurkan, ya kan? Kamu boleh saja memanfaatkan semua promo dan diskon ini, sejauh memang barang-barang yang dipromosikan atau didiskon sesuai dengan kebutuhanmu.
Jadi, bukan sekadar “mumpung promo”, “kapan lagi ada diskon”, dan alasan sejenisnya, padahal sebenarnya barang-barang tersebut enggak terlalu dibutuhkan atau malah sebenarnya bisa ditunda.
So, manfaatkan diskon untuk menghemat, bukan justru malah menambah beban pengeluaran. Pilahlah sesuai kebutuhan, dan bukan keinginan.
5. Catat pengeluaran
Catat pengeluaran harian di bulan puasa. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan, dan apakah sudah sesuai dengan anggaran. Kalau memang masih banyak yang boncos, kamu juga bisa memperbaikinya dengan mengacu pada catatan pengeluaran tersebut.
Pengeluaran bulan puasa ini ada baiknya dipisahkan dari catatan pengeluaran sehari-hari, agar nantinya setelah direkap kamu jadi tahu, seberapa banyak kamu sudah mengeluarkan uang selama bulan Ramadan ini. Catatan ini kemudian bisa jadi acuanmu untuk membuat rencana keuangan Ramadan berikutnya.
Itu dia beberapa tip dan trik atur keuangan di bulan puasa, terutama Ramadan tahun ini ketika kita masih harus menjalankan prokes. Lebih daripada semua trik di atas, disiplin adalah kunci supaya rencana keuangan kamu bisa sukses, termasuk rencana keuangan untuk menjalani bulan puasa.
Yuk, niatkan untuk fokus beribadah alih-alih konsumtif belaka di Ramadan tahun ini! Selamat menjalankan puasa, semoga berkah sampai akhir nanti.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Ikutan Beli Saham IPO? Supaya Enggak Zonk karena FOMO, Wajib Tahu Ini Dulu!
Perusahaan yang akrab banget dengan keseharianmu bakalan menawarkan saham perdananya di bursa efek? Wah, seru nih! Jangan sampai ketinggalan, untuk ikutan beli saham IPO!
Ya, belakangan emang lagi seru nih, obrolan beli saham IPO, karena beberapa perusahaan yang akrab banget di kalangan kita akhirnya menawarkan sahamnya untuk dibeli. Tapi, sebelum takut ketinggalan kereta punya saham IPO, ada baiknya berkenalan dengan proses IPO itu sendiri.
Apa Itu IPO?
IPO adalah Initial Public Offering, yaitu sebuah proses penawaran saham untuk yang pertama kalinya oleh sebuah perusahaan di bursa efek agar dapat dibeli oleh investor publik. Jadi, kalau boleh diibaratkan, ini semacam grand launching saham, supaya dibeli dan perusahaan pun bisa mendapatkan dana dari hasil pembelian saham ini.
Perusahaan yang sudah IPO saham selanjutnya akan berstatus perusahaan terbuka—biasanya ada keterangan Tbk di belakang nama perseroannya, dan disebut sebagai Perusahaan Tercatat Bursa Efek Indonesia.
Tapi, mengapa sebuah perusahaan harus IPO?
Well, nggak harus juga sih, karena semua kembali ke kebijakan masing-masing. Tetapi, ada beberapa keuntungan bagi perusahaan yang meluncurkan saham IPO-nya, di antaranya:
- Mendapatkan modal yang besar dari publik
- Karena besarnya modal yang bisa didapatkan, maka kesempatan untuk mengembangkan bisnis juga sangat besar. Beberapa perusahaan bahkan bisa membiayai ekspansi hingga ke luar negeri setelah menjual saham IPO.
- Perusahaan berstatus terbuka akan dianggap lebih bereputasi
- Perusahaan yang sudah menjual saham IPO mendapatkan potongan pajak sebesar 5%
- Pajak penjualan produknya juga akan lebih rendah
Nah, kalau dulu, tak semua orang bisa membeli saham IPO. Hanya mereka yang punya akses langsung ke bursalah yang bisa memesan saham perdana ini. Investor retail, atau publik, hanya dapat membeli setelah masuk ke pasar sekunder.
Namun, sekarang, semua dimungkinkan. Kamu, investor kecil, dengan modal beberapa juta bisa banget ikut membeli saham IPO. Mungkin itu juga yang jadi alasan, mengapa membeli saham IPO rasanya kekinian banget dan edgy, ya kan?
Risiko Membeli Saham IPO
Sayangnya, tak semua investor retail beruntung. Beberapa bahkan harus menerima kenyataan pahit. Saham IPO milik salah satu perusahaan teknologi atau rintisan justru anjlok menyedihkan setelah sempat ARA di saat IPO.
Ya begitulah, sebenarnya memang tak semua saham IPO itu legit untuk dibeli saat itu juga. Ada beberapa saham yang baiknya ditunggu dulu. Karena si emitennya sendiri kan juga pengin dapat modal yang sebanyak-banyaknya, sehingga kadang harga saham IPO jadi overvalued, atau berada di atas harga wajarnya.
Ini memang salah satu risiko beli saham yang baru perdana ditawarkan; belum ada historis harga, dan kadang masih terpengaruh oleh euforia akibat animo yang berlebihan. Sebenarnya ini sangat wajar, dan hampir selalu terjadi. Apalagi jika memang perusahaannya sudah sangat populer.
Tip Membeli Saham IPO
So, sudah tahu risikonya—yaitu yang berupa fluktuasi harga yang tajam di awal masa perdagangannya—maka kamu pun harus bisa mengelolanya juga. Namanya investasi, kan selalu datang sepaket dengan risiko, betul?
Adanya risiko ini seharusnya enggak lantas membuatmu mundur dari dunia investasi, ya kan? So, simak beberapa tip berikut kalau pengin membeli saham IPO.
Pahami perusahaannya
Menginvestasikan uang ke produk yang tak kamu pahami sama saja dengan berjudi. Termasuk ketika kamu membeli saham IPO tanpa mau menggali lebih dalam mengenai perusahaannya. Iya, sih, perusahaannya memang populer banget, tapi itu nggak menjamin kondisi di dalamnya sehat lo!
Cek sumber pendapatannya, bagaimana pertumbuhan labanya, apakah banyak utang, hingga cek prospeknya jauh ke depan, jika memang kamu berniat beli untuk investasi jangka panjang. Banyak perusahaan yang tak dapat bertahan karena tak mampu mengikuti perkembangan zaman. Apalagi kalau sektornya teknologi.
Kamu bisa mencermati prospektus yang biasanya diberikan menjelang masa penawaran saham perdananya. Iya, biasanya yang namanya prospektus itu memang panjang, so, jangan malas ya.
Kenali keunggulan di antara perusahaan lain yang sejenis
Misalnya, yang sama-sama bergerak di sektor teknologi, apa yang menjadikan perusahaan yang kamu incar untuk beli saham IPO ini lebih menarik ketimbang saham perusahaan lainnya? Misalnya lagi, karena perusahaan ini punya backup investor tingkat dunia. Atau, punya ekosistem yang lengkap dan saling mendukung, lebih baik daripada kompetitornya.
Keunggulannya dibanding kompetitor ini akan menentukan daya saingnya di masa depan. Paten dan hak cipta merupakan beberapa hal yang bisa membuat sebuah perusahaan tak terkalahkan pasarnya.
Cari informasi, modal yang didapatkan mau dipakai untuk apa?
Informasi ini juga penting banget jika kamu hendak membeli saham IPO. Pastinya, kamu pengin menanam modal ke perusahaan yang mau menggunakannya untuk memperluas cakupan bisnis, ekspansi pasar, dan berbagai jenis perkembangan lainnya, bukan?
Alokasi modal oleh emiten ini bisa memberikan gambaran perusahaan tahu dan paham akan apa yang ingin dilakukannya. Meskipun, ya bisa saja sebagian kecilnya untuk melunasi utang. Asal nggak semua untuk bayar utang aja sih.
Cari tahu siapa saja yang ada di jajaran manajemennya
Tentu saja, seorang pemimpin perusahaan yang cerdas dan cakap akan bisa meyakinkan investor, bahwa ke depannya perusahaan akan bisa mendapatkan keuntungan dan bahkan berkembang lebih besar lagi.
Karena itu, siapa saja yang ada di balik perusahaan yang sahamnya ingin kamu beli ini akan sangat penting.
Pertanyaannya gampang: Apakah kamu mengenal mereka? Apakah mereka sudah terkenal dengan tangan dingin untuk mengelola bisnis dengan baik?
Cari tahu juga mengenai pemegang saham terbesarnya; siapa saja dan bagaimana rekam jejak mereka? Berapa proporsi yang dipegang oleh masing-masing pemegang saham?
Tidak harus ikut beli pada perdagangan perdana
Sebenarnya, tidak ada yang mengharuskanmu untuk ikut membeli saham IPO di penawaran pertama kan? Jika memang kamu merasa tidak sesuai dengan tujuan keuangan maupun kebutuhan, atau mungkin kamu merasa portofoliomu sudah aman tanpa perlu tambahan koleksi saham, kamu tidak harus membelinya.
Semua kan kembali pada tujuan dan kebutuhan, serta kemampuan masing-masing.
Jika memang pengin memiliki saham tertentu, kamu bisa menunggu hingga momen harga sahamnya turun, sehingga memberimu kesempatan untuk membeli dengan harga rendah. Tapi, tentu saja, harus dilakukan dengan analisis yang benar. Pasalnya, ya harga rendah belum tentu akan kembali naik kalau memang fundamental perusahaannya kurang baik.
Faktanya, taktik menunggu saham anjlok setelah IPO ini dilakukan oleh Benjamin Graham lo, demi menghindari risiko harga saham yang melambung di masa-masa IPO. Sembari menunggu harga saham yang sesuai, kamu bisa mengamati pergerakan bisnis perusahaan yang IPO tersebut: apakah membaik atau justru menurun kinerjanya.
Nah, demikian hal-hal yang perlu kamu ketahui sebelum kamu ikut membeli saham IPO seperti investor lainnya. Mau IPO atau saham biasa, nilai fundamental perusahaan akan selalu menjadi tolok ukur, apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak.
Jangan hanya karena semua orang beli, lantas membuatmu FOMO.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Pensiun Dini? Simak Dulu Syarat, Cara, dan Strateginya
Banyak karyawan yang bercita-cita untuk pensiun dini. Mengapa? Macam-macam sih alasannya. Salah satunya pengin agar bisa menikmati hidup selagi fisik masih prima.
Selain inisiatif pribadi, ada juga lo, pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan, seperti fenomena yang terjadi pada awal pandemi untuk mengurangi beban perusahaan. Sedih sih ya, dengernya. Tapi, ya, kadang itu memang enggak bisa dihindari.
Ya, kalau bisa sih, setelah pensiun—terlepas dari inisiatif sendiri, ataupun karena menerima penawaran pensiun dari perusahaan—yang diharapkan adalah kerja lebih ringan tapi penghasilan sama atau bahkan lebih besar. Syukur-syukur cukup mengandalkan passive income dan hidup bersenang-senang.
Terlalu utopis? Ah, enggak juga sih. Pada dasarnya, semua kembali ke … persiapan. Betul, seberapa siap kamu dengan rencana pensiun?
Pensiun Dini Itu Apa?
Pensiun dini adalah permohonan pemberhentian atas permintaan sendiri sebelum memasuki masa pensiun. Umumnya, masa pensiun karyawan itu kurang lebih di usia 55 – 58 tahun. Nah, kalau mau, ya sebelum masa usia pensiun normal itu, kita berhenti bekerja.
Faktanya, pensiun dini bisa kok kita lakukan di usia yang sangat muda. Asal siap. Siap apa? Ya, siap dengan biaya hidup yang terus ada, tetapi tidak ada penghasilan aktif.
Perusahaan juga dapat memberikan penawaran pensiun dini. Tahu nggak siih, penawaran oleh perusahaan yang banyak dilakukan selama pandemi ini banyak juga lo yang disambut oleh karyawan karena iming-iming pesangon yang menggiurkan.
Yes, memanfaatkan kesempatan seperti itu enggak ada salahnya kok, tapi lebih baik jika dipersiapkan jauh sebelumnya. Pesangon yang besar tersebut bisa habis dalam sekejap jika belum memiliki gambaran apa yang akan dilakukan setelah pensiun.
Alasan seseorang mengajukan pensiun dini beragam, antara lain ingin punya usaha sendiri, alasan kesehatan, keluarga, bahkan ingin berpetualang keliling dunia. So, harus dipikirkan alasan kuatnya, karena di balik uang pesangon, ada hari-hari kosong tanpa rutinitas bekerja di kantor.
Dengan persiapan yang baik, masa transisi antara bekerja di kantor dan kegiatan setelah pensiun dikabulkan, diharapkan berjalan lancar.
Syarat Pensiun Dini
Sebenarnya, karyawan bisa merencanakan pensiun kapan pun diinginkan.
Belakangan banyak ajakan untuk pensiun sedini mungkin agar orang lebih bisa menikmati hidup atau memiliki kendali penuh terhadap hidupnya. Kamu mungkin bisa menemukan banyak tip yang beredar tentang pensiun dini sebelum usia 40 tahun. Semuanya tampak begitu mudah, tetapi nyatanya ya … nggak juga.
Syarat Pensiun Dini PNS
Ini ada aturannya lo, yaitu dalam UU ASN pasal 91. Namun, mungkin ada sedikit perbedaan mengikuti aturan masing-masing instansi. PNS bisa mengajukan pensiun dini berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014.
Jika pensiun atas permintaan sendiri, maka usia minimal pemohon adalah 45 tahun dengan masa kerja minimal 20 tahun. Jika alasannya perampingan organisasi, maka usia minimal pemohon adalah 50 tahun dengan masa kerja minimal 10 tahun. Pesangon diperoleh melalui program Jaminan Sosial Nasional (JSN).
Syarat Pensiun Dini Karyawan Swasta
Syarat pengajuan pensiun dini karyawan swasta berbeda-beda di setiap perusahaan, namun harus tetap sejalan dengan UU Cipta Kerja Pasal 81 Angka 56.
Ada 3 jenis pesangon yang ditetapkan, yaitu Uang Pesangon (UP), Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK) dan Uang Penggantian Hak (UPH). Karena berbeda-beda itulah, pemohon harus lebih teliti mempelajari perjanjian kerjanya dengan perusahaan sebelum mengajukan pensiun.
Cara Mengajukan Pensiun Dini
Pengajuan pensiun dini PNS sudah diatur dalam UU ASN. Meski terlihat lebih panjang, tapi alurnya kurang lebih sama untuk semua instansi, yaitu mengajukan berkas melalui biro kepegawaian untuk diteliti dan dimintakan penerbitan Keputusan PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian). Keputusan PPK tersebut akan diteruskan ke BKN pusat dan regional untuk mendapatkan persetujuan teknis penerbitan SK Pensiun oleh PPK.
Untuk karyawan swasta, alur pengajuan pensiun dini mungkin lebih pendek dan penyelesaiannya lebih cepat. Namun, terbuka banyak peluang untuk negosiasi dengan tetap berpatokan pada peraturan masing-masing perusahaan dan UU Cipta Kerja.
Strategi Sukses Pensiun Dini
Kamu bisa sukses menikmati hidup dan pensiun sejahtera kapan saja, asal memiliki perencanaan yang matang. Faktanya, kesempatan langka seperti penawaran pensiun dengan pesangon besar dari perusahaan tak selamanya berakhir bahagia.
Ada beberapa strategi yang harus diperhitungkan sebelumnya.
1. Menghitung biaya hidup
Biaya hidup ini tidak hanya untuk keluarga sendiri tapi juga semua pihak yang selama ini berkaitan.
Misalnya termasuk dalam sandwich generation, maka kamu juga mesti menghitung biaya hidup orang tua juga. Setelah pensiun dini, mereka harus memastikan diri sendiri untuk memiliki pemasukan. Pemasukan tersebut bisa berasal dari usaha sendiri, usaha kerja sama atau hasil investasi.
Jika bermaksud menggunakan pesangon untuk modal usaha, maka kamu mesti cermat memperhitungkannya. Ingat, usaha yang baru dimulai setelah pensiun dini berisiko ketidakstabilan pemasukan di awal usaha. Ini bisa jadi masalah kalau kamu enggak siap. Karena itu, dana darurat harus ada untuk menutup biaya hidup sampai pemasukan baru tersebut stabil.
2. Mempersiapkan dana pensiun
Dana pensiun bisa didapat dari perusahaan, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), BPJS Ketenagakerjaan, dan/atau dipersiapkan secara mandiri.
Dana pensiun dari perusahaan, DPLK, atau BPJS Ketenagakerjaan ini diambil dari gaji karyawan sehingga merupakan hak karyawan. Selain dari gaji karyawan, ada perusahaan yang memberi tambahan.
Jika sudah punya target usia pensiun dini, kemungkinan jumlah dana pensiun yang akan didapat bisa dihitung. Jika ingin mempercepat atau ingin keuangan lebih terjamin setelah pensiun, bisa menambah dengan berbagai instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.
3. Menghitung utang, piutang, dan aset
Jika sudah memiliki rencana pensiun, mulailah membangun aset aktif dan mengurangi utang.
Masa transisi akan lebih baik jika tidak dibebani dengan rutinitas mencicil utang di saat gaji tak lagi rutin. Aset aktif sebanyak-banyaknya dapat digunakan untuk investasi yang hasilnya menggantikan pemasukan rutin dan modal usaha.
Pisahkan pula sebagian untuk dana darurat. Sedangkan piutang bisa ditambahkan sebagai cadangan karena menagih utang ke pihak lain itu tak selalu mudah. Pasalnya, kadang kita memang kalah galak ketimbang yang berutang. Sad.
4. Menghitung target jangka panjang keluarga
Yang termasuk target jangka panjang keluarga adalah pendidikan anak, kepemilikan tempat tinggal, pengembangan usaha, dan sebagainya.
Dengan adanya target tersebut, maka perencanaan pensiun dini harus memasukkan pula perencanaan pendapatan di luar untuk biaya hidup agar ada yang bisa ditabung atau diinvestasikan jangka panjang.
5. Membuat daftar kegiatan
Tubuh dan pikiran perlu rutinitas agar otot-otot sehat dan tidak mudah pikun. Rutinitas harus dipertahankan meski bentuknya berbeda agar tidak bermalasan ketika memiliki usaha sendiri.
Meski berhasil hidup dari passive income sekalipun, memiliki hobi atau bergabung dengan komunitas akan membuat tubuh bugar karena terus bergerak. Memiliki aktivitas sosial juga membuat pikiran positif dan menjaga empati.
Pensiun dini memang tidak mudah. Tapi dengan perencanaan yang detail, masa transisi akan bisa dilalui dengan baik. Gimana, jadi mau pensiun sekarang?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Perencanaan Keuangan Adalah Kunci Capai Tujuan Hidup, Ini Maksud dan Alasannya
Apa sih arti sebenarnya dari perencanaan keuangan? Mengutip dari situs Financial Planning Standards Board Indonesia—sebuah lembaga yang mengeluarkan sertifikasi untuk para perencana keuangan—perencanaan keuangan adalah suatu proses pembuatan rencana keuangan dan pengelolaannya, demi mencapai tujuan hidup.
Tujuan hidup seperti apa? Misalnya saja memiliki rumah sendiri, menikah, menyiapkan biaya pendidikan anak hingga jenjang yang tertinggi, menunaikan ibadah, sampai menyiapkan pensiun sejahtera.
Jadi, kalau mau disederhanakan, perencanaan keuangan adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan keuangan sekarang dan di masa depan. Hingga pada akhirnya, seseorang yang memiliki perencanaan keuangan yang baik akan dapat mewujudkan tujuan terbesar dalam hidup: bebas finansial—yang berarti bebas dari utang, dapat memenuhi kebutuhan dengan baik tanpa khawatir mengalami kesulitan keuangan, punya kondisi keuangan sehat, dan akhirnya menikmati hidupnya.
Manfaat Perencanaan Keuangan
Jika melihat dari definisinya, maka manfaat terbesar dari membuat perencanaan keuangan adalah memberikan arah dan arti dari setiap keputusan keuangan yang harus kita ambil. Dengan adanya perencanaan keuangan ini, dan juga keuangan yang dikelola dengan baik, kita bisa melihat bagaimana setiap keputusan yang kita ambil akan berdampak ke aspek hidup kita yang lain.
So, hal ini akan membawa kita untuk dapat mempertimbangkan efek jangka pendek dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidup yang sudah kita rencanakan. Dengan adanya rencana keuangan, kita akan lebih mudah menyesuaikan diri atas perubahan yang terjadi dalam hidup, sekaligus merasa aman karena kita yakin, tujuan dan rencana kita sudah tepat.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perencanaan Keuangan
Faktor paling berpengaruh dalam proses perencanaan keuangan adalah life event, yaitu kondisi dan situasi tempat kita berada sekarang. So, inilah yang membuat rencana keuangan kita bisa berbeda dengan orang lain, karena kita masing-masing punya situasi yang berbeda, pun tujuan finansial yang berbeda.
Beberapa hal yang memengaruhi rencana keuangan antara lain:
- Status: sudah menikah atau belum
- Kondisi pekerjaan: sudah karyawan tetap, pekerja upah harian, atau project based. Belum lagi dari sisi nominal gaji yang diterima, akan lebih luas lagi cakupannya.
- Usia: 20-an, 30-an, 40-an, dan seterusnya.
- Tingkat pendidikan, karena biasanya jika tingkat pendidikan akan memengaruhi tingkat kisaran penghasilannya
- Kondisi keluarga: jumlah orang yang ditanggung, dan sebagainya
- Kondisi kesehatan, yang akan memengaruhi pengeluaran
- Kondisi ekonomi secara umum, misalnya seperti sedang terjadi pandemi atau krisis, atau mungkin ekonomi sedang bertumbuh dengan baik, dan sebagainya
Life event tersebut bisa saja berubah sewaktu-waktu, yang kemudian membuat kita melakukan penyesuaian terhadap rencana keuangan yang sebelumnya dibuat. Hal ini wajar banget kok, karena hidup kan memang dinamis. So, jangan takut atau khawatir kalau memang butuh membuat rencana keuangan yang baru.
Lalu, bagaimana cara melakukan perencanaan keuangan? Rumitkah? Perencanaan keuangan adalah proses yang sederhana sih sebenarnya. Tetapi memang harus kamu buat dengan cermat, yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan tujuan hidupmu.
Jadi, cara melakukan perencanaan keuangan adalah sebagai berikut ini.
Cara Melakukan Perencanaan Keuangan untuk Pemula
1. Tentukan tujuan
Langkah pertama dalam melakukan perencanaan keuangan adalah menentukan tujuan. Dengan adanya tujuan ini, kamu akan dapat memahami alasan mengapa kamu harus membuat rencana keuangan yang realistis dan komprehensif.
Kalau tujuan saja enggak jelas, ya mana bisa kamu berkomitmen dengan rencanamu? Yang ada ya bakalan tergoda ini itu, yang mungkin sama sekali enggak ada hubungannya dengan cita-cita atau kesejahteraan hidup. Uangmu pun habis dengan sia-sia.
Selain itu, tujuan keuangan yang jelas akan membuatmu tahu langkah apa yang harus dilakukan berikutnya, kalau langkah sebelumnya sudah dilakukan.
Misalnya, kamu pengin beli rumah 5 tahun lagi. Setelah mengetahui harga kisaran rumah yang diperhitungkan dengan inflasi, maka kamu tahu bahwa kamu harus menabung Rp5 juta per bulan kalau untuk membeli rumah dengan cash keras. Padahal penghasilanmu Rp8 juta. Melihat kondisinya, sepertinya akan berat buatmu untuk bisa menabung Rp5 juta per bulan. Untuk itu, kamu harus mengubah rencana. Nggak usah cash keras deh, mungkin bisa KPR. Dengan KPR, kamu bisa mencicil dengan Rp2 juta per bulan selama 20 tahun. Ini tentu lebih terjangkau untukmu. Kamu “hanya” perlu menyiapkan dana untuk DP rumah, sekarang.
2. Buat catatan keuangan
Kunci dari suksesnya perencanaan keuangan adalah adanya catatan pengeluaran setiap bulannya, atau secara periodik. Dengan adanya catatan ini—juga catatan penghasilan—maka kamu bisa mengecek kesehatan keuanganmu, untuk memastikan rencana keuangan dapat dijalankan.
Dengan adanya catatan keuangan ini, juga akan lebih mudah bagi kamu untuk memonitor dan mengevaluasi arus kas.
So, buat catatan arus kas, yang meliputi rincian pemasukan dan pengeluaran, juga catatan berbagai aset. Dari sini, kamu bisa mengetahui dengan pasti kemampuanmu dalam hal finansial.
3. Jalani prinsip hidup hemat
Faktor lain yang dapat menyukseskan perencanaan keuangan adalah hemat. Hemat bukan berarti pelit loh ya, tetapi cermat dalam menentukan prioritas.
Misalnya begini. Untuk baju, kalau cuma dipakai di rumah, ya mending beli yang harganya murah meriah. Namun, kalau untuk ketemu klien atau situasi apa pun yang menuntutmu untuk tampil profesional, kamu boleh saja memilih baju branded.
Kasus lain lagi. Kamu memilih untuk menunda traveling ke luar negeri, karena kamu memprioritaskan agar bisa mengumpulkan DP rumah sampai 3 tahun ke depan. Untuk healing, kamu memilih untuk mengunjungi lokasi-lokasi asyik yang ada di kotamu, atau tidak lebih dari radius 20 km, misalnya. Sehingga bisa kamu jangkau dengan lebih mudah dan murah.
4. Utang? Boleh, tapi …
Utang tidak dilarang, tetapi perhatikan 3 syarat utang sehat. Faktanya, utang bisa menjadi solusi keuangan yang baik jika memang diperhitungkan dan dipertimbangkan dengan bijak. Perencanaan keuangan adalah kunci untuk bisa memastikan bahwa kamu mampu membayar cicilan utang dengan baik.
So, boleh berutang. Sebelumnya, pastikan kamu sudah punya rencana keuangan terutama soal skema mencicilnya. Jangan sampai cicilan melebihi 30% dari penghasilan rutinmu ya.
5. Bangun dana darurat, lengkapi asuransi
Dana darurat ini sangat penting, jadi akan bagus kalau kamu masukkan juga dalam rencana dan tujuan keuangan kamu.
Mengalokasikan dana darurat akan dapat menolong kalau suatu kali kamu harus berhadapan dengan situasi darurat. Misalnya, kehilangan atau berkurangnya penghasilan, tertimpa musibah, atau ada kesulitan lain yang butuh uang untuk memperbaikinya. Cek lagi jumlah ideal dana darurat yang mesti dicapai ya. Tapi kamu enggak harus memenuhinya langsung kok, sesuaikan dengan kemampuan.
Hal lain lagi yang tak kalah penting dalam perencanaan keuangan adalah asuransi yang lengkap. Asuransi lengkap di sini adalah yang memenuhi kebutuhanmu juga. Yang wajib kamu miliki adalah asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, jika kamu adalah tulang punggung keluarga. Carilah informasi lengkap mengenai berbagai produk asuransi yang kamu butuhkan, dan jangan malas baca polisnya.
6. Menabung dan investasi
Menabung dan investasi dapat membantu kamu mempercepat mencapai tujuan keuangan. Ada banyak instrumen yang bisa kamu pilih, mulai dari deposito, emas, reksa dana, saham, P2P lending, hingga kripto jika memang sesuai dengan tujuan dan kemampuan.
Yang pasti, kenali dan pahami cara kerjanya. Jangan hanya berinvestasi karena FOMO. Pasalnya, sekali lagi, perencanaan keuangan adalah soal life event; kondisi dan prioritas hidup kamu berbeda dengan orang lain. Karena itu, rencana keuangan orang lain belum tentu cocok untuk kamu.
7. Monitor dan review
Pemantauan terhadap jalannya eksekusi rencana keuangan ini sangatlah penting. Karena dengan melakukannya, kamu akan tahu mana yang perlu diperbaiki dan mana yang bisa lanjut karena sudah sesuai dengan harapan.
Lakukanlah review secara berkala. Bisa 3 bulan, 6 bulan, atau setahun sekali, untuk mengecek kemajuan rencana keuanganmu.
Nah, itu dia jabaran tentang perencanaan keuangan. Jadi, gimana nih? Setuju kan, kalau perencanaan keuangan adalah kunci untuk mencapai tujuan hidup?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!