5 Langkah Mengelola Gaji ala Bunda Corla
Siapa yang belum kenal Bunda Corla? Ah, pasti sudah tahu betul nih ya. Atau mungkin selalu menonton Instagram Live-nya?
Buat yang sudah mengikuti, pasti tahu kan, bahwa Bunda Corla bekerja di sebuah waralaba resto cepat saji yang sudah mendunia di Jerman. Dan, beberapa waktu yang lalu, ia menceritakan seluk beluk pekerjaannya di restoran tersebut. Bahkan, sampai mau menyebutkan berapa gaji yang diterimanya.
Nah, ini menarik. Karena dari cerita Bunda Corla tentang gajinya ini, kita bisa belajar banyak darinya untuk mengelola keuangan dengan baik.
Bunda Corla dan Gaji sebagai Karyawan Restoran
Karyawan restoran bukan merupakan profesi yang terlalu wah. Beda dengan pengacara, dokter, arsitek, pekerja tambang minyak lepas pantai, CEO, dan sejenisnya yang identik dengan gaji yang besar. Baik di Jerman maupun di Indonesia, karyawan restoran waralaba seperti ini kurang lebih berada di “level” yang sama.
So, kita bisa anggap bahwa Bunda Corla bisa mewakili selapisan masyarakat umum yang ada di Indonesia juga.
Secara angka, memang gaji Bunda Corla terlihat besar. Menurut pengakuannya, ia menerima gaji kotor sebesar EUR 2.000. Jika diperhitungkan dengan kurs rupiah saat artikel ini ditulis, EUR 1 = Rp15.600. Itu artinya gaji kotor yang diterima adalah Rp31.200.000. Gaji tersebut dipotong untuk pajak, dana pensiun, dan jaminan kesehatan, sehingga gaji yang diterima bersih adalah sebesar EUR 1.600. Ini artinya 80% dari gaji kotor.
Dari EUR 1.600, EUR 400 dipakai untuk membayar rumah, sementara untuk keperluan lain-lain anggarannya EUR 600. Dengan demikian, masih ada sisa dana yang cukup banyak yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Bahkan, Bunda Corla juga bisa mengirimkan sejumlah uang untuk keluarganya di Indonesia.
Dengan dana yang tersisa, Bunda Corla mengaku sangat cukup. Bisa makan enak setiap hari.
Pelajaran Mengelola Keuangan dari Bunda Corla
Jadi, apa nih yang kita pelajari?
1. Bagi sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing
Kalau mau direkap, maka pengelolaan Bunda Corla membagi anggarannya yang terdiri atas rumah : keperluan lain-lain : kebutuhan hidup dengan proporsi 25% : 37.5% : 37.5%.
Nah, kamu bisa membaginya pos pengeluaran dengan menyesuaikan kondisi kamu juga. Rekomendasi dari QM Financial adalah 4-3-2-1, yaitu 40% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk cicilan utang, 20% investasi, dan 10% lifestyle.
Angka ini tidak mutlak, kamu sangat bisa menyesuaikan sendiri dengan kondisimu. Misalnya kamu tak punya cicilan utang, dan memilih mengalihkan 30% ke pos investasi juga boleh. Atau mau kamu pakai senang-senang di pos lifestyle juga boleh banget.
2. Pentingnya dana pensiun
Untuk dana pensiun, hak Bunda Corla sudah dipenuhi oleh perusahaan tempatnya bekerja. Sudah ada pemotongan sekian persen dari gajinya setiap bulan. Hal ini juga berlaku di Indonesia bagi sebagian besar karyawan perusahaan.
Namun, sebagian profesi lain tidak mendapatkan hal ini karena satu dan lain hal. Misalnya saja untuk kamu yang berprofesi sebagai pekerja lepas, part timer, dan sejenisnya. So, kamu perlu membangun dana pensiunmu sendiri.
Baik kamu yang sudah difasilitasi oleh perusahaan ataupun yang harus membangun sendiri, sebaiknya hitung kebutuhan pensiun dengan cermat, agar nantinya kamu juga bisa mempersiapkannya dengan baik. Banyak orang gagal pensiun sejahtera karena ternyata mereka salah perhitungan; dikira sudah cukup, ternyata enggak. Akibatnya, ada yang harus kembali bekerja di masa pensiunnya, ada yang kemudian menjadi beban anak-anak mereka, dan sebagainya.
Kamu pastinya tak mau hal ini terjadi kan?
3. Pentingnya jaminan kesehatan
Untuk kesehatan, Bunda Corla juga sudah difasilitasi oleh kantor tempatnya bekerja. Hal ini pun berlaku di Indonesia, ketika perusahaan-perusahaan wajib mengikutsertakan karyawannya pada BPJS Kesehatan. Skema iurannya juga sama, yaitu dengan pemotongan gaji, yang nominalnya juga masih cukup terjangkau.
Cakupan perlindungan dari BPJS Kesehatan ini sudah sangat memadai, sebenarnya. Mulai dari ada jaminan melahirkan sampai beberapa penyakit kronis juga tercover. Namun, jika sekiranya masih belum memadai, bisa juga jika kamu menambah dengan asuransi kesehatan swasta lainnya.
Pastikan setiap orang yang biaya hidupnya kamu tanggung juga memiliki BPJS Kesehatan ya.
4. It’s ok untuk membantu kebutuhan keluarga
Seorang Bunda Corla saja dengan rela membantu keluarga, dengan mengirimkan sejumlah uang. Masa kamu mengeluh ketika keluarga perlu dibantu?
Sebagai orang yang murah rezekinya, sudah sepantasnya kan, kita membantu sesama? Apalagi ini keluarga. So, it’s ok banget jika kita membantu keluarga, termasuk dalam hal finansial.
Masukkan “bantuan” ini dalam anggaran, agar terkontrol dan tetap enggak berlebihan setiap bulannya. Dengan demikian, kebutuhan hidup kamu yang lain—yang juga tak kalah penting—bisa tercukupi dengan baik.
5. Bukan angkanya, tapi “cukup”
Bunda Corla sempat bilang, “Jangan lihat angkanya dulu.” –tapi Bunda menekankan bahwa dengan penghasilan sebesar itu, ia merasa cukup banget untuk memenuhi kebutuhan.
Memang kalau dilihat angka, cukup besar ya. Setara Rp31 juta lo, gaji kotornya. Tetapi ingat, bahwa taraf hidup di Jerman pastinya berbeda dengan Indonesia. Untuk membayar rumah saja, Bunda Corla harus menganggarkan EUR 400 sendiri, itu artinya Rp6 juta setiap bulannya. Kalau di Indonesia, Rp6 juta mungkin bisa dipakai untuk kontrak rumah per tahun atau per 6 bulan.
So, belajar yuk, untuk bisa merasa “cukup” dengan mengelola gaji atau penghasilan dengan baik. Itu salah satu bentuk kita mensyukuri rezeki yang sudah diberikan lo.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Begini Cara Kerja Asuransi yang Perlu Dipahami
Asuransi adalah salah satu produk keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh tiap individu. Karena dengan asuransi, secara langsung kita sudah melakukan mitigasi risiko untuk kemungkinan terburuk yang akan terjadi dalam hidup. Tentunya sebelum membeli, kamu perlu memahami cara kerja asuransi tersebut.
Citra produk keuangan yang satu ini selama beberapa tahun terakhir agak buruk di mata publik sebagai imbas atas kasus penyelewengan dana. Contoh kasus asuransi terbesar yang pernah terjadi dan masih akan terus diingat, ada tuh yang dengan total kerugian negara Rp27 triliun, lalu ada juga yang menelan kerugian hingga Rp15 triliun. Jangan ditanya betapa pilu para nasabahnya yang harus merelakan uang mereka—yang ditabung bertahun-tahun—hilang karena tindak korupsi.
Terlepas dari berbagai kasus asuransi yang terjadi, kita tidak boleh menutup mata bahwa produk keuangan ini penting untuk dimiliki. Apalagi kamu sudah rutin berinvestasi, maka sebaiknya asuransi pun disediakan.
Bagi yang masih maju-mundur untuk membeli produk asuransi, barangkali manfaat asuransi di bawah ini bisa dijadikan pertimbangan.
Yes, ini adalah bagian kedua dari seri artikel asuransi, setelah kemarin kita ngobrolin soal cara klaim asuransi.
Mengapa Perlu Membeli Produk Asuransi?
Kata kunci yang bisa menggambarkan produk asuransi adalah perlindungan. Yup, memiliki asuransi kamu bisa melindungi diri kamu dan keluarga dari risiko. Ibaratnya sedia payung sebelum hujan.
Sebagai contoh, salah satu anggota keluarga sakit dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk melakukan tindakan medis. Uang di tabungan tidak cukup menutupi total biaya, tapi ketika kamu memiliki asuransi maka ada beberapa item biaya yang dicover oleh perusahaan asuransi.
Contoh yang lebih konkrit adalah BPJS Kesehatan. Setiap bulan kamu membayar iuran yang disesuaikan dengan kelas dan kamu bisa menikmati layanan kesehatan di berbagai rumah sakit gratis. Kalaupun ada tambahan biaya, biasanya tidak terlalu besar.
Seperti itulah cara kerja asuransi memberikan perlindungan bagi kita. Tapi, yang jadi masalah banyak yang menganggap asuransi itu mahal dan tidak butuh. Padahal ada berbagai manfaat asuransi yang bisa menjaga kamu dari segi finansial, jiwa, kesehatan, pendidikan bahkan properti.
Dalam ilmu perencanaan keuangan, mengelola risiko itu wajib hukumnya. Dan asuransi adalah bagian dari manajemen risiko.
Coba kamu bayangkan jika tidak memiliki asuransi dan mengalami kondisi seperti di atas, maka kamu harus menanggung risiko keuangan. Di sini kestabilan keuangan kamu pun bisa terganggu bahkan kamu terancam mengalami kerugian.
Oleh karena itu, ada baiknya kamu pikirkan terlebih dulu produk asuransi apa yang kamu butuhkan saat ini, jangan sampai terlalu membeli banyak asuransi yang tidak perlu. Dan tak kalah penting pahami cara kerja asuransi agar terhindar dari penipuan yang dengan motif investasi.
Pahami Cara Kerja Asuransi Sebelum Membeli
Literasi keuangan di masyarakat kita masih rendah. Jadi, tidak mengherankan penipuan berkedok produk keuangan ini masih terus terjadi dari tahun ke tahun, bahkan bertumbuh subur.
Tak terkecuali dengan produk asuransi. Masih ingat dengan polemik asuransi unit link? Kasus ini bahkan dikawal sampai ke DPR. Dari kasus tersebut kita sama-sama belajar bahwa nasabah yang mengalami kerugian ternyata belum paham dengan cara kerja asuransi tersebut. Di sisi lain, agen asuransi pun penjelasannya kurang memadai sehingga terjadi miss-selling atau kesalahan menjual.
Agar kamu terhindar dari hal-hal yang merugikan, berikut cara kerja asuransi yang harus diketahui.
1. Pilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan
Untuk membeli produk asuransi, kamu bisa mendapatkannya melalui agen asuransi atau broker. Umumnya agen atau broker akan memberikan beberapa data seperti :
- Jenis asuransi (jiwa, motor, mobil, properti, kesehatan, perjalanan)
- Manfaaat yang akan diperoleh
- Biaya premi asuransi
- Cara proses pengajuan klaim
- Berapa besar dana yang akan didapat saat klaim
- Risiko kerugian yang mesti ditanggung
Nah, di cara kerja asuransi yang pertama ini sebaiknya pertimbangkan dengan matang, coba dituliskebutuhan kamu atau keluarga yang urgent apa? Setelah itu, cek ketersediaan dana yang kamu miliki, sanggup tidak membayar premi setiap bulan?
2. Pembuatan dan dilanjutkan tanda tangan polis asuransi
Apabila kamu tertarik dengan salah satu produk asuransi, maka cara kerja asuransi berikutnya adalah proses pembuatan dan tanda tangan polis.
Di bagian ini, bacalah polis dengan cermat. Tanyakan jika ada poin-poin yang tidak kamu mengerti terkait hak dan kewajiban. Pasalnya, miskomunikasi antara agen dan pembeli sering terjadi di bagian ini.
Nantinya pihak asuransi akan meminta data diri dan menjelaskan kembali apa saja manfaat, pengecualian hingga tata cara pengajuan klaim.
3. Bayar biaya premi asuransi setiap bulan
Polis telah selesai ditandatangani maka cara kerja asuransi selanjutnya adalah kamu harus membayar kewajiban premi setiap bulan. Adapun besaran biaya premi ditentukan oleh beberapa faktor seperti :
- Usia
- Manfaat asuransi yang akan diperoleh
- Lingkungan kerja
- Gaya hidup
- Besaran dana yang akan diberikan ketika mengajukan klaim
4. Pengajuan klaim dan proses pengembalian
Jika kamu rutin membayar premi per bulan dan membaca hak serta kewajiban di polis dengan teliti, semestinya proses pengajuan klaim bisa berjalan dengan lancar.
Umumnya cara kerja asuransi untuk proses klaim, pihak asuransi akan melakukan pengecekan atas kejadian yang dialami oleh nasabah. Proses pemeriksaan ini akan dilakukan setelah seluruh syarat administrasi dilengkapi. Lalu, pihak asuransi akan melakukan verifikasi ke kerabat, rumah sakit dan instansi terkait. Jika kejadian yang dialami nasabah itu valid dan tidak ada unsur penipuan, maka dana klaim akan segera dicairkan.
Sekali lagi, produk asuransi tujuannya untuk melindungi namun perlu diperhatikan apa saja kebutuhan kamu dan kemampuan. Dan pahami secara cermat poin-poin cara kerja asuransi di atas agar terhindar dari kerugian di kemudian hari.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Klaim Asuransi: Ini Tahapan yang Wajib Diketahui
Asuransi penting untuk dimiliki demi menjaga kita agar terlindung dari berbagai risiko hidup yang bisa terjadi. Tapi, sebelum benar-benar membeli polis asuransi, ada baiknya kamu ketahui dulu cara kerja dan cara klaim asuransi.
Hal ini penting, karena jangan sampai kamu membeli sesuatu tanpa paham cara kerjanya, sehingga nantinya malah manfaat baiknya tidak bisa kamu dapatkan dengan optimal.
So, kita akan membahas mengenai asuransi ini dalam 2 artikel berseri ya. Yang pertama kita bahas adalah cara klaim asuransi, dan yang berikutnya adalah cara kerja asuransi.
Pengertian Klaim Asuransi
Klaim asuransi adalah permohonan resmi dari nasabah perusahaan asuransi berdasarkan kontrak perjanjian yang sudah disepakati bersama antara nasabah (yang tertanggung) dengan pihak perusahaan asuransi (pihak yang menanggung), untuk melakukan pembayaran sesuai kesepakatan.
Misalnya begini. Seseorang mengalami kecelakaan, hingga meninggal dunia. Dia memiliki asuransi jiwa yang sudah ditentukan berapa besar santunan yang akan diterima jika risiko terjadi dan dia meninggal. Ahli warisnya kemudian mengajukan klaim, dengan memenuhi sederetan syarat administratif. Jika syarat sudah dipenuhi dan disetujui, maka pihak perusahaan asuransi akan membayar sejumlah uang pertanggungan sesuai kesepakatan.
Asuransi ada banyak jenis. Selain asuransi jiwa seperti yang dijelaskan di atas, ada juga asuransi kesehatan dan asuransi umum lainnya, dengan cara klaim asuransi dan prosedur yang hampir sama.
Cara Klaim Asuransi
Sebenarnya, setiap jenis asuransi dan perusahaan asuransi ada aturan dan kebijakannya masing-masing. Namun, secara prinsip, cara klaim asuransi ini hampir sama kok. Tinggal kamu mencermati lagi, supaya lebih detail dan syaratnya tidak ada yang terlupakan.
Cara Klaim Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan sendiri sebenarnya ada beberapa jenis, yang biasanya dibedakan dari manfaat yang diberikan. Berikut cara klaim asuransi kesehatan yang bisa kamu lakukan:
- Pastikan kamu membayar premi asuransi kesehatan sehingga polisnya aktif.
- Pastikan penyakitnya termasuk dalam daftar penyakit yang mendapatkan perlindungan dan tidak termasuk pengecualian. Hal ini bisa kamu cek di polis asuransi kesehatan yang kamu miliki.
- Hubungi agen asuransi untuk mengabarkan bahwa kamu dirawat. Sebutkan rumah sakitnya, dan agen asuransi yang baik akan membantumu menguruskan asuransinya.
- Kalau perusahaan asuransi bekerja sama dengan rumah sakitnya, maka prosesnya akan lebih mudah. Kamu bisa fokus untuk sembuh, sementara masalah biaya rumah sakit akan diselesaikan oleh perusahaan asuransi dengan rumah sakit sesuai kesepakatan.
- Sementara, kalau tidak ada kerja sama antara perusahaan asuransi dan rumah sakit, maka kamu harus menyiapkan dana yang cukup, untuk menalangi dan melakukan reimbursement kemudian. Tanyakan prosedurnya pada agen asuransi hingga detail.
- Jangan tunda proses klaim asuransi karena rata-rata perusahaan asuransi memiliki batas waktu maksimal klaim setelah kejadian.
- Formulir klaim yang diisi segera dikirimkan sesuai prosedur. Paling mudah kalau perusahaan asuransinya sudah memiliki aplikasi smartphone yang memadai. Tapi kalau belum, kamu bisa mengirimkannya ke kantor.
- Perusahaan asuransi akan membutuhkan waktu untuk mengecek berkas dan administrasi yang kamu ajukan.
- Jika dokumen sudah lengkap, dan klaim disetujui, perusahaan asuransi akan membayarkan biaya perawatan kesehatan sesuai kesepakatan.
Cara Klaim Asuransi Jiwa
Cara klaim asuransi jiwa berprosedur mirip dengan cara klaim asuransi kesehatan. Tahap-tahapnya meliputi:
- Ahli waris menghubungi pihak perusahaann asuransi, dan melaporkan bahwa tertanggung meninggal dunia, dengan menyerahkan dokumen pendukung yang diminta.
- Perusahaan asuransi akan mempelajari klaim yang diajukan. Salah satu prosedurnya adalah melakukan interview dengan ahli waris mengenai kronologi meninggalnya tertanggung.
- Isi formulir klaim asuransi yang diminta. Beberapa perusahaan punya prosedur cara klaim asuransi secara online, tapi ada juga yang meminta secara offline.
- Perusahaan akan mengecek dokumen dan melakukan verifikasi. Jika disetujui, maka pihak perusahaan akan menghubungi ahli waris untuk memberikan santunan.
Cara Klaim Asuransi Kendaraan
Kendaraan yang bisa diasuransikan misalnya motor, mobil, atau kendaraan besar lain misalnya seperti bus atau truk yang digunakan untuk bisnis.
Untuk mobil, ada 2 jenis asuransi yang bisa dipilih, yaitu asuransi total loss only dan all risk. Masing-masing memiliki manfaat yang berbeda, dan uang pertanggungan yang berbeda pua.
Berikut cara klaim asuransi kendaraan yang pada umumnya:
- Laporkan kejadian yang membuatmu mengalami kerugian dan melibatkan kendaraan yang diasuransikan.
- Siapkan dokumen pelengkap, misalnya seperti SIM, STNK, dan surat keterangan kepolisian jika diperlukan.
- Isi formulir klaim yang disediakan, baik secara offline maupunn online.
- Pihak asuransi akan melakukan pengecekan terhadap dokumen, kendaraan, dan hal-hal lain yang berhubungan.
- Jika pengajuan klaim disetujui, maka mobil atau kendaraan akan diambil oleh bengkel rekanan perusahaan asuransi untuk diperbaiki.
Cara Klaim Asuransi Properti
Mengurus klaim asuransi properti juga tak seribet yang dibayangkan. Sama seperti klaim-klaim asuransi lainnya. Tahapannya meliputi:
- Ajukan sebelum tenggat, cek di polis berapa lama batas waktu pelaporan klaim karena akan berbeda sesuai jenis perlindungan dan kebijakan perusahaan.
- Kumpulkan dokumen dan data peristiwa yang menyebabkan kamu mengalami kerugian, yang dapat mendukung klaim.
- Isi formulir yang disediakan dengan selengkap-lengkapnya, beserta data pendukung seperti rincian barang yang rusak dan nota pembelian, foto kerusakan, kronologi, laporan teknis dari pihak yang ditunjuk untuk memperbaiki kerusakan, atau proposal perkiraan dana penggantian, dan sebagainya.
- Dalam cara klaim asuransi properti, perusahaan akan meminta bantuan seorang Loss Adjuster, untuk membantu proses verifikasi.
- Segera kirimkan semua dokumen dan persyaratan yang diminta, dan menunggu hasil verifikasi dari pihak perusahaan.
- Jika klaim kamu disetujui, maka pihak perusahaan akan menghubungimu.
Cara Klaim Asuransi Perjalanan
Cara klaim asuransi perjalanan juga memiliki kebijakan sendiri di setiap perusahaan. Namun, secara umum meliputi:
- Login ke aplikasi asuransi. Sekarang juga banyak aplikasi travel agent yang langsung menyediakan produk asuransi ya. So, silakan login di mana pun kamu membeli asuransi perjalanan sebelumnya.
- Pilih menu klaim, dan isi formulir yang sudah disediakan.
- Siapkan bukti-bukti yang mendukung, seperti dokumen perjalanan dan foto-foto atas kerugian yang dialami
- Kirim klaim setelah semuanya lengkap.
Proses klaim asuransi biasanya tergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing. Ada yang rata-rata 14 hari kerja setelah formulir dikirimkan, ada yang lebih cepat pun ada juga yang lebih lama.
Nah, itu dia cara klaim asuransi yang pada umumnya mirip, tetapi ada baiknya kamu cek lagi lebih mendetail mengenai produknya di perusahaan asuransi yang bersangkutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengatur Keuangan Keluarga Saat Suami Tak Berpenghasilan
Baru-baru ini ada thread viral tentang keputusan seorang istri mengikhlaskan suaminya resign dari kantor tempatnya bekerja, karena alasan kesehatan. Setelah menelusur, ada satu hal yang cukup menarik yang bisa ditarik sebagai pelajaran ketika akhirnya suami tak berpenghasilan dan mengandalkan penghasilan istri saja.
Memang ya, hidup di Indonesia itu cukup challenging. Beberapa norma yang berlaku masyarakat kadang lantas membuat pihak-pihak tertentu menjadi tampak “tidak normal” jika tidak diikuti. Termasuk soal penghasilan untuk keluarga. Umumnya, suami memang dianggap seseorang yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga; memberi nafkah istri dan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Namun, kadang, fakta di lapangan berkata lain. Karena berbagai sebab, suami tak dapat melakukan tugas, dan harus melimpahkan tanggung jawab sebagai penafkah kepada istri. Salahkah suami jika melakukan hal tersebut? Enggak selalu, karena banyak alasannya. Kesehatan adalah salah satu alasan terbesarnya. Tapi ya begitulah, saat gaji istri lebih besar saja kadang jadi masalah. Apalagi kalau suami tak berpenghasilan. Di Indonesia, ini adalah masalah yang besar.
Mengatur keuangan dari penghasilan satu pintu tentu bukan perkara mudah. Apalagi kalau kedua pasangan tadinya sama-sama bekerja. Penurunan pemasukan keluarga pasti akan memengaruhi kondisi ekonomi. Sedikit atau banyak, itu relatif.
Terlepas dari soal stigma sosial yang harus dihadapi, persoalan keuangan ini juga akan menjadi tantangan besar bagi pasangan dengan suami tak berpenghasilan. Pasalnya, kita tidak bisa menutup mata bahwa masih ada gap antara penghasilan perempuan dan pria di Indonesia. Masih banyak perempuan bekerja yang digaji lebih rendah daripada pria untuk level jabatan yang sama. Tak hanya soal feminis, tapi data yang menyatakannya. Jadi, walaupun istri mengambil alih peran penafkah keluarga, tetapi bisa jadi penghasilan ya tetap saja tidak akan sebesar penghasilan suami yang bekerja.
Artinya, masalah keuangan ini adalah masalah yang serius. Apalagi kita masih dalam situasi tak berkepastian seperti sekarang. Kebutuhan makin banyak, sekaligus semakin sulit didapatkan.
Lalu, bagaimana ya cara mengatur keuangan bagi keluarga dengan suami tak berpenghasilan?
Atur Keuangan untuk Keluarga dengan Suami Tak Berpenghasilan
Pastikan pertimbangan dan persiapannya matang
Kalau menelusur dari thread viral yang disebutkan di awal tadi, ada penjelasan bahwa sebelum suami tak berpenghasilan, keluarga tersebut sudah punya tabungan 10x gaji dan sempat membeli asuransi yang memadai. Seiring waktu, malahan tabungan ini tidak perlu digunakan sama sekali, dan kebutuhan hidup dapat dipenuhi dari penghasilan istri sepenuhnya.
So, apa moral of the story? Yes, persiapan yang matang.
Memutuskan resign tak boleh dilandasi emosi, karena bisa membuat kita bias dalam mengambil keputusan hingga akhirnya tak melakukan persiapan. Padahal, hidup ke depan setelah resign harus dipikirkan dengan baik, apalagi jika sudah ada tanggungan.
Atur kembali rencana dan anggaran
Mengelola keuangan rumah tangga dari penghasilan 2 pintu menjadi satu pintu bukan perkara gampang. Karena itu, persiapan adalah koentji dan kemudian lakukan financial check up untuk membuat evaluasi dan mengetahui secara pasti kondisi keuangan keluarga saat suami tak berpenghasilan lagi.
Atur kembali rencana keuangan yang mungkin tadinya sudah ada. Kamu bisa meninjau kembali tujuan-tujuan keuangan, dan menyusun ulang berdasarkan hasil financial check up yang sudah dilakukan. Buat anggaran yang sesuai dengan perubahan yang terjadi.
Cicilan utang dan kebutuhan primer menjadi prioritas utama. Yang lain, kamu bisa sesuaikan dengan kemampuan. Bahkan investasi bisa dikurangi dulu, selama keuangan belum stabil lagi. Ke depannya, fokuslah pada menjaga cash flow agar tetap positif.
Amankan Dana Darurat dan Asuransi
Punya asuransi kesehatan adalah hal yang tak bisa ditawar. Asuransi kesehatan akan dapat memberikan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan. Apalagi biaya kesehatan terus meningkat. Meskipun iurannya naik, tapi BPJS Kesehatan tetap bisa jadi pilihan pertama. Selanjutnya, tergantung kebutuhan.
Jika istri kemudian menjadi penafkah utama karena suami tak berpenghasilan, maka pastikan istri memiliki asuransi jiwa. Setelah itu, pastikan dana darurat dalam kondisi yang memadai juga.
Tinjau kembali cicilan utang
Memang dalam praktiknya, cicilan utang harus menjadi prioritas apa pun kondisinya. Tapi saat suami tak berpenghasilan, maka bisa jadi cicilan akan menambah beban. So, coba cari cara untuk meringankannya.
Barangkali ada beberapa cicilan yang bisa dilunasi dulu sebelum akhirnya suami resign. Terutama untuk cicilan konsumtif yang berbunga besar. Pastikan untuk tidak menambah utang besar dan konsumtif saat nanti keuangan belum stabil.
Jika memang perlu, kamu bisa mengajukan restrukturisasi utang yang cicilannya terlalu besar dan membebani. Mungkin ada diskon bunga, atau tenor bisa diperpanjang. Apa pun kondisinya, sebaiknya dijelaskan pada pihak pemberi pinjaman. Prinsipnya, mereka akan lebih memilih melunakkan pinjaman daripada risiko gagal bayar meningkat. Termasuk KPR.
Tambah penghasilan
Jika memang perlu dan memungkinkan, cobalah untuk mencari alternatif lain demi mendapatkan penghasilan tambahan. Baik untuk suami maupun hal yang bisa dilakukan berdua.
Memang, kualitas hidup tak hanya tergantung pada penghasilan yang didapatkan, tetapi pada cara kelola uang yang ada. Tapi bagaimanapun, keluarga dengan keuangan yang sehat pastilah akan lebih mudah menjalani kehidupan. Karena itu, kita tetap realistis dan berusaha agar ‘dapur tetap mengepul’, apa pun caranya asal halal.
Dana Pensiun
Suami tak berpenghasilan bukan berarti pensiun, jika sekarang masih mengandalkan penghasilan aktif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. So, tetap ada PR besar untuk bisa membangun aset aktif yang nantinya bisa memberikan passive income. Pasalnya, bagaimanapun juga, nantinya jika istri yang akan menjadi tulang punggung keluarga, akan ada waktu juga baginya untuk pensiun.
So, meski berat, persiapkan sejak sekarang.
Itu dia cara mengatur keuangan keluarga jika suami tak berpenghasilan, dan hanya mengandalkan dari penghasilan satu pintu, yaitu dari istri.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ciri Aplikasi Pinjaman Online Legal: Yuk, Perhatikan dan Ingat-Ingat!
Sudah tahu kan, bahwa jika memang “terpaksa” meminjam dana dari aplikasi, maka pastikan aplikasi pinjaman online tersebut legal.
Karena itu, mengenali dan memahami ciri aplikasi pinjaman online legal adalah koentji, supaya kamu enggak sembarangan meminjam dana pada pihak-pihak yang enggak jelas asal-usulnya.
Apa Itu Pinjaman Online?
Pinjaman online adalah pihak yang memberikan bantuan pembiayaan finansial yang dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring). Biasanya hal ini dilakukan melalui sebuah aplikasi mobile yang dapat diunduh di smartphone para (calon) peminjam dana.
Kehadiran aplikasi pinjaman online ini sebenarnya merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat yang tak semuanya bisa dilayani oleh lembaga keuangan konvensional, seperti bank. Pasalnya, biasanya bank meminta syarat-syarat tertentu pada kita untuk bisa mengajukan pinjaman, misalnya harus punya surat izin usaha, punya tabungan dulu dalam jumlah sekian juta, punya agunan, dan sebagainya. Tentulah adanya berbagai syarat ini ada tujuannya, tetapi sayangnya, tak semua orang bisa memenuhi syarat dengan lengkap. Belum lagi, biasanya butuh waktu juga untuk bisa menyetujui pinjamannya.
Nah, aplikasi pinjaman online hadir untuk memenuhi gap yang terjadi antara masyarakat yang tidak terlayani tersebut dengan bank. Banyak di antara aplikasi yang menerapkan syarat yang sangat ringan, praktis, dan mudah untuk dipenuhi. Belum lagi waktu penyetujuannya juga relatif lebih cepat, kadang 24 jam bahkan kurang sudah cair.
Aplikasi pinjaman online bisa dikatakan sebagai hasil kemajuan perkembangan teknologi terutama di bidang keuangan atau finansial. Maka, tak jarang penyedia aplikasinya disebut dengan perusahaan fintech, alias financial technology.
Ciri-Ciri Aplikasi Pinjaman Online Legal
Dalam perjalanannya, akhirnya tak hanya aplikasi legal yang berkembang. Aplikasi ilegal bahkan lebih cepat lagi perkembangannya. Karena itu, ada baiknya kamu mengenal ciri aplikasi pinjaman online legal, supaya tak sampai terjebak dengan aplikasi ilegal.
Berizin dan diawasi OJK
Aplikasi pinjaman online legal akan terdaftar dan memiliki izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga yang berwewenang mengawasi berbagai bentuk layanan keuangan di Indonesia. Syarat terdaftar dan izin ini merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh perusahaan fintech yang melayani masyarakat Indonesia.
So, jika kamu ingin melakukan pinjaman, maka pertama kali yang harus dicek adalah apakah aplikasi pinjaman online yang bersangkutan ada dalam daftar pinjol legal di website resmi OJK.
Memiliki situs resmi yang profesional
Tak hanya aplikasi yang bisa diunduh secara gratis di PlayStore maupun AppStore, perusahaan fintech seharusnya juga memiliki situs resmi yang profesional, dan bisa diakses dengan mudah oleh siapa pun.
Situs resmi tersebut berfungsi sebagai portal dan ada berbagai informasi terkait perusahaannya sendiri, cara kerjanya, sampai data-data penting lain yang diperlukan. Ibaratnya, calon nasabah akan bisa mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya hanya dengan membaca-baca bagian situs tersebut.
3. Identitas perusahaan yang jelas
Aplikasi pinjaman online yang legal seharusnya memiliki identitas perusahaan yang lengkap dan jelas. Data ini harus bisa didapatkan oleh nasabah melalui situs resmi, aplikasi, maupun akun media sosial resminya.
Identitas perusahaan ini termasuk nama perusahaan yang jelas, alamat, dan jalur-jalur komunikasi yang juga tercantum dengan jelas.
Keberadaan kantor dan identitas perusahaan yang jelas akan memudahkan calon dan nasabah untuk bertemu dengan siapa saja yang berwenang dalam perusahaan terkait. Misalnya jika ada keluhan atau masukan, pun kebutuhan lainnya.
Hindari aplikasi pinjaman online yang mencantumkan alamat palsu, tidak jelas, bahkan ada banyak yang tak mencantumkan alamat sama sekali.
4. Informasinya transparan
Misalnya seperti besaran bunga. Aplikasi pinjaman online sebaiknya memberikan informasi yang jelas mengenai bunga yang dikenakan. Begitu juga dengan biaya yang lain. Termasuk juga tenor, seharusnya juga disampaikan dengan jelas di awal proses peminjaman, sehingga nasabah paham betul cara kerja pembiayaannya.
Tidak seperti pinjol ilegal yang bisa dengan seenaknya sendiri menambah besaran bunga saat masih dalam tenor peminjaman, atau tiba-tiba mempersingkat tenor tanpa pemberitahuan.
Hindari aplikasi pinjaman online yang tak mencantumkan dengan jelas berapa besaran bunga yang diterapkan, berapa lama tenornya, dan berbagai informasi penting lainnya.
5. Aplikasi tidak mencurigakan
Jangan salah, banyak di antara pinjol ilegal yang tak punya aplikasi mobile lo. Mereka menawarkan “jasa” melalui jalur pribadi. Atau misalnya punya aplikasi, kadang mereka meminta kita untuk menginstallkan melalui link yang enggak jelas, dan bukan dari PlayStore ataupun AppStore.
Waspada ya, bahkan pinjol yang ilegal itu ada lo, yang punya aplikasi di PlayStore atau AppStore. Itu saja kita harus hati-hati, apalagi yang aplikasinya abal-abal.
Jika sudah diunduh, cermati aplikasinya. Apakah meminta akses ke fitur-fitur data pribadi, seperti galeri, kontak, file, dan sebagainya? Jika iya, lebih baik urungkan dan segera hapus aplikasinya. Pasalnya, aplikasi pinjaman online legal hanya diperbolehkan mengakses mikrofon, lokasi, dan kamera saja, untuk keperluan verifikasi akun. Aplikasi tidak diperbolehkan mengakses fitur lain, dan ini sesuai dengan aturan dari OJK.
Tip Meminjam Dana dari Aplikasi Pinjaman Online
Saat sudah yakin dengan aplikasi pinjaman online legal yang hendak digunakan, kamu juga perlu untuk bijak dalam meminjam dana. Jangan anggap dana tersebut adalah uang kaget atau durian runtuh atau datang dari langit. Pasalnya, namanya juga meminjam, maka nantinya harus dikembalikan.
Pinjam sesuai kebutuhan
Pastikan bahwa pinjaman ini dilakukan karena memang kebutuhan, bukan keinginan apalagi hanya untuk konsumtif.
Ingat kan, bahwa ada 3 ciri utang sehat? Yaitu jelas utangnya untuk apa, ada periode yang cocok dengan diutangi, dan pasti mampu dibayar kembali.
Cek kemampuan
Nah, ini salah satu syarat utang sehat, yaitu hanya meminjam sesuai dengan kemampuanmu untuk mengembalikannya.
Ingat, bahwa cicilan utang seharusnya tidak boleh lebih dari 30% dari penghasilan rutin secara total. Jadi, misalnya kamu punya gaji Rp5 juta, pastikan keseluruhan cicilan tidak lebih dari Rp1.500.000 ya.
Disiplin mengembalikan
Berani berutang, berani membayar. Pastikan kamu dapat mematuhi kesepakatan pengembalian yang sudah ditentukan. Biasanya masing-masing aplikasi pinjaman online sudah memiliki prosedur masing-masing untuk proses cicilan ini. Pahami cara kerjanya, dan ikuti aturannya. Jangan sampai malah menambah beban karena kamu harus membayar denda akibat terlambat membayar.
Nah, itulah ciri aplikasi pinjaman online legal yang wajib kamu pahami sebelum mulai mengajukan pinjaman dana, serta sedikit tip meminjam dana dari aplikasi yang bersangkutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Cara Membeli Saham bagi Pemula yang Paling Mudah Dilakukan
Membangun aset aktif sehingga bisa memiliki penghasilan pasif dari investasi memang menjadi salah satu cara untuk bisa merealisasikan kebebasan finansial dan pensiun sejahtera. Sayangnya, masih banyak yang belum paham dengan baik cara kerja investasi ini. Termasuk cara membeli saham bagi pemula yang memang harus dilakukan jika kamu pengin punya aset aktif berbasis surat berharga.
So, mengapa tidak kita ulas secara lengkap sekarang di artikel ini, ya kan?
Cara membeli saham bagi pemula itu sebenarnya simpel, tetapi kamu harus punya rekening dulu di perusahaan sekuritas, yang akan menjadi perantaramu untuk membeli saham. Pasalnya, memang hanya perusahaan sekuritas yang diperbolehkan untuk membeli saham secara langsung di Bursa Efek Indonesia. Kita sebagai investor ritel—istilahnya—harus melalui perantara dulu untuk bisa membeli saham.
Lalu, bagaimana cara membeli saham bagi pemula di perusahaan sekuritas? Berikut urutan langkahnya.
Tahap Membuka Rekening Sekuritas – Cara Membeli Saham bagi Pemula
Pilih yang legal
Untuk memilih perusahaan sekuritas yang akan membantumu berinvestasi saham, pastikan perusahaan tersebut terdaftar di OJK dan Bursa Efek Indonesia. Cari informasi mendalam mengenai latar belakangnya, reputasinya, apakah pernah terlibat kasus-kasus besar, dan sebagainya. Google-lah dengan kata kunci “nama perusahaan penipuan”. Ganti “nama perusahaan” dengan sekuritas yang kamu incar.
Ingat ya, nantinya kamu akan berinvestasi melalui perusahaan ini. Jadi, benar-benar pastikan perusahaanya tepercaya.
Perhatikan kebijakan-kebijakan perusahaan
Salah satunya tentang biaya transaksi. Biaya transaksi merupakan sumber penghasilan bagi perusahaan sekuritas, yang dikenakan setiap kali kamu melakukan pembelian atau penjualan saham. Besarannya antara 0.15% hingga 0.35%.
Cara menghitungnya, misalnya kamu hendak membeli saham ASDF total Rp10 juta, dengan biaya transaksi sebesar 0.15%, maka dari Rp10 juta itu akan dipotong Rp15.000 untuk biaya transaksi. Begitu juga jika kamu hendak menjual saham, biasanya biaya transaksi akan lebih tinggi daripada biaya transaksi beli. Misalnya kamu hendak menjual saham senilai total Rp10 juta, maka akan ada potongan Rp35.000 sebagai biaya transaksi.
Nah, saran terbaik tentu saja, carilah perusahaan sekuritas dengan biaya transaksi yang rendah, karena nantinya kalau kamu sering bertransaksi, biaya ini juga akan lumayan juga besarnya.
Yang kedua, adanya setoran awal. Masing-masing punya kebijakan sendiri mengenai besarannya. Ada yang sekian juta, ada yang hanya sekian puluh atau sekian ratus ribu saja. Sesuaikan dengan kemampuan kamu ya.
Perhatikan fitur aplikasi
Pilihlah perusaan sekuritas yang memiliki aplikasi untuk membeli saham di smartphone, sehingga akan memudahkanmu bertransaksi ke depannya.
Cermati fitur-fitur yang ada dalam aplikasi, karena masing-masing biasanya menawarkan fasilitas yang berbeda sekaligus mirip. Baca-baca review aplikasinya di PlayStore atau AppStore, pastikan ratingnya tinggi.
Cara Membeli Saham bagi Pemula di Aplikasi
So, kalau kamu sudah memilih sekuritas yang akan menjadi perantaramu dalam cara membeli saham bagi pemula, maka selanjutnya kamu bisa membuka akun di perusahaan tersebut dan kemudian membeli saham.
Ini tahapan cara membeli saham bagi pemula.
1. Buka rekening dana nasabah
RDN atau Rekening Dana Nasabah adalah rekening yang akan dipakai untuk jual beli saham melalui sekuritas.
Cermati syarat yang diminta, karena bisa jadi bisa berbeda satu sama lain. Tapi umumnya meminta kamu untuk melengkapi:
- KTP/KITAS/Paspor
- NPWP, kalau belum punya bisa pakai NPWP pasangan/orang tua.
- Fotokopi halaman depan buku tabungan
Cermati lagi jika ada syarat lainnya, penuhi, dan submit sesuai ketentuan. Berikutnya, besar kemungkinan akan ada proses KYC, seperti kamu akan diminta berswafoto sendiri dan sambil memegang kartu identitas.
Ikuti semua prosedur cara membeli saham bagi pemula yang ada. Jika lengkap, rekeningmu dengan segera akan siap digunakan. RDN ini berada di bank kustodian, bukan berada di perusahaan sekuritas ya.
2. Setor deposit
Umumnya, kamu akan diminta untuk menyetor deposit lebih dulu ke RDN sebagai modal untuk membeli saham. Cermati syarat dan ketentuannya pada sekuritas yang sudah kamu pilih, berapa minimal setoran yang diminta. Ada yang cukup dengan Rp100.000, ada yang sekian juta.
3. Pilih dan beli saham
Selanjutnya, kamu bisa mulai melakukan cara membeli saham bagi pemula. Lakukan analisis terhadap emiten saham tersebut, dan mempertimbangkannya dengan baik.
Memang, kalau salah pilih, kamu bisa menjual saham kapan saja. Namun ingat, bahwa ada risiko tinggi dalam investasi saham. Jika salah pilih dan kamu harus menjualnya saat harga saham jatuh, kamu bisa mengalami kerugian.
Karena itu, cara membeli saham bagi pemula tidak boleh sembarangan, asal cap cip cup atau hanya mengikuti kata orang lain. Kamulah yang harus melakukan riset mandiri, analisis, dan bertanggung jawab atas keputusan investasi yang kamu buat.
Untuk beli, biasanya kamu harus masuk dulu ke bagian emiten sahamnya dan akan menemukan opsi atau tombol “Beli” atau “Buy”, atau sejenisnya. Kamu tinggal klik, isi berapa lot saham ingin kamu beli (1 lot = 100 lembar saham). Pastikan deposit kamu mencukupi ya.
4. Menjual saham
Jika tujuan finansialmu sudah dekat, sebaiknya kamu pindahkan dana investasimu dari saham ke instrumen yang lebih rendah risiko untuk menekan risiko dan mencegah penurunan nilai yang bisa terjadi akibat fluktuasi pasar.
Untuk itu, kamu perlu menjual sahamnya lebih dulu. Masuk ke bagian portofolio saham, lalu pilih saham yang hendak dijual. Biasanya akan ada tombol “Jual”, atau “Sell”, atau sejenisnya. Klik, lalu isikan berapa lot saham yang hendak dijual, lalu submit.
Dana hasil penjualan saham akan masuk ke RDN, yang kemudian bisa kamu transfer ke rekening pribadi yang lebih rendah risiko.
Nah, itu dia cara membeli saham bagi pemula yang paling mudah dilakukan. Simpel kan? Selanjutnya, kamu hanya butuh konsistensi dan disiplin untuk bisa membeli saham dengan rutin, hingga mencapai target tujuan keuanganmu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jangan Takut Resesi 2023, Ini Bukti Kita Selalu Survive!
Resesi 2023 diramalkan datang! TBL! TBL! TBL!
Tenang, tenang. Memang ya, yang namanya berita buruk itu gampang banget buat viral. Langsung deh diributkan di mana-mana. Termasuk soal resesi 2023 yang bakal mengglobal dan sudah mulai terlihat tanda-tandanya menyerang sejumlah negara maju.
Resesi ekonomi adalah terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi selama 2 kuartal berturut-turut dalam sebuah negara. Hal ini lantas berdampak pada aktivitas ekonomi keseluruhan, meliputi aktivitas industri dan perdagangan dalam negara tersebut. Resesi bisa dikatakan tak akan bisa dihindari karena merupakan bagian dalam sebuah siklus, dan hal ini sangat lumrah terjadi di negara mana pun.
Sejarah mengatakan, kita sudah berkali-kali mengalami resesi, tak hanya resesi 2023 yang “baru” diramalkan datang. Tapi, herannya, kenapa semua orang tampak panik betul menghadapi pemberitaan ini? Bahkan, kalau kamu membaca artikel ini, itu artinya kamu sudah pernah survive di salah satu resesi lo!
Sebagai bukti kita selalu survive, coba kita lihat beberapa sejarah mundurnya perekonomian yang pernah terjadi di dunia sebelum resesi 2023 diprediksikan datang.
Resesi Ekonomi yang Pernah Terjadi dan Terbesar
Krisis 1772
Tahun 1772, dunia pernah dilanda Krisis Kredit, atau The Credit Crisis, yang bermula di London. Saat itu, Kerajaan Inggris mengumpulkan aset dengan mengambil kepemilikan wilayah kolonialnya, yang kemudian disambut dengan antusiasme yang berlebihan dari bank-bank di Inggris. Hal ini lantas memicu mereka melakukan ekspansi kredit besar-besaran.
Kepanikan terjadi ketika ada pihak yang mendadak kabur ke luar negeri untuk menghindari pembayaran utang yang jumlahnya sangat besar. Para kreditur mulai menarik uang tunai secara masif dari bank. Hal ini juga menyebar ke Skotlandia, Belanda, dan seluruh koloni Inggris Amerika. Krisis ini menjadi pemicu terjadinya Revolusi Amerika.
Depresi Besar 1930-an
The Great Depression, yang terjadi antara 1929 hingga 1939, dikatakan sebagai bencana ekonomi terburuk abad 20, yang diawali dengan kehancuran Wall Street. Di puncak krisis tahun 1933, Amerika Serikat memecahkan rekor untuk tingkat pengangguran yang melonjak hampir 25%.
Krisis Minyak 1973
Dipicu oleh gerakan protes terhadap Amerika Serikat yang dianggap berpihak secara politik terhadap Israel, negara-negara anggota OPEC dari wilayah Arab menghentikan ekspor minyak ke AS dan negara sekutunya. Hal ini lantas memicu terjadinya lonjakan harga sumber energi, inflasi tinggi, dan stagnasi ekonomi.
Sepertinya, kasus ini mirip ya, dengan kasus yang sekarang terjadi ketika banyak negara di Benua Eropa dan Amerika tak bisa mendapatkan pasokan minyak dan gas dari Rusia.
Krisis Asia 1997
Diawali dari Thailand, dan menyebar dengan cepat ke negara lain di Asia, yang disebabkan oleh berlebihannya aliran modal spekulatif dari negara maju ke Asia Timur. Utang membengkak, dan pemerintah Thailand mengubah nilai tukar mata uangnya terhadap US Dollar.
Investor asing pun bereaksi cukup keras, sehingga menarik sebagian besar dana investasinya. IMF harus bekerja tanpa henti bertahun-tahun untuk memulihkan kondisi ini.
Mungkin sebagian dari kamu sempat mengalami dan menjadi saksi terjadinya resesi ini.
Krisis 2007-2008
Dipicu oleh pecahnya housing bubble di Amerika Serikat sehingga membuat bangkrut Lehman Brothers—salah satu bank investasi terbesar di dunia—yang kemudian berimbas runtuhnya juga lembaga keuangan dan bisnis terutama yang berkaitan langsung dengan properti.
Meski demikian, secara mengejutkan, ekonomi Indonesia justru bertumbuh 6% saat resesi ekonomi 2008 ini terjadi.
Tetap Tenang jika Resesi 2023 Benar Terjadi
Semua orang pastinya pengin hidup itu baik-baik saja. Tetapi faktanya, ekonomi tetap akan naik turun sesuai siklusnya.
Baru saja kemarin kita semua bisa survive dari resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan kita mengalami kelumpuhan selama 1 tahun penuh, dan 2 tahun berikutnya juga belum pulih benar. Tapi, setidaknya, kita bisa melewatinya hingga saat ini kan?
Ke depannya, memang masih banyak tantangan ekonomi yang akan datang secara beruntun. Perang Rusia dan Ukraina yang disinyalir menjadi salah satu pemicu krisis yang terjadi sekarang, ditambah lagi dengan ancaman perubahan iklim, menjadi beberapa hal yang diprediksi menyebabkan peluang terjadinya resesi 2023.
Namun ingat, bahwa ekonomi dan kondisi keuangan dunia memang menjadi penggerak utama, tetapi hal itu bisa terjadi jika semua orang ikut ambil bagian menjadi pendorongnya. Jika resesi diramalkan terjadi, maka bisa jadi memang benar-benar akan terjadi kalau kita “mengizinkannya”. Jika kita semua bekerja sama untuk mengarahkan ekonomi ke arah yang lebih baik, bisa jadi resesi 2023 hanya tinggal wacana.
Jadi, ayo, bareng-bareng kita berusaha supaya resesi 2023 tak perlu terjadi. Setidaknya, kita minimalkan efeknya pada keuangan kita masing-masing. Beberapa hal berikut sudah sering disarankan untuk dilakukan, ada baiknya kita ingat kembali:
- Jaga cash flow agar tetap lancar dan positif, bisa dengan penghematan dan menambah penghasilan sampingan.
- Kurangi utang baru, fokus pada utang yang sedang berjalan. Lebih baik tunda dulu utang konsumtif.
- Amankan dana darurat dan asuransi sebagai jaring pengaman keuangan
- Tetap belanja, karena belanja rumah tangga adalah tulang punggung perekonomian negara. Kalau berhenti belanja, justru kita akan benar-benar masuk ke jurang resesi 2023. Belilah kebutuhan di warung-warung tetangga atau pasar tradisional. Mari saling menghidupkan.
- Tetap berinvestasi sesuai rencana dan kemampuan. Analisis dengan bijak instrumen yang dipergunakan, dan review secara berkala.
2023 gelap? Bisa jadi, tapi mari kita anggap lagi mati listrik. Nyalakan lilin dulu, taruh gadget masing-masing, dan yuk, saling berinteraksi dan membantu. Kita tunggu sampai listrik menyala lagi, dan dunia pun jadi terang kembali.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Pensiun Sejahtera? Bisa kok, Tapi Ada Syaratnya!
Siapa yang enggak pengin pas pensiun bisa tercukupi kebutuhannya, syukur-syukur malah bisa bantu-bantu anak cucu, traktir mereka sesekali, kasih cucu angpau di hari Lebaran, dan sebagainya? Ya, seperti itulah gambaran dari pensiun sejahtera.
Mandiri dan sejahtera. Duh, impian banget deh.
Namun, menurut survei Future of Retirement yang dilakukan oleh HSBC tahun 2019 menyatakan dengan jelas bahwa 9 dari 10 orang Indonesia ternyata tidak siap pensiun sejahtera.
Dari sumber yang sama, juga terungkap fakta bahwa 68% responden berharap untuk bisa menjalani pensiun dengan nyaman, tetapi baru 30% yang sudah mulai mempersiapkannya sejak masih produktif. Padahal, rata-rata dari responden—sebesar 83%–mengaku khawatir akan kenaikan biaya perawatan kesehatan di masa depan, dengan 77% khawatir bakal kehabisan dana saat pensiun.
Tapi kenyataannya, buat anak muda, memikirkan dana pensiun itu sangatlah tidak asyik. Tidak seasyik kalau membuat rencana liburan, beli mobil, beli gadget terbaru, dan sebagainya.
Padahal, sebenarnya, jika persiapan untuk pensiun ini dilakukan sejak dini, bahkan kalau bisa ketika kita mulai bisa memiliki penghasilan sendiri, kita tak perlu lagi khawatir lo. Bebannya akan semakin ringan, seiring waktunya yang juga lebih panjang. Jaminan tercapainya juga lebih besar, karena memang waktulah yang menjadi teman kita dalam hal mempersiapkan dana pensiun yang memadai.
Pasalnya simpel. Secara logika saja, untuk menabung tiap bulan hingga mencapai Rp1 miliar akan lebih ringan bebannya kalau kamu mengumpulkannya dalam waktu 30 tahun, ketimbang harus mengumpulkan dalam waktu 10 tahun kan? Apalagi kalau usia sekarang lagi di puncak produktivitas. Ibaratnya, banyak peluang bisa dimanfaatkan untuk semakin gaspol membangun dana pensiun.
Kalau kondisinya seperti ini sekarang, jadi pesimis nggak sih buat bisa merasakan pensiun sejahtera? Apalagi dengan kebutuhan di saat ini yang juga tak boleh diabaikan. Mana inflasi tinggi, lagi! Duh!
Tenang, tenang. Nggak usah panik.
Sebenarnya mencapai pensiun sejahtera itu bisa kok kita wujudkan. Asal …
Syarat yang Harus Dipenuhi agar Bisa Pensiun Sejahtera
Memiliki kebiasaan keuangan yang baik
Yuk, coba dicek lagi yang sekarang dilakukan. Sudah benar belum? Apakah kamu sudah membagi penghasilanmu ke dalam pos-pos sesuai kebutuhan dan prioritas? Sudahkah kamu mengalokasikan investasi untuk bangun dana pensiun seperti halnya alokasi pengeluaran penting lain? Sudah investasi di awal atau masih pakai sisa uang belanja?
Kebiasaan mengeluarkan uang sehari-hari juga akan menentukan bisa tidaknya mimpi pensiun sejahtera dicapai. Kalau sekarang saja sudah sulit berhemat, di masa pensiun besar kemungkinan akan menemui kesulitan juga. Yuk, mumpung masih lama, coba jalani gaya hidup secukupnya. Pasalnya, yang mahal memang gaya hidup, biaya hidup mah bisa diatur.
Kebiasaan keuangan yang kita lakukan saat ini akan menentukan hasil yang akan kita dapatkan nantinya.
Disiplin melunasi utang
Utang merupakan salah satu hal keuangan terbesar yang harus dibereskan sebelum kamu memasuki usia pensiun.
Memangnya kalau tidak, kenapa? Ya, bayangkan saja kalau kamu masih harus membayar utang, sementara sudah pensiun—yang artinya sudah tidak produktif dan tidak ada sumber dana aktif.
Utang adalah satu beban yang harus segera dikurangi menjelang masa pensiun. So, hitung lagi posisinya sekarang, jika kamu baru mau bangun dana pensiun. Semoga sih, dengan disiplin membayar cicilan, menjelang pensiun nanti semua utang sudah lunas ya.
Memiliki proteksi yang memadai
Nah, kembali lagi ke hasil survei HSBC di atas, bahwa 83% responden mengaku khawatir akan kenaikan biaya perawatan kesehatan di masa depan. Karena itu, adalah penting bagi kamu untuk memastikan bahwa asuransi kesehatanmu terus aktif hingga masuk usia pensiun nanti. Jangan sampai terputus ya, iurannya.
Cek juga apakah kamu perlu memiliki tambahan asuransi kesehatan swasta, jika sudah punya BPJS Kesehatan. Siapa tahu, ada perlindungan tambahan yang kamu perlukan seiring waktu kan?
Namun, pastikan juga agar tetap sesuai dengan kemampuan finansialmu. Jangan sampai terbebani membayar premi, tetapi kebutuhan lain malah tak terpenuhi.
Yuk, Siapkan Jalan Menuju Pensiun Sejahtera!
Siapa pun bisa kok mewujudkan pensiun sejahtera, asalkan ketiga syarat di atas dipenuhi, siapkan selagi muda, dan buat rencana pensiun yang komprehensif dan realistis untuk mewujudkannya.
Tak hanya dari sisi karyawan, sudah sewajarnya juga bagi perusahaan untuk ikut andil dalam menyiapkan karyawan untuk siap pensiun sejahtera sejak dini. Pasalnya, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan, seperti bisa menghindarkan perusahaan dari beban arus kas yang berlebihann di masa depan, bisa meningkatkan nilai tambah pada perusahaan itu sendiri, dan sebagainya.
Yuk, isi survei persiapan masa pensiun sejahtera ini, dan dapatkan learning kit melalui email! Tinggal klik saja tautannya, dan isi formnya. Learning kit SIAP PENSIUN SEJAHTERA akan dikirimkan setelah survei di-submit.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
F.I.R.E: 7 Miskonsepsi Kebebasan Finansial yang Perlu Diluruskan
Yuk, ngomongin FIRE! Mumpung lagi hype nih. FIRE bukan yang berarti kebakaran, tetapi Financial Independence, Retire Early. Sebuah jargon untuk sebuah tujuan termulia dalam hidup: mencapai kebebasan finansial.
Gerakan FIRE ini pertama kali didesuskan oleh 2 orang guru finansial, yakni Joseph R. Dominguez dan Vicki Robin dalam buku mereka yang berjudul Your Money or Your Life. Menarik untuk dibahas, karena gerakan ini banyak diusung oleh generasi yang saat ini sedang produktif-produktifnya. Memberi gambaran, bahwa pensiun sejahtera itu mungkin dilakukan. Bahwa siapa pun bisa mendapatkan hidup sesuai keinginan masing-masing, asalkan mau untuk bekerja keras mempersiapkannya.
Oh, harus kerja keras ya?
Lah, kan memang gitu cara mainnya untuk segala sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup?
So, mari kita bahas dalam artikel kita kali ini.
Apa Itu Kebebasan Finansial?
Kebebasan finansial, atau istilah asingnya financial freedom, adalah kondisi ketika kamu punya cukup uang untuk menjalani hidup seperti yang dimaui atau diinginkan. Dan—ini bagian terbaiknya—untuk menjalani hidup seperti itu, kamu enggak perlu kerja secara aktif setiap hari lagi.
Hah? Berarti sama sekali nggak kerja sama sekali? Nganggur dong!
Ya, enggak gitu juga. Bukan berarti kalau mencapai kebebasan finansial lantas nganggur, enggak boleh ngapa-ngapain juga. Boleh, malahan ya harus tetap aktif. Kamu enggak boleh bermalas-malasan, teteup. Dan memang, itulah miskonsepsi yang sering muncul berkaitan dengan kebebasan finansial.
Banyak yang mengira bebas finansial berarti enggak ngapa-ngapain. Padahal itu salah kaprah, dan ada beberapa hal lain yang juga salah kaprah mengenai kebebasan finansial ini.
Konsep Kebebasan Finansial yang Salah Kaprah
Bebas finansial ditentukan oleh nasib
Jadi, kalau nasibnya sudah misqueen, ya sudah misqueen saja teros!
Wah, enggak kayak gitu juga sih. Faktanya, financial freedom is about mindset. Saat kita memang mindset-nya hanya berhenti di satu titik, maka ya satu titik itu saja yang hanya bisa diraih. Lebih jauh lagi, titik itu menjadi comfort zone kita—yang membuat kita enggan untuk membuka pikiran dan kemudian berusaha.
Sudah banyak yang “terjebak” di miskonsepsi ini lo. Mirisnya, mereka malah seakan “bangga” dengan nasib yang dibilang kurang beruntung itu. Padahal, kesempatan terbuka lebar di depan. Sayang banget kesempatan itu tidak bisa dilihat, hanya karena tertutup oleh mindset.
Intinya, kita sendiri yang menentukan nasib. Sembari minta petunjuk pada “Yang Menciptakan Nasib” pastinya.
Bebas finansial artinya nggak usah kerja
Ya, boleh dong kalau mau kerja. Malahan, saat mencapai kebebasan finansial, maka kamu akan mendapatkan peluang untuk mengerjakan apa pun yang kamu mau.
Buat sebagian orang ini artinya adalah kesempatan untuk mengejar passion, dan nggak perlu pusing jika ternyata passionnya enggak terlalu menghasilkan (atau malah lebih banyak menyedot) uang. Misalnya lebih banyak bekerja untuk sosial, menulis buku, traveling, dan sebagainya.
Ini enggak sama dengan ‘nggak usah kerja’ lo ya. Kita tetap beraktivitas, tetapi sudah tak menjadikan uang sebagai motivasi utama ketika kita sudah mencapai kebebasan finansial.
Harus menyisihkan 50% penghasilan setiap bulan
Banyak yang bilang, kalau untuk bisa mencapai kebebasan finansial, kamu harus menyisihkan 50% dari gaji atau penghasilan setiap bulan.
Ini konsep yang kurang tepat lo. Faktanya, besaran dana yang harus disisihkan agar bisa mencapai bebas finansial itu tergantung sejak kapan kamu mulai mempersiapkannya. Jika kamu memulainya sedini mungkin, bisa jadi kamu enggak perlu harus menyisihkan 50% dari penghasilanmu. Mungkin 30% cukup, atau malah 10% pun bisa. Pasalnya, hal ini juga tergantung pada gaya hidupmu. Semakin tinggi gaya hidup, semakin besar target keuangan yang harus dicapai untuk bisa bebas finansial. Semakin jauh persiapannya, semakin kecil pula beban per bulannya.
Persiapan paling ideal dimulai di usia 40 tahun
Nggak harus! Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, semakin cepat kamu mulai, semakin ringan bebanmu, semakin pasti kamu bisa meraih kebebasan finansial yang diinginkan.
Emas dan deposito adalah instrumen terbaik
Ya, boleh saja kalau memilih emas dan deposito, tetapi produk lainnya juga banyak yang bisa menjadi pilihan lo! Seperti kata Mba Ligwina Hananto, jangan setia pada produk, kita harus setia pada tujuan!
Jadi, ayo, belajar berbagai instrumen investasi yang bisa mendukung impianmu untuk FIRE; meraih kebebasan finansial secepatnya.
Kebebasan finansial hanya milik mereka yang sudah lansia
Nah, ini nih yang salah banget nih. Enggak gitu juga lo! Kalau memang mampu, kamu juga bisa menargetkan untuk bebas finansial di usia muda. Usia 40-an, 50-an, adalah usia-usia yang paling baik untuk bisa bebas finansial. Karena kamu sudah mapan, sudah cukup pengalaman, pun sudah bijak menghadapi masalah yang mungkin muncul.
Sementara kamu bisa mempersiapkan tujuan ini sejak usia 20-an. Dan itu mungkin banget dilakukan, karena sudah ada yang sukses juga.
Bebas finansial = kaya, banyak uang
Bebas finansial enggak harus berarti banyak uang atau kaya raya. Malahan, apa sih sebenarnya arti kaya raya itu?
Pada prinsipnya, bebas finansial adalah kamu bisa mencukupi kebutuhan hidup tanpa harus bekerja secara aktif. Artinya, jika kamu punya aset aktif yang bisa memberimu penghasilan pasif setiap bulan yang cukup, artinya kamu sudah bebas finansial. Enggak perlu muluk-muluk, bebas finansial artinya punya jet pribadi, pulau pribadi, dan sebagainya—meskipun kalau punya ya, enggak ada salahnya juga. Tapi intinya pada bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan pas. Pas butuh traveling ada uangnya. Pas pengin nraktir keluarga besar, ada uangnya. Pas pengin beli smartphone keluaran terbaru, ada uangnya.
Ya, semoga kamu paham sampai di sini. Karena “cukup” dan “kaya raya” itu memang berbeda konsep. Sementara kebebasan finansial enggak berarti harus kaya.
Nah, itulah miskonsepsi mengenai FIRE alias kebebasan finansial yang perlu diluruskan. See? Ternyata enggak terlalu di awang-awang kan, untuk bisa bebas finansial itu? Siapa pun bisa kok mewujudkannya, asalkan mau bekerja keras untuk mempersiapkannya sejak dini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Work from Anywhere: Lebih Boros?
Work from home memang mulai dikenal sejak pandemi. Sebagian menganggap work from home ini lebih efisien untuk kinerja masing-masing, sehingga sekarang—meski sudah pelonggaran—beberapa perusahaan tetap mempertahankan sistem kerja ini bagi karyawannya. Bahkan ada yang lebih jauh lagi, menerapkan work from anywhere, alias bekerja dari mana saja.
Work from home dan work from anywhere memang menawarkan fleksibilitas lebih sih. Kita bisa bekerja dengan disesuaikan mood. Mau berpindah suasana juga oke. Biasanya kerja di dalam kamar, terus pindah ke teras belakang rumah. Biasanya sih dengan begitu, ide-ide bisa mengalir dengan lancar. Buat yang work from anywhere juga sama, mau kerja dengan berpindah dari coworking space satu ke coworking space yang lain ya oke saja. Di samping itu, kita juga bebas dari pakaian kerja yang mengikat.
Namun, ternyata tak sedikit pula yang menganggap work from home atau work from anywhere ini cukup merepotkan. Ada beberapa alasan, misalnya seperti soal waktu kerja. Memang ada fleksibilitas yang ditawarkan, tetapi justru hal ini membuat waktu kerja menjadi tak terbatas, sehingga semakin sulit untuk bisa mencapai work life balance.
Hal yang lain yang juga sering dikeluhkan ketika work from home atau work from anywhere adalah boros!
Mengapa Work from Anywhere Jadi Lebih Boros?
Nah, ini perlu dicermati lebih jauh sih. Mengapa bisa work from anywhere atau work from home itu lebih boros? Umumnya sih karena alasan berikut ini.
Mengandalkan paket data
Kerja tidak dalam lokasi yang sama, padahal pasti butuh koordinasi. Belum lagi tetek bengek, misalnya berbagai prosedur yang harus dijalankan, minta tanda tangan atasan, minta konfirmasi keuangan, dan sebagainya. Semua harus dilakukan secara online. Mau enggak mau, paket data harus aktif terus. Yang tadinya bisa langsung berinteraksi, sekarang meeting juga online.
Kalau dihitung-hitung lumayan juga selisihnya kalau dibandingkan dengan work from office. Ya iyalah, saat work from office kan nyambungnya ke WiFi kantor kan ya?
So, kalau seperti ini memang langganan WiFi unlimited akan lebih efisien. Apalagi kalau memang satu rumah atau satu kosan butuh internet semua.
Lebih banyak pesan makanan online
Nah, coba siapa ini ya? Memang sih, pesan makanan online itu lebih praktis dan cepat. Cocok buat yang sudah repot dengan pekerjaan.
Tapi keseringan pesan makanan online memang mengancam kesejahteraan dompet. Pasalnya, sekarang harga-harga makanan online selisihnya sudah lumayan ketimbang kita beli langsung di warungnya. Belum lagi ada biaya platform atau biaya aplikasi yang sekarang juga diterapkan. Ditambah ongkos kirim, kadang selisih makanan online malah jadi berkali lipat.
Lembur terus
Beberapa orang bahkan sudah mengeluhkan soal waktu kerja yang lebih panjang ketika work from anywhere. Kalau kebetulan work from home, listrik bisa jadi juga akan lebih boros, karena kita sepanjang waktu berada di rumah. Tokennya cepat habis.
Belum lagi karena merasa lembur terus, akhirnya menganggap bahwa self reward juga harus sepadan. Belanja online deh, sampai puas.
Waduh.
Atur Keuangan Work from Anywhere
So, itu dia “sisi lain” dari work from anywhere yang bisa terjadi, yang bikin dompet kalang kabut. Jangan sampai deh, hal-hal tersebut kamu alami, padahal sebenarnya kamu enjoy banget untuk bisa work from anywhere.
Lalu, gimana caranya agar bisa work from anywhere dengan enjoy tapi juga enggak boros?
Buat anggaran
Pengeluaran yang lebih banyak saat work from anywhere sebenarnya sepadan dengan pengeluaran yang mungkin bisa kamu pangkas. Misalnya saja, untuk work from anywhere—termasuk dengan work from home—kamu bisa menghemat uang transportasi. Kamu juga menghemat waktu untuk perjalanan ke kantor.
Untuk mempermudah kamu semakin berhemat, kamu bisa menggunakan formula 1-2-3-4 untuk membuat anggaran work from anywhere.
Terdiri atas:
- 10% penghasilan untuk biaya lifestyle, di sinilah pos anggaran jika kamu butuh self reward. Kalau habis, ya tunggu sampai bisa ditopup lagi setelah gajian.
- 20% penghasilan masuk ke investasi, jangan sampai investasi malah turun prioritas gara-gara biaya work from anywhere yang membengkak—yang sebenarnya kita sendiri yang boros.
- 30% penghasilan untuk cicilan utang, jika ada.
- 40% penghasilan dianggarkan untuk kebutuhan rutin, termasuk di dalamnya adalah segala kebutuhan work from anywhere. Namun, perlu hati-hati dalam memilah ya, mana kebutuhan dan mana yang sebenarnya keinginan belaka. Bekerja di kafe setiap hari termasuk kebutuhan atau keinginan?
Berhematlah di bagian-bagian yang memungkinkan
Alih-alih pesan makanan online terus, mungkin bisa memasak sendiri saja. Bahan-bahan sekarang juag sudah mudah didapatkan, karena tidak ada lagi pembatasan mobilitas kan? Bumbu-bumbu instan banyak, dan harganya lebih terjangkau. Masak sendiri bakalan bisa jadi langkah berhemat pertama.
Langganan WiFi patungan dengan teman-teman sekos, atau yang serumah kontrakan, atau dengan anggota keluarga yang lain. Dengan begitu, biaya paket data bisa lebih diefektifkan.
Coba cari lagi pos-pos yang bisa lebih dihemat. Bedakan dengan memilah mana kebutuhan dan mana keinginan.
Tetap siapkan biaya tak terduga
Work from office akan membuatmu lebih banyak bersosialisasi dengan teman-teman. Misalnya butuh dana buat beli kado kalau ada yang ulang tahun, juga butuh dana buat nraktir kalau ulang tahun, kadang ada arisan, atau misalnya perlu berdonasi untuk membantu yang sedang kesulitan.
Jangan salah, saat work from anywhere bisa jadi kamu juga akan tetap membutuhkan dana-dana ini, meskipun kamu tidak secara langsung berinteraksi dengan mereka. So, tetap siap dengan berbagai biaya tak terduga.
Nah, jadi gimana? Bisa kan lebih berhemat dengan work from anywhere? Bisa dong!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!