QMPC Level 1 Batch 24
QUANTUM MAGNA PLANNING CERTIFICATION
Membuat Rencana Keuangan Pribadi Level 1 Batch 24
2-Day-Workshop
– ingin bisa membuat rencana keuangan sendiri?
– ingin mempertahankan gaya hidup di masa pensiun?
– ingin dapat menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi?
– ingin dapat liburan tiap tahun?
LET’S CREATE A PLAN for better quality of life
Objective
– Dapat membuat Rencana Keuangan sendiri.
– Mengenal rumus dalam pembuatan Rencana Keuangan sendiri.
– Mempelajari dan mempraktekan Rencana Keuangan sendiri.
– Berkenalan dengan produk-produk investasi.
Target Participant
Program ini dirancang untuk semua orang yang mempunyai keinginan untuk memperbaiki kondisi keuangannya.
Training Fee
Umum:
Rp3.500.000/ orang
Early Bird :
Rp2.500.000/ orang (pembayaran paling lambat 27 Januari 2013)
Harga khusus untuk Klien aktif maupun non-aktif: Rp3.000.000/ orang (non transferable)
Date, Venue & Requirements
Sabtu, 2 Februari 2013
Minggu, 3 Februari 2013
Pukul 09.00-17.00
Tempat: Comma ID, One Wolter Place 3rd Floor, Jl. Jl. Wolter Monginsidi 63B
Kebayoran Baru – Jakarta Selatan
Peserta diharapkan untuk membawa laptop sendiri untuk dapat melakukan perhitungan langsung
Outline
Day One : Mengenal Perencanaan Keuangan & Studi Kasus
Pada hari pertama ini peserta diajak untuk:
– Introduction : Becoming an Independent Financial Planner
– Introduction to Financial Planning
– Mengisi formulir data keuangan
– Mempelajari cara melakukan Financial Check Up
– Time Value of Money – mempelajari rumus-rumus keuangan
– Studi Kasus 1 & Studi Kasus 2
Day Two : Pelatihan Dalam Pembuatan Perencanaan Keuangan
Pada hari kedua peserta diajak untuk:
– Mengisi data keuangan pribadi masing-masing.
– Mempraktekkan rumus-rumus yang telah dipelajari pada keuangan pribadi masing-masing.
– Introduction : Produk Reksadana, Obligasi, Saham & Discretionary Fund.
– Recommendation Page
– Mendiskusikan Rencana Keuangan Anda dengan QM Planner dalam sesi one on one.
Contact Us
PT QUANTUM MAGNA
One Wolter Place, Annex Building Ground Floor
Jl. Wolter Monginsidi No. 63B
Telp: +62 21 7395 181
Fax: +62 21 7395 158
Email : [email protected]
Info mengenai jadwal QMPC selama 2013 bisa dilihat di sini
Bonus Akhir Tahun
Tidak terasa, tahun 2012 akan segera berakhir. Ada 2 hal yang paling dinanti oleh para karyawan setelah 12 bulan bekerja serta memberikan hasil kerja yang terbaik untuk perusahaan yaitu bonus akhir tahun dan liburan.
Memasuki awal tahun selalu muncul semangat baru. Entah karena energi positif setelah liburan panjang atau memang ada sesuatu yang ditunggu-tunggu. Wajar rasanya bila seorang karyawan mengharapkan bonus karena selama setahun lalu sudah bekerja memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Namun, pemberian bonus sangat tergantung dari pencapaian perusahaan dan aturan mainnya. Maka dari itu ada baiknya kita bijak dalam memanfaatkannya karena bonus akhir tahun bukanlah dana segar yang dapat digunakan sesuka hati atau dihambur-hamburkan. Lebih baik menganggarkan bonus akhir tahun untuk hal yang lebih penting, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut beberapa tips yang dapat digunakan dalam pemanfaatan bonus akhir tahun.
Jumlah bonus akhir tahun
Anda perlu mengetahui berapa jumlah bonus akhir tahun yang akan diterima sehingga tujuan yang dibuat tidak melebihi jumlah bonus yang diperoleh. Jumlah bonus akhir tahun ini juga dapat Anda jadikan patokan dalam peningkatan produktifitas dalam bekerja. Kalau Anda belum merasa puas dengan apa yang didapatkan, maka perlu meningkatkan produktifitas dalam bekerja di tahun mendatang.
Tujuan Finansial
Pendapatan bulanan yang Anda dapatkan sudah memiliki alokasinya masing-masing. Oleh sebab itu, alokasikan bonus akhir tahun untuk melunasi hutang agar tidak terus menerus menumpuk. Bila sudah tidak ada hutang, ada baiknya mengalokasikannya untuk ditabung agar sewaktu-waktu dapat digunakan untuk keperluan dana darurat. Bila Anda sudah memiliki tujuan serta rencana keuangan, ada baiknya sebagian bonus disisihkan untuk dinvestasikan ke dalam produk keuangan yang sesuai dengan profil risiko Anda.
Selamat menikmati bonus tahunan Anda!
NITA | CRO | @nithnoththa
Serunya berburu sekolah baru
Sebelum bercerita, saya mau memperkenalkan tokoh sentral dalam tulisan ini, Thoriq, anak usia 5 tahun, TK B, siap masuk SD, anak yang cerdas, menyenangkan, mudah bosan dan gak berhenti ngomong.
Dan inilah cerita saya ….
Juni 2012, saya dan Riza (suami) memutuskan untuk hidup mandiri, sebagai #kelasmenengahngehe. Kami memilih rumah di daerah Selatan untuk menetap, bukan..bukan Jakarta Selatan.. tapi di Tangerang Selatan, Bintaro persisnya J. Dan keriwehan pun terjadi termasuk mencari sekolah Thoriq yang baru.
Di Bintaro, pilihan sekolah banyak banget, international, national plus, swasta atau negeri unggulan. Mulai dari yang menjanjikan mencetak anak kreatif, mandiri, berprestasi sampai gemar belajar dan berbudi pekerti luhur.
Awal-awal sih bingung sendiri, mana ya yang bagus..tapi pada akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan seperti, “manusia sekolah juga gak ada yang sempurna (halaahh…)”. Tapi sebagai orangtua yang bertanggungjawab ekplorasi atas pilihan itu wajib dilakukan..gak cuma milih sekolah karena si jeng A bilang bagus, si Mamah bilang OK atau yang lebih parah, pencitraan.
Dan dari pengalaman saya, minimal ada 3 hal yang harus diperhatikan sebelum memilih sekolah:
Pertama, pastikan orangtua tahu karakter anak. Pengalaman saya, karakter anak akan sangat mempegaruhi gaya belajarnya dan bagaimana dia ingin diajar. Seperti anak saya Thoriq, bukan anak yang bisa belajar satu arah, hanya mendengarkan guru saja. Thoriq adalah tipe anak yang banyak bertanya dan akan terus bertanya sampai dia puas mendapatkan sebuah jawaban yang masuk akal. Dengan karakter seperti ini, akan kasihan bagi Thoriq bila saya memaksakan dia masuk sekolah yang gak beri peluang untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Artinya jumlah murid dan guru di kelas menjadi salah satu concern kami dalam memilih sekolah. Karena terus terang dibanding nilai di atas kertas, kami lebih ingin Thoriq menikmati proses belajarnya.
Kedua, hayuk orangtua datang ke sekolah yang diminati. Sediakan waktu untuk obeservasi, diskusi dengan gurunya. Saya sempat berdiskusi bersama ketua pembuat kurikulum di salah satu sekolah yang didatangi supaya mendapatkan gambaran lengkap tentang suasana kelas serta proses belajar mengajarnya. Saya selalu datang ke sekolah yang dipilih justru bukan pada saat Open House agar lebih fokus dan melihat aura keseharian di sekolah itu. Entah valid atau tidak, berdasarkan hasil observasi dan pendapat pribadi, semakin sekolah yakin dengan value-nya semakin sedikit spanduk dan iklannya :)
Ketiga, hitung dana pendidikan sekaligus mengukur kemampuan finansial. Saya senang sekali dengan kalimat Ligwina Hananto soal pendidikan, “jangan sampai uang menjadi penghalang antara anak dan cita-citanya”. Artinya dalem banget buat saya. Awalnya saya mengartikan kalimat ini dengan pengertian yang sempit, pokoknya Thoriq harus masuk sekolah di TB Simatupang itu titik (ehm bukan yang biru..sebelahnya.. iyaaa yang orange ;) ). Saya jatuh hati dengan konsep pengajaran mereka dan yakin Thoriq cocok dengan konsep seperti ini. Tapi saya lupa, “Siapa Gue?” sampai mau menyekolahkan Thoriq di sekolah dengan uang pangkal Rp60juta.. kalau saya paksakan, apakah yakin dengan kelanjutannya? Bagaimana nanti dengan Khalid dan Tsuraya (hahaha nama calon adik Thoriq) apa bisa mendapatkan kenyamanan bersekolah yang sama?
Maka saya mengerti makna dari kalimat itu, bahwa tanggung jawab kita sebagai orangtua terhadap pendidikan anak tidak hanya saat ini, tidak hanya satu jenjang, perjalanan masih panjang. Untuk Thoriq, masih ada SMP, SMA dan Universitas. Saya harus pastikan Thoriq mendapatkan yang terbaik sesuai kemampuan sebagai orangtua, tanpa dipaksakan.
Dengan alasan itu juga, walaupun Thoriq masih berumur 5 tahun, saya sudah mulai cari tahu uang pangkal SMP, SMA dan Universitas yang dicita-citakan untuknya.
Lebaykah? Tidak jawabannya, karena jumlah nilai uang pangkal yang diperlukan nantinya fantastis! Untuk biaya kuliah di fakultas kedokteran universitas swasta Jakarta, nilai yang harus kami persiapkan pada saat Thoriq berumur 17 tahun adalah Rp1,8M.
Bagaimana cara menyiapkan Dana Pendidikan sebegitu besarnya? Sulitkah? Jawabannya bisa YA bila dipersiapkan setahun sebelum Thoriq mulai kuliah, atau MUDAH bila dipersiapkan mulai dari sekarang dengan mekanisme regular investment.
Mampu investasi bulanannya? MAMPU!
Memang Thoriq cita-citanya pasti jadi dokter? Gak tau juga sih, tapi menurut saya, stop questioning start investing!
Ini bentuk tanggung jawab kami, tidak akan membiarkan uang jadi penghalang cita-cita Thoriq (juga Khalid dan Tsuraya nantinya..teteup)
Selamat berburu dan enjoy the process!
Nadiah Said |Sales Division |@nadiahbawazier
Bijak Kelola Bonus Tahunan
Desember merupakan salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar karyawan perusahaan. Kenapa? Karena Desember identik dengan hadirnya bonus akhir tahun! Yeay!
Bonus akhir tahun biasanya hadir karena adanya laba yang diterima perusahaan. Perusahaan mengalokasikan persentase tertentu dari laba bersihnya sebagai bonus bagi karyawan dan pembagiannya tergantung seberapa besar kontribusi Anda terhadap perusahaan.
Sejujurnya saya tidak tahu akan mendapatkan bonus akhir tahun atau tidak, mengingat status sebagai karyawan yang masih “hijau” di perusahaan ini. Akan tetapi boleh dong berandai-andai. Andai benar-benar “kejatuhan durian runtuh” , apa yang akan saya lakukan?
Yang pertama kali harus diperhatikan adalah berapakah estimasi jumlah bonus yang akan diterima sehingga nanti dapat melakukan penyesuaian dengan anggaran pengeluaran tahunan.
Setelah terbayang berapa jumlahnya maka langkah selanjutnya adalah membuat daftar pengeluaran tahunan apa saja yang akan saya penuhi menggunakan bonus tersebut. Pertama kali yang terpikirkan adalah zakat karena saya tidak mempunyai utang. Apabila Anda memiliki utang, pembayarannya haruslah didahulukan daripada zakat. Lakukan pelunasan utang tetapi jika belum bisa dilunasi 100%, alokasikan maksimal 30% dari bonus akhir tahun.
Bagi yang muslim, mari kembali membahas zakat. Zakat wajib dilakukan untuk membersihkan harta. Di sini saya bicara tentang zakat maal yaitu zakat harta dan zakat profesi. Nishab-nya setara dengan 85 gram emas murni dalam satu tahun dan kadar zakatnya 2,5%. Jadi, misalnya penghasilan Anda setahun mencapai nominal 85 gram emas murni maka zakatnya: Total Penghasilan x 2,5%.
Alokasi bonus akhir tahun berikutnya untuk dana darurat, investasi, dan pembayaran premi asuransi sebesar 10% – 30%. Alhamdulillah, dana darurat saya sudah aman lalu premi asuransi kesehatan pun sudah di-cover oleh kantor sehingga tinggal memikirkan urusan investasi. Saya berencana membeli reksadana campuran untuk dana haji sebelum usia 40 tahun.
Bagi Anda yang pos dana daruratnya belum terpenuhi atau sulit berinvestasi reguler setiap bulan maka kehadiran bonus akhir tahun ini dapat menjadi solusi. Investasikan sebagian bonus tahunan Anda ke dalam deposito, obligasi, reksadana, emas, bahkan saham. Tentunya tergantung jangka waktu tujuan keuangan serta profil risiko Anda.
Selanjutnya untuk pengeluaran rutin seperti belanja hari raya, uang tahunan pendidikan, kurban tahun depan, pembayaran PBB, dan STNK dapat dialokasikan sebesar 20% – 40%. Biasanya saya mengalokasikan rejeki berlebih untuk keperluan mudik Idul Fitri dan kurban di Idul Adha.
Terakhir jangan lupa mengalokasikan rewards for yourself, dong! Maksimal 20% dari bonus dapat dipakai sebagai Dana Liburan atau Dana Belanja Sale Akhir Tahun. Bonus ini didapat dari hasil kerja keras, jadi sudah sepatutnya Anda mendapatkan hadiah yang setimpal. Rewards dapat menjadi penambah semangat bekerja di tahun berikutnya lho!
Sudah terpikir dong alokasi bonus akhir tahun ini?
Selamat memanfaatkannya dengan bijak ya!
Wulan | Planner | @pwulandr
Derita itu bernama bangkrut (bagian 2-akhir)
Masih ingat kisah Nina pada artikel sebelumnya? Bagi yang belum membaca, sila klik tautan ini
Setelah menyaksikan sendiri pengalaman kebangkrutan orangtuanya, Nina mulai membenahi kondisi finansialnya. Kejadian itu tentunya meninggalkan trauma finansial bagi Nina.
“Kalaupun masa pensiun nanti masih bekerja, itu semata-mata karena aku ingin tetap berkarya. Passion. Bukan lagi mencari sesuap nasi,” tegas Nina memantapkan tujuannya.
Ada beberapa hal yang perlu Nina persiapkan agar masa pensiunnya nanti terhindar dari kebangkrutan. Jelas bahwa Nina sebaiknya mulai membentuk spending money habit yang sehat sejak sekarang.
Apa yang kita dapatkan hari ini adalah hasil kerja keras di masa lalu. Begitu pun tujuan finansial di masa mendatang, adalah akumulasi dari kebiasaan investasi saat kita masih muda.
Berikut ini dapat dijadikan panduan oleh Nina dalam mengelola cashflow bulanannya:
Dana pensiun adalah tujuan yang ingin Nina capai. Tujuan itu perlu diterjemahkan ke dalam langkah konkrit agar dapat tercapai. Tujuan tanpa langkah taktis hanya akan menjadi mimpi tanpa kenyataan. Nah, dalam hal ini, Nina perlu membuat perencanaan dana pensiun.
Langkah praktis yang bisa Nina lakukan:
Pertama, setelah menetapkan tujuan finansial (Tujuan-Lo-Apa) Nina sebaiknya mulai mendaftar seluruh “amunisi” yang dimilikinya dalam 3 dokumen berikut:
Networth statement menggambarkan berapa jumlah kekayaan bersih Nina.
Dengan membuat cashflow statement, Nina bisa mengetahui berapa “amunisi”-nya untuk berinvestasi setiap bulannya. Terkadang kita mengabaikan potensi pendapatan tahunan seperti bonus dan THR. Padahal, dengan mencatatnya dalam cashflow statement tahunan, dapat diketahui potensi investasi tahunan dari sisa arus kas.
Kedua, Nina perlu menghitung apakah kondisi keuangannya sehat atau tidak dengan mendeteksinya melalui 3 rasio ini:
Tujuan finansial dapat dicapai salah satunya melalui kemampuan investasi bulanan, yang tercermin dari rasio menabung.
Jika kemampuan menabung <10% atau bahkan negatif alias defisit, maka Nina perlu mengecek kembali dimana letak “kebocoran” pengeluaran bulanannya.
Hati-hati dengan rasio cicilan utang bulanan. Banyak orang yang merasa diberi lampu hijau untuk berutang ketika menyadari rasio cicilannya 0%. Padahal, dengan berutang akan mengurangi kemampuan kita untuk berinvestasi, lho. Jadi pertimbangkan kembali apakah perlu berhutang atau tidak, terutama untuk jenis pinjaman konsumtif seperti mencicil gadget.
Dana darurat perlu Nina miliki sebagai bumper jika terjadi keperluan yang sifatnya emergency. Besaran dana darurat tercermin dalam angka ideal rasio likuiditas. Untuk single seperti Nina, idealnya memiliki dana darurat minimal 4x jumlah pengeluaran bulanannya. Instrumen dana darurat diutamakan yang menyediakan likuiditas tinggi seperti tabungan, deposito, atau logam mulia.
Ketiga, Nina sebaiknya mulai menghitung berapa keperluan finansialnya (dalam hal ini, dana pensiunnya) di masa mendatang saat dia pensiun dan berapa penghasilan yang harus disisihkan setiap bulan untuk mencapai tujuan tersebut.
Nina berencana pensiun di usia 55 tahun dengan biaya yang setara dengan Rp3juta (nilai sekarang). Jika usianya sekarang 28 tahun dan asumsi inflasi 10% per tahun, maka Nina memerlukan dana sebesar Rp7,8miliar untuk dana pensiunnya.
Dana pensiun Nina sebesar Rp7,8M itu dapat dicapai melalui investasi bulanan sebesar Rp350ribu saja, ditempatkan ke dalam produk investasi yang bisa memberikan imbal hasil rata-rata 25% per tahun.Nina sempat ternganga ketika mengetahui besarnya dana pensiun yang diperlukannya. Kita memang tidak menyadari adanya “perampok” nilai uang bernama inflasi. Ya, biaya hidup Nina saat ini sebesar Rp3juta, akan membengkak nilainya menjadi setara Rp39juta pada saat usianya 55 tahun nanti karena adanya kenaikan harga barang dan jasa rata-rata 10% per tahun.
Keempat, menentukan produk investasi yang tepat untuk mencapai tujuan finansialnya sesuai dengan profil risiko. Berikut ini panduan pemilihan jenis produk investasi berdasarkan jangka waktu pencapaian tujuan finansial untuk mereka yang berprofil risiko moderat seperti Nina.
Dana pensiun yang ingin dicapai oleh Nina dalam waktu 27 tahun lagi, dapat menggunakan produk investasi yang agresif seperti reksadana saham. Meskipun produk ini tergolong berisiko tinggi, namun risiko tersebut dapat diminimalkan dengan panjangnya periode investasi yang dilakukan oleh Nina.
Pemilihan produk investasi yang tepat agar tujuan finansial tercapai sesuai rencana amatlah penting. Layaknya kendaraan, kesalahan memilih produk dapat berisiko tertundanya bahkan tidak tercapainya tujuan finansial. Sebagai investor, Nina pun perlu mulai membekali diri dengan meningkatkan wawasan finansialnya. Walau bagaimanapun, uang akan menjadi tanggung jawabnya dan Nina sepenuhnya akan menanggung segala risiko di samping potensi return atas keputusan investasi yang diambilnya.
Nah, Nina sudah menyiapkan langkah taktis untuk menyiapkan dana pensiunnya dengan cara membuat perencanaan keuangan.
Bagaimana dengan kamu?
Salam,
EkaAgustina| Planner| @clarisa2005
Summary tweet #FinClic 24 Des 2012
Berikut ini merupakan summary tweet #FinClic 24 Desember 2012 tentang “financially superior spouse”
Ada #FinClic hari ini. Financial Clinic dulu mulai sebagai program radio 1 Juni 2006. Sekarang “siaran” dalam bentuk twit setiap Senin
Sesi pertama #FinClic gw mau ngobrolin dulu tentang “powerful spouse”. Beberapa kali ketemu kasus di mana salah satu financially superior. Berat banget
Balance of power berantakan saat salah satu dari pasangan financially superior. Bisa yang laki-laki, bisa juga yang perempuan #FinClic
Siapapun yang financially superior, PR besar untuk pasangan agar bisa jaga “balance”. Secara finansial jangan sampe keliatan dominan #FinClic
Kalau perempuan yang financially superior, biasanya kasus istri bekerja dengan penghasilan besar atau dari keluarga sangat kaya #FinClic
Kalau laki-laki yang financially superior, beberapa kasus karena laki-lakinya “in power” memiliki usaha besar, istri ibu rumah tangga #FinClic
Beberapa yang harus diperhatikan kalau ada salah satu dari pasangan yang financially superior : 1) akses Dana Darurat 2) berbagi peran 3) status milik #FinClic
Gw pernah ketemu beberapa kasus. Suami financially superior, saat terjadi cerai istri pulang ke rumah ortu hanya dengan baju yang dipakai #FinClic
Atau istri financially superior, saat terjadi cerai berpisah serba membingungkan karena suami terbiasa dengan fasilitas rumah #FinClic
Urusan cerai, meraka perlu marriage counselor. Dengan financial planner urusannya bukan problem rumah tangga, tapi langsung ke keuangan #FinClic
Untuk kasus pasangan financially superior, urusan uang ini kalau diurus dengan benar dari awal bisa bantu dan menghindari problem-problem lain #FinClic
Pertama, bahas dulu soal hak dan kewajiban. Pemahaman yang sama dulu supaya gak “tabrakan”. Siapa yang berhak atau wajib tentang nafkah? #FinClic
Kalau suami yang financially superior, uang yang diberikan ke istri sebagai nafkah atau biaya hidup bersama? Harus clear penggunaannya #FinClic
Kalau perempuannya yang financially superior? Ini juga penting supaya sebagai suami tetap tau kewajiban nafkah kepada keluarga dan declare milik istri #FinClic
Perjanjian pranikah jadi sangat membantu. Karena perlu memperjelas status kepemilikan masing-masing. Tanpa perjanjian, semua milik bersama #FinClic
Semua orang harus punya akses pada uangnya sendiri. Kalau ada apa-apa (bukan soal cerai, tapi kasus emergency dan meninggal dunia) tetap punya akses #FinClic
Kalau dimiliki sebelum menikah, milik yang beli RT @blade_repsol: #FinClic kalau property atas nama salah satu dan sudah di dapat sebelum-nya, tetapi dianggap milik bersama?
RT @dewinene: mba wina saya belum nikah tapi mau tau lebih jelas bedanya nafkah dengan biaya hidup bersama apa? Makasih mba…
Nafkah=biaya hidup bersama? Ada perbedaan pendapat. Kalau di Arab, nafkah = harta yang diberikan untuk istri, beda dengan biaya hidup bersama #FinClic
“Saya ikhlas berbagi dengan istri” waktu lagi rukun semua juga bilang gitu kan? Kalau cerai atau udah meninggal? Ayo lindungi hak kita dan pasangan #FinClic
RT @debyflo: Setuju Perjanjian pra nikah perlu. Bukan buat antisipasi cerai, BUKAN. Tapi mempermudah kalau ke depannya ada urusan notaril dan lain-lain
Buat yang Katolik tidak ada cerai, tapi kan meninggal tetap bisa terjadi. Prenuptial agreement bukan untuk cerai, tapi untuk perjelas status harta dan utang @Timbulbutar2 #FinClic
Anyway tentang pasangan yang financially superior. Di kasus suami yang superior, sering hanya “ngasih uang bulanan” tanpa ada diskusi #FinClic
Tanpa prenuptial agreement, harta dan utang milik bersama RT @fitryfee3: kalau suami yang financially superior, tapi asset-aset mostly atas nama istri gimana? Masih aman? #FinClic
Kasus suami yang financially superior. Saat cerai, istri yang ibu rumah tangga gak punya uang/aset sama sekali. “Diatur”, anak-anak diasuh suami #FinClic
Untuk lindungi diri (bukan cerai saja, tapi juga jika suami meninggal), istri yang suaminya financially superior harus punya akses rekening sendiri #FinClic
Kalau cerai, paling tidak si istri punya uang untuk makan, mengurus surat-surat, biaya lawyer dan nego hak asuh anak-anaknya #FinClic
Kalau suami meninggal, si istri tetap punya akses uang sendiri untuk makan beberapa bulan ke depan, juga tahu harta dan utang suami dan ke mana ngurusnya #FinClic
Kasus istri yang financially superior. Harus bisa nunjukkan “butuh” pada suami. Saran gw, tinggalkan jabatan kerjaannya di kantor ya ;) #FinClic
Suami yang penghasilan kecil akan mudah tersinggung kalau istri tidak pandai-pandainya menunjukkan apresiasi. Ini masalah budaya sih #FinClic
Itu yang gw lakukan, gak berkekuatan hukum, bisa bantu keluarga RT@anitasabidi: ga bikin prenup tapi surat pernyataan bermaterai bisa? #FinClic
Kasus suami PNS gaji 2juta, istri swasta gaji 15juta. Gak ada yang merasa “lebih hebat”. Suami kasih semua gaji, istri bantu semua kebutuhan #FinClic
Istri ini pernah bilang “gimana ya gaji suami gw segitu”. Gw bilang kalau PNS punya 50juta/bulan lo malah musti kuatir ;) suaminya orang jujur lho! #FinClic
Suami ini dapat warisan dan karena memang mereka orang baik-baik, warisan dikasih ke istri, istri kelola untuk kebutuhan bersama. Gak ada masalah #FinClic
Kasus lain, suami berbisnis gak pernah kasih nafkah, istri swasta bergaji tinggi. Setelah 15 tahun, bisnis suami bangkrut #FinClic
Setelah bisnisnya bangkrut, ternyata suami malah jadi minta uang ke istrinya. Jadi sering berantem. Istri bingung kok lebih repot? #FinClic
Suami gak punya harta apa-apa karena bisnis bangkrut. Waktu mereka bercerai, semua harta hasil kerja istri harus dibagi 2, termasuk rumah! #FinClic
Kasus seperti itu selalu membuat gw sedih. Karena efeknya ke mana-mana. Anak-anak juga “melihat” kan? Contoh: minta uang ke Bunda, Ayah gak punya! #FinClic
Siapapun yang financially superior, suami istri (mumpung rukun dan sehat) harus saling melindungi. Jangan biarkan timpang terus menerus #FinClic
Kalau udah married gak bisa bikin prenuptial agreement. Gw bikin surat tandatangan berdua, kalau ada apa-apa dipakai keluarga untuk luruskan status harta kami @IkaPramono #FinClic
Kasus suami financially superior, istri ibu rumah tangga dikasih bulanan jumlah besar. Tapi biasanya gak ada diskusi tentang uang suami sama sekali #FinClic
Maunya si istri yang ibu rumah tangga bagi uang bulanannya » ada yang diinvestasikan, ada yang dipake untuk kebutuhan rumah tangga. Jadi dia punya sesuatu #FinClic
Kebayang gak, biasa dikasih berpuluh juta per bulan, kalau cerai atau suami meninggal, istri ini langsung gak punya apa-apa. Hidup anak-anaknya gimana? #FinClic
“Prenup itu kebarat-baratan!” Kata seorang penelpon bapak-bapak waktu gw pernah bahas ini di TV. Kenapa? Karena pake bahasa inggris? :p #FinClic
Islam mengakui pemisahan harta suami dan istri. Semua orang harus jelas status harta dan utangnya. Syariah itu : jelas tercatat transparan #FinClic
UU Perkawinan tahun 1974 membuat “campur” status harta dan utang. Sehingga tanpa prenuptial agreement rumah atas nama suami jadi milik bersama. Gak Islami kan? #FinClic
Jadi… “Prenuptial agreement tidak Islami” ini komentar orang yang berpikir perjanjian pranikah itu seperti versi Holywood, tentang persiapan cerai. Bukan lho! #FinClic
Gimana kalau gak punya Prenuptial agreement? Banyak kok pasangan yang baik-baik aja tanpa Prenup. Tapi perlu terbuka soal status harta dan utangnya #FinClic
Betul #FinClic RT @alfathtauhid: prenup justru akan memudahkan saat mngurus harta waris ketika salah satu pasangan meninggal dunia. Ya kan?
Cari di Al Quran ayat-ayat tentang harta waris dan nafkah. Kalau gak diakui pemisahan, gimana bagi waris dan nafkahnya ? #FinClic RT @Ayahnya_Hana: Dalilnya apa bu?
RT @samdiah: buat yang ngerasa prenup ga penting, wait and see aja ampe dia dtinggal pasangannya Win, berasa banget! Hehehe
maka semua yang dihasilkan saat menikah bagi 2 dulu. 50% jadi harta waris, 50% milik yang masih hidup. Bagi waris tergantung agama RT Kalau ga pake prenup, semua harta milik bersama. Salah satu meninggal, bagi warisnya gimana? *pertanyaan tanpa riset dulu* #FinClic
Gak begitu. Hukum waris Islam, laki-laki meninggal » ahli warisnya ortu+istri+anaknya. Maka harus jelas yang mana harta miliknya @prastawa #FinClic
Financial planning Syariah: jelas tercatat transparan. Jadi yang mana harta+utang suami dan istri harus jelas. Suatu hari bagi waris, jelas dari yg mana #FinClic
Q RT @Sihanin Bokap hibah harta ke anak yang sudah menikah tanpa prenup. Berarti jadi milik bersama pasangannya ya? #FinClic
A @Sihanin #FinClic kalau itu warisan, bisa tetap milik pribadi si anak, tapi kalau hibah belum tentu. Maka perlu declare tuh. Gw ada hibah dari ortu, gw minta sama suami agar tetap milik gw, dia declare dalam surat. Karena kalau hibah dari bokap gw jadi milik gw bersama suami, suami meninggal » mertua gw kebagian warisan lho
Iya yang dicampur harta dan utang yang terjadi saat menikah. Jadi kusut RT @ajiwar: harta bawaan sebelum menikah gak dicampur #UUperkawinan
Prakteknya yang cerai tetap bagi dua tuh RT @hanspsiagian: Pasal 85, 86, 87 KHI, mengatur pemisahan harta bawaan dan harta bersama secara tegas
Ini becanda kan? :p syariahnya gak begitu lho hi3 *terlaluserius* RT @ItsDhianHere: Uang suami itu uang istri,uang istri ya punya istri :))
Inget ya tadi pagi #FinClic dimulai tentang kasus “financially superior spouse”. Gimana bahayanya yang inferior bisa tertindas kalau gak menjaga diri
Pengumuman Libur Kantor QM Financial
Bersama ini diberitahukan bahwa PT. Quantum Magna Financial akan tutup pada:
Senin, 24 Desember 2012 sampai dengan Jum’at, 4 Januari 2013 (Hari Raya Natal & Tahun Baru).
Kegiatan operasional kantor akan berjalan seperti biasa mulai Senin, 7 Januari 2013.
Konsultasi dan Diskusi Plan pada periode libur tersebut dapat diatur dengan menghubungi Planner atau CRO masing-masing.
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.