Serem banget nggak sih, topiknya? Tapi melihat apa saja yang begitu ramai berkembang terutama di media sosial belakangan ini, tampaknya ini juga penting sih untuk dibahas. Ya, harga dari sebentuk ketidaksetiaan, alias perselingkuhan.
Perselingkuhan di Sekitar Kita
Perselingkuhan, sebuah kata yang sering kali menimbulkan reaksi kuat dan negatif. Sebuah tindakan yang bukan hanya merusak kepercayaan, tetapi juga menimbulkan luka yang mendalam bagi semua yang terlibat. Perselingkuhan sering kali dilihat sebagai pelanggaran utama dalam suatu hubungan, tetapi faktanya, dampak yang dihasilkannya jauh lebih luas dari sekadar perasaan sakit hati dan pengkhianatan.
Di balik sebentuk ketidaksetiaan, alias perselingkuhan, terdapat berbagai biaya tersembunyi yang mungkin tidak pernah dipertimbangkan oleh seseorang yang memutuskan untuk berpaling dari pasangannya. Biaya ini bukan hanya berupa kerugian finansial, tetapi juga mencakup kerugian emosional, sosial, dan kesehatan yang bisa bertahan jauh setelah perselingkuhan terungkap.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk membuka mata kita semua tentang konsekuensi nyata dari perselingkuhan – untuk memahami bahwa tindakan ini memiliki biaya yang lebih tinggi daripada yang kita bayangkan. Artikel ini bukan ditujukan untuk menakut-nakuti, tetapi lebih kepada memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang sebenarnya dipertaruhkan ketika seseorang memilih untuk berselingkuh.
Dengan memahami biaya yang terlibat, kita dapat lebih menghargai nilai dari hubungan yang jujur dan setia, serta pentingnya komunikasi dan pemecahan masalah dalam hubungan. Mari kita jelajahi lebih lanjut biaya tersembunyi dari perselingkuhan dan bagaimana dampaknya bisa merusak lebih dari sekadar hubungan antara dua orang.
Biaya yang Muncul dalam Sebuah Perselingkuhan
Perselingkuhan dapat memiliki dampak finansial yang signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Biaya langsung biasanya berhubungan dengan tindakan yang dilakukan selama perselingkuhan, sementara biaya tidak langsung sering kali muncul sebagai konsekuensi setelah perselingkuhan terungkap.
Biaya langsung bisa mencakup pengeluaran untuk hadiah, makan malam, perjalanan, atau akomodasi hotel. Misalnya, jika seseorang menghabiskan Rp1.000.000 per minggu untuk makan malam dan hadiah, ini bisa menjadi Rp52.000.000 per tahun. Jika ditambah dengan biaya hotel dan perjalanan, totalnya bisa jauh lebih tinggi.
Namun, biaya potensial terbesar biasanya muncul jika perselingkuhan berakhir dengan perceraian. Biaya perceraian bisa sangat besar dan meliputi biaya pengacara, biaya pengadilan, dan biaya lain yang terkait dengan pembagian aset.
Beberapa komponen biaya yang harus dicermati jika harus melalui gugat cerai:
1. Biaya Pengacara
Mengurus perceraian secara mandiri adalah opsi, tetapi jika kurang paham mengenai sistem peradilan di Indonesia, misalnya prosedur penggugatan dan struktur surat gugatan, disarankan untuk menggandeng pengacara. Di kota-kota besar seperti Jakarta, tarif pengacara bisa mencapai Rp20-50 juta untuk pengadilan tingkat pertama. Jika masuk proses banding, kasasi, dan peninjauan kembali, tarif pengacara bisa bertambah.
Tidak ada tarif baku untuk biaya pengacara dalam kasus perceraian karena ini tergantung pada kebutuhan penggugat. Jika memilih menggunakan pengacara, honorarium ditentukan berdasarkan kesepakatan antara klien dan pengacara, sesuai Pasal 21 ayat (2) UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
Pengacara biasanya menawarkan dua skema pembayaran, yaitu lump sum (tunai) atau hourly-basis (per jam). Klien memilih skema mana yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.
Berdasarkan buku ‘Advokat Indonesia Mencari Legitimasi’, ada beberapa komponen biaya jasa hukum untuk kasus perceraian:
- Honorarium advokat
- Biaya transportasi
- Biaya akomodasi
- Biaya perkara
- Biaya sidang
- Biaya kemenangan perkara (success fee), antara 5-20%
Biaya jasa pengacara di Jakarta umumnya sudah mencakup semua proses dari pendaftaran hingga penerbitan akta cerai. Ini tidak termasuk jika kasus naik ke tingkat banding di Pengadilan Tinggi, atau jika berlanjut ke tingkat kasasi di Mahkamah Agung.
2. Panjar Biaya Perkara
Panjar biaya perkara tergantung pada pengadilan tempat pengajuan perceraian. Jika beragama Islam, perceraian diajukan ke Pengadilan Agama sesuai wilayah hukum tempat tinggal istri, sesuai Pasal 66 ayat (1) dan (2) UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
Untuk non-Muslim, gugatan cerai diajukan ke Pengadilan Negeri sesuai wilayah hukum tempat tinggal tergugat. Biaya perkara perceraian di Pengadilan Negeri bisa berbeda dengan Pengadilan Agama. Biaya ini mencakup pendaftaran, proses, panggilan pemohon dan termohon, redaksi, dan meterai. Mungkin ada biaya tambahan dengan jumlah yang bervariasi, sesuai keputusan masing-masing Pengadilan Agama. Setelah itu, pencatatan perceraian dilakukan di Catatan Sipil, yang umumnya tidak memerlukan biaya tambahan untuk menerbitkan Akta Cerai.
3. Pengadilan
Jika menggunakan pengacara, biasanya biaya pengadilan ini juga sudah termasuk. Tapi penting juga untuk tahu apa saja yang harus dibayar, terutama jika berencana mengurus perceraian secara mandiri.
Beberapa komponen yang perlu diperhatikan adalah biaya pendaftaran perkara, meterai, administrasi, redaksi, dan panggilan. Meski relatif tidak banyak, tetapi di sini terdapat kemungkinan untuk mengajukan banding, misalnya jika ada perebutan atas hak asuh anak, maka biaya tambahan akan muncul. Ada tiga komponen biaya yang dibutuhkan lagi, yaitu pendaftaran, gugatan banding, dan pengiriman berkas.
Biaya tambahan untuk gugat cerai juga akan muncul jika gugatan naik ke tingkat kasasi dan selanjutnya peninjauan kembali. Semakin tinggi tingkat pengadilan, biaya yang dibutuhkan semakin besar.
Selain itu, ada juga biaya yang berkaitan dengan pembagian aset dan dukungan finansial. Jika pasangan yang diselingkuhi menerima sebagian besar aset atau hak asuh anak, pihak yang berselingkuh mungkin harus membayar dukungan finansial yang bisa mencapai jutaan rupiah per bulan.
Biaya Lainnya yang Harus Dibayar karena Perselingkuhan
Selain biaya finansial, ada pula biaya lain yang harus ditanggung, dan bisa jadi, besarnya justru lebih besar lagi daripada secara finansial.
Biaya Emosional
Biaya emosional dari perselingkuhan mencakup kerusakan emosi yang dialami oleh semua pihak yang terlibat. Bagi individu yang berselingkuh, ini bisa berupa rasa bersalah dan stres, serta ketakutan akan terbongkarnya perselingkuhan. Bagi pasangan yang diselingkuhi, dampaknya bisa berupa rasa kepercayaan yang rusak, rasa pengkhianatan, dan penolakan yang bisa sangat menyakitkan dan mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka. Jika ada anak-anak yang terlibat, mereka juga bisa mengalami biaya emosional, termasuk kecemasan, kebingungan, dan potensi masalah perilaku dan prestasi akademik.
Biaya Sosial
Biaya sosial dari perselingkuhan melibatkan kerugian reputasi dan citra sosial, serta potensi kehilangan teman dan dukungan sosial. Perselingkuhan dapat menimbulkan stigma sosial, yang bisa merusak reputasi individu yang berselingkuh dalam komunitas atau lingkungan kerja mereka. Selain itu, perselingkuhan juga bisa berakibat pada kehilangan dukungan sosial, karena teman dan keluarga mungkin merasa harus memilih sisi atau memutuskan untuk menjauh. Jika perselingkuhan melibatkan rekan kerja, ini juga bisa menimbulkan ketegangan dan konflik di tempat kerja.
Pada akhirnya, biaya finansial dari perselingkuhan bisa mencapai ratusan juta, bahkan miliaran rupiah, tergantung pada berbagai faktor seperti lamanya perselingkuhan, apakah perceraian terjadi, dan bagaimana aset dibagi. Biaya ini jauh melebihi apa yang mungkin dipikirkan oleh seseorang ketika memutuskan untuk berselingkuh.
Perselingkuhan adalah sebuah peristiwa yang memiliki dampak luas dan mendalam, tidak hanya merusak hubungan antar pihak, tetapi juga menimbulkan berbagai biaya tersembunyi. Biaya emosional, sosial, dan finansial yang terlibat dalam perselingkuhan dan perceraian dapat sangat berat, seperti yang sudah diulas di atas. Dari biaya pengacara dan pengadilan hingga kerusakan hubungan dan reputasi, konsekuensinya bisa jauh lebih besar dari apa yang tampak di permukaan.
Jadi, yakin mau dan mampu menanggung semua itu nantinya?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!