Kamu pengin beli token? “Benda” bernama token ini belakangan memang lagi ngehype. Mulai dari token nft, token game, sampai token-token yang diendorse. Ngehype-nya karena masing-masing menawarkan keuntungan, keasyikan, dan perkembangan to the moon. Tapi, sayangnya, enggak setiap token legit untuk dibeli.
Penasaran juga kan, sama yang namanya token ini? Juga, tentang gimana cara beli token yang legit? Yuk, kita bahas di artikel kali ini!
Apa Itu Token?
Token adalah suatu jenis aset digital yang dikembangkan dengan “meminjam” jaringan blockchain milik pihak lain. Token bisa dibilang merupakan hasil dari suatu project yang kemudian bisa dimanfaatkan sebagai alat pembayaran digital untuk berbagai layanan yang disediakan. Umumnya, token dikembangkan dan beroperasi dengan memanfaatkan konsep smart contract.
Apa bedanya dengan koin? Koin merupakan jenis aset digital juga, tetapi dikembangkan dalam jaringan blockchain milik sendiri. Misalnya seperti bitcoin, yang dihasilkan dalam jaringan Bitcoin itu sendiri. Koin ethereum dibangun dalam jaringan blockchain milik Ethereum sendiri. Di sisi lain, jaringan blockchain Ethereum yang menggunakan konsep smart contract juga sering dipakai oleh para developer untuk membuat token lain, misalnya seperti Tether.
Nah, itu dia arti token, dan bedanya dengan koin.
Beli Token, Menguntungkan (?)
Terutama sejak Ghozali Everyday menggegerkan Indonesia dengan hasilnya meraup miliaran rupiah dari penjualan NFT, semakin banyak orang melirik aset digital untuk ikut mencoba peruntungan. Begitu juga dengan para artis, atlet, hingga public figure.
Sayangnya, tak semua legit.
Beberapa aset digital memang layak dikoleksi. Misalnya seperti hasil karya seni, hingga merchandise atau video-video pendek bersejarah atau memiliki makna historis bagi pengoleksinya. Misalnya seperti video-video pendek pertandingan NBA yang sangat laku diburu. Juga berbagai item game, seperti kucing digital atau kucing NFT yang bisa dikembangbiakkan di platform Cryptokitties yang bisa laku hingga ratusan ribu dolar.
Tapi, tak kalah banyak yang scam belaka. Masih ingat soal token Squid Game yang harganya melesat dalam waktu beberapa jam, beberapa waktu yang lalu kan? Ternyata, token yang katanya dibuat berdasarkan serial Netflix yang juga viral itu hanya skema rug pull belaka. Ketika harga sudah to the moon, developernya membawa lari uang investor. Banyak yang mengalami kerugian karenanya.
Hal yang sama sedang terjadi juga di tanah air. Sejumlah pihak mengklaim sedang mengembangkan berbagai project digital, dan mengeluarkan token yang ditawarkan pada publik. Namun, sayangnya, lagi-lagi tak semua legit. Beberapa di antaranya tak menyertakan whitepaper saat merilis token. Padahal productive value juga belum tampak, lantaran token juga sama sekali masih sangat baru.
Jadi, kalaupun mau melakukan riset terhadap fundamental aset, lalu harus riset dari mana dong? Sebuah pertanyaan logis yang seharusnya muncul di benak para (calon) investor saat hendak beli token.
Tip Beli Token Kripto
Karena tak semua legit, maka ada baiknya kita punya beberapa pertimbangan sebelum beli token.
Beli token yang sedang hype bukannya dilarang. Boleh kok. Bahkan kalau mau, beli token atau koin yang enggak ada whitepapernya juga nggak masalah, tetapi harus sadar sepenuhnya akan risiko dan punya strategi yang tepat. Shiba Inu adalah salah satu bukti meme koin yang sukses. Kalau kita lihat pergerakannya, harga Shiba Inu sungguh luar biasa. Bisa bikin senam jantung bagi yang tak terbiasa. Tetapi, nyatanya, sebagian orang berhasil mendapatkan keuntungan yang lumayan dari transaksi Shiba Inu. Ini bisa terjadi karena para penggemar aset digital ini sadar betul karakteristik Shiba Inu, dan bisa memanfaatkannya dengan baik. Dengan menggunakan strategi yang tepat, mereka pun bisa mengoptimalkan keuntungan yang didapatkan.
Tetapi, tak semua orang bisa melakukannya. Kalau masih awam, ada baiknya kita punya banyak pertimbangan, agar tak sembarang beli token yang kemudian berakibat kerugian yang sebenarnya bisa dikelola.
Apa yang harus dipertimbangkan?
1. Tujuan beli token
Apa yang membuatmu merasa perlu untuk beli token? Apakah karena begitu hype, dan kamu enggak ingin ketinggalan? Ataukah, kamu melihat peluang yang lain, yang memang berpotensi baik ke depannya?
Apakah dengan beli token, ada kebutuhanmu yang bisa dipenuhi? Bagaimana dengan kemampuan finansialmu, jika seandainya investasimu di instrumen ini gagal? Dengan cara apa, kamu memitigasi risiko investasi kripto yang sangat tinggi ini?
Alasan dan tujuan kamu beli token menjadi pertimbangan utama. Jika memang kamu beli token karena nggak ingin ketinggalan hype dan supaya terlihat edgy, juga nggak ada yang melarang. Tetapi, pastikan jangan sampai mengganggu kebutuhan lain yang lebih penting ya. Ingat, bahwa kamu punya tujuan utama yang harus dicapai.
Sesuaikan juga dengan kemampuan, jangan halu.
2. Kenali tokennya
Investasikan waktu untuk belajar dulu; mempelajari cara kerja cryptocurrency secara umum, dan kemudian mengenali karakteristik token yang kamu incar.
Instrumen ini memang masih sangat baru, sehingga perkembangannya akan sangat cepat. Pergerakannya bisa dalam hitungan jam, bukan hari atau bulan. Karena itu, penting sekali untuk diamati terlebih dulu sebelum akhirnya kamu benar-benar beli token.
Jika sudah tertarik dengan salah satu token, maka luangkan waktu untuk menelusuri beberapa hal berikut:
- Apa sih yang hendak dicoba untuk diubah atau diperbaiki dengan adanya token ini?
- Isu apa yang melatarbelakangi dibuatnya token tersebut?
- Seperti apakah roadmap yang sudah disiapkan oleh pengembangnya ke depan nanti?
- Apa yang membuat token ini berbeda dengan yang lain, sehingga perlu untuk kita beli?
- Siapa saja yang berada di balik project-nya? Apakah mereka berkompeten? Apakah mereka benar-benar sudah punya pengalaman?
- Jika token sudah ngehype, coba cermati massanya; apakah mereka memang beli token karena percaya akan potensinya, ataukah karena mereka sudah beli dan nyangkut? Atau, mereka dibayar untuk endorse? Dan sebagainya.
Itu hanya sekadar pertanyaan pemandu. Kamu bisa mengembangkan berbagai pertanyaan lagi, ya. Semakin lengkap informasi yang kamu dapatkan, semakin baik.
3. Gunakan uang yang sudah dialokasikan khusus
Sekali lagi, tak ada yang melarang siapa saja untuk mencoba berinvestasi pada instrumen yang baru. Mau beli token yang lagi hype? Boleh kok! Bahkan, ini sangat perlu juga, siapa tahu bisa berkembang dengan baik. Betul?
Namun, sebagai langkah mengelola risiko, ada baiknya kamu menggunakan dana yang memang sudah teralokasikan khusus untuk beli token atau investasi “coba-coba” ini. Hindari menggunakan dana yang sudah ada peruntukannya; untuk membeli kebutuhan dapur, uang SPP anak, uang iuran asuransi, uang untuk kurban atau hari raya, dan sebagainya.
Hal ini sangat penting sebagai manajemen risiko, agar jika ternyata perkembangannya tidak memuaskan, kebutuhan penting lainnya juga tak terganggu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!