Squid Game memang viral banget. Bahkan setelah satu bulan lebih dari mulai penayangan perdana, masih saja jadi buah bibir di mana-mana. Sampai-sampai merambah ke dunia crypto juga loh, dengan dikembangkannya token khusus berkonsep crypto play to earn, yang disebut dengan token Squid.
Seperti halnya proyek-proyek yang lain, pihak pengembang token Squid Game juga membuat whitepaper yang berisikan penjelasan, cara kerja, dan tujuan dibuatnya token ini. Dan ajaibnya, hanya dalam hitungan detik saja, token ini sold out.
Dengan konsep play to earn, para (calon) pemain menyetorkan sejumlah dana, dengan alokasi 10%-nya diserahkan pada pengembang sebagai biaya pengembangan token, sedangkan sisanya diinvestasikan sebagai reward bagi para pemenang.
Semakin banyak orang yang mau bermain, maka hadiah juga akan semakin besar. Nggak ada risiko kematian, begitu janjinya. Risiko terbesarnya adalah kehilangan uang, kalau kalah dalam permainan. Namun, kegembiraan dalam bermain games akan bisa membuat orang tetap merasa asyik, selain juga tetap ada peluang ketika kita bisa mendapatkan reward.
Sebenarnya konsep play to earn ini sudah cukup jamak dijumpai di dunia crypto. Sejumlah pengembang sudah mengeksekusi konsep ini menjadi sebuah platform, dan terbukti cukup digemari. Salah satu yang terpopuler saat ini adalah Axie Infinity. So, kalau melihat sekilas, orang memang akan menganggap proyek ini akan cukup menguntungkan. Ditambah dengan demam Squid Game yang belakangan melanda dunia, jadilah kombo yang cukup menggiurkan potensinya.
Mimpi Buruk Token Squid Game Dimulai: Bukan Membawa Kematian, Tapi …
But then again, kita memang harus waspada terhadap apa pun yang belum ada jejak-jejak nyatanya. Begitu juga persoalan token crypto ini.
Meski konsep play to earn sudah cukup familier di kalangan para penggemar crypto, tapi sebenarnya gejala-gejala kurang beres sudah cukup terlihat juga di awal pengembangan token Squid Game ini. Terutama, dalam whitepaper yang dipaparkan, bahwa ada skema penghimpunan dana melalui investasi modal, tetapi tidak ada klausul tentang penjualan kembali token tersebut.
Token Squid Game melambung ke harga US$ 2.856 pada titik tertingginya. Chartnya meroket sampai 132.000 persen dalam beberapa hari. Namun tak lama to the moon, token Squid Game tiba-tiba ramai dilaporkan sebagai scam. Lebih khusus lagi, modusnya adalah skema rug pull.
Dilansir dari situs koinpro.co, rug pull punya pengertian sebagai berikut:
Tindakan kecurangan yang dilakukan di aset kripto. Tindakan ini dilakukan oleh developer aset kripto dengan cara membuat sebuah proyek palsu lalu setelah menghimpun dana dari para investor, dia melarikan diri dengan semua dana yang diperoleh.
Pengembang token Squid Game ini, menurut laporan Gizmodo, telah membawa kabur dana investor sejumlah Rp48 miliar, dari hasil preordernya. Tak ayal, di hari Selasa pagi tanggal 2 November 2021, token Squid Game jadi nyaris tak berharga lagi. Harganya anjlok hingga 1 sen saja per tokennya.
Bukan kematian fisik ternyata yang dibawa oleh Squid Game satu ini, melainkan kematian finansial.
Moral of The Story dari Token Squid Game
Dilansir dari situs Detik Finance, investor token Squid Game saat ini benar-benar kalang kabut. Salah satu investor bahkan mengaku sudah menanamkan seluruh tabungannya yang berjumlah US$ 28.000 atau Rp397,6 juta (kurs Rp 14.200) untuk token Squid Game ini. Sekarang, ia sungguh tak tahu apa yang harus dilakukan. Kasihan ya?
Jadi apa yang dapat kita pelajari dari scam token Squid Game ini? Yang pasti, melek keuangan saja enggak cukup sekarang. Kita juga harus smart keuangan!
1. Jangan FOMO
FOMO, atau fear of missing out, memang jadi penyakit yang sangat kronis di dunia investasi belakangan.
Kamu tentu masih ingat, bagaimana orang-orang heboh membeli saham emiten sektor kesehatan di awal pandemi, karena dinilai prospektif. Namun, sayangnya, nilai saham justru anjlok tak lama kemudian. Mereka yang mendadak jadi investor dan menggunakan dana ‘panas’ sudah pasti kalang kabut.
Sungguh, dunia investasi bukanlah dunia yang tepat bagi orang-orang yang hobi FOMO. So, kalau mau investasi, pastikan kamu sudah meninggalkan hobi satu ini.
2. Sadari bahwa selalu ada risiko di setiap instrumen
Kamu pasti juga sadar bahwa akan ada risiko di setiap instrumen investasi, ya kan? Tapi, sudah pasti harus sepadan dengan keuntungan yang juga berpotensi untuk didapatkan.
Jika memang kamu adalah tipe investor agresif, tetap saja banyak perhitungan yang harus dilakukan. Investasi tidak akan bisa sukses jika kamu lakukan dengan membabi buta. Investasi di cryptocurrency saat ini masih termasuk berisiko ekstrem. So, pastikan dirimu siap benar-benar.
Selalu lakukan analisis dan riset terhadap instrumen-instrumen yang menarik perhatianmu. Terutama, cek rekam jejaknya.
3. Sehatkan dulu keuanganmu
Mau investasi di instrumen apa pun, selalu sehatkan dulu keuanganmu ya. Jangan berinvestasi melebihi kemampuan. Kan, ada alokasi khusus untuk investasi, yaitu minimal sebesar 10% dari penghasilan.
Jangan mempertaruhkan seluruh aset demi satu jenis instrumen yang baru muncul, bahkan jejak rekamnya belum ada sama sekali, hanya karena isu dan kabar kabur. Boleh kok, kalau mau nyobain, tapi pastikan kamu pakai dana yang memang kamu siap untuk kehilangan nantinya jika ada risiko yang terjadi.
So, be wise.
Nah, makanya. Yuk, belajar keuangan lebih banyak lagi, biar nggak sampai terjadi kematian finansial seperti halnya investor token Squid Game.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!