Halo planners!
Kamu pasti ingat dengan peribahasa yang mengatakan “Sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit” bukan? Hal ini membuktikan bahwa dari sejak kecil kamu sudah diingatkan tentang pentingnya berinvestasi sejak dini sebagai bekal di masa depan. Tapi berinvestasi bukanlah hal mudah apalagi buat calon investor pemula yang sering menemui kendala seperti dana terbatas, waktu terbatas, proses yang rumit dan kurang pengetahuan tentang investasi itu sendiri.
Senin, 22 Juli 2019 Narada Kapital Indonesia menggandeng Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial sebagai narasumber talkshow “NGULIK: Ngobrol Ulasan Investasi Kekinian bersama Narada Kapital Indonesia yang dihadiri blogger dan media.
Beberapa hal yang kamu perlu ketahui sebelum memutuskan berinvestasi di reksa dana:
Selalu mulai dengan financial check up
Selama ini mungkin kamu lebih mengenal medical check up, yaitu pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui bagaimana kondisi tubuh sehingga bisa mencegah sebelum menjadi sakit yang lebih parah. Nah, kalau di dalam perencanaan keuangan, ada yang Namanya financial check up. Saat financial check up, kamu akan diminta untuk mengisi secara rinci data keuanganmu mulai dari aset sampai utang. Dari data yang diisi, akan tersaji kondisi finansialmu berupa neraca dan arus kas. Finncial check up merupakan langkah pertama yang baik demi mempersiapkan keuangan yang lebih terencana di masa depan.
Tentukan tujuan finansial sebelum berinvestasi
Bagi calon investor pemula, penting sekali untuk menentukan tujuan finansial sebelum berinvestasi agar bisa mengukur tujuan dengan pilihan produk investasi yang tersedia. Tujuan finansial tidak bisa dibuat abu-abu dan harus dibuat dengan spesifik. Tujuan finnasial harus memiliki tiga elemen yaitu Judul, Nilai Masa Depan dan Jangka Waktu. Untuk calon investor pemula, coba tuliskan apa tujuan finansial yang tidak penting yang ingin dicapai seperti liburan atau membeli tas keren. Bandingkan dengan beberapa tujuan berikut, dana darurat, dana DP rumah pertama, dana pensiun dan proteksi kesehatan. Dengan memiliki tujuan keuangan yang “nggak penting”dan satu tujuan keuangan yang “serius”, kamu akan merasakan perbedaan cara menabung atau investasinya. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan dulu kebiasaan menyisihkan uang untuk dua tujuan finansial sekaligus. Sambil membentuk kebiasaan belajar tentang produk investasi untuk tahap selanjutnya.
Memilih Produk Investasi Untuk Tujuan Keuangan
Setelah kamu menetapkan tujuan finansial yang ingin dicapai maka kamu perlu memilih produk investasi yang melayani kebutuhan tujuan keuanganmu. Memilih produk investasi bukan perkara mudah terutama bagi calon investor pemula. Kamu pasti akan memiliki banyak pertimbangan dalam memilih mulai dari keuntungan sampai risiko yang akan timbul. Hal ini memang penting dilakukan mengingat banyaknya produk investasi yang beredar di pasaran. Salah satu produk investasi yang cocok untuk calon investor pemula adalah reksa dana pasar uang.
Seperti apa reksa dana pasar uang? Mari cari tahu lebih lanjut.
Definisi reksa dana
Reksa dana merupakan salah satu sarana untuk mengumpulkan dana secara kolektif. Dana tersebut nantinya dikelola seorang Manajer Investasi atau sebuah perusahaan investasi. Reksa dana akan membagi risiko dan juga keuntungan secara merata kepada para investornya. Jumlah keuntungan tersebut akan sangat tergantung pada jenis reksa dana yang kamu pilih saat melakukan investasi, misalnya reksa dana pasar uang. Jenis reksa dana ini memiliki risiko yang paling kecil sehingga imbal hasil yang diberikan juga paling kecil dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya namun lebih tinggi dibandingkan deposito. Reksa dana pasar uang cocok menjadi pilihan jika kamu ingin berinvestasi untuk tujuan keuangna jangka pendek seperti dana liburan dalam waktu satu sampai dua tahun yang akan datang.
Kelebihan reksa dana
Reksa dana memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya sebagai salah satu alternative investasi yang menarik yaitu,
Dikelola oleh professional
Pengelolaan portofolio sebuah reksa dana dilakukan oleh Manajer Investasi yang bersertifikasi dan memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana.
Diversifikasi investasi
Dalam upaya memitigasi risiko maka reksa dana melakukan diversifikasi dalam portofolionya sehingga risikonya tidak sebesar bila kamu membeli saham secara individu.
Transparansi informasi
Manajer Investasi wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana yang dikelolanya setiap hari di surat kabar dan menerbitkan laporan keuangan semester dan tahunan serta prospectus secara teratur sehingga kamu sebagai investor dapat memonitor perkembangan investasi secara rutin.
Likuiditas tinggi
Reksa dana dapat dicairkan kapan saja sehingga memudahkan kamu sebagai investor untuk mengelola arus kas.
Biaya rendah
Hanya dengan bermodalkan Rp10ribu saja kamu sudah bisa memiliki reksa dana pasar uang, terjangkau bukan? Sehingga tidak ada alasan bagi kamu untuk menunda melakukan investasi untuk mencapai tujuan finansialmu.
Risiko Investasi Reksa Dana
Walau memiliki beberapa kelebihan, reksa dana juga memiliki risiko yang berpotensi timbul yitu,
Menurunnya NAB Unit Penyertaan
Penurunan NAB disebabkan oleh harga pasar dari instrument investasi yang dimasukkan dalam portofolio reksa dana yang kamu miliki mengalami penurunan dibandingkan harga pembelian awal. Penyebab penurunan ini disebabkan oleh banyak hal fundamental seperti kinerja bursa saham yang menurun, kinerja emiten yang menurun, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu dan lainnya.
Likuiditas
Risiko likuiditas dapat terjadi apabila investor-investor pada Manajer Investasi yang reksa dananya kamu miliki melakukan penarikan dana dalam jumlah besar pada hari dan waktu yang sama.
Kondisi Pasar
Risiko akibat kondisi pasar terjadi karena menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi. Oleh sebab itu, sebelum membeli reksa dana, kamu harus bisa memperhatikan tren pasar dan instrument portofolio dari reksa dana yang ingin dibeli.
Risiko Default
Risiko ini bisa saja terjadi bila Manajer Investasi yang reksa dananya kamu miliki membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan emiten baik-baik saja sehingga terpaksa tidak dapat membayar kewajibannya. Risiko ini dapat dihinari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.
-Honey Josep-
Disclaimer: artikel ini adalah bagian dari edukasi publik tentang financial literacy – bukan untuk kegiatan komersil. Apabila mengunakan informasi dalam artikel ini untuk keperluan pengambilan keputusan, investor harus mempertimbangkan semua risiko dan skenario terburuk yang dapat terjadi. QM Financial tidak memberikan jaminan akurasi data dan tidak memberikan jaminan keuntungan atas produk keuangan dan investasi.