Akan ada kalanya seorang karyawan dituntut untuk berkembang lebih baik lagi demi mencapai jenjang karier yang lebih tinggi. Banyak faktor yang memengaruhi karyawan hingga mereka terpacu untuk bisa promosi jabatan, salah satunya adalah gaji yang diharapkan juga meningkat. Namun, kadang yang menjadi kendala adalah tingkat pendidikan. Si karyawan mentok di level tertentu karena ia tak punya gelar pendidikan yang memadai sesuai dengan persyaratan. Akhirnya, mau tak mau ia harus kembali ke bangku pendidikan formal dan harus kerja sambil kuliah.
Kerja sambil kuliah? Duh, rasanya bakalan berat banget deh. Bisa enggak ya?
Pilihan untuk kembali ke bangku kuliah sambil terus bekerja memang tak akan mudah dijalani. Kita perlu bersiasat agar pekerjaan beres dan kuliah lancar. Terutama sih soal mengelola gaji. Kira-kira cukup enggak ya, dipakai untuk bayar kuliah juga selain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Coba lakukanlah beberapa hal berikut sebelum mulai memutuskan kerja sambil kuliah, agar nantinya semua lebih mudah dijalani.
Sebelum memutuskan kerja sambil kuliah, lakukan dan pertimbangkan dulu beberapa hal berikut
1. Informasikan sejak awal
Sejumlah program magister memang sengaja menyediakan jadwal kuliah di malam hari agar para siswanya bisa menyelesaikan pekerjaan di kantornya terlebih dahulu sebelum mulai kuliah.
Namun, hal ini belum menjamin tidak akan terjadi bentrok antara urusan kantor dan perkuliahan.
Saat beban kerja overload, bisa jadi kita harus lembur dan jadi mengorbankan jadwal kuliah. Begitu juga sebaliknya. Karena itu, ada baiknya sebelum mulai kerja sambil kuliah, lakukan koordinasi dulu dengan atasan dan rekan sekantor yang lain, yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan kita. Terutama sih dengan atasan, utarakanlah kesulitan yang mungkin muncul ke depannya, lalu segera cari solusi bersama untuk mengatasinya.
Dukungan dari lingkungan–baik keluarga maupun kerja–akan sangat dibutuhkan. Ketika kita sedang tidak berada di kantor, maka rekan-rekan kerjalah yang akan menggantikan tugas. Untuk yang sudah berkeluarga, bantuan moral dan tenaga pasti akan sangat dibutuhkan.
Karena itu, kondisikan orang-orang di sekitar kita agar mereka kemudian bisa memberikan bantuan yang akan kita perlukan.
2. Financial checkup
Sebelum mulai memutuskan untuk kerja sambil kuliah, lakukanlah financial checkup.
Kalaupun mungkin perusahaan bisa memberikan dukungan finansial, maka hal tersebut tentu akan memperingan. Tapi ingat, biaya kuliah tidak hanya berhenti pada pembayaran SPP saja. Ada banyak pengeluaran lain yang sangat mungkin bertambah.
Karena itu, financial checkup ini memang penting untuk dilakukan sebelum akhirnya memutuskan untuk kerja sambil kuliah. Teliti, bagaimanakah posisi utang kita jika ada, berapa tabungan yang sudah kita punya, dan bagaimana posisi neraca antara pengeluaran dan pemasukan.
Karena meski sudah dipersiapkan sebaik apa pun, proses kuliah akan mengubah sedikit rutinitas kita sehari-hari, termasuk kondisi keuangan.
3. Manajemen diri
Di atas segalanya, kunci sukses jika pengin kerja sambil kuliah adalah manajemen diri yang baik. So, mulailah berlatih memfokuskan diri ke dalam kegiatan yang sedang dilakukan. Misalnya, saat lagi kerja, jangan biarkan konsentrasi kita terusik oleh tugas kuliah yang harus dikumpulkan hari itu.
Saat berada di dalam kelas, serap materi pelajaran yang diberikan dosen agar waktu belajar kita menjadi efektif. Akan ada kalanya juga kita perlu belajar secara berkelompok, agar bisa saling tukar ilmu dengan teman sekelas. Jadi, persiapkan alokasi waktu juga untuk hal ini.
Manajemen waktu yang bagus dan disiplin diri, dua hal terpenting yang harus selalu diingat ketika kita sedang punya banyak hal yang harus dipikirkan dan dikerjakan.
4. Atur cash flow
Yes, seperti yang sudah disebutkan di atas juga, pasti akan ada sedikit perubahan dalam keseharian, saat kita mulai kerja sambil kuliah. Termasuk pada kondisi keuangan.
Karena itu, aturlah cash flow dengan baik, apalagi jika kita membayar kuliah dengan gaji kita selama bekerja. Karena harus berbagi dengan kebutuhan lain, maka keterampilan kita mengatur akan sangat penting.
Sebelumnya–sekali lagi–lakukanlah financial checkup, terutama pada utang. Lalu, cobalah beberapa langkah berikut:
- Begitu terima gaji, langsung pisahkan uang untuk pembayaran SPP. Meski dibayarkan per semester, tapi sebaiknya kita mengalokasikannya setiap bulan, untuk mempermudah perencanaan keuangan ke depan.
- Pisahkan juga untuk tabungan, tetap pakai alokasi minimal 10% dari penghasilan ya. Gunakan dompet yang terpisah, atau mungkin rekening terpisah dari uang harian, agar lebih mudah mengaturnya.
- Catat setiap pemasukan dan pengeluaran, buat anggaran seminggu sekali and stick to that plan. Ingat, disiplin diri sangat penting di sini.
Kurangi alokasi beberapa pos, kalau diperlukan. Misalnya, pos lifestyle. Mungkin selama kita kerja sambil kuliah, nggak perlu deh hangout atau ngopi-ngopi cantik di kafe dulu. Waktunya juga sempit kan? Sekalian hemat pengeluaran. Teman-teman pasti mengerti, kalau kita lagi sibuk banget sekarang sehingga sering absen acara kumpul-kumpul.
5. Cari beasiswa
Terakhir, jika memungkinkan, carilah beasiswa untuk memperingan beban biaya kuliah. Ada banyak beasiswa ditawarkan untuk masyarakat umum yang berminat. Beberapa di antaranya dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain pemerintah, banyak juga lembaga swasta yang menawarkan program beasiswa dengan syarat-syarat tertentu.
Cobalah untuk mencari informasi mengenai program-program beasiswa ini, bisa gugling atau melalui teman-teman yang mungkin pernah mendapatkannya. Lalu, cobalah untuk melamar. Good luck ya! :)
Sudah semakin mantap memutuskan untuk kerja sambil kuliah?
Yuk, lengkapi dan tingkatkan kompetensi karyawan dengan juga memberikan training HR dan keuangan, bersama tim QM Financial. Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru yang sesuai kebutuhan.
QM Financial
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] So, kalau kita memang masih menerima gaji kecil, coba deh, cari informasi apakah jika kita melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi akan ada kemungkinan untuk naik gaji? Kalau iya, yuk, segera rencanakan untuk kuliah atau sekolah lagi. […]