#FinClic Q&A with Ligwina Hananto
Q1: Kalau gaji Rp5juta bolehkah memiliki kartu kredit?
A1: Boleh aja! Issue-nya adalah kalau kamu punya kartu kredit, bisa bayar atau enggak? Yang perlu kita ketahui, kartu kredit adalah alat pembayaran sama seperti transfer ATM, kartu debit, online banking, aplikasi fintech. Bayar tetap pakai uang hanya metode penggunaan yang berbeda. Berapa pun gaji, yang penting nilai tagihan kartu kredit tidak melebihi gaji.
Q2: Kalau meminjam dana tunai dari kartu kredit beberapa bulan yang lalu, apa yang harus dilakukan?
A2: BAYAR! Banyak orang berpikir kalau punya utang, akan ada solusi magis. Padahal satu solusi untuk utang adalah bayar!
Q3: Bagaimana menahan godaan belanja menggunakan kartu kredit?
A3: Punya uangnya gak? Pastikan menggunakan uang yang memang dimiliki.
Baca juga: Kartu Kredit = Tanggung Jawab
Q4: Investasi untuk first jobber dengan gaji Rp5juta, produknya deposito/emas/ dengan risiko rendah?
A4: Jangan langsung mau investasi kalau tidak punya kebiasaan baik keuangan! Punya dulu kebiasaan baik keuangan dulu dengan cara menyisihkan minimal 10% dari penghasilan untuk ditabung. Kalau gaji Rp5juta berarti harus menabung Rp500ribu, kalau gaji Rp10juta berarti harus bisa menabung Rp1juta. Bisa enggak?
baca juga: #BiasaJadiBaik
Q5: Tabungan Dana Darurat boleh pakai LM, pintar gak?
A5: bukan pintar atau enggak tapi memang seharusnya Dana Darurat dibuat berlapis dari yang paling mudah dicairkan apabila diperlukan sewaktu-waktu. Ini urutannya Tabungan – Deposito –RD PU – LM
Q6: Kalau Dana Darurat belum terkumpul sepenuhnya, bolehkah investasi untuk tujuan finansial lainnya?
A6: BOLEH banget! Idealnya kita menyisihkan untuk semua tujuan finansial. Kalau yang bergaji Rp5juta tadi harus menyisihkan Rp500ribu, berarti uang itu yang digunakan untuk semua tujuan finansial. Kalau kemampuan untuk investasinya bisa besar, boleh melakukan 3 tujuan finansial sekaligus.
Q7: Saya punya uang Rp100juta yang dikumpulkan dalam 2 tahun sebagai firstjobber, apa yang harus dilakukan?
A7: Selamat! Kamu keren banget! Yang pertama harus kamu lakukan adalah selamatkan tabungan itu dengan membuat dana darurat. Hitung berapa biaya hidupmu per bulan. Misalkan Rp5juta per bulan maka Dana Darurat yang bisa kamu sisihkan adalah sebesar Rp60juta. Dana Darurat disimpan berjenjang seperti berikut, Rp5juta di tabungan, Rp30juta di deposito , Rp10juta di RDPU dan Rp15juta di Logam Mulia 25gram. Sisa Rp40juta bisa dipakai bebas untuk apa saja kembali ke Tujuan Finansial.
baca juga: Sekali lagi tentang Dana Darurat!
Q8: Bagaimana cara membagi gaji agar terbentuk keuangan yang sehat?
A8: Buat 5 pos pengeluaran. 2 Pengeluaran yang ada atau tidak ada penghasilan yang harus dibayar adalah Cicilan Utang (maksimal 30%) dan Pengeluaran Rutin (40-60%), Sosial (minimal 2,5%), Menabung/Investasi (minimal 10%) serta Lifestyle (maksimal 20%).
baca juga: Punya Gaji Besar tapi Enggak Punya Tabungan?
Q9: Berapa Dana Pensiun untuk yang bergaji Rp8juta, umur di bawah 30 tahun dan ingin punya Dana Pensiun 5M?
A9: berarti pensiun 26 tahun lagi. Pensiun di umur 55, akan hidup sampai 80 tahun. Bisa dicapai dengan 3 cara yaitu, investasi Rp1,1juta per bulan, Rp17,1juta per tahun dan Rp105juta lumpsump sekarang dengan produk yang memberikan imbal hasil 16% (produk berbasis saham)
baca juga: 5 Alasan kamu perlu menyiapkan Dana Pensiun
Q10: Asuransi masuk pos pengeluaran yang mana?
A10: Bayar asuransi di financial planning dianggap pengeluaran. Kalau unitlink, di pos menabung. Karena asuransi fungsinya proteksi maka harus diperlakukan sebagai pengeluaran besar atau pengeluaran tahunan. Premi asuransi seharusnya tidak lebih besar dari 10% penghasilan yang disetahunkan. Contoh gaji perbulan Rp10juta x 12 bulan + THR kemudian dikali 10%. Jumlah ini harusnya dapat membeli asuransi term life 20 tahun, dengan umur di bawah 35 tahun dan Uang Pertanggungan Rp1Milyar.
baca juga: 1-2-3 Memilih Asuransi Jiwa
Q11: Bagaimana melunasi KPR?
A11: Bayar!
Q12: Bagaimana tabungan pendidikan jenjang universitas, saat ini anak usia 4 tahun.
A12: Kita perlu tahu biaya kuliah dari masuk sampai lulus nilai sekarang. Misalkan Rp350juta saat ini, maka 13 tahun yang akan datang biaya kuliah menjadi bertambah tergantung inflasi. Tabungan dipakai untuk jangka pendek dengan risiko rendah sehingga tidak butuh return. Tapi untuk dana pendidikan jenjang universitas, barulah kita perlu produk keuangan yang melayani tujuan finansial.
Q13: Kapan Dana Pendidikan dibuat?
A13: Saat mulai hamil kecuali belum hamil di umur 35 tahun.
baca juga: Jalan panjang menyiapkan Dana Pendidkan
Q14: Investasi apa yang bisa digunakan dengan dana yang jumlahnya kecil?
A14: Investasi melalui reksadana. Mulai dari Rp50.000
Q15: Apakah reksadana untuk pemula?
A15: Tidak selalu karena ada pemilik bisnis yang masih memakai reksadana sebagai produk investasinya. Ada pengusaha yang sibuk dengan bisnisnya sehingga tidak punya waktu untuk investasi langsung ke trading saham.
baca juga: Perkenalan Pertama dengan Reksadana
Q16: Apakah pinjam KTA untuk menutupi utang merupakan solusi?
A16: Bukan solusi. Ibarat sedang demam, diberi parasetamol. Demamnya turun tapi belum tentu sakitnya sembuh.
Q17: Tagihan kartu kredit bengkak, uang lagi mepet, apa yang harus dilakukan?
A17: Belajar hidup dengan uang yang ada. Cari kerja sampingan atau jualan.
baca juga: 5 Langkah Merdeka Dari Utang
Q18: Bagaimana memilih asuransi kesehatan? Apakah harus yang bisa digunakan untuk berobat keluar negeri?
A18: Prosedur berobat di luar negeri memang baik tapi @mrshananto percaya kalau dokter di Indonesia juga banyak yang bagus karena okter di Indonesia ketemu kasus yang banyak. Terkadang ada juga dokter di Singapura yang gurunya adalah dokter di Indonesia. Kalau ingin layanan pengobatan di luar negeri berarti perlu asuransi yang meng-cover secara global. Ada juga asuransi kesehatan di dalam negeri yang bisa reimbursement biaya pengobatan keluar negeri.
Q19: Adakah asuransi kesehatan yang cover rawat jalan?
A19: Ada tapi biasanya premi mahal.
baca juga: 1-2-3 Memilih Asuransi Kesehatan
Q20: Kalau mau konsultasi keuangan, biayanya berapa?
A20: Kalau mau konsultasi keuangan, WA ke 0811 1500 688.
Q21: Di Indonesia banyak yang jual unitink, kenapa?
A21: Iya memang karena komisinya paling besar
Q22: Kalau terlanjur membeli unitlink, harus bagaimana?
A22: Pilih, mau diteruskan atau ditutup. Jangan digantung karena uang akan minus!
baca juga: CATET! Saya Ligwina, saya tidak beli unitlink!
Q23: Mau beli properti seharga Rp350juta. Uang yang terkumpul Rp100juta dan gaji Rp19juta per bulan. Boleh kah?
A23: Silakan! Hitung KPR Rp250juta, cicilan antara Rp3-5juta maka seharusnya mampu cicilan perbulannya.
baca juga: Milenial, Kamu Mampu Beli Properti!