Pernah dengar enggak cerita bapack-bapack pencinta olahraga menyembunyikan nota pembelian peralatan olahraga atau apa pun yang berkaitan dengan hobinya dari sang istri?
Hayoloh, siapa yang suka gitu? Atau, belinya Rp10 juta, tapi ngakunya Rp1 juta?
Memang ya, sama saja sebenarnya. Si istri habis beli tas branded Rp50 juta, ngakunya Rp500 ribu, si suami beli aksesori sepeda Rp10 juta, ngakunya Rp1 juta. Yang kayak gini, sebaiknya jangan dilakukan deh. Ini namanya infidelity keuangan. Selingkuh keuangan.
Lebih baik, coba duduk berdua, lalu komunikasikan. Identifikasi biaya hobi, lalu atur uang supaya keuangan tetap terkendali tanpa harus selingkuh keuangan.
Table of Contents
Hobi Bapack-Bapack Pencinta Olahraga
Sekarang, coba mari kita lihat, hobi apa saja yang biasanya dimiliki oleh bapack-bapack pencinta olahraga, dan pengeluaran apa yang biasanya muncul saat menekuni hobi tersebut.
1. Bola
Olahraga bola tampaknya sih cukup ekonomis ya. Paling banter ikutan sepakbola kampung pakai sarung pas 17-an. Tapi ternyata enggak juga lo!
Berikut beberapa hal yang bisa “menyedot” biaya cukup banyak bagi bapack-bapack pencinta olahraga bola:
- Beli kaus jersey klub kesayangan, biar kalau nonton siaran langsung bisa seragaman sama pemain-pemainnya.
- Nonton bola di stadion, apalagi kalau ada tim idola luar negeri yang datang semacam tim Argentina tempo hari. Dibela-belain beli tiket pakai war, semacam beli tiket konser.
- Merchandise klub idola ya kudu punya. Minimal jersey seperti poin 1 di atas, lalu mungkin topi, tas, dan lain sebagainya, termasuk action figure pemain kesayangan buat dipajang di lemari kaca di rumah.
2. Golf
Golf sudah terkenal sebagai olahraga “mahal”. Beberapa hal yang bisa cukup bikin dompet membengkak bagi pencinta olahraga golf adalah:
- Perlengkapan golf, termasuk pembelian set tongkat golf (drivers, irons, wedges, putters), bola golf, tee, sarung tangan, dan tas golf. Harga dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada merek dan kualitas.
- Pakaian khusus, karena golf itu ada semacam dresscode, seperti kaos polo, celana panjang atau celana pendek, dan sepatu golf.
- Biaya keanggotaan klub atau green fee yang dipakai untuk bermain di lapangan golf, biasanya ditagihkan pada setiap putaran. Biaya ini bisa sangat bervariasi tergantung pada lokasi dan eksklusivitas klub.
3. Otomotif
Menjadi pencinta olahraga otomotif juga butuh modal, dan bisa jadi enggak sedikit. Misalnya:
- Biaya awal pembelian kendaraan dan biaya untuk modifikasi atau peningkatan performa, seperti sistem knalpot, suspensi, turbocharger, dan peningkatan estetika eksterior maupun interior.
- Biaya rutin untuk servis, ganti oli, perawatan mesin, dan pergantian suku cadang yang aus untuk memastikan kendaraan berada dalam kondisi prima.
- Mengemudi secara rutin atau berpartisipasi dalam kegiatan otomotif juga bisa meningkatkan pengeluaran untuk bahan bakar.
- Pembelian perlengkapan keamanan seperti helm (untuk penggemar motor), sarung tangan, jaket berkendara, dan aksesori lain seperti kamera dashboard, sistem navigasi, dan sistem audio.
4. Mancing
Menjadi pencinta olahraga memancing dapat memunculkan berbagai jenis pengeluaran, tergantung pada seberapa serius seseorang mengejar hobi ini dan jenis memancing yang mereka nikmati. Maksudnya, apakah sekadar mancing di tempat pemancingan ikan yang sekaligus dimasak itu, atau suka mancing di laut? Pastinya jenis biayanya akan berbeda.
Biasanya bisa dalam bentuk:
- Peralatan memancing, seperti joran, reel, senar pancing, kail, bobot, pelampung, dan alat pemotong. Harga bisa bervariasi tergantung pada kualitas dan merek.
- Biaya untuk umpan hidup seperti cacing, udang, atau umpan buatan seperti lures dan flies. Beberapa pemancing juga membeli atau menyewa lokai untuk menarik ikan.
- Kalau suka memancing di laut lepas, bisa jadi diperlukan sewa perahu dan jasa pemandu memancing profesional.
- Pakaian khusus untuk memancing seperti jaket tahan air, topi, sarung tangan, dan sepatu bot. Perlindungan terhadap matahari seperti krim tabir surya dan kacamata polarisasi juga penting.
5. Gowes
Gowes ini juga hobi yang jamak dimiliki bapack-bapack nih, dan pengeluarannya juga bermacam-macam. Di antaranya:
- Pembelian sepeda itu sendiri bisa jadi adalah pengeluaran terbesar. Harga sepeda bisa sangat bervariasi, dari sepeda entry-level hingga sepeda khusus kompetisi yang harganya bisa sangat mahal.
- Perlengkapan dan aksesoris, seperti helm, kacamata bersepeda, lampu sepeda, kunci, pompa, kit perbaikan ban, dan botol minum. Aksesori tambahan seperti GPS atau komputer sepeda untuk melacak jarak dan kecepatan juga populer.
- Pakaian khusus seperti jersey, celana pendek berpadding, sarung tangan, dan sepatu bersepeda dapat meningkatkan kenyamanan saat bersepeda jarak jauh.
- Sepeda juga memerlukan pemeliharaan rutin seperti penyesuaian, pelumasan, penggantian suku cadang yang aus seperti rantai, brake pads, dan ban.
Atur Keuangan untuk Hobi
Nah, kalau sudah begini, bener-bener baru ketahuan deh, kalau punya hobi menjadi pencinta olahraga itu mahal. Ya, sebenarnya sih bukan semata-mata mahal sih, karena pada dasarnya balik lagi pada pengaturan keuangan.
Gimana ya, cara aturnya, supaya hobi bisa jalan terus, tapi kebutuhan keluarga tetap tercukupi? Nah, ini dia beberapa hal yang bisa dilakukan oleh bapack-bapack pencinta olahraga.
1. Identifikasi Pengeluaran
Mulailah dengan mengidentifikasi semua biaya yang mungkin muncul, mulai dari pembelian awal hingga biaya selanjutnya.
Misalnya, bagi pencinta olahraga bersepeda, bisa mulai memperhitungkan harga sepeda, perlengkapan dan aksesori yang dibutuhkan, pakaian khusus, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya keanggotaan klub atau komunitas jika ada.
Dengan mengetahui detail pengeluaran akan memudahkan budgeting yang realistis, sehingga bisa memastikan bahwa hobi enggak mengganggu kesehatan keuangan secara keseluruhan.
2. Menetapkan Anggaran untuk Hobi Olahraga
Evaluasi pendapatan dan pengeluaran bulanan untuk menentukan jumlah yang dapat dialokasikan untuk hobi tanpa mengorbankan kebutuhan rutin.
Misalnya, dalam hobi bersepeda, setelah mengidentifikasi semua pengeluaran potensial dari pembelian sepeda hingga biaya pemeliharaan, langkah selanjutnya adalah membandingkannya dengan anggaran yang tersedia. Buatlah persentase tertentu yang tidak akan mengganggu alokasi kebutuhan yang lain. Mungkin berapa persen dari jatah lifestyle yang 20% pengeluaran rutin?
Dengan demikian, kamu akan bisa mengatur anggaran secara bijaksana, sehingga memungkinkan untuk menekuni hobi olahraga. Pasalnya, hobi olahraga ini juga bisa dianggap sebagai investasi kesehatan, betul? Jadi, ya enggak apa kalau memang butuh biaya. Namanya investasi kan?
3. Memilih Peralatan Olahraga yang Efisien dan Ekonomis
Temukan peralatan yang enggak hanya memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga menawarkan nilai terbaik untuk investasi. Sebelum membelinya, kamu bisa membandingkan ulasan produk, mencari penawaran diskon, hingga mempertimbangkan pembelian barang bekas tetapi masih baik kualitasnya.
Cara seperti ini bisa membantu mengoptimalkan pengeluaran. Pembelian impulsif bisa dihindari, apalagi kalau berkaitan dengan hobi itu kadang FOMO banget.
Fokuslah pada kualitas dan daya tahan daripada hanya merek atau tren terbaru. Pastikan peralatan dapat digunakan dalam jangka panjang, sehingga mengurangi kebutuhan untuk penggantian yang terlalu sering. Dengan begitu, anggaran hobi tetap terkendali.
Gimana, apakah kamu adalah pencinta olahraga dan masih belum bisa mengatur keuangan dengan bijak?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Baca juga: Mengelola Hobi dan Keuangan: Tips untuk Bapak Muda Pencinta Olahraga […]