Memulai tahun 2024 dengan kesehatan finansial yang baik tidak hanya merupakan resolusi yang patut diusahakan, tetapi juga sebuah kebutuhan esensial dalam menjalani kehidupan yang sejahtera.
keuangan yang sehat merupakan kunci utama untuk mencapai ketenangan pikiran dan keamanan jangka panjang. Kesehatan finansial itu enggak sekadar tentang memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat untuk masa depan.
Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kita dapat menghadapi berbagai situasi tak terduga, seperti keadaan darurat kesehatan atau perubahan ekonomi, dengan lebih tenang dan terkontrol.
Sayangnya, masih saja ada beberapa kebiasaan keuangan kurang oke yang kita lakukan. Yah, namanya juga manusia, penuh salah dan khilaf. Tapi di tahun 2024 nanti, seharusnya kita bisa mengubah kebiasaan kurang baik itu menjadi lebih baik.
Of course, agar tahun 2024 menjadi tahun yang lebih baik daripada tahun 2023. Siapa yang setuju nih?
Table of Contents
Kebiasaan Kurang Bijak yang Harus Diubah di Tahun 2024
Kebiasaan keuangan yang lebih baik dan sehat memungkinkan kita untuk membuat pilihan yang lebih bijak dan merdeka dalam kehidupan.
Artinya, kita memiliki kebebasan untuk membuat keputusan yang enggak hanya didasarkan pada kebutuhan ekonomi semata, tapi juga pada apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup.
Ingat, bahwa kesehatan finansial juga memengaruhi kesehatan mental kita. Masalah finansial telah lama diketahui sebagai salah satu penyebab utama stres yang terjadi dalam kehidupan pribadi dan profesional.
So, memulai tahun baru dengan fokus pada pembenahan keuangan enggak hanya tentang menabung atau berinvestasi, tetapi juga tentang menciptakan kualitas hidup yang lebih baik secara keseluruhan, di mana kita dapat hidup dengan lebih tenang, berencana dengan lebih jelas, dan menikmati kehidupan dengan lebih penuh.
Lalu, apa saja kebiasaan kurang oke yang harus kita tinggalkan dan ubah menuju tahun 2024 yang lebih baik?
1. Menggunakan Kartu Kredit secara Berlebihan
Mengubah kebiasaan penggunaan kartu kredit secara berlebihan itu penting demi memperbaiki kesehatan finansial di tahun 2024. Pasalnya, kebiasaan ini sering menyebabkan akumulasi utang dan beban bunga yang tinggi.
Langkah pertama untuk mengatasinya adalah dengan menetapkan batas penggunaan kartu kredit yang sesuai dengan kemampuan bayar kita. Gunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan penting atau dalam situasi darurat, bukan sebagai alat pembayaran utama.
Penting juga untuk membayar tagihan tepat waktu, idealnya melunasi seluruh saldo setiap bulan untuk menghindari bunga. Pertimbangkan pula untuk mengurangi jumlah kartu kredit yang dimiliki, sebagai langkah mengurangi godaan belanja impulsif. Dengan disiplin dan penggunaan yang bijak, penggunaan kartu kredit dapat menjadi alat yang membantu keuangan, bukan beban.
2. Tidak Memiliki Anggaran atau Rencana Keuangan yang Jelas
Tanpa rencana keuangan yang komprehensif, pengeluaran bisa dengan mudah melebihi pendapatan, yang berujung pada penumpukan utang dan tabungan yang tidak berkembang.
Membuat anggaran memungkinkan kita untuk memetakan pengeluaran dan pendapatan secara jelas. Hal ini bisa membantu untuk memastikan bahwa uang yang kita hasilkan dialokasikan secara efektif untuk kebutuhan, tabungan, dan investasi.
Proses juga bisa membantu mengidentifikasi area pengeluaran yang enggak perlu, sehingga menemukan peluang untuk berhemat. Anggaran juga berfungsi sebagai panduan untuk membuat keputusan keuangan yang lebih bertanggung jawab.
Dengan demikian, kita pun berpeluang untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang, seperti pembelian rumah, pendidikan, atau persiapan pensiun.
3. Investasi Tanpa Pengetahuan yang Cukup
Di tahun 2023, mungkin kamu termasuk mereka yang terjun ke dalam investasi dengan harapan mendapatkan keuntungan besar. Sayangnya, hal ini sering tanpa diiringi pemahaman yang cukup tentang produk investasi, risikonya, atau kondisi pasar. Alhasil, investasi akhirnya jadi taruhan berisiko daripada keputusan finansial yang cerdas.
So, adalah sangat penting untuk mendidik diri sendiri sebelum berinvestasi. Jadikan hal ini sebagai pelajaran berharga, agar di tahun 2024 kamu bisa meluangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar investasi dulu sebelum melakukannya. Kamu perlu memahami berbagai jenis instrumen investasi, dan menyadari risiko yang terkait dengan masing-masing. Juga, penting untuk tetap mengikuti berita dan tren pasar untuk membuat keputusan yang tepat.
Dengan pendekatan yang lebih hati-hati, investasi bisa menjadi alat yang ampuh untuk pertumbuhan kekayaan jangka panjang dan pencapaian tujuan finansial kamu.
4. Mengabaikan Pentingnya Dana Darurat
Tanpa dana darurat, kita semua akan berisiko menghadapi kesulitan keuangan saat terjadi situasi tak terduga.
Dana darurat bertindak sebagai bantalan keamanan, memberikan jaring pengaman untuk biaya mendadak seperti perbaikan mobil, perbaikan rumah, biaya medis, atau pengeluaran darurat lainnya. Tanpa dana darurat, bisa jadi kita akan terpaksa mengandalkan kartu kredit atau pinjaman, yang hanya akan menambah beban utang.
Idealnya, dana darurat harus mencukupi untuk menutupi biaya hidup minimal selama tiga hingga enam bulan. Jadi, di tahun 2024 nanti—jika kamu belum juga punya dana darurart—mulailah dengan menyisihkan sejumlah kecil uang secara teratur ke dalam rekening terpisah. Bangunlah dana darurat ini secara bertahap.
Menyadari dan mengatasi kebiasaan mengabaikan dana darurat ini enggak hanya akan membawa ketenangan pikiran, tetapi juga stabilitas finansial jangka panjang.
5. Belanja Impulsif dan Konsumsi Berlebihan
Kebiasaan belanja impulsif sebenarnya sering kali berakar pada keinginan mendadak tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya pada keuangan.
Belanja yang dilakukan secara impulsif cenderung tidak terencana dan sering kali sebenarnya enggak perlu-perlu amat. Akhirnya, malah jadi menumpuk pengeluaran yang berlebih dan tidak efisien.
So, di tahun 2024 nanti, mulailah dengan menetapkan aturan sederhana sebelum melakukan belanja: tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar diperlukan. Tunda dulu belanjanya selama 24 jam sebelum memutuskan pembelian.
Dengan begitu, kamu akan memberi waktu bagi dirimu sendiri untuk memikirkan kembali keputusan dan mengurangi kemungkinan pembelian karena dorongan sesaat.
Selain itu, fokuslah pada belanja yang mendukung tujuan dan kebutuhan kamu hingga jauh ke depan, bukan hanya keinginan sementara. Dengan mengendalikan kebiasaan belanja impulsif dan konsumsi berlebihan, kamu enggak hanya akan menghemat uang, tetapi juga mengembangkan kebiasaan belanja yang lebih bijak dan berkelanjutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!