Pinjam dulu seratus! Kayaknya sih sepele, “cuma” seratus ribu. Tetapi yang namanya meminjam uang ya tetap saja utang, dan harus dikembalikan.
Memiliki utang sering kali adalah situasi yang sensitif dan banyak dihindari orang. Akan tetapi, terkadang meminjam uang menjadi jalan keluar untuk masalah keuangan yang urgent. Yang menjadi tantangan adalah ketika seorang teman atau kerabat dekat malah ingin meminjam uang darimu.
Situasi ini sebenarnya bisa diatasi jika kamu sedang memiliki uang ekstra dan semua kebutuhanmu sudah terpenuhi. Apalagi kalau temanmu itu juga bisa diandalkan untuk mengembalikan uang yang dipinjamnya. Namun, menjadi masalah jika kondisimu justru lagi kekurangan, terus si teman yang ingin meminjam uang darimu itu terkenal sering meminta pinjaman ke banyak orang. Sudah gitu ketika ditagih, malah galakan dia daripada kamu.
Kamu pasti pernah merasakan dilema ini, keinginan untuk menolong teman dengan meminjamkannya sejumlah uang. Lagipula, tidak ada yang bisa memastikan masa depan, bisa jadi kelak kamu yang berada dalam posisi serupa. Namun di sisi lain, kamu sudah memiliki rencana keuangan atau bahkan keadaan keuanganmu sendiri masih belum stabil.
Sering kali, masalah utang piutang antarteman seperti ini dapat merenggangkan persahabatan yang sudah terjalin. Risiko inilah yang biasanya membuat seseorang enggan ketika seorang teman meminta pinjaman uang. Saat meminjamkan uang kepada teman, keakraban yang terbentuk sering membuat kita ragu untuk menuntut pengembaliannya. Sejatinya, apakah berkeberatan untuk memberikan pinjaman kepada teman yang sedang memerlukan itu sesuatu yang salah?
Gimana caranya menolak teman yang mau meminjam uang, tanpa takut menyinggung perasaannya?
Cara Benar Menolak Teman Meminjam Uang
1. Meminta Waktu untuk Berpikir
Daripada menolak langsung, kamu bisa meminta waktu untuk berpikir lebih dulu. Gunakanlah waktu ini untuk mengetahui riwayat pinjaman temanmu, apakah dia memiliki catatan buruk seperti sering meminjam uang dari teman-teman lain dan sulit untuk mengembalikannya.
Waktu ini juga memberimu kesempatan untuk mempertimbangkan apakah kamu mampu mengalokasikan dana dari keuangan pribadimu. Dengan begini, kamu bisa mengurangi beban dalam membuat keputusan yang terburu-buru.
2. Cari Tahu Tujuan Peminjaman
Ketika pertama kali temanmu mengontak untuk meminjam uang, langkah penting yang perlu kamu ambil adalah menanyakan untuk apa uang itu akan digunakan. Jawabannya bisa menjadi pertimbangan awalmu dan sebagai cara untuk mengerti alasan temanmu membutuhkan uang.
Pastikan bahwa uang yang dipinjamkan tidak digunakan untuk kebutuhan konsumtif yang sebenarnya tidak mendesak.
3. Sampaikan Alasan yang Kuat dan Rasional
Jika kamu sudah menikah, kamu bisa menjadikan pasanganmu sebagai alasan. Misalnya, suami atau istrimu yang mengelola keuangan rumah tangga. Jadi, sulit untuk mengambil sejumlah uang untuk dipinjamkan karena telah ada alokasi anggaran keluarga. Alasan ini bisa menjadi pilihan jika temanmu tidak begitu mengenal pasanganmu, sehingga tidak mungkin baginya untuk langsung berdiskusi dengan pasanganmu. Ungkapkan alasan sebenarnya dengan sopan dan tegas.
Namun, kamu juga mesti paham, bahwa kamu juga berhak untuk tidak memberi penjelasan detail. Uang adalah hak dan privasi setiap individu, termasuk kamu, dan tidak perlu mengungkapkan situasi keuanganmu secara spesifik. Cukup dengan berkata, “Maaf ya, saat ini aku tidak bisa meminjamkan uang karena alasan pribadi.”
4. Tawarkan Alternatif Lain
Jika kamu merasa tidak enak karena tidak bisa memberi bantuan finansial, coba tawarkan kepada temanmu solusi lain selain meminjamkan uang.
Sebagai contoh, jika temanmu punya keahlian dalam fotografi atau melukis ilustrasi, kamu bisa menyarankan dia untuk membuka layanan jasa fotografi atau membuat ilustrasi untuk mendapatkan penghasilan. Cara lainnya, kamu bisa menawarkan bantuan untuk menjual barang-barang bekas yang masih bagus dan layak guna.
5. Hindari Memberi Harapan
Bila kamu tidak bisa meminjamkan uang, hindari membuat temanmu berharap dengan janji-janji seperti, “Aku pinjamkan setelah aku gajian.” Atau, “Nanti kalau utangku sudah selesai.”
Janji seperti itu bisa menimbulkan harapan pada temanmu. Lebih baik kamu memberikan alasan yang sebenarnya karena janji yang tidak dapat dipenuhi bisa menimbulkan masalah nantinya, terutama jika kamu sendiri tidak yakin bisa memenuhinya.
6. Tolak secara Tegas
Kamu tidak ingin terlibat dalam masalah utang piutang dengan teman? Maka kamu harus belajar untuk bersikap lebih tegas saat menolak. Katakan bahwa kamu tidak biasa meminjamkan uang kepada siapa pun.
Dengan demikian, temanmu tidak akan merasa ditolak secara pribadi, karena memang ini merupakan kebijakanmu terhadap semua yang ingin meminjam uang. Cara ini juga bisa membantumu untuk menghindari teman yang sering meminjam uang.
Yang terpenting dan harus selalu diingat, jangan berbagi informasi tentang kondisi keuanganmu kepada teman atau keluarga. Terutama jika kamu mendapatkan pemasukan yang tidak terduga atau kamu memiliki dana cadangan.
Bagaimana jika Sudah Telanjur Meminjamkan Uang?
Jika kamu sudah meminjamkan uang dan temanmu sulit untuk mengembalikannya, kamu bisa mengambil langkah-langkah berikut.
Komunikasi Terbuka
Lakukan pembicaraan secara pribadi dengan temanmu. Jelaskan situasimu dan tanyakan tentang rencana mereka untuk mengembalikan uang tersebut. Diskusi yang terbuka bisa membawa ke pemahaman bersama dan solusi.
Penjadwalan Pembayaran
Usulkan pembayaran dengan cicilan jika memungkinkan. Bisa jadi temanmu lebih mudah mengembalikan dalam jumlah yang lebih kecil daripada satu kali pembayaran besar.
Buat Perjanjian Tertulis
Jika belum ada, buat perjanjian tertulis tentang pengembalian uang yang memuat jadwal pembayaran, jumlah, dan tanggal pembayaran. Hal seperti ini akan memformalkan kesepakatan dan meminimalkan kesalahpahaman.
Berikan Opsi Pembayaran
Kadang-kadang temanmu mungkin tidak memiliki uang tunai tetapi mungkin bisa membayar dengan cara lain, seperti dengan jasa atau barang.
Pelajaran untuk Masa Depan
Kalau sudah mentok, misalnya ketika temanmu malah lebih galak saat ditagih, mungkin sekaranglah saatnya kamu mempertimbangkan untuk mengikhlaskannya. Gunakan ini sebagai pelajaran untuk ke depannya. Batasi peminjaman uang atau pastikan untuk memiliki perjanjian yang jelas dari awal untuk menghindari situasi serupa.
Memang dalam beberapa kasus, mungkin kamu harus menerima bahwa uang yang dipinjamkan tidak akan kembali sepenuhnya. Pikirkan tentang dampaknya terhadap hubunganmu dengan teman tersebut dan seberapa penting uang tersebut bagi situasi keuanganmu sendiri.
Di akhir cerita, menghadapi teman yang meminjam uang bisa menjadi ujian bagi kedalaman hubungan dan integritas pribadi.
Siapa sih yang enggak pengin menjadi teman yang baik? Ya kan? Tetapi menjadi teman yang baik juga berarti mengajarkan pentingnya tanggung jawab finansial dan kadang harus berkata tidak demi kesehatan keuangan kita sendiri.
Ingatlah, menolak permintaan pinjaman bukan berarti kamu tidak peduli lo! Justru kamu peduli pada kondisi finansialmu dan menjaga hubungan tetap sehat tanpa tekanan piutang. Jadilah bijaksana, berkomunikasi dengan terbuka, dan jangan ragu untuk mengambil langkah yang kamu anggap tepat.
“Pinjam Dulu Seratus!” bukan sekadar tentang uang, melainkan tentang membangun batasan dan menghargai hubungan persahabatan dengan cara yang sehat dan berkelanjutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!