Investasi merupakan “kendaraan” agar kita bisa mencapai tujuan keuangan. Meski demikian, masih banyak loh yang ragu untuk berinvestasi. Alasannya bermacam-macam. Termasuk di antaranya adalah takut riba. Well, kabar baik buat kamu yang pengin berinvestasi tetapi dengan tetap mengikuti syariat agama. Ada yang namanya investasi syariah.
Apa itu investasi syariah? Apakah benar bisa dipertanggungjawabkan secara agama? Apa saja jenisnya?
Nah, yuk, kita belajar lebih jauh tentang investasi syariah ini.
Apa Itu Investasi Syariah?
Investasi syariah adalah penanaman uang atau modal untuk tujuan memperoleh imbal hasil yang sesuai dengan syariat Islam. Untuk itu, sektor pasar modal yang dituju seharusnya adalah pada perusahaan yang memproduksi, mengelola, atau mendistribusikan produk halal. So, no alcohol, rokok, makanan nonhalal, dan sejenisnya.
Investasi jenis ini sudah dinyatakan sebagai instrumen halal sesuai landasan hukum syariah pasar modal menurut 14 fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, yang kemudian oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diterbitkan dalam berbagai peraturan yang harus dipenuhi. Dengan demikian, masyarakat investor—bahkan tak terbatas pada yang muslim saja, tetapi semua yang memang berkeinginan melakukan investasi syariah—dapat mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dari investasi syariah yang bebas riba, tak mengandung unsur gharar dan maysir, serta memiliki akad.
Cara Kerja Investasi Syariah
Meski sama-sama investasi, tetapi cara kerja investasi syariah beda banget dengan investasi konvensional. Salah satunya, karena dalam investasi syariah digunakan sistem akad.
Secara harfiah, akad artinya adalah perjanjian atau kontrak. Dalam konteks investasi syariah, akad merupakan kesepakatan dari para pihak yang hendak saling memberi manfaat dalam investasi dan berjanji memegang nilai syariah dalam melakukannya. Bisa dikatakan, akad adalah ijab—yaitu pernyataan pihak pertama yang ingin berinvestasi—dan qobul—yaitu jawaban atas pernyataan ijab oleh penerima modal.
Terdapat 3 prinsip akad dalam investasi syariah:
- Musyarakah, yaitu bakal kerja sama
- Ijarah, yaitu sewa menyewa
- Mudharabah, yaitu bagi hasil
Dengan dipenuhinya ketiga prinsip di atas, suatu instrumen investasi akan mendapatkan imbal hasil yang halal dan bebas riba.
Jenis Investasi Syariah
Jenis investasi pada dasarnya ada berbagai macam. Namun, tidak semuanya dapat memenuhi prinsip syariah seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan, ada 3 jenis investasi di pasar modal yang tak bertentangan dengan prinsip syariat tersebut.
Saham Syariah
Saham adalah surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor. Demikian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jenis saham ada 2 macam, yaitu saham konvensional yang diterbitkan oleh perusahaan mana pun yang sudah secara terbuka melantai di bursa efek, dengan produk halal maupun nonhalal, dan saham syariah yang diterbitkan oleh perusahaan yang mengelola bisnisnya sesuai syariat agama dengan produk yang halal.
Nah, buat kamu yang ingin menanam modal pada jenis investasi syariah satu ini ada indeks saham khusus yang sudah disediakan, yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Indeks (JII) JII70, dan IDX-MES BUMN 17. Untuk lebih detail mempelajari saham syariah, kamu bisa langsung membuka website milik Bursa Efek Indonesia yang sudah ditautkan.
Sukuk
Sukuk adalah obligasi atau surat utang berbasis syariah. Istilah ‘sukuk’ sendiri berasal dari bahasa Arab, yang artinya adalah instrumen legal.
Berbeda dengan obligasi pada umumnya, dalam sukuk tidak ada kupon bunga, karena bunga berarti riba. Alih-alih dalam hal ini, jika kamu berinvestasi sukuk, maka kamu akan menerima bagi hasil.
Reksa dana syariah
Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan oleh manajer investasi. Demikian definisi reksa dana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Reksa dana juga memiliki jenis investasi syariah. Di sini, manajer investasi hanya akan menginvestasikan dana investor ke perusahaan yang sudah dinyatakan halal produknya dan/ataupun pengelolaannya. Reksa dana syariah diawasi langsung oleh OJK dan juga Dewan Pengawas Syariah, yang bekerja sama dengan para manajer investasi untuk mengembangkan produk investasi yang sesuai syariat Islam.
Contoh Perhitungan Investasi Syariah
Nah, supaya kamu semakin jelas, seperti ini contoh skema investasi syariah itu.
Misalnya, kamu membeli saham milik emiten ASDF yang memproduksi bahan pangan yang sudah bersertifikat halal. Harga sahamnya Rp500 per lembar. Kamu punya dana Rp1 juta, dengan demikian kamu bisa membeli saham ASDF ini sebanyak 200 lot saham setiap bulan. Di akhir tahun nanti, kamu seharusnya sudah memiliki 2.400 lot saham ASDF.
Ternyata, dalam waktu 1 tahun tersebut, harga saham ASDF telah naik menjadi Rp510 per lembar saham. Ini artinya harga per lot adalah Rp5.100.
Kamu ingin menjualnya di akhir tahun tersebut, lalu kira-kira berapa keuntungannya?
Nah, dalam transaksi saham, ada biaya trading sebesar 0.1%, dan biaya pajak penjualan 0.1%. Maka imbal hasil yang bisa kamu dapatkan seperti berikut ini.
Kepemilikan saham: Rp5.100 x 2.400 = Rp12.240.000. Besaran ini kemudian dikurangi dengan biaya trading + biaya pajak penjualan 0.2%, yakni sebesar Rp24.480. Dengan demikian, nominal yang kamu terima adalah sejumlah Rp12.215.520.
Ini artinya keuntungan bersih kamu adalah Rp12.215.520 dikurangi Rp12.000.000 yang menjadi modal awal, so hasil akhirnya adalah Rp215.520.
Jika emiten saham ASDF tersebut memberikan dividen, maka keuntungan ini bisa ditambah dengan besaran dividen yang kamu terima. Namun, jika kamu menarik seluruh aset investasi ini, kamu akan dikenakan pajak dividen sebesar 10%. Pajak ini akan menjadi 0% jika kamu menginvestasikan kembali dividenmu.
Nah, menarik kan, imbal hasilnya? Jadi jangan ragu lagi dengan investasi ya, karena ada kok opsi investasi syariah buat kamu yang pengin mengelola aset sesuai dengan ajaran agama.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!